Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

“PERKEMBANGAN MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK”


Dosen Pembimbing : Ratna Purwanty., S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :
1. Irwan Adi Prasetiyo ( NPM : 201786206005 )
2. Lilis Sina Yulianti ( NPM : 201786206038 )
3. Freni Yaluwo ( NPM : 201786206161 )

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
Perkembangan Masa Pertengahan Dan Akhir Masa Anak-Anak..............................................2
1. Perkembangan Fisik........................................................................................................2
a. Keadaan Berat dan Tinggi Badan................................................................................2
b. Perkembangan Motorik............................................................................................2
2. Perkembangan Kognitif..................................................................................................3
c. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget.....................................................................3
d. Perkembangan Memori............................................................................................3
e. Perkembangan Pemikiran Kritis..................................................................................4
f. Perkembangan Intelegensi (IQ)...................................................................................4
g. Perkembangan Kecerdasan Emosional (EQ)...........................................................4
h. Perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)..............................................................5
i. Perkembangan Kreativitas...........................................................................................5
j. Perkembangan Bahasa.................................................................................................5
3. Perkembangan psikososial..............................................................................................6
a. Perkembangan Pemahaman Diri.................................................................................6
b. Perkembangan Keluarga..........................................................................................6
c. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya......................................................6
d. Masa Sekolah Dasar.................................................................................................6
RINGKASAN............................................................................................................................8
Perkembangan Masa Pertengahan Dan Akhir Masa Anak-Anak..............................................8
Kesimpulan................................................................................................................................9
Evaluasi ( Latihan )..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

1
Perkembangan Masa Pertengahan Dan Akhir Masa Anak-Anak
Permulaan masa pertengahan dan akhir anak-anak ini ditandai
dengan masuknya anak ke kelas satu dasar. Bagi sebagian besar
anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya.
Sebab, masuk ke kelas satu merupakan peristiwa penting bagi anak
yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sikap, nilai,
dan perilaku.
Tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Permulaan
masa pertengahan dan akhir masa anak-anak ini ditandai dengan
masuknya anak ke kelas satu sekolah dasar. Bagi sebagian besar
anak, hal ini merupakan bagian besar dalam pola kehidupannya.
Sebab, masuk kelas satu merupakan peristiwa penting bagi anak yang
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.
1. Perkembangan Fisik
a. Keadaan Berat dan Tinggi Badan
Dalam perkembangan fisik, masa pertengahan dan akhir
anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat
yang relative seragam sampai mulai terjadi perubahan-
perubahan pubertas. Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil
atau tenang sebelum memasuki masa remaja yang
pertumbuhannya begitu cepat. Masa yang tenang ini diperlukan
oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik. Anak
menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, serta belajar
berbagai keterampilan. Selama masa akhir anak-anak, tumbuh
tinggi sekitar 5-6% dan berat sekitar 10% setiap tahun. anak-anak
bertumbuh rata-rata 5 hingga 7,6 cm setahun, sehingga pada usia 11 tahun, tinggi
rata-rata anak perempuan 147 cm dan tinggi rata-rata anak laki-laki 146 cm. berat
anak-anak bertambah rata-rata 2,3 hingga 3,2 kg pertahun berat meningkat
terutama karena bertambahnya ukuran system rangka dan otot, serta ukuran
beberapa organ tubuh. Bertambahnya kekuatan otot karena factor keturunan dan
olahraga. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Perkembangan Motorik
Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak,
perkembangan motorik anak-anak menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa anak-anak. Pada
usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-
keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang-orang
dewasa. Mereka mulai mampu memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks,
rumit, dan cepat yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang
bermutu bagus atau memainkan lagu sulit dengan instrument musik. Untuk
memperhalus keterampilan-keterampilan motorik mereka, anak-
anak terus melakukan berbagai aktifitas fisik. Aktifitas fisik ini
dilakukan dalam bentuk permainan yang kadang-kadang bersifat
informal, permainan yang diatur sendiri oleh anak. Disamping itu,
anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan
olahraga yang bersifat formal. Bila dikuasai, keterampilan-

2
keterampilan fisik ini merupakan sumber kenikmatan dan
prestasi yang besar bagi anak-anak.
Ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar
mereka memperoleh kendali yang lebih besar atas tubuh mereka
dan dapat duduk serta berdiri dalam waktu yang lebih lama.
Tetapi anak-anak sekolah dasar jauh dari kedewasaan fisik, dan
mereka harus lebih aktif. Mereka menjadi lebih jenuh karena
duduk terlalu lama daripada berlari, melompat, atau bersepeda.
Tindakan fisik adalah penting bagi anak-anak untuk
memperhalus keterampilan-keteranpilan mereka yang sedang
berkembang. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan
keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan
orang-orang dewasa. Mereka mulai mampu memperlihatkan gerakan-gerakan
yang kompleks, rumit, dan cepat yang diperlukan untuk menghasilkan karya
kerajinan yang bermutu bagus atau memainkan lagu sulit dengan instrument
musik.
2. Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah pengetahuan yang luas mengenai berpikir dan
mengamati, kognitif adalah tingkah laku yang mengakibatkan orang
memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk
menggunakan pengetahuan tersebut.
c. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Menurut Piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis
diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi
kongkrit adalah aktifitas mental yang difokuskan pada objek-
objek dan peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit yang dapat
diukur.
Anak akan melalui tiga macam proses yang disebut operasi-
operasi, yaitu : Negasi (negation). Pada masa pra-operasional
anak hanya melihat keadaan permulaan dan akhiran dari deretan
suatu benda. Hubungan timbal balik (resiprokasi). Ketika anak
melihat bagaimana deretan benda itu diubah, anak mengetahui
bahwa deratan benda itu berubah dan posisinya tidak sama
dengan yang semula, tetapi anak mengetahui bahwa jumlah
benda itu sama. Identitas, anak pada masa konkrit operasional
sudah bisa mengenal satu persatu benda yang ada pada deretan
itu. Anak bisa menghitung, sehingga meskipun benda
dipindahkan anak dapat mengatahui bahwa jumlahnya akan
tetap sama.
d. Perkembangan Memori
Pada usia 7 tahun, seorang anak memasuki tahap operasional
konkret. Dinamakan demikian karena pada saat ini anak dapat
menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah
konkret (actual). Anak dapat berpikir logis ketimbang
sebelumnya karena pada saat ini mereka dapat mengambil
berbagai aspek dari situasi tersebut kedalam pertimbangan.

3
Walaupun demikian, mereka masih dibatasi untuk berpikir
tentang situasi yang sebenarnya pada saat itu saja.
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka
kemampuan kognitifnya turut mengalami perkembangan yang
pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat
anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat maka
bertambah pula pengertian tentang manusia dan obyek-obyek
yang sebelumnya kurang berarti bagi anak. Dalam keadaan
normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-
angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya pikir anak masih
bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada usia sekolah dasar
ini daya pikir anak berkembang kearah berpikir konkrit, rasional
dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak
benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Selama tahun-tahun pertengahan dan akhir, anak-anak
menunjukkan perubahan-perubahan penting sebagai mereka
mengorganisasi dan mengingat informasi. Setelah anak berusia 7
tahun tidak terlihat peningkatan yang berarti. Cara mereka
memproses informasi berbeda dengan orang dewasa. Memori
jangka panjang pada anak terlihat peningkatan seiring dengan
penambahan usia selama masa pertengahan dan masa akhir
anak-anak. Hal ini karena memori jangka panjang sangat
tergantung pada kegiatan belajar individu ketika mempelajari
dan mengingat informasi.
Meskipun pada masa pertengahan dan akhir masa anak-anak
tidak terjadi peningkatan yang berarti dalam memori jangka
panjang, malah menunjukkan keterbatasan, namun selama
periode ini mereka berusaha mengurangi kererbatasan tersebut
menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu perilaku
yang disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori.
Menurut Marlin, ada empat strategi memori, yaitu rehearsal,
organization, imagery, dan retrieval. Rehearsal (pengulangan)
adalah salah satu strategi meningkatkan memori dengan cara
mengulangi berkali-kali informasi setelah informasi tersebut
disajikan. Organization (organisasi) seperti pengkategorian dan
pengelompokan, merupakan strategi memori yang sering
digunakan orang dewasa. Imagery (perbandingan) adalah tipe
dari karakteristik pembayangan dari seseorang. Memori anak
kelas satu sekolah dasar meningkat setelah mereka dilatih
membentuk perbandingan interaktif. Retrieval (pemunculan
kembali) adalah proses mengeluarkan atau memunculkan
informasi dari memori.
e. Perkembangan Pemikiran Kritis
Pemikiran kritis adalah pemahaman atau refleksi terhadap
permasalahan secara mendalam, mempertahankan pemikiran
memikiran dengan pendekatan dan perspektif yang berbeda,
tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang
dari berbagai sumber. Untuk mengembangan pemikiran anak

4
yang kritis dengan cara mengajarkan anak menggunakan
proses-proses berpikir yang benar, mengembangan strategi-
strategi pemecahan masalah, meningkatkan mental mereka,
memotivasi anak untuk menggunakan keterampilan berpikir
yang baru saja mereka pelajari.
f. Perkembangan Intelegensi (IQ)
Intelegensi Quotions telah dianggap sebagai suatu norma
yang menentukan perkembangan kemampuan dan pencapaian
optimal hasil belajar anak di sekolah. Dengan mengetahui
intelegensinya, seorang anak dapat dikategorikan sebagai anak
yang pandai/cerdas (jenius), sedang, atau bodoh (idiot).
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir secara
abstrak, memecahkan masalah menggunakan simbol-simbol
verbal, dan kemampuan untuk belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
g. Perkembangan Kecerdasan Emosional (EQ)
Menurut Goleman Emotional Quotions (kecerdasan emosional)
mempunyai lima komponen yang penting, yaitu: mengenali
emosi, mengelola emosi, motivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain, dan membina hubungan.
Ketika usia anak bertambah, mereka menjadi lebih peka
terhadap perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka
dapat lebih baik mengatur ekspresi emosional mereka dalam
situasi sosial, dan mereka dapat merespon tekanan emosional
orang lain. Pada usia 7 atau 8 tahun, raasa malu dan rasa
bangga akan diimplikasi pada tindakan mereka dan jenis
sosialisasi yang pernah mereka terima.
Mengenali emosi diri atau kesadaran diri adalah mengetahui
apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk mengambil
keputusan, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan
diri dan kepercayaan diri yang kuat. Mengelola emosi yaitu
menangani emosi diri agar berdamapak positif bagi diri sendiri,
orang yang memiliki keerdasan emosional adalah orang yang
mampu menguasai, mengelola dan mengarahkan emosinya
dengan baik. Motivasi diri yaitu menggerakkan hasrat yang
paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun manusia
menuju sasaran, membantu mengambil keputusan dalam
bertindak, dan mampu bertahan dalam kegagalan. Mengenali
emosi orangg lain (empati) yaitu kemampuan untuk merasakaan
apa yang orang lain rasakan , mampu memahami pendapat
mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya yang
menyelaraskan diri dengan orang banyak. Membina hubungan
yaitu kemampuan mengendalikan dan menangani emosi secara
baik ketika berhubungan dengan orang lain.
h. Perkembangan Kecerdasan Spiritual (SQ)
Spiritual Quotions atau kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan

5
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku
dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Aspek di dalam SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah makna dan nilai, SQ adalah kecerdasan
untuk menetapkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, SQ adalah kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih
bermakna disbanding dengan yang lain, SQ adalah keerdasan
yang tidak hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada, tetapi
juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru.
Anak-anak memiliki kemampuan SQ yang dibawanya sejak
lahir, dan pendidikan agama harus dipertahankan sebagai bagian
penting dari progam-progam yang diberikan di sekolah.
i. Perkembangan Kreativitas
Kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak
biasa dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah. Definisi
sederhana kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Wujudnya adalah tindakan manusia.
Utami Munandar (1977) melalui penelitiannya di Indonesia, menyebutkan
ciri-ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, yaitu:
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2. Mempunyai inisiatif
3. Mempunyai minat yang luas
4. Mempunyai kebebasan dalam berpikir
5. Bersifat ingin tahu
6. Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8. Penuh semangat
9. Berani mengambil resiko
10. Berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan
j. Perkembangan Bahasa
Selama masa akhir anak-anak, perkembangan bahasa terus
berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara
anak menggunakan kata dan kalimat bertambah kompleks serta
lebih menyerupai bahasa orang dewasa. Dari berbagai pelajaran
yang diberikan di sekolah, bacaan, pembicaraan dengan anak
lain, serta melalui radio dan televisi, anak-anak menambah kosa
kata yang ia gunakan dalam ucapan atau tulisan. Ketika anak
masuk ke kelas satu dasar, kosa katanya mencapai 20.000
samapi 24.000 kata. Pada saat anak duduk di kelas 6, kosa kata
mencapai 50.000 kata.
Seiring dengan meningkatnya kosa kata pada tahun-tahun
bersekolah, penggunaan kata kerja yang tepat untuk sebuah aksi
semakin meningkat. Mereka belajar bukan hanya menggunakan
banyak kata tetapi juga memilah kata yang benar untuk
penggunaan tertentu. Anak juga mengalami kemajuan dalam

6
berbicara, pengucapan, pembentukan kalimat, yaitu dari usia 6-
10 tahun, panjang kalimat akan bertambah, kalimat panjang
biasanya tidak teratur dan terpotong-potong, berangsur-angsur
setelah dan kemajuan dalam pengertian.
3. Perkembangan psikososial
Dunia psikologi anak menjadi lebih kompleks dan berbeda
dengan masa awal anak. Hubungan dengan keluarga dan teman
sebaya memainkan peranan yang penting. Sekolah dan hubungan
para guru menjadikan aspek kehidupan anak menjadi terstruktur.
Pemahaman anak terhadap diri “self” berkembang.
a. Perkembangan Pemahaman Diri
Pada usia sekolah dasar, pemahaman diri atau konsep diri
anak mengalami perubahan yang sangat pesat. Menurut
Santrock, perubahan ini meliputi : Karakteristik Internal, anak-
anak pada masa pertengahan dan akhir lebih cenderung
mendefinisikan dirinya melalui keadaan-keadaan dalam yang
subjektif daripada melalui kadaaan luar. Karakteristik aspek-
aspek sosial, selama tahun-tahun sekolah dasar, aspek-aspek
sosial dari pemahaman diri juga menimgkat. Anak sekolah dasar
seringkali menjadikan kelompok-kelompok sosial sebagai acuan
dalam menjelasakan diri mereka. Karakteristik Perbandingan
Sosial, pada tahap ini nak usia sekolah cenderung membedakan
diri mereka dengan orang lain.
k. Perkembangan Keluarga
Ketika anak memasuki masa pertengahan dan akhir anak-anak, para orang tua
hanya memberi sedikit waktunya untuk mereka. Meskipun terjadinya pengurangan
pengawasan dari orang tua terhadap anaknya selama masa pertengahan dan akhir
anak-anak ini, bukan berarti orang tua sama sekali melepaskan mereka.
Sebaliknya, orang tua masih terus memonitor usaha-usaha yang dilakukan anak
dalam memelihara diri mereka, sekalipun secara tidak langsung.
l. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Barker dan Wright anak usia 2 tahun menghabiskan
10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman
sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan untuk teman
sebaya adalah 20%. Sedangkan anak usia 7-11 tahun
meluangkan waktu lebih dari 40% untuk teman sebaya.
m. Masa Sekolah Dasar
Masa Sekolah kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase:
1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar
berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10 tahun, biasanya
mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar. Adapun ciri-
ciri anak masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar adalah :
a. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan
prestasi sekolah
b. Suka memuji diri sendiri

7
c. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggapnya tidak
penting.
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya.
e. Suka meremehkan orang lain.
2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar
Berlangsung antara usia 9/10 tahun – 12/13 tahun, biasanya
mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar. Ciri-ciri khas
anak masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar adalah :
a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat
mengenai prestasi belajarnya di sekolah
e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau
peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat
peraturan sendiri dalam kelompoknya.

8
RINGKASAN
Perkembangan Masa Pertengahan Dan Akhir Masa Anak-Anak
Permulaan masa pertengahan dan akhir anak-anak ini ditandai
dengan masuknya anak ke kelas satu dasar. Bagi sebagian besar
anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya.
Sebab, masuk ke kelas satu merupakan peristiwa penting bagi anak
yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan dalam sikap, nilai,
dan perilaku.
1. Perkembangan Fisik
 Keadaan Berat dan Tinggi badan
 Perkembangan Motorik
2. Perkembangan Kognitif
 Perkembangan Menurut Piaget
 Perkembangan Memori
 Perkembangan Pemikiran Kritis
 Perkembangan Intelegensi (IQ)
 Perkembangan Kecerdasan emosional (EQ)
 Perkembangan Kecerdasan Spiritul (SQ)
 Perkembangan Kreativitas
 Perkembangan Bahasa
3. Perkembangan Psikososial
 Perkembangan Pemahaman diri sendiri
 Perkembangan Hubungan Keluarga
 Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya
 Masa Sekolah Dasar

9
Kesimpulan
Pada Masa Pertengahan dan Akhir Masa Anak-anak, terjadi pada usia 6
sampai 12 tahun, yang mana pada masa tersebut keadaan fisik dan psikis
pada anak juga akan berubah. Perubahan tersebut meliputi :
1. Perkembangan Fisik, meliputi : Keadaan Berat dan Tinggi Badan,
dan Perkembangan Motorik
2. Perkembangan Kognitif, meliputi : Perkembangan Kognitif Menurut
Teori Piaget, Perkembangan Memori, Perkembangan Pemikiran
Kritis, Perkembangan Intelegensi, Perkembnagan Kecerdasaan
Emosional, Perkembangan Kecerdasaan Spiritual, Perkembangan
Kreativitas, Perkembnagan Bahasa.
3. Perkembangan Psikososial, meliputi : Perkembangan Pemahaman
Diri, Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya, dan
Pembentukan Kelompok.

10
Evaluasi ( Latihan )
Soal
1. Pada usia berapa anak mengalami masa pertengahan dan masa akhir pertumbuhan ?
2. Perkembangan apa saja yang terjadi pada perkembangan masa pertengahan dan masa
akhir anak?
3. Apa yang dimaksud dengan intelegensi ?
4. Apa yang dimaksud dengan Spiritual Quotions (Kecerdasan Spiritual) ?
5. Apa yang dimaksud dengan Kreativitas ?
6. Sebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia menurut
Utami Munandar !
7. Sebutkan 2 masa Sekolah kanak-kanak akhir !

Jawaban :
1. 6 – 12 tahun
2. Perubahan tersebut meliputi :
 Perkembangan Fisik, meliputi : Keadaan Berat dan Tinggi
Badan, dan Perkembangan Motorik
 Perkembangan Kognitif, meliputi : Perkembangan Kognitif
Menurut Teori Piaget, Perkembangan Memori, Perkembangan
Pemikiran Kritis, Perkembangan Intelegensi, Perkembnagan
Kecerdasaan Emosional, Perkembangan Kecerdasaan
Spiritual, Perkembangan Kreativitas, Perkembnagan Bahasa.
 Perkembangan Psikososial, meliputi : Perkembangan
Pemahaman Diri, Perkembangan Hubungan dengan Teman
Sebaya, dan Pembentukan Kelompok.
3. kemampuan berpikir secara abstrak, memecahkan masalah
menggunakan simbol-simbol verbal, dan kemampuan untuk belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4. adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
5. Kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa
dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah.
6. ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, yaitu:
 Mempunyai daya imajinasi yang kuat
 Mempunyai inisiatif
 Mempunyai minat yang luas
 Mempunyai kebebasan dalam berpikir
 Bersifat ingin tahu
 Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
 Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
 Penuh semangat
 Berani mengambil resiko
 Berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan

11
7. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar dan Masa kelas-kelas tinggi
Sekolah Dasar

12
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, Psikologi Perkembangan, PT REMAJA ROSDAKARYA, Bandung,
2005.
Diani E. Papalia, dkk., Human Development (Psikologi Perkembangan),
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010.
F.J. Monks dan A. M. P Knoers, Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam
berbagai bagiannya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2004.
John W. Santrock, Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup I,
Jakarta, Erlangga, 2002.
M. Nur Ghufron, Psikologi, Kudus, Nora Media Enterprise, 2011.
Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Teras, Yogyakarta,
2008.
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta, 2011.

13

Anda mungkin juga menyukai