Anda di halaman 1dari 8

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut PMKS adalah


seseorang atau keluarga yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi
dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
(jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.

Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran,


kecacatan, ketunaan sosial maupun perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang
mendukung atau menguntungkan. Menurut Kementerian Sosial RI, saat ini tercatat ada 26
jenis PMKS dengan batasan pengertian dan kriteria sebagai berikut :

1. Anak balita telantar


Anak balita telantar adalah seorang anak berusia 5 (lima) tahun ke bawah
yang ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam keluarga tidak mampu
oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan, perawatan, pembinaan
dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya semakin tidak terpenuhi
serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.

Kriteria :
a. Terlantar/ tanpa asuhan yang layak;
b. Berasal dari keluarga sangat miskin / miskin;
c. Kehilangan hak asuh dari orangtua/ keluarga;
d. Anak balita yang mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang
tua/keluarga;
e. Anak balita yang dieksploitasi secara ekonomi seperti anak balita yang
disalahgunakan orang tua menjadi pengemis di jalanan; dan
f. Anak balita yang menderita gizi buruk atau kurang.

2. Anak terlantar
Anak terlantar adalah seorang anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan
18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami perlakuan salah dan
ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang
tua/keluarga.

Kriteria :
a. Berasal dari keluarga fakir miskin;
b. Anak yang dilalaikan oleh orang tuanya; dan
c. Anak yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.

3. Anak yang berhadapan dengan hukum


Anak yang berhadapan dengan hukum adalah orang yang telah berumur 12
(dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun, meliputi
anak yang disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana
dan anak yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau mendengar
sendiri terjadinya suatu tindak pidana.

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 1
Kriteria :
a. Disangka;
b. Didakwa; atau
c. Dijatuhi pidana

4. Anak jalanan
Anak jalanan adalah anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja
di jalanan, dan/atau anak yang bekerja dan hidup di jalanan yang menghasilkan
sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

Kriteria :
a. Menghabiskan sebagian besar waktunya dijalanan maupun ditempat-tempat
umum; atau
b. Mencari nafkah dan/atau berkeliaran di jalanan maupun ditempat-tempat
umum.

5. Anak dengan Kedisabilitasan (ADK)


Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan
fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari anak
dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan anak dengan disabilitas
fisik dan mental.

Kriteria :
a. Anak dengan disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara
b. Anak dengan disabilitas mental : mental retardasi dan eks psikotik
c. Anak dengan disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda
d. Tidak mampu melaksanakan kehidupan sehari-hari.

6. Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah


Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau diperlakukan salah adalah
anak yang terancam secara fisik dan nonfisik karena tindak kekerasan, diperlakukan
salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial
terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar baik secara
jasmani, rohani maupun sosial.

Kriteria :
a. Anak (laki-laki/perempuan) dibawah usia 18 (delapan belas) tahun;
b. Sering mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat
secara fisik dan/atau psikologis;
c. Pernah dianiaya dan/atau diperkosa; dan
d. Dipaksa bekerja (tidak atas kemauannya)

7. Anak yang memerlukan perlindungan khusus


Anak yang memerlukan perlindungan khusus adalah anak yang berusia 6
(enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun dalam situasi darurat, dari
kelompok minoritas dan terisolasi, dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual,

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 2
diperdagangkan, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya (napza), korban penculikan, penjualan, perdagangan, korban
kekerasan baik fisik dan/atau mental, yang menyandang disabilitas, dan korban
perlakuan salah dan penelantaran.

Kriteria :
a. Berusia 6 (enam) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun;
b. Dalam situasi darurat dan berada dalam lingkungan yang buruk/diskriminasi;
c. Korban perdagangan manusia;
d. Korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental dan seksual;
e. Korban eksploitasi, ekonomi atau seksual;
f. Dari kelompok minoritas dan terisolasi, serta dari komunitas adat terpencil;
g. Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA); dan
h. Terinfeksi HIV/AIDS.

8. Lanjut usia telantar


Lanjut usia telantar adalah seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun
atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

Kriteria :
a. Tidak terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan; dan
b. Terlantar secara psikis, dan sosial.

9. Penyandang disabilitas
Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik,
mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika
berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh
dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.

Kriteria :
a. Mengalami hambatan untuk melakukan suatu aktifitas sehari-hari;
b. Mengalami hambatan dalam bekerja sehari-hari;
c. Tidak mampu memecahkan masalah secara memadai;
d. Penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu wicara;
e. Penyandang disabilitas mental : mental retardasi dan eks psikotik; dan
f. Penyandang disabilitas fisik dan mental/disabilitas ganda.

10. Tuna Susila


Tuna Susila adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan
sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar perkawinan
yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.

Kriteria :
a. Menjajakan diri di tempat umum, di lokasi atau tempat pelacuran seperti
rumah bordil, dan tempat terselubung seperti warung remang-remang, hotel,
mall dan diskotek; dan
b. Memperoleh imbalan uang, materi atau jasa.

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 3
11. Gelandangan
Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak
sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat
umum.

Kriteria :
a. Tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b. Tanpa tempat tinggal yang pasti/tetap;
c. Tanpa penghasilan yang tetap; dan
d. Tanpa rencana hari depan anak-anaknya maupun dirinya.

12. Pengemis
Pengemis adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta
ditempat umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas
kasihan orang lain.

Kriteria :
a. Mata pencariannya tergantung pada belas kasihan orang lain;
b. Berpakaian kumuh dan compang camping;
c. Berada ditempat-tempat ramai/strategis; dan
d. Memperalat sesama untuk merangsang belas kasihan orang lain.

13. Pemulung
Pemulung adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan cara
memungut dan mengumpulkan barang-barang bekas yang berada di berbagai
tempat pemukiman pendudukan, pertokoan dan/atau pasar-pasar yang bermaksud
untuk didaur ulang atau dijual kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis.

Kriteria :
a. Tidak mempunyai pekerjaan tetap; dan
b. Mengumpulkan barang bekas.

14. Kelompok Minoritas


Kelompok Minoritas adalah kelompok yang mengalami gangguan
keberfungsian sosialnya akibat diskriminasi dan marginalisasi yang diterimanya
sehingga karena keterbatasannya menyebabkan dirinya rentan mengalami masalah
sosial, seperti gay, waria, dan lesbian.

Kriteria :
a. Gangguan keberfungsian sosial;
b. Diskriminasi;
c. Marginalisasi; dan
d. Berperilaku seks menyimpang.

15. Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP)


Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) adalah seseorang
yang telah selesai menjalani masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 4
dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau
melaksanakan kehidupannya secara normal.

Kriteria :
a. Seseorang (laki-laki/perempuan) berusia diatas 18 (delapan belas) tahun;
b. Telah selesai dan keluar dari lembaga pemasyarakatan karena masalah
pidana;
c. Kurang diterima/dijauhi atau diabaikan oleh keluarga dan masyarakat;
d. Sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap; dan
e. Berperan sebagai kepala keluarga/pencari nafkah utama keluarga yang tidak
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.

16. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)


Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah seseorang yang telah dinyatakan
terinfeksi HIV/AIDS dan membutuhkan pelayanan sosial, perawatan kesehatan,
dukungan dan pengobatan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

Kriteria :
a. Seseorang (laki-laki/perempuan) berusia diatas 18 (delapan belas) tahun; dan
b. Telah terinfeksi HIV/AIDS.

17. Korban Penyalahgunaan NAPZA


Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang menggunakan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diluar pengobatan atau tanpa
sepengetahuan dokter yang berwenang.

Kriteria :
a. Seseorang (laki-laki / perempuan) yang pernah menyalahgunakan narkotika,
psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya baik dilakukan sekali, lebih dari sekali
atau dalam taraf coba-coba;
b. Secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantungan obat oleh dokter
yang berwenang; dan
c. Tidak dapat melaksanakan keberfungsian sosialnya.

18. Korban trafficking


Korban trafficking adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis,
mental, fisik, seksual, ekonomi dan/atau sosial yang diakibatkan tindak pidana
perdagangan orang.

Kriteria :
a. Mengalami tindak kekerasan;
b. Mengalami eksploitasi seksual;
c. Mengalami penelantaran;
d. Mengalami pengusiran (deportasi); dan
e. Ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat
bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 5
19. Korban tindak kekerasan
Korban tindak kekerasan adalah orang baik individu, keluarga, kelompok
maupun kesatuan masyarakat tertentu yang mengalami tindak kekerasan, baik
sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi, bentuk-bentuk kekerasan
lainnya ataupun dengan membiarkan orang berada dalam situasi berbahaya
sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu.

Kriteria :
a. Mengalami perlakuan salah;
b. Mengalami penelantaran;
c. Mengalami tindakan eksploitasi;
d. Mengalami perlakuan diskriminasi; dan
e. Dibiarkan dalam situasi berbahaya.

20. Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS)


Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) adalah pekerja migran internal
dan lintas negara yang mengalami masalah sosial, baik dalam bentuk tindak
kekerasan, penelantaran, mengalami musibah (faktor alam dan sosial) maupun
mengalami disharmoni sosial karena ketidakmampuan menyesuaikan diri di negara
tempat bekerja sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu.

Kriteria :
a. Pekerja migran domestik;
b. Pekerja migran lintas negara;
c. Eks pekerja migran domestik dan lintas negara;
d. Eks pekerja migran domestik dan lintas negara yang sakit, cacat dan
meninggal dunia;
e. Pekerja migran tidak berdokumen (undocument);
f. Pekerja migran miskin;
g. Mengalami masalah sosial dalam bentuk :
1) Tindak kekerasan;
2) Eksploitasi;
3) Penelantaran;
4) Pengusiran (deportasi);
5) Ketidakmampuan menyesuaikan diri di tempat kerja baru (negara tempat
bekerja) sehingga mengakibatkan fungsi sosialnya terganggu; dan
6) Mengalami traffiking.

21. Korban bencana alam


Korban bencana alam adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
terganggu fungsi sosialnya.

Kriteria :
Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami:
a. Korban terluka atau meninggal;

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 6
b. Kerugian harta benda;
c. Dampak psikologis; dan
d. Terganggu dalam melaksanakan fungsi sosialnya.

22. Korban bencana sosial


Korban bencana sosia adalah orang atau sekelompok orang yang menderita
atau meninggal dunia akibat bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Kriteria :
Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami:
a. Korban jiwa manusia;
b. Kerugian harta benda; dan
c. Dampak psikologis.

23. Perempuan rawan sosial ekonomi


Perempuan rawan sosial ekonomi adalah seorang perempuan dewasa menikah,
belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk dapat
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Kriteria :
a. Perempuan berusia 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 59 (lima puluh
sembilan) tahun;
b. Istri yang ditinggal suami tanpa kejelasan;
c. Menjadi pencari nafkah utama keluarga; dan
d. Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup layak.

24. Fakir Miskin


Fakir Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak mempunyai
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau
keluarganya.

Kriteria :
a. Tidak mempunyai sumber mata pencaharian; dan/atau
b. Mempunyai sumber mata pencarian tetapi tidak mempunyai kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/ atau
keluarganya.

25. Keluarga bermasalah sosial psikologis


Keluarga bermasalah sosial psikologis adalah keluarga yang hubungan antar
anggota keluarganya terutama antara suami-istri, orang tua dengan anak kurang
serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar.

Kriteria :
a. Suami atau istri sering tidak saling memperhatikan atau anggota keluarga
kurang berkomunikasi;

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 7
b. Suami dan istri sering bertengkar, hidup sendiri-sendiri walaupun masih dalam
ikatan keluarga;
c. Hubungan dengan tetangga kurang baik, sering bertengkar tidak mau
bergaul/berkomunikasi; dan
d. Kebutuhan anak baik jasmani, rohani maupun sosial kurang terpenuhi.

26. Komunitas Adat Terpencil


Komunitas Adat Terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan
terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial
ekonomi, maupun politik.
Kriteria :
a. Berbentuk komunitas relatif kecil, tertutup dan homogen;
b. Pranata sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan;
c. Pada umumnya terpencil secara geografis dan relatif sulit dijangkau;
d. Pada umumnya masih hidup dengan sistem ekonomi subsistem;
e. Peralatan dan teknologinya sederhana;
f. Ketergantungan pada lingkungan hidup dan sumber daya alam setempat
relatif tinggi; dan
g. Terbatasnya akses pelayanan sosial ekonomi dan politik.

PPID & Media Center Dinsos Riau | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) 8

Anda mungkin juga menyukai