Makalah Obesitas Pada Anak
Makalah Obesitas Pada Anak
DISUSUN OLEH:
04.2019.082
Kelas C
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
makalah ini tepat pada waktunya Makalah ini membahas Obesitas pada
Anak.
Anak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi
sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa
yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi
2. Rumusan Masalah
ISI
pengukuran tertentu. Obesitas pada anak adalah kondisi medis pada anak
yang ditandai dengan barat badan di atas rata-rata dari Indeks Massa
dibagi dengan kuadrat dari besar tinggi anak. Jika seorang anak memiliki IMT
Obesitas pada anak dapat dinilai dari beberapa kriteria selain IMT.
hanya over weight.
Patokan BMI untuk obesitas pada anak bervariasi sesuai jenis kelamin
· Underweight: BMI kurang dari persentil 5 untuk jenis kelamin dan usia
· Berat badan normal: BMI antara persentil 5-85 untuk jenis kelamin dan usia
· Overweight: BMI antara persentil 85 dan 95 untuk jenis kelamin dan usia
· Obesitas: BMI persentil 95 atau lebih untuk jenis kelamin dan usia
· Sangat obesitas: BMI lebih dari persentil 99 untuk jenis kelamin dan usia
(Barlow Se, 2007), (Klein Jd. Sesselberg TS. Johnson MS. 2010).
beberapa faktor obesitas. Faktor obesitas ialah faktor yang menjadi penentu
atau faktor risiko bagi seorang anak untuk bisa terkena obesitas. Semua
anak yang nafsu makannya lebih banyak ternyata tidak semua menjadi
metabolisme yang berbeda satu sama lain. Anak yang memiliki kecepatan
1) Faktor genetik
Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah
atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.
Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab. Anak-
anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food bahkan
banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi apabila
mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan obesitas. Orang
tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji yang praktis
Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam kemasan atau
1) Minuman ringan
memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan
dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, tetapi tersering pada
bayi, anak umur 5-6 tahun dan golongan remaja, terutama pada perempuan.
Obesitas pada anak lebih sering ditemukan pada keluarga dengan kedua
orang tua atau salah seorang (terutama ibu) yang juga menderita obesitas
adalah 6% dan 10%, di Cina adalah 3,6% dan 3,4%, dan di Inggris adalah
19%.
perkotaan pada tahun 1989 didapatkan 4,6% lelaki dan 5,9% perempuan.
umur. Pada umur 6-12 tahun ditemukan obesitas sekitar 4%, pada anak
remaja 12-18 tahun ditemukan 6,2%, dan pada umur 17-18 tahun 11,4%.
Kasus obesitas pada remaja lebih banyak ditemukan pada wanita (10,2%)
Menurut data rekam medik, kasus baru obesitas yang datang di poliklinik Gizi
Anak Bagian IKA FKUI-RSUPNCM dalam periode tahun 1995-2000 adalah
lemaknya (the adiposity rebound) terjadi sebelum periode usia 5-7 tahun,
ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar, terlalu
olahraga.
Kepada anak yang rakus makan dan terlanjur gemuk, bukan berarti
dunia sudah kiamat. Kuncinya ada pada keluarga. Ada banyak cara untuk
mengendalikan kegemukannya.
dan disajikan; Buanglah lemak (visible fat) dan kulit pada daging ayam.
2. Berikan banyak sayuran dan buah setiap makan. Jangan banyak diberikan
banyak makanan dan minuman manis, karena ini adalah sumber kalori yang
atau ahli gizi bagaimana solusinya yang terbaik. Hindari pemakaian pil
Obesitas pada anak telah menjadi salah satu masalah kesehatan paling penting
di banyak Negara (AN, 2010). Dan seiring dengan meningkatnya obesitas, meningkat
pula penyakit-penyakit yang terkait dengannya. Karena itu, peran dokter dan perawat
anak dalam mendidik orang tua mengenai obesitas, mengenali obesitas dalam praktik
Administration, and the Centers for Disease Control and Prevention in 2007
screening dan manajemen obesitas anak untuk menekan angka obesitas yang
dan diminimalkan lebih awal. Screening dapat dilakukan lebih dini dengan teknologi
badan, pengaturan asupan makanan dan cairan serta terapi medis bisa dilakukan
secara komprehensif.
dengan pengisian grafik pertumbuhan sesuai berat badan yang akan dikonversikan
dengan bodi mass index. Ketika anak dinyatakan obesitas maka system ini akan
memberikan sinyal bahwa anak ini mengalami obesitas. Selanjutnya data hasil
laboratorium akan diakses dan ringkasan hasil visite akan diprint sebagai
Kemudian klien diberikan penjelasan apa yang harus dilakukan terkait manajemen
obesitas. Penjelasan itu bisa diklik pasien atau keluarga dari manapun untuk
Services Task Force. 2010). Data lain yang dapat diakses adalah pemberian terapi,
perkembangan berat badan, hasil konsultasi dengan dokter terkait terapi dan diet,
bahkan saat itu klien dan keluarga dapat berkomunikasi terkait dengan permasalahan
yang dialami klien. Selanjutnya pasien dapat mengakses penjelasan yang diberikan
dan dapat diprint out. Data ini menjadi pedoman dalam terapi serta pemantauan
obesitasnya.
Selain sebagai screening dan managemen obesitasnya, alat ini dapat mengakses
pasien dan keluarga dari manapun juga dan dapat diprint out. Klien dapat bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dokter anak terkait obesitas anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Obesitas pada anak adalah kondisi medis pada anak yang ditandai
dengan barat badan di atas rata-rata dari Indeks Massa Tubuhnya (Body Mass
mengalikan berat badan anak kemudian dibagi dengan kuadrat dari besar tinggi
anak. Jika seorang anak memiliki IMT di atas 25 kg/m2, maka anak tersebut
menderita obesitas. Anak yang nafsu makannya lebih banyak ternyata tidak semua
anak yang kecepatan metabolismenya lambat akan lebih berisiko menjadi obesitas.
Factor-faktor obesitas di antaranya adalah Faktor genetic, makanan cepat saji dan
makanan ringan dalam kemasan, minuman cepat saji, serta kurangnya aktivitas fisik.
Prevalensi obesitas pada anak usia 6-17 tahun di Amerika Serikat dalam tiga
lelaki dan 5,9% perempuan. Pada tahun 1992 didapatkan 6,3% lelaki dan 8% untuk
Ada banyak cara untuk mengendalikan kegemukan pada anak; Berilah susunan
makanan yang sehat secara seimbang, berilah banyak buah dan sayuran setiap
memantau pertumbuhan berat badan, asupan makanan dan cairan serta konseling.
Orang tua menjadi faktor utama dalam pengaturan diet serta berperan sebagai
ditanyakan orang tua tanpa harus pergi ke klinik untuk konsultasi. Bahkan hasilnya
Obesitas yang dialami oleh anak tidak hanya menimbulkan masalah dalam
segi kesehatan namun juga menjadi masalah psikis. oleh karena itu orang tua harus
memiliki kesadaran untuk menkontrol pola makan ataupun gaya hidup anak mulai
dari sejak dini, agar anak tidak mengalami gangguan secara psikisnya ataupun
fisiknya pada saat dia tumbuh dewasa. Orang tua juga harus memiliki pengetahuan
Indonesia sama tingginya dengan jumlah anak dengan gizi buruk. Penanganan
obesitas bisa lebih cepat dilakukan, serta orang tua bisa mengakses materi
konseling dan dapat diprint. Kelemahan system ini adalah terkait dengan
pembayaran jasa konsultasi dan terapi, karena semuanya bisa diakses di manapun
dan kapanpun tanpa harus datang ke klinik, puskesmas ataupun rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
WIB dari http://kesehatan.kompas.com/read/2010/05/25/10374224/
IH. Nurul, 2009, Overweight/obesitas pada Anak, diakses tanggal 24 Maret 2012 jam 14.05
WIB dari http://www.sehatgroup.web.id/?p=198
US:Pediatrics.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak: Gizi
Recommendation statement.
http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (di
https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/ (diakse