Tugas 2
Tugas 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebutuhan Spiritualitas
1. Konsep Spiritual
a. Definisi
Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang
b. Aspek spiritualitas
kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri, dan Tuhan. Ada 5 dasar
(Hawari, 2002).
7
8
c. Dimensi spiritual
(Kozier, 2004).
2. Kebutuhan spiritual
alam sekitaraya
e. Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. rasa bersaiah dan
berdosa ini merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik
bagi kesehatan jiwa seseorang. Kebutuhan ini mencakup dua hal yaitu
f. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri {self acceptance dan
self esteem), setiap orang ingin dihargai, diterima, dan diakui oleh
lingkungannya.
harapan masa depan. Bagi orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu
seseorang ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan Tuhan maka dia
manusia. Manusia hidup saling bergantung satu sama lain. Oleh karena
suatu faktor yang kuat dalam penyembuhan dan pemulihan fisik (Hamid,
2000).
Oleh karena itu, menjadi suatu hal penting bagi perawat untuk
Kedua hal tersebut memang sering digunakan secara bersamaan dan saling
yang berkaitan bentuk ibadah tertentu. Emblen dalam Potter dan Perry
(percaya bahwa Tuhan ada dan selalu mengawasi) atau theism (Keyakinan
akan Tuhan dalam bentuk personal tanpa bentuk fisik) seperti dalam
Kristen dan Islam. Keyakinan merupakan hal yang lebih dalam dari suatu
2004).
istilah agama. Di dunia ini, banyak agama yang dianut oleh masyarakat
seorang individu. Konsep spiritual yang dianut atau dipahami oleh seorang
spiritual secara normal pada diri seorang individu. Ada beberapa agama
c. Ada tingkat ketiga orang yang mempunyai dewa dan mereka upsana.
Beberapa praktik seni seperti astrologi atau obat atau tari atau musik
spiritual.
15
Karena dari pola tersebut dapat menciptakan suatu bentuk perilaku adaptif
spiritual pada klien tidak terlepas dari pandangan terhadap lima dimensi
16
mulai dari bayi, anak-anak, pra sekolah, usia sekolah, remaja, desawa
muda, dewasa pertengahan, dewasa akhir, dan lanjut usia. Secara umum
individu yang berusia antara 0-18 bulan, yang sedang dalam proses
psikologis, sosial, dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Anak
2009).
perkembangan spiritual yang baik pada bayi. Oleh karena itu, perawat
dapat menjalin kerjasama dengan orang tua bayi tersebut untuk membantu
dan buruk untuk melanjuti peran kemandirian yang lebih besar. Tahap
dari kebiasaan yang sederhana seperti cara berdoa sebelum tidur dan
berdoa sebelum makan, atau cara anak memberi salam dalam kehidupan
Anak usia pra sekolah mulai memahami kebutuhan sosial, norma, dan
anak pada masa pra sekolah adalah mengetahui filosofi yang mendasar
peningkatan kualitas kognitif pada anak. Anak usia sekolah (6-12 tahun)
mereka. Minat anak sudah mulai ditunjukan dalam sebuah ide, dan anak
Remaja (12-18 tahun). Pada tahap ini individu sudah mengerti akan
Secara alami, mereka dapat bingung ketika menemukan perilaku dan role
model yang tidak konsisten. Pada tahap ini kepercayaan pada kelompok
dari orang lain biasanya lebih mirip dengan keluarga, walaupun mereka
protes dan memberontak saat remaja. Bagi orang tua ini merupakan tahap
paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak
untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja
(Hamid, 2000).
sendiri. Spiritual bukan merupakan perhatian utama pada usia ini, mereka
yang benar dan yang salah, mereka menggunakan keyakinan moral, agama
dan etik sebagai dasar dari sistem nilai. Mereka sudah merencanakan
spiritual, kemampuan intraspeksi ini sama baik dengan dimensi yang lain
dari diri individu tersebut. Biasanya kebanyakan pada tahap ini kebutuhan
yang agamanya tidak baik menunjukkan tujuan hidup yang kurang, rasa
Sedangkan pada lansia yang spiritualnya baik ia tidak takut mati dan dapat
kematian disebabkan cemas pada proses bukan pada kematian itu sendiri
(Hamid, 2000).
berdasarkan nilai dan keyaninan mereka yang mereka percaya. Setiap fase
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak
tanpa bantuan.
selalu peka terhadap ekspresi non verbal, berusaha mendorong klien untuk
selama 24 jam sehari menjalin kontak dengan pasien, sehingga dia sangat
22
Hal ini perawat menjadi contoh peran spiritual bagi klienya. Perawat harus
tingkat perkembangannya.
23
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
3. Peran Edukator
pendidikan kesehatan.
4. Peran Koordinator
kebutuhan klien.
5. Peran Kolaborator
kesehatan yang terdiri dari dokter, fiisoterapis, ahli gizi dan lain-lain
pelayanan selanjutnya.
6. Peran Konsultan
7. Peran Pembaharu
merupakan bagian dari peran dan fungsi perawat dalam pemberian asuhan
1. Pengkajian
membentuk hubungan yang baik dengan pasien atau dengan orang terdekat
dan harapan, (c) praktik agama dan ritual, dan (d) hubungan antara
2) Perilaku
3) Verbalisasi
terhadap kematian?
4) Hubungan interpersonal
5) Lingkungan
2. Diagnosa Keperawatan
tujuan hidup seseorang dihubungkan dengan din, orang lain, seni, musik,
literature, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya (NANDA,
2006).
27
atau orang lain, nyeri, perubahan hidup, dan penyakit kronis diri atau
orang lain.
3. Perencanaan
area beresiko, dan tanda-tanda disfungsi serta data objektif yang relevan.
menggunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara yang lebih efektif
harapan, dan 6) memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan.
4. Implementasi
kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa, 6) kebutuhan akan
penerimaan diri dan harga diri, 7) kebutuhan akan rasa aman terjamin dan
derajat dan martabat yang makin. tinggi sebagai pribadl yang utuh, 9)
nilai religius.
30
pasien, dan kembangkan rasa pemanfaatan waktu untuk berdo'a atau ritual
keagamaan, 10) yakinkan kepada pasien bahwa perawat akan dapat men-
terhadap keadaan sakit dan kematian, dan 12) bantu pasien untuk
5. Evaluasi
kecemasan.
informasi bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi
oleh kondisi fisik dan anesthesi, untuk hal tersebut maka pasien perlu
utuh, yaitu mencakup unsur bio, psiko, sosio dan spiritual. Hal tersebut
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia
(Gaffar, 1999).
yang memberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi. Tujuan dari
penting sekali untuk mengurangi faktor resiko yang diakibatkan dari suatu
pembedahan.
a. Persiapan fisik
keadaan umum pasien yang meliputi: kesadaran, tensi, nadi, suhu serta
ketiga status nutrisi harus baik; keempat klisma dan puasa yaitu
b. Persiapan mental
cacat atau mati. Dalam hal ini, hubungan baik antara penderita,
dukungan sosial atau yang lebih dikenal dengan Istilah support system.
Kecemasan ini adalah reaksi normal yang dapat dihadapi dengan sikap
D. Kerangka Teori
Kebutuhan
Pasien pre operasi
Pendekatan Proses
Keperawatan:
- Pengkajian
Peran Perawat : - Diagnosa
- Pemberi asuhan keperawatan
keperawatan - Perencanaan
- Advokat Klien - Pelaksanaan
- Educator - Evaluasi
- Koordinator
- Kolaborator
- Konsiltan
- Pembaharu
E. Kerangka Konsep
Baik
Peran perawat
dalam
pemenuhan
kebutuhan Cukup
spiritual
Pasien pre dengan
operasi pendekatan
proses Kurang baik
keperawatan
Tidak baik
E. Hipotesis