Disusn oleh :
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr .wb. Puji serta syukur tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah
Subhahu Wa Ta’ala yang berkat anugerah dari-Nya kami mampu menyelesaikan makalah
yang berjudul “Memahami Bilangan Bulat” ini. Sholawat serta salam kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang telah memberikan
pedoman kepada kita jalan yang sebenar-benarnya jalan berupa ajaran agama islam yang
begitu sempurna dan menjadi rahmat bagi alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu
sebagai pemenuh tugas Mata kuliah Konsep dasar MI/SD 1 Islam yang bertemakan
“Memahami Bilangan Bulat”.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada pembaca. Dan jangan lupa kritik serta sarannya terhadap makalah ini dalam rangka
perbaikan makalah-makalah yang akan datang.
Kelompok 3
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas mengenai
beberapa masalah, antara lain:
1. Apa pengertian bilangan bulat ?
2. Bagaimana pembelajaran bilangan bulat di SD / MI ?
1
3. Apa sajakah ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat di SD / MI ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian bilangan bulat
2. Untuk memahami bagaimna bentuk pembelajaran bilangan bulat di SD / MI
3. Untuk mengetahu berbagai macam bentuk permaslahan bilangan bulat di SD / MI
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bilangan Bulat
1. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat merupakan suatu bilangan tak pecahan yang terdiri atas
Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, . . . Bilangan nol : 0 Bilangan bulat
negatif : . . ., -4, -3, -2, -1 Secara umum, himpunan bilangan bulat
dituliskan sebagai { . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4}. Bilangan bulat
dilambangkan dengan Z, yang berasal dari kata “zahlen” (bahasa Jerman)
yang berarti bilangan.
Bilangan-bilangan bulat tersebur dapat dituliskan dan diurutkan dalam
garis bilangan. Penggunaan garis bilangan saat bermanfaat saat kita
melakukan operasi hitung bilangan bulat. Dalam bilangan bulat juga dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu
1
dengan lawannya ( inversnya ) termasuk unsur identitas yaitu 0 (nol).
Invers dari bilangan a yaitu -a, dan sebaliknya invers dari -a yaitu a.
Dengan kata lain untuk semua bilangan selain 0 pasti memiliki invers,
sehingga berlaku ketentuan a + (–a) = (–a) + a = 0.
b. Sifat Komutatif
Sifat komutatif ( Pertukaran ) pada operasi perkalian yaitu perkalian
akan selalu mendapatkan hasil yang sama meskipun kedua bilangan
tersebut ditukarkan tempatnya, Sehingga hal tersebut dapat dituliskan ”
Untuk setiap bilangan p dan q akan selalu berlaku p x q = q x p”.
c. Sifat Asosiatif
Pada Sifat ini, dinyatakan dengan ” Untuk Setiap bilangan p, dan q
maupun r, akan selalu berlaku ( p x q ) x r = p x ( q x r)”.
d. Sifat Distributif
Perkalian terhadap Penjumlahan, Pada Sifat Ini dinyatakan bahwa ”
Untuk setiap bilangan p, q, dan r yang merupakan bilangan bulat, akan
selalu berlaku p x (q + r) = (p x q) + (p x r)”.
1
5. Operasi Hitung Bilangan Bulat
Beberapa operasi hitung sederhana dalam bilangan bulat antara lain
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
a. Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ + “.
Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dijumlahkan dengan suatu
bilangan positif akan bergerak ke kanan (semakin besar). Berikut akan
dijelaskan sifat-sifat dalam operasi penjumlahan.
b. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan operasi yang melibatkan tanda “ – “.
Dalam garis bilangan, suatu bilangan yang dikurangi dengan suatu
bilangan positif akan bergerak ke kiri (semakin kecil).
c. Operasi Perkalian
Operasi perkalian merupakan operasi matematika yang melibatkan
tanda “×”. Perkalian dapat disebut sebagai penjumlahan yang berulang.
1
2. Komutatif(pertukaran)
3. Asosiatif (pengelompokkan)
4. Adanya unsur identitas penjumlahan ( bilangan 0 )
5. Adanya unsur invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)
Sedangkan pada pengurangannya, hanya berlaku sifat yang pertama yaitu sifat
tertutup. Untuk menghindarkan salah penafsiran hendaknya dibedakan bentuk
penulisan tanda (–) sebagai operasi hitung dan sebagai jenis bilangan.
1
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bilangan bulat merupakan perluasan dari bilangan cacah. Bilangan bulat terdiri
dari:
1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif ( -1, -2, -3, -4, . . . ) yang selanjutnya
disebut bilangan bulat negatif.
2. Bilangan 0 (nol), dan
3. Bilangan-bilangan yang bertanda positif ( 1, 2, 3, 4, . . . ) yang selanjutnya
disebut bilangan bulat positif.
Bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan bulat negatif {…, –3, –2, –1},
nol {0}, dan himpunan bilangan bulat positif{1, 2, 3, …}.Dalam
menyampaikan konsep operasi hitung / bilangan bulat, sebaiknya dilakukan
dalam 3 tahap, yaitu:
Tahap Pertama: tahap pengenalan konsep secara konkret.
Tahap Kedua : tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi
abstrak.
Tahap Ketiga : tahap pengenalan konsep secara abstrak. Masih cukup
banyak ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat, seperti:
a. Penggunaan alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari
prinsip kerjanya.
b. Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a +
b.
c. Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara
tanda +/- sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu
bilangan.
d. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
e. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung
pada bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa
menggunakan alat bantu)
1
Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak
sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan
pembaca pada umumnya.
1
DAFTAR PUSTAKA