interaksi konstan dengan lingkungan yang terus berubah. juga tuntutan stimuli
lingkungan terlalu besar atau mekanisme adaptif individu terlalu rendah, maka respon
1.2 Tujuan
komunitas.
3
1.3 Manfaat
S. Callista Roy dan dapat mengembangkan, guna kemajuan dalam dunia keperawatan
a. Input (Stimulus)
Pada Manusia sebagai suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri yaitu
dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri
individu itu sendiri (Faz Patrick & Wall; 1989). Input atau stimulus yang masuk
dari suatu stimulus. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai tingkat
adaptasi yang berbeda dan sesuai dari besarnya stimulus yang dapat ditoleransi
oleh manusia.
diantaranya:
1. Stimulus Fokal
terjadinya infeksi.
2. Stimulus Kontektual
presipitasi) seperti keadaan tidak sehat. Keadaan ini tidak terlihat langsung
pada saat ini, misalnya penurunan daya tahan tubuh, lingkungan yang tidak
sehat.
3. Stimulus residual
a. Proses Control
sistem yang dapat menyesuaikan diri dengan aktivitas kognator dan regulator
Manusia sebagai suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri disebut mekanisme
dipelajari.
yang dihadapi.
7
digambarkan sebagai aksi dan hubungan terhadap empat efektor atau cara
penyesuaian diri yaitu: Fungsi Psikologis, Konsep Diri, Fungsi Peran, dan
terdiri dari:
1) Fisologis
dan tidur.
Pada konsep ini mengidentifikasi pola nilai, kepercayaan dan emosi yang
4) Interdependen
1. Keperawatan
kebutuhan dasar dan diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang
yang optimal.
2. Konsep Sehat
9
tingkatan tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan
proses dalam upaya dan menjadikan dirinya terintegrasi secara keseluruhan. Integritas
rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat
(koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan
dan lain-lain.
3. Konsep Lingkungan
perilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi,
ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.
Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu
biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari tubuh individu. Manifestasi yang
tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respon. Dengan
meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan
sekitar.
3.1 Aplikasi
3.1.3 Pengkajian
1. Data Keluarga
a. Identitas Keluarga
Nama KK : Tn.S
Umur : 56 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pedagang
O kelamin
1. Tn.S Suami L 56 th SMK Islam
2. Ny.T Istri P 54 th SLTP Islam
3. Nn.A Anak kandung P 19 th SLTA Islam
4. An.T Anak kandung L 14 th SLTP Islam
a. Kondisi fisiologi :
13
RR:20X/menit.
4. Aktivitas dan Istirahat: Karena ada luka di kaki kirinya aktivitas sedikit
terganggu.
5. Integritas Kulit: Ny.M mengatakan ada luka di kaki kirinya karena terjepit
pintu 3 bulan yang lalu dan sekarang mengeluarkan bau busuk dan pus..
7. Cairan dan Elektrolit: Ny. M mengatakan sering merasa haus, minum 6-8
beraktivitas.
dikeluarganya.
b. Konsep Diri
Tn.S dan keluarga merasa cemas karena luka di kaki kiri Ny.M tidak sembuh-
sembuh. Ny M merasa tidk percaya diri krena luka di kaki kirinya mulai
mengeluarkan bau.
Tn.S mengatakan bahwa dia sebagai suami dan kepala keluarga dan Ny.M
sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya serta Nn.A dan An.T sebagai anak dari
Ny.M.
d. Interdependen
tetangganya dan mereka berdua saling membantu satu sama lain dalam
a. Stimulus fokal
Ny.M mengatakan tidak tahu bagaimana merawat kakinya yang luka. Tn.S
dan anaknya mengatakan kecemasan karena kaki Ny.M yang semakin paran dan
tidak sembuh-sembuh.
b. Stimulus kontekstual
Pada Ny.M terdapat luka akibat terjepit pintu yang mulai mengeluarkan bau
c. Stimulus residual
Ny. M mengatakan penyakit diabetesnya didapat dari pola makan yang suka
3.1.4 Diagnosa
1. Kerusakan integritas kulit pada kaki kiri Ny.M keluarga Tn.S b/d kurang
diabetes melitus.
3.1.5 Intervensi
Kerusakan integritas kulit pada kaki kiri Ny.M keluarga Tn.S b/d
dengan rutinitas untuk melakukan senam diabetik dan potong kuku benar.
Intervensi:
bekas luka.
Intervensi:
awitan komplikasi.
panjang.
2.2.4 Implementasi
1. Kerusakan integritas kulit pada kaki kiri Ny.M keluarga Tn.S b/d
Implementasi:
cara memotong kuku secara hati-hati agar tidak menyebabkan timbulnya luka.
Implementasi:
awitan komplikasi.
18
panjang.
2.2.5 Evaluasi
a. Kerusakan integritas kulit pada kaki kiri Ny.M keluarga Tn.S b/d kurang
luka diabetik.
diabetes melitus.
4.1 Saran
Kelebihan dari teori Roy yaitu teori dan model konseptualnya terletak pada teori
praktik dan model adaptasi yang di kemukakan oleh Roy sehingga perawat bisa
mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. Selain itu perawat juga
dapat mengkaji stresor yang dihadapi pasien yaitu stimulus fokal, kontekstual dan
residual, sehingga diagnosa yang diambil perawat bisa lebih lengkap dan akurat.
Akan tetapi kekurangan dari model adaptasi Roy adalah sasarannya. Model adaptasi
Roy hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan memecahkan masalah dengan
dalam memberikan asuhan keperawatan. Oleh karena itu perawat yang tidak memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Medika
George B. 2011. Nursing Theories: The Base For Profesional Nursing Practice, Six
Publishing