NIM : 1914040008
Kelas : Pendidikan Biologi B
TUGAS BIOKIMIA
Jawaban:
Sumber asam amino esensial
Valin : Keju, kacang kedelai, jamur, gandum utuh
Lisin : Ikan, biji polong
Metionin : Ayam, sapi, ikan, susu, keju, kacang mete, tahu, tempe, jagung
Jawaban:
1. Proses Transaminasi
Proses transaminasi merupakan proses katabolisme yang melibatkan proses
pemindahan gugus amino satu dengan yang lainnya. Dalam proses ini, gugus amino akan
dipindah ke salah satu dari tiga senyawa keto, tiga senyawa tersebut adalah asam piruvat,
oksaloasetat dan alpa ketoglutarat. Pada transaminasi terdapat 2 enzim yang
mempengaruhi, yaitu glutamat transaminase dan alanin transaminase. Kedua enzim
tersebut berperan sebagai katalis dalam reaksi transaminsai. Sifat dari reaksi transaminasi
ini adalah reversible. Dimana ketika proses ini berjalan gugus amino yang dilepaskan tidak
akan hilang, hal tersebut dikarenakan pelepasan gugus amino akan diterima oleh asam
keto.
Enzim alanin transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas apabila bertemu
dengan asam piruvat-alanin, yaitu memiliki sepasang substrat yang tidak ditemukan di
asam amino yang lain. Hal ini menyebabkan alanin transaminase secara bebas dapat
merubah asam amino menjadi senyawa alanin, dengan pengecualian masih memiliki asam
piruvat. Sedangkan enzim glutamat transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas
apabila bertemu dengan glutamat-ketogluratat, yaitu memiliki sepasang substrat. Fungsi
dari enzim ini adalah untuk merubah asam amino menjadi senyawa asam glutamat. Dapat
disimpulkan bahwa hasil dari reaksi transaminasi adalah asam glutamat, dimana reaksi ini
bisa terjadi dalam cairan sitoplasma ataupun mitokondria pada makhluk hidup.
2. Proses Deaminasi
Deaminasi merupakan proses kimiawai pada metabolisme asam amino dengan tujuan
melepaskan gugus amina yang berasal dari senyawa asam amino. Dimana nantinya gugus
amina yang sudah dilepaskan dan diproses akan berubah menjadi amonia. Secara umum,
deaminasi terbagi atas 2 proses, yaitu deaminasi oksidatif dan deaminasi non-oksidatif.
Deaminasi Oksidatif
Deaminasi oksidatif merupakan proses metabolisme yang terjadi dalam lingkungan
aerobik yang menghasilkan asam okso. Biasanya deaminasi ini terjadi pada saat malam
hari ketika kita tidur, dan tempat terjadinya terdapat di hati meskipun proses deaminasi
asam glutamat terjadi di ginjal. Asam glutamat menjadi satu-satunya dari asam amino
yang mengalami proses deaminasi oksidatif, hal tersebut dikarenakan asam ini adalah
hasil akhir dari reaksi transaminasi. Pada proses deaminasi oksidatif, asam glutamat yang
merupakan hasil akhir reaksi transaminasi akan dikonversi dalam bentuk asam keton
yang akan mengalami pergantian gugus amina, gugus amina ini berubah menjadi keton.
Adapun hasil dari proses ini adalah nitrogen dan non-nitrogen. Senyawa non-nitrogen
nantinya akan diolah lebih lanjut melalui proses siklus Krebs dan kemudian akan
disimpan dalam bentuk glikogen.
Deaminasi Non-Oksidatif
Deaminasi non-oksidatif adalah proses perubahan serin menjadi asam piruvat yang
dihasilkan dari proses katalis dengan bantuan serin dehidratase. Selain itu terdapat pula
proses perubahan treonin menjadi alpa ketoburitat yang dilakukan oleh treonin
dehidratase. Deaminasi non-oksidatif memiliki hubungan dengan deaminasi oksidatif,
dimana hasil dari deaminasi non-oksidatif yang berupa asam piruvat akan digunakan
dalam proses deaminasi oksidatif.
3. Jelaskan mengapa ammonia harus diubah menjadi urea pada proses katabolisme
asam amino ?
Jawaban:
Ammonia harus diubah menjadi urea pada proses katabolisme asam amino yaitu
karena amonia sangat bersifat toxic dan tidak mudah larut dalam air sehingga perlu
dibentuk atau diubah menjadi senyawa yang mudah larut dalam air dan senyawa itu
adalah urea. Jika kadar urea dalam tubuh kita terlalu tinggi, maka tubuh kita akan
mengalami gangguan, sehingga urea yang telah kita buat di hati harus segera dilepaskan
melalui ekskresi urin kita. Proses ini disebut siklus urea dimana proses terjadinya
sebagian besar di hati dan sebagian kecil di ginjal.
Jawaban:
Siklus Urea
Dari uraian tentang metabolisme asam amino telah diketahui bahwa NH 3 dapat
dilepaskan dari asam amino melalui reaksi transaminasi dan deaminasi. Pada reaksi
transaminasi gugus –NH2 yang dilepaskan diterima oleh suatu asam keto, sehingga akan
terbentuk asam amino baru dan asam keto lain, sedangkan pada reaksi deaminasi, gugus
NH2 dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam
tubuh dalam bentuk urea dalam urine. Amonia dengan kadar yang tinggi merupakan
racun bagi tubuh manusia (Poedjiadi, 2006:321).
Biosintesis urea terdiri atas beberapa tahap reaksi yang merupakan suatu siklus, sebagai
berikut (Poedjiadi, 2006:322-325):
2. Pembentukan Sitrulin
Karbamoil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam
reaksi ini, bagian karbamil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat.
Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat
pada bagian mitokondria sel hati.
H2N
\
C=O
/
HN
ǀ
NH2 + H2N – C – OPO3H2 CH2 + H3PO4
│ │
CH2 Karbamilfosfat CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH
L-ornitin L-sitrulin
HN COOH HN
H │
C – N – CH C – NH2 H CO2H
/ │ / \ /
HN HCN HN C
│ │ │ ║
CH2 COC CH2 + C
│ │ / \
CH2 CH2 HOOC H
│ │ Asam Fumarat
CH2 CH2
│ │
HCNH2 HCNH2
│ │
COOH COOH
5. Penguraian Arginin
Reaksi terakhir ini melengkapai tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini,
arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam
reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk
dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali dengan karbamilfosfat untuk membentuk
sitrulin. Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang sehingga
merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
HN
C – NH2 NH2
/ │
NH H2N CH2
│ \ │
CH2 + H2O C – NH2 + CH2
│ // │
CH2 O CH2
│ Urea │
CH2 HCNH2
│ │
HCNH2 COOH
│ L-ornitin
COOH
L-arginin
Jawaban: