Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN ANAK USIA


SEKOLAH

KELOMPOK 4:

CENSI ANGGREANI LAY LELE

INKA MAHARANI RAMBU JOTTI

MARIA ROSA MISTIKA D.MEDE

DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Anak Usia Sekolah “. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Kami menyadari banyak kekurangan
dan hal hal yang perlu ditambahkan lagi. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat kami
butuhkan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Kupang,11 juni 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................................................................5
2.2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak usia sekolah........................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kecepatan pertumbuhan anak di rentang usia ini merupakan kecepatan genetis
masing-masing anak, yang juga dipengaruhi faktor lingkungan, terutama makanan. Hasil
dari perbedaan pertumbuhan mengakibatkan ada anak yang berbadan pendek dan ada
yang tinggi. Komposisi tubuh anak setelah usia 5 tahun mulai berubah. Perbedaan
komposisi tubuh anak perempuan dan anak laki-laki mulai tampak berbeda. Tubuh anak
perempuan lebih banyak lemak, sedangkan tubuh anak laki-laki lebih banyak otot
(Yayasan Institut Danone 2010). Di sisi lain, sebagian besar waktu anak usia ini banyak
dimanfaatkan dengan aktivitas di luar rumah, yakni sekitar 3-6 jam di sekolah, beberapa
jam untuk bermain, berolahraga, dan sebagainya, sehingga anak memerlukan energi yang
lebih banyak. Waktu yang lebih banyak digunakan bersama teman ini dapat
mempengaruhi jadwal makan anak, bahkan terhadap pola makannya (Yayasan Institut
Danone 2010).
Anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat SD bagi anak yang normal.
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang
tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini
karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian
nutrisi dan gizi yang seimbang (Anonim 2012). Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah
adalah periode yang dimulai dari usia 60-12 tahun. Anak usian sekolah disebut sebagai
masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia
sekolah dasar anak sudh dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan
tugas-tugas belajar (Yusuf 2010). Menurut Wong (2004) periode perkembangan usia
anak sekolah merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan menjauh
dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan sebaya yang lebih luas. Anak
usia sekolah mengalami perkembangan dari usia anak menjadi remaja, yang ditandai
dengan perubahan fisik pada masa remajanya. Menurut Santrock (2002) pertumbuhan
masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi. Pada masa kanak-kanak
awal, rata-rata anak bertambah  tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5
kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat
pada waktu lahir. Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah artinya sekolah
menjadi pengalaman inti anak anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan
fisik, kogninisi dan psikososial (arianti 2015).
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak
menguasai berbagi konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainya.
Misalnya, mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat.
Mereka juga dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkaian tindakan (arianti
2015).
Anak-anak yang berumur lima tahun dapat mencari jalan sendiri ke rumah temenya
tetapi tidak dapat menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri
dengan kertas dan pensil. Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus
membelok pada tempat-tempat tertentu, tetapi mereka tidak mempunnyai gambaran rute
secara keseluruhan. Sebaliknya anak-anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan
peta rute itu. Pieget menamakan masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-
anak memakai istialah abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya dengan
objek yang konkret. Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan kogniti, pada
tahapan operasional formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai 12 tahun, anak-anak
sanggup berfikir logis dengan berbagai istilah simbolik murni. Stadium pemahaman
moral pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini. Anak mulai menghargai bahwa
beberapa peraturan adalah kebiasaan sosial-persetujuan bersama yang dapat sekehandak
hati diputuskan dan di ubah jika semua setuju. Menurut Papalia et all (2004) pada awal
periode ini (usia 6 tahun) anak-anak ini masih terlihat seperti anak kecil. Namun di akhir
periode ini (sekitar usia 12 tahun) anak-anak ini sudah berubah dan mulai tampak seperti
orang dewasa.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa Pengertian pertumbuhan dan anak usia sekolah
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak usia sekolah
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan dan anak usia sekolah
2 . Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak usia sekolah
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

1 . Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik

2. Anak Usia Sekolah

Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat
mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Banyak ahli
menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, di mana apa yang telah terjadi
dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa
selanjutnya (Gunarsa 2006). Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah anak pada usia 6-
12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak
dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang
tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan
dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.

2.2 Faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Menurut Hidayat (2005) dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak
setiap individu akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. Peristiwa
tersebut dan secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. Proses
percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
(Hidayat 2005):
a. Faktor Heraditer
Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh
kembang anak di samping faktor lain. Yang termasuk faktor herediter adalah bawaan,
jenis kelamin, ras, suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas dan
kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang (Hidayat, 2005).
Pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada jenis laki-laki setelah lahir akan
cenderung lebih cepat atau tinggi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan 21
dibandingkan dengan anak perempuan akan bertahan sampai usia tertentu mengingat
anak perempuan akan mengalami pubertas lebih dahulu dan kebanyakan anak
perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dan besar ketika masa
pubertas dan begitu juga sebaliknya di saat anak laki-laki mencapai pubertas maka
laki-laki akan cenderung lebih besar (Hidayat, 2005). Ras atau suku bangsa juga
memiliki peran dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada
suku bangsa tertentu memiliki kecenderungan lebih besar atau tinggi seperti bangsa
Asia cenderung lebih pendek dan kecil dibandingkan dengan bangsa Eropa atau lainya
(Hidayat, 2005).
b. Faktor Lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peran penting dalam menentukan tercapai dan
tindakan potensi yang sudah dimiliki. Yang termasuk faktor lingkungan ini dapat
meliputi lingkungan pranatal, lingkungan yang masih dalam kandungan dan
lingkunagn post natal yaitu lingkungan setelah bayi lahir (Hidyat, 2005).
1. Linkungan Pranatal Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai
konsepsi lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu hamil, lingkungan
mekanis seperti posisi janin dalam uterus, zat kimia atau toxin seperti
penggunaan obat-obatan, alkohol atau kebiasaan merokok ibu hamil,
hormonal seperti adanya hormon somatrotopin, plasenta tiroid, insulin dan
lain-lain yang berpengaruh pada pertumbuhan janin. Faktor lingkungan
yang lain adalah radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ
otak janin. Infeksi dalam kandungan juga akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi demikian juga stres yang dapat
mempengaruhi kegagalan tumbuh kembang. Faktor imunitas akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin sebab dapat
menyebabkan terjadinya abortus, selain itu juga kekurangn oksigen pada
janin akan mempengaruhi gangguan dalam plasenta yang dapat
menyebabkan bayi berat badan lahir rendah (Hidayat, 2005).
2. Lingkungan Postanal Selain faktor lingkungan intra uteri terdapat
lingkungan setelah lahir yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang
anak seperti, budaya lingkungan, sosial ekonomi keluarga, nutrisi, iklim
atau cuaca, olahraga, dan setatus kesehatan (Hidayat, 2005).
c. Budaya Lingkungan
Budaya lingkungan dalam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak dalam dalam memahami atau
mempersiapkan pola hidup sehat.hal ini dapat terlihat apabila kehidupan atau
perilaku mengikuti budaya yang ada kemungkinan besar dapat menghambat dalam
aspek pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai contoh anak yang dalam usia
tumbuh kembang membutuhkan makanan yang bergizi,maka tentu akan
mengganggu atau menghambat pada masa tumbuh kembang (Hidayat, 2005).
d. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Hal ini dapat terlihat anak dengan sosial ekonomi tinggi,
tentunya pemenuhan kebutuhan gizi sangat cukup baik dibandingkan dengan anak
dengan sosial ekonomi rendah. Demikian juga dengan status pendidikan keluarga,
misalnya tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dalam
pemenuhan gizi danmereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya
pemenuhan kebutuhan gizi atau pentingnya pelayannan kesehatan lain yang
menunjang dalam pembantu pertumbuhan dan perkembangan anak (Hidayat,
2005).
e. Nutrisi
Salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi kebutuhan untuk tumbuh dan
berkembang selama pertumbuhan, terdapat zat gizi yang diperlukan seperti
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Kebutuhan ini sangat
diperlukan pada masa-masa tersebut, apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang
terpenuhi maka akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan (Hidayat,
2005).
f. Ikilim atau Cuaca
Iklim atau cuaca ini berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini
dapat dilihat pada musim tertentu pula terkadang kesulitan mendapatkan makanan
yang bergizi seperti saat musim kemarau penyedian sumber air bersih atau sumber
makanan sangat kesulitan (Hidayat, 2005).
g. Olah Raga atau Latihan Fisik
Hal ini dapat memacu perkembangan anak,karena dapat meningkatkan
stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel. Kemudian pula dalam aspek
23 sosial, anak dapat mudah melakukan interaksi dengan temanya sesuai dengan
olahraganya (Hidayat, 2005).
h. Posisi Anak dalam Keluarga
Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini juga
dapat dilihat pada anak pertama atau tunggal, dalam aspek perkembangansecara
umum kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena
sering berinteraksi dengan orang dewasa, akan tetapi dalam perkembangan
motoriknya kadang-kadang telambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya
dilakukan saudara kandungnya. Kemudian juga pada anak kedua atau berada di
tengah kecenderunagan orang tua yang merasa bisa dalam merawat anak lebih
percaya diri sehingga kemampuan untuk beradaptasi anak lebih cepat dan mudah,
akan tetapi dalam perkembangan intelektual biasanya trekadang kurang apabila
dibandingkan dengan anak pertama, kecenderungan tersebut juga tergantung pada
keluarga (Hidayat, 2005).
i. Status Kesehatan
Hal ini dapat berpengaruh dalam pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.
Hal ini juga dapat dilihat apabila anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka
percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah, akan tetapi apabila status
kesehatan kurang maka maka akan terjadi perlambatan (Hidyat, 2005).
j. Faktor Hormonal
Faktor ini berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain: somatrotopin
yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan
menstimulasi metabolisme tubuh, sedangkan glukokortikoid yang mempunyai
fungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi
testosteron dan ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut
akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perepuan
yang sesuai dengan dengan peran hormonya (Hidayat, 2005).
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak sekolah yakni faktor


genetik, lingkungan. Periode dan Tahapan Tumbuh kembang anak usia sekolah dilihat
dari berbagai aspek baik dari aspek fisik/biologis, kognitif, fan sosial emosi. Aspek
perkembangan pada masa sekolah meliputi perkembangan intelektual,
perkemankembangan bahasa perkembangan sosial, perkembangan emosi,
perkembangan moral, perkembangan penghayatan keagamaan, perkembagan motorik,
perkembangan fisik, perkembangan bicara, kegiatan bermain,dan usia 10-12.
Parameter pertumbuhan anak sekolah mengggunakan BB, TB, dan IMT/BMI menurut
umur, yang diukur atau dinilai dengan menggunakan standar baku WHO anthro.

Perhatian kepada gizi pada anak usia sekolah (6-12 tahun) perlu karena selama
ini perhatian dalam masalah gizi masih berfokus pada gizi pada masa prenatal, bayi,
dan balita. Pada masa sekolah, anak sudah mulai berfokus pada pelajaran sekolah dan
lebih banyak waktu dihabiskan di sekolah. Anak sekolah mulai mengenai jajan,
sehingga perlu mendapat perhatian akan kebutuhan gizi yang sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah
DAFTAR PUSTAKA
arianti, e. (2015). "Tumbuh Kembang Anak (6-12 tahun)." 23 September 2016, from
http://kdkep.blogspot.co.id/2015/05/tumbuh-kembang-anak-6-12-tahun.html

Maryanto, L. (2012). "TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR." 23 September 2016,
from http://li2kmaryanto.blogspot.co.id/2012/06/tingkat-perkembangan-anak-usia-sekolah.html

Anda mungkin juga menyukai