Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ASRI ATUN NADIA

NIM : A1K119085

SEJARAH DARI MASA KEMASA MASJIDIL


HARAM TUTUP KARENA WABAH

Awalnya Mekkah hanyalah sebuah hamparan kosong. Aliaran zamzamlah


yang pertama kali mengubah wilayah gersang ini menjadi sebuah komunitas kecil tempat
dimulainya beradaban baru dunia Islam. Pelaksanaan haji pertama kali yanag dilakukan
Nabi Muhammad setelah turunnya ayat ke-97 Surat Ali Imran. Namun, pada tahun ke-6
gagal karena adanya sabotase orang-orang Quraisy, sehingga dilaksanakan kembali pada
pada tahun ke-9 H. Mengingat bahwa sekarang ini, Saudi menerapkan lockdown di
Makkah, Madinah, dan ibu kota Riyadh. Mungkin banyak orang yang bisa memahami jika
haji tahun ini dibatalkan, mengingat pandemi Covid-19 hingga hari ini belum menunjukkan
tanda-tanda akan berakhir. Terlebih belum ditemukannya vaksin atasnya. Kalaupun haji
tahun ini benar-benar dibatalkan, itu bukan merupakan yang pertama kali. Karena dalam
sejarah Islam, haji pernah beberapa kali dibatalkan karena berbagai macam faktor. Di
antaranya adanya penyakit, konflik, aktivitas bandit dan perampok, dan alasan lainnya. .
Mungkin, pembatalan haji yang paling masyhur terjadi pada tahun abad ke-10 M atau ke-3
H., setelah sekte Qaramithah mengambil alih Masjidil Haram. Sekte Qaramithah berbasis di
Arab timur dan mendirikan negara mereka sendiri di bawah Abu Taher al-Janabi. Sistem
kepercayaan mereka didasarkan pada Islam Syiah Ismailiyah yang bercampur dengan
unsur-unsur gnostik. Mereka menganggap ibadah haji adalah ritual pagan. Karenanya,
mereka—di bawah komando Abu Taher- melancarkan serangan ganas ke Makkah selama
musim haji pada 930. Dalam serangan itu, mereka membunuh 30 ribu jamaah dan
membuang jasad mereka ke sumur zamzam. Mereka kemudian mengambil Hajar Aswad
dan membawanya ke basis kekuasaan mereka, Hajar (Bahrain). Selama 10 tahun setelah
kejadian itu ibadah haji dibatalkan. Sebelumnya, pada 865 M, Ismail bin Yusuf yang dikenal
dengan al-Safak memimpin pemberontakan melawan Dinasti Abbasiyah. Pada saat itu, al-
Safak membantai jamaah haji yang tengah berkumpul di Gunung Arafah. Kejadian ini
memaksa pembatalan haji. Pada 1000 M, pembatalan haji disebabkan karena alasan yang
sederhana, yaitu meningkatnya biaya perjalanan haji. Pada 1831 M, wabah dari India
membunuh hampir tiga perempat dari total jamaah haji. Kemudian antara 1837-1892,
infeksi menyebabkan ratusan jamaah meninggal setiap harinya. Dalam sejarahnya, infeksi
kerapkali menyebar selama musim haji. Sebelum zaman modern, hal ini jauh lebih menjadi
masalah dari pada hari ini. Karena, ribuan jamaah berkumpul bersama dengah jarak yang
begitu dekat, sementara perawatan—untuk penyakit yang terkadang mematikan—tidak
memadai. Sementara pandemi virus corona yang menyebar di 199 negara (per 29 Maret
2020) mungkin sangat mengganggu penyelenggaraan haji pada tahun ini—kalau memang
haji tetap dilaksanakan. Mengingat virus ini cukup ‘ganas’ dan mudah menyebar karena
telah menginfeksi 677.705 orang di seluruh dunia, di mana 31.737 kasus berakhir dengan
kematian.

Anda mungkin juga menyukai