Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM TIMBAL PADA SAYUR

KANGKUNG DAN BAYAM DI JALAN KARTAMA PEKANBARU


SECARA SPEKTROFOTOMETERI SERAPAN ATOM

Pinta Erdayanti 1, T. Abu Hanifah 2, Sofia Anita 2

1
Mahasiswa Program S1 Kimia
2
Bidang Kimia Analitik Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
pinta_152@yahoo.co.id

ABSTRACT

Vegetable has a lot of vitamins and minerals that useful for people. Therefore, hygiene
and safety of vegetables consumed are important for healthiness. Many types of
vegetables that circulated in the community were unsafe because allegedly
contaminated with heavy metals such as lead, especially the vegetables planted in the
roadside. The aims of this study is to determine the metal content of Pb in vegetable
water spinach, spinach and soil sample which planted in Kartama street Pekanbaru.
Lead content was determined using an atomic absorption spectrophotometer at the
wavelength of 283.3 nm. The results showed that the highest of Pb was found in
spinach (0.4234 mg/Kg) and soil sample that the spinach planted (1.6418 mg/Kg) was
taken from ST1. The result of this study indicates that the sample spinach contains Pb
that did not exceed the maximum limit of standar nasional (SNI 01-7387-2009) that is 5
mg/Kg and soil sample is 10 mg/Kg.

Keyword : Lead metals, pollution, spinach, water spinach

ABSTRAK

Sayur merupakan sumber pangan yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang
berguna dalam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, higienitas dan keamanan sayur
yang dikonsumsi menjadi penting agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun
banyak jenis sayur-sayuran yang beredar di masyarakat tidak terjamin keamanannya
karena diduga telah terkontaminasi logam-logam berat seperti logam timbal, terutama
pada sayur-sayuran yang ditanam di pinggir jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan logam Pb dalam sayur kangkung, bayam dan tanah dari salah
satu kebun sayur di daerah Kartama Pekanbaru. Kandungan logam Pb ditentukan
dengan spekterofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm. Hasil

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 75


penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan logam Pb tertinggi ditemukan dalam
sayur bayam (0,4234 mg/Kg) dan sampel tanah tempat sayur bayam tersebut di tanam
(1,6418 mg/Kg) yang diambil dari ST1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel
sayur bayam menggandung Pb yang tidak melebihi batas maksimum standar nasional
(SNI 01-7387-2009) adalah 5 mg/Kg dan sampel tanah 10 mg/Kg.

Kata kunci: Logam timbal, pencemaran, bayam, kangkung

PENDAHULUAN yaitu berjarak 5 meter dari jalan raya.


Kandungan logam Pb berkisar 2,473
Meningkatnya penggunaan mg/Kg, kandungan logam Pb pada daun
kendaraan bermotor di kota besar teh ini telah melewati ambang batas
seperti Pekanbaru juga merupakan salah maksimum yang telah ditetapkan Dirjen
satu penyumbang terbanyak logam POM Depkes RI tahun 1989 yaitu, 2,0
berat di udara. Tanaman dapat menjadi mg/Kg. Selain itu penelitian juga telah
mediator penyebaran logam berat pada dilakukan oleh Triani (2010), yang
makhluk hidup karena masuknya logam memperoleh hasil kandungan logam Pb
tersebut pada tumbuhan melalui akar berkisar 1,64-2,82 mg/Kg pada
dan mulut daun (stomata). Sayur-sayur kangkung yang ditanam di Jalan Ida
merupakan pakan yang baik bagi Bagus Matra Denpasar, di mana jalan
manusia maupun hewan menyebabkan tersebut merupakan jalan raya yang
perpindahan logam yang kontaminasi di dilewati kendaraan bermotor baik roda
dalamnya seperti timbal, kadmium, dua maupun roda empat. Hasil ini
kromium dan seng masuk ke dalam berada dalam ambang batas maksimum
tubuh makhluk hidup lainnya (Sari, cemaran logam Pb dalam bahan pangan
2011). Tanaman sayur mengandung Pb khususnya buah dan sayur sebesar 0,5
yang cukup tinggi bila ditanam mg/Kg SNI 7387: 2009.
Tanaman sayur mengandung Pb yang Pencemaran logam berat Pb
cukup tinggi bila ditanam di dekat jalan merupakan salah satu dari berbagai
raya. Hal ini disebabkan oleh macam pencemaran logam berat yang
kontaminasi debu dan asap kendaraan banyak terdapat di kota-kota besar.
dari bahan bakar yang mengandung Pb, Logam berat yang masuk ke sistem
seperti halnya sayur yang dikonsumsi perairan, baik di sungai maupun lautan
oleh masyarakat pada saat sekarang ini akan dipindahkan dari badan airnya
kurang terjamin kesehatannya, karena melalui tiga proses yaitu pengendapan,
banyaknya sayur yang ditanam sekitar adsorbsi, dan absorbsi oleh organisme-
jalan yang dilalui olek kendaraan organisme perairan. Pada saat buangan
bermotor khususnya di daerah Kartama limbah industri masuk ke dalam suatu
Pekanbaru. perairan maka akan terjadi proses
Bayak penelitian yang pengendapan dalam sedimen khususnya
melakukan analisis logam berat dalam terhadap materi-materi yang memiliki
tanaman seperti penelitian yang telah massa jenis besar. Hal ini menyebabkan
dilakukan oleh Mariti (2005) pada daun kandungan bahan pencemar dalam
teh, yang memperoleh hasil kandungan sedimen meningkat (Notohadiprawiro,
logam Pb lebih tinggi berada pada 1995). Secara tidak langsung cemaran
sampel yang dekat dengan jalan raya,
JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 76
logam berat yang ada di perairan masuk b. Teknik Pengambilan Sampel
kedalam tubuh manusisa melalui Sampel sayur kangkung, bayam
tumbuhan, hewan dan udara. segar dan tanah tempat ditanamnya
sayur tersebut diambil dari kebun sayur
METODE PENELITIAN di Jalan Kartama Pekanbaru Riau.
Penentuan lokasi sampling
a. Alat dan Bahan menggunakan Global Positioning
System (GPS). Pada titik koordinat dan
Spektrofotometer Serapan Atom lokasi penelitian dapat dilihat pada
(SSA)–nyala (type Shimadzu AA-7000), Tabel 1 dan Gambar 3.1. Pengambilan
oven (Gallenkamp), timbangan analitik sampel dilakukan secara stratified
(Mettler tipe AE200), penjepit, labu sampling.
ukur, pipet volume, hot plate, cawan
penguap, kertas saring Whatman no. 42, c. Teknik Pengambilan Sampel
botol vial, corong, lumpang, desikator,
pisau plastik dan peralatan gelas yang Sampel sayur kangkung, bayam
biasa digunakan di laboratorium. segar dan tanah tempat ditanamnya
Bahan yang digunakan adalah sayur tersebut diambil dari kebun sayur
sayur kangkung, bayam dan tanah di Jalan Kartama Pekanbaru Riau.
tempat dimana sayur tersebut di tanam, Penentuan lokasi sampling
larutan standar timbal (II) nitrat menggunakan Global Positioning
(Pb(NO3)2 (Merck), asam nitrat pekat System (GPS). Pada titik koordinat dan
(HNO3 65%) (Merck), H2O2, HClO4 lokasi penelitian dapat dilihat pada
dan akuades. Tabel 1 dan Gambar 3.1. Pengambilan
sampel dilakukan secara stratified
sampling.
Tabel 1. Titik koordinat stasiun pengambilan sampel
Stasiun Koordinat titik sampel Lokasi
Utara Barat
Titik pertama pengambilan
1 00°27.309’ 101°25.482’
sampel
Titik kedua pengambilan
2 00°27.120’ 101°26.393’
sampel
3 00°27.721’ 101°26.691’ Daerah kontrol

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 77


Gambar 1. Lokasi Pengambilan Sampel Sayur Kangkung, Bayam dan Tanah di
Jalan Kartama Pekanbaru

d. Pemeriksaan Kadar Air f. Destruksi Sampel (SNI


2354.5:2011)
Sampel sayuran dan tanah
ditimbang sebanyak ± 5 gram dengan Sampel yang telah dihaluskan
menggunakan kaca arloji (untuk ditimbang sebanyak ± 2 gram dan
mendapatkan berat awal) setelah itu dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
sampel dipanaskan pada suhu 105OC Tambahkan 20 mL HNO3 pekat dan
selama 1 jam. Sampel dimasukkan ke dipanaskan dengan hot plate, pada
dalam desikator selama 30 menit, sampel sayur ditambah 2 mL H2O2
sampel ditimbang kembali. Perlakuan pada sampel tanah ditambahkan
tersebut dilakukan hingga didapat berat HCLO4 sedikit demi sedikit sampai
konstan. gasnya hiolang dan larutan menjadi
jernih. Larutan didinginkan dan setelah
e. Perlakuan Terhadap Sampel itu disaring menggunakan kertas saring
Whatman no.42.
Seluruh sampel dicuci terlebih
dahulu kemudian dipotong kecil-kecil g. Penentuan Linieritas Kurva
setelah itu dikeringkan dengan Kalibrasi Timbal (SNI
menggunakan oven pada suhu 105oC 6989.8:2009)
selama ± 10 jam lalu dihaluskan dengan
menggunakan lumping (Farmakop Kurva kalibrasi standar timbal
Indonesia, 1995). dibuat dengan cara mengukur
absorbansi larutan standar timbal
dengan konsentrasi 1; 5; 10; 15 dan 20
ppm menggunakan spektrofotometer

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 78


serapan atom (SSA) pada panjang pemerintahan SNI 01-7387-2009 batas
gelombang 283,3 nm. maksimum (cemaran logam berat dalam
pangan).
h. Penentuan Kadar Kosentrasi
Logam Timbal pada Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN

Kadar timbal dalam sampel a. Analisis Kandungan Logam


diukur dengan mengambil filtrat dari Dalam Sampel
hasil destruksi sampel dan diuji
absorbansinya menggunakan Meningkatnya jumlah kendaraan
spektrofotometer serapan atom (SSA) yang melewati tempat ditanamnya sayur
pada panjang gelombang 283,3 nm. merupakan salah satu penyumbang
Konsentrasi timbal ditentukan logam timbal yang akan mencemari
berdasarkan persamaan regresi kurva udara disekitar perkebunan tersebut.
kalibrasi standar. Tanaman sayur akan mengandung
logam timbal yang cukup tinggi bila
i. Analisis Data ditanam di dekat jalan raya. Hal ini
disebabkan oleh kontaminasi debu dan
Analisis data kadar timbal pada asap kendaraan dari bahan bakar yang
sayuran kangkung, bayam dan tanah mengandung logam timbal.
dilakukan secara deskriptif melalui data Perbandingan kandungan logam timbal
hasil pengukuran dengan menggunakan pada setiap sampel dapat dilihat pada
tabel dan grafik. Hasil analisis timbal Gambar 2 dan Gambar 3 dari hasil
pada sampel yang diperoleh dari analisis didapatkan perbedaan
penelitian akan dibandingkan dengan kandungan dari setiap sampel
standar yang dikeluarkan oleh berdasarkan jarak pengambilan sampel.

2.5

2
Kandungan (mg/Kg)

1.5

1 Logam Pb

0.5

0
BS1 BS2 BS3 KS1 KS2 KS3 TBS1 TBS2 TBS3 TKS1 TKS2 TKS3
Kode sampel

Gambar 2. Perbandingan kandungan logam timbal pada sampel sayur bayam,


kangkung dan tanah dalam berat kering

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 79


1.8
Kandungani (mg/kg) 1.6
1.4
1.2
1
0.8
Logam Pb
0.6
0.4
0.2
0
BS1 BS2 BS3 KS1 KS2 KS3 TBS1 TBS2 TBS3TKS1TKS2TKS3
Kode sampel

Gambar 3. Perbandingan kandungan logam timbal pada sampel sayur bayam,


kangkung dan tanah dalam berat basah
Terdapat perbedaan kandungan menempel pada tanaman lama-
logam timbal pada setiap sampel kelamaan akan teradsorbsi masuk ke
berdasarkan jarak pengambilan sampel dalam daun, sedangkan yang jatuh ke
dan jenis sayur. Kandungan logam tanah akan diserap oleh tumbuhan
timbal dalam berat basah pada masing- melewati akar dan akan disebarkan
masing sampel adalah 0,4234 mg/Kg keseluruh bagian dari tanaman tersebut
(BS1); 0,3721 mg/Kg (BS2); 0,1682 (Mariti, 2005).
mg/Kg (BS3); ttd (KS1); ttd (KS2); ttd Partikulat logam timbal yang
(KS3); 1,6418 mg/Kg (TBS1); 0,9948 terdapat di permukaan tanaman dapat
mg/Kg (TBS2); 0,0992 mg/Kg (TBS3); menghambat proses fotositesis dan
1,1111 mg/Kg (TKS1); 0,5325 mg/Kg menyebabkan berkurangnya kadar
(TKS2) dan ttd (TKS3). klorofil daun sehingga proses
Sampel sayur yang ditanam fotosintesis terganggu. Ini dapat
pada stasiun 1 yang berjarak 10 meter mengakibatkan berkurangnya kualitas
dari jalan raya memiliki kandungan dari hasil produksi dari suatu tanaman.
logam timbal lebih tinggi dibandingkan Penelitian Sembiring dan Sulistyawati
sayur yang berada pada stasiun 2 dan 3, (2006), menunjukkan terjadi penurunan
begitu juga dengan sampel tanah. kadar klorofil pada daun Swietenia
Besarnya kandungan logam timbal yang macrophylla yang terjadi bersamaan
terdapat dalam setiap sampel berasal dengan peningkatan kadar timbal.
dari gas buangan kendaraan bermotor Perubahan kandungan klorofil akibat
yang akan terbang ke udara, sebagian meningkatnya konsentrasi timbal terkait
akan menempel pada tanaman sayur dengan rusaknya struktur kloroplas.
yang berada di pinggir jalan raya dan Pembentukan struktur kloroplas sangat
sebagian lagi dengan adanya angin dan dipengaruhi oleh nutrisi mineral seperti
hujan akan mengakibatkan debu Mg dan Fe. Masuknya logam berat
tersebut jatuh ke permukaan tanah dan secara berlebihan dalam tumbuhan,
jalan raya. Senyawa timbal yang misalnya logam berat timbal akan
JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 80
mengurangi asupan Mg dan Fe sehingga yang masuk kedalam tubuh manusia
menyebabkan perubahan pada volume akan melakukan interaksi dengan
dan jumlah kloroplas. enzim, protein, DNA serta metabolisme
Kandungan logam berat dalam lainnya. Adanya jumlah logam berat
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang berlebih dalam tubuh akan
diantaranya jenis tanah dan kondisi berpengeruh buruk terhadap tubuh.
tanah, selain itu logam berat masuk ke Pada tubuh manusia logam timbal dapat
lingkungan tanah melalui penggunaan bersenyawa dengan enzim aktif menjadi
bahan kimia yang langsung mengenai tidak aktif, sehingga sintesis butiran
tanah, penimbunan debu, hujan, darah manusia (Hb) dapat dihambat,
pengikisan tanah dan limbah buangan akibatnya dapat menimbulkan penyakit
(Darmono,1995). anemia (Widaningrum, 2007).
Pada sampel sayur kangkung
kandungan logam timbal berada di KESIMPULAN
bawah limit deteksi alat SSA yaitu
sebesar 0,024 ppm sehingga konsentarsi Berdasarkan hasil penelitian
logam timbal pada sampel tidak yang dilakukan terhadap logam Pb
terdeteksi. Ini dikarenakan masa panen dalam sampel sayur dan tanah maka
dari sayur kangkung lebih cepat dapat disimpulkan bahwa kandungan
dibandingkan sayur bayam, selain itu logam Pb dalam berat basah setiap
permukaan dari daun sayuran itu juga sampel adalah 0,4234 mg/Kg (BS1);
berbeda. Sayur kangkung memiliki 0,3721 mg/Kg (BS2); 0,1682 mg/Kg
daun yang licin sehingga untuk (BS3); ttd (KS1); ttd (KS2); ttd (KS3);
menyerap partikulat logam timbal yang 1,6418 mg/Kg (TBS1); 0,9948 mg/Kg
terdapat di udara juga akan lebih sedikit (TBS2); 0,099 mg/Kg (TBS3); 1,1111
dibandingkan dengan sayur bayam yang mg/Kg (TKS1); 0,5325 mg/Kg (TKS2)
memiliki permukaan daun yang lebih dan ttd (TKS3). Kandungan logam Pb
kasar. dalam sayur bayam dan sayur kangkung
Kandungan logam timbal dalam yang ditanam di Kartama masih berada
sayur bayam dan sayur kangkung masih pada ambang batas aman SNI 01-7387-
berada dalam ambang batas aman SNI 2009 yaitu timbal sebesar 0,5 mg/Kg,
01-7387-2009 yaitu timbal sebesar 0,5 sedangkan pada sampel tanah tempat
mg/Kg. dan pada sampel tanah juga sayur tersebut ditanam masih di ambang
masih di bawah ambang batas aman batas aman yaitu sebesar 10 mg/Kg.
yaitu 10 mg/Kg. Pada sampel sayur
kangkung kandungan logam timbal UCAPAN TERIMA KASIH
tidak terdektesi sehingga sayur ini aman
untuk dikonsumsi, sedangkan pada Penulis mengucapkan terima
sampel tanahnya masih di bawah kasih kepada Bapak Drs. T. Abu
ambang batas aman. Dengan Hanifah, M.Si dan Ibu Dr. Sofia Anita,
dikonsumsinya sayur sebagai salah satu M.Sc atas arahan dan bimbingan yang
sumber pangan bagi manusia dapat diberikan selama penelitian ini. Ucapan
menyebabkan berpindahnya logam terima kasih juga penulis haturkan
berat yang dikandung oleh sayur-sayur kepada pihak-pihak yang membantu
tersebut seperti timbal ke dalam tubuh dalam penyelesaian penulisan ini.
makhuk hidup lainya. Logam berat
JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 81
DAFTAR PUSTAKA Triani, I. L. 2010, Kandungan Pb dan
Cd Pada Tanaman Kangkung
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem (Ipomea aquatic Forsk) yang
Makhluk Hidup. UI-Press, Ditanam di Sekitar Jalan Ida
Jakarta. Bagus Mantra menuju
Klungkung. Laporan penelitian
Dosen Muda,Universitas
Mariti, Q. 2005. Pemeriksaan Cemaran
Udayana. Bali.
Pb(II) Pada Daun Teh (Camellia
sinensis L.O. Kuntze) yang
Ditanam di Pinggiran Jalan di Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI
Daerah Alahan Panjang Sumatra 7387:2009. Batas maksimum
Barat Secra Spektrofotometri cemaran logam berat dalam
Serapan Atom. Skripsi S-1. pangan. Badan Standarisasi
Padang. Fakultas Matematika Nasional, Jakarta.
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Andalas.
Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI
2354.5:2011. Cara uji kimia
Noor, Z. 1992. Senyawa Anti Gizi. bagian 5 penentuan kadar
Aditya Media. Yogyakarta. logam berat Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd) pada produk
perikanan. Badan Standarisasi
Notohadiprawiro, T. 1995. Logam Berat
Indonesia, Jakarta.
dalam Pertanian. Jurnal
manusia dan lingkungan, 2(7):
3-12.

Sari, A. D. 2011. Analisis Kandungan


Timbal (Pb) Dan Kadmium (Cd)
Pada Kangkung Air (Ipomoea
Aquatica Forssk) Dan
Kangkung Darat (Ipomoea
Reptans Poir) Di Daerah Mabar-
Kim Secara Spektrofotometri
Serapan Atom. Skripsi. Medan :
Fakultas Farmasi, Universitas
Sumatra Utara.

JOM FMIPA Volume 2 No.1 Februari 2015 82

Anda mungkin juga menyukai