Anda di halaman 1dari 3

della dulu baru saya.

semangat yaw   

Kunjungan IV

Pada kunjungan ini, model telah ditanam pada artikulator dan penyusunan gigi anterior
rahang atas dan bawah telah selesai sehingga pasien dapat melakukan tryin untuk mengetahui
kesesuaian susunan gigi-geligi dan dukungan bagi posisi dan bentuk bibir.

Try-in gigi anterior dimulai dengan pemeriksaan susunan gigi anterior terlebih dahulu
dengan melihat kesesuaian susunan gigi, bentuk gigi, ukuran gigi dan posisi gigi pada model
dengan keadaan dalam mulut pasien dan oklusi dalam mulut pasien jangan sampai ada yang
terlihat “open”. Kemudian periksa ketepatan garis median, posisi distal, stabilitas, retensi, serta
fonetik dengan meminta pasien mengucapkan huruf “f” atau “s”.

Kunjungan V

Pada kunjungan ini, penyusunan gigi posterior rahang atas dan bawah telah selesai
sehingga pasien dapat melakukan try-in dan penyesuaian susunan gigi tiruan rahang atas dan
bawah baik bagian anterior maupun posterior secara keseluruhan. Beberapa hal yang
diperhatikan pada saat try-in penyusunan gigi yaitu :

a. Kesesuaian susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi di dalam mulut pasien.
b. Pemeriksaan oklusi dengan bantuan articulating paper. Hubungan gigi atas dan bawah
harus interdigitasi dengan baik.
c. Pemeriksaan basis gigitiruan rahang bawah terhadap gerakan fungsional lidah, sayap
lingual sebaiknya tidak menghalangi gerakan lidah
d. Pemeriksaan stabilitas, retensi, basis gigitiruan rahang atas.
e. Pemeriksaan estetis dengan melihat garis kaninus.
f. Pemeriksaan fonetik dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf S, D, O, M,
R, A dan T dan lainnya sebagainya dengan jelas dan tidak ada gangguan. Setelah
semuanya telah sesuai, pasien diminta untuk bercermin. Apabila pasien telah puas dan
tidak ada keluhan, maka basis malam gigi tiruan sebagian tersebut dikirim ke tekniker
untuk packing akrilik.
Kunjungan VI

Pada kunjungan ini pasien melakukan try-in gigitiruan yang telah jadi, dengan kata lain
bahan malam telah diganti dengan resin akrilik. Cobakan gigitiruan ke dalam mulut pasien dan
perhatikan:

a. Retensi
Pemeriksaan retensi dengan cara menggerak-gerakkan pipi dan bibir, prostesis
lepas atau tidak.
b. Oklusi
Pemeriksaan oklusi dilakukan dengan bantuan lembar articulating paper,
titik-titik kontak prematur atau daerah yang mengalami tekanan lebih besar diasah
dengan menggunakan bur gurinda. Prosedur ini dilakukan untuk mencari dan
menghilangkan semua hambatan oklusal pada gerak lateral dan protrusi. Pengasahan
dilakukan pada permukaan oklusal gigi yang tampak miring atau memanjang karena
pemasakan. Pada oklusi eksentrik tidak dilakukan pengasahan pada bagian
distobukal molar dua bawah. Semua pengasahan di sisi keseimbangan dilakukan
terhadap bagian lingual dari permukaan oklusal molar dua bawah (Zarb GA dkk,
2004).
c. Stabilitas
Pemeriksaan stabilitas gigi tiruan dengan cara menekan gigi molar satu kiri
dan kanan secara bergantian apakah ada sisi yang terungkit atau tidak. Pemeriksaan
gigi tiruan di dalam mulut saat mulut berfungsi, tidak boleh mengganggu mastikasi,
penelanan, bicara, ekspresi wajah dan sebagainya. Apabila sudah tidak ada
gangguan, maka prostesis dapat dipolis.
Selain itu, periksa juga adaptasi basis dan tepi gigitiruan, posisi distal,
dimensi vertikal, fonetik, estetik, dan keadaan jaringan pendukung gigitiruan juga
diperiksa. Pastikan tidak ada gingiva yang menerima tekanan yang besar. Hal ini
akan nampak jika terlihat gingiva yang berwarna pucat yang diakibatkan oleh
tekanan dari gigitiruan. Perhatikan juga pipi dan bibir pasien jangan ada yang kendur.
Bila setelah bercermin pasien merasa puas dengan gigitiruannya serta tidak ada
keluhan, maka try-in sudah selesai dan sudah dapat dilakukan insersi gigitiruan untuk
kemudian dilakukan kontrol seminggu kemudian.
Selanjutnya, pasien diajarkan cara memasang dan melepas gigitiruannya.
Pasien juga diberikan instruksi penggunaan dan pemeliharaan prostesis, seperti :
a. Bersihkan gigitiruan dengan sikat dan sabun sehabis makan.
b. Prostesis direndam dalam air bersih suhu kamar sewaktu dilepas 27 - Pada
malam hari, sebelum tidur, lepaskan gigitiruan agar jaringan otot-otot di
bawahnya dapat beristirahat. Sikat bersih dan rendam di dalam air
c. Sebagai latihan, pertama-tama sebaiknya makan makanan yang lunak atau
makanan yang mudah dimakan. Apabila tidak ada keluhan, maka boleh makan
makanan biasa.
d. Biasakan mengunyah makanan pada kedua sisi rahang secara bersamaan. -
Hindari makanan yang keras, makanan dan minum yang lengkat ataupun yang
terlalu panas.
e. Apabila ada rasa tidak nyaman atau sakit, gangguan bicara, gigitiruan tidak
stabil, ataupun terjadi kerusakan pada gigitiruan dianjurkan untuk menghubungi
operator.

Kunjungan VII

Kontrol pertama Seminggu setelah insersi dilakukan kontrol pada gigi tiruan
tersebut. Dilakukan pemeriksaan keadaan jaringan pendukung, fungsi mastikasi dan
fonetik, retensi, stabilitas, dan oklusi. Apabila semuanya sudah diperiksa dan tidak
ada keluhan lagi dari pasien, beri instruksi yang sama pada saat insersi sebelumnya.
Setelah itu pasien dibolehkan pulang.

Anda mungkin juga menyukai