N
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
DI PUSKESMAS PAGESANGAN
TANGGAL 11 – 28 MARET 2020
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : NY. N
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sasak
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Sekarbela Pesinggahan
Diagnosa Medis : ................................................................
Tanggal Dirawat : ................................................................
Tanggal Pengkajian : ................................................................
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan sudah lama mengalami gangguan seperti ini
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa sekali.
3. Aniaya fisik
Pasien mengatakan jika melihat orang yang membuatnya sakit hati maka
pasien akan memukulnya.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan adiknya juga pernah mengalami gangguan jiwa dan
sudah sembuh.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan kedua orang tuanya meninggal dalam waktu yang
berdekatan dan pasien saat itu merasa terpukul dan menyebabkan
gangguan jiwa
MK : Isolasi Sosial
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
2. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
3. Nadi : 84 X/Menit
4. Respirasi : 18 X/Menit
5. Suhu : 36,5 0C
6. Antropometri
BB : ........... Kg
TB : ........... Cm
7. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan pada fisiknya sekarang ini.
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya tanpa
terkecuali.
b. Identitas Diri
Pasien mengatakan senang menjadi seorang perempuan.
c. Peran Diri
Pasien mengatakan dirinya di rumah sebagai kepala keluarga.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan tidak sakit.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan merasa malu dengan keadaannya saat ini, pasien
tampak jarang berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya yang
ada di dalam rumah.
MK : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan adiknya yang paling berarti.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan
di lingkungannya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan karena
pasien merasa malu dengan keadaannya.
MK : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan sholat 5 waktu namun tidak terlihat menjalani.
MK : Defisit Spritual
F. Status Mental
1. Penampilan
Badan kotor dan berbau, baju kurang rapi, rambut kotor, kuku kotor.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara pelan, jika tidak di tanya pasien tidak berbicara. Jika di beri
pertanyaan pasien terkadang tidak menjawab dan hanya ketawa-ketawa
saja.
3. Aktifitas Motorik
Pasien tampak bingung dan gelisah, ADL mandiri diarahkan.
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan merasa khawatir jika di tinggal adiknya.
5. Afek
Pasien mengatakan sedih karena orang tuanya sudah meninggal.
6. Interaksi Selama Wawancara
Selama pasien di ajak wawancara pasien tampak kurang kooperatif, kontak
mata kurang, suka menunduk dan kurang menatap lawan berbicara.
7. Persepsi
Selama wawancara halusinasi tidak ada.
8. Proses Pikir
Pembicaraan kadang terputus tapi dapat dilanjutkan dan di arahkan sesuai
dengan topik awal.
9. Isi Pikir
Tidak ada waham.
10. Tingkat Kesadaran
Compos mentis
11. Memori
Pasien mengalami gangguan memori jangka pendek, pasien tidak mampu
mengingat nama perawat yang mewawancarainya. Pasien tidak mengalami
gangguan memori jangka panjang, pasien masih mengingat nama, alamat,
pendidikannya.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien dapat berhitung 1-10 dan setrusnya.
13. Kemampuan Penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan sederhana seperti melakukan cuci
tangan sebelum makan dan sesudah makan.
14. Daya Tilik Diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.
G. Kebutuhan Di rumah
1. Makan
Pasien mengatakan makan 3x sehari serta minum 1 botol besar ukuran 2
liter sehari.
2. Defekasi/Berkemih
Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari dan BAK 4-5x sehari
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi jika dipaksa saja, kadang-kadang tidak mandi
seharian.
4. Berpakaian
Pasien mengatakan kadang rambut disisir dan kadang tidak di sisir dan
mengganti baju 1x sehari.
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur dan istirahat cukup. Tidur malam 6-8 jam dan pada
siang hari 1-2 jam.
6. Penggunaan Obat
Pasien mengatakan rain minum obat yang di berikan oleh puskesmas.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan akan mengikuti terapi yang di berikan puskesmas
8. Aktifitas di Dalam Rumah
Pasien mengatakan mengisinya dengan berkumpul bersama keluarga
terkadang berdiam diri di kamar.
9. Aktifitas di Luar Rumah
Pasien mengatakan tidak pernah keluar rumah.
H. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu diam tidak meceritakan masalah ke
keluarga.
MK : koping individu inefektif
J. Pengetahuan
Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya, obat yang di berikan
ataupun tindakan yang di berikan.
MK : Kurang Pengetahuan
K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : .............................................................................................
2. Terapi Medik
a. Vitamin B complex
b. Vitamin C
c. Risperidone
d. Renaquil
L. Daftar Masalah Keperawatan
1. Halusinasi pengelihatan
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
M. Pohon Masalah
Akibat
Defisit Perawatan diri
TUK II
o Kaji pengetahuan klien
Klien dapat - Mengenal perasaannya
menyebutkan sendiri. tentang harga diri rendah.
penyebab menarik - Mengungkapkan penyebab o Beri kesempatan pada
diri perasaan rendah dirinya. klien untuk
mengungkapkan penyebab
perasaan rendah diri.
o Diskusikan dengan klien
harga diri rendah serta
penyebab dan akibat yang
mungkin muncul.
o Beri reinforcement positif
atas kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
o Bantu klien
mengidentifikasi aspek (+)
tentang prestasinya.
TUK III - Menyebutkan kelebihan
Klien dapat atau aspek positif yang oDiskusikan kemampuan
menyebutkan dimilikinya. dan aspek (+) yang
keuntungan - Menyebutkan manfaat dari dimiliki, dapat dinilai dari
berhubungan aspek positif. bagian tubuh yang
dengan orang lain berfungsi, kemampuan
dan kerugian bila akademik, keterampilan
tidak berhubungan khusus.
dengan orang lain oSetiap pertemuan/bertemu
klien hindari memberikan
penilaian negatif,
utamakan memberikan
pujian yang realistis.
II TUM:
Klien mampu
melakukan
perawatan diri:
higiene.
SP II :
1. Evaluasi kegiatan
kebersi-han diri. Beri
TUK II : Klien dapat Klien mampu mengganti pujian.
baju secara rutin, menyisir
berdandan secara
rambut dan memotong
mandiri kuku. 2. Jelaskan cara dan alat
untuk berdandan.
3. Latih cara berdandan
setelah kebersihan diri:
sisiran, rias muka untuk
perempuan; sisiran,
cukuran untuk pria.
4. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk kebersihan
diri dan berdandan.
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TANGGA DX.
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
L KEP
11 Maret I Pertemuan I
2020 1. BHSP S: klien hanya diam saja,
Memperkenalkan diri beberapa menit klien
dengan sopan, menyapa mengatakan namanya
klien dengan ramah, Bapak S, usia 42 tahun,
menanyakan nama asalnya dari Mojan.
lengkap klien, menjelaskan
tujuan pertemuan, jujur O: klien belum mau
dan menepati janji, berjabat tangan, ekspresi
menunjukkan sikap empati wajah sedih, afek datar,
dan menerima klien apa klien banyak diam dan
adanya. jawaban singkat atas
pertanyaan mahasiswa,
klien sering menunduk
jika diajak bicara.
P: bantu klien
menyebutkan
keuntungan berhubungan
Pertemuan IV: dengan orang lain dan
1. Menyebutkan dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan kerugian bila tidak
dengan orang lain dan berhubungan dengan
dapat menyebutkan orang lain.
kerugian bila tidak
berhubungan dengan S: klien belum dapat
orang lain mengatakan beberapa
2. Mengkaji klien tentang keuntungan dan kerugian
keuntungan dan kerugian berhubungan dengan
berhubungan dengan orang lain, klien
orang lain, member mengatakan malu
kesempatan klien untuk dengan kondisinya
mengungkapkan
perasaan, mendiskusikan O:ekspresi wajah
bersama dengan klien bersahabat, tetapi
tentang manfaat terkadang menyeringai,
berhubungan dengan kontak mata positif
orang lain, member pujian kadang menunduk, klien
positif terhadap mampu menyebutkan
kemampuan klien. beberapa keuntungan
dan kerugian tidak
memiliki teman, klien
tampak tersenyum jika
diberi pujian, klien
tampak lesu, klien bisa
menyebutkan nama
mahasiswa
O: ekspresi wajah
bersahabat, kontak mata
positif, sering menguap,
klien tersenyum jika
diberi pujian.
P: bantu klien
berinteraksi dengan
tetangganya
11 Maret II DATA : : Saat ditanya, klien
2020 - Klien mengatakan malas mengatakan akan
untuk mandi dan menjaga kebersihan
berdandan, merasa lebih dirinya.
nyaman dengan kondisi
: - Penampilan klien
seperti ini ( tidak mau terlihat lebih rapi
mandi). - Klien menjawab
- Bila diminta mandi klien pertanyaan perawat
marah-marah, klien tentang cara menjaga
tampak rambut acak- kebersihan.
acakan dan banyak kutu,
: Defisit perawatan diri
kuku panjang dan hitam,
belum teratasi
kulit kotor, tampak malas
untuk menyisir rambut dan : Anjurkan klien untuk
ganti pakaian harus menjaga kebersihan
disuruh petugas dirinya
DIAGNOSA :
Defisit perawatan diri
THERAPHY :
1. Mengidentifikasi masalah
perawatan diri: kebersihan
diri, berdandan,
makan/minum, BAK/BAB.
2. Menjelaskan pentingnya
kebersihan diri.
3. Membantu pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan.
4. Menjelaskan cara
menjaga kebersihan.
5. Menganjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
RTL :
1. Bantu klien cara
membersihkan dirinya
2. Ajarkan cara berdandan
pada diri klien
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
Klien merasa mau dengan orang lain.
Data objektif :
Klien tampak menyendiri.
Klien terlihat mengurung diri.
Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang
lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Nah sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
orang lain!
b. RTL
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap-cakap
dengan teman? Dua kali ya ibu? baiklah jam berapa ibu akan latihan? Ini ada
jadwal kegiatan, kita isi pasa jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika ibu melakukanya secara
mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah
bagus ibu.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
pengalaman ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan
bercakap-cakap dengan topik tertentu. apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?? Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok
ibu. saya permisi Assalamualaikum Wr,Wb.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
Data objektif :
Klien menyendiri di kamar.
Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan
dengan satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, Masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan
kesepian, bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman?
Apakah ibu sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Bagai mana
perasaan ibu setelah mulai berkenalan?
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagai
mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar ibu
semakin banyak teman. Apakah ibu bersedia?
Waktu :
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas
di ruangan Dewa Ruci, ibu bisa memulai berkenalan.. apakah ibu masih ingat
bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien
lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan ibu
mulai (fasilitasi perkenalan antara pasien dengan perawat lain) wah bagus
sekali ibu, selain nama,alamat, hobby apakah ada yang ingin ibu ketahui
tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan topik
pembicaraan) wah bagus sekali, Nah ibu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan
pada jam ini? Bagai mana kalau kita menemani teman ibu yang sedang
menyiapkan makan siang di ruang makan sambil menolong teman ibu bisa
bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari bu.. (dampingi pasien ke ruang
makan) apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara
menyusun piring diatas meja silahkan ibu( jika pasien diam dapat dibantu oleh
perawat) coba ibu tanyakan bagaimana cara menyusun piring di atas meja
kepada teman ibu? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan bu, apalagi yang
ingin bu bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau ibu dengan teman ibu
melakukan menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan bercakap-cakap
ibu.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C
dan bercakap-cakap dengan teman ibu saat menyiapkan makan siang di
ruang makan? Coba ibu sebutkan kembali bagaimana caranya
berkenalan?
b. RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal kegiatan
bercakap-cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan
siang. Mau jam berapa ibu latihan? Oo ketika makan pagi dan makan
siang.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu berkenalan
dengan 4 orang lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian lain, apakah ibu bersedia?
Waktu :
Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah ibu besok saya
akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu. saya permisi
Assalamualaikum
Tempat :
Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?
STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil menggaruk-garuk
kepala yang terlihat kotor,rambut sebahu dan tidak tertata rapi. Pakaian yang
digunakan Ny. N tidak terpasang dengan benar, dan terlihat banyak robekan.
Kuku jari tangan terlihat hitam dan panjang. Gigi Ny.N terlihat kotor, dan mulut
Ny.N mengeluarkan bau .
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
b. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil memegang rambut
yang basah. Klien terlihat menggunakan pakaian dengan kancing baju yang
tidak terpasang. Klien mengatakan merasa segar setelah mandi.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
Membantu klien latihan berhias
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu kursi di dekat meja makan. Ny. N terlihat
rapi dengan rambut yang di sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan cara persiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertip
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. N siang hari ini?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara makan yang baik?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. N
maunya kita ngobrol-ngobrolnya 25 menit.
Tempat : Kita akan latihan cara makan yang baik jadi kita latihan
langsung di ruang makan
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. N terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. N terlihat rapi dengan
rambut yang di sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
c. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
d. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. N siang hari ini?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara BAB/BAK yang baik?
Waktu : kita akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bagamana
menurut Ny. N?
Tempat : Kita akan latihan cara BAB/BAK yang baik jadi kita latihan
langsung di tempat BAB/BAK