Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK M DENGAN TONSILITIS

DI KP. KEBON DALEM RT.002/007 DS.BUARAN BAMBU KEC. PAKUHAJI


KAB.TANGERANG-BANTEN

Disusun Oleh :

KUSUMAWATI

17.024

AKADEMI KEPERAWATAN ISLAMIC VILLAGE TANGERANG

Jl.Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810

Telepon/Fax : 021-5462852, Website : www.akperisvill.ac.id

Email : info@akperisvill.ac.id, akperislamicvillage@yahoo.co.id


PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK M
Tanggal pengkajian : 17 Maret 2020

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala keluarga bernama Bapak M (43 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak M bertempat tinggal di Kp.kebon dalem RT.002/007 Ds.Buaran
bambu Kec.Pakuhaji Kab.Tangerang-Banten
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan kepala keluarga adalah SD
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Ibu A Perempuan Istri 40 SD Karyawan
2 Nn.K Perempuan Anak 20 SMA Pelajar
3. An. I Perempuan Anak 2,5 tahun Belum Tidak
sekolah bekerja

Genogram
Hipertensi Hipertensi

ht
Ny. A (40thn) Tn. M (43 thn)

Nn.K (20 thn) An.I (2,5 th)


(gastritis) (tonsilitis)

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan

e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak M adalah keluarga inti (Nuclear family) dimana dalam keluarga
selain kepala keluarga, terdapat juga istri dan dua (1) orang anak
f. Suku
Keluarga Bapak M berasal dari suku Sunda kebiasaan yang ada di keluarga bapak M
ketika keluarga sedang berkumpul atau berbincang-bincang menggunakan bahasa
sunda. (Bapak M dan Ibu A) asli berasal dari Kebon dalem pakuhaji.
g. Agama
Keluarga Bapak M beragama Islam, bapak M mengatakan kebiasaan ibadah adalah
sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan ramadhan. Keluarga Bapak M mengatakan jika
di malam jumat ada pengajian rutin di musholah dekat rumahnya. Bapak M memiliki
keyakinan bahwa sehat atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita tetap
berusaha menjaga kesehatan
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak M bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta di kab.Tangerang
, dengan penghasilan lebih kurang Rp. 3.000.000,-/bulan, dan cukup untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga. Bapak M sudah dari muda bekerja disana dan
mendapatkan jaminan kesehatan untuk seluruh anggota keluarga (BPJS).
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama keluar karena Bapak M sulit
menemukan waktu libur bersamaan dengan jadwal libur anak-anaknya. Waktu luang
yang dimanfaatkan untuk berkumpul dengan keluarga adalah menonton TV bersama.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembanngan keluarga
yang sudah terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
h terpenuhi:
 Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun
belum optimal.
c. Riwayat keluarga inti
Bapak M mengatakan kepalanya pusing pada saat dilakukan tensi darah tekanan
darah tinggi 130/80 mmHg. Bapak M mengetahui bahwa ia selama ini memiliki
hipertensi. Bapak M tidak tau tentang penyebab, tanda gejala, dan akibat dari
hipertensi. Bapak M mengatakan sering makan ikan asin dan jika tidak makan
makanan yang tidak tinggi garam terasa hambar.
Nn. K mengtakan perutnya bagian ulu hati sering terasa perih, dan kadang mual dan
tidak nafsu makan. Nn. K mengatakan sudah lama menderita sakit “mah” (gastritis).
Nn. K mengatakan sakit mah adalah sakit lambung biasanya terjadi karena suka
makan pedes, asam dan terlambat makan. Tanda dan gejala sakit magh adalah mual
jika makan dan perih di ulu hati, akibatnya jika tidak diatasi bisa muntah. Nn.K
mengatakan jika sakit biasanya minum antasida dan jika sudah tidak merasa kuat
maka berobat ke klinik, biasanya makan 3x sehari.
Ny. A mengatakan An.I sakit tenggorokan, susah menelan dan tidak mau makan, dan
demam pada saat dilakukan pemeriksaan suhu menggunakan termometer 38 0C. Ny. A
baru mengetahui bahwa An. I memiliki amandel setalah diperiksa diklinik. Ny. A
mengatakan amandel adalah radang dan sakit tenggorokan biasanya terjadi karena
suka makan ciki, es dan makanan yang gurih. Tanda dan gejala sakit amandel adalah
sakit tenggorokan, sakit saat menelan, dan demam. Ny. A mengatakan jika An. I
merasa sakit biasanya minum air putih hangat yang banyak untuk mengurangi rasa
sakit dan menurunkan demam pada An. I dan jika demamnya tidak turun maka Ny. A
segera membawa An. I ke klinik terdekat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak M mengatakan kedua orang tua yaitu ibu dari Bapak M sakit
hipertensi dan dari kelaurga Ibu A tidak ada yang sakit darah tinggi, DM, asma dan
sakit jantung.

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah
yang ditempati adalah permanen, dengan 2 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak M
dan Ibu A. satu kamar tidur Nn. K dan terdapat ruaang tamu, dapur dan tempat
makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah bagian
belakang ada, hanya satu kamar yang memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di
ruang tamu (jendelah dan lubang angin). Pencahayaan rumah bagian belakang
(dapur dan tempat makan tidak terang (pencahayaan kurang), rumah terasa dingin
karena sirkulasi udara ada dimana-mana.
6
7  
  5
  4  3
   
  2 1
 
   
 
Keterangan:
1. Ruangan tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Ruang tv
5. Ruangan makan
6. Dapur
7. Kamar mandi
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk asli kebon
dalem paku haji yang berasal dari suku sunda. Pekerjaan tetangga sebagian besar
adalah sebagai pegawai swasta (karyawan pabrik), ada juga yang PNS, dan buruh.
Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas
biasanya adalah pengajian bulanan RT bulanan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak M sudah 45 tahun tinggal di rumah yang ditempati saat ini.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak M jarang mengikuti kegiatan yang ada di RW 007, Bapak M jarang
mengikuti acara pengajian karena Bapak M kerjanya pulang larut malam. Ibu A juga
tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian dan arisan yang ada di RT. Nn. K sering
mengikuti kegiatan pemuda, karena menurut Nn. K mengikuti kegiatan pemuda untuk
menambah pengalaman dan memperluas wawasan. Nn. K anak yang aktif dan
biasanya malam minggu kumpul-kumpul dengan temanya di depan rumah.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak M dan Ibu A
mengatakan selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang
dialami anak-anaknya. Bapak M dan Ibu A selalu memutuskan bersama setiap
keputusan yang akan diambil.
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga
memberikan penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-
anaknya
c. Struktur peran
Bapak M sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam
rumah tangga, bapak M mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga
dapat terpenuhi, memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga,
memberikan perhatian dan kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak M
mengajarkan nilai-nilai agama dan aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu A sebagai ibu rumah tangga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk
suami dan anak-anaknya terutama An I yang masih berusia 2,5 tahun yang butuh
perhatian, menjalankan peran sebagai pengganti suaminya bagi anak-anaknya saat
suaminya bekerja dan menjaga rumah dan anak-anak.
Nn. K berperan sebagai anak yang bertugas menunutut ilmu dan belajar. Serta
dirumah Nn K mambantu Ibu A membersihkan rumah.
d. Nilai dan norma budaya
Bapak M dan Ibu A mengatakan selalu berupaya menanankan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat,
tidak boleh keluar malam, dan untuk Nn. K selalu ditekankan untuk menjaga diri
dengan baik agar tidak salah bergaul dengan laki-laki.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak M
dan Ibu A saling memperhatikan satu sama lainya. Orangtua juga mengajarkan
Nn.K bagaiman saling menyayangi. Nn. K cenderung lebih dekat dengan bapaknya
karena bapaknya sering memenuhi apa yang diinginkan Nn. K . Walaupun
demikian, keluarga mereka terlihat sangat akrab, dan saling mendukung.
Sedangkan An. I lebih dekat dengan Ny. A karena An. I lebih nyaman dengan ibu
nya
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak M sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja, pergi pagi pulang malam,
sehingga jarang mengikuti kegiatan yang ada di komunitas. Ibu A sebagai ibu
rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah dan jarang mengikuti kegiatan
yang ada di komunitas. Nn. K mampu melakukan sosialisasi dengan bermain
sesama teman sebaya. Mendidik dan membesarkan anak dalam keluarga Bapak M
merupakan tanggung jawab bersama kedua orang tua. Saat Bapak M bekerja,
fungsi mendidik anak dipegang oleh ibu A.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu A, karena
Bapak M setiap harinya bekerja. Keluarga Bapak M adalah keluarga yang
sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pola makan
teratur 2 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-bahannya
dibeli di warung terdekat atau penjual sayur/lauk pauk yang berkeliling
setiap hari di lingkungan sekitar, tidak setaip hari memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak M tidak mengalami kesulitan. Semua
anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan. Nn.K tidak pernah
tidur siang dan malam tidur diatas pukul 22.00 WIB, Nn.K mengatakan sulit
tidur, dan Bapak M karena bekerja jadi tidak ada waktu untuk tidur siang. Ibu
A melakukan aktifitas rumah secara bertahap, jika merasa lelah segera
istirahat berhenti beraktifitas
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak M, Ibu A, Nn.K, dan An. I dan satu kali setiap harinya,
konsistensi lembek dan tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk
BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak M semua anggota keluarga
bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga
Bapak M membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap
mandi sikat gigi dan mandi dengan bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak M, dijalankan sesuai dengan peran masing-
masing. Bapak M yang bekerja di seagai karyawan swasta, pergi pagi dan
pulang sore. Aktifitas yang dilakukan Ibu A sebagai ibu rumah tangga adalah
mengurus rumah tangga seperti memasak, membersih rumah, mencuci, dan
mengurus anak. Aktifitas Nn K lebih banyak di rumah dan malam minggu
baerkumpul dengan teman-teman sebaya.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak M jarang berolah raga, untuk aktivitas fisik biasanya Ibu A
menggantinya dengan melakukan kegiatan rumah tangga. Bapak M sibuk
bekerja, jika libur dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Bapak Y hanya
berkumpul-kumpul dirumah sambil menonton TV
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak M biasanya membeli obat yang dijual bebas di
warung atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat
batuk, masuk angin, obat sakit mah, dan obat flu.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak M tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk
mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Nn. K melakukan terapi pijat ditelapak kaki setiap seminggu sekali, jika pegal
diurut, dan pada saat masuk angin di kerok.
10)Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan. Akan tetapi, biaya kesehatan yang harus dibayar mahal
membuat keluarga jarang memanfaatkan RS yang ada di dekat tempat
tinggal mereka.
11)Sumber pembayaran
Keluarga Bapak M memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.

6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Bapak M yaitu Hipertensi yang tinggi
dan An. I yang mengalami tonsilitis (amandel) dan Nn. K yang mengalami Gastritis
b. Stressor Jangka Panjang
Bapak M dan Ibu A memikirkan agar anak-anaknya sekolah dengan baik dan tidak
terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti Narkoba.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah
gaskritis dan tonsilitis (amandel) yang dialami Nn.K, yang membuat keluarga
khawatir jika tidak diatasi
d. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga
e. Strategi Koping yang Digunakan
Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling
mendukung satu sama lainya
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan
masalah tanpa diselesaikan

7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada
saat ini biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga
kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada
masyarakat.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Anggota keluarga


fisik Bapak M Ibu A Nn. K An. I
Tanda vital

Suhu 37,50 C 370 C 370 C 380 C

Nadi 90 x/mnt 95 x/mnt 89x/ mnt 90x/ mnt

RR 20x/mnt 18x/mnt 18x/mnt 18x/mnt

TD 130/80 mmHg 120/80 mmHg 100/80 mmHg 80/60 mmHg

TB 170 cm 155 cm 155 cm 90 cm

BB 60 kg 53 kg 49 kg 17 kg

Fisik ,

Kepala Rambut hitam, disertai Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
rambut bewarna putih disertai rambut distribusi merata, distribusi merata,
distribusi tidak merata, bewarna putih tidak ada keluhan, tidak ada keluhan,
pasien mengatakan distribusi tidak tidak ada lesi pada tidak ada lesi pada
pusing, tidak ada lesi merata, tidak ada kulit kepala, tidak kulit kepala, tidak
pada kulit kepala, tidak keluhan pusing, tidak ada benjolan rambut ada benjolan rambut
ada benjolan kulit ada lesi pada kulit tampak bersih tampak bersih
kepala kotor, bentuk kepala tidak ada nyeri
kepala simetris tekan atau benjolan
rambut bersih bentuk
kepala simetris
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata
tidak ada jotoran di tidak ada kotoran di simetris, tidak ada simetris, tidak ada
bagian mata alis simetris bagian mata. kotoran dibagian kotoran dibagian
bewarna hitam Konjungtiva, tidak mata. Konjungtiva mata. Konjungtiva
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak
anemis, sklera tidak ikterik, visus 6/6, ikterik, visus 6/6, ikterik, visus 6/6,
ikterik, visus 6/6, enam enam lampang enam lampang enam lampang
lapang pandang baik, pandang baik pandang baik pandang baik

Telinga Bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran Bentuk telinga Bentuk telinga
telinga simetris, telinga simetris, simetris, tidak ada simetris, tidak ada
integritas kulit bagus, integritas kulit bagus, seruma atau seruma atau
warna sama dengan kulit warna kulit dengan keluaran, klien keluaran, klien dapat
lain, tidak ada tanda- salama kulit yang lain dapat mendengar mendengar
tanda infeksi, tidak ada tidak ada seruma atau pembicaraan pembicaraan perawat
seruma atau keluaran, keluaran, klien dapat perawat dan dan detakkan jarum
tidak ada nyeri tekan mendengar detakkan jarum jam, jam, tidak terdapat
saat di palpasi , klien pembicaraan perawat tidak terdapat infeksi pada telinga,
dapat mendengar dan detakkan jarum infeksi pada telinga, telinga bersih, tidak
pembicaraan perawat jam, tidak terdapat telinga bersih, tidak ada nyeri tulang
dan detakkan jarum jam, infeksi pada telinga, ada nyeri tulang mastoid. Saat
tidak terdapat infeksi telinga bersih, tidak mastoid. Saat dilakukan
pada telinga, telinga ada nyeri tulang dilakukan pemeriksaan
bersih, tidak ada nyeri mastoid. Saat pemeriksaan menggunakan garpu
tulang mastoid. Saat dilakukan menggunakan garpu tala respon keluarga
dilakukan pemeriksaan pemeriksaan tala respon keluarga baik
menggunakan garpu tala menggunakan garpu baik
respon keluarga baik tala respon keluarga
baik
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka simetris, konka nasal
mudah, tidak ada merah mudah, tidak nasal merah mudah, merah mudah, tidak
keluaran, tidak ada ada keluaran, tidak tidak ada keluaran, ada keluaran, tidak
kotoran dibagian dalam ada kotoran dibagian tidak ada kotoran ada kotoran dibagian
hidung, tidak ada lesi, dalam hidung, tidak dibagian dalam dalam hidung, tidak
sekret, sumbatan, ada lesi, sekret, hidung, tidak ada ada lesi, sekret,
pendarahan di rongga sumbatan, pendarahan lesi, sekret, sumbatan,
hidung saat dilakukan di rongga hidung saat sumbatan, pendarahan di
palpasi tidak ada nyeri dilakukan palpasi pendarahan di rongga hidung saat
atau pembengkakan. tidak ada nyeri atau rongga hidung saat dilakukan palpasi
fungsi penciuman baik, pembengkakan. dilakukan palpasi tidak ada nyeri atau
dnegan bukti dapat fungsi penciuman tidak ada nyeri atau pembengkakan.fungs
membedakan bau baik, dnegan bukti pembengkakan.fung i penciuman baik,
minyak wangi dan dapat membedakan si penciuman baik, dnegan bukti dapat
minyak kayu putuh. bau minyak wangi dnegan bukti dapat membedakan bau
Septum lurus dan minyak kayu membedakan bau minyak wangi dan
putuh. Septum lurus minyak wangi dan minyak kayu putuh.
minyak kayu putuh. Septum lurus
Septum lurus
Mulut dan gigi Bibir klien kering, Bibir klien lembab, Bibir klien lembab, Bibir klien lembab,
berwarna agak berwarna merah, berwarna merah, berwarna merah,
kehitaman, bersih, tidak bersih, tidak ada lesi bersih, tidak ada lesi bersih, tidak ada lesi
ada lesi dan stomatis dan stomatis , tidak dan stomatis gigi dan stomatis gigi
gigi graham tampak ada pendarahan atau graham tampak graham tampak
berlubang, tidak ada radang gusi, lidah berlubang, tidak ada berlubang, tidak ada
pendarahan atau radang simetris, uvula pendarahan atau pendarahan atau
gusi, lidah simetris, menggantung, tidak radang gusi, lidah radang gusi, lidah
uvula menggantung, ada tanda-tanda simetris, uvula simetris, uvula
tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada gigi menggantung, tidak menggantung, tidak
infeksi, tidak ada berlubang, tidak ada ada tanda-tanda ada tanda-tanda
kesulitan untuk kesulitan untuk infeksi, ada gigi infeksi, ada gigi
menelan, klien dapat menelan, klien dapat berlubang, tidak berlubang, kesulitan
membedakan rasa asin membedakan rasa kesulitan untuk untuk menelan,
dan manis, gigi tampak asin dan manis, gigi menelan, klien tonsil tampak
bersih tampak bersih dapat membedakan membesar klien
rasa asin dan manis, dapat membedakan
gigi tampak bersih rasa asin dan manis,
gigi tampak bersih

Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
terdapat lesi pada leher, terdapat lesi pada tiroid, tidak terdapat tiroid, tidak terdapat
tidak ada kesulitan leher, tidak ada lesi pada leher, tidak lesi pada leher, tidak
untuk bergerak, pasien kesulitan untuk ada kesulitan untuk ada kesulitan untuk
mengatakan tidak ada bergerak, pasien bergerak, pasien bergerak, pasien
keluhan dileher, warna mengatakan tidak ada mengatakan tidak mengatakan tidak
kulit leher pasien sawo keluhan dileher, ada keluhan dileher, ada keluhan dileher,
matang, tidak ada warna kulit leher warna kulit leher warna kulit leher
kelenjar getah bening pasien sawo matang, pasien sawo matang, pasien sawo matang,
yang membengkak, tidak ada kelenjar tidak ada kelenjar tidak ada kelenjar
tidak ada benjolan getah bening yang getah bening yang getah bening yang
ataupun nyeri saat membengkak, tidak membengkak, tidak membengkak, tidak
dipalpasi. ada benjolan ataupun ada benjolan ada benjolan ataupun
nyeri saat dipalpasi. ataupun nyeri saat nyeri saat dipalpasi.
dipalpasi.
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tidak terdapat sismetris, tidak sismetris, tidak sismetris, tidak
lesi pada dada, dada terdapat lesi pada terdapat lesi pada terdapat lesi pada
pasien tampak bersih dada, dada pasien dada, dada pasien dada, dada pasien
karena slalu mandi tampak bersih karena tampak bersih tampak bersih karena
setiap hari, tidak ada slalu mandi setiap karena slalu mandi slalu mandi setiap
nyeri tekan pada dada, hari, tidak ada nyeri setiap hari, tidak ada hari, tidak ada nyeri
tulang iga 12 pasang, tekan pada dada, nyeri tekan pada tekan pada dada,
tidak ada keluhan sesak, tulang iga 12 pasang, dada, tulang iga 12 tulang iga 12 pasang,
warna kulit sawo tidak ada keluhan pasang, tidak ada tidak ada keluhan
matang, klien bernafas sesak, warna kulit keluhan sesak, sesak, warna kulit
tidak menggunakan otot sawo matang, klien warna kulit sawo sawo matang, klien
tambahan, taktil bernafas tidak matang, klien bernafas tidak
premitus baik, menggunakan otot bernafas tidak menggunakan otot
konfigurasi dada 2:1, tambahan, taktil menggunakan otot tambahan, taktil
suara nafas vesikuler, premitus baik, tambahan, taktil premitus baik,
suara jantung S1 dan S2, konfigurasi dada 2:1, premitus baik, konfigurasi dada 2:1,
Tidak ada retraksi suara nafas vesikuler, konfigurasi dada suara nafas
dinding dada, suara jantung S1 dan 2:1, suara nafas vesikuler, suara
S2, Tidak ada retraksi vesikuler, suara jantung S1 dan S2,
dinding dada jantung S1 dan S2, Tidak ada retraksi
Tidak ada retraksi dinding dada
dinding dada
Abdomen Abdomen pasien tampak Abdomen pasien Abdomen pasien Abdomen pasien
simetris, warna kulit tampak simetris, tampak simetris, tampak simetris,
abdomen pasien sawo warna kulit abdomen warna kulit warna kulit abdomen
matang, perut datar, pasien sawo matang, abdomen pasien pasien sawo matang,
tidak ada nyeri tekan perut datar, tidak ada sawo matang, perut perut datar, tidak ada
dan lepas. Tidak ada keluhan nyeri perut,. datar, tidak ada keluhan nyeri perut,.
nyeri ginjal, hepar Bising usus 3 x/mnt, keluhan nyeri perut,. Bising usus 5 x/mnt,
normal, tidak ada tidak ada nyeri tekan Bising usus 5 x/mnt, tidak ada nyeri tekan
pembesaran hepar, colon maupun lepas, hepar tidak ada nyeri tekan maupun lepas, tidak
pasien normal, bising normal, tidak ada maupun lepas, tidak ada pembesaran
usus 6 x/mnt pembesaran hepar, ada pembesaran hepar, tidak ada
colon pasien normal, hepar, tidak ada tanda peradangan
tidak ada tanda tanda peradangan ginjal
peradangan ginjal ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: tampak simetris, bawah: tampak bawah: tampak bawah: tampak
pergerakan bebas, reflek simetris, pergerakan simetris, pergerakan simetris, pergerakan
positif, kekuatan otot 5, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
tangan pasien tampak kekuatan otot 5, kekuatan otot 5, kekuatan otot 5,
berwarna sawo matang, tangan pasien tampak tangan pasien tangan pasien
memiliki 10 jari dan berwarna sawo tampak berwarna tampak berwarna
kekuatan otot normal, matang, memiliki 10 sawo matang, sawo matang,
tidak terdapat lesi pada jari dan kekuatan otot memiliki 10 jari dan memiliki 10 jari dan
tangan pasien, kaki normal, tidak terdapat kekuatan otot kekuatan otot
pasien tampak simetris, lesi pada tangan normal, tidak normal, tidak
berwarna sawo matang, pasien, kaki pasien terdapat lesi pada terdapat lesi pada
tidak terdapat lesi pada tampak simetris, tangan pasien, kaki tangan pasien, kaki
kaki pasien, memiliki 10 berwarna sawo pasien tampak pasien tampak
jari dan kekuatan otot matang, tidak simetris, berwarna simetris, berwarna
normal. terdapat lesi pada kaki sawo matang, tidak sawo matang, tidak
pasien, memiliki 10 terdapat lesi pada terdapat lesi pada
jari dan kekuatan otot kaki pasien, kaki pasien,
normal. memiliki 10 jari dan memiliki 10 jari dan
kekuatan otot kekuatan otot
normal. normal.

Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada lesi, akral tidak ada lesi, akral tidak ada lesi, tidak ada lesi,
pasien hangat, kedua pasien hangat, kedua telapak tangan dan telapak tangan dan
tangan pasien bisa tangan pasien bisa ujung jari terlihat ujung jari terlihat
digerakan, kedua kaki digerakan, kedua kaki sianosis (pucat), sianosis (pucat),
pasien berwarna sawo pasien berwarna sawo kapiler refil lebih kapiler refil lebih
matang, kulit pasien matang, kulit pasien dari 3 detik, akral dari 3 detik, akral
bersih, tidak ada lesi bersih, tidak ada lesi pasien hangat, kedua pasien hangat, kedua
pada kaki, kedua kaki pada kaki, kedua kaki tangan pasien bisa tangan pasien bisa
pasien bisa digerakan. pasien bisa digerakan. digerakan, kedua digerakan, kedua
kaki pasien kaki pasien berwarna
berwarna sawo sawo matang, kulit
matang, kulit pasien pasien bersih, tidak
bersih, tidak ada lesi ada lesi pada kaki,
pada kaki, kedua kedua kaki pasien
kaki pasien bisa bisa digerakan.
digerakan.

Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Resiko Defisit Nutrisi

Nn.K mengatakan perutnya bagian ulu hati sering


terasa perih, dan kadang mual dan tidak nafsu
makan. Nn. K mengatakan sakit mah adalah sakit
lambung biasanya terjadi karena suka makan pedes,
asam dan terlambat makan. Tanda dan gejala sakit
magh adalah mual jika makan dan perih di ulu hati,
akibatnya jika tidak diatasi bisa muntah. Nn.K
mengatakan jika sakit biasanya minum antasida dan
jika sudah tidak merasa kuat maka berobat ke
klinik, biasanya makan 3x sehari.

Data Objektif

Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

BB 49 Kg

TB 155 cm

IMT 20 (normal)

2 Data Subjektif Risiko perfusi serebral tidak


efektif
Bapak M mengatakan kepalanya pusing. Bapak M
mengetahui bahwa ia selama ini memiliki
hipertensi. Bapak M tidak tau tentang penyebab,
tanda gejala, dan akibat dari hipertensi. Bapak M
mengatakan sering makan ikan asin dan jika tidak
makan makanan yang tidak tinggi garam terasa
hambar.
Data Objektif

TD: 130/80 mmHg


No Data Penunjang Masalah Keperawatan

3 Data Subjektif Hipertermia

Ny. A mengatakan An.I sakit tenggorokan, susah


menelan dan tidak mau makan, dan demam pada
saat dilakukan pemeriksaan suhu menggunakan
termometer 380C. Ny. A baru mengetahui bahwa An.
I memiliki amandel setalah diperiksa diklinik. Ny. A
mengatakan amandel adalah radang dan sakit
tenggorokan biasanya terjadi karena suka makan
ciki, es dan makanan yang gurih. Tanda dan gejala
sakit amandel adalah sakit tenggorokan, sakit saat
menelan, dan demam. Ny. A mengatakan jika An. I
merasa sakit biasanya minum air putih hangat yang
banyak untuk mengurangi rasa sakit dan
menurunkan demam pada An. I dan jika demamnya
tidak turun maka Ny. A segera membawa An. I ke
klinik terdekat.

Data Objektif

Tonsil tampak membengkak, S: 380C, telapak


tangan dan ujung jari terlihat sianosis (pucat),
kapiler refil lebih dari 3 detik,, badan teraba hangat

DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Defisit Nutrisi
2. Tidak efektifnya perfusi jaringan serebral
3. Hipertermi
SKORING

Diagnosa Keperawatan: Hipertermi

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi T = 38,0 0C Saat
aktual disentuh tangan terasa hangat.
Kemungkinan ½x2 1 Faktor yang mendukung pemecahan
Masalah dapat masalah adalah tersedianya fasilitas
diubah : pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
Sebagian bidan praktik, RS swasta maupun
pemerintah serta adanya jaminan
kesehatan (BPJS) yang dimiliki oleh
keluarga
Potensi masalah 3/3x1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, dapat dicegah dengan
pemberian obat penurun panas, minum
yang cukup dan kompres dan fasilitas
pelayanan kesehatan tersedia dan
adanya dukungan dari tenaga kesehatan

Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadarai masalah yang


masalah : dialami dan memiliki motivasi untuk di
Dirasakan dan atasi masalahnya. Masalah harus segera
segera diatasi ditangani untuk menghindari dampak
produktivitas saat belajar Nn K di
perkuliahn.
Total skor 4

Diagnosa Keperawatan: Resiko Defisit Nutrisi


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah resiko. Berdasarkan hasil
Resiko pemeriksaan fisik berat badan (BB) 49
kg dengan tinggi badan 155 cm. Nn K
memiliki kebiasaan makan 1-2 kali, Nn
K mengatakan sulit untuk makan jika
makan merasa mual dan ingin muntah
Kemungkinan ½x2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian. Nn K mengatakan dengan
diubah : cara makan makanan yang disuka dan
Sebagian biasanya makan sedikit tapi sering
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari
tenaga kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari Nn K mengalami
masalah : masala berat badan dan ingin untuk
Dirasakan dan diatasi, karena keluarga menyadari
segera diatasi kalau masalah tidak diatasi akan
berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan

Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan: Risiko perfusi serebral tidak efektif


Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Masalah kesehatan yang dialami oleh
resiko keluarga merupakan masalah
aktual,keadaan sudah terjadi dan harus
ditangani segera.
Kemungkinan ½x2 1 Peningkatan tekanan darah terjadi
Masalah dapat karena gaya hidup terutama kebiasaan
diubah : makan, bapak M memiliki kebiasaan
Sebagian makan tinggi garam seperti ikan asin dan
minuman yang mengandung kafein.
aktivitas fisik yang kurang. Faktor lain
yang mendukung pemecahan masalah
adalah tersedianya fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, bidan
praktik, RS swasta maupun pemerintah
serta adanya jaminan kesehatan (BPJS)
yang dimiliki oleh keluarga
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk di cegah cukup
untuk dicegah : karena masalah dirasakan oleh keluarga,
Cukup keluarga memiliki motivasi untuk
mengatasinya, serta tersedianya fasilitas
pelayanan kesehatan di lingkungan
tempat tinggal dan memiliki jaminan
kesehatan.
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari peningkatan
masalah : tekanan darah pada bapak M perlu
Dirasakan dan segera diatasi dan keluarga khawatir
segera diatasi dengan dampak yang ditimbulkan serta
merasa tidak nyaman dengan tanda dan
gejala yang dirasakan.
Total skor 2 4/3

DIGANOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Hipertermia
2. Resiko Defisit Nutrisi
3. Resiko etidak efektifnya jaringan serebral
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan & NOC NIC
Data penunjang
Hipertermia pada keluarga bapak M Setelah dilakukan intervensi keperawatan, Edukasi kesehatan
khususnya An. I ditandai dengan keluarga mampu mengenal masalah : 1. Edukasi kesehatan
DS : 1. Kontrol gejala Observasi:
Ny. A mengatakan An.I sakit a) Kemampuan monitor munculnya a) Identifikasi kesiapan kemampuan
tenggorokan, susah menelan dan tidak gejala secara mandiri: meningkat menerima informasi
mau makan, dan demam pada saat b) Kemampuan monitor frekuensi Edukasi:
dilakukan pemeriksaan suhu gejala: meningkat a) Jelaskan faktor resiko yang dapat
menggunakan termometer 380C. Ny. A c) Kemampuan melakukan tindakan mempengaruhi kesehatan
baru mengetahui bahwa An. I memiliki untuk mengurangi gejala: b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan
amandel setalah diperiksa diklinik. Ny. A meningkat sehat
mengatakan amandel adalah radang dan d) Kemampuan melakukan tindakan 2. Edukasi proses penyakit
sakit tenggorokan biasanya terjadi pencegahan: meningkat Edukasi:
karena suka makan ciki, es dan makanan e) Kemampuan melakukan tindakan a) Jelaskan penyebab dan faktor resiko
yang gurih. Tanda dan gejala sakit mengurangi gejala: meningkat penyakit
amandel adalah sakit tenggorokan, sakit f) Kemampuan melaporkan gejala: b) Jelaskan tanda dan gejala yang
saat menelan, dan demam. Ny. A meningkat ditimbulkan oleh penyakit
mengatakan jika An. I merasa sakit c) Jelaskan kemungkinan terjadinya
biasanya minum air putih hangat yang 2. Tingkat pengetahuan komplikasi
banyak untuk mengurangi rasa sakit dan a) Kemampuan menjelaskan d) Ajarkan cara meredakan atau
menurunkan demam pada An. I dan jika pengetahuan tentang suatu topik: mengatasi gejala yang dirasakan
demamnya tidak turun maka Ny. A segera meningkat e) Informasikan kondisi paien saat ini
membawa An. I ke klinik terdekat. b) Kemampuan menggambarkan f) Anjurkan tanda dan gejala memberat
pengalaman sebelumnya yang atau tidak biasa
DO : sesuai dengan topik: meningkat
Tonsil tampak membengkak, S: 38 0C,
Keluarga mampu mengambil keputusan : 1. Dukungan pembilan keputusan
telapak tangan dan ujung jari terlihat
1. Keamanan lingkungan rumah Observasi:
sianosis (pucat), kapiler refil lebih dari 3
Ketersediaan air putih: meningkat a) Identifikasi persepsi mengenal
detik,, badan teraba hangat
masalah dan informasi
Terapeutik:
a) Diskusikan kelebihan dan kekurangan
dari setiap solusi
b) Motivasi mengungkapkan tujuan
keperawatan yang diharapkan
2. Edukasi Manajemen Demam
Observasi:
a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Edukasi:
a) Jelaskan cara mengukur suhu tubuh,
nadi, pernapasan
b) Ajarkan cara memberikan kompres
hangat
c) Anjurkan menggunakan pakaian
yang menyerap keringat
d) Anjurkan pemberian analgetik, jika
perlu
3. Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh
Edukasi :
a) Jelaskan pengukuran suhu tubuh
b) Anjurkan terus memegang bahu dan
menahan dada saat pengukuran
aksila
c) Ajarkan memilih lokasi pengukurah
suhu oral atau aksila
d) Ajarkan cara meletakan ujung
termometer dibawah lidah atau
dibagian tengah aksila
e) Ajarkan cara membaca hasil
termometer raksa atau elektronik

Keluarga mampu merawat: 1. Manajemen Hipertermia


1. Fungsi keluarga Observasi :
a) Pemenuhan kebutuhan anggota a) Identifikasi penyebab hipertermia
keluarga: meningkat b) Monitor suhu tubuh
b) Anggota keluarga saling c) Monitor komplikasi akibat
mendukung: meningkat hipertermia
c) Kelibatan dalam keluarga dalam Terapeutik :
menyelesaikan masalah: meningkat a) Sediakan lingkungan yang dingin
d) Manajemen kesehatan keluarga b) Longgarkan atau lepaskan pakain
e) Kemampuan dalam menjelaskan c) Berikan cairan oral
masalah yang dialami
f) Aktivitas keluarga mengatasi
masalah kesehatan tepat:
meningkat

g) Tindakan untuk mengurangi faktor


risiko: meningkat
Keluarga mampu modifikasi lingkungan : 1. Manajemen kenyamanan lingkungan
1. Keamanan lingkungan rumah Terapeutik:
a) Ketersediaan air putih: meningkat a) Sediakan ruangan yang tenang dan
mendukung
b) Fasilitasi kenyamanan lingkungan
2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
a) Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur suhu
lingkungan yang sesuai

Keluarga memiliki kemampuan untuk 1. Rujukan


memanfaatkan pelayanan kesehatan : Observasi:
1. Pemeliharaan kesehatan a) Identifikasi indikasi rujukan
a) Menunjukkan perilaku adaptif: b) Periksa kondisi pasien sebelum
meningkat dirujuk
b) Menunjukkan pemahaman perilaku Teurapetik:
sehat: meningkat a) Dapatkan persetujuan pasien atau
c) Kemampuan menjalankan perilaku keluarga
sehat: meningkat b) Hubungi layanan kesehatan yang
d) Perilaku mencari bantuan: menjadi tujuan rujukan yang akan
meningkat menerima pasien
e) Menunjukkan minat meningkatkan Edukasi:
perilaku sehat: meningkat a) Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
f) Memiliki sistem pendukung: b) Informasikan rencana merujuk
meningkat kepada pasien dan keluarga
2. Perilaku kesehatan c) Informasikan layanan kesehatan yang
a) Penerimaan terhadap perubahan menjadi tujuan rujukan
status kesehatan: meningkat 2. Rujukan layanan masyarakat
b) Kemampuan untuk melakukan Observasi:
tindakan pencegahan masalah a) Identifikasi sumber-sumber pelayan
kesehatan: meningkat kesehatan dimasyarakat
c) Kemampuan peningkatan b) Identifikasi masalah kesehatan
kesehatan: meningkat individu, keluarga dan kelompok
d) Pencapaian pengendalian masyarakat
kesehatan: meningkat Terapeutik:
a) Dampingi proses rujukan jika perlu
b) Fasilitasi memutuskan pelayanan
kesehatan yang dapat dijadikan tujuan
rujukan
c) Fasilitasi individu, keluarga dan
kelompok mempersiapkan proses
rujukan
Resiko defisit nutrisi pada keluarga bapak Setelah dilakukan intervensi keperawatan , 1. Edukasi kesehatan
M khususnya Nn.k ditandai dengan : keluarga mampu mengenal masalah : Observasi:
Ds : 1. Kontrol gejala a) Identifikasi kesiapan kemampuan
Nn.K mengatakan perutnya bagian ulu a) Kemampuan monitor munculnya menerima informasi
hati sering terasa perih, dan kadang mual gejala secara mandiri: meningkat Edukasi:
dan tidak nafsu makan. Nn. K b) Kemampuan monitor frekuensi a) Jelaskan faktor resiko yang dapat
mengatakan sakit mah adalah sakit gejala: meningkat mempengaruhi kesehatan
lambung biasanya terjadi karena suka c) Kemampuan melakukan tindakan b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan
makan pedes, asam dan terlambat makan. untuk mengurangi gejala: sehat
Tanda dan gejala sakit magh adalah meningkat 2. Edukasi proses penyakit
mual jika makan dan perih di ulu hati, d) Kemampuan melakukan tindakan Edukasi:
akibatnya jika tidak diatasi bisa muntah. pencegahan: meningkat a) Jelaskan penyebab dan faktor resiko
Nn.K mengatakan Bbnya menurun e) Kemampuan melakukan tindakan penyakit
menjadi 49 kg dan TB 155 cm Nn.K mengurangi gejala: meningkat b) Jelaskan tanda dan gejala yang
mengatakan jika sakit biasanya minum f) Kemampuan melaporkan gejala: ditimbulkan oleh penyakit
antasida dan jika sudah tidak merasa meningkat c) Jelaskan kemungkinan terjadinya
kuat maka berobat ke klinik, biasanya 2. Tingkat pengetahuan komplikasi
makan 3x sehari. a) Kemampuan menjelaskan d) Ajarkan cara meredakan atau
Do : pengetahuan tentang suatu topik: mengatasi gejala yang dirasakan
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik meningkat e) Informasikan kondisi paien saat ini
BB : 43 kg f) Anjurkan tanda dan gejala
TB : 155 Cm b) Kemampuan menggambarkan memberat atau tidak biasa
IMT : 20 pengalaman sebelumnya yang
sesuai dengan topik: meningkat
Keluarga mampu mengambil keputusan : 1. Dukungan pembilan keputusan
1. Dukungan keluarga: Observasi:
a) Anggota keluarga verbalisasi a) Identifikasi persepsi mengenal
keinginan untuk mendukung masalah dan informasi
anggota keluarga yang sakit: Terapeutik:
meningkat a) Diskusikan kelebihan dan kekurangan
b) Menanyakan kondisi pasien: dari setiap solusi
meningkat b) Motivasi mengungkapkan tujuan
c) Bekerjasama dengan anggota keperawatan yang diharapkan
keluarga yang sakit dalam 2. Edukasi diet
menentukan perawatan: Observasi:
meningkat a) Identifikasi kemampuan pasien dan
d) Bekerjasama dengan penyedia keluarga menerima informasi
layanan kesehatan dalam b) Identifikasi kebiasaan pola makan
menentukan pelayanan saat ini dan masa lalu
kesehatan: meningkat c) Identifikasi persiapan pasien dan
keluarga tentang diet yang
diprogramkan
2. Ketahanan keluarga Edukasi:
a) Dukungan kemandirian antar a) Informasikan makanan yang
anggota keluarga: meningkat diperbolehkan dan dilarang
b) Anjurkan mempertahankan posisi
semi fowler 2-30 menit setelah
makan
3. Edukasi nutrisi
Edukasi:
a) Jelaskan hal-hal yang dilakukan
sebelum memberi makan (perawatan
mulut)
b) Demonstasikan cara mengatur porsi
makan
c) Ajarkan pasien dan keluarga
memantau kondisi kekurangan nutrisi

Keluarga mampu merawat: 1. Edukasi proses keluarga


1. Fungsi keluarga Edukasi:
a) Pemenuhan kebutuhan anggota a) Anjurkan orangtua terlibat dalam
keluarga: meningkat perawatan
b) Anggota keluarga saling 2. Manajemen nutrisi
mendukung: meningkat Observasi:
c) Kelibatan dalam keluarga dalam a) Identifikasi makanan yang disukai
menyelesaikan masalah: meningkat b) Monitor asupan makanan
2. Manajemen kesehatan keluarga Terapeutik:
a) Kemampuan dalam menjelaskan a) Lakukan oral hygienen sebelum
masalah yang dialami makan
b) Aktivitas keluarga mengatasi b) Sajikan makanan secara menarik dan
masalah kesehatan tepat: suhu yang sesuai
meningkat c) Berikan suplemen makanan jika perlu
c) Tindakan untuk mengurangi faktor Edukasi:
risiko: meningkat a) Anjurkan posisi duduk
b) Ajarkan diet yang diprogramkan

Keluarga mampu modifikasi lingkungan : 3. Manajemen kenyamanan lingkungan


1. Keamanan lingkungan rumah Terapeutik:
a) Ketersediaan air putih: meningkat c) Sediakan ruangan yang tenang dan
mendukung
d) Fasilitasi kenyamanan lingkungan
4. Manajemen Lingkungan
Observasi :
b) Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur suhu
lingkungan yang sesuai

Keluarga memiliki kemampuan untuk 1. Rujukan


memanfaatkan pelayanan kesehatan : Observasi:
1. Pemeliharaan kesehatan a) Identifikasi indikasi rujukan
a) Menunjukkan perilaku adaptif: b) Periksa kondisi pasien sebelum
meningkat dirujuk
b) Menunjukkan pemahaman perilaku Teurapetik:
sehat: meningkat a) Dapatkan persetujuan pasien atau
c) Kemampuan menjalankan perilaku keluarga
sehat: meningkat b) Hubungi layanan kesehatan yang
d) Perilaku mencari bantuan: menjadi tujuan rujukan yang akan
meningkat menerima pasien
e) Menunjukkan minat meningkatkan Edukasi:
perilaku sehat: meningkat a) Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
f) Memiliki sistem pendukung: b) Informasikan rencana merujuk
meningkat kepada pasien dan keluarga
2. Perilaku kesehatan c) Informasikan layanan kesehatan yang
a) Penerimaan terhadap perubahan menjadi tujuan rujukan
status kesehatan: meningkat 2. Rujukan layanan masyarakat
b) Kemampuan untuk melakukan Observasi:
tindakan pencegahan masalah a) Identifikasi sumber-sumber pelayan
kesehatan: meningkat kesehatan dimasyarakat
c) Kemampuan peningkatan b) Identifikasi masalah kesehatan
kesehatan: meningkat individu, keluarga dan kelompok
d) Pencapaian pengendalian masyarakat
kesehatan: meningkat Terapeutik:
a) Dampingi proses rujukan jika perlu
b) Fasilitasi memutuskan pelayanan
kesehatan yang dapat dijadikan tujuan
rujukan
c) Fasilitasi individu, keluarga dan
kelompok mempersiapkan proses
rujukan

Resiko ketidak efektifan jaringan serebral Setelah dilakukan intervensi keperawatan Dukung pengambil keputusan:
pada keluarga bapak M keluarga mampu mengenal masalah : 1. Edukasi kesehatan
Ds : 1. Kontrol gejala Observasi:
Bapak M mengatakan kepalanya pusing. a) Kemampuan monitor munculnya a) Identifikasi kesiapan kemampuan
Bapak M mengetahui bahwa ia selama ini gejala secara mandiri: meningkat menerima informasi
memiliki hipertensi. Bapak M tidak tau b) Kemampuan monitor frekuensi Edukasi:
tentang penyebab, tanda gejala, dan gejala: meningkat a) Jelaskan faktor resiko yang dapat
akibat dari hipertensi. Bapak M c) Kemampuan melakukan tindakan mempengaruhi kesehatan
mengatakan sering makan ikan asin dan untuk mengurangi gejala: b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan
jika tidak makan makanan yang tidak meningkat sehat
tinggi garam terasa hambar. d) Kemampuan melakukan tindakan a) Edukasi proses penyakit
Do : pencegahan: meningkat Edukasi:
TD : 130/80 mmHg e) Kemampuan melakukan tindakan a) Jelaskan penyebab dan faktor resiko
mengurangi gejala: meningkat penyakit
f) Kemampuan melaporkan gejala: b) Jelaskan tanda dan gejala yang
meningkat ditimbulkan oleh penyakit
2. Tingkat pengetahuan c) Jelaskan kemungkinan terjadinya
a) Kemampuan menjelaskan komplikasi
pengetahuan tentang suatu d) Ajarkan cara meredakan atau
topik: meningkat mengatasi gejala yang dirasakan
b) Kemampuan menggambarkan e) Informasikan kondisi paien saat ini
pengalaman sebelumnya yang f) Anjurkan tanda dan gejala memberat
sesuai dengan topik: meningkat atau tidak biasa

Setelah dilakukan intervensi keperawtan 1. Dukungan pembilan keputusan


keluarga mampu membuat keputusan yang Observasi:
tepat bagi keluarga yang sakit a) Identifikasi persepsi mengenal
Pengetahuan : proses penyakit masalah dan informasi
1. Dukungan keluarga: Terapeutik:
a) Anggota keluarga verbalisasi a) Diskusikan kelebihan dan kekurangan
keinginan untuk mendukung dari setiap solusi
anggota keluarga yang sakit: b) Motivasi mengungkapkan tujuan
meningkat keperawatan yang diharapkan
b) Menanyakan kondisi pasien: 2. Edukasi manajemen stres
meningkat Edukasi :
c) Bekerjasama dengan anggota a) Ajarkan teknik relaksasi
keluarga yang sakit dalam b) Anjurkan tidur dengan baik setiap
menentukan perawatan: meningkat malam (7-9 jam)
d) Bekerjasama dengan penyedia 3. Edukasi pengukuran tekanan darah
layanan kesehatan dalam Edukasi :
menentukan pelayanan kesehatan: a) Anjurkan beristirahat minimal 5
meningkat menit sebelum mengukur tekanan
2. Ketahanan keluarga b) Anjurkan tidak merokok atau minum
a) Dukungan kemandirian antar kafein setidaknya 30 menit
anggota keluarga: meningkat c) Ajarkan cara menentukan tekanan
darah sitolik dan diastolik
d) Informasikan hasil pengukuran
tekanan darah
Keluarga mampu merawat anggota 1. Manajemen stress
keluarga yang sakit pengetahuan : Terapetik :
Manajemen intervensi a) Lakukan manjemen pengendalian
1. Fungsi keluarga marah, jika perlu
a) Pemenuhan kebutuhan anggota b) Pahami reaksi marah tergadap stresor
keluarga: meningkat c) Berikan istirahat dan tidur yang
b) Anggota keluarga saling cukup
mendukung: meningkat d) Hindari makanan yang mengadung
c) Kelibatan dalam keluarga dalam kafein, garam, dan lemak
menyelesaikan masalah: meningkat
2. Manajemen kesehatan keluarga
a) Kemampuan dalam menjelaskan
masalah yang dialami
b) Aktivitas keluarga mengatasi
masalah kesehatan tepat:
meningkat
c) Tindakan untuk mengurangi faktor
risiko: meningkat

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 1. Manajemen kenyamanan lingkungan


pengetahuan perilaku kesehatan : Terapeutik:
1. Keamanan lingkungan rumah a) Sediakan ruangan yang tenang dan
a) Ketersediaan air putih: meningkat mendukung
b) Fasilitasi kenyamanan lingkungan
2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
a) Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur suhu
lingkungan yang sesuai

Keluarga mampu menggunakan fasilitas 1. Rujukan


kesehatan pengetahuan : Observasi:
1. Pemeliharaan kesehatan a) Identifikasi indikasi rujukan
a) Menunjukkan perilaku adaptif: b) Periksa kondisi pasien sebelum
meningkat dirujuk
b) Menunjukkan pemahaman perilaku Teurapetik:
sehat: meningkat a) Dapatkan persetujuan pasien atau
c) Kemampuan menjalankan perilaku keluarga
sehat: meningkat b) Hubungi layanan kesehatan yang
d) Perilaku mencari bantuan: menjadi tujuan rujukan yang akan
meningkat menerima pasien
e) Menunjukkan minat meningkatkan Edukasi:
perilaku sehat: meningkat a) Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
f) Memiliki sistem pendukung: b) Informasikan rencana merujuk
meningkat kepada pasien dan keluarga
2. Perilaku kesehatan c) Informasikan layanan kesehatan yang
a) Penerimaan terhadap perubahan menjadi tujuan rujukan
status kesehatan: meningkat 2. Rujukan layanan masyarakat
b) Kemampuan untuk melakukan Observasi:
tindakan pencegahan masalah a) Identifikasi sumber-sumber pelayan
kesehatan: meningkat kesehatan dimasyarakat
c) Kemampuan peningkatan b) Identifikasi masalah kesehatan
kesehatan: meningkat individu, keluarga dan kelompok
d) Pencapaian pengendalian masyarakat
kesehatan: meningkat Terapeutik:
a) Dampingi proses rujukan jika perlu
b) Fasilitasi memutuskan pelayanan
kesehatan yang dapat dijadikan tujuan
rujukan
c) Fasilitasi individu, keluarga dan
kelompok mempersiapkan proses
rujukan
IMPLEMENTASI & EVALUASI
TGL Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
NO Keperawatn
1. Hipertermi 1. Mengdentifikasi kesiapan kemampuan menerima S:
informasi - Keluarga mengatakan mengerti
R/ : keluarga Bapak M siap utuk menerima tentang PHBS
informasi kesehatan tentang anak nya - Keluarga mengatakan mengerti
2. Menjelaskan faktor resiko yang dapat tentang penyakit demam
mempengaruhi kesehatan - Keluarga mengatakan mengerti
R/ : keluarga mampu memahaminya penyebab dan fakor resiko dari
3. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat penyakit tonsilitis
R/ : Keluarga Bapak M sudah menerapkan perilaku - Keluarga mengetahui dan mampu
hidup bersih dan sehat menjelaskan tanda dan gejala yang
4. Menjelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit ditimbulkan penyakit
R/ : keluarga mampu memahaminya - Keluarga mengatakan tau
5. Menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan komplikasi dari tonsillitis dengan
oleh penyakit masalah keperawatan hipertermi
R/ : keluarga mampu memahami nya jika tidak diatasi
6. menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi - Keluarga mengatakan cara
R/ : keluarga mampu memahaminya meredakan dengan perbanyak
istirahat
7. Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala - Keluarga mengetahui kondisi
yang dirasakan keluarga yang sakit
R/ : keluarga mampu memahami dan - Keluarga menagatakan mampu
mempraktekkan didalam kehidupan sehari hari memahami cara mengukur suhu
8. Menginformasikan kondisi paien saat ini tubuh dan mampu melakukan
R/ : kondisi An. I saat ini suhu tubuh nya panas kompres pada An. I yang sedang
9. Mengajurkan tanda dan gejala memberat atau tidak demam
biasa O:
R/ : Kondisi An. I sekarang belum terlalu parah - Keluarga tampak menjelaskan apa
tetapi jika tidak ditangani akan mengakibatkan itu penyakit demam
tanda dan gejala yang berat. - Keluarga tampak menjelaskan
10. Mengidentifikasi persepsi mengenal masalah dan tanda dan gejala dari penyaki
informasi tonsillitis dengan masalah
R/ : keluarga Bapak M mengatakan jika keperawatan hipertermi
menyelesaikan masalah dengan musyawarah - Keluarga tampak menyebutkan
11. Menjelaskan cara mengukur suhu tubuh, nadi, komplikasi tonsilitis
pernapasan - Keluarga tampak mengetahui atau
R/ : Keluarga mampu memahaminya menjelaskan kembali cara
12. Mengajarkan cara memberikan kompres hangat mengatasi dari penyakit
R/ : keluarga mampu memahami dan - Keluarga tampak mengetahui
memperaktekkan kepada An. I yang sedang sakit kondisi keluarga yang sakit
demam - Keluarga mampu mempraktekkan
13. Menganjurkan menggunakan pakaian yang cara kompres dengan baik
menyerap keringat - Keluarga mampu meberikan
R/: Agar mempercepat penurunan suhu tubuh An. I lingkungan yang nyaman dengan
kembali normal suhu ruangan yang sesuai dngan
14. Menganjurkan pemberian analgetik, jika perlu keadaan An. I
R/ : An. I sudah diberikan paracetamol untuk A: Masalah keperawatan Hipertermi
meredakan demam nya teratasi
15. Menyediakan lingkungan yang dingin P: Intervensi pada masalah keperawatn
R/ : berguna untuk menurunkan suhu tubuh yang Hipertermi dihentikan
sedang demam
16. Melonggarkan atau lepaskan pakain
R/ : agar An. I merasa nyaman
17. Memberikan cairan oral
R/ : untuk membantu menurunkan suhu tubuh An. I
18. Menyediakan ruangan yang tenang dan mendukung
R/ : agar An. I bisa istirahat dengan aman dan
nyaman
19. Memfasilitasi kenyamanan lingkungan
R/ : Lingkungan yang nyaman bisa membantu
proses penyembuhan penyakit
20. Mengidentifikasi keamanan dan kenyamanan
terapeutik atur suhu lingkungan yang sesuai
R/ : Agar suhu ruangan sesuai dengan keadaan An.
I
21. Mengidentifikasi indikasi rujukan
R/ : Agar keluarga mengetahui tentang system
rujukan
22. Memeriksa kondisi pasien sebelum dirujuk
R/ : kondisi pasien sekarang belum masuk kepada
indikasi rujuk
23. Menjelaskan tujuan dan prosedur rujukan
R/ : agar keluarga mampu memahami tentang
rujukan

Anda mungkin juga menyukai