Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMAHAMI BILANGAN BULAT


MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KONSEP DASAR MATEMATIKA MI/SD 1 YANG DIAMPU OLEH
Dosen : Fahmi Arifin, S.Pd.I, M.Pd.

Disusn oleh :

Rita Purnama 19520005


Nur Haliza 19520048
Fitria Nurjanah 19520073
Adi Saputra 19520090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN SYEIKH MUHAMMAD
ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2019

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr .wb. Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah
Subhahu Wa Ta’ala yang berkat anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Memahami Bilangan Bulat” ini. Sholawat serta salam kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang telah memberikan
pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya jalan berupa ajaran agama islam yang
begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu
sebagai pemenuh tugas Mata kuliah Konsep dasar MI/SD 1 Islam yang bertemakan
“Memahami Bilangan Bulat”.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada pembaca. Dan jangan lupa kritik serta sarannya terhadap makalah ini dalam rangka
perbaikan makalah-makalah yang akan datang.

Banjarmasin, 21 Maret 2020

Kelompok 3

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa sebagai bekal mempelajari
matematika salah satunya adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung siswa
perlu dipupuk dan dilatih dengan berbagai teknik agar tertanam dalam pola berpikir
anak sehingga nantinya dalam mempelajari matematika taka ada kendala dalam hal
kemampuan berhitung.
Setelah siswa mampu menyelesaokan studi di tingkat MI/SD kemampuan
berhitung yang harus telah dikuasai adalah meliputi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, perpangkatan, dan penarikan akar. Kemampuan berhitung itu
harus dikuasai anak untuk diterapkan pada himpunan bilangan asli, cacah, bulat, dan
pecahan.
Salah satu kemampuan berhitung yang kurang dikuasai dengan baik oleh siswa
adalah penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat (negatif dan positif). Hal
ini biasanya dikarenakan pada saat pembelajaran siswa masih dalam tahap berpikir
konkret sementara kebanyakan pembelajaran di kelas tidak didukung oleh media
pembelajaran yang memadai. Bagi anak-anak yang “biasa” tentunya akan
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahami materi ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mencoba menyajikan sebuah media
pembelajaran matematika yang kami maksudkan untuk membantu siswa yang merasa
kurang atau belum menguasai kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat tersebut secara interaktif. Sehingga siswa dapat belajar secara mandiri
untuk berusaha menguasai kemampuan berhitung tersebut.
Melihat dari masalah itu kami dari penulis mencoba untuk membahas tentang
pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD/MI serta Ragam Permasalahannya. Tidak
terlepas dari hal ini semoga makalah ini bisa membantu kesulitan teman-teman.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas mengenai
beberapa masalah, antara lain:
1. Apa pengertian bilangan bulat ?
2. Bagaimana pembelajaran bilangan bulat di SD / MI ?

1
3. Apa sajakah ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat di SD / MI ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan bulat
2. Untuk memahami bagaimna bentuk pembelajaran bilangan bulat di SD / MI
3. Untuk mengetahu berbagai macam bentuk permaslahan bilangan bulat di SD / MI

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bilangan Bulat
1. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat merupakan suatu bilangan tak pecahan yang terdiri atas
Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, . . . Bilangan nol : 0 Bilangan bulat
negatif : . . ., -4, -3, -2, -1 Secara umum, himpunan bilangan bulat
dituliskan sebagai  { . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4}. Bilangan bulat
dilambangkan dengan Z, yang berasal dari kata “zahlen” (bahasa Jerman)
yang berarti bilangan.
Bilangan-bilangan bulat tersebur dapat dituliskan dan diurutkan dalam
garis bilangan. Penggunaan garis bilangan saat bermanfaat saat kita
melakukan operasi hitung bilangan bulat. Dalam bilangan bulat juga dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu

Bilangan genap : . . ., -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, . . .  Bilangan genap merupakan


himpunan bilangan yang jika dibagi 2 bersisa 0.

Bilangan ganjil : . . ., -5, -3, -1, 1, 3, 5, . . . Bilangan ganjil merupakan


himpunan bilangan yang jika dibagi 2 bersisa 1 atau -1.

2. Sifat-sifat penjumlahan Bilangan Bulat


a. Sifat Tertutup
Sifat tertutup maksudnya, untuk setiap penjumlahan bilangan bulat
akan selalu dihasilkan bilangan bulat pula. Hal tersebut dapat dituliskan
bahwa “untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku ketentuan a + b =
c,  dengan c merupakan bilangan bulat”.

b. Sifat Komutatif (Pertukaran)


Suatu penjumlahan bilangan bulat akan menghasilkan nilai yang sama
meskipun kedua bilangan tersebut di tukarkan tempatnya. Sehingga
dapat dituliskan “Untuk Setiap bilangan bulat a dan b, akan selalu
berlaku ketentuan a + b = b + a”.

c. Sifat Asosiatif (Pengelompokan)


Pada Sifat ini dinyatakan ” Untuk Setiap bilangan bulat baik a, b,
maupun c akan selalu berlaku ketentuan (a + b) + c = a + (b + c)”.

d. Mempunyai Unsur identitas


Bilangan 0 ( nol ) pada penjumlahan merupakan unsur identitas,
Artinya untuk setiap bilangan bulat berapapun nilainya jika di
jumlahkan dengan 0 (nol) akan  menghasilkan bilangan itu sendiri.
Sehingga dapat dituliskan “Untuk Sembarang bilangan bulat a, akan
selalu berlaku ketentuan a + 0 = 0 + a = a.
e. Memiliki Invers
Invers suatu bilangan yaitu lawan dari bilangan itu sendiri. suatu
bilangan dikatakan memiliki invers jumlah, apabila bilangan tersebut

1
dengan lawannya ( inversnya ) termasuk unsur identitas yaitu 0 (nol). 
Invers dari bilangan a yaitu -a, dan sebaliknya invers dari -a yaitu a.
Dengan kata lain untuk semua bilangan selain 0 pasti memiliki invers,
sehingga berlaku ketentuan a + (–a) = (–a) + a = 0.

3. Beberapa Sifat – sifat Perkalian pada Bilangan Bulat\


a. Sifat Tertutup
Sifat Tertutup  merupakan salah satu sifat operasi penjumlahan
bilangan bulat, dimana sifat ini juga bisa ditemukan dalam operasi
perkalian. Pada Operasi perkalian, sifat tertutup maknanya setiap
perkalian pada bilangan bulat, akan selalu menghasilkan bilangan
bulat. Hal ini dapat dinyatakan dengan  ” Untuk setiap bilangan bulat p
dan q, akan selalu berlaku p x q = r, dimana r juga merupakan bilangan
bulat “.

b. Sifat Komutatif
Sifat komutatif ( Pertukaran ) pada operasi perkalian yaitu perkalian
akan selalu mendapatkan hasil yang sama meskipun kedua bilangan
tersebut ditukarkan tempatnya, Sehingga hal tersebut dapat dituliskan ”
Untuk setiap bilangan p dan q akan selalu berlaku p x q = q x p”.

c. Sifat Asosiatif
Pada Sifat ini, dinyatakan dengan ” Untuk Setiap bilangan p, dan q
maupun r, akan selalu berlaku ( p x q ) x r = p x ( q x r)”.

d. Sifat Distributif
Perkalian terhadap Penjumlahan, Pada Sifat Ini dinyatakan bahwa ”
Untuk setiap bilangan p, q, dan r yang merupakan bilangan bulat, akan
selalu berlaku p x (q + r) = (p x q) + (p x r)”.

e. Sifat Distributif Perkalian terhadap Pengurangan


Pada Sifat ini dinyatakan dengan ” Untuk Setiap p, q, dan r yang
merupakan bilangan bulat, akan selalu berlaku p x ( q – r ) = (p x q) – (
p x r) “.

f. Mempunyai Elemen Identitas


Bilangan 1 merupakan elemen identitas pada perkalian. Maknanya
apabila sembarang bilangan bulat jika dikalikan dengan angka 1 akan
menghasilkan bilangan itu sendiri. hal tersebut dapat dinyatakan
dengan ” Untuk Setiap bilangan p yang merupakan bilangan bulat,
akan selalu berlaku p x 1 = 1 x p = p”.

4. Mengurutkan Bilangan Bulat


Dua bilangan bulat dapat dibandingkan dengan tiga macam yaitu:
a. Lebih Besar (+) (<)
b. Lebih Kecil (-) (>)
c. Sama Dengan (=)

1
5. Operasi Hitung Bilangan Bulat
Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
a. Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ + “.
Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dijumlahkan dengan suatu
bilangan positif akan bergerak ke kanan (semakin besar). Berikut akan
dijelaskan sifat-sifat dalam operasi penjumlahan.

b. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ – “.
Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dikurangi dengan suatu
bilangan positif akan bergerak ke kiri (semakin kecil).

c. Operasi Perkalian
Operasi perkalian merupakan operasi matematika yang melibatkan
tanda “×”. Perkalian dapat disebut sebagai penjumlahan yang berulang.

B. Pembelajaran Bilangan Bulat

Untuk menyampaikan pengertian bilangan bulat, sebaiknya diawali dengan


penyampaian kasus-kasus dalam operasi hitung pada bilangan asli, agar anak
dapat mengerti mengapa harus ada bilangan bulat.

Dalam menyampaikan konsep operasi hitung / bilangan bulat, sebaiknya


dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
 Tahap Pertama: tahap pengenalan konsep secara konkret.
 Tahap Kedua : tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi
abstrak.
 Tahap Ketiga : tahap pengenalan konsep secara abstrak.

Pada pengenalan konsep secara konkret sebaiknya diperkenalkan melalui alat


peraga, seperti:
 Manik-manik (pendekatan himpunan)
 Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, Balok Garis Bilangan
( pendekatan hukum kekekalan panjang) dan,
 ataupun alat peraga lain selama prinsip kerjanya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Contoh Pita Garis Bilangan
Pada tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak dapat
menggunakan Garis Bilangan. Sedangkan pada tahap pengenalan konsep
secara abstrak dapat dilakukan dengan memberikan contoh-contoh soal yang
berpola atau mempunyai keistimewaan-keistimewaan.

Pada penjumlahan bilangan bulat berlaku sifat-sifat:


1. Tertutup

1
2. Komutatif(pertukaran)
3. Asosiatif (pengelompokkan)
4. Adanya unsur identitas penjumlahan ( bilangan 0 )
5. Adanya unsur invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)

Sedangkan pada pengurangannya, hanya berlaku sifat yang pertama yaitu sifat
tertutup. Untuk menghindarkan salah penafsiran hendaknya dibedakan bentuk
penulisan tanda (–) sebagai operasi hitung dan sebagai jenis bilangan.

C. Ragam Permasalahan dalam Pembelajaran Bilangan Bulat SD / MI


Masih cukup banyak ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat,
seperti:
1. Penggunaan alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari prinsip
kerjanya.
2. Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a + b.
3. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara
tanda +/- sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu
bilangan.
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada
bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan
alat bantu) .

1
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Bilangan bulat merupakan perluasan dari bilangan cacah. Bilangan bulat terdiri
dari:
1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif ( -1, -2, -3, -4, . . . ) yang selanjutnya
disebut bilangan bulat negatif.
2. Bilangan 0 (nol), dan
3. Bilangan-bilangan yang bertanda positif ( 1, 2, 3, 4, . . . ) yang selanjutnya
disebut bilangan bulat positif.
Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat negatif {…, –3, –2, –1},
nol {0}, dan himpunan bilangan bulat positif{1, 2, 3, …}.Dalam
menyampaikan konsep operasi hitung / bilangan bulat, sebaiknya dilakukan
dalam 3 tahap, yaitu:
 Tahap Pertama: tahap pengenalan konsep secara konkret.
 Tahap Kedua : tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi
abstrak.
 Tahap Ketiga : tahap pengenalan konsep secara abstrak. Masih cukup
banyak ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat, seperti:
a. Penggunaan alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari
prinsip kerjanya.
b. Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a +
b.
c. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara
tanda +/- sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu
bilangan.
d. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
e. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung
pada bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa
menggunakan alat bantu)

1
Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak
sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan
pembaca pada umumnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

R,Ismail,”Operasi bilangan Bulat”. http://zhoney.blogspot.com/2010/09/operasi-bilangan-


bulat-menggunakan.html (diakses pada 21 Maret 2020)

Hanifah,dkk,” PEMBELAJARAN MATERI BILANGAN BULAT DI SD / MI SERTA


RAGAM PERMASALAHANNYA” https://hannypoeh.wordpress.com/2011/12/18/bilangan-
bulat-di-sd-mi-serta-ragam-permasalahannya (diakses pada 20 maret 2020)

Muhseto, Gatot, dkk.(1997). Pendidikan Matematika 1. DEPDIKBUD

Anda mungkin juga menyukai