Anda di halaman 1dari 3

1.) a.

Kepemimpinan Transformasional atau Karismatik

Bernard M. Bass membedakan kepemimpinan transaksional (transactional


leadership) dengan kepemimpinan transformasional (transformational leadership).
Pemimpin transaksional menentukan apa yang hams dikerjakan oleh karyawan agar
mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu
karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Sebaliknya, pemimpin transformasional memotivasi bawahan untuk mengerjakan
lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan
dan nilai pentingnya pekerjaan. Pemimpin ini mampu membuat bawahan menyadari
perspektif yang lebih luas sehingga kepentingan individu akan disubordinasikan
terhadap kepentingan tim, organisasi, atau kepentingan lain yang lebih luas.
Pemimpin semacam itu juga mampu meningkatkan kebutuhan bawahan menuju
kebutuhan yang paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Teori kepemimpinan
yang dibicarakan di muka lebih sesuai dimasukkan dalam kepemimpinan
transaksional. Mori kepemimpinan transaksional sudah cukup. Agar lebih efektif,
seorang pemimpin tidak hanya menjalankan kepemimpinan dengan "biasa", tetapi
hams lebih dari yang biasa. Pemimpin harus mampu memberi inspirasi bawahannya
agar tergerak atau menjadi tipe pemimpin transformasional.

b. Kepemimpinan Romantis

Menurut teori ini, pemimpin ada karena ada pengikutnya. Para pengikut ini
mengembangkan pandangan "romantic" (ideal) mengenai adanya seorang
pemimpin yang dapat membantu mereka mencapai tujuannya atau memperbaiki
hidup mereka. Pemimpin dibutuhkan untuk membantu mereka menyederhanakan
permasalahan dunia yang sangat kompleks. Jika bawahan sudah tidak memercayai
pemimpinnya, efektivitas kepemitnpinan akan hilang, tidak peduli dengan tindakan
pemimpin tersebut. Jika bawahan sudah mampu mengorganisasi mereka sendiri,
pemimpin tidak akan diperlukan lagi. Teori ini mencoba menyeimbangkan antara sisi
atasan dan sisi bawahan sehingga porsi keduanya menjadi kurang lebih seimbang.

2.) Mengenai pengertian pengendalian (controlling) ini, Pengendalian adalah proses


dimana para manajer memantau dan mengatur bagaimana sebuah organisasi dan
segenap anggotanya menjalankan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif. Dalam pengendalian, para manajer memantau
dan mengevaluasi apakah strategi dan struktur organisasi bekerja seperti yang
dikehendaki, bagaimana hal-hal tersebut dapat ditingkatkan dan bagaimana harus
diubah jika tidak bekerja.

Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik yang
berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua tingkatan
manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah maupun
manajemen tingkat bawah. Fungsi Pengendalian akan membandingkan kinerja
aktual organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan penyimpangan dan
upaya untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi pengendalian ini juga
membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan datang. Dengan demikian,
Fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa siklus manajemen kembali
ke perencanaan.

Pengendalian adalah proses pengawasan, perbandingan, dan perbaikan


kinerja.Sebagai langkah terakhir di proses manajemen, pengendalian memberikan
kaitan kembali ke perencanaan. Jika manajer tidak mengendalikan, manajer tidak
akan mengetahui apakah tujuan telah tercapai.

- Pengendalian sangat penting karena :

1. Pengendalian membantu manajer mengetahui apakah tujuan telah tercapai,


dan jika tidak, mengapa?

2. Memberikan informasi dan umpan balik sehingga manajer merasa yakin dalam
pemberdayaan karyawan

3. Membantu melindungi perusahaan dan assetnya

- Proses Pengendalian

Tiga langkah di proses pengendalian adalah pengukuran, perbandingan, dan


pengambilan tindakan. Pengukuran mencakup penentuan bagaimana mengukur
kinerja aktual dan apa yang diukur. Perbandingan meliputi melihat selisih antara
kinerja aktual dengan standarnya (tujuan). Penyimpangan di luar area yang dapat
diterima membutuhkan perhatian.

Pengambilan tindakan meliputi tidak berbuat apa-apa, memperbaiki kinerja, atau


merevisi standar. “Tidak berbuat apa-apa” sudah cukup jelas, mengoreksi kinerja
melibatkan beberapa tindakan perbaikan, yaitu langsung atau dasar. Merevisi
standar yaitu dengan menaikkan atau menurunkan standar itu.

Sumber :

Hanafi, Mamduh. "Materi pokok manajemen"1-12/EKMA4116/4 sks-- Cet.1; Ed.2--


Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016.

http://blog.ub.ac.id/gamitha/2012/12/24/apakah-arti-dari-pengendalian-itu-dan-
mengapa-pengendalian-itu-begitu-penting/#:~:targetText=Pengendalian%20penting
%20karena%20%3A,Membantu%20melindungi%20perusahaan%20dan
%20assetnya
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-
langkah-pengendalian/

Anda mungkin juga menyukai