Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Sdr. P
Usia : 28 tahun
2. Keluhan utama : Mengeluh tangan kanannya sakit dan tidak dapat digerakkan
Faktor pencetus: terjatuh dari motor
3. Riwayat kesehatan saat ini
- Provocative/palliative
Penyebab: terjatuh dari sepeda motor
Yang meringankan: dipasang bidai oleh perawat
- Quantity/quality
Tangan kanan sakit dan tidak bisa digerakkan
Lengan pasien terus disanggah selama dibawa ke rumah sakit.
- Region
1/3 distal radius dan ulna distal tangan kanan
- Severe
Tangan kanan sakit dan tidak bisa digerakkan
- Time:
Tangan pasien sakit sejak terjatuh dari motor
4. Hasil pemeriksaan fisik
Pada 1/3 radius distal dan ulna distal tangan kanan terdapat:
- Deformitas
- Edema
- Krepitasi
- hematoma
5. Pemeriksaan radiologi
Pasien dilakukan foto X-ray radius ulna ap/lat
6. Rencana tindakan
- pemasangan long arm cast
- setelah pemasangan LAC, perawat mengajarkan cara memantau status neurovaskular kepada
pasien.

B. Analisa data

Data Etiologi Masalah keperawatan


Ds: Benturan pada tangan saat Nyeri akut
- tangan kanan sakit dan jatuh
tidak dapat digerakkan
do: Kerusakan tulang dan jaringan
- terdapat edema, lunak
krepitasi, hematoma
pada 1/3 distal radius Aktivasi respon inflamasi
dan ulna distal
- lengan pasien terus Nyeri, edema
disanggah selama
dibawa ke rumah sakit Merangsang nosiseptor

nyeri
Ds: Benturan dan tekanan Resiko disfungsi neurovaskular
- tangan kanansakit dan perifer
tidak dapat digerakkan Fraktur
Do:
- pasien dipasang bidai Pemasangan bidai dan LAC
- terdapat deformitas,
edema, krepitasi, Resiko penekanan yang kuat
hematoma pada 1/3
distal radius dan ulna Resiko disfungsi neurovaskular
distal perifer
- pasien direncanakan
untuk pemasangan long
arm cast
Ds: Benturan dan tekanan Hambatan mobilitas fisik
- tangan kanan sakit dan
tidak dapat digerakkan Fraktur
Do:
- -pasien dipasang bidai Nyeri jika ada mobilisasi
oleh perawat
- Pasien direncanakan Pemasangan bidai, LAC, untuk
untuk pemasangan long mobilisasi
arm cast
Hambatan mobilitas fisik pada
anggota tubuh tersebut

C. Prioritas masalah keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi di daerah fraktur.
2. Resiko disfungsi neurovaskular perifer berhubungan dengan fraktur dan imobilisasi setelah
pemasangan bidai.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan pemasangan bidai.

D. Rencana keperawatan

Diagnosa keperawatan 1 : Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi di daerah fraktur.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat merasakan nyeri
berkurang.

Kriteria hasil: pada saat evaluasi diperoleh skor pada NOC berikut.

NOC: Kontrol Nyeri

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
.
1. Menggambarkan faktor √
penyebab
2. Mengenali onset nyeri √
3. Melakukan tindakan-tindakan √
pencegahan
4. Melakukan tindakan bantuan √
non-analgesik
5. Menggunakan analgesik yang √
dianjurkan
6. Meaporkan perubahan gejala √
nyeri pada tenaga kesehatan
7. Melaporkan gejala-gejala yang √
tak terkendalikan kepada tenaga
kesehatan

Keterangan:

1 = tidak pernah ditunjukkan

2 = jarang ditunjukkan

3 =kadang-kadang ditunjukkan

4 = sering ditunjukkan

5 = selalu ditunjukkan

NIC: Manajemen Nyeri

- Bantu pasien menentukan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri


- membantu pasien dan keluarga untuk memberikan dukungan
- memberikan informasi tentang nyeri (penyebab, dan berapa lama nyeri akan dirasakan) dan
mengantisipasi ketidaknyamanan pasien terhadap prosedur perawat.
- Mengajarkan tentang prinsip-prinsip manajemen nyeri
- Mengajarkan teknik non-farmakologi (relaksasi, terapi aktivitas dan bermain, dll)
- Menganjurkan pasien untuk menggunakan medikasi nyeri yang adekuat
- Meringankan nyeri semaksimal mungkin dengan analgesik yang dianjurkan
- Mendorong pasien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami

Diagnosa keperawatan 2 :Resiko disfungsi neurovaskular perifer berhubungan dengan fraktur dan
imobilisasi setelah pemasangan bidai.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, status neurovaskuler pasien
tetap dalam keadaan normal

Kriteria hasil: pada saat evaluasi diperoleh skor pada NOC berikut.

NOC: Status Sirkulasi

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
.
1. Nadi perifer √
2. Capillary refill √
3. Edema √
4. Pucat √
5. Rubor √
6. Parestesi √
7. Mati rasa √

Keterangan:

1 = parah

2 = substansial

3 = sedang

4 = ringan

5 = normal

NIC: Pembidaian dan Manajemen Sensasi Perifer

- Monitor nadi, capillary refill, dan sensasi pada bagian yang trauma
- Anjurkan pasien untuk melakukan gerakan isometrik
- Monitor integritas kulit di bawah bagian yang dibidai
- Menginstruksi pasien atau keluarga bagaimana untuk merawat bidai
- Monitor parestesi, mati rasa, dan level nyeri pada distal perifer
- Menginstruksi pasien untuk mengawasi posisi tangan yang dibidai pada saat mandi, duduk,
berbaring, atau perubahan posisi
- Menginstruksi pasien atau keluarga untuk memeriksa perubahan pada integritas kulit tangan
tersebut setiap hari

Diagnosa keperawatan 3 :Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan pemasangan
bidai.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x324 jam, pasien dapat beradaptasi
dengan kondisi tangannya dan melakukan ADL dengan baik.

Kriteria hasil: pada saat evaluasi diperoleh skor pada NOC berikut.

NOC: Adaptasi Terhadap Disabilitas Fisik

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5
.
1. Menyatakan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan
disabilitas
2. Menyatakan rekonsiliasi dengan
disabilitas
3. Beradaptasi pada keterbatasan
fungsional
4. Modifikasi gaya hidup untuk
mengakomodasi disabilitas
5.
6.

Keterangan:

1 = tidak pernah ditunjukkan

2 = jarang ditunjukkan

3 =kadang-kadang ditunjukkan

4 = sering ditunjukkan

5 = selalu ditunjukkan
NIC: Terapi Aktivitas

- Menentukan kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik


- Menentukan komitmen pasien untuk meningkatkan jumlah dan tingkat keseringan aktivitas
- Membantu pasien untuk fokus pada kemampuan, bukan pada disabilitas
- Mendorong aktivitas kreatif pasien
- Membantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi defisit dalam level aktivitas
- Mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan partisipasi pasien dalam aktivitas yang diinginkan
- Mengintruksi pasien dan keluarga mengenai peran aktivitas fisik, sosial, spiritual, dn kognitif
dalam mempertahankan fungsi dan kesehatan
- Membantu pasien dan keluarga untuk beradaptasi dengan lingkungan untuk mengakomodasi
aktivitas yang diinginkan
- Memfasilitasi aktivitas pengganti ketika pasien memiliki keterbatasan gerak
- Menyarankan metode-metode untuk meningkatkan aktivitas fisik harian
- Ijinkan keluarga untuk berpartisipasi dalam aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai