Anda di halaman 1dari 16

OLAHRAGA PROFESSIONAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyelesain Tugas Mata Kuliah

Manajemen Klub Kebugaran

Dosen Pembimbing:

Dr.Siti Baitul Mukarommah, S. Si., M.

Disusun Oleh :

Aldi Atmaja Sembiring 6211417036

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019/2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan untuk kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya
akhirnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Klub Kebugaran. Dalam makalah ini, Saya akan
menjelaskan sedikit tentang Olahraga Professional dengan segala permasalahannya. Saya
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam berbagai keterbatasan.
Maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, sehingga
mendorong saya untuk bisa memperbaikinya.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Saya berharap
makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya, dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

          Semarang, 30 Maret 2020

Aldi Atmaja sembiring


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1&2

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A.Pengertian Olahraga Profesional .......................................................... 3

B. Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional ............................................4

C.Pengaturan pelaku Olahraga profesional ...............................................5

D.Pembina Olahraga ................................................................................6

E. Cabang-Cabang Olahraga Prosesional ................................................9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12

A. Kesimpulan .........................................................................................12

B. Saran ..................................................................................................12

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….13
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Olahraga pada awalnya dilakukan atas rasa kecintaan atau keinginan untuk mendapatkan
kepuasan,kesehatan/kebugaran dan hubunngan sosial. Dewasa ini olahraga telah menjadi
fenomena disegala sudut dunia karena sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya
dan kehidupan umat manusia.Tuntutan perubahan lingkungan dari pemenuhan kebutuhan pribadi
yang sangat bervariasi dari pengolahraga yang mulai motifnya hanya sekedar hobbi(amatir)
berubah menjadikan olahraga sebagai upaya memperoleh pendapatan. Hal tersebut mendorong
berkembangnya olahraga professional sebagai salah satu komiditi ekonomi masyarakat.

Olahraga Profesional sesungguhnya telah berkembang di Indonesia sejak 1960 – an yang


penyelenggaranya pada saat itu dikaitkan dengan kebijakan dari sektor ketenaga kerjaan
khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 1971 yang mengacu pada Undang-
undang Nomor 14 tahun 1969.Sejauh ini kondisi perkembangan olahraga profesional di
indonesia belum cukup kondusif bagi terciptanya iklim yang sehat untuk penerapan
profesionalisme. Hal ini antara lain disebabkan pemahaman yang belum maksimal terhadap
olahraga profesional tersebut.

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem


Keolahragaan Nasional (SKN) olahraga professional mendapat posisi yang jelas.
Kedudukan olahraga sebagai profesi untuk mendapatkan pendapatan melalui prestasi olahraga gu
na meningkatkankesejahteraan olahragawan telah ada dasar hukum yang menjamin.Kondisi ini
menimbulkan semakin banyaknya kehadiran olahragawan profesional diIndonesia yang perlu
ditata sebaik mungkin, sehingga dalam perkembangan selanjutnya tetap berada pada landasan
idealisme tujuan keolahragaan nasional.
B.Rumusal Masalah

a. Apa Pengertian Olahraga Profesional?


b. Bagaimana Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional?
c. Apa saja Pengaturan pelaku Olahraga professional?
d. Apa itu Pembina Olahraga ?
e. Apa saja Cabang-Cabang Olahraga Prosesional?

C.Tujuan

a. Mengetahui Pengertian Olahraga Profesional?
b. Memahami Batasan Kualifikasi Olahraga Profesional?
c. Mengetahui Pengaturan pelaku Olahraga professional?
d. Mengetahui Pembina Olahraga ?
e. Mengetahui Cabang-Cabang Olahraga Prosesional?
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Olaharaga Professional

Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan


dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga. ( Pasal 1
Angka15 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional ). Secara universal
dunia olahraga mengenal dua jalur pencapaian prestasi, yaitu amatir dan professional. Keduanya
bagai dua sisi mata uang, berbeda namun saling melekat. Secara harfiah istilah keduanya
mempunyai arti yang sangat berbeda arti kata amatir berdasar kan Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan bkan untuk memperoleh
nafkah. Sementara professional adalah suatu hal yang bersangkutan dengan profesi dan
mengharuskan ada nya pembayaran untuk melakukan nya.Definisi tersebut sejalan dengan
batasan yang diatur oleh UU No 3 tahun Tahun 2005tentang Sistem Keolahragaan Nasional
(SKN). Pada pasal 1 UU itu dijelaskan olahraga amatiradalah olahraga yang dilakukan atas dasar
kecintaan atau kegemaran berolahraga. Sementara,olahraga profesional adalah olahraga yang
dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain. Ditinjau dari
aspek tujuannya, olahraga amatir bertujuan membimbing atlet mencapai prestasi tertinggi.
Menjadi juara adalah tujuan utama olahraga amatir.Peserta olahraga amatir di bawah bimbingan
pelatih selalu mengutamakan pencapaian prestasi maksimal.

Olahraga amatir mendapat dukungan dari pemerintah dan memperoleh bantuan keuangan
negara.Sementara, olahraga profesional adalah olahraga bertujuan komersial yang menekan kan
pada unsur hiburan dan menyediakan hadiah uang bagi sang juara. Pesrta boleh didukung
perusahaan-perusahaan swasta. Berolahraga adalah pekrjaan utama atlet professional. Penonton
adalah faktor penting dalam olahraga professional sebab penjualan tiket pertandingan
amat mempengaruhi bisnis ini. Bahkan, pada prakteknya beberapa cabang olahraga
profesionalsebagai subsistem telah tumbuh menjadi industri yang menggiurkan.Dewasa ini, pada
beberapa cabang olahraga, jalur profesional telah menjadi suatu bisnisyang menghasilkan uang
jutaan dolar. Sebut saja sepak bola, tenis, golf, basket, tinju dan bulu tangkis telah mejelma
menjadi indutri yang menjanjikan penghasilan spektakuler. Profesi olah raga bisa menjadi pintu
masuk untuk menjadi milyuner.Siapa yang tak kenal dengan sosok Christiano Ronaldo yang
berpenghasilan 10 juta Euro(124 milyar) per tahun. Atau, petinju asal Filipina, Manny Pacquiao
yang berpenghasilan US$ 85 juta atau Rp 799 miliar untuk dua pertarungan pada tahun lalu.Di
Indonesia, geliat olahraga profesional pun tak ketinggalan. Publik sempat terpesonadengan atlet
sepakbola Bambang Pamungkas, yang penghasilannya sempat menembus angka Rp1,1 milyar
per tahun. Sehingga, sangat wajar bila akhirnya bila jalur profesional menjadi tujuanakhir para
atlet beberapa cabang olahraga

B. Batasan Kualifikasi

 Dalam dunia olah raga, batasan amatir dan profesional sempat menjadi batu
ganjalan,khususnya dalam pelaksanaan olimpiade. Awalnya, olimpiade hanya diperuntukan
untuk atletamatir yang tidak mencari nafkah melalui kemahiran olahraga.Akibat friksi
pandangan mengenai batasan amatir dan profesional ini, cabang olahragatenis sempat didepak
dari olimpiade mulai tahun 1928. Namun, akhirnya diterima kembalimenjadi cabang olimpiade
secara resmi pada Olimpiade Seoul 1988.Seiring dengan perkembangan zaman, batasan antara
olahraga amatir dan profesionalmenjadi semakin tipis. Meskipun demikian, batasan itu tetap ada.
Misalnya, pemain sepakbola profesional boleh bertanding di kejuaraan amatir. Namun, jumlah
pemain setiap tim yang berusiadi atas 23 tahun dibatasi hingga hanya menjadi tiga orang saja
untuk setiap tim.Memang, tidak semua cabang olahraga memberikan batasan yang
rigid mengenaikualifikasi pemain profesional dan amatir yang akan ikut dalam suatu
pertandingan.

Tapi,ada juga cabang olahraga yang telah memberikan batasan yang pasti. Seperti pada c
abang tinju,organisasi dunia yang menaungi olah raga itu sudah menetapkan batasan yang jelas
dan praktis.Seorang petinju yang telah naik kelas di ring profesional, tidak boleh lagi bertanding
pada eventamatir.Hal yang sama juga terjadi pada olahraga golf. R&A Rules Limited dan The
United StatesGolf Association menetapkan aturan status atlet amatir dan profesional dengan
sangat ketat. Atletgolf amatir tidak diperkenankan menerima hadiah dalam bentuk keuntungan
finansial
C. Pengaturan Pelaku Olahraga Profesional

Batasan pelaku olahraga kedua jenjang ini juga telah diatur secara jelas dan tegas.
Pasal55 UU SKN menegaskan, setiap orang dapat menjadi olahragawan professional setelah
memenuhi persyaratan:

1. Pernah menjadi olahragawan amatir yang mengikuti kompetisi secara periodik;


2. Memenuhi ketentuan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan;
3. .Memenuhi ketentuan medis yang di persyaratkan;
4. Memperoleh pernyataan tertulis tentang pelepasan status dari olahragawan amatir
5. Menjadi olahragawan profesional yang diketahui oleh induk organisasi cabang olahraga
yang bersangkutan.

Pengaturan ini dilakukan secara jelas untuk melindungi setiap olahragawan professional.
Sehingga dalam melakukan profesinya, olahragawan professional harus membuat perjanjian
berupa kontak kerja. Tujuannya agar haknya terkait masalah pendapatan, kesehatan,manajemen,
pelatihan dan hukum yang layak dapat dilindungi. Sementara itu, Alih status olahragawan amatir
menjadi olahragawan profesional secaralebih rinci diatur dalam Pasal 57 PP Penyelenggaraan
Keolahragaan. Yaitu wajib memenuhi persyaratan:

1. Memenuhi batasan usia sesuai ketentuan induk organisasi cabang olahraga atau
federasiolahraga internasional;
2. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani berdasarkan keterangan dokter yang
ditunjukoleh Badan Olahraga Profesional;
3. .Pernah menjadi anggota perkumpulan olahraga amatir;
4. .Pernah mewakili Indonesia dalam Olimpiade, Pekan Olahraga Internasional Tingkat
Asia (Asian Games), Pekan Olahraga Internasional Tingkat Asia Tenggara (South East
Asian Games), kejuaraan olahraga tingkat dunia/internasional, menjadi juara nasional,
ataumenjadi juara tingkat provinsi; dan
5. Mendapat rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga.
D.Pembinaan Olahraga

  Apapun kualifikasinya, pada dasarnya target pencapaian olahraga adalah prestasi.


Jenjangamatir merupakan pintu masuk dari ajang peningkatan prestasi selanjutnya pada
jenjang profesional. Pasal 27 UU SKN menegaskan pembinaan dan pengembangan olahraga pres
tasidilaksanakan serta diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga. Baik pada tingkat
daerah,nasional, dan internasional.Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi ini dilakukan
oleh induk organisasicabang olahraga, baik pada tingkat pusat maupun pada tingkat
daerah. Dan, dilakukan oleh pelatih yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi yang
jelas dan telah ditentukan olehmasing-masing induk organisasi.Mekanisme kerjanya dengan
memberdayakan perkumpulan olahraga, sertamenumbuhkembangkan sentra pembinaan olahraga
baik dalam skala nasional maupun daerah.Upaya itu dilakukan dengan menyelenggarakan
kompetisi secara berjenjang dan berkelanjutan.Hal ini dilakukan dengan melibatkan olahragawan
muda potensial berdasarkan hasil pemantauan, pemanduan, dan pengembangan bakat
sebagai proses regenerasi. Lalu apakah yangdimaksud dengan induk organisasi cabang olah
raga? Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Olah Raga
sebagai petunjuk pelaksanaan UU SKN memberikan definisi yang jelas mengenai induk organisa
si cabang olahraga yaitu organisasi olahraga yang membina, mengembangkan.

Dan mengoordinasikan satu cabang atau gabungan organisasi cabang olahraga dari satu jenis
olahraga,dan merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan.
Berikut adalah contoh beberapa Induk Organisasi Cabang Olahraga yang merupakan anggota
federasi cabang olahraga Internasional:

1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan anggota federasi


cabangolahraga sepakbola internasional yaitu Fédération Internationale de
FootballAssociation (FIFA).
2. .Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) merupakan anggota federasi
cabangolahraga bulutangkis internasional yaitu International Badminton Federation (IBF)
yang sekarang bernama Badminton World Federation  (BWF).
3. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) merupakan anggota federasi
cabangolahraga bola basket internasional yaitu Fédération Internationale de Basketball
(FIBA).
4. Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) merupakan anggota Federasi Renang
Internasional ( Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA)
5. Persatuan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) merupakan anggota Federasi
AnggarInternasional ( Fédération Internationale d’Escrime).
6. Taekwondo Indonesia, merupakan anggota dari World TaekwondoFederation  (WTF).

 Dengan demikian, pembinaan mengenai atlet, wasit, dan berbagai aspeknya, masih berada di
tangan organisasi induk olahraga masing-masing. Sebagai misal, dalam cabang taekwondo
pengelolaan Ujian Kenaikan Tingkat dan akreditasi wasit, merupakan kewenangan Pengurus
Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sebagai induk olahraga yang diakui secara saholeh negara
dan juga merupakan anggota federasi olahraga internasional.Untuk pembinaan olahraga amatir
sudah jelas siapa penanggung jawabnya, yaitu masing-masing organisasi induk olahraga. Lalu
bagaimana dengan pembinaan olahraga profesional? UU SKN dan PP tentang Penyelenggaraan
Keolahragaan pun telah mengaturnya dengan sangat jelas Pembinaan dan pengembangan
olahraga profesional dilakukan oleh indukorganisasi cabang olahraga atau organisasi olahraga
profesional, bisa secara bersama-sama atauterpisah. Dengan tujuan untuk terciptanya prestasi
olahraga, lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan.Tentunya, pola pembinaan ini
diselaraskan dengan ketentuan feerasi cabang olahraga internasional masing-masing.

Tidak semua cabang membentuk sendiri wadah organisasi profesionalnya sendiri.Pada


cabang bulu tangkis misalnya, pembinaan kedua jenjang tetap di kendalikan oleh PBSI.
Meskipun demikian, beberapa cabang, organisasi olahraga profesionaldi Indonesia telah
terbentuk, misalnya Persatuan Golf Profesional Indonesia (PGPI) dan KomisiTinju Profesional
Indonesia (KTPI).Selain itu, UU SKN dan turunannya telah menunjuk penanggungjawab
pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian olahraga profesional adalah Menteri
Pemuda danOlahraga. Tugasnya itu dibantu oleh Badan Olahraga Profesional (BOPI).Tugas
BOPI sendiri diatur pada Pasal 37 ayat (3) PP No. 16/2007 tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan


dan pengendalian olahraga profesional;
2. Melakukan pembinaan dan pengembangan serta pengawasan dan pengendalian
terhadap penyelenggaraan kegiatan olahraga profesional;
3. .Melakukan pengkajian dan pengembangan sistem pembinaan dan pengembangan
serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional; dan
4. Menetapkan standar, norma, prosedur, dan kriteria pembinaan dan pengembangan
serta pengawasan dan pengendalian olahraga profesional.

Bila merujuk pada ketentuan ini, fungsi BOPI sudah sangat jelas yaitu diarahkan untuk
membina, mengembangkan dan mengawasi subsistem keolahragaan, yaitu industri olahraga
itusendiri sebagai muara dari olahraga profesional. Tujuannya, agar hak atlet dan spirit olahraga
tidak dirugikan serta terkontamisani secara negatif oleh kepentingan bisnis. Mengingat, industry
olahraga sangat kompleks dan mempunyai keterkaitan dengan berbagai pihak, namun dengan
kepentingan yang sama, yaitu keuntungan finansial. 

Namun, pada prakteknya dalam beberapa kasus terjadi friksi antara induk organisasi
cabang olahraga dengan pihak BOPI. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman yang keliru
dalammenafsirkan peraturan.Bila merujuk pada ketentuan peraturan perundangan, dalam konteks
pembinaan olahraga secaraumum, kewenangan utama pada dasarnya tetap berada pada induk
cabang olahraga masing-masing.Berdasarkan hirarki perundang-undangan kedudukan BOPI
posisinya lebih rendah dariorganisasi induk cabang olahraga. Mengingat, organisasi induk
cabang olahraga diatur dalamketentuan UU SKN, sementara BOPI diatur dalam PP, yang
pembentukannya dilaksanaka melalui Peraturan Menteri.Ketentuan perundang-undangan sudah
jelas menegaskan, bahwa seluruh organisasi olahraga yang telah memenuhi persyaratan standar
organisasi olahraga harus sudah menyesuaikan ketentuan ini. Dengan tujuan untuk memelihara
kesinambungan dan mencegah timbulnya lingkungan yang menghambat proses pembinaan dan
pengembangan olahraga prestasi.

Jika di bandingkan dengan negara maju, industri olahraga nasional memang masih
kalah jauh. Namun potensi untuk berkembang majusangat pesat, mengingat potensi pasar yang
sangat besar. Memang tidak mudah untuk membangun industry olahraga yang mumpuni.
Kesiapan infrastruktur, investor dan keberadaan pihak sponsor sangat menentukan dalam
industry olahraga. Dalam konteks ini, beberapa cabang olah raga di dalam negeri sudah mulai
memasukifase industri olahraga. Seperti sepakbola, bulu tangkis, tinju, dan bola basket. Namun
secarafaktual masih meretas jalan yang berliku. Mengingat, jenjang olah raga ini sangat
bergantung pada frekwensi liga pertandingan, jumlah penonton, dan yang paling utama adalah
investor dan sponsor. Tanpa penonton, maka tidak aka nada liga kejuaraan. Tanpaliga, maka
sponsor dan investor pun tidak masuk. Tanpa sponsor, maka tidak ada income. 

E.Cabang-Cabang Olahraga Professional

1. Angkat Besi

Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat
yangdisebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan,
fleksibilitas,konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan
kekuatanfisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.

2. Bulu Tangkis

Bulu tangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga raket
yangdimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan.Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok"
atau "shuttlecock")melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan
dan berusahamencegah lawan melakukan hal yang sama.

3. Anggar

Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan
padateknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan
menggunakan keterampilan dalam memanfaatkankelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik
anggaran adalah suatu csbang olahraga yang di kerjakan di sekolah-sekolah Eropa pada masa
lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu
olahraga resmi di Olimpiade.

4. Golf

Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim
yang berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada dilapangan dengan jumlah
pukulan tersedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat pemukul
yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu dari permainan yang tidak memilikilapangan
permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masingmemiliki
desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golfadalah
"memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalamlubang
dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan Aturan".

5. Renang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan
buatan.Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai
sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan
olahraga air.Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang
membuattubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

6.Sepak Bola

Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan oleh dua tim,
yangmasing-masing beranggotakan sebelas orang. Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11
orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan
("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalahsang pemenang (biasanya dalam
jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untukmenentukan pemenang jika hasilnya seri).
akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit danapabila dalam pertambahan waktu hasilnya
masih seri akan diadakan adu penalti yang setiaptimnya akan diberikan lima kali kesempatan
untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper
hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpentingdalam mencapai tujuan ini adalah para
pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama
masih dalam permainan.

7. Loncat Indah

Loncat indah adalah olahraga yang pertama kali ditemukan di Eropa dan mulai
menjadiolahraga kompetisi di Inggris pada tahun 1905. Loncat indah merupakan perpaduan
gerakanakrobatik di udara dan loncatan. Pada dasarnya loncat indah terdiri dari loncatan yang
dimulaidari langkah take off atau pantulan take off kemudian masuk ke air. Penggunaan papan
loncatadalah kombinasi dari gerakan saat di udara setelah take off dan sebelum masuk ke air.
8. Bola Voli

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantaiyang
masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

9. Bola Basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakanmasing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan
memasukkan bola kedalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena
biasa dimainkan diruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil.
Selain itu, bola basket mudsh dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulit kan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

10. Baseball

Bisbol atau dikenal dengan baseball adalah olahraga yang dimainkan dua tim.
Pelempar(pitcher) dari tim yang melempar berusaha melempar bola yang disebut bola bisbol,
sedangkan pemain (batter) dari tim yang memukul berusaha memukul bola dengan menggunaka
n tongkat pemukul (bat). Tim yang melempar berusaha menangkap bola yang dipukul oleh tim y
ang memukul agar tim yang memukul berubah menjadi tim yang melempar. Tim yang
memukulmendapat angka dengan cara berlari berlawanan arah dengan jarum jam untuk pulang
kehome plate setelah menyentuh marka di permukaan lapangan bisbol yang disebut base. Bisbol 
jugadisebut sebagai hardball untuk membedakan nya dengan sofbol.

Dan masih banyak lagi cabang olahraga lain nya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Olahraga Profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh


pendapatandalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
( Pasal 1 Angka15 UU Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional).
Pengaturan Pelaku Olahraga ProfesionalBatasan pelaku olahraga kedua jenjang ini juga telah
diatur secara jelas dan tegas. Pasal 55 UUSKN menegaskan, setiap orang dapat menjadi
olahragawan profesional setelah memenuhi persyaratan:

1.Pernah menjadi olahragawan amatir yang mengikuti kompetisi secara periodik;

2.Memenuhi ketentuan ketenagakerjaan yang dipersyaratkan;

3.Memenuhi ketentuan medis yang dipersyaratkan; dan

4.Memperoleh pernyataan tertulis tentang pelepasan status dari olahragawan amatir

5.Menjadi olahragawan profesional yang diketahui oleh induk organisasi cabang olahraga yang
bersangkutan.

B.Saran

Dengan adanya Olahraga profesional adalah olahraga yang bertujuan komersial yang
menekankan pada unsur hiburan dan menyediakan hadiah uang bagi sang juara. Peserta boleh
didukung perusahaan-perusahaan swasta. Berolahraga adalah pekerjaan utama atlet professional
maka Penonton adalah faktor penting dalam olahraga profesional sebab penjualan
tiket pertandingan amat mempengaruhi bisnis ini. Bahkan, pada prakteknya Di harapkan beberap
acabang olahraga profesional sebagai subsistem telah tumbuh menjadi industri yang lebih
menggiurkan.Pada beberapa cabang olahraga, jalur profesional telah menjadi suatu bisnis yang
menghasilkan uang jutaan dolar.
DAFTAR PUSTAKA

Amansyah. (2010). Olahraga dan Etika Fair Play. Diakses pada tanggal 26
Februari2012.http://syahaman.blogspot.com/2010/06/olahraga-dan-etika-fair-play.html

Anung Handoko. (2008).Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta : Kanisius.Armando Pribadi.


(Desember 2010).  Fair  Play. Makalah yang disajikan dalam Seminar Nasional Sport
Enterpreuneur, di FIK UNY.

Barnawi., M.Arifin. (2012).Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Dimyati.(2010).Peran Guru sebagai Model Dalam  Pembelajaran Karakter dan Kebajikan Mo
ral Melalui Pendidikan Jasmani.Yogyakarta: Cakrawala Pendidikan, 85-98.

Munir, Abdullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak  dari Rumah.

Yogyakarta: Pedagogia

Robert S. Weinberg., Daniel Gould. (2007). Foundations  of  sport and exercise psychology.

Human Kinetics Publisher. Four Edition.

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Olahraga_Profesional

Anda mungkin juga menyukai