3
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA
BERDASARKAN PESANAN
1. Pesanan No. 1052 tanggal 6 Maret 20X0 dari PT. JAYATEX, type 4’20x59x172 sebanyak
50.000 pcs, selesai dan dikirim tanggal 11 Maret 20X0. Biaya yang dikeluarkan antara lain :
Biaya bahan (Chip Board) sebesar Rp. 5.871.600, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
426.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp. 2.109.800.
2. Pesanan no. 1053 tanggal 9 Maret 20X0 dari PT. TUNGGALTEX, type 4’20x59x175
sebanyak 10.300 pcs, selesai dan dikirim tanggl 13 Maret 20X0. Biaya yang dikeluarkan
antara lain : Biaya bahan (Chip Board) sebesar Rp. 1.663.200, biaya tenaga kerja langsung
sebesar Rp. 142.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp. 394.400.
Berdasarkan kesepakatan kontrak, harga jual untuk masing – masing pesanan adalah sebagai berikut :
1. Untuk PT. JAYATEX, harga jual per pcs adalah Rp. 355
2. Untuk PT. TUNGGALTEX, harga jual per pcs adalah Rp. 275
Pesanan :
Informasi sehubungan dengan kedua pesanan (P – 607, P – 607) tersebut selama bulan Mei 20XX
adalah sebagai berikut :
1. Pada tanggal 6 Mei 20XX departemen Pembelian melakukan pembelian bahan (Bahan langsung
dan tidak langsung) secara kredit :
Pada tanggal 9 Mei 20X0 Pesanan P – 606 Membutuhkan 75 potong kayu jati sebesar Rp.
10.500.000,00 dan P – 607 membutuhkan 7 potong kayu jati sebesar Rp. 980.000,00 serta 10
liter pelitur sebesar Rp. 40.000,00.
3. Upah buruh/karyawan menurut kartu jam kerja dan ringkasan daftar gaji adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 20 Mei 20X0 upah langsung untuk pesanan P – 606 sebesar Rp. 3.175.000,00 dan
pesanan P – 607 sebesar Rp. 1.820.000,00 serta upah tidak langsung untukseluruh pesanan
sebesar Rp. 800.000,00.
5. Biaya overhead pabrik dibebankan kedalam produk pada setiap pesanan setelah selesai proses
produksi sebesar 60 % dari biaya tenaga kerja langsung.
6. Semua pesanan (P – 606 dan P – 607 ) telah diselesaikan secara tepat waktu dan di transfer ke
gudang barang jadi.
7. Pada tanggal 29 Mei 20XX pesanan P – 606 diserahkan kepada pemesan (PT. KENCANA
KARYA) dan langsung dibayar tunai.
Selain mengerjakan pesanan No. 104 dan No. 105 di bulan September, perusahaan meneruskan
pekerjaan pesanan No. 106 dan No. 107. Ikhtisar biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung untuk mengerjakan pesanan No. 104, No. 105, No. 106 dan No. 107 selama bulan
September adalah sebagai berikut :
Informasi lainnya :
1. Semua pekerja langsung dibayar sebesar Rp. 5.000 per jam. Tarif upah selama setahun relative
stabil.
2. Pesanan No. 103 dan No. 104 telah diserahkan kepada pemesan dan sekaligus penyerahan faktur
penjualan dengan ketentuan 150 % dari total biaya.
3. Pesanan No. 106 telah selesai dikerjakan dan disimpan di gudang produk jadi.
1. Bahan Baku
Bahan Baku yang dibeli dan dipakai untuk pesanan : D – 102 adalah ;
2. Bahan Penolong
Bahan tidak langsung (Bahan Penolong) yang dibeli dan dipakai untuk pesanan : D - 102 adalah :
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan pesanan terdiri dari tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung adalah :
a. Tenaga kerja langsung dengan rincian : jumlah pekerja sebanyak 3 orang, dengan jumlah jam
kerja sebanyak 40 jam dan tarif sebesar Rp. 15.000/jam.
b. Tenaga kerja tidak langsung sebesar Rp. 350.000.
Biaya – biaya yang di keluarkan selama bulan Agustus 20XX adalah sebagai berikut ;
1. Bahan baku (Single Wall, Double Wall dan White Kraft) dan bahan penolong lainnya yang
dibeli untuk pesanan diatas sebesar Rp. 2.771.965 secara kredit.
2. Pemakaian bahan sebesar Rp. 2.410.405 dengan rincian : bahan baku sebesar Rp. 2.145.000 dan
sisanya sebagai bahan penolong. Pemakaian bahan baku didistribusikan kedalam pesanan
masing – masing adalah : P/08/1106 sebesar Rp. 1.122.000, P/08/1107 sebesar Rp. 624.000 dan
P/08/1108 sebesar Rp. 399.000.
3. Berdasarkan daftar penggajian (Payroll) seluruh karyawan untuk bulan Agustus sebesar Rp.
3.004.400
4. Biaya gaji dan upah terdiri dari : 62,50 % biaya tenaga kerja langsung, 7,5 % biaya tenaga kerja
tidak langsung, 20 % biaya pemasaran dan 10% biaya administrasi dan umum. Biaya tenaga
kerja langsung didistribusikan kedalam pesanan sebagai berikut : P/08/1106 sebesar Rp.
981.750, P/08/1107 sebesar Rp. 546.000 dan P/08/1108 sebesar Rp. 350.000.
5. Biaya overhead pabrik dibebankan kedalam produksi dengan tarif 70 % dari biaya tenaga kerja
langsung untuk ketiga pesanan tersebut.
6. Biaya overhead pabrik selain diatas (Bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung),
antara lain : Biaya depresiasi gedung pabrik sebesar Rp.450.000, biaya depresiasi mesin
sebesar Rp. 350.000 asuransi pabrik yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 30.000, dan biaya
overhead pabrik lainnya secara tunai sebesar Rp. 37.130.
7. Pesanan No. P/08/1106 dan P/08/1107, telah diselesaikan dan ditransfer ke gudang produk jadi.
8. Pesanan No. P/08/1106 telah diserahkan kepada pemesan (Pelanggan).
Informasi Tambahan :
BPP 17.750.000
Persediaan produk jadi 17.750.000
BPP 2.832.500
Persediaan produk jadi 2.832.500
Biaya produksi :
Biaya bahan langsung Rp 10.500.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 3.175.000
Biaya overhead pabrik Rp 1.905.000
Biaya produksi Rp 15.580.000
Perhitungan laba :
Harga jual Rp 25.000.000
Biaya produksi Rp 15.580.000
Biaya sewa Rp 1.500.000
Biaya listrik dan air Rp 225.000
Total biaya (Rp 17.305.000)
Laba Rp 7.695.000
Biaya produksi :
Biaya bahan langsung Rp 980.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.820.000
Biaya overhead pabrik Rp 1.902.000
Biaya produksi Rp 3.892.000
Perhitungan laba :
Harga jual Rp 4.500.000
Biaya produksi (Rp 3.892.000)
Laba Rp 608.000