Anda di halaman 1dari 29

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Diposting oleh Pradipta Pangestika di 01.33.00 1 komentar:


Label: Accounting
 

A. Pengertian
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. Kas meliputi uang tunai dan rekening giro, sedangkan setara kas
adalah investasi yang sifatya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

B. Elemen Arus Kas


-Aktivitas Operasi
-Aktivitas Investasi
-Aktivitas Pendanaan

 
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas: Pengeluaran kas:

 Penjualan barang dan/ atau penyerahan jasa  Kepada Pemasok untuk pembelian barang
 Penjualan investasi berupa sekuritas yang dagangan
diklasifikasikan sebagai trading securities Kepada Karyawan untuk jasa tenaga kerja
(sekuritas untuk diperdagangkan)  Kepada Pemerintah untuk pajak
 Pendapatan bunga  Kepada Pemberi Pinjaman untuk bunga
 Pendapatan dividen  Kepada Pihak lainnya untuk macam-macam
biaya
 Pembelian sekuritas sebagai investasi yang
diklasifikasikan sebagai trading securities
(sekuritas untuk diperdagangkan)
AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan kas: Pengeluaran kas:

 Penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar  Pembelian aktiva tetap atau aktiva tidak lancar
 Penjualan segmen perusahaan  Pembelian sekuritas yang diklasifikasikan
 Penjualan investasi berupa sekuritas yang sebagai available-for-sale atau held-to-maturity
diklasifikasikan sebagai available-for-sale Pemberian pinjaman kepada pihak lain
(sekuritas yang tersedia untuk dijual) atau held-
to-maturity (sekuritas yang diharapkan akan
dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya)
 Penerimaan kembali sebagian atau seluruh
pokok pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan kas: Pengeluaran kas:

 Penerbitan dan penjualan sekuritas saham Membayar dividen


perusahaan sendiri  Membayar kembali sebagian atau seluruh pokok
 Pinjaman (wesel, promes, obligasi, hipotik) pinjaman
 Penarikan kembali saham treasuri
Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Operasi
Metode yang dapat digunakan:
<>Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
<>Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung karena informasi yang lebih berguna.

Contoh Soal
Ringkasan Transaksi PT LOGARITMA Selama Tahun 2008:
1.      Penjualan Kredit Rp.284.000.000
2.      Tagihan Dari Pelanggan Rp, 271.000.000
3.      Pendapatan Bunga Atas Wesel Tagih Rp. 12.000.000
4.      Penerimaan Atas Piutang Bunga Rp. 10.000.000

5.      Penerimaan Kas Atas Pendapatan Dividen Dalam Investasi Saham Rp.9.000.000
6.      HPP Rp. 150.000.000
7.      Pembelian Persediaan Secara Kredit Rp. 147.000.000
8.      Pembayaran Untuk Pemasokrp.133.000.000
9.      Beban Gaji Dan Upah Rp. 56.000.000
10.  Pembayaran Gaji Dan Upah Rp. 58.000.000
11.  Beban Penyusutan Rp. 18.000.000
12.  Beban Operasi Lain-Lain Rp. 17.000.000
13.  Beban Dan Pembayaran Bunga Rp. 16.000.000
14.  Beban Dan Pembayaran Pajak Penghasilan Rp. 15.000.000
15.  Pembayaran Kas Untuk Memperoleh Aktiva Tetap Rp. 306.000.000
16.  Memberi Pinjaman Untuk Perusahaan Lain Rp. 11.000.000
17.  Hasil Dari Penjualan Aktiva Tetap Rp. 62.000.000 Termasuk Keuntungan Rp8.000.000
18.  Hasil Dari Pengeluaran Saham Biasa Rp. 101.000.000
19.  Hasil Dari Pengeluaran Utang Jangka Panjang Rp. 94.000.000
20.  Pembayaran Utang Jangka Panjang Rp. 11.000.000
21.  Pengumuman Dan Pembayaran Dividen Kas Rp. 17.000.000

 
 

JAWABAN :  
 
 

1 komentar:

1.

Irianto Kaleb Sahensolar27 Februari 2017 09.13

Boleh tentukan dia punya current ratio?

LAPORAN ARUS KAS (STATEMENT OF CASHFLOW)


Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
yang dimiliki perusahaan dalam suatu periode tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, Laporan Arus Kas melaporkan hal-hal seperti:

1. Perubahan kas akibat operasional perusahaan selama periode tertentu.


2. Transaksi investasi
3. Transaksi keuangan
4. Pertambahan dan Pengurangan bersih jumlah kas dalam satu periode

Investor biasanya fokus pada Laba Bersih yang diukur dengan basis akrual. Namun, informasi dari arus kas penting untuk mengetahui
liquiditas, kelenturan keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sering terjadi analisa pada Laporan Posisi Keuangan dan
Laporan Laba Rugi tidak menunjukkan kondisi sesungguhnya dari kinerja perusahaan. Terutama pada faktor liquiditas dan daya tahan
perusahaan dalam menghadapi naik turunnya perekonomian makro. Kemampuan perusahaan menghasilkan kas dan setara kas dalam
kegiatan operasionalnya menandakan bahwa perusahaan itu memiliki cukup sumber daya dan kemampuan untuk mempertahankan
eksistensinya.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. 

Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode dibedakan dalam 3 aktifitas berbeda yaitu:

I. Aktifitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas (principal revenue-producing acitivities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atrau rugi bersih.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi:

 penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;


 penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
 pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
 penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya;
 pembayaran kas atau penerimaan kembali(restitusi) pajak penghasilan kecual jika dapat diidentifikasikan secara khusus
sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
 penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan (dealing)

Beberapa transaksi seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba
rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas
untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual adalah
arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa dan penjualan aset setelah
periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.

 
II. Aktifitas Investasi

Aktifitas Investasi; adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Termasuk
memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan pembelian atau melepas investasi dan properti, pabrik, dan peralatan.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

 pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan
yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri.
 penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain;
 pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama
(selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjanjikan)
 uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan)
 penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain yang diberikan kepada pihak lain
(selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
 pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila
kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan
sebgai aktivitas pendanaan; dan
 pembayaran kas dari futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan.

Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus dari kontrak tersebut
diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya.

II. Aktifitas Finansial

Aktifitas Finansial (pendanaan); adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal
dan pinjaman entitas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untuk
memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:

 penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;


 pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas;
 penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya.
 pelunasan pinjaman
 pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance
lease).

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

Terdapat 2 metode penyusunan Laporan Arus Kas:

1. Metode Langsung

Metode langsung (direct method) adalah pemeriksaan kembali setiap pos (atau akun) laporan laba rugi dengan tujuan
melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut. Metode ini menghasilkan
informasi yang berguna dalam mengestimasikan arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak
langsung.

KEUNGGULAN utama dari metode langsung adalah konsisten dalam memperlihatkan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan tujuan
suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam pengambilan
keputusan. Adapun kelemahan dari metode ini adalah data yang dibutuhkan seringkali agak sulit didapat.
2. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung adalah laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi, dan menyesuaikan nilai akrual ini untuk setiap
hal yang tidak mempengaruhi arus kas. Penyesuaian adalah dalam tiga hal:
1. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan arus kas keluar.
2. Keuntungan dan kerugian karena aktivitas investasi atau investasi pendanaan.
3. Penyesuaian untuk perubahan-perubahan dalam asset dan kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber pendapatan
dan beban non kas.

Keunggulan utama dari metode tak langsung adalah bahwa metode ini lebih memusatkan perbedaan antara laba bersih dan
aliran kas bersih dari kegiatan operasi. Metode ini juga memberikan jaminan yang berguna antara laba bersih dan perhitungan
laba rugi serta neraca, selain itu data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih
mudah diperoleh.
dibawah ini disajikan data suatu perusahaan yang akan digunakan untuk membahas tahap demi tahap penyusunan Laporan Arus Kas

PT ABC memiliki data-data seperti dibawah ini:

DATA A

1. semua saham entitas anak diperoleh dengan harga Rp 590. Nilai wajar aset yang diperoleh dan laibilitas diasumsikan sebagai
berikut:

Persediaan_____________________________________    Rp 100
Piutang usaha _________________________________    Rp 100
Kas____________________________________________    Rp   40
Aset tetap______________________________________   Rp 650
Utang usaha ___________________________________   Rp 100
Utang jangka panjang __________________________   Rp 200
2. Rp 250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp 250 diperoleh dari pinjaman jangka panjang.
3. Beban bunga Rp 400, dan telah dibayar sebesar Rp 170 selama periode tersebut, Rp 100 yang merupakan beban bunga periode
sebelumnya juga dibayar selama periode tersebut.
4. Dividen yang dibayarkan Rp 1.200.
5. utang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp 400 dan 1000. Selama periode disisihkan Rp 200 untuk
tambahan pajak. Pajak yang terutang dari dividen yang diterima berjumlah Rp 100.
6. selama periode, entitas memperoleh aset tetap dengan harga Rp 1.250, Rp 900 diperoleh dengan sewa. Pembayaran kas sebesar
Rp 350 untuk pembelian aset tetap.
7. Pabrik dengan nilai buku Rp 80 dan akumulasi penyusutan Rp 60 dijual harga Rp 20.
8. piutang usaha pada akhir 20×0 termasuk bunga piutang sebesar Rp 100

DATA B

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi untuk periode yang berakhir 20X2
DATA C

Laporan posisi keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2


 

METODE LANGSUNG METODE TIDAK LANGSUNG


SOAL 2

Laporan Posisi Keuangan Komparatif PT ABC pada awal dan akhir 2010 tampak seperti dibawah ini:
Laba bersih dilaporkan sebesar 34.000 dan dividen sebesar 13.000 dibayar di tahun 2010. Perusahaan melakukan pembelian peralatan
baru dan tidak ada peralatan yang dijual.

Susun laporan arus kas untuk tahun 2010

JAWAB:
SOAL 3

http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html

Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT ABC:
Informasi berikut juga tersedia tahun 2012:

1. Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang dijual ini memiliki harga perolehan Rp 33.000
juta
2. Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 7.500 juta.
3. Seluruh utang usaha terkait langsung dengan pembelian barang dagang.
4. Seluruh pembelian aktiva tetap dilakukan secara tunai.
5. Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara tunai.
6. Sepanjang tahun 2010, tidaka ada pembagian deviden saham kepada investor.

Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan metode langsung dan metode
tidak langsung!

METODE TIDAK LANGSUNG


METODE TIDAK LANGSUNG
Advertisements

Share this:

Anda mungkin juga menyukai