BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga
mengamanatkan Pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
diatur dengan undang-undan. Sehingga sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
1
Upaya untuk membangun manusia seutuhnya sudah menjadi tekad pemerintah
sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I Tahun 1969—1974, namun
selama ini pembangunan pendidikan nasional belum mencapai hasil sesuai yang
diharapkan. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) selaku penanggung jawab
sistem pendidikan nasional bertekad mewujudkan cita-cita luhur tersebut, diawali
dengan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan Nasional
Tahun 2000—2009 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Renstra Depdiknas menjadi pedoman bagi semua
tingkatan pengelola pendidikan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan
pendidikan, dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program
pembangunan pendidikan nasional serta mengevaluasi hasilnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Isi merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendi-
dikan tertentu. Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompe-
tensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
4
A.4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berikut adalah Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah menjadi
Permendiknas :
Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlu-
5
kan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, pera-
latan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembela-
jaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menun-
jang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Berikut adalah Standar Sarana dan Prasarana yang telah menjadi Permendiknas :
6
2. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
3. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung
berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,
uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
7
lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai
nilai-nilai Pancasila.
Renstra Depdiknas disusun dengan mengacu pada amanat UUD 1945, amandemen
ke–4 Pasal 31 tentang Pendidikan; Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan; Undang- Undang (UU)
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas); UU Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah; UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga, dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Program pada fungsi pendidikan adalah program pendidikan anak usia dini,
program wajar pendidikan dasar 9 tahun, program pendidikan menengah, program
pendidikan tinggi, program pendidikan nonformal, program peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan, program manajemen pelayanan pendidikan,
program penelitian dan pengembangan pendidikan, program penelitian dan
pengembangan iptek, dan program pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan. Lima program pada fungsi pelayanan pemerintahan umum dan
fungsi perlindungan sosial, yaitu program peningkatan pengawasan dan
akuntabilitas aparatur negara, program penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan
kepemerintahan, program pengelolaan sumber daya manusia aparatur, program
peningkatan sarana prasarana aparatur, dan program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak.
Renstra ini perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran Kementrian
Pendidikan Nasional serta para pemangku kepentingan pendidikan dalam rangka
menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program pembangunan
bidang pendidikan secara sinergis dan berkesinambungan.
11
keterlaksanaan akreditasi serta pengembangan dan pembinaan
bahasa untuk pendidikan menengah;
d. penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk
penerapan sistem pembelajaran SMA/Paket C bermutu yang
merata di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota;
e. penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk
penerapan sistem pembelajaran SMK/Paket C Kejuruan
bermutu yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan
kebutuhan daerah yang merata di seluruh provinsi, kabupaten,
dan kota;
f. penyediaan subsidi untuk meningkatkan keterjangkauan layanan
pendidikan SMA/SMLB/SMK/Paket C bermutu yang merata di
seluruh provinsi, kabupaten, dan kota; dan
g. penyediaan subsidi pembiayaan untuk penerapan sistem
pembelajaran Paket C berkualitas yang merata di seluruh
provinsi, kabupaten, dan kota.
12
1.5 Strategi Pencapaian Tujuan Strategis T5
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14