Laporan Pendahuluan Masalah Konsep Diri
Laporan Pendahuluan Masalah Konsep Diri
1. Definisi
Konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial yang tidak didapat sejak
lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang terhadap dirinya.
Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial
seseorang. Secara umum konsep diri adalah semua tanda, keyakinan dan pendirian yang
merupakan suatu pengetahuan individu tentang dirinya yang dapat memengaruhi
hubungannya dengan orang lain, termasuk karakter, kemampuan, nilai, ide dan tujuan
(Hidayat, 2006:238).
2. Mekanisme Fisiologis
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan,dan kepercayaan yang
membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya
denga orang lain. Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari. Salah satu
komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu
tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga
dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka
cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek
utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri digambarkan sebagai perasaan yang negetiv terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan,
mengkritik diri sendiri, penurunan produktifitas, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secar sosial. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan
ideal diri yang tidak realistik (Keliat, 2001).
3. Diagnosa Keperawatan
3.1. Keputusasaan
3.1.1. Definisi
Kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada
sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan
tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri.
3.1.2. Batasan Karakteristik
Menutup mata
Penurunan afek
Penurunan selera makan
Penurunan respon terhadap stimulus
3.1.3. Faktor yang Berhubungan
Diasingkan
Penurunan kondisi fisiologis
Stres jangka panjang
Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
3.2. Gangguan Citra Tubuh
3.2.1. Definisi
Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu
3.2.2. Batasan karakteristik
Perilaku mengenali tubuh individu
Perilaku menghindari tubuh indi(idu
Perilaku memantau tubuh indi(idu
Obyektif
Perubahan actual pada fungsi
Perubahan actual pada struktur
Perilaku mengenali tubuh individu
Subyektif
Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral
Depersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral
Penekanan pada kekuatan yang tersisa
3.2.3. Faktor yang Berhubungan
Biofisik, kognitif
Budaya, tahap perkembangan
Penyakit, cedera
3.3. Gangguan Identitas Personal
3.3.1. Definisi
Ketidakmampuan mempertahankan persepsi diri yang utuh dan terintegrasi
3.3.2. Batasan Karakterisitik
Sifat personal kontradiktif
Deskripsi waham terhadap diri sendiri
Gangguan citra tubuh
3.3.3. Faktor yang Berhubungan
Harga diri rendah kronik
Indoktrinasi pemujaan
Diskontinuitas budaya
Referensi:
Suliwati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC
Wong, Donna L., dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Hidayat, A. Aziz Alimun. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Potter&Perry, 2005. Fundamental KeperawatanVolume I. Jakarta: EGC
Tarwoto dan Wartonah, 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika. Ed 3
Kozier, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC