Anda di halaman 1dari 5

DEMAM

(KELOMPOK 2 KIOE)

A. DEFINISI

Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh melebihi 38C (bayi <3bulan) dan 38,5C (anak-anak
dan dewasa), umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi (virus,
bakteri, jamur atau parasit).

Selain penyakit, kondisi yang dapat menyebabkan demam antara lain paparan cuaca dan suhu panas
yang berlebih, siklus menstruasi, reaksi setelah imunisasi dan efek samping obat tertentu.

B. PENYEBAB

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan demam yaitu :

 Demam terutama disebabkan oleh infeksi oleh bakteri atau virus, seperti pneumonia atau
influenza.
 Reaksi alergi
 Penyakit autoimun
 Trauma, seperti patah tulang
 Kanker
 Paparan sinar matahari yang berlebihan
 Latihan fisik yang intens
 Ketidakseimbangan hormon
 Reaksi terhadap obat – obat tertentu
 Kerusakan pada hipotalamus (demam non-infeksi)

C. TANDA DAN GEJALA

Beberapa gejala yang menyertai demam antara lain :

 Nyeri kepala
 Keringat Dingin
 Dehidrasi
 Nyeri Tenggorokan (Radang)
 Nyeri otot (Infeksi virus)
 Kelelahan

Gejala penyerta yang perlu diwaspadai

 Bercak kemerahan pada kulit (Demam Berdarah)


 Sesak Napas (Reaksi alergi)
 Nyeri sendi (Radang sendi atau gout)
 Muntah terus menerus (infeksi saluran pencernaan/keracunan)

D. PENCEGAHAN

Demam dapat dicegah dengan mengurangi paparan agen penginfeksi, seperti bakteri atau virus,
pada tubuh dengan:

1. Menjaga kebersihan tangan: mencuci tangan dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir.
Sabun tangan dapat disubstitusi dengan hand sanitizer
2. Hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut untuk mencegah agen penginfeksi memasuki
tubuh
3. Tidak berbagi perlatan makan dengan orang lain
4. Membersihkan dan menutup luka yang terbuka untuk mengurangi paparan dengan agen
penginfeksi
5.

E. MITOS DAN FAKTA


1. Mitos = Dilarang mandi saat demam

Fakta = Boleh mandi tetapi menggunakan air hangat

Penjelasan: mandi dengan air hangat agar pori-pori kulit terbuka dan suhu panas akan lebih
mudah keluar. Mandi tidak boleh menggunakan air dingin karena dapat membuat suhu badan
semakin tinggi.

2. Mitos = Demam dengan suhu di atas 40°C dapat menyebabkan kerusakan otak

Fakta = Kerusakan otak dapat terjadi jika suhu tubuh di atas 42°C.

Penjelasan: Untuk demam akibat infeksi tidak akan menyebabkan kerusakan otak. Untuk
demam akibat infeksi tidak akan menyebabkan kerusakan otak.

3. Mitos = Tumbuh gigi pada bayi menyebabkan demam

Fakta = Bayi tidak akan mengalami perubahan suhu tubuh saat fase pertumbuhan gigi

Penjelasan: Menurut penelitian Prof. Melissa Wake, peneliti dari Centre for Community Child
Health di Royal Children’s Hospital di Melbourne, bahwa bayi tidak akan mengalami perubahan
suhu tubuh ketika ia dalam fase pertumbuhan gigi. Demam terjadi jika terjadi infeksi pada gigi
sang bayi. di Melbourne, bahwa bayi tidak akan mengalami perubahan suhu tubuh ketika ia
dalam fase pertumbuhan gigi. Demam terjadi jika terjadi infeksi pada gigi sang bayi.

4. Mitos = Berkeringat tanda demam hampir sembuh

Fakta = Berkeringat saat demam akibat infeksi bukan penanda sembuh karena virus atau
bakteri tidak terbawa oleh keringat yang dikeluarkan.

Penjelasan: Tidak semua berkeringat tanda demam hampir sembuh. Jika cuma demam biasa,
berkeringat merupakan tanda demam hampir sembuh karena tubuh berusaha keras
mengembalikan pada suhu normal tubuh manusia. Akan tetapi jika demam diakibatkan infeksi
virus atau bakteri, bukan penanda sembuh karena virus atau bakteri tidak terbawa oleh keringat
yang dikeluarkan.

5. Mitos = Demam harus segera diberi obat

Fakta = Demam diobati jika suhu tubuh lebih dari 38,5°C atau saat dirasa sudah sangat tidak
nyaman

Penjelasan: Demam biasanya gejala dari suatu penyakit, jadi tidak selalu harus langsung diobati.
Konsultan di Klinik Anak Universitas NSW merekomendasikan obat saat panas lebih dari 38,5°C
atau saat dirasa sudah sangat tidak nyaman.

6. Mitos = Kedinginan atau kebasahan dapat menyebabkan demam

Fakta = Demam hanya terjadi oleh adanya infeksi atau peradangan, bukan karena kedinginan
atau kebasahan.

Penjelasan: Kedinginan dan kebasahan tidak akan menyebabkan seseorang sakit. Demam dapat
muncul jika menghabiskan waktu bersama atau kontak langsung dengan seseorang yang batuk
atau flu sehingga virus dan bakteri jadi tersebar di lingkungan.

F. MONITORING
a. Monitoring kualitatif
1) Memegang dahi dengan punggung tangan

Dahi yang lebih panas dari punggung tangan merupakan indikasi awal terjadinya
demam.

2) Berkaca dan melihat apakah wajah mengalami kemerahan

Bagian wajah, terutama pipi umumnya kemerahan ketika demam.


3) Mencubit pada bagian punggung tangan

Dehidrasi merupakan salah satu respon tubuh terhadap demam. Dehidrasi dapat
dicek dengan mudah, yait mencubit bagian punggung tangan, apabila b

4) Pengecekkan warna urin


b. Monitoring kuantitatif : pengukuran suhu tubuh dengan termometer
Termometer digital dapat dilakukan untuk mengukur temperatur pada rektal, oral, atau
dibawah ketiak. The American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan
penggunaan termometer merkuri dan mereka merekomendasikan untuk
menghilangkan termometer merkuri untuk mencegah paparan terhadap toksin.

Pengukuran suhu dibawah ketiak


Pengukuran suhu ini tidak seakurat pengukuran pada rektal atau oral, dan hasil
pengukuran ini menunjukkan satu derajat lebih rendah dibandingkan pengukuran suhu
melalui mulut.
Cara untuk mengukur suhu adalah:
 Jepit ujung termometer digital pada ketiak
 Tinggalkan termometer tersebut selama 1 menit atau sampai terdengar bunyi
“beep” untuk mengecek hasilnya

Pengukuran suhu melalui suhu di gendang telinga

Termometer untuk gendang telinga harus ditempatkan dengan benar pada telinga
supaya akurat. Terlalu banyak kotoran pada telinga akan menyebabkan hasil
pengukuran menjadi salah. Pengukuran suhu pada gendang telinga tidak akurat pada
anak kecil dan tidak boleh digunakan untuk anak dibawah 3 tahun.

Pengukuran suhu melalui suhu oral (mulut)

Orang berusia 4 tahun atau lebih dapat diambil suhunya dengan termometer digital
dibawah lidah dengan mulut tertutup.

Cara untuk mengukur suhu adalah:

 Bersihkan termometer dengan air bersabun atau alkohol dan dikeringkan


 Hidupkan termometer dan letakkan ujung termometer sejauh mungkin dibawah
lidah
 Mulut harus tetap tertutup karena mulut yang terbuka dapat menyebabkan
pengukuran menjadi tidak akurat
 Termometer harus tetap berada pada tempatnya selama 1 menit atau sambil
terdengar bunyi “beep” untuk mengecek hasilnya

Hindari minuman panas atau dingin selama 15 menit sebelum pengukuran suhu melalui
mulut untuk memastikan pengukuran yang akurat.
Pengukuran suhu melalui rektal

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pengukuran suhu melalui


rektal untuk anak-anak dibawah 3 tahun, karena metode pengukuran suhu ini yang
paling akurat.

Cara mengukur suhu ini adalah:

 Bersihkan termometer dengan air bersabun atau alkohol dan dibilas dengan air
dingin
 Gunakan sedikit lubrikan seperti petroleum jelly pada ujungnya
 Tempatkan anak atau bayi pada permukaan keras dengan posisi perut berada di
bawah
 Setelah membuka pantatnya, masukkan termometer kira-kira ½ atau 1 inci ke
dalam rektum. Jangan dimasukkan terlalu dalam.
 Pegang termometer agar tidak bergerak. Satu tangan diletakkan pada bokong
anak dan tangan yang lain memegang termometer untuk menghindarinya
masuk lebih jauh ke dalam rektum. Diamkan selama 1 menit, atau sampai
mendengar bunyi “beep” untuk mengecek suhu tubuhnya.
 Label termometer rektal agar tidak disalahgunakan menjadi termometer oral.

Hasil pengukuran suhu tubuh melalui rektal akan lebih tinggi satu derajat dibandingkan
dengan hasil pengukuran melalui oral (mulut).

Perhatian:

 Anak berusia dibawah bulan dengan suhu tubuh 38 C atau lebih harus menemui
dokter. Bayi yang berusia kurang dari 6 minggu juga harus segera menemui
dokter.
 Wanita hamil yang mengalami demam diatas 38 C harus segera menemui
dokter. Demam ketika hamil yang disertai dengan ruam dan sakit pada sendi
dapat merupakan tanda infeksi pada bayi.
 Jika demam berlanjut, hubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai