TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis
atau “deteriorating“) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
ditandai oleh penyimpangan yang funda mental dan karakteristik dari pikiran dan
Menurut Bleurer yang merupakan seorang Psychiatrist dari Swiss pada tahun
1911 mengemukakan bahwa Schizoprenia berasal dari kata Schizos yang berarti
pecah-pecah atau bercabang dan Phren yang berarti jiwa. Jadi Schizoprenia
berarti jiwa yang pecah-pecah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses
belum diketahui) dan penjalar penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang
6
7
tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (dr.
realitas (Reality Testing Ability/RTA) dengan baik dan pemahaman diri (self
tidak mampu menilai realita yang disebabkan oleh pengaruh genetik, fisik serta
sosial budaya.
yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
Menarik diri merupakan suatu reaksi yang ditampilkan dapat bereaksi fisik
maupun psikologis. Reaksi fisik yaitu individu menghindar dari sumber stressor,
dengan orang lain karena merasa kehilangan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan berbagi rasa, pikiran, prestasi atau kegagalan (Ronslin dan Evans,
1993 ; 336).
menarik diri adlah rekasi individu yang menolak atau menghindar untuk
berhubungan dengan orang lain karena individu mereka telah gagal dan tidak
Pada umumnya individu akan merasa rendah diri, tidak berharga lagi,
tidak berguna sehingga tidak merasa aman dalam membina hubungan sosial
dengan orang lain. Prilaku menarik diri biadanya berasal dari keluarga yang
dengan orang lain yang dapat menimbulkan rasa aman karena adanya
lain. Pada klien menarik diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk
perkembangan sebelumnya.
mengamburkan realitas.
emmbutuhkan orang lain dan lingkunga sosial. Manusia tidak akan mampu
1) Manipulasi
Pada gangguan hubungan sosial jenis ini orang lain diperlakukan sebagai
cenderung berorientasi pada diri sendiri atau tujuan, buykan pada orang
lain
2) Impulsif
3) Narkisisme
Pada individu narkisisme terdapat harga diri yang rapuh, selain terus
pencemburu, marah jika orang lain tidak mendudkung (Depkes RI, 2000)
d. Tidur berlebihan
11
g. Kurang bergairah
i. Kegiatan menurun
j. Imobilisasi
a. Kebutuhan nutrisi
Klien dengan menarik diri biasnya akan kehilangan nafsu makan atau
pola nutrisi
b. Kebutuhan aktivitas
Klien menarik diri biasanya tidak berlebihan, berdian di tempat tidur dalam
Klien dengan menarik diri tidak memiliki hobi dan keterkaitan untuk
e. Kebutuhan seksual
f. Kebutuhan sosial
lain, tapi mereka takut dengan adanya perlakukan dari orang lain sehingga
h. Harga diri
Perasaan tidak berguna akan membuat klien merasa harga dirinya berkurang
atau menurun
i. Peran
Perubahan peran pada klien menarik diri karena sering berdiam diri
kerja sama antara perawat dengan klien, keluarga atau masyarakat untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal (Carpenito, 1989, dikutip oleh Keliiat, 1999)
13
1. Pengkajian
pengelompokan data ada beberapa faktor penting yang perlu untuk diketahui
seperti :
a. Identitas
Topik yang akan dibicarakan nama klien, nama panggilan klien, umur,
1) Faktor Predisposisi
perkembangan selanjutnya
dianut oleh keluarga yang salah, dimana setiap anggota keluarga yang
d) Faktor biologis
gangguan
2) Faktor presipitasi
akibat sakit dan apa yang dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini
15
dan apa hasilnya. Faktor presipitasi dapat ditimbulkan oleh faktor internal
a) Faktor internal
b) Faktor eksternal
c. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem integumen
kulit terlihat kotor dan lengket, serta dapat tercium bau badan. Gangguan
menarik diri.
2) Sistem Kadriovaskuler
3) Sistem respirasi
4) Sistem digastivus
Pada sistem ini terdapat data pengkajian berupa menolak makan, kurang
5) Perubahan urogenetik
Pada sistem ini perkemihan biasanya ditemukan pola buang air kecil
6) Sistem persyarafan
Pada sistem ini untuk klien gangguan jiwa yng mendapatkan terapi obat
tindakan.
7) Sistem muskuloskeletal
Pada klien gangguan jiwa dapat terlihat trumor agitasi dan kadang terlihat
8) Sistem haemopoetik
Pada sistem ini mungkin didapat data seperti konjungtiva anemis, karena
prilaku menolak makan atau kurang makan dalam jangka waktu tidak
9) Sistem endoktrin
Psa sistem ini tidak didapat keluhan, data yang menyimpang seperti
penciuman hal ini karena klien mengalami gangguan afektif dan kognisi
d. Psikososial
1) Konsep diri
a) Citra diri
Pada citra diri klien manarik diri, ditanyakan mengenai persepsi klien
tubuh klien, klien menatakan pada tubuhnya tidak ada yang istimewa
18
dan biasa saja. Hal ini terjadai karena klien tidak memiliki keprcayaan
b) Identitas diri
tidak berdaya dan rendah diri, klie merasa puas sebagai laki-laki atau
perempuan
c) Peran
d) Ideal diri
mengingatkan hal-hal yang lebih dari satu orang lain. Harapan klien
sesuai keinginannya.
e) Harga diri
2) Hubungan sosial
19
a) Kaji orang berarti bagi klien, biasanya ibu, bapak, istri, suami, kakak
dan adik klien karena klien sudah lama kenal dan dapat mengerti
orang lain.
3) Spiritual
agama.
biasanya terabaikan.
e. Status Mental
1) Penampilan
20
2) Pembicaraan
Pada klien menarik diri biasanya pada pembicaraan sukar didapat jika
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
halusinasi.
5) Afek
Pada klien menarik diri biasanya apek klien datar atau tidak ada
perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan.
Pada klien menarik diri biasanya kontak mata kurang tidak mau menatap
7) Persepsi
21
8) Proses pikir
Pada klien menarik diri proses pikir terganggu karena biasanya klien
9) Isi pikir
Pada klien menarik diri biasanya mengalami gangguan isi pikir. Selalu
berusaha menyakitinya.
11) Memori
Pada klien menarik diri memori atau daya ingat masih baik dan mampu
masalah.
jiwa.
dalam menerima kepulangan klien, untuk menjaga agar tidak kambuh lagi.
Untuk itu perlu adanya penjelasan atau peberian pengetahuan pada keluarga
yang mendukung, pengobatan secara teratur, klien dengan menarik diri perlu
g. Mekanisme koping
h. Masalah keperawatan
23
1) Ansietas
2) Isolasi sosial
digambarkan sebagai pohon masalah (FASIO, 1983 dan INSF, 1996). Agar
utama adalah prioritas masalah klien dari berbagai masalah klien yang
dimiliki oleh klien yang diperoleh dari alasan masuk atau keluhan utama.
Penyebab (causa) adalah salah satu dari berbagai masalah klien yang
merupakan penyebab masalah utama, Akibat adalah salah satu dari beberapa
masalah klien yang merupakan efek dari masalah utama, Seperti pada klien
2. Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan etiologi (E), dan keduanya ada hubungan sebab akibat
secara ilmiah, diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada klien menarik
diri adalah :
diri
mencapai tiap tujuan khusus. Rencana tidakan keperawatan terdiri dari tiga spek,
tertentu. Tujuan umum dapat tercapai jika serangkaian tuyjuan khusus sudah
tercapai. Tujuan khsus berfokus pada tujuan penyelesaian etiologi dari diagnosa
orang lain
interaksi
4. Implementasi
perlu memvalisasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai denagn
kondisi klien saat ini.tindakan masih sesuai denagn kondisi klien saat ini.
dilaksanakan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan klien, Evaluasi dilakukan terus menerus pada respon klien terahdap
29
tindakan kepearwatan yang telah dilaksanakan, evaluasi dapat dibagi dua, yaitu :
evaluasi proses atau formtif dilakukan setelah selesai melaksanakan tindakan dan
pada tujuan khusus dan umum yang telah di tentukan. Evaluasi dapat dilakuakn
klien.