Panel 2 - Pendidikan Kependudukan Pada Era Industri 4.0 - Suharti, PHD - Kemendikbud PDF
Panel 2 - Pendidikan Kependudukan Pada Era Industri 4.0 - Suharti, PHD - Kemendikbud PDF
0
26 Februari 2019
Suharti, PhD
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
1
Sistematika
3 Kebijakan ke depan
2
1
Kompetensi SDM pada Revolusi Industri 4.0
• Deklarasi Kependudukan PBB tahun 1967 telah menginspirasi kebijakan nasional kependudukan,
dimana masalah kependudukan adalah masalah yang sentral dalam pembangunan nasional. Oleh
karea itu, permasalahan kependudukan harus diatasi secara terencana, sistematis, dan komprehensif
dengan mengikutsertakan seluruh sektor pembangunan.
• Pendidikan kependudukan berkontribusi dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
kesadaran peserta didik secara sistematis tentang perkembangan fenomena dan masalah-masalah
penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
INTEGRASI
Integrasi Muatan Kependudukan pada mapel yang relevan
PENGAYAAN
Pengayaan muatan Kependudukan pada silabus mapel
yang sudah memuat Kompetensi Kependudukan
Rintisan (Piloting)
Program Sekolah
• Integrasi
• Pengayaan
• Kegiatan Rutin
• Kegiatan Terprogram
3
Kebijakan Kurikulum ke Depan
12
12
Dasar Hukum: UU 20 Tahun 2003 dan PP 32 Tahun 2013
UU 20 Tahun 2003
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik;
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan, antara lain: huruf g. perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
13
13
Berbagai Muatan Khas untuk Diversifikasi Kurikulum
Pend. Karakter
Pend. Kesehatan
Reproduksi
Apa lagi ?
Muatan
Khas
Pendidikan
Daerah Ekonomi Kreatif
KTSP
EfSD
MultiKultur
Pend. Pencegahan
HIV/AIDS
Kemaritiman
Pend. Lingkungan
Hidup
Pendidikan
Pend. Pengurangan Anti Korupsi
Risiko Bencana Pend. HAM
Kebijakan Kurikulum ke depan
Strategi Langkah
Penguatan • Mendorong guru untuk mengubah strategi pemelajaran yang berlandaskan paradigma
Proses pengajaran (teaching) menjadi strategi pemelajaran kreatif berlandaskan paradigma
Pemelajaran pemelajaran (learning), berpusat pada peserta didik dan mendorong peserta didik untuk
saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi,
• Memastikan guru menyiapkan rencana pemelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing peserta didik (normal, remedial, dan pengayaan).
• Mengembangkan kurikulum di semua jenjang dan jalur pendidikan yang dapat didiversifikasi
melalui adopsi, adaptasi atau disesuaikan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kebutuhan, konteks dan karakteristik daerah.
• Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan penguatan dan
pendampingan pada satuan pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum
di tingkat satuan pendidikan;
• Pengkajian dan evaluasi dalam rangka pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.
Optimalisasi • Menyediakan bahan bacaan untuk seluruh lapisan masyarakat.
sistem • Melakukan pendekatan pada pengayaan materi bacaan berjenjang yang sesuai untuk anak
perbukuan Indonesia (usia 0 – 18 tahun) baik dalam tahapan kemampuan baca atau kesesuaian bacaan.
nasional • Mengelola mutu bahan bacaan untuk menghindari konten-konten bermutu rendah.
15
TERIMA KASIH