Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

N
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
DI PUSKESMAS PAGESANGAN
TANGGAL 11 – 28 MARET 2020

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : NY. N
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sasak
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Sekarbela Pesinggahan
Diagnosa Medis : ................................................................
Tanggal Dirawat : ................................................................
Tanggal Pengkajian : ................................................................

B. Keluhan Utama/Saat Dikaji


1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan melihat orang yang selalu mengganggunya dan selalu
datang setiap saat
2. Keluhan Saat Di Kaji :
Pasien mengatakan tidak ingin keluar rumah karena merasa malu dan
sering di lihatin oleh orang-orang disekitarnya, pasien juga mengatakan
jarang mandi dan tidak pernah rapi dalam berpakaian karena di rumah tidak
ada yang mengurusinya.
MK : Isolasi Sosial

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan sudah lama mengalami gangguan seperti ini
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa sekali.
3. Aniaya fisik
Pasien mengatakan jika melihat orang yang membuatnya sakit hati maka
pasien akan memukulnya.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan adiknya juga pernah mengalami gangguan jiwa dan
sudah sembuh.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan kedua orang tuanya meninggal dalam waktu yang
berdekatan dan pasien saat itu merasa terpukul dan menyebabkan
gangguan jiwa
MK : Isolasi Sosial

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
2. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3. Nadi : 84 X/Menit
4. Respirasi : 18 X/Menit
5. Suhu : 36,5 0C
6. Antropometri
BB : ........... Kg
TB : ........... Cm
7. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan pada fisiknya sekarang ini.

E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya tanpa
terkecuali.
b. Identitas Diri
Pasien mengatakan senang menjadi seorang perempuan.
c. Peran Diri
Pasien mengatakan dirinya di rumah sebagai kepala keluarga.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan tidak sakit.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan merasa malu dengan keadaannya saat ini, pasien
tampak jarang berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya yang
ada di dalam rumah.
MK : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan adiknya yang paling berarti.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan
di lingkungannya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan karena
pasien merasa malu dengan keadaannya.
MK : Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan sholat 5 waktu namun tidak terlihat menjalani.
MK : Defisit Spritual

F. Status Mental
1. Penampilan
Badan kotor dan berbau, baju kurang rapi, rambut kotor, kuku kotor.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara pelan, jika tidak di tanya pasien tidak berbicara. Jika di beri
pertanyaan pasien terkadang tidak menjawab dan hanya ketawa-ketawa
saja.
3. Aktifitas Motorik
Pasien tampak bingung dan gelisah, ADL mandiri diarahkan.
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan merasa khawatir jika di tinggal adiknya.
5. Afek
Pasien mengatakan sedih karena orang tuanya sudah meninggal.
6. Interaksi Selama Wawancara
Selama pasien di ajak wawancara pasien tampak kurang kooperatif, kontak
mata kurang, suka menunduk dan kurang menatap lawan berbicara.
7. Persepsi
Selama wawancara halusinasi tidak ada.
8. Proses Pikir
Pembicaraan kadang terputus tapi dapat dilanjutkan dan di arahkan sesuai
dengan topik awal.
9. Isi Pikir
Tidak ada waham.
10. Tingkat Kesadaran
Compos mentis
11. Memori
Pasien mengalami gangguan memori jangka pendek, pasien tidak mampu
mengingat nama perawat yang mewawancarainya. Pasien tidak mengalami
gangguan memori jangka panjang, pasien masih mengingat nama, alamat,
pendidikannya.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien dapat berhitung 1-10 dan setrusnya.
13. Kemampuan Penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan sederhana seperti melakukan cuci
tangan sebelum makan dan sesudah makan.
14. Daya Tilik Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

G. Kebutuhan Di rumah
1. Makan
Pasien mengatakan makan 3x sehari serta minum 1 botol besar ukuran 2
liter sehari.
2. Defekasi/Berkemih
Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari dan BAK 4-5x sehari
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi jika dipaksa saja, kadang-kadang tidak mandi
seharian.
4. Berpakaian
Pasien mengatakan kadang rambut disisir dan kadang tidak di sisir dan
mengganti baju 1x sehari.
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur dan istirahat cukup. Tidur malam 6-8 jam dan pada
siang hari 1-2 jam.
6. Penggunaan Obat
Pasien mengatakan rain minum obat yang di berikan oleh puskesmas.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan akan mengikuti terapi yang di berikan puskesmas
8. Aktifitas di Dalam Rumah
Pasien mengatakan mengisinya dengan berkumpul bersama keluarga
terkadang berdiam diri di kamar.
9. Aktifitas di Luar Rumah
Pasien mengatakan tidak pernah keluar rumah.

H. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu diam tidak meceritakan masalah ke
keluarga.
MK : koping individu inefektif

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan Dukungan Kelompok
Pasien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga agar dirinya cepat
sembuh.
2. Masalah dengan Lingkungan
Pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan lingkungan.
3. Masalah dengan Pendidikan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah selama di sekolah
4. Masalah dengan Pekerjaan
Pasien mengatakan sudah lama tidak memiliki pekerjaan.
5. Masalah dengan Perumahaan
Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan saat melamun ketika di
rumah.
6. Masalah dengan Ekonomi
Pasien mengatakan tidak merasa kurang masalah ekonomi, pasien masih di
tanggung ekonominya oleh adiknya.
7. Masalah dengan Pelayanan Kesehatan
Pasien mengatakan tidak memilik masalah dengan perawat puskesmas,
seminggu skali kontrol di puskesmas dan di kontrol juga di rumahnya oleh
perawat puskesmas

J. Pengetahuan
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya, obat yang di berikan
ataupun tindakan yang di berikan.
MK : Kurang Pengetahuan

K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : .............................................................................................
2. Terapi Medik
a. Vitamin B complex
b. Vitamin C
c. Risperidone
d. Renaquil
L. Daftar Masalah Keperawatan
1. Halusinasi pengelihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri

M. Pohon Masalah

Akibat
Defisit Perawatan diri

Isolasi sosial : menarik diri


Core (Masalah Utama)

Perubahan persepsi sensori : halusinasi


Penyebab
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
N DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
O
I DS : pasien mengatakan malu untuk ISOLASI SOSIAL
bersosialisasi dengan tetangga-
tetangganya dan tidak mengetahui
nama-nama tetangganya

DO : pasien menunjuk apabila di ajak


berbicara, kontak mata tidak ada,
pasien tampak diam jika tidak di
tanya.
II DS : Pasien mengatakan mandi jika DEFISIT PERAWATAN DIRI
dipaksa saja, kadang-kadang tidak
mandi seharian, kadang rambut
disisir dan kadang tidak di sisir dan
mengganti baju jika mandi.

DO : pasien berpenampilan tidak rapi dan


tercium aroma keringat

B. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi sosial
2. Defisit perawatan diri
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Puskesmas :
Alamat :

DX. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KEP TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
I TUM :
klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal

TUK I Setelah dilakukakn  Sapa klien dengan ramah.


Klien dapat interaksi, pasien dapat :  Perkenalkan diri dengan
membina -   Menjawab salam sopan
hubungan saling -   Menatap  Pertahankan kontak mata.
percaya -   Dapat berpartisipasi aktif  Tunjukkan sikap empati
selama interaksi dalam dan penuh perhatian.
hubungan terapeutik antara  Jelaskan tujuan interaksi
perawat – klien. dan kontrak yang jelas
dengan klien.
 Katakan pada klien bahwa
dia adalah seorang yang
berharga dan bertanggung
jawab serta mampu
menolong diri sendiri.
 Perhatikan kebutuhan
dasar klien.
 Ciptakan suasana yang
hangat dan bersahabat.

TUK II
o Kaji pengetahuan klien
Klien dapat -   Mengenal perasaannya
menyebutkan sendiri. tentang harga diri rendah.
penyebab menarik -   Mengungkapkan penyebab o Beri kesempatan pada
diri perasaan rendah dirinya. klien untuk
mengungkapkan penyebab
perasaan rendah diri.
o Diskusikan dengan klien
harga diri rendah serta
penyebab dan akibat yang
mungkin muncul.
o Beri reinforcement positif
atas kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
o Bantu klien
mengidentifikasi aspek (+) 
tentang prestasinya.
TUK III -    Menyebutkan kelebihan
Klien dapat atau aspek positif yang oDiskusikan kemampuan
menyebutkan dimilikinya. dan aspek (+) yang
keuntungan -    Menyebutkan manfaat dari dimiliki, dapat dinilai dari
berhubungan aspek positif. bagian tubuh yang
dengan orang lain berfungsi, kemampuan
dan kerugian bila akademik, keterampilan
tidak berhubungan khusus.
dengan orang lain oSetiap pertemuan/bertemu
klien hindari memberikan
penilaian negatif,
utamakan memberikan
pujian yang realistis.

TUK IV -   Mengenal nama-nama dan


Klien dapat menyebutkan kawan o Diskusikan tentang
melaksanakan sekamarnya. kerugian dalam prilaku
hubungan dengan rendah diri dan menarik
orang lain diri.
o Motivasi klien untuk
berhubungan dengan orang
lain secara bertahap.
o Beri reinforcement
positif atas keberhasilan
klien.
TUK V -   Membuat jadwal
Klien dapat kegiatanharian yang akan o Rencanakan bersama
mengungkapkan dilaksanakan. tentang aktivitas yang
perasaannya dapat dilaksanakan setiap
setelah hari sesuai kemampuan,
berhubungan kegiatan mandiri
dengan orang lain danekgiatan bantuan
sebagian dan total.
o Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan kondisi
klien.
o Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
boleh dilakukan klien.
TUK VI -   Menggunakan obat dengan
Klien mampu prinsip 5 benar.
menyebutkan obat -   Klien tahu efek samping o Bantu klien
dan cara dan tujuan minum obat. menggunakan obat
menggunakan dengan prinsip 5 benar
obat secara benar (obat, klien, dosis, cara,
dan tepat waktu).
o Diskusikan dengan klien
tentang tujuan minum
obat.
o Anjurkan klien
membicarakan efek
samping yang dirasakan.

II TUM:
Klien mampu
melakukan
perawatan diri:
higiene.

TUK I : -     Klien mampu menjaga SP I :


-     Klien dapat kebersihan diri secara1.    Identifikasi masalah
menyebutkan mandiri pera-watan diri:
pengertian dan -     Klien mampu menyebut- kebersihan diri,
tanda- tanda kan pengertian dan berdandan,
kebersihan diri tanda-tanda kebersihan makan/minum, BAK/BAB
-     Klien dapat diri 2.    Jelaskan pentingnya
mengetahui -     Klien dapat mengetahui kebersi-han diri
pentingnya pentingnya kebersihan diri 3.    Jelaskan cara dan alat
kebersihan diri kebersihan diri
-     Klien dapat 4.    Latih cara menjaga
mengetahui kebersihan diri: mandi dan
bagaimana cara ganti pakaian, sikat gigi,
menjaga cuci rambut, potong kuku
kebersihan diri. 5.    Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
mandi, sikat gigi (2x
sehari), cuci rambut (2x
perminggu), potong kuku
(1x perminggu).

SP II :
1.    Evaluasi kegiatan
kebersi-han diri. Beri
TUK II : Klien dapat Klien mampu mengganti pujian.
baju secara rutin, menyisir
berdandan secara
rambut dan memotong
mandiri kuku. 2.    Jelaskan cara dan alat
untuk berdandan.
3.    Latih cara berdandan
setelah kebersihan diri:
sisiran, rias muka untuk
perempuan; sisiran,
cukuran untuk pria.
4.    Masukan pada jadwal
kegiatan untuk kebersihan
diri dan berdandan.
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TANGGA DX.
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
L KEP
11 Maret I Pertemuan I
2020 1.   BHSP S: klien hanya diam saja,
Memperkenalkan diri beberapa menit klien
dengan sopan, menyapa mengatakan namanya
klien dengan ramah, Bapak S, usia 42 tahun,
menanyakan nama asalnya dari Mojan.
lengkap klien, menjelaskan
tujuan pertemuan, jujur O: klien belum mau
dan menepati janji, berjabat tangan, ekspresi
menunjukkan sikap empati wajah sedih, afek datar,
dan menerima klien apa klien banyak diam dan
adanya. jawaban singkat atas
pertanyaan mahasiswa,
klien sering menunduk
jika diajak bicara.

A: klien kurang mampu


membina hubungan
saling percaya dengan
mahasiswa

P: bantu klien untuk


membina hubungan
saling percaya,
menganjurkan klien untuk
menyapa saat bertemu
mahasiswa.

Pertemuan II S: klien menyebutkan


BHSP namanya Bapak S, klien
Memperkenalkan diri tersenyum melihat
dengan sopan, menyapa mahasiswa
klien dengan ramah,
menanyakan nama O: ekspresi wajah
lengkap klien, menjelaskan kelelahan dan
tujuan pertemuan, jujur mengantuk, klien
dan menepati janji, menyebutkan nama,
menunjukkan sikap empati kontak mata sedikit,
dan menerima klien apa memandang mahasiswa
adanya. kemudian menunduk.

A: klien sudah mampu


membina hubungan
saling percaya dengan
mahasiswa
Pertemuan III P: bantu klien untuk
1.       BHSP menyapa saat bertemu
Memperkenalkan diri mahasiswa.
dengan sopan, menyapa
klien dengan ramah, S: klien mengatakan
menanyakan nama namanya Bapak S, klien
lengkap klien, menjelaskan mengatakan alamat
tujuan pertemuan, jujur rumahnya di Mojan, klien
dan menepati janji, sering bertanya soal
menunjukkan sikap empati penyakit gatal-gatalnya.
dan menerima klien apa
adanya. O: ekspresi wajah mulai
bersahabat, kontak mata
positif, klien mulai
percaya dengan
mahasiswa, klien mulai
hafal dengan nama
mahasiswa, klien mulai
bisa bercerita dengan
mahasiswa, klien bisa
menyebutkan nama dan
alamat klien

A: klien mulai mampu


membina hubungan
saling percaya dengan
mahasiswa

P: bantu klien untuk


membina hubungan
saling percaya,
2.       Mengkaji dan menganjurkan klien untuk
mengindentifikasi klien menyapa saat bertemu
tentang menarik diri dan mahasiswa.
tanda – tandanya, dirumah
tinggal dengan siapa, S: klien mengatakan
siapa orang paling dekat dirumah tinggal dengan
dengan anda, apa yang kakak perempuan dan
membuat anda dekat ibunya, klien mengatakan
dengannya, dengan siapa paling dekat dengan
anda tidak dekat, apa yang ibunya, klien mengatakan
harus dilakukan agar ibunya sangat baik, klien
dekat, memberi mengatakan sering
kesempatan berselisih pendapat
mengungkapkan perasaan dengan ibunya dulu, klien
penyebab menarik diri, mengatakan tentang
memberi pujian prilaku menarik diri
kemampuan klien,
mendiskusikan bersama – O: ekspresi wajah
sama tentang penyebab bersahabat, kontak mata
yang muncul. positif, klien mulai
terbuka dan bercerita
dengan perawat, klien
mulai mempercayai
mahasiswa, klien ingat
nama perawat, klien
belum bisa menyebutkan
tanda – tanda menarik
diri dan penyebabnya.

A: klien sudah mampu


membina hubungan
saling percaya dengan
mahasiswa

P: bantu klien
menyebutkan
keuntungan berhubungan
Pertemuan IV: dengan orang lain dan
1.       Menyebutkan dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan kerugian bila tidak
dengan orang lain dan berhubungan dengan
dapat menyebutkan orang lain.
kerugian bila tidak
berhubungan dengan S: klien belum dapat
orang lain mengatakan beberapa
2.       Mengkaji klien tentang keuntungan dan kerugian
keuntungan dan kerugian berhubungan dengan
berhubungan dengan orang lain, klien
orang lain, member mengatakan malu
kesempatan klien untuk dengan kondisinya
mengungkapkan
perasaan, mendiskusikan O:ekspresi wajah
bersama dengan klien bersahabat, tetapi
tentang manfaat terkadang menyeringai,
berhubungan dengan kontak mata positif
orang lain, member pujian kadang menunduk, klien
positif terhadap mampu menyebutkan
kemampuan klien. beberapa keuntungan
dan kerugian tidak
memiliki teman, klien
tampak tersenyum jika
diberi pujian, klien
tampak lesu, klien bisa
menyebutkan nama
mahasiswa

A: klien mulai mampu


menyebutkan
keuntungan dan kerugian
jika tidak berhubungan
dengan orang lain
Pertemuan V:
1.       Klien dapat mereview P: mengulang kembali
keuntungan berhubungan manfaat dan kerugian jika
dengan orang lain dan tidak berhubungan
dapat menyebutkan dengan orang lain, bantu
kerugian bila tidak klien berinteraksi dengan
berhubungan dengan tetangga klien
orang lain
2.       Mengajarkan klien
berkenalan S: klien tidak dapat
mereview kembali
keuntungan berhubungan
dengan orang lain, klien
mengatakan sudah kenal
dengan tetangganya

O: ekspresi wajah
bersahabat, kontak mata
positif, sering menguap,
klien tersenyum jika
diberi pujian.

A: klien mulai mampu


berhubungan dengan
teman sebelah rumahnya

P: bantu klien
berinteraksi dengan
tetangganya
11 Maret II DATA : : Saat ditanya, klien
2020 -    Klien mengatakan malas mengatakan akan
untuk mandi dan menjaga kebersihan
berdandan, merasa lebih dirinya.
nyaman dengan kondisi
: - Penampilan klien
seperti ini ( tidak mau terlihat lebih rapi
mandi). - Klien menjawab
-    Bila diminta mandi klien pertanyaan perawat
marah-marah, klien tentang cara menjaga
tampak rambut acak- kebersihan.
acakan dan banyak kutu,
: Defisit perawatan diri
kuku panjang dan hitam,
belum teratasi
kulit kotor, tampak malas
untuk menyisir rambut dan : Anjurkan klien untuk
ganti pakaian harus menjaga kebersihan
disuruh petugas dirinya
DIAGNOSA :
Defisit perawatan diri
THERAPHY :
1.    Mengidentifikasi masalah
perawatan diri: kebersihan
diri, berdandan,
makan/minum, BAK/BAB.
2.    Menjelaskan pentingnya
kebersihan diri.
3.    Membantu pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan.
4.    Menjelaskan cara
menjaga kebersihan.
5.    Menganjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
RTL :
1.    Bantu klien cara
membersihkan dirinya
2.    Ajarkan cara berdandan
pada diri klien
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL

Masalah : Isolasi Sosial


Pertemuan :1
Tanggal : 11 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
 Klien merasa mau dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien terlihat mengurung diri.
 Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang
lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4.      Tindakan Keperawatan.
a.  Membina hubungan saling percaya.
b.  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c.  Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d.  Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e.  Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f.   Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1.      Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu…… perkenalkan nama saya perawat
Yani. Saya mahasiswa yang akan dinas disini selama 15 hari. Nama ibu siapa?
Senangnya ibu di panggil apa?
b. Evaluasi / Validasi.
Bagaimana perasaan Bu…… hari ini? O.. jadi Bu merasa bosan dan tidak
berguna.
Apakah Ibu masih suka menyendiri ??
c. Kontrak.
Topik:
Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan Bu dan
kemampuan yang Bu miliki? Apakah bersedia? Tujuananya Agar ibu dengan
saya dapat saling mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan
berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
Waktu : Berapa lama Bu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit
saja ya?
Tempat : Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang
tamu?.

2.  Fase kerja.


Dengan siapa ibu tinggal serumah?
Siapa yang paling dekat dengan ibu?
apa yang menyebabkan ibu dekat dengan orang tersebut?
Siapa anggota keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu?
apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?
pa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan saat bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain?
Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang
lain? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
orang lain?
Menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?
Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap.
Apa lagi ibu? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa ibu? ya apa lagi? (sampai
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya.
Kalau begitu ingin ibu belajar berteman dengan orang lain?
Nah untuk memulainya sekrang ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu. Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain dengan orang lain kita
sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.
Contohnya: nama saya Khairil Anwar, senang sipanggil Anwar.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
nama Bapak siapa ? senangnya dipanggil apa?
Ayo bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. coba ibu
berkenalan dengan saya.
Ya bagus sekali ibu!! coba sekali lagi ibu..!!! bagus sekali ibu!!
Setelah berkenalan dengan ibu, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal
yang menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan
sebagainya,
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman ibu.
(dampingi pasien bercakap-cakap).

3.   Terminasi.
a.    Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain!
b.    RTL
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika ibu melakukanya secara
mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah
bagus ibu.
c.   Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok
ibu. saya permisi Assalamualaikum Wr,Wb.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)

Masalah : Isolasi Sosial


Pertemuan :2
Tanggal : 12 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A.  Proses Keperawatan.
1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
Data objektif :
 Klien menyendiri di kamar.
 Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
 Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a.  Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b.  Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.  Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b.  Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan
dengan satu orang.
c.  Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

B.  Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, Masih ingat dengan saya?
b.   Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman?
Apakah ibu sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Bagai mana
perasaan ibu setelah mulai berkenalan?
c.  Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagai
mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar ibu
semakin banyak teman. Apakah ibu bersedia?
Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.  Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas
di ruangan Dewa Ruci, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih ingat
bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien
lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan ibu
mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat lain) wah bagus
sekali ibu, selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin ibu ketahui
tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik
pembicaraan) wah bagus sekali, Nah ibu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan
pada jam ini? Bagai mana kalau kita menemani teman ibu yang sedang
menyiapkan makan siang di ruang makan sambil menolong teman ibu bisa
bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari bu.. (dampingi pasien ke ruang
makan) apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara
menyusun piring diatas meja silahkan ibu( jika pasien diam dapat dibantu oleh
perawat) coba ibu tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja
kepada teman ibu? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan bu, apalagi yang
ingin bu bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau ibu dengan teman ibu
melakukan menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan bercakap-cakap
ibu.
3.   Terminasi.
a.   Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C
dan bercakap-cakap dengan teman ibu saat menyiapkan makan siang di
ruang makan? Coba ibu sebutkan kembali bagaimana caranya
berkenalan?
b.  RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal kegiatan
bercakap-cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan
siang. Mau jam berapa ibu latihan? Oo ketika makan pagi dan makan
siang.
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu berkenalan
dengan 4 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian lain, apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu besok saya
akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi
Assalamualaikum
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?
STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL

Masalah : Isolasi Sosial


Pertemuan :3
Tanggal : 13 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A.    Proses Keperawatan.


1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan masih sedikit malas ber interaksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien tampak sudah mau keluar kamar.
 Klien belum bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.  Tujuan.
a.       Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b.      Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.    Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b.    Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c.     Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1.  Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b.   Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian? Apakah ibu sudah bersemangat bercakap-cakap dengan
otrang lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap?
Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah
sudah dilakukan? Bagus ibu.
c.   Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi
bu berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang masak, serta
bercakap-cakap dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan
harian. Apakah ibu bersedia?
Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.  Fase Kerja.
Baiklah ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru
masak sedang memasak dan jurumasak disana berjumlah lima orang
disana. Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah ibu sudah siap
bergabubg dengan banyak orang? Nah ibu sesampainya disana ibu
langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah kita
pelajari, ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana
senang dengan kedatangan ibu. baik lah bu kita berangkat sekarang ya bu.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai
dengan kembali keruma).
Nah bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat
melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin bu lakukan? Ooh
merapikan kamar baiklah dengan siapa ibu ingin didampingi? Dengan Nn.
E? baiklah bu. kegiatannya merapikan tempat tidur dan menyapu kamar
tidur ya bu( perawat mengaja pasien E untuk menemani pasien merapikan
tempat tidur dan menyapu kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman
sekamar bercakap-cakap.
3.  Terminasi.
a.  Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan juru masak di
dapur ? kalau setelah merapikan kamar bagaimana ibu? apa
pengalaman ibu yang menyenangkan berada dalam kelompok? Adakah
manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?
b.  RTL :
Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal. Atau
ibu bisa ikut kegiatan menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh
teman-teman ibu. jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan
tempat tidur kita cantumkan dalam jadwal ya ibu. setiap jam berapa ibu
akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu dalam
melakukan berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke laundry.
apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah B besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok
B. saya permisi Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) ISOLASI SOSIAL

Masalah : Isolasi Sosial


Pertemuan :4
Tanggal : 14 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A.    Proses Keperawatan.


1.  Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien sudah mau keluar kamar.
 Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2.  Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.  Tujuan.
a.  Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b.  Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4.  Tindakan Keperawatan.
a.  Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b.  Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c.  Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1. Fase Orentasi.
a.   Salam Terapeutik.
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu. Apakah ibu masih kenal dengan
saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? masih ada perasaan kesepia,
rasa enggan berbicara dengan orang lain? Bagaimana dengan kegiatan
hariannya sudah dilakukan?dilakukan sambil bercakap-cakap kan ibu?
sudah berapa orang baru yang ibu kenal? Dengan teman kamar yang
lain bagaimana? Apakah sudah bercakap-cakap juga? Bagaiman
perasaan ibu setelah melakukan semua kegiatan? Waah ibu memang
luar biasa.
c.    Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi
ibu dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat
melakukan kegiatan sosial. Apakah ibu bersedia?
Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.  Fase Kerja.
Baiklak, apakah bu sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil?
(sebaiknya sudah disipakan oleh perawat) baiklah ibu mari kita berangkat
ke ruangan laundry.(komunikasi saat di ruangan laundry).
Nah ibu caranya yang pertama adalah ibu ucapkan salam untuk ibu siti,
setelah itu ibu bertanya kepada ibu Siti apakah pakaian untuk ruangan
melati sudah ada? Jika ada pertanyaan dari ibu siti ibu jawab ya.. setelah
selesai, minta ibu siti menghitung total pakaian dan kemudian ibu ucapkan
terimakasih pada Ibu siti.. Nah sekarang coba ibu mulai ( perawat
mendampingi pasien)
3.   Terminasi.
a.   Subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap saat menjemput
pakaian ke ruangan laundry? Apakah pengalaman yang menyenangkan
bu?
b.  RTL :
Baiklah bu, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang ibu kenal
dan melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry.
c.    Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah bu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang
kebersihan diri. apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok bu. saya permisi Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan :5
Tanggal : 16 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil menggaruk-garuk
kepala yang terlihat kotor,rambut sebahu dan tidak tertata rapi. Pakaian yang
digunakan Ny. N tidak terpasang dengan benar, dan terlihat banyak robekan.
Kuku jari tangan terlihat hitam dan panjang. Gigi Ny.N terlihat kotor, dan mulut
Ny.N mengeluarkan bau .
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
b. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat pagi ? Perkenalkan nama saya Perawat Yani,. Saya adalah
Mahasiswa keperawatan yang sedang praktek disini. Saya praktek disini
selama lima belas hari. Nama anda siapa ya? Senangnya dipanggil apa.
Oh, jadi anda senangnya dipanggil Ny. N saja.
b. Evaluasi / Validasi
Neri lihat dari tadi Ny. N menggaruk – garuk kepala, gatal ya?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang kebersihan diri?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. N
maunya kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. N? Oh, jadi kita
ngobrolnya diruang ini saja.

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Berapa kali Ny. N mandi dalam sehari? Apakah Ny. N sudah mandi hari ini?
Menurut Ny. N apa kegunaannya mandi ?Apa alasan Ny. N sehingga tidak
bisa merawat diri? Menurut Ny. N apa manfaatnya kalau kita menjaga
kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan
baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak
teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut Ny. N yang bisa
muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb
b. Menurut Ny. N mandi itu seperti apa? Sebelum mandi apa yang biasanya Ny.
N persiapkan? Benar sekali, Ny. N perlu menyiapkan pakain ganti yang
bersih, handuk kering, sikat gigi, odol, shampo dan sabun mandi.
c. Menurut Ny. N tempat mandi dimana? Benar sekali kita mandi di kamar
mandi, bagaimana kalau kita ke kamar mandi sekarang, Neri akan bantu
melakukannya. Pertama kita gosok gigi dulu dengan sikat gigi, ambil sikat gigi
yang sudah di kasih odol kemudian sikat gigi dengan gerakan memutar dari
atas ke bawah kemudian Ny. N berkumur kumur dengan air bersih. Bagus
sekali Ny. N, sekarang buka pakaian Ny. N, siram seluruh tubuh Ny. N
dengan air termasuk rambut dan kepala lalu ambil shampo sedikit dan
gosokkan ke atas kepala Ny. N sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.
Bagus sekali Ny. N, sekarang ambil sabun dan gosokan ke seluruh tubuh Ny.
N secara merata dan di mulai dari bagian sebelah kanan lalu siram dengan
air sampai bersih, pastikan bersih tidak ada sisa sabun yang menempel.
Setelah selesai di siram dengan air sampai bersih keringkan tubuh Ny. N
dengan handuk kering yang sudah disiapkan. Bagus sekali Ny. N
melakukannya. Selanjutnya Ny. N menggunakan pakaian bersih yang sudah
di siapkan.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. N setelah mandi dan mengganti pakaian?
Coba Ny. N sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah
Ny. N lakukan tadi? Bagus sekali sekarang Ny. N sudah tahu manfaat dan
cara mandi yang baik.
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ternyata Ny. N masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga
kebersihan diri.  Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah
setelah pulang.
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. N  Mau berapa kali
sehari mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan sore. Kalau pagi
jam berapa ? kalau sore ?? Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak
melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan..
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 8 pagi setelah
Ny.H melakukan kegiatan mandi
Tempat :Ny. N mau kita ketemu dimana?? Kita ketemu di dalam kamar Ny.
N besok bagaimana?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan :6
Tanggal : 17 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil memegang rambut
yang basah. Klien terlihat menggunakan pakaian dengan kancing baju yang
tidak terpasang. Klien mengatakan merasa segar setelah mandi.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
Membantu klien latihan berhias
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat pagi ? masih ingat Ny. N dengan saya?
b. Evaluasi / Validasi
Neri lihat dari tadi Ny. N memegang kepala, kenapa Ny.N?Bgaimana
perasaan Ny. N setelah melakukan kegiatan mandi?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang berhias diri?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. N
maunya kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. N? Oh, jadi kita
ngobrolnya diruang ini saja.

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Bagaimana perasaan Ny. N setelah mandi? Apa yang Ny. N lakukan
setelah mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandan
b. Apa Ny. N sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih dan
kering. Berganti pakain yang bersih 2 kali seharai. Sekarang coba Ny. N
lakukan mengganti pakaian. Bagus sekali Ny. N kerja yang bagus.
Sekarang setelah menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan
berdandan supaya Ny.N tampak rapi dan cantik
c. Kira kira apa alat yang Ny, N butuhkan untuk berdandan?Bagus sekali
Ny. N alat yang dibutuhkan sisir, bedak dan kaca
d. Setelah Ny.N memasang pakaian dengan baik sekarang sisir rambut
yang rapi, bagus Ny. N, sekarang ambil bedak dan bedaki muka Ny. N
rata dan tipis. Bagus sekali Ny. N bisa melakukan dengan baik.
4. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. N setelah latihan berdandan?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. N terlihat segar dan cantik
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. N  Sehabis Ny. N
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik dan benar
sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan
tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak
melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan
yang baik dan benar.
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai
jadwal makan Ny. N
Tempat : Siang nanti kita latihan makan yang baik di ruang makan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan :7
Tanggal : 18 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu kursi di dekat meja makan. Ny. N terlihat
rapi dengan rambut yang di sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan cara persiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertip
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat siang Ny. N ? Bagus sekali Ny. N terlihat rapi siang ini,,

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. N siang hari ini?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara makan yang baik?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. N
maunya kita ngobrol-ngobrolnya 25 menit.
Tempat : Kita akan latihan cara makan yang baik jadi kita latihan
langsung di ruang makan

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Bagaimana menurut Ny. N cara makan yang baik? Bagus Ny. N sebelum
kita makan kita cuci tangan dengan air dan sabun.
b. Setelah mencuci tangan dengan air dan sabun, Ny. N bias mengambil
makanan di atas meja dengan menggunakan piring.
c. Sebelum makan Ny. N dapat berdoa. Bagus sekarang Ny. N dapat
berdoa sebelum makan. Suap makanan dengan pelan-pelan, Ya bagus
Ny. N sekarang sudah bisa melakukan menyuap makanan dengan baik
dan benar.
d. Setelah makan Ny. N harus membereskan piring dan gelas yang kotor,
Setelah di bereskan sekarang Ny.N dapat mencuci tangan kembali
dengan air dan sabun. Setelah itu keringkan tangan dengan saputangan
yang bersih.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. N setelah latihan cara makan yang baik?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. N terlihat rapi dan bersih.
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. N  Sehabis Ny. N
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan
yang baik dan benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M
(mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru
dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan cara BAK/BAB
yang baik
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan cara BAB/BAK besok jam 10 pagi atau
sesuai jadwal kapan Ny. N merasa ingin BAB/BAK
Tempat :Besok kita latihan cara BAB/BAK dengan baik di ruangan ini
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri


Pertemuan :8
Tanggal : 19 Maret 2020
Waktu : 08.00 wita

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. N terlihat rapi dengan
rambut yang di sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
c. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
d. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat siang Ny. N ? Sudah di lakukan jadwal harian yang telah kita
lakukan kemaren?Bagus sekali Ny. N dapat melakukan secara mandiri
semua latihan yang telah kita lakukan,,

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. N siang hari ini?

c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara BAB/BAK yang baik?
Waktu : kita akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bagamana
menurut Ny. N?
Tempat : Kita akan latihan cara BAB/BAK yang baik jadi kita latihan
langsung di tempat BAB/BAK

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Menurut Ny. N dimana kita BAB/BAK yang benar?Benar Ny.N kita
BAB/BAK di ruang tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi
kita tidak boleh BAB/BAK di sembarang tempat.
b. Sekarang coba Ny. N sebutkan bagaiman cara membersihkan/cebok?
Bagus Ny.N cebok itu adalah cara membersihkan bokong atau tempat
keluar BAB/BAK dengan air yang bersih dan jernih.Setelah Ny. N cebok
pastikan juga tidak ada BAB/BAK yang tersisa di WC dengan cara
menyirami WC dengan air bersih. Setelah di pastikan bokong dan WC
bersih baru NY. N mencuci tangan dengan air dan sabun.
4. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. N setelah latihan cara BAB/BAK yang baik?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. N terlihat tersenyum dan wajah yang segar
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. N  Sehabis Ny. N
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan
yang baik dan benar, jika Ny.N merasakan keinginan BAB/BAK Ny.N dapat
melakukan latihan yang telah kita lakukan. Beri tanda M (mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T
(tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baiklah Ny. N sekarang kita akhiri pertemuan ini, Kalau Ny.N masih
ada yang ingin ditanyakan/ ada masalah yang ingin dibicarakan
boleh kepada suster lain yang dinas diruangan ini. Suster permisi
dulu ya Ny.N Assalamualaikum,,

Anda mungkin juga menyukai