Anda di halaman 1dari 4

TUGAS.

1
PENGANTAR PENDIDIKAN
MKDK4001

NAMA : ANDI NURHIKMAH


NIM : 859376928
UPBJJ : MAKASSAR
PENGANTAR PENDIDIKAN MKDK4001
TUGAS.1
PERTANYAAN:
1. A. Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama.
B. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik.
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan
informal. Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia.
3. Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat.
4. A. Jelaskan unsur-unsur pendidikan.
B. Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya.

JAWABAN:

1. A. Tujuan manusia hidup manusia sebagai makhluk beragama antara lain:


 Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk, manusia
mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
 Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak
dapat dijelaskan. Kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam
rantai kausalitas sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam,
sejarah, dan masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus-menerus.
 Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling
menonjol. Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan,
ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi
dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa.
 Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti ia adalah satu-satunya
makhluk yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, ia mampu
mempelajari, menganalisis, mengetahui, dan menilai dirinya.
 Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.
 Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak
pernah puas dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi
apa yang seharusnya.
 Manusia adalah makhluk moral. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia
dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi
daripada motif manfaat timbul.
 Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat
istimewa dan mulia.

B. Ada 5 asas antropologis yang mendasari kesimpulan bahwa manusia dapat dididik.
Antara lain:
 Asas Potensialitas
Manusia dapat dididik sebab manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik.
Demikian pula dengan potensi-potensi lainnya. Berdasarkan hal itu maka dapat
disimpulkan bahwa manusia akan dapat dididik karena ia memiliki potensi untuk
dapat menjadi manusia.
 Asas Dinamika
Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi maupun spiritualnya. Ia selalu
menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau
yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi
ideal, baik dalam rangka interaksi atau komunikasinya secara horizontal
(manusia-manusia) maupun vertical atau transcendental (manusia-Tuhan).
 Asas Individualitas
Individu antara lain memiliki kedirisendirian (subjektivitas), ia berbeda dari yang
lainnya dan memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya
sendiri. Sekalipun ia bergaul dengan sesamanya, ia tetap adalah dirinya sendiri.
Sebagai individu ia tidak pasif, melainkan bebas dan aktif untuk mewujudkan
dirinya.
 Asas Sosialitas
Sebagai insan sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya, ia butuh bergaul
dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesamanya ini akan terjadi
hubungan pengaruh timbal balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari
individu lainnya. Kenyataan ini memberikan kemungkinan bagi manusia untuk
dapat dididik.
 Asas Moralitas
Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan
pada dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan
tanggung jawabnya (aspek moralitas).

2. Dunia menganggap pendidikan merupakan hak asasi yang wajib diberikan kepada setiap
manusia yang ada di dunia serta tidak dapat diganggu gugat. Oleh karena itu, maka dunia
menyetujui pendidikan sebagai HAM dengan mencantumkan pendidikan dalam UDHR
(Universal Declaration of Human Right) sebagai mana tertuang dalam pasal 26 (1) Setiap
orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan harus dengan Cuma-Cuma, setidak-
tidaknya untuk tingkatan sekolah rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus
diwajibkan. Pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus terbuka bagi semua
orang, dan pendidikan tinggi harus dapat dimasuki dengan cara yang sama oleh semua
orang, berdasarkan kepantasan. (2) Pendidikan harus ditujukan kearah perkembangan
pribadi yang seluas-luasnya serta untuk mempertebal penghargaan terhadap hak asasi
manusia dan kebebasan-kebebasan dasar. Pendidikan harus menggalakkan saling
pengertian, toleransi dan persahabatan diantara semua bangsa, kelompok ras maupun
agama, serta harus memajukan kegiatan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam memelihara
perdamaian. Dan begitu juga Indonesia, sebagai bangsa yang berpikiran terbuka dan maju
menganggap pendidikan sebagai modal penting dalam pembangunan masyarakat yang
berwawasan dan berintelektual tinggi serta mampu bersaing dalam dunia, selain itu juga
Indonesia menganggap pendidikan juga sangat penting sebagai pilar utama pembangunan
bangsa selain Pilar Ekonomi, Pilar Hukum, dan Pilar Sosial, sehingga pendidikan
dianggap masyarakat Indonesia sebagai salah satu hak asasi yang wajib diterima oleh
setiap individu maupun kelompok untuk menunjang kehidupan pribadi maupun
kelompok dari manusia tersebut sehingga dia dapat berkembang dan dapat
mensejahterakan hidupnya dengan pendidikan yang dia miliki dan dapat
mengembangkan potensi serta memajukan bangsa, oleh sebab itulah maka Indonesia
menganggap Pendidikan merupakan salah satu Hak Asasi yang perlu dilindungi.

3. Masyarakat dan pendidikan merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya, masyarakat membutuhkan pendidikan begitu juga sebaliknya, tanpa
masyarakat pendidikan tidak akan berjalan dengan baik karena didalam pendidikan
terdapat unsur msyarakat seperti guru, peserta didik dan lain-nya, begitu pula sebaliknya
tanpa ada pendidikan masyarakat akan menjadi bodoh dan tidak mempunyai ilmu
pengetahuan. Selain itu masyarakat juga dipandang sebagai “laboratorium dimana anak
belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung
unsur masyarakat”. Dan masyarakat berfungsi sebagai “penerus budaya dari generasi
selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat melalui
pendidikan dan interaksi sosial”. Yang sehingga sangat mustahil bila kedua unsur ini
dipisahkan dan tidak berkaitan. Apabila kedua hal tersebut tidak menyatu maka akan
menghasilkan hasil didikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
lingkungan. Pendidikan juga harus memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri
sehingga kelak terbentuklah masyarakat madani yang dimana kemudian dalam undang-
undang negara Indonesia juga telah dirumuskan tentang pendidikan yang mengikuti atas
kebutuhan masyarakat sekitar, yang termaktub dalam undang-undang no. 20 tahun 2003.

4. A. Unsur-unsur pendidikan yaitu:


 Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Selaku pribadi yang memiliki ciri
khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus
menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang
hidupnya.
 Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
 Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif
dengan memanifulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan.
 Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya
abstrak
Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya sangat luas sehingga
sulit untuk dilaksanakan didalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa
tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi tertentu, tempat
tertentu, dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.
 Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pebdidikan)
Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional
yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan muatan
lokal misinya mengembangkan kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan
kondisi lingkungan.
 Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat.

B. Jenis-jenis pergaulaun adalah sebagai berikut:

1. Pergaulan Individual = Adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu


dengan individu.
2. Pergaulan Kelompok = Adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan kelompok.
3. Pergaulan Campuran = Adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu
dengan individu, proses interaksi yang dilakukan individu dengan kelompok, atau
proses interaksi yang dilakukan kelompok dengan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai