Anda di halaman 1dari 4

PANGAN HALAL

KELOMPOK2
POCARI SWEAT
Pocari Sweat ( ポ カ リ ス エ ッ ト  Pokari Suetto) merupakan salah satu minuman
ringan dan minuman olahraga terpopuler di Jepang, diproduksi oleh Otsuka Pharmaceutical Co,
Ltd. Minuman ini pertama kali dijual pada tahun 1980. Di luar Jepang juga dijual pada
daerah Asia Timur, Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Pocari Sweat mempunyai rasa ringan, relatif ringan, tidak berkarbonat dan diiklankan
sebagai "minuman pengganti ion dalam tubuh". Memiliki rasa jeruk ringan dengan sedikit
sensasi. Bahan komposisinya adalah air, gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium
klorida, kalsium laktat, magnesium karbonat dan rasa.[1] Serta dijual dalam bentuk cairan, dapat
dalam bentuk aluminium dan botol plastik. Mamun, ada juga yang dalam bentuk serbuk.
Dewasa ini berita Tentang penggunaan bahan tambahan pada makanan marak
diperbincangkan masyarakat. Tapi, jangan terlampau khawatir dan khawatir dulu dengan
bahan tambahan tersebut, karena penggunaan dan aspek keamanannya sudah diatur oleh
lembaga terkait, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berdasarkan SNI
01-0222-1995 tentang bahan tambahan makanan, beberapa bahan tambahan makanan yang
digunakannya adalah pengatur keasaman, pemanis buatan, pengawet, antioksidan, pewarna,
dll.
Tidak perlu khawatir akan keamanan POCARI SWEAT, karena komposisi POCARI
SWEAT dibuat berdasarkan penelitian ilmiah Otsuka Pharmaceutical di Jepang. Bahan-
bahan yang terkandung dalam POCARI SWEAT adalah elektrolit yang dibutuhkan tubuh
karena memiliki fungsi penting bagi tubuh. Misalnya saja kandungan natrium dalam
POCARI SWEAT, natrium merupakan kation terpenting dalam tubuh dan berfungsi untuk
mempertahankan tekanan tubuh osmotik dan meningkatkan ekstraseluler dalam kondisi
konstan. Sementara kalium merupakan elektrolit yang terpenting dalam cairan intraseluler
dan memiliki peran penting dalam saraf dan perangsangan otot serta penghantaran impuls
listrik.
Di dalam cairan tubuh, selain mengandung air juga mengandung ion seperti natrium
(Na +), Kalium (K +), Klorida (Cl +), magnesium (Mg2 +), Kalsium (Ca2 +), dll.  Saat
melepaskan cairan tubuh, misalnya melalui keringat, urin, pernafasan, dan penguapan
melalui kulit, yang dihapus bukan hanya air saja, tetapi juga ion-ion tersebut.  Komposisi
POCARI SWEAT mirip dengan cairan tubuh, tidak hanya mengandung udara, tetapi juga
ion-ion yang sama seperti yang terkandung dalam cairan tubuh.
Selain komposisinya mirip dengan cairan tubuh, bahan-bahan yang terkandung di
dalam POCARI SWEAT berada di dalam batas aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh
sehari-hari. Misalnya kebutuhan natrium dalam sehari sebesar 2300 mg, sedangkan
kandungan natrium dalam POCARI SWEAT sebesar 45 mg / 100 ml.  Karena POCARI
SWEAT dibuat berdasarkan penelitian ilmiah dan bahan-bahan yang terkandung di dalam
POCARI SWEAT terukur, POCARI SWEAT tidak hanya tersedia untuk tubuh tetapi juga
aman dikonsumsi sehari-hari.
Selain itu, POCARI SWEAT memang tidak mengandung bahan-bahan tambahan
seperti pengawet, pemanis buatan, soda dan kafein, jadi aman untuk dikonsumsi sehari-
hari. Jadi jangan ragu minum POCARI SWEAT sehari-hari, karena POCARI SWEAT aman
dan terukur, juga dibuat berdasarkan penelitian ilmiah di Jepang
Titik kritis kehalalan :
1. Air
2. Gula

Gula
Gula pasir dibuat dari nira yang dapat diperoleh dari berbagai tanaman, seperti: tebu, kelapa,
siwalan, lontar, aren, dan sawit. Oleh karena berasal dari tanaman, sudah barang tentu bahan
baku utama gula pasir halal ini.
Proses pembuatan gula pasir terdiri dari beberapa tahap, mulai dari proses ekstraksi, penjernihan,
evaporasi, kristalisasi, hingga pengeringan. Dalam tahapan-tahapan proses ini bisa jadi bahan
haram masuk dan mencemari gula pasir.
Sebagai contoh, proses yang melibatkan rafinasi (pemurnian), maka karbon aktif yang dipakai
harus dipastikan status kehalalannya. Jika karbon aktif ini berasal dari hasil penambangan atau
dari arang kayu, maka tentu tidak menjadi masalah.
Akan tetapi, disetujui menggunakan arang tulang, maka haruslah dipastikan status kehalalan asal
hewannya. Arang aktif haram digunakan jika berasal dari tulang hewan haram atau tulang hewan
halal yang tidak disembelih secara syar'i.
Selanjutnya, bahan lain yang ditambahkan pada proses hidrolisis juga harus dicermati. Jika
menggunakan bahan sintetis Kimia tentu tidak masalah. Namun, gunakan produk mikroba, maka
harus dipastikan bahwa media yang digunakan untuk mengkulturkannya adalah media yang
halal.
Untuk memudahkan kita sebagai orang awam, pilihlah selalu produk produk yang sudah
mendapat sertifikat halal dari LP-POM MUI.
Air
Sebagai seorang Muslim, kita mesti memastikan apa saja yang kita konsumsi adalah zat yang
halal dan tayib, termasuk yang paling penting kita harus pastikan kehalalannya adalah air yang
kita konsumsi.

Tubuh manusia sedikitnya memerlukan dua liter air per hari untuk kesehatan. Gaya hidup dan
teknologi telah membuat seseorang kini mudah memperoleh air minum. Munculnya air minum
dalam kemasan (AMDK) membuat kebutuhan tubuh akan air mudah dipenuhi. 

Meski demikian, sebagai konsumen kita harus meneliti air minum dalam kemasan yang kita
konsumsi. Apakah  produk tersebut sudah mendapat sertifikasi halal atau belum. Air minum
dalam kemasan dibuat dari air yang berasal dari berbagai sumber.

Dr Anna Roswiem dalam bukunya, Buku Saku Produk Halal, menerangkan ada tiga proses
pembuatan air minum dalam kemasan, yakni penyaringan, desinfeksi, dan pengisian air. Proses
penyaringan sendiri dibagi menjadi dua, yakni prefilter dan proses filter karbon aktif.

Para proses prefilter penyaringan dilakukan dengan medium seperti pasir atau bahan lain. Proses
ini biasa dilakukan seperti kita menyaring air menggunakan ijuk. Dalam proses ini, titik kritis
halal tidak terlalu besar.

Proses kedua adalah filter menggunakan karbon aktif. Bahan yang biasa digunakan untuk proses
ini bisa menggunakan bahan dari tumbuhan, seperti tempurung kelapa, serbuk gergajian, kayu-
kayuan, atau batu bara. Bahan kedua yang digunakan bisa dengan limbah tulang hewan. Jika
menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan, bisa dipastikan halal. 

Lain halnya jika proses filter karbon aktif menggunakan limbah tulang hewan. Karena air ini
untuk dikonsumsi, harus dipastikan jika tulang hewan yang digunakan bukan tulang hewan yang
diharamkan. Jika hewan yang digunakan adalah hewan yang haram dikonsumsi, seperti babi,
produk air minum juga bisa jatuh ke haram.

Jika menggunakan hewan yang halal dikonsumsi, harus diperhatikan cara menyembelih hewan
tersebut. Penyembelihan harus sesuai dengan syariat, yakni dengan menyebut nama Allah SWT.
Proses filter dengan karbon aktif ini yang memiliki titik kritis halal yang besar dan harus
diperhatikan.

Tahap selanjutnya adalah desinfeksi. Proses ini biasanya menggunakan lampu UV sehingga tidak
masalah dengan kandungan kehalalannya. Tahap terakhir dari proses produksi air minum dalam
kemasan adalah pengemasan. Proses ini juga mesti diperhatikan titik kritis halalnya. 

Titik kritisnya terletak dari bahan pencuci botol plastik atau galon yang digunakan. Harus
dipastikan bahan pencuci galon atau botol plastik berasal dari bahan yang halal. 

Jika air minum dalam kemasan ini termasuk air mineral, biasanya ditambahkan dengan beberapa
jenis  mineral. Zat mineral yang sering ditambahkan adalah kalsium, klor, magnesium sulfat,
natrium, kalium, dan nitrat. Semua zat tersebut adalah halal untuk dikonsumsi. Titik kritis air
mineral yang harus perhatikan adalah sama dengan yang ada dalam air minum dalam kemasan,
yakni saat filter dengan karbon aktif dan pengemasan.

Jika konsumen ragu apakah air minum dalam kemasan yang dikonsumsinya halal atau tidak, cara
paling mudah adalah melihat label halalnya. Jika terdapat label halal dari lembaga yang ditunjuk
pemerintah, seperti LPPOM  MUI, bisa dipastikan proses produksinya melalui proses yang halal.

Jika bukan air minum dalam kemasan, cara yang paling mudah adalah meneliti tiga hal, yakni
tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau. Lantas cara memasaknya menggunakan bahan-
bahan yang halal. n ed:  hafidz muftisany

Anda mungkin juga menyukai