Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ida Ayu Komang Putri

NPM : 2018130082

KELAS : A

Farmakologi II

1. A. Obat yang mempengaruhi Susunan Saraf Pusat, antara lain :


Parasetamol / asetaminofen, kodein, tramadol, golongan obat benzodiazepine ( diazepam,
lorazepam ), golongan obat barbiturate ( fenobarbital, siklobarbital, butobarbital )
B. Penggolongan obat yang memepengaruhi Susunan Saraf Pusat, antara lain :
1. Fitofarmaka (Psikotropika), Terdiri dari :
 Psikoeleptika : Menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP, seperti
( hipnotika, sedativa, antipsikosis, tranquillizers, dan antipsikotika )
 Psikoanaleptika : Menstimulasi seluruh SSP , seperti ( antidepresiva dan
psikostimulansia ( wekamin)).
2. Obat untuk gangguan neurologis, seperti ( antiepileptika, MS ( multi sclerosis), dan
penyakit Parkinson.
3. Obat yang memblokir rasa sakit, seperti : analgetika, anestetika umum dan lokal
4. Obat Vertigo dan Migrain

2. Sebutkan dan Jelaskan :


A. Efek yang ditimbulkan pada pemberian Anestesi Umum, antara lain :
1. Rasa mual dan muntah-muntah 
Efek ini diketahui sebagai postoperative nausea and vomiting (PONV).
PONV dapat terjadi pada 24 jam pertama setelah operasi dan dapat terus muncul
selama beberapa hari. Ini mungkin dipicu oleh sejumlah faktor, seperti obat-obatan,
gerak, dan jenis operasi.
2. Kerusakan pada gigi 
Bagi yang mengalami anestesi umum mungkin memiliki luka kecil pada bibir atau
lindah dari tabung pernafasan , dan beberapa mungkin memiliki kerusakan gigi,
terutama pada gigi depan atas.
3. Penurunan suhu tubuh yang dapat menyebabkan hipotermia 
Hipotemia adalah efek yang umum yang pasien alami setelah mereka tersadar.
Biasanya hasil dari anastesi menghambat kemampuan termoregulasi tubuh.
4. Sakit kepala 
Hal ini biasanya terjadi pada kasus anastesi spinal dan epidural yang digunakan untuk
operasi seperti : bedah Caesar, penggantian pinggul/operasi kandung kemih yang
melibatkan tubuh bagian bawah. Karena injeksi diberikan dibagian belakang. Hal
tersebut dapat menyebabkan kebocoran cairan tulang belakang melalui lubang
tertusuk. Hilangnya cairan tulan belakang, terjadi penurunan di sisa cairan yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang sehingga menimbulkan sakit kepala
spinal.
5. Nyeri Otot
Obat yang digunakan melemaskan otot-otot sehingga tabung pernafasan dapat
dimasukkan sehingga menyebabkan rasa sakit dan nyeri otot.

B. Penggolongan obat anestesi umum dan contoh obatnya, antara lain :


1. Anestetik gas
Pada umumnya anastetik gas berpotensi rendah, sehingga hanya digunakan untuk
induksi gas dan operasi ringan. Anastetik gas tidak mudah larut dalam darah sehingga
tekanan parsial dalam darah cepat meningkat. Obat anastetik ini dihirup bersama
udara pernafasan ke dalam paru-paru, masuk ke darah dan sampai di jaringan otak
mengakibatkan narkose.
Contoh : N2O, siklopropan
2. Anestetik cair yang menguap
Anastetik ini mempunyai tiga sifat dasar yaitu Berbentuk cairan pada suhu kamar,
mempunyai efek anastetik kuat pada kadar rendah dan relative mudah larut dalam
lemak, darah, dan jaringan,
contoh : eter, halotan, enfluran, isofluran, metoksifluran, etilklorida, fluroksen
3. Anestetik IV
Kebanyakan anastetik ini dipergunakan untuk induksi. Pemakaian obat ini untuk
induksi anesthesia, induksi dan pemeliharaan anesthesia bedah singkat. Keuntungan
anastesi ini lebih dapat diterima pasien, tahap tidak sadar lebih cepat dan lebih
menyenangkan.
Contoh : Na-tiopental, ketamin, droperidol & fentanil, diazepam

3. Jelaskan bagaimana umumnya rute pemberian anestesi umum dan pertimbangan dosis
pemberian anestesi umum adalah :
A. Cara pemberian anestesi umum
1. Anestetik gas : N2O, siklopropan ž
2. Anestetik cair yang menguap : eter, halotan, enfluran, isofluran, metoksifluran,
etilklorida, fluroksen ž
3. Anestetik IV : Na-tiopental, ketamin, droperidol & fentanil, diazepam
B. Pertimbangan dosis pemberian anestesi umum, yaitu :
Kadar obat yang dibutuhkan tergantung ž
 Kondisi
 Dalam anestesi ž
 Penggunaan obat lain

Anestesia, hampir selalu induksi dengan anestetik IV, dipertahankan dengan inhalasi atau
IV, atau kombinasi

4. Jelaskan stadium anestesi dan ciri-ciri utama yang harus diperhatikan dalam tiap stadium
adalah :
1. Empat stadium anestesi, antara lain :
A. Stadium I (analgesia) : Sampai hilang kesadaran, Analgesia, Untuk bedah ringan :
cabut gigi, biopsi kelenjar
B. Stadium II (eksitasi/delirium) : Hilang kesadaran –> permulaan stadium pembedahan
— Eksitasi, gerakan tidak menurut kehendak , Pernafasan tidak teratur, kadang apnea
dan hiperpnea, Tonus otot meningkat, Hambatan pada pusat penghambat.
C. Stadium III (Pembedahan): Pernafasan teratur –> pernafasan spontan hilang
 Tk I : Nafas teratur, gerakan bola mata tidak menurut kehendak, miosis,
relaksasi otot skelet belum sempurna
 Tk II:Nafas teratur, bola mata tidak bergerak, pupil lebar, relaksasi otot sedang,
refleks laring hilang dapat intubasi
 Tk III: nafas perut > nyata, relaksasi otot lurik sempurna, pupil > lebar Tk IV:
nafas perut, tekanan darah menurun, pupil sangat lebar, reflex cahaya hilang
D. Stadium IV (paralisis medula oblongata): Pernafasan perut lemah, Tekanan darah
tidak dapat diukur, Denyut jantung -> kematian, Kelumpuhan pernafasan

2. Stadium berapa yang ingin dicapai jika ingin melakukan pembedahan dan mengapa
Stadium tersebut?

A. Stadium yang igin dicapai jika ingin melakukan pembedahan adalah stadium III
Karena pada stadium III ditujukan untuk pembedahan dengan Pernafasan teratur
-> pernafasan spontan hilang.

5. Dahulu, gas N20 digunakan ketika proses persalinan. Bagaimana pengaturan anestesi ini?
Mengapa saat ini sudah tidak digunakan lagi?
Namun anestesi ini masih digunakan sebagai penunjang. Bagaimana komposisinya dan
sebutkan salah satu anestesi umum yang menggunakan N2O sebagai penunjang!

A. Pengaturan gas N2O :


1. Selalu dicampur dengan O2, dengan perbandingan 80:20 atau 70:30
2. Umumnya dikombinasi dengan anestesi lain
3. N2O harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk dan bahan lain yang mudah terbakar,
metal garam, metal oksida, peroksida dan basa.
4. Tabung N2O harus dijauhkan dari suhu panas yang tinggi, karena bisa meledak jika
terkena panas yang tinggi serta suhu silinder harus dijaga tidak boleh melampaui
520C.
5. N20 Bersifat narkotik dalam konsentrasi yang tinggi. Dan dapat membentuk
campuran yang ekplosif dengan udara.
B. Gas N2O tidak digunakan lagi karena :
1. Merujuk pada efek kegirangan (euforia) yang dialami manusia apabila menghirupnya,
sehingga dulu pernah digunakan sebagai halusinogen rekreatif
2. Sebagai salah satu gas rumah kaca dan pencemar udara, N2O termasuk gas yang
berbahaya karena memiliki 298 kali pengaruh yang lebih kuat per satuan berat
daripada CO2 dalam rentang waktu 100 tahun. Di udara, N2O bereaksi dengan atom
oksigen membentuk NO, dan NO kemudian akan memecah ozon
C. Komposisi gas N2O sebagai penunjang dan anestesi umum yang menggunakan N2O
sebagai penunjang
 Halotan (1-4%) + N2O
 Metoksifluran (1,5-3%) + N2O

6. Eter merupakan anestesi umum yang sudah tidak digunakan lagi pada manusia. Jelaskan
alasannya!
Eter sudah tidak digunakan lagi karena mudah terbakar dan meledak, memiliki efek samping
yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah pada waktu pemulihan dan juga menghambat
aktivasi saluran cerna selama dan sesudah anestesi.

7. Kelebihan dan kekurangan Ketamine saat ini digunakan luas sebagai anastesi umum, yaitu :
1. Kekurangan : - Dapat menyebabkan penurunan frekuensi nafas,
- Sering menimbulkan halusinasi
- Menimbulkan disorientasi dan ilusi
- Tidak merelaksasi otot lurik
2. Kelebihan : - Kerjanya singkat
- Sangat lipofilik
- Meningkatkan tekanan darah

8. A. Tujuan Pra enastetik, antara lain :


1. Memberikan rasa nyaman bagi pasien.
2. Membuat amnesia
3. Memberikan analgesia.
4. Memperlancar induksi.
5. Mengurangi jumlah obat – obat anestesika
6. Menekan reflek – reflek yang tidak diinginkan.
7. Mencegah muntah.

B. 4 Golongan obat yang digunakan sebagai medikasi anastetik, antara lain :


 1. Golongan hipnotik sedatif : barbiturat, benzodiazepin, transquilizer
2. Analgetik narkotik : Morfin petidin, pentanil
3. Neuroleptik : droperidol, dehidrobenzoperidol
4. Anti kolinergik : Skopolamin dan atropine
9. A. Mekanisme kerja Anestesi lokal, antara lain :
1. Bentuk nonionik menembus membrane saraf
2. Didalam akson saraf membentuk non ion –> ionik
3. Bentuk ionic melekat pada reseptor fosfolipid membrane axoplasmik bagian dalam
4. Terjadi gangguan terhdap masuknya ion Na dan keluarnya ion K –> depolarisasi
optimal tidak terjadi
5. Konduksi hantaran dihambat dan eksitabilitas
B. Sifat ideal dari anestesi lokal, antara lain :
1. Tidak mengiritas dan merusak jaringan
2. Potensi kuat, mula kerja cepat, masa kerja relative panjang
3. Reversible
4. Batas keamanan lebar
5. Efek samping ringan
6. Stabilitas tinggi, kelarutan baik
7. Efektivitas tinggi pada berbagai cara pemberian

C. Penggolongan obat anestesi lokal, antara lain :


1. Golongan AMIDE : lidokain, dibukain, buvivakain, etidokain, mepivakain, prilokain
2. Golongan ESTER : klorprokain, prokain, tetrakain, heksilkain, kokain, piperokain,
propakain, benzokain, butamben, naepain
3. Golongan lain-lain : siklometikain, dimethisokain, diklorin, pramoksin, diperodon

10. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifis anestesi lokal, antara lain :
A. Diameter serabut saraf
B. Ada tidaknya mielin pada syaraf
C. Sifat fisikokimia obat (kelarutan dalam lemak, ukuran molekul, keterikatan dengan
protein)
D. Konsentrasi obat
E. Lamanya kontak
F. Vaskularisasi

11. Jelaskan mengapa pemberian anestesi lokal dikombinasi dengan obat vasokonstriksi! Dan
sebutkan obat vasokonstriksi yang digunakan serta dosisnya, yaitu :
A. Memperpanjang masa kerja memperkecil resiko toksik.
Contoh obat : Epinefrin 1 : 50.000 –500.000 Umumnya 1 : 200.000 Setara dengan 5
µg/ml

12. Skema, Pembagian Golongan obat hingga contoh obat untuk “ Acid Peptic Disease”, yaitu :
OBAT PENURUN ASAM LAMBUNG

NATRIUM BIKARBONAT (NaHCO3)

1. Mulai kerja cepat Reaksi: NaHCO3 + HCL


ANTASID NaCL+H2O+CO2. Untuk mengatasi
asidosis metabolic, alkalinisasi urin dan
SISTEMIK pengobatan local pruritus. Pemberian dosis
besar bersama susu atau kri sindrom alkali
susu (milk alkali syndrome).

ANTASID

ANTASID NON
SISTEMIK

1. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2). Tdk larut & tdk efektif


sblm berx dng HCl masa kerja lama. ES: pemberian kronik
diare (efek katarik). Mg yg diabsorbsi kelainan neurologik,
neuromuscular & kardiovarkular Ekskresi: ginjal
2. ANTAGONIS RESEPTOR H2 (Simetidin, ranitidine,
famotidin, nizatidin)
3. PENGHAMBAT POMPA PROTON (Omeprazol, lansoprazol,
rabeprazol, pantoprazol, esomeprazol )

OBAT YANG MENINGKATKAN PERTAHANAN MUKOSA


Misoprostol analog metilester prostaglandin .
ANALOG Hambat sekresi HCl, sitoprotektif sekresi
PROSTAGLANDIN mucus, bikarbonat & memperbaiki aliran darah .
Indikasi: ulkus peptikum, mis pd penderita yng
menggunakan NSAID . ES: diare, kram perut . Kl:
wanita hamil

Suasana asam membentuk polimer mirip


SUKRALFAT lem kmd terikat pd jaringn Nekrotik tukak
scr selektif

BISMUTH Bismut subsalisilat , Melapisi ulcers


dan erosi shg tahan thd asam dan
pepsin. Stimulasi sekresi PG, mucus
dan bikarbonat

CHOLINOMIMETIC AGENT Neostigimin


inhibitor asetilkolinesterase. Mewaktu
OBAT YANG pengosongan lambung, usus halus dan kolon.
MENINGKATKAN ES: sekresi saliva, nausea, vomiting, diare,
MOTILITAS SALURAN bradikardia
CERNA

METOKLOPRAMID,
DOMPERIDON & CISAPRID

13 A. Mekanisisme Keja antasida, antagonis reseptor H2, Penghambat pompa proton


Jawab:
1. Mekanisme kerja Antasida : menetralisir asam lambung, tidak dengan membatasi
atau mencegah sekresi asam lambung
2. Mekanisme kerja Antagonis reseptor H2 : hambatan kompetitif pada reseptor H2 di
sel perietal
3. Mekanisme kerja Penghambat pompa proton : menghambat sistem enzim yang
memproduksi dan melepaskan ikatan Kovalen dengan gugus sulfhidril enzim
D. Jelaskan mengenai obat pencahar, antara lain :
1. Mekanisme kerja secara umum obat pencahar, yaitu : Sifat hidrofilik atau osmotik
penarikan air, Menurunnya absorpsi air dan NaCl, meningkatnya motilitas usus, dan
meningkatkan tekanan hidrostatik dalam usus.
2. Klasifikasi obat pencahar , antara lain :
 Pencahar yang melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari (pencahar bulk-forming,
docusates, dan laktulosa)
 Pencahar yang mampu menghasilkan feses yang lunak atau semicair dalam waktu
6-12 jam (derivat difenilmetan dan derivat antrakuinon), serta
 Pencahar yang mampu menghasilkan pengluaran feses yang cair dalam waktu 1-6
jam (saline cathartics, minyak castor, larutan elektrolit polietilenglikol).

14. Bagan mekanisme kerja dan contoh obat pencahar :

Pencahar

Rangsang Garam & Osmotik Pembentuk Massa Emolien

 Rangsang mukosa,
saraf intramural Mengikat air dan Surface active agent
atau otot polos usus ion dalam lumen (penurunan tegangan
 Hambat Na + K + kolon -> tinja>> permukaan) memudahkan
&lunak defekasi dengan cara
ATPase
melunakkan tinja tanpa
 Sintesis
merangsang peristaltik usus
prostaglandin dan
siklik AMP -> air & Daya osmotik -> air
elektrolit ditarik ke lumen usus Metilselulosa, na
-> peristaltik usus karboksil metilselulosa,
meningkat DIOKTILNATRIUM
psilium, agar-agar,
polikarbofil, dan Ca SULFOSUKSIN, PARRAFIN
 Castor oil, CAIR
 Difenilmetan MgSO4 ( Garam
15. Bagan Obat-obat AntidiareInggris)
 antrakino
Obat Antidiare

OPIOID AGONIS KAOLIN & PECTIN

Loperamid Diphenoxylate

1. SKOPOLAMIN
 Alkaloid Beladona
6. ONDANSENTRON

2. ANTIHISTAMIN

 Siklizin
5. DOMPERIDON
Obat Antidiare  Meklizin
 Dimenhidrinat
 Prometazin

4. METOKLOPRAMID
3. NEUROLEPTIKA

 Derivat Fenotiazin
 Perfenazin
 Proklorpera
zin
 Derivat Butirofenon

Haloperidol

Anda mungkin juga menyukai