Anda di halaman 1dari 1

yang dilakukan masyarakat sesuai dengan keyakinandan kepercayaan  yang dianut,

seperti bermati raga, dan bertapa, sehingga dapat berdoa dan bersemadi.
Kontemplasi adalah memandang jauh ke depan demi mendapatkan arah dan
kemungkinan tindakan lain (antisipasi) yang lebih bermakna. Ketika akan melakukan suatu
aksi, misalnya saja menyusuri sungai, atau mendaki gunung, dalam benak, kita sudah
melakukan gladi resik perjalanan. Kita membayangkan kemungkinan pengalaman yang
akan kita dapatkan ke depan. Membayangkan jalan-jalan yang akan dilalui, rintangan-
rintangan yang mungkin menghalangi dan memikirkan antisipasinya apa.
Kontemplasi adalah juga suatu tindakan untuk memahami penuh suatu hal.
Memahami tidak hanya sekedar tahu, tapi ada pendalaman dan pemaknaan akan sesuatu
dibalik apa yang bisa terindera. Karena kontemplasi, benda mati tidak lagi hanya menjadi
sekedar benda mati.Tumbuhan tidak lagi hanya sekedar calon kayu dan triplek.Binatang
tidak lagi hanya sekedar daging belaka.
Kontemplasi itu berarti memberi perhatian penuh pada sesuatu obyek.Sangat
penting bagi manusia untuk memberikan kesempatan kepada dirinya untuk berhenti, dan
mengkonsentrasikan diri kepada setiap obyek. Mengamatinya, tanpa memikirkannya, dan
kemudian menemukan keindahan di dalamnya yang akan membawa manusia pada rasa
syukur yang besar kepada realitas tertinggi. Tetapi, lebih penting lagi untuk
mendisposisikan diri pada suatu kecenderungan diri untuk selalu memiliki kesadaran
mendalam akan suatu obyek. Melihat dengan sungguh, merasa dengan sungguh.Lebih pada
pemaksimalan daya indera dan rasa, bukan pada pemikiran. Karena pemikiran manusia
sudah dipenuhi dengan hal-hal yang begitu banyak, bervariasi, penuh dengan ide-ide hasil
dari konstruksi kenyataan sosial, konformitas, serta program-program (yang seringkali
superficial) yang jika manusia hindari akan menimbulkan ketakutan-ketakutan yang
akhirnya membawa manusia kembali sibuk berkutat dengan ‘kepalanya’.
Pokok-pokok yang diperlukan dalam melakukan kontemplasi adalah: 
 Mengenali tujuan (konsep diri manusia)
 Melakukan kontemplasi
 Mengevaluasi diri
 Mengenali sifat baik dan buruk diri
 Bersihkan hati (qolbu)
 Buang sifat negatif
 Komitmen pada sifat positip
 Terus menerus melakukan perbaikan

2. Eksistensi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran
yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut Abidin Zaenal (2007:16)
eksistensi adalah : “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau
mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya
keluar dari, melampaui atau mengatasi.Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti,
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran,
tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”.
Eksistensi dalam tulisan ini juga memiliki arti yang berbeda, eksistensi yang
dimaksud adalah mengenai keberadaan aturan atau hukum yang mengakibatkan 15

Anda mungkin juga menyukai