MODUL TASK (11th)

XXV. Reproductive system

 Female
A. Component of female reproductive system
1. Ovarium
Adalah sepasang organ wanita yang homolog dengan testis pada laki-laki. Ovarium
merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan estrogen dan progesterone. Ovarium
menempel ke tuba falopii oleh ligamentum ovary proprium.
2. Tuba falopii (tuba uterine/ salphinx)
Bagian-bagiannya:
- Ithmus: cekungan
- Ampula: bagian yang melebar (tempat pembuahan)
- Infundibulum
3. Uterus
Uterus terdiri dari:
- Endometrium => meluruh saat haid
- Meometrium => sangat tebal, tersusun atas otot polos yang disokong oleh jaringan
ikat. Jika berkontraksi mengakibatkan nyeri haid karena ada saraf.
- Perimetrium => tersusun atas jaringan ikat serousa
4. Vagina
Merupakan organ kopulasi wanita, juga berfungsi sebagai jalan lahir dan saluran keluar
darah menstruasi. Vagian merupakan saluran yang sangat elastic, terutama bagian yang
terletak diatas diaphragm pelvis. Pada kebanyakan wanita yang masih perawan, sedikit di
sebelah dalam dari introitus vaginae terdapat struktur yang disebut hymen. Bentuk hymen
bermacam-macam, tetapi dapat dikategorikan menjadi 4 macam: annulare, imperforatus,
cribiformis, dan lunare. Bila hymen sobek, maka akan meninggalkan bekas-bekas sobekan
yang disebut carunculae hymenales.

B. Three hierarchies of hormones in female hormonal system

C. Explanation of the monthly ovarian cycle and function of the gonadotropic hormones

1. Monthly Ovarian Cycle and Function of the Gonadotropic Hormones

2. Gonadotropic hormones and their effects on the ovaries

3. Ovarian follicle growth “Folicullar” phase of the Ovarian Cycle

4. Development of Antral and Vesicular Follicles

5. Only one Follicle Fully Matures Each Month, and the Remainder Undergo Atresia
6. Ovulation

7. Surge of LH is Necessary for Ovulation

8. Initiation of Ovulation

9. Corpus Luteum “Luteal” Phase of the Ovarian Cycle

10. Luteinizing Function of LH

11. Secretion by the Corpus Luteum: An Additional Function of LH

12. Involution of the Corpus Luteum and Onset of the Next Ovarian Cycle

13. Summary
D. Function of the ovarain hormones (estradiol and progesterone)
1. Function of the Ovarian Hormones (Estradiol and Progesterone)

2. Functions of the Esterogens (their effects on the primary and secondary female sex
characteristic)
a. On the uterus and external female organs

b. On the fallopian tubes

c. On the breast
 d. On the skeleton
Esterogen menyebabkan aktivitas osteoblastik, estrogen menghambat aktivitas
osteoklas sehingga mengurangi penyerapan osteosit dan meningkatkan pertumbuhan
tulang panjaqng. Oleh karena itulah pada pubertas wanita, kecepatan tumbuhnya
menjadi cepat selama beberapa tahun. Esterogen juga menyebabkan penutupan dini
epifise yaitu penyatuan epifisis yang dini dengan batang tulang panjang. Selain itu
efek estrogen pada wanita lebih kuat dibandingkan efek testosteron pada pria,
sehingga pertumbuhan wanita terhenti beberapa tahun lebih dini dan wanita cenderung
lebih pendek dibanding pria

e. Osteoporosis of the bones caused by estrogen deficiency in old age

Terdapat 2 macam osteoporosis. Osteoporosis yang terjadi pada wanita paska
menopause oleh karena proses penuaan disebut dengan osteoporosit primer. Sedangkan
osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang disebabkan oleh berbagai hal antara
lain oleh kelainan endokrin, gangguan fungsi hati, ginjal, defisiensi vitamin D,
gangguan hematologi, kelainan saluran cerna dan berbagai macam obat-obatan. 
Kejadian osteoporosit lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini dikaitkan
dengan masa menopause pada wanita. Ketika wanita memasuki masa menopause,
fungsi ovariumnya menurun akibatnya produksi hormon estrogen dan progesteron
berkurang. Kalau kadar estrogen dalam darah turun, maka siklus remodeling tulang
berubah dan pengurangan jaringan tulang mulai terjadi. Salah satu fungsi estrogen
adalah mempertahankan tingkat remodeling tulang yang normal. Yang sangat
terpengaruh dengan keadaan ini adalah tulang trabekular, karena tingkat turn overnya
tinggi. Dengan kata lain esterogen berperan untuk mencegah bone loss / proteksi dari
osteoporosis.

f. On protein deposition
Estrogen menyebabkan peningkatan protein total tubuh, hal ini dibuktikan oleh
keseimbangan nitrogen yang lebih positif setelah pemberian estrogen. Namun jika
dibandingkan dengan testosteron, efek deposisi protein yang ditimbulkan oleh testosteron
lebih kuat dibandingkan estrogen.Esterogen juga berperan untuk m enurunkan
sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin dan meningkatkan kadar renin dan
angiotensin dalam sirkulasi

g. On body metabolism and Fat deposition

Estrogen meningkatkan laju metabolik tubuh, namun lebih lemah jika dibandingkan
dengan efek yang sama oleh testosteron pria. Selain itu estrogen juga meningkatkan
jumlah lemak subkutan dan mendeposisinya pada daerah-daerah tertentu. Pada wanita,
esterogen berperan untuk merangsang distribusi lemak seperti pada payudara, pantat, dan
paha sehingga memunculkan gambaran melekuk wanita yang khas.

h. On hair distribution
Estrogen tidak memiliki efek besar terhadap pendistribusian rambut. Esterogen
hanya berperan merangsang pertumbuhan rambut. Adapun tumbuhnya rambut di daerah
pubis dan aksila merupakan peran dari androgen adrenal.

3. Functions of progesterone
a. On the uterus
 b. On the Fallopian Tubes

c. On the breast

E. Menstruation cycle ( the monthly endometrial cycle)

1. Monthly endometrial cycle and mestruation

2. Proliferative phase (estrogen phase) of the endometrial cycle, occuring before ovulation
 3. Secretory phase (progestational phase) of the endometrial cyucle, occuring after ovulation

4. Menstruation

5. Leukorrhea during menstruation

 Male
A. Component of male reproduction system
B. Functions of testosterone
1. During fetal development

2. In development on adult primary & secondary phase

3. In reprosductive tissues
 4. In non-reproductive system

C. Regulation of the testosterone function and secretion

D. Hormonal factors that stimulate spermatogenesis

E. Mechanism of the Spermatozoa Capacitation