P1 Alflu PDF
P1 Alflu PDF
Materi :
Aliran Fluida
Disusun Oleh :
Group : 4/Selasa
Rekan Kerja : Muhamad Rainaldo Josifasyah
Priscila Indah Ratnasari
Semarang, 2020
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
ii
RINGKASAN
Pada percobaan ini dirancang aliran fluida cair sevara tertutup, yaitu melalui system
perpipaan dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan bantuan tenaga pompa.
Tujuan dari praktikum ini adalah menghitung debit, laju alir, bilangan Reynold, hilang tekan,
friksi, factor friksi pipa, panjang ekuivalen dari fitting, menjelaskan hubungan antara laju alir
dengan bilangan Reynold dan hilang tekan, dan mampu membuat laporan praktikum secara
tertulis.
Fluida adalah zat yang bisa mengalir, xat cair dapat mengalir dengan sendirinya dari
tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah atau tekanan tinggi ke tekanan rendah. Fluida
diklasifikasikan menjadi fluida mampat dan tak mampat (berdasarkan pengaruh perubahan
tekanan), fluida Newton dan Non Newton (ditinjau dari kekentalannya). Aliran fluida cair
dalam pipa dibagi menjadi aliran dalam keadaan steady dan unsteady state (ditinjau dari
kestabilan debitnya) dan aliran laminar dan turbulen (ditinjau dari olakan yang terjadi).
Alat yang digunakan dalam percobaan inidibagi menjadi dua, yaitu rangkaian alat utama,
yaitubak air, pompa, system pemipaan, manometer, dan peralatan pembantu, yaitu piknometer,
stopwatch, dan gelas ukur 500 ml. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air.
Setelah dilakukan percobaan diperoleh data dan kesimpulan, yaitu nilai factor friksi (f)
berbanding lurus dengan laju alir dan bilangan Reynold, nilai Le/D praktis lebih tinggi dari
Le/D teoritis, laju alir berbanding lurus dengan bilangan Reynold, dan laju alir berbanding
lurus dengan hilang tekan (pressure drop).
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum ini adalah teliti dalam pembacaan beda tinggi
manometer raksa, buka kran secara perlahan ketika mengubah laju alir, perhatikan manometer
ketika mengubah laju alir, jaga area praktikum agar selalu kering dan bersih, dan perhatikan
cara kerja dengan saksama.
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia berjudul
“Aliran Fluida” dengan lancar dan sesuai dengan harapan kami.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak
maka laporan ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Didi Dwi Anggoro, M. Eng. selaku dosen penanggungjawab Laboratrium
Operasi Teknik Kimia dan dosen pengampu materi Aliran Fluida.
2. Pranata Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
3. Indah Try Lestari selaku koordinator asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
4. Fikri Mudzakir Marasabessy dan Muhammad Yusup Isnain selaku asisten pengampu
materi Aliran Fluida.
5. Segenap asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaaat dan menakmbah wawasan bagi pembaca.
Laporan ini disadari masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
dariberbagai pihak diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Semarang, 2020
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................................... ii
Ringkasan .................................................................................................................. iii
Prakata ....................................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................... vi
Daftar Gambar ........................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Fluida .................................................................................. 3
2.2 Klasifikasi Aliran Fluida ...................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Rancangan Praktikum ........................................................................... 7
3.1.1 Skema Rancangan Praktikum ...................................................... 7
3.1.2 Variabel Praktkium ...................................................................... 7
3.2 Alat & Bahan yang Digunakan ............................................................. 7
3.3 Gambar Rangkaian Alat ....................................................................... 8
3.4 Cara Kerja ............................................................................................. 8
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Bilangan Reynold TerhadapFaktor Friksi ........................... 10
4.2 Perbandingan Panjang Ekivalen (Le) Fitting Praktis dan Teoritis ....... 13
4.3 Hubungan Laju Alir Terhadap Bilangan Reynold ................................ 14
4.4 Hubungan Laju Alir Terhadap ΔP (Hilang Tekan) .............................. 16
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 18
5.2 Saran ..................................................................................................... 18
Daftar Pustaka............................................................................................................ 19
Lampiran
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perbandingan Re dan f Pipa Besar .......................................................................... 10
Tabel 4.2 Perbandingan Re dan f Pipa Kecil ........................................................................... 11
Tabel 4.3 Perbandingan Le/D Praktis dan Teoritis.................................................................. 13
Tabel 4.4 Perbandingan Laju Alir Terhadap Bilangan Reynold ............................................. 14
Tabel 4.5 Hubungan Laju Alir Terhadap ΔP (Hilang Tekan) ................................................. 16
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rangkaian alat percobaan .................................................................................... 16
Gambar 4.1 Hubungan nilai Re dan f pipa besar ..................................................................... 10
Gambar 4.2 Hubungan nilai Re dan f pipa kecil ..................................................................... 11
Gambar 4.3 Hubungan v terhadap Re pada pipa besar............................................................ 13
Gambar 4.4 Hubungan v terhadap Re pada pipa kecil ............................................................ 14
Gambar 4.5 Hubungan v terhadap ΔP pada pipa besar ........................................................... 16
Gambar 4.5 Hubungan v terhadap ΔP pada pipa kecil ............................................................ 16
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
LEMBAR PERHITUNGAN
REFERENSI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Ketentuan aliran fluida dalap pipa :
Re < 2000 tipe aliran laminer
Re 2000-3000 tipe aliran transisi
Re > 3000 tipe aliran turbulen
Sistem pemipaan untuk aliran fluida, disamping pipa lurus juga dilengkapi dengan
fitting, antara lain : sambungan pipa, bengkokan, pembesaran, pengecilan, kran dan
sebagainya. Pada fluida yang mengalir dalam pipa. Dari neraca massa diperoleh persamaan
kontinyuitas yang intinya kapasitas massa atau debit tetap, sedang dari neraca tenaga
diperoleh persamaan tenaga yang sering disebut sebagai persamaan Bernoulli, yaitu :
𝑔 𝛥𝑉 2 𝛥𝑃
𝛥𝐸 + 𝛥𝑍 + + + 𝑄 + ∑𝐹 = −𝑊𝑓
𝑔𝑐 2𝛼𝑔𝑐 𝜌
Keterangan :
ΔE = beda tenaga dakhil
𝑔
𝛥𝑍 𝑔𝑐 = beda tenaga potensial
𝛥𝑉 2
= beda tenaga kinetik
2𝛼𝑔𝑐
𝛥𝑃
= beda tenaga tekan
𝜌
Q = efek panas yang terjadi
∑ 𝐹 = jumlah kehilangan tenaga akibat friksi yang terjadi
−𝑊𝑓 = tenaga yang diberikan dari luar misal melalui tenaga pompa
Jumlah tenaga hilang akibat friksi, berasal dari friksi pipa lurus ditambah friksi dari
fitting. Besarnya kehilangan tanaga akibat friksi bisa dihitung dari kehilangan tekanan
(pressure drop) yang dihitung dari penunjuk alat ukur yang digunakan, misal : manometer.
∆𝑃 = 𝑅(𝜌𝐻 − 𝜌𝐿)𝑔 (Giles, 1997)
Dimana :
∆𝑃 = hilang tekan (pressure drop)
R = manometer reading (beda tinggi permukaan) fluida pengukur, misal air raksa
𝜌𝐻 = rapat massa fluida pengukur, misal air raksa
𝜌𝐿 = rapat fluida yang mengalir dalam percobaan, misal air
𝑔 = gravitasi bumi
Hubungan antara pressure drop dengan friksi dinyatakan dalam persamaan:
∆𝑃 = 𝐹 𝜌 (Diyono, 2002)
Dimana :
∆𝑃 = hilang tekan (pressure drop)
F = Friksi
𝜌 = rapat massa fluida
Perhitungan besarnya friksi pipa lurus juga bisa menggunakan persamaan Fanning
atau persamaan D’Arcy, untuk keperluan teknis praktis biasanya menggunakan persamaan
D’Arcy :
𝑓𝐿𝑉 2
𝐹 = 2𝑔𝑐𝐷 (Giles, 1997)
Dimana :
F = Friksi
F = faktor friksi D’Arcy
D = diameter dalam pipa
L = panjang pipa
V = laju alir
Besarnya nilai faktor friksi ( f ) bisa dihitung dengan menggunakan rumus persaman
D’Arcy :
𝐹2𝑔𝑐𝐷
𝑓= (Giles, 1997)
𝐿𝑉 2
4
Dimana :
f = faktor friksi D’Arcy
F = Friksi
D = diamr dalam pipa
L = panjang pipa
V = laju alir
Friksi fitting dihitung, dengan menyatakan panjang ekuivalen fitting terhadap pipa
lurus. Panjang ekuivalen fitting (Le) adalah ekuivalensinya terhadap panjang pipa lurus
yang diameternya tertentu yang memiliki besar faktor friksi yang sama. Dengan demikian
perhitungan friksi fitting bisa menggunakan persamaan D’Arcy :
Dimana :
f = faktor friksi D’Arcy
𝛥𝑃
F = Friksi = 𝜌
D = diameter dalam pipa
Le = panjang ekuivalen fitting
V = laju alir
Harga Le yang didapat dinyatakan dalam angka tak berdimensi menjadi Le/D untuk
masing-masing fitting.
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
6
Keterangan gambar :
A. Bak air
B. Pompa
C. Sistem Pemipaan
D. Kran Recycle sering disebut Bypass
Keterangan alat ukur / manometer :
1. Kran
2. Pembesaran pipa
3. Bengkokan pipa
4. Pipa lurus datar
5. Sambungan pipa
6. Pengecilan pipa
7. Pipa lurus datar
8. Pipa lurus vertikal
9. Pipa lurus datar
10. Pipa lurus datar
3.4 Prosedur Percobaan
Tata Kerja percobaan dapat dibagi 2 tahap :
A. Tahap Persiapan
1. Penentuan diameter pipa
2. Penentuan rapat massa cairan yang akan digunakan untuk percobaan
3. Merakit rangkaian alat percobaan
B. Tahap Operasi
1. Periksa kran bypass dalam keadaan terbuka, dan kran sistem pipa (1) dan kran-kran
manometer tertutup
2. Hidupkan pompa dan tunggu sampai laju alir konstan.
3. Buka kran sistem pipa (1) sedangkan krankran manometer tetap tertutup tunggu
hingga laju alir cairan keluaran sistem pipa stabil.
4. Buka kran manometer perpasang dan periksa cairan dalam manometer, jangan ada
gelembung udara.
5. Atur kran (1) untuk mengatur variasi debit air yang mengalir pada sistem pemipaan
dan hitung bilangan Reynoldnya.
6. Catat pembacaan manometer 1- 9.
7. Ulangi langkah nomor 5 dengan bukaan kran (1) yang berbeda (bila perlu kran bypass
dikecilkan untuk memperbesar debit air) hingga mendapatkan variasi Reynold aliran
laminar, transisi, turbulen.
8. Buat tabel hasil percobaan (debit, R1 s/d R9).
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
3.5
3
Faktor Friksi (f)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Reynold
8
Tabel 4.2 Perbandingan Re dan f pipa kecil
No Re kecil f (7)
1 52,269 4,05873
2 72,369 2,11749
3 88,45 1,41722
4 104,26 1,0199
5 136,69 0,59345
6 176,9 0,35431
7 217,108 0,94087
8 225,149 1,31231
9 223,19 1,01951
10 249,27 1,07062
11 273,39 1,33501
12 321,6 1,92907
13 418,135 1,33181
14 482,463 1,33368
15 562,874 1,3998
4.5
4
3.5
Faktor Friksi (f)
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600
Reynold
Menurut Giles (1997) dalam buku Fluid Mechanics and Hydraulic 2nd Edition,
bilangan Reynold (Re) dapat dihitung melalui rumus :
𝜌𝐷𝑉
𝑅𝑒 =
𝜇
Dimana :
Di : diameter dalam pipa
ρ : rapat massa fluida
V : laju alir fluida
µ : viskositas fluida
Hubungan antara pressure drop dengan friksi dinyatakan melalui persamaan :
∆𝑃 = 𝐹𝜌
(Diyono, 2002)
Dimana :
ΔP : hilang tekan (pressure drop)
F : friksi
ρ : rapat massa fluida
Hubungan antara friksi (F) dan faktor friksi (f) dapat dinyatakan melalui persamaan :
9
𝑓. 𝐿. 𝑉 2
𝐹=
2𝑔𝑐 𝐷
(Giles, 1997)
Dimana :
F : friksi
f : faktor friksi
D : diameter dalam pipa
L : panjang pipa
V : laju alir
Berdasarkan persamaan pressure drop dan friksi memiliki korelasi yang dapat
dinyatakan dalam persamaan :
∆𝑃 𝑓. 𝐿. 𝑉 2
=
𝜌 2𝑔𝑐 𝐷
∆𝑃. 2𝑔𝑐 . 𝐷
𝑓=
𝜌. 𝐿. 𝑉 2
Beberapa nilai seperti Di, µ, gc, ΔP, dan L dapat dianggap konstan, sehingga dari
persamaan bilangan Reynold (Re) dan faktor friksi (f) bergantung pada laju alir fluida (V).
Nilai laju alir fluida berbanding lurus dengan bilangan Reynold dan berbanding terbalik
dengan faktor friksi (f). Dari hubungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien
gesek/faktor friksi (f) menurun dengan kenaikan bilangan Reynold dimana bilangan
Reynold berbanding lurus dengan laju alir (Andayani, Ratih Dian, dkk., 2015)
Pada gambar 4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa nilai faktor friksi (f) cenderung menurun
seiring dengan peningkatan bilangan Reynold. Fenomena nilai faktor friksi yang menurun
seiring dengan kenaikan nilai Re terjadi di pipa besar dan kecil.
Berdasarkan hasil percobaan dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa hasil
percobaan sesuai dengan teori, dimana nilai faktor friksi (f) semakin menurun seiring
dengan meningkatnya laju alir dan meningkatnya nilai bilangan Reynold (Re).
Panjang ekivalen fitting adalah ekivalensinya terhadap pipa lurus pada harga friksi dan
diameter yang sama (Ikhsan dan Suherman, 2002). Fitting merupakan bagian dalam system
pemipaan yang berfungsi untuk menyambung 2 buah pipa, membatasi aliran dalam pipa
(plug), dan membuat aliran bercabang. Pada fitting terjadi penyebaran tenaga gesek (skin
friction dan form friction) sehingga terjadi kehilangan tenaga menjadi tenaga gesek. Tenaga
gesek pada fitting dapat dihitung dengan menyatakan panjang ekivalen fitting terhadap
pipa lurus. Dengan demikian, tenaga gesek fitting dapat dinyatakan dalam persamaan :
𝑓. 𝐿𝑒. 𝑉 2
𝐹 𝑓𝑖𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔 =
2𝑔𝑐 𝐷
𝐿𝑒 𝐹 𝑓𝑖𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔. 2𝑔𝑐
=
𝐷 𝑓. 𝑉 2
Dari tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan Le/D praktis dengan Le/D teoritis pada tiap
fitting beserta % errornya. Berdasarkan data percobaan dapat dilihat bahwa Le/D praktis
10
lebih tinggi nilainya daripada Le/D teoritis. Hal ini disebabkan semakin lama pemakaian
pipa, maka semakin banyak fouling yang terbentuk. Fouling tersebut merupakan deposit
dari mikroorganisme (Setiadi, 2007). Mikroorganisme terbentuk akibat dari fluida yang
disimpan dan kontak langsung dengan udara sehingga munculnya makhluk hidup dalam
wadah. Mikroorganisme (bakteri/alga) ini ketika melewati pipa akan menghasilkan lender
yang dapat menurunkan kekasaran relative pipa sehingga nilai f menurun dan menaikkan
Le/D.
Berdasarkan data percobaan dan teori, dapat disimpulkan bahwa nilai Le/D praktis
lebih tinggi dari Le/D teoritis.
7000
6000
5000
Bilangan Reynold
4000
3000
2000
1000
0
0 20 40 60 80 100
Laju Alir (m/s)
Gambar 4.3 Hubungan laju alir terhadap bilangan Reynold pada pipa besar
11
600
500
Bilangan Reynold
400
300
200
100
0
0 5 10 15 20
Laju Alir (m/s)
Gambar 4.4 Hubungan laju alir terhadap bilangan Reynold pada pipa kecil
Menurut Giles (1997), dalam buku Fluid Mechanics dan Hydraulic 2nd Edition,
bilangan Reynold (R e)dapat ditemukan melalui rumus:
ρDV
𝑅𝑒 =
μ
Dimana :
Di = diameter dalam pipa
𝜌 = rapat massa fluida
V = laju alir fluida
𝜇 = viskositas fluida
Berdasarkan persamaan diatas, nilai dari Di, 𝜇, dan 𝜌 daoat diasumsikan bernilai
konstan karena penggunaan pipa dan fluida yang tidak berubah, maka nilai bilangan
Reynold (Re) berbanding lurus dengan lajur alir fluida (V) jika ditinjau dari persamaan
tersebut, yang menyebabkan semakin besar laju alir fluida maka nilai bilangan Reynold
akan semakin besar.
Berdasarkan gambar 4.3 dan 4.4 yang secara berurutan menggambarkan hubungan laju
alir dengan bilangan Reynold pada pipa besar dan pipa kecil, dapat dilihat bahwa nilai
bilangan Reynold cenderung meningkat seiring peningkatan nilai laju alir. Fenomena nilai
bilangan Reynold meningkat seiring peningkatan nilai laju alir terjadi pada pipa besar dan
pipa kecil.
Berdasarkan hasil percobaan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan
sesuai dengan teori yang ada, dimana semakin besar nilai laju alir maka akan semakin besar
pula nilai bilangan Reynold yang akan di dapatkan.
12
4.4 Hubungan ALju ALir Fluida Terhadap ΔP (Hilang Tekan)
Setelah dilakukan percobaan, diperoleh data debit (Q), laju alir (V), dan hilang tekan
(ΔP) pada pipa kecil dan pipa besar tiap variablel.
Tabel 4.3 Hubungan Laju Alir fluida Terhadap ΔP
Pipa Besar Pipa Kecil
Q ΔP ΔP
v v
1 2 3 4 5 5 6 7 8
3,3 8,5 37085,2 6180,9 8653,2 13597,9 4944,7 1,7 4944,7 13597,9 1236,2 4944,7
4,5 11,7 40793,7 4944,7 7417,0 16070,2 3708,5 2,4 3708,5 12361,7 1236,2 3708,5
5,5 14,4 43266,0 4944,7 7417,0 12361,7 3708,5 2,9 3708,5 14834,1 1236,2 3708,5
6,5 17,0 43266,0 3708,5 7417,0 12361,7 3708,5 3,5 3708,5 14834,1 1236,2 3708,5
8,5 22,2 48210,7 2472,3 7417,0 13597,9 4944,7 4,5 4944,7 12361,7 1236,2 3708,5
11,0 28,8 44502,2 4944,7 8653,2 13597,9 4944,7 5,9 4944,7 12361,7 1236,2 4944,7
13,5 35,3 46974,5 7417,0 9889,4 12361,7 1236,2 7,2 1236,2 16070,2 4944,7 1236,2
14,0 36,6 45738,4 6180,9 9889,4 12361,7 1236,2 7,5 1236,2 17306,4 7417,0 1236,2
14,5 37,9 40793,7 6180,9 9889,4 12361,7 1236,2 7,7 1236,2 14834,1 6180,9 1236,2
15,5 40,6 38321,3 6180,9 9889,4 11125,5 2472,3 8,3 2472,3 13597,9 7417,0 1236,2
17,0 40,5 38321,3 6180,9 8653,2 11125,5 1236,2 9,1 1236,2 17306,4 11125,5 1236,2
20,0 52,3 43266,0 4944,7 9889,4 11125,5 1236,2 10,7 1236,2 14834,1 22251,1 7417,0
26,0 68,0 30904,3 2472,3 12361,7 13597,9 2472,3 13,9 2472,3 18542,6 25959,6 16070,2
30,0 78,5 28432,0 1236,2 11125,5 11125,5 3708,5 16,0 3708,5 17306,4 34612,8 24723,4
35,0 91,6 28432,0 3708,5 13597,9 16070,2 9889,4 18,7 9889,4 21014,9 49446,9 30904,3
50000
45000
40000
35000
30000
1
ΔP
25000
2
20000
3
15000
10000 4
5000 5
0
v (m/s)
13
50000.0
45000.0
40000.0
35000.0
30000.0
ΔP
25000.0 5
20000.0 6
15000.0
7
10000.0
5000.0 8
0.0
v (m/s)
Berdasarkan Gambar 4.5 dan 4.6 diatas dapat dilihat bahwa terjadi fenomena naiknya
pressure drop (ΔP) seiring dengan naiknya laju alir pada pipa besar maupun pipa kecil.
Berdasarkan teori, bila fluida mengalir melalui suatu pipa dan tekanan fluida diukur
pada dua tempat sepanjang pipa, akan dijumpai kenyataan bahwa tekanan berkurang dalam
arah aliran. Penurunan tekanan ini disebabkan karena gesekan fluida pada dinding pipa.
Penurunan tekanan sepanjang pipa (L) dapat diyatakan sebagai :
ΔP 𝑓𝐿𝑉 2
= ℎ𝑓 =
𝜌. 𝑔 𝑑. 2𝑔
Dengan :
ΔP = tekanan zat cair
g = percepatan gravitasi\
hf = penurunan tekanan
L = Panjang pipa
D =diameter pipa
F = koefisien gesekan pipa
V = laju alir fluida
(Nurcholis, 2008)
Dari rumus diatas, dapat dilihat bahwa hubungan antar penurunan tekanan dan laju alir
adalah berbanding lurus. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan yang didapat
sesuai dengan teori yang ada, yaitu semakin besar laju alir fluida maka akna semakin besar
pula nilai hilang tekan (pressure drop).
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Nilai faktor friksi (f) semakin menurun seiring dengan meningkatnya laju alir dan
meningkatnya nilai bilangan Reynold.
2. Nilai Le/D praktis lebih tinggi dari Le/D teoritis.
3. Semakin besar laju alir maka akan semakin besar pula nilai bilangan Reynold.
4. Semakin besar laju alir maka akan semakin besar pula nilai hilang tekan (pressure
drop).
5.2 Saran
1. Teliti dalam pembacaan beda tinggi raksa tiap manometer.
2. Atur laju alir dengn membuka kran secara perlahan.
3. Perhatikan manometer ketika mengubah laju alir agar raksa tidak keluar dari
manometer.
4. Jaga area praktikum selalu kering dan bersih.
5. Perhatikan cara kerja prektikum dengan saksama agar tidak terjadi kesalahan prosedur.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
Materi:
Aliran Fluida
Disusun Oleh:
Kelompok : 4/Selasa
Nama : Amiluhur Maulana Arighi
Muhamad Rainaldo Josifasyah
Priscila Indah Ratnasari
Praktikan Mengetahui
Asisten