Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Kependudukan pada Era Industri 4.

0
26 Februari 2019

Suharti, PhD
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia

1
Sistematika

1 Kompetensi SDM pada Revolusi Industri 4.0

2 Pendidikan Kependudukan pada Kurikulum

3 Kebijakan ke depan

2
1
Kompetensi SDM pada Revolusi Industri 4.0

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Kompetensi SDM pada Revolusi Industri 4.0
Kecakapan Abad 21 yang dikembangkan melalui
Kurikulum 2013
1 2 3

Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Dasar


Bagaimana menghadapi Bagaimana mengatasi tantangan Bagaimana menerapkan
lingkungan yang terus berubah. yang kompleks. keterampilan inti untuk
1. Iman & taqwa kegiatan sehari-hari.
2. Cinta tanah air 1. Berpikir kritis/
memecahkan masalah 1. Literasi Bahasa dan Sastra
3. Rasa ingin tahu 2. Literasi Numeracy (Berhitung)
4. Inisiatif 2. Kreativitas
3. Komunikasi 3. Literasi Sains
5. Gigih 4. Literasi Digitall
6. Kemampuan beradaptasi 4. Kolaborasi
5. Literasi Keuangan
7. Kepemimpinan 6. Literasi Budaya dan
8. Kesadaran sosial dan budaya Kewarganegaraan

Dicapai melalui Intrakurikuler dan Kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah


didukung dengan bahan ajar dalam bentuk fisik dan digital, serta sarana prasarana.
5
2
Pendidikan Kependudukan pada Kurikulum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


PENTINGNYA
MUATAN KEPENDUDUKAN DALAM KURIKULUM

• Deklarasi Kependudukan PBB tahun 1967 telah menginspirasi kebijakan nasional kependudukan,
dimana masalah kependudukan adalah masalah yang sentral dalam pembangunan nasional. Oleh
karea itu, permasalahan kependudukan harus diatasi secara terencana, sistematis, dan komprehensif
dengan mengikutsertakan seluruh sektor pembangunan.
• Pendidikan kependudukan berkontribusi dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
kesadaran peserta didik secara sistematis tentang perkembangan fenomena dan masalah-masalah
penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.

• Muatan pendidikan kependudukan di tingkat Pendidikan dasar dan menengah mencakup:


1. Kuantitas dan kualitas penduduk, baik berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi
sosio-ekonomi
2. Pertumbuhan masa lampau, masa sekarang, serta penyebarannya dalam suatu wilayah
3. Hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam macam aspek
pembangunan
4. Poyeksi pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-kemungkinan konsenkuensinya serta
pengaruhnya terhadap pelaksaanaan pembangunan
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Berbasis Kompetensi
Struktur Mata Pelajaran
SKL
Kompetensi Inti

Standar Isi & Standar Kompetensi Dasar


Penilaian
Silabus

Standar Proses RPP

Standar Pendidik & Standar Sarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan


Tenaga Prasarana Pendidikan
Kependidikan
KOMPETENSI DASAR BERMUATAN KEPENDUDUKAN
DALAM KURIKULUM 2013
SD - IPS KELAS V SMP - IPS KELAS IX SMA KELAS XI (GEOGRAFI)
3.3 Menganalisis ketergantungan 3.5 menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia
3.2 Menganalisis bentuk bentuk antarruang dilihat dari konsep ekonomi
interaksi manusia dengan untuk perencanaan pembangunan
(produksi, distribusi, konsumsi, harga,
lingkungan dan pengaruhnya pasar) dan pengaruhnya terhadap
terhadap pembangunan sosial, 4.5 menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta,
migrasi penduduk, transportasi, tabel, grafik, dan/atau gambar
budaya, dan ekonomi masyarakat lembaga sosial dan ekonomi,
Indonesia. pekerjaan, pendidikan, dan
kesejahteraan masyarakat
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang SMA KELAS XII (SOSIOLOGI)
interaksi manusia dengan
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang 3.2 Memahami berbagai permasalahan sosial yang
lingkungan dan pengaruhnya
ketergantungan antarruang dilihat dari disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah
terhadap pembangunan sosial,
konsep ekonomi (produksi, distribusi, pengaruh globalisasi.
budaya, dan ekonomi masyarakat
konsumsi, harga, pasar) dan 4.2 Mengategorisasikan berbagai permasalahan sosial yang
Indonesia.
pengaruhnya terhadap migrasi disebabkan oleh globalisasi serta akibat-akibatnya
penduduk, transportasi, lembaga sosial dalam kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, merespons berbagai permasalahan sosial dan
dan kesejahteraan masyarakat ketimpangan yang disebabkan proses globalisasi.
SD - IPA KELAS V
3.2 Menghubungkan ciri pubertas
pada laki-laki dan perempuan
SMP - IPA KELAS VII
dengan kesehatan reproduksi 3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk SMA KELAS XI (BIOLOGI)
hidup dan lingkungannya serta 3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada
4.2 Menyajikan karya tentang cara dinamika populasi akibat interaksi manusia dan pemberian ASI ekslusif dalam program
menyikapi ciri-ciri pubertas tersebut keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan
yang dialami mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
interaksi makhluk hidup dengan 4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan
lingkungan sekitarnya generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber
Daya Manusia (SDM)
IMPLEMENTASI MUATAN KEPENDUDUKAN DALAM
KURIKULUM 2013

INTEGRASI
Integrasi Muatan Kependudukan pada mapel yang relevan

PENGAYAAN
Pengayaan muatan Kependudukan pada silabus mapel
yang sudah memuat Kompetensi Kependudukan

Rintisan (Piloting)
Program Sekolah
• Integrasi
• Pengayaan
• Kegiatan Rutin
• Kegiatan Terprogram
3
Kebijakan Kurikulum ke Depan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Diversifikasi dan Inovasi Pengelolaan Kurikulum

 Membaur dalam kurikulum (blended curriculum)


Dalam bentuk tematik
 Menjadikan pembelajaran kontekstual
 Di dalam silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode dan bahan
pembelajaran
 Pengayaan kurikulum dalam mata pelajaran yang ada
 Mata pelajaran tersendiri/pilihan

12
12
Dasar Hukum: UU 20 Tahun 2003 dan PP 32 Tahun 2013

UU 20 Tahun 2003

 Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik;

 Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan, antara lain: huruf g. perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;

 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat keterampilan/kejuruan dan


muatan lokal

13
13
Berbagai Muatan Khas untuk Diversifikasi Kurikulum

Pend. Lalulintas Kependudukan


Pend. Lansia Climate
Change
Pendidikan
Kewirausahaan

Pend. Karakter

Pend. Kesehatan
Reproduksi
Apa lagi ?
Muatan
Khas
Pendidikan
Daerah Ekonomi Kreatif

KTSP
EfSD
MultiKultur
Pend. Pencegahan
HIV/AIDS
Kemaritiman

Pend. Lingkungan
Hidup
Pendidikan
Pend. Pengurangan Anti Korupsi
Risiko Bencana Pend. HAM
Kebijakan Kurikulum ke depan
Strategi Langkah
Penguatan • Mendorong guru untuk mengubah strategi pemelajaran yang berlandaskan paradigma
Proses pengajaran (teaching) menjadi strategi pemelajaran kreatif berlandaskan paradigma
Pemelajaran pemelajaran (learning), berpusat pada peserta didik dan mendorong peserta didik untuk
saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi,
• Memastikan guru menyiapkan rencana pemelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing peserta didik (normal, remedial, dan pengayaan).
• Mengembangkan kurikulum di semua jenjang dan jalur pendidikan yang dapat didiversifikasi
melalui adopsi, adaptasi atau disesuaikan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kebutuhan, konteks dan karakteristik daerah.
• Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan penguatan dan
pendampingan pada satuan pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum
di tingkat satuan pendidikan;
• Pengkajian dan evaluasi dalam rangka pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.
Optimalisasi • Menyediakan bahan bacaan untuk seluruh lapisan masyarakat.
sistem • Melakukan pendekatan pada pengayaan materi bacaan berjenjang yang sesuai untuk anak
perbukuan Indonesia (usia 0 – 18 tahun) baik dalam tahapan kemampuan baca atau kesesuaian bacaan.
nasional • Mengelola mutu bahan bacaan untuk menghindari konten-konten bermutu rendah.
15
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai