Anda di halaman 1dari 46

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

Oleh :
TIM PENYUSUN
RENSTRA 2013-2018

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2013

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018


86 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
VISI :
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk
SDM yang berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis
budaya Jawa Barat”

Struktur Organisasi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 85
Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari organisasi pemerintahan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat seharusnya memiliki tata kelola administrasi
negara yang efektif, efisien dan maju dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dalam bidang pendidikan. Dalam Era Globalisasi, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
harus dapat membangun kemampuan dan kapasitas organisasi dalam lingkup regional
dan nasional sehingga menjadi organisasi yang mampu eksis dalam era globalisasi. Untuk
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

itu, di perlukan sebuah proses transformasi secara mendasar dan siqnifikan dalam rangka
mewujudkan lembaga yang profesional, visioner, mandiri dan maju.

Merespon rencana pembangunan pendidikan di Jawa Barat sesuai dengan RPJPD


2005-2025, RPJMD 2013-2018 Pemerintah Provinsi Jawa Barat , maka perlu disusun
sebuah Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Periode Tahun
Gambar 2.1.

2013-2018. Renstra tersebut merupakan sebuah dokumen perencanaan strategik. Untuk


jangka menengah (5 tahun) , yang berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi semua
satuan atau unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan semua pihak
terkait, stakeholders dan masyarakat, dalam rangka penyelenggaran tata kelola layanan
pendidikan di Jawa Barat.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan dokumen ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bandung, Desember 2013


K
KE P LA DINAS PENDIDIKAN
PA
KEPALA P
PR
ROV
OVINSI JAWA BARAT,
PROVINSI

Pr
P of. Dr.H.MOH.
Prof. Dr.H.MOH
OH
H. WAHYUDIN ZARKASY, CPA
Pembina Utama Madya
NIP. 195708071986011001

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018


84 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Daftar Pustaka

A. Qudri Azizy, 2007, Change Management dalam Reformasi Birokrasi, Jakarta: Gremedia
Pustaka Utama.
Hanif Nurcholis, 2007, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Jakarta:
Grasindo.
Jean Baechler, 2001, Demokrasi : Sebuah Tinjauan Analisis, (terjemahan Bern Hidayat),
Yogjakarta: Kanisius.
Leo Agustino, 2006, Politik dan Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung – Puslit KP2W
Lemlit Unpad.
Nanang Fattah, 2003, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugrogo. (2008). Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo
Pemerintah Republik Indonesia, 2003, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang Otonomi Daerah 2004, (Kumpulan
UU Otonomi Daerah Tahun 2004), Bandung: Fokusmedia.
Pamudji, 1981, Ekologi Administrasi Negara, Jakarta: Bumi Aksara.
Tripomo, Tedjo, dkk.,2005, Manajemen Strategi, Bandung : Rekayasa Sains.
Umar, Husien, 2003, Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wicaksono, W. Kristian, 2006, Administrasi dan Birokrasi Pemerintah, Yogjakarta: Graha
Ilmu.

Daftar Pustaka
83
Daftar Isi
Fokus Renstra adalah sebuah proses transformasi tata kelola pendidikan di Jawa Barat
yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menuju sebuah organisasi
yang maju, modern, visioner, berorientasi pada layanan masyarakat yang prima, dengan
berpikir sistemik dan strategis. Melalui proses transformasi tersebut, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat membangun kemampuan atau kapasitas organisasi
yang lebih mandiri dan maju dalam lingkup regional, nasional agar menjadi organisasi
yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga mampu eksis dalam era globalisasi.
KATA PENGANTAR _____ iii
Untuk maksud di atas Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2013-2018 adalah:
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM Bab I: PENDAHULUAN
yang berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis 1.1 LATAR BELAKANG _____ 1
budaya Jawa Barat” 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN _____ 4
1.3 LANDASAN HUKUM 4
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian Visi 1.4 KERANGKA PIKIR 7
Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2018 , yakni : 1.5 PENDEKATAN PROSES PENYUSUNAN 8
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN 18
1. Terwujudnya “kemajuan” dalam proses sistem tata kelola atau manajemen pendidikan
di Jawa Barat;
Bab II: GAMBARAN PELAYANAN DINAS
2. Dihasilkannya output pendidikan yang memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur;
2.1 STRUKTUR ORGANISASI _____ 19
3. Dihasilkannya output pendidikan dengan kecerdasan majemuk sehingga memiliki
2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS _____ 21
keunggulan dan daya saing;
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS _____ 21
4. Dihasilkannya output pendidikan yang berjiwa entrepneurship dan produktif sehingga
memiliki kemandirian;
Bab III: ISU-ISU STRATEGIS DINAS
5. Dihasilkannya output pendidikan dengan pembiasaan dan pengusaan IPTEK yang
3.1. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ALE) DINAS _____ 25
maju;
3.2 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI) DINAS _____ 30
6. Dihasilkannya output pendidikan yang mampu menghargai, mencintai, mendayagunakan
3.3. SWOT ANALYSIS _____ 33
dan melestarikan budaya Jawa Barat.
Semuanya dilandasi dan dibangun di atas 4 (empat) nilai (values) sebagai filosofis
Bab IV: IVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
dasar lembaga atau organisasi , yaitu : IKHLAS, CERDAS, TANGKAS dan INTEGRITAS;
4.1 VISI, MISI _____ 35
dengan keyword:”IC-TI ”.
4.2 TUJUAN DAN SASARAN _____ 41
4.3 PILIHAN STRATEGI _____ 49
4.4 ARAH KEBIJAKAN _____ 51

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018


82 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Bab V: RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 PROGRAM, KELOMPOK SASARAN DAN KEGIATAN _____ 53
5.2 KEGIATAN _____ 65 Bab VII
PENUTUP
Bab VI: INDIKATOR KINERJA PROGRAM PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA
BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 _____ 72
6.2 INDIKATOR KINERJA PROGRAM _____ 87

Bab VII: P E N U T U P _____ 81


Dalam era globalisasi dengan dinamika, kompleksitas, perkembangan dan persaingan
ketat, negara dituntut semakin berperan dan eksis. Peran negara atau pemerintahan dalam
DAFTAR PUSTAKA _____ 83
persaingan global semakin penting dalam rangka membangun daya saing global dari setiap
negara atau bangsa. Dalam persaingan global, negara tidak cukup hanya menjalankan
urusan-urusan yang bersifat rutin belaka (ketatausahaan negara), melainkan harus
mampu membangun keunggulan kompetitif nasional (Michael E. Porter, The Competitive
Advantage of The Nation, 1998).

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai bagian dari lembaga penyelenggara
pendidikan merupakan bagian dari organisasi pemerintahan yang dikelola dengan
administrasi negara guna memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan, seharusnya dapat membangun kemampuan atau kapasitas organisasi dalam
lingkup regional, nasional agar menjadi organisasi yang mampu eksis dalam era global.
Untuk itu, penyelenggaraan tata kelola pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat harus direformasi, agar terjadi perubahan secara mendasar
dan siqnifikan.

Merespon rencana pembangunan pendidikan di Jawa Barat pada periode tahun


2013-2018 sebagaimana tertuang dalam RPJPD dan RPJMD 2013-2018 Provinsi Jawa
Barat, maka perlu disusun sebuah dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2013-
2018 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam waktu/periode menengah untuk waktu
5 tahun ke depan, dalam wujud sebuah dokumen perencanaan strategik. Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi semua satuan
atau unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta pihak-pihak
terkait, stakeholders dan masyarakat.

Bab VII
Penutup
81
a. SOP Bidang
Program Penyelenggaraan
8. 1 b. SOP Balai
Administrasi Perkantoran
c. RKBU
Program Peningkatan a. Manajemen Aset
Bab I
9. Prasarana dan Sarana 1
Aparatur b. DaŌar Inventaris Barang PENDAHULUAN
Program Pemeliharaan a. Manajemen Aset
10. Prasarana dan Sarana 1
Aparatur b. DaŌar Inventaris Barang
a. AKIP/ LAKIP
Program Peningkatan b. LPPD
Pengembangan Sistem
11. 1 c. LKPJ
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan d. Penetapan Kinerja
1.1 LATAR BELAKANG
e. Evaluasi Kinerja
a. Guru Bahasa Daerah Memasuki abad ke-21, setiap negara di dunia dihadapkan dengan berbagai peluang
Program Pengelolaan b. Guru Kesenian dan tantangan akibat terjadinya arus globalisasi. Isu globalisasi telah mengakibatkan
12. Kekayaan dan Keragaman 6 c. Kurikulum Mulok terjadinya interaksi, transaksi, dinamika perkembangan dan kompetisi antar negara, antar
Budaya d. Buku Bahasa Daerah bangsa, antar budaya di seluruh belahan dunia. Akibatnya, globalisasi membangun atau
e. Alat-alat Kesenian membangkitkan kesadaran bangsa-bangsa di dunia tentang arti pentingnya daya saing,
keunggulan, dan mutu sumber daya manusia (SDM).

Menjadi tugas dan peran negara melalui penyelenggaraan administrasi publik untuk
membangun lingkungan strategis, yang memungkinkan terjadinya pengembangan SDM
dalam rangka menciptakan keunggulan dan daya saing, agar mampu berkompetisi dalam
lingkungan masyarakat global. Dimensi pengembangan SDM telah menjadi bagian dari
cita-cita atau tujuan (goals) bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan
UUD 1945.

Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan


UUD 1945 di antaranya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, sangatlah memiliki nilai yang luhur dan agung; kerena upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa tersebut bermakna untuk menciptakan kondisi bangsa dengan SDM
yang berkualitas, unggul dan berdaya saing sehingga dapat berdiri sejajar dengan bangsa-
bangsa maju baik di kawasan Asia Tenggga, Asia bahkan Dunia. Karena itu, tujuan nasional
tersebut harus dapat diterjemahkan oleh Pemerintah menjadi berbagai kebijakan publik
yang unggul. Sebab, bagaimanapun juga keunggulan dan daya saing sebuah negara akan
ditentukan sejauhmana Pemerintah yang berkuasa mampu menyusun kebijakan-kebijakan
yang unggul untuk kepentingan rakyatnya.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


80 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 1
Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu kata kunci dalam upaya a. Angka Partisipasi Kasar
peningkatan kesejahteraan menuju masyarakat yang maju dan memiliki keunggulan atau PAUD APK PAUD
daya saing. Pendekatan yang ditempuh dalam upaya melakukan peningkatan kesejahteraan b. Angka Partisipasi Murni
menuju masyarakat yang maju dan berdaya saing tersebut ditempuh melalui layanan PAUD
Program Pendidikan Non- APM PAUD
3. 2, 3, 4, 5, 6 c. Angka Melek Huruf
pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Upaya perbaikan dan pemenuhan Formal
d. Jumlah Lembaga
terhadap ketiga layanan kebutuhan dasar masyarakat diyakini berdampak penurunan
PAUDNI AMH
tingkat kemiskinan masyarakat. e. Jumlah Warga Belajar
Hal itulah yang telah menjadi prinsip dasar penyelenggaraan pembangunan kemajuan PAUDNI
a. Angka ParƟsipasi Kasar APK
dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat, dimana tingkat pencapaian kemajuan dan
b. Angka ParƟsipasi Murni APM
kesejahteraan masyarakat yang dicapai melalui pembangunan diukur dengan menggunakan
Program Pendidikan Luar c. Angka ParƟsipasi Sekolah APS
indikator berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan indeks komposit 4. 2, 3, 4, 5, 6
Biasa c. Angka Drop Out ADO
yakni gabungan dengan Indeks Pendidikan (IP), Indeks Kesehatan (IK) dan Indeks Daya Beli d. Angka Melanjutkan AM
(IDB). Indeks Pendidikan ditentukan oleh 2 (dua) variabel yaitu Angaka Melek Huruf (AMH) e. Angka Tinggal Kelas ATK
dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS); sedangkan Indeks Kesehatan ditentukan oleh 3 variabel a. Kualifikasi Pendidik/
yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu Tenaga Kependidikan
b. Sertifikasi Guru
(AKI); serta Indeks Daya Beli ditentukan oleh variabel Pendapatan Perkapita Penduduk
c. Akreditasi Sekolah
(PPP).
d. Akreditasi Lembaga
Program Manajemen
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008, tentang 5. 1, 2, 3, 4, 5 PAUDNI
Pelayanan Pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005- e. Beasiswa Berprestasi
f. Beasiswa Khusus Siswa
2015, diungkapkan visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025 yakni :
Miskin
“Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju Di Indonesia“. Secara bertahap
g. Biaya Operasional
menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan Sekolah
Provinsi Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan Program Perencanaan, a. RENSTRA
Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM dengan visi pembangunan Jawa Barat: Pengendalian dan b. RENJA
6. 1
”Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Pengawasan c. RKA/DPA
Jawa Barat” ; Tahap II, Periode 2008-2013 yang disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Pembangunan Daerah d. SPM

Masyarakat Jawa Barat dengan visi pembangunan Jawa Barat : “Tercapainya Masyarakat a. Kualifikasi Tenaga
yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”. Aparatur
b. Kepangkatan Tenaga
Dengan berpegang pada kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka
Program Peningkatan Aparatur
penyelenggaraan pembangunan masyarakat Jawa Barat yang berkelanjutan, maka ada 5 7. 1
Kesejahteraan Aparatur c. Diklatpim Tenaga
(lima) prinsip yang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pembangunan Jawa Barat, Aparatur
yaitu : (1) Melanjutkan, (2)Menuntaskan, (3) Memberi Dukungan, (4) Reposisi dan (5) d. Angka Kredit Tenaga
Reorientasi. Untuk itu, kelanjutan Tahap II, adalah merupakan Tahap III, yaitu periode Pendidi/Kependidikan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab VI


2 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Indikator Kinerja Program pada Dinas Pendidikan Provinsi
79
Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan tahun 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh.
6. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun
7. Program Peningkatan Kesejahteraan Aparatur 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”.
8. Program Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
9. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Aparatur Pemerintah, mewajibkan instansi pemerintah sampai dengan tingkat eselon II untuk
10. Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Aparatur menyusun Rencana Stratejik tentang program-program utama yang akan dicapai dalam 1
11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang nomor 25
Keuangan tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Daerah
12. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Jawa Barat No. 24 Tahun 2010 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan
Keduabelas (12) program tersebut terdistribusi ke dalam 6 (enam) misi sebagaimana Gubernur Jawa Barat No. 54 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
telah diuraikan di atas, dan 8 (delapan) program diantaranya (program 1, 2, 3, 4, 5, 6, 11 Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013, maka dijelaskan bahwa setiap SPKD/
dan 12) akan menjadi Indikator Kinerja Program yang bersifat Pengembangan, sedangkan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat wajib membuat dokumen perencanaan
4 (empat) program lainnya (program 7, 8, 9, dan 10) sebagai Indikator Kinerja Program lima tahunan, yang disebut Rencana Strategis SKPD/OPD yang memuat tentang visi, misi,
yang bersifat Rutin. tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan
Deskripsi Indikator Kinerja Program secara keseluruhan dapat disajikan dalam Tabel fungsinya masing-masing.
6.1, sebagai berikut : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat
Tabel 6.1 Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak lepas dari tuntutan
Daftar Indikator Kinerja Program kewajiban tersebut. Untuk itu, menjadi keharusan dan kebutuhan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, sebagai salah satu institusi
KATEGORI
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SIMBOL
MISI Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyusun rencana strategis (renstra) untuk
periode 5 tahunan , dengan mengacu kepada Rencana Jangka Menengah Pemerintah
a. Angka ParƟsipasi Kasar APK
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat periode tahun 2013-2018. Dokumen rencana
b. Angka ParƟsipasi Murni APM
strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan sebuah
Program Wajib Belajar c. Angka ParƟsipasi Sekolah APS
1. 2, 3, 4, 5, 6 dokumen perencanaan strategik. Periode 5 (lima) tahunan berfungsi sebagai acuan atau
Pendidikan Dasar c. Angka Drop Out ADO
pedoman bagi semua pihak yang terkait baik Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/
d. Angka Melanjutkan AM
Kota, stakeholders bidang pendidikan yang terkait serta seluruh masyarakat yang memiliki
e. Angka Tinggal Kelas ATK
konsern dan orientasi pada penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa
a. Angka ParƟsipasi Kasar APK
Barat guna mewujudkan visi pembangunan Jawa Barat periode tahun 2013-2018, yaitu:
b. Angka ParƟsipasi Murni APM
“ Jawa Barat maju dan sejahtera untuk semua”. Focus dokumen renstra strategis Dinas
Program Pendidikan c. Angka ParƟsipasi Sekolah APS
2. 2, 3, 4, 5, 6 Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 ini memuat tentang beberapa hal yaitu :
Menengah dan Tinggi c. Angka Drop Out ADO
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM, KEGIATAN pembanguan pendidikan
d. Angka Melanjutkan AM
di Jawa Barat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
e. Angka Tinggal Kelas ATK
yang disajikan secara sistematik, rasional, spesifik dan terukur.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


78 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN URUSAN PILIHAN
1. Bidang Perikanan dan Kelautan
Penyusunan Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
2. Bidang Pertanian
Tahun 2013-2018 secara umum dimaksudkan untuk menyediakan dokumen perencanaan
3. Bidang Kehutanan
5 (lima) tahunan tentang pembangunan pendidikan di Jawa Barat, yang menjadi acuan
4. Bidang Perindustrian
atau pedoman bagi semua pihak yang berkepentingan dan terkait guna mewujudkan
5. Bidang Perdagangan
visi pembangunan Jawa Barat periode tahun 2013-2018, yaitu : “ Jawa Barat maju dan
6. Bidang Pariwisata
sejahtera untuk semua”. Sedangkan Tujuan yang akan dicapai melalui Dokumen rencana
7. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah:
8. Bidang Ketransmigrasian
1. Tersedianya pedoman atau acuan bagi rencana penyelenggaraan pembangunan
Salah satu urusan wajib mengenai keagamaan yang merupakan kewenangan
pendidikan di Provinsi Jawa Barat periode tahun 2013 – 2018;
pusat, dimana pemerintah daerah berperan dalam penciptaan iklim kondusif,
2. Tersedianya pedoman atau acuan bagi semua satuan unit kerja di lingkungan
keamanan dan kenyamanan beribadah, melalui program pembinaan Lembaga
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan program dan kegiatan
Sosial Keagamaan dan Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan
pembangunan pendidikan dalam periode tahun 2013-2018, sesuai dengan tugas
Agama.
pokok dan fungsinya masing-masing;
3. Terwujudnya sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan perencanaan 5 (lima) tahunan
pembangunan pendidikan di Jawa Barat antara Rentra Dinas Pendidikan periode tahun 6.2 INDIKATOR KINERJA PROGRAM
2013-2018 dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018. Sebagai tolok ukur kinerja pengembangan pendidikan selama periode 5 tahun ke
depan (tahun 2013-2018) maka perlu ditetapkan Indikator Kinerja Program Pembangunan
1.3 LANDASAN HUKUM Pendidikan di Provinsi Jawa Barat. Indikator Kinerja Pembangunan Pendidikan yang
Penyusunan Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat digunakan sebagai tolok ukur, akan menjadi acuan/pedoman tentang perkembangan
Tahun 2013-2018 dilaksanakan dengan mengacu pada beberapa peraturan perundang- target capaian dari tahun ke tahun selama periode 5 tahun ke depan (tahun 2013-
undangan, seperti di bawah ini: 2018). Penentuan target capaian per program per kelompok sasaran kegiatan dengan
memperhatikan prediksi peningkatan kebutuhan sasaran dan prediksi peningkatan
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat
kemampuan anggaran pendidikan serta berbagai varibel pengaruh lingkungan strategis
(Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);
pengembangan pendidikan di Jawa Barat.
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Indikator Kinerja Program terdiri atas : (1) Indikator Kinerja Program yang bersifat
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Pengembangan; dan (2) Indikator Kinerja Program yang bersifat rutin. Terdapat 12 (dua
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara belas) program pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Barat yang perlu ditetapkan
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); indikator kinerja program, yaitu :
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran 1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran 3. Program Pendidikan Non Formal
Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 4. Program Pendidikan Luar Biasa

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab VI


4 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Indikator Kinerja Program pada Dinas Pendidikan Provinsi
77
Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) Jawa Barat 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
3) Prioritas pembangunan daerah tahun 2014 Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi Lembaran Negara Nomor 1400);
pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 berjumlah 90 (sembilan puluh) 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
program yang terbagi ke dalam 34 (tiga puluh empat) bidang yang terdiri dari 2 Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
urusan yaitu: Nomor 4421);
URUSAN WAJIB 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
1. Bidang Pendidikan Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); jo. Undang-
2. Bidang Kesehatan Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti
3. Bidang Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
4. Bidang Pekerjaan Umum 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran
5. Bidang Penataan Ruang Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493);
6. Bidang Perencanaan Pembangunan 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
7. Bidang Perumahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
8. Bidang Kepemudaan dan Olahraga Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
9. Bidang Penanaman Modal 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
10. Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
11. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Lembaran Negara Nomor 4700);
12. Bidang Ketenagakerjaan 11. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
13. Bidang Ketahanan Pangan (SNP);
14. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
15. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
16. Bidang Perhubungan Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
17. Bidang Komunikasi dan Informatika 13. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
18. Bidang Pertanahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
19. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
20. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, 14. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Kepegawaian dan Persandian Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
21. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
22. Bidang Sosial 15. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi
23. Bidang Kebudayaan Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
24. Bidang Statistik Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
25. Bidang Kearsipan 16. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
26. Bidang Perpustakaan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


76 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 5
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Pemaknaan tema :
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); - Menuntaskan Kegiatan Strategis adalah penyelesaian kegiatan-kegiatan strategis
17. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang telah dimulai perencanaan dan pelaksanaannya pada RPJMD Provinsi Jawa Barat
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Tahun 2008-2013 namun belum berhasil untuk diwujudkan karena adanya kendala
Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran teknis maupun kendala non teknis
Negara Republik Indonesia Nomor 4737); - Melaksanakan Reorientasi adalah menerapkan cara kerja atau metode baru yang lebih
18. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah efektif untuk menjamin keberhasilan pembangunan (beyond expection). Hal tersebut
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran perlu dilakukan, mengingat banyak program dan kegiatan dimasa lalu penyelesaiannya
Negara Republik Indonesia Nomor 4741); sering membutuhkan waktu yang sangat lama dan cenderung dilaksanakan secara
19. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, (Lembaran tidak efektif dan efisien sehingga menjadi hambatan dalam mewujudkan kemajuan
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara pembangunan.
Republik Indonesia Nomor 4864); - Melaksanakan Reposisi Pembangunan adalah mendudukan kembali peran Pemerintah
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Provinsi yang harus lebih mengedepankan upaya penyelesaian permasalahan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri strategis Provinsi yang sifatnya lintas kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan
No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 standar pelayanan minimal (SPM) Provinsi, serta mengkombinasikan pendekatan
Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; pembangunan yang berbasis daerah otonom, pendekatan sektoral dan kewilayahan
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan dengan kegiatan nasional yang berfungsi sebagai penghela pembangunan.
Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran - Bermitra Strategis Global adalah upaya-upaya yang harus dilakukan untuk memperkuat
Daerah Nomor 43); jaringan/networking global guna meningkatkan daya tarik investasi dan daya saing
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan daerah.
Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45); 3. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2014
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah a. Prioritas pembangunan daerah tahun 2014 terdiri dari :
Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 1) Prioritas pembangunan sektoral tahun 2014
Nomor 46); Prioritas pembangunan sektoral dilakukan melalui strategi Common Goals dan Non
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Common Goals, dengan upaya penyelesaian program dan kegiatan prioritas yang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, belum terselesaikan pada tahun 2013. Pencapaian Common Goals membutuhkan
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48); sinergitas lintas bidang dan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata antar tingkatan pemerintahan baik pusat, kabupaten/kota maupun desa/
Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 20 Seri kelurahan dan antar pelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun
D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 54); masyarakat, serta perwilayahan pembangunan.
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Keuangan 2) Prioritas pembangunan kewilayahan tahun 2014
Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Prioritas Pembangunan Kewilayahan diarahkan pada pengembangan kegiatan
Nomor 47); tematik kewilayahan berdasarkan potensi unggulan di setiap Wilayah Koordinasi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab VI


6 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Indikator Kinerja Program pada Dinas Pendidikan Provinsi
75
Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
10) Penanganan ketertiban, ketentraman masyarakat. 27. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 54 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
11) Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Tahun 2016 Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Berita Daerah Tahun
12) Perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) 2008 Nomor 54 Seri E);
13) Pengelolaan aset daerah 28. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 66 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
14) Budaya dan destinasi wisata Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita
15) Penegakan dan harmonisasi produk hukum Daerah Tahun 2008 Nomor 66 Seri E);
29. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 92 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
2. Tema Pembangunan Tahun 2014 Kegiatan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 164
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013 telah dilaksanakan Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 4
pembangunan tahunan dengan tema : (a) Tahun 2008 : Peningkatan Kinerja dan Akuntabilitas Tahun 2010 (Berita Daerah Tahun 2010 Nomor 4 Seia A);
Jawa Barat Menuju Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibu Kota Negara 30. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur
Tahun 2010; (b) Tahun 2009 : Peningkatan Mutu dan Akuntabilitas Pembangunan Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor
Provinsi Termaju di Indonesia; (c) Tahun 2010: Mewujudkan Satu Kesatuan Pembangunan 181 Seri E);
Jawa Barat yang Bermutu dan Akuntabel Dalam Rangka Pencapaian Jawa Barat yang Mandiri 31. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1166-Pdb/2012 tentang Standar
Dinamis dan Sejahtera; (d) Tahun 2011: Memantapkan Sinergi Pembangunan yang Bermutu Biaya Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013;
dan Akuntabel Bersama Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota dan Mitra Menuju Masyarakat 32. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1630-Keu/2012 tentang Penunjukan
Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera; (e) Tahun 2012 : Mengintegrasikan Peran Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013;
Investasi Dunia Usaha Dalam Menghela Pembangunan Sektoral dan Kewilayahan Bersifat 33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/01-Set.Disdik
Monumental Untuk Mempercepat Terwujudnya Masyarakat Jawa Barat Yang Mandiri, tanggal 02 Januari 2013 tentang Penunjukan/Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen
Dinamis dan Sejahtera; dan (f) Tahun 2013 : Mengintegrasikan Peran Pemerintah, Dunia (PPK) di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013;
Usaha, Perguruan Tinggi dan Komunitas dalam mewujudkan Pembangunan Sektoral dan 34. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 819/02-Set.Disdik tanggal
Perkuatan Pembangunan Kewilayahan untuk Mempercepat Terwujudnya Masyarakat Jawa 02 Januari 2013 tentang Penunjukan/Penetapan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera. Beberapa kegiatan strategis tahun 2008 – 2013 di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013;
diperlukan akselerasi untuk segera dituntaskan. 35. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 1.01.01.29.32.5.2 tanggal 26 Desember
2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun
Memperhatikan 15 (lima belas) isu strategis tahun 2014, diperlukan upaya yang lebih
Anggaran 2013 dan perubahannya pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
komprehensif untuk menangani dan mengelola pelaksanaan pembangunan yang lebih
36. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat No. 120/64/Bapeda tanggal 24 Desember 2008
berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui strategi berupa reorientasi dan reposisi
perihal Pedoman Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat
pembangunan dengan dukungan mitra strategis global.
Daerah (SKPD) Tahun 2008 – 2013.

Tema Pembangunan tahun 2014 adalah :


1.4 KERANGKA PIKIR
“Menuntaskan Kegiatan Strategis, Melaksanakan Reorientasi dan Reposisi
Pembangunan Bersama Mitra Strategis Global, sebagai Landasan untuk Bertolak dari maksud dan tujuan penyusunan Dokumen rencana strategis Dinas
Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang Lebih Maju” Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka kerangka pikir dalam penyusunan
renstra ini disusun sebagai berikut:

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


74 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014 memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan
lainnya sebagai berikut:

1. RPJMD Transisi Tahun 2014 berpedoman pada RPJPD 2005 – 2025 dan RPJMN Tahun
2010 – 2014, dan mempertimbangkan asas keberlanjutan dengan programprogram
pembangunan sebagaimana dimuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-
2013.
2. RPJMD Transisi Tahun 2014 mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang
telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Peraturan
Daerah Nomor 22 Tahun 2010) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008).
3. RPJMD Transisi Tahun 2014 sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa
Barat 2014 dan penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Tahun 2014, serta seluruh
komponen pelaku pembangunan daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
daerah secara berkesinambungan.

RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 menjelaskan beberapa hal berikut,
antara lain :

1. Isu Strategis Tahun 2014

Gambar 1.1 Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum

Kerangka Pikir Penyusunan dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka

Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara

Tahun 2013-2018 bertahap. Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014,
yaitu:

1.5 PENDEKATAN PROSES PENYUSUNAN 1) Pertumbuhan penduduk dan persebarannya;

Pendekatan yang digunakan dalam melalukan proses penyusunan Dokumen rencana 2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan;

strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, ini mencakup : (1) 3) Pengangguran dan ketenagakerjaan;

Pendekatan politik, yang merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan Jawa Barat 4) Peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan;

berdasarkan kebijakan Gubernur, (2) Pendekatan teknokratik, yang dilaksanakan dengan 5) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur;

menggunakan metode dan kerangka pikir ilimiah berdasarkan teori dan konsep ilmiah, 6) Kualitas lingkungan hidup;

(3) Pendekatan partisipatif, dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) 7) Kualitas demokrasi dan Pemilu nasional tahun 2014;

terhadap pembangunan. Bererapa teori dan konsep ilmiah yang dijadikan landasan 8) Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim;

konseptual dalam penyusunan renstra ini diuraikan sebagai berikut: 9) Efektivitas Pemerintahan Daerah.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab VI


8 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Indikator Kinerja Program pada Dinas Pendidikan Provinsi
73
Jawa Barat yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
1.5.1 Administrasi Publik
Dengan dinamika masyarakat yang semakin kompleks dan terus berkembang, maka
dituntut adanya perkembangan negara dalam mengurusi masyarakat. Negara dalam
Bab VI
melakukan penyelenggaraan urusan masyarakat dituntut untuk berubah sesuai dengan
INDIKATOR KINERJA kebutuhan masyarakat. Salah satu wujudnya bagaimana negara membentuk dan mengelola
PROGRAM PADA DINAS beberapa organisasi atau lembaga yang tidak cukup diurus dengan cara-cara ‘biasa’

PENDIDIKAN PROVINSI JAWA negara. Pada saat ini dapat ditemukan pada pembentukan BUMN dan BUMD (baik yang
dikelola oleh negara maupun bukan oleh negara) dan lembaga kemitraan (partnership)
BARAT YANG MENGACU PADA antar negara dengan masyarakat (quasi government organization).
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Dengan fenomena tersebut, menurut Nugroho (2008) menjadikan definisi administrasi
negara atau administrasi publik ditantang untuk keluar dari khasanah administrasi an sich,
6.1. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 namum sebagai sebuah manajemen. Pengelolaan Negara tidak dapat lagi diselenggarakan
dengan pola melayani, sesuai dengan makna etimologis administrasi (ad+ministrare)
Dengan berakhirnya Masa Bhakti Gubernur/Wakil Gubernur pada periode tahun
yang berarti to serve, dimana organisasi pemerintahan hadir hanya untuk melaksanakan
2008-2013. maka Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih memiliki tugas dan tanggungjawab
dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode tahun tugas-tugas pelayanan rutin kepada publik, namun organisasi pemerintahan harus dapat

2013 – 2018. RPJMD tersebut ditetapkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah menciptakan nilainilai (values) yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

pelantikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (2) PP 8 tahun 2008. Pada era globalisasi yang dicirikan dengan dinamika, kompleksitas, perkembangan
Untuk menghindari terjadinya kekosongan hukum berkaitan dengan dokumen dan persaingan ketat, yang diwarnai adanya berbagai peluang dan ancaman, maka
perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan kepala daerah, diperlukan RPJMD negara dituntut semakin berperan dan eksis, dan bukannya semakin tenggelam seperti
Transisi untuk kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan setelah periode RPJMD berakhir, yang dikatakan oleh Kenichi Ohmae (1995) dalam bukunya The End of The Nation State.
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun Sebaliknya, peran negara atau pemerintahan dalam persaingan global semakin penting
2014 dan Rencana Kerja (Renja) serta Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat dalam rangka membangun daya saing global dari setiap negara atau bangsa, seperti
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018. RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun gagasan yang disampaikan oleh Michael E. Porter (1998) dalam bukunya The Competitive
2014 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan informasi hasil pembangunan,
Advantage of The Nation. Dalam persaingan global, negara tidak cukup hanya menjalankan
serta penelaahan RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.
urusan-urusan yang bersifat rutin belaka (ketatausahaan negara), melainkan harus
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Provinsi Jawa mampu membangun keunggulan kompetitif nasional. Untuk itu, sistem administrasi
Barat Tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode
negara seharusnya dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan negara yang unggul (exelence
satu tahun yaitu Tahun 2014, ditetapkan dengan maksud untuk menghindari kekosongan
public policies) yang bermanfaat untuk masyarakat (public). Karena itu, sebuah dokumen
hukum berkaitan dengan dokumen perencanaan jangka menengah. Tujuan disusunnya
perencanaan seperti halnya resntra dapat dipandang dalam kerangka pikir ini sebagai
RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 adalah sebagai landasan pedoman dalam
sebuah produk dari penyelenggaraan sistem administrasi publik Hal tersebut sebagaimana
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 yang prosesnya dimulai
digambarkan dalam kerangka pikir di bawah ini:
pada Bulan Januari tahun 2013, dan sebagai pedoman bagi OPD dalam menyusun Rencana
Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I
72 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 9
1) Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan
di Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata
kelola pendidikan.

D. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur


Dengan jenis kegiatan:

1) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran pada Sekretariat Dinas


Pendidikan Provinsi Jawa Barat
2) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran pada SMK Negeri Provinsi Jawa
Barat
3) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Balai Pelatihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTK-PU) Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
4) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Balai Pelatihan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat
5) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Balai Pelatihan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
6) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Balai Pengembangan Bahasa
Gambar 1.2 Daerah dan Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Kerangka Pikir Kegiatan-kegiatan tersebut dalam periode 2013-2018 harus mencakup di dalamnya
Dokumen Rencana Strategis Sebagai Sebuah Produk Sistem Administrasi Publik. substansi-substansi kegiatan berikut ini :
1) Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan
Sejalan dengan pemikiran di atas, maka menurut Nugroho (2008) output dari di Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata
administrasi negara atau administrasi pemerintahan bukan hanya sekedar mengatur kelola pendidikan.
kehidupan bersama masyarakatnya, namun juga membangun kemampuan organisasi 2) Memelihara sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara
dalam lingkup nasional agar menjadi organisasi yang mampu bersaing dengan kapasitas sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
global. Untuk itu, administrasi negara atau administrasi publik harus direformasi, agar 3) Memelihara basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara
terjadi perubahan melalui sebuah strategi manajemen (management of change), sehingga terintegrasi, terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
perubahan dapat berlangsung secara mendasar dan siqnifikan.

Tuntutan reformasi dalam administrasi negara atau administrasi publik, direspon


dengan munculnya konsep tentang kepemerintahan yang baik (good governance).
Kepemerintahan yang baik telah menjadi isu sentral dalam penyelenggaraan administrasi
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V
10 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
71
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
5) Revitalisasi Sarana dan Prasarana pada Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga negara. Masyarakat semakin menuntut pemerintah untuk menyelenggarakan
Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa kepemerintahan yang baik sejalan dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dan
Barat kompetensi masyarakat. Pola-pola lama dalam administrasi negara dinilai tidak mampu
6) Revitalisasi Sarana dan Prasarana pada Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan lagi merespon kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang semakin berkembang. Untuk
Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat hal tersebut perlu dilakukan reformasi dalam pemerintahan dan reformasi birokrasi.
Kegiatan-kegiatan tersebut dalam periode 2013-2018 harus mencakup di dalamnya
Menurut UNDP (1997), kepemerintahan yang baik mencakup semua mekanisme,
substansi-substansi kegiatan berikut ini:
proses, dan lembaga yang merupakan saluran bagi masyarakat untuk mengartikulasikan
1) Membangun sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara
kepentingan-kepentingan, melaksanakan hak-hak hukum, melakukan pemenuhan
sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
kewajiban-kewajiban dan menyambungkan perbedaanperbedaan yang ada. Untuk itu,
2) Membangun basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara
terintegrasi, terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi; terselenggaranya sebuah kepemerintahan yang baik akan dicirikan oleh adanya : (1)

3) Meningkatkan aset dan sarana/prasarana pendidikan di Jawa Barat secara partisipasi, (2) penegakkan hukum, (3) transparansi, (3) responsitas, (4) kesetaraan, (5)

efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola pendidikan. akuntabilitas, (6) efisiensi dan efektivitas dan (7) visi strategis.

C. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.5.2 Administrasi , Organisasi dan Manajemen


Dengan jenis kegiatan: Sebagai pengantar untuk memahami pengertian tentang administrasi, organisasi

1) Menyelenggarakan Administrasi Perkantoran pada Sekretariat Dinas Pendidikan dan manajemen, diperlukan pemahaman awal tentang sistem. Pembahasan tentang

Provinsi Jawa Barat adminstrasi, organisasi dan manajemen dapat diletakkan dalam konteks sistem. Berdasarkan
2) Menyelenggarakan Administrasi Perkantoran pada SMK Negeri Provinsi Jawa etimologi, istilah sistem berakar dari bahasa Yunani yaitu systema, dalam bahasa Inggris
Barat ditulis system, yang mempunyai arti sebagai himpunan bagian atau komponen yang saling
3) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik dan berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTK-PU) Dinas Pendidikan Provinsi Sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling bekerja sama membentuk suatu keseluruhan,
Jawa Barat apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan
4) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik tersebut tidak dapat lagi disebut sistem.
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) Dinas Pendidikan
Beberapa ahli mecoba memberikan definsi tentang sistem. Menurut Buckley, ”sistem
Provinsi Jawa Barat
adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya
5) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik dan
saling ketergantungan di antara bagian-bagiannya” (A whole that functions as a whole
Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Dinas Pendidikan Provinsi
by virtue of interdependence of its parts). H. Kerzner mengatakan bahwa “sistem adalah
Jawa Barat
sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human)
6) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pengembangan Bahasa
Daerah dan Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut

Kegiatan-kegiatan tersebut dalam periode 2013-2018 harus mencakup di dalamnya dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau

substansi-substansi kegiatan berikut ini: hasil akhir”.

Sejalan dengan pemahaman sistem, Abdurrahmat (2006) menjelaskan bahwa

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


70 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 11
hakekat dari administrasi adalah adanya penyelenggaraan upaya bersama atau kelompok 2) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur SMK Negeri Provinsi Jawa
manusia dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Faktor-faktor diterminan Barat
dari sebuah administrasi antara lain : (1) manajemen, (2) organisasi, (3) komunikasi/ 3) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada Balai Pelatihan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTK-PU) Dinas Pendidikan
interaksi, (4) SDM, (5) sarana/prasarana, (6) dana, (7) lokasi/tempat, (8) lingkungan.
Provinsi Jawa Barat
Berkaitan dengan hal tersebut, maka administrasi mengandung pengertian tentang proses
4) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada Balai Pelatihan
daya upaya yang dilakukan oleh kelompok dengan bekerja sama secara rasional untuk
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) Dinas
kepentingan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan penjelasan
Pendidikan Provinsi Jawa Barat
tersebut, maka organisasi dapat dipandang sebagai wadah dari berlangsungnya kegiatan 5) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada Balai Pelatihan
administrasi, sedangkan organisasi dan manajemen merupakan sasaran dari kegiatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Dinas
administrasi. Pendidikan Provinsi Jawa Barat
6) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur pada Balai Penngembangan
Administrasi memiliki peranan penting dalam menentukan jalannya roda kehidupan
Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
sebuah organisasi. Namun yang lebih penting, adalah SDM di belakang administrasi tersebut.
Kegiatan-kegiatan tersebut dalam periode 2013-2018 harus mencakup di dalamnya
Baik buruknya sebuah administrasi, sangat tergantung pada SDM yang menjalankannya.
substansi-substansi kegiatan berikut ini:
Apabila administrasi dijalankan oleh SDM yang baik, handal dan unggul, maka akan lebih
1) Rekrutmen dan penempatan pengelola pendidikan di lingkungan Dinas
memungkinkan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam administrasi Pendidikan Jawa Barat dengan pendekatan manajemen modern;
ditemukan adanya 3 (tiga) fungsi yang sangat penting, yaitu : (1) Fungi Organisasi, yang 2) Menerapkan reward and punishment system dalam tata kelola pendidikan di
menjelaskan bagaimana tugas/pekerjaan dibagikan kepada unsur organisasi; (2) Fungsi Jawa Barat secara konsisten dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
Manajemen, yang menjelaskan bagaimana tugas/pekerjaan direncanakan, dilaksanakan, kesejahteraan tenaga pengelola pendidikan di Jawa Barat;
dikendalikan dan dievaluasi; dan (3) Fungsi Kepemimpinan, yang menjelaskan bagaimana 3) Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, diklat, bintek secara terencana

administrator/manajer melakukan kepemimpinan agar tujuan organisasi dapat dicapai. dan terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat;

Abdurrahmat menjelaskan bahwa fungsi manajemen berhubungan proses pembinaan


B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
atau pemberian bimbingan, pimpinan, pengarahan, pengaturan dan pengendalian atau
Dengan jenis kegiatan:
fasilitasi dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan. Karena itu, inti dari manajemen
1) Revitalisasi Sarana dan Prasarana Perkantoran pada Sekretariat Dinas Pendidikan
pada akhirnya adalah kepemimpinan (leadership). Melalui manajemen semua kegiatan
Provinsi Jawa Barat
organisasi dikoordinir dan diarahkan oleh kepemimpinan menuju pencapaian tujuan
2) Revitalisasi Sarana dan Prasarana Perkantoran pada SMK Negeri Provinsi Jawa
organisasi yang telah ditetapkan, karena itu manajemen akan ditemukan pada setiap level
Barat
organisasi.
3) Revitalisasi Sarana dan Prasarana pada Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Manajemen baik dipandang sebagai ilmu dan seni, memiliki peran dan fungsi yang Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTK-PU) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
sangat strategis dikaitkan dengan upaya-upaya dalam rangka pencapaian tujuan (goals) Barat
organisasi atau sistem pada masa depan. Menurut Luther Gulick (1965) manajemen 4) Revitalisasi Sarana dan Prasarana pada Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
merupakan ilmu, karena memiliki serangkaian teori dan konsep yang telah teruji seiring Kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
dengan perkembangan peradaban manusia. Sebagai ilmu, menurut Gulick teori – teori Barat

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


12 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
69
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
8) Meningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Semua Jenjang dan dan konsep – konsep manajemen dapat memberikan penjelasan secara logis dan
Jalur Pendidikan. rasional tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia pada situasi tertentu, dan juga
9) Melaksanakan Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berdedikasi dan memungkinkan manusia untuk melakukan prediksi tentang apa yang akan terjadi akibat
Berprestasi pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan untuk diikutsertakan pada tindakan yang dilakukan manusia. Menurut Mary Parker Follet manajemen merupakan
Event-Event Nasional. seni, seperti dikutip Stoner (1986), karena manajemen berhubungan dengan proses untuk
10) Membangun dan Memberdayakan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Informasi, mencapai tujuan organisasi melalui orang lain dengan cara menggerakkan, mengatur dan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta sebagai Sarana Pembentukan Budaya Baca dan
memimpin. (Management is the art of getting things done through poeple).
Budaya Menulis Warga Sekolah.
Stoner dan Freeman (1992), mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu
proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui
Misi 6 : “Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat”.
fungsi planning dan decision making, organizing, leading dan controlling. Manajemen
1) Melaksanakan Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra, dan Seni Daerah Untuk Siswa dikatakan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan. pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang
2) Melakukan Koordinasi dengan Lembaga-Lembaga terkait serta Fasilitasi Pengembangan
tersedia untuk mencapai tujuan organisasi. Robbin dan Coultar (1996) menyatakan bahwa
Bahasa, Sastra, dan Seni Daerah Dalam Rangka Memelihara, Meningkatkan,
manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien
Mengembangkan serta Melestarikan Budaya Jawa Barat.
dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi menunjukkan hubungan antara input
3) Menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mata Pelajaran
dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukkan
Bahasa Daerah dan Kesenian
makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
4) Menyelenggarakan dan Mengikutsertakan Siswa dalam Festival dan Lomba Seni Siswa
Nasional pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan. Nanang Fattah (2003) menjelaskan bahwa dalam manajemen terlibat fungsi-fungsi
5) Fasilitasi dan Pemberdayaan Alat-Alat Kesenian Tradisional pada Semua Jenjang dan pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning),
Jalur Pendidikan dalam upaya Pewarisan Nilai-Nilai Seni dan Budaya. pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan

5.2.2 Kegiatan-kegiatan Rutin mengendalikan atau mengawasi upaya-upaya organisasi dengan segala aspeknya agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan program dan sasaran sebagaimana dijelaskan di atas maka kegiatan-
kegiatan rutin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1.5.3 Manajemen Strategis

Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”, Berdasarkan etimologi, istilah ”stategi” berakar dari bahasa Yunani kuno yang
yaitu: mempunyai arti sebagai sebuah ”seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar atau
skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi adalah alat
A. Program Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur
Dengan jenis kegiatan: untuk mencapai tujuan.

1) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Sekretariat Dinas Stepahanie K Marrus seperti yang dikutip oleh Sukristono (1995) dan Husien Umar

Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2003), kata strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


68 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 13
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu 4) Menyediakan dan Menyalurkan BOP Paket C
cara atau upaya tentang bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 5) Menyediakan dan Menyalurkan Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) padasSemua
Jenjang Pendidikan.
Sedangkan Husien Umar (2003) menyatakan bahwa manajemen strategis adalah
6) Meningkatkan dan Mengembangkan Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua
sebuah manajemen yang berfungsi seperti manajemen yang lainnya, yaitu tentang
7) Fasilitasi dan Optimaslisasi Pendayagunaan Fasilitas Umum yang ada di lingkungan
bagaimana merencanakan, bagaimana mengorganisasikan, bagaimana melaksanakan
Masyarakat Sebagai Tempat Pendidikan Layanan Khusus Bagi Anak Terlantar dan Anak
dan bagaimana mengendalikan hal-hal yang bersifat strategis. Sedangkan sebuah proses
Jalanan.
perencanaan bagi sebuah organisasi akan memiliki beberapa fungsi berikut ini : (1)
Untuk menterjemahkan kebijakan umum, (2) Untuk memperkirakan atau memprediksi
Misi 4: “Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi”,
masa depan, (3) Untuk mengekonomiskan penggunaan sumber daya yang terbatas, (4)
yaitu:
Untuk lebih memberikan kepastian suatu aktivitas/kejadian, (5) Menjadi sarana atau
1) Membina dan Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Siswa pada Semua Jenjang dan
alat koordinasi antar proses/fungsi manajemen dalam organisasi, dan (6) Menjadi
Jalur Pendidikan.
sarana atau alat pengawasan atau pengendalian dalam proses/fungsi manajemen dalam
2) Fasilitasi Sekolah Sebagai Wahana Latihan Keterampilan Kewirausahaan Siswa.
organisasi.
3) Fasilitasi Sekolah Sebagai Mitra Produksi dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah.
Sesuai dengan tingkatan manajemen, proses perencanaan dalam organisasi
dikategorikan dalam 2 (dua) tingkatan, yaitu (1) perencanaan strategis dan (2)
Misi 5: “Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK
perencanaan operasional. Pertama, perencanaan strategis, merupakan bagian dari maju”, yaitu:
manajemen strategis, yang terdiri atas tahap-tahap : (a) perumusan (formulating), (b)
1) Penyebarluasan Informasi Program dan Kegiatan Pembangunan Pendidikan di Jawa
penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis
Barat
antar proses atau fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya
2) Fasilitasi Peralatan Praktek dan Laboratorium pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan
di masa depan. Sebuah perencanaan strategis akan lebih berfokus pada bagaimana
di Jawa Barat
manajemen puncak organisasi menyusun visi, misi, falsafah, kebijakan dan strategi 3) Menyelenggarakan dan Mengikutsertakan Siswa dalam Event-Event Lomba Kompetensi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Kedua, perencanaan operasional, merupakan Siswa di Tingkat Lokal, Regional maupun Nasional.
perencanaan yang lebih mengarah pada bidang fungsional organisasi untuk memperjelas 4) Menyelenggarakan Pameran atau Expo Hasil Karya Siswa secara berkala dan
makna suatu strategi. Perencanaan operasional memberikan acuan atau pedoman lebih berkesinambungan.
spesifik untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka pelaksanaan strategi. 5) Meningkatkan Motivasi, Profesionalisme dan Jiwa Pengabdian Pendidik dan Tenaga

Memperjelas makna perencaan strategis, maka perlu dibedakan konsep berpikir Kependidikan pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan melalui Peningkatan

strategik dan berpikir taktis, seperti dijelaskan oleh Peter Drucker yang dikutip oleh Kesejahteraan Hidup Khususnya bagi Guru Non PNS yang ditugaskan di Daerah
Terpencil dan Perbatasan.
Wahyudi dan Husien Umar (2003), seperti tabel 1.1.
6) Peningkatan Profesinalisme Guru pada Semua Jenjang Pendidikan melalui Sertifikasi
Guru.
7) Menyusun dan Merumuskan Rencana Program dan Kegiatan Belajar Mengajar sebagai
Pegangan Guru pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


14 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
67
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
9) Pengembangan Profesi Tenaga Pendidik Bekelanjutan Tabel 1.1
10) Pendidikan dan Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Semua Jenjang Berpikir Strategik Vs Berpikir Taktis
Pendidikan
No. Berpikir Strategik Berpikir Taktis
11) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kependidikan Semua Jenjang Pendidikan
12) Melaksanakan Akreditasi Lembaga Pendidikan Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan. 1. Apa yang harus kita kerjakan? Bagaimana mengerjakannya?
13) Memelihara, Meningkatkan dan Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Dinas Mengerjakan sesuatu dengan
2. Mengerjakan sesuatu yang benar.
Pendidikan Provinsi Jawa Barat benar.
14) Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Jatinangor (TKW-41) Menggunakan pertempuran untuk Menggunakan pasukan/tentara
3.
memenangkan peperangan untuk memenangkan pertempuran.
Misi 2: “Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat”,
yaitu:
Untuk memudahkan dalam melakukan proses perencanaan strategik, maka biasanya
1) Membangun karakter siswa melalaui penggalian, peningkatan dan pengembangan
potensi olahraga siswa pada semua jenjang dan jalur pendidikan. dalam pendekatan manajemen strategik dilakukan dengan menggunakan tool yang
2) Menyelenggarakan dan mengikuti event-event olahraga baik lokal, regional maupun dinamakan model perencanaan strategik, yang terdiri atas : (a) model Whelen-Hunger, (b)
nasional untuk semua jenjang dan jalur dan jalur pendidikan. model Fred R. David, dan (c) model Gleen Baseman dan Arvind Platak. Dalam penyusunan
3) Menyelenggarakan dan mengikuti event-event lomba kompetensi siswa baik lokal, Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018,
regional maupun nasional untuk semua jenjang pendidikan. digunakan pendekatan model Whelen-Hunger.
4) Intensifikasi Pendidikan KARAKTER BUDAYA BANGSA (KBB) SISWA pada semua jenjang
Dalam model Whelen-Hunger, sebuah perencanaan strategik dibangun atas 3
dan jalur pendidikan DI JAWA BARAT
5) Memelihara, Meningkatkan dan Mengembangkan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (tahap) proses, yaitu : (a) proses perumusan strategi (formulation strategy), (b) proses

(PAUD), Pendidikan Non-Formal dan Pendidikan Informal. implementasi strategi (strategy implementation) dan (c) proses pengawasan dan evaluasi
6) Bina Promosi Dan Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan strategi (evaluation and control strategy). Dalam setiap pelaksanaaan proses harus
Khusus (PLK) diperhatikan beberapa faktor ekologis yang mempengaruhi, yang terdiri atas faktor
7) Intensifikasi Pendidikan KARAKTER Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka pada semua ekologis di lingkungan internal dan factor ekologis di lingkungan eksternal.
jenjang dan jalur pendidikan.
Proses perumusan strategi akan mencakup penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan; proses implementasi strategi akan mencakup pelaksanaan program,
Misi 3: “Meningkatkan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk
kegiatan, anggaran dan prosedure; dan proses pengendalian dan evaluasi strategi akan
semua”, yaitu:
mencakup pengendalian dan evaluasi unjuk kerja atau kinerja sebagai hasil pelaksanaan
1) Menyelenggarakan Layanan Pendidikan Alternatif pada Semua Jenjang dan Jalur
Pendidikan dalam rangka Perluasan Akses dan Demokratisasi Pendidikan. kegiatan. Selanjutnya, beberapa faktor ekologis dalam lingkungan eksternal, terdiri atas

2) Menyediakan dan Menyalurkan BOS Pusat maupun Provinsi untuk semua Jenjang kondisi lingkungan sosial, lingkungan aktivitas/kegiatan, sedangkan faktor-faktor ekologis

Pendidikan. dalam lingkungan internal terdiri atas aspek – aspek struktur, aspek-aspek kulture/budaya
3) Membangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Unit Sekolah Baru (USB) dan Rehabilitasi dan sumber daya. Setiap tahapan proses yang dilakukan akan menghasilkan keluaran yang
Bangunan Sekolah Dalam Rangka Meningkaktkan Daya Tampung (Akses) pada Semua menimbulkan adanya respon dan interaksi satu sama lain dalam wajud umpan balik (feed
Jenjang Pendidikan. back) . Pendekatan perencaaan strategis dengan menggunakan model Whelen-Hunger

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I


66 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 15
seperti dijelaskan pada Gambar 1.3. D. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Dengan sasaran:
Berdasarkan arah perumusan strategi, proses perencanaan dapat dilakukan dengan
menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu : (a) pendekatan atas bawah (top down), (b) a. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di
pendekatan bawah ke atas (bottom up), dan (c) pendekatan kombinasi top down dan Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola

bottom up. Pertama, pendekatan top down dimana penyusunan Dokumen rencana pendidikan.

strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dilakukan oleh pimpinan b. Memelihara sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara

organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) dengan menterjemahkan visi dan misi lembaga atau sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
c. Memelihara basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
organisasi dengan mengacu pada RPJPD (Tahun 2005-2025) dan RPJMD (Tahun 2013-2018)
terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Peraturan Daerah Jawa Barat dan Peraturan Gubernur
yang terkait. Sosialisasi dan diseminasi renstra ini pada tahap selanjutnya akan dilakukan
dengan pendekatan melalui forum rapat koordinas pembangunan bidang pendidikan di 5.2 KEGIATAN
Provinsi Jawa Barat secara berjenjang khususnyapendidikan yang dikoordinasikan oleh 5.2.1 Kegiatan-kegiatan Pengembangan
Bapeda Provinsi dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan program dan sasaran sebagaimana dijelaskan di atas maka kegiatan-

Kedua, pendekatan bottom up, dimana penyusunan renstra dilakukan dimana kegiatan pengembangan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan

pimpinan organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) menjelaskan tentang kondisi lingkungan pada tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :

eksternal, internal lembaga atau organisasi dinas, dan selanjutnya menyampaikan visi, Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”,
misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkannya, selanjutnya menyerahkan yaitu :
kewenangan kepada unit-unit kerja di dinas (bidang, balai) untuk menterjemahkan atau 1) Optimalisasi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Pendidikan
menyusun menjadi perencanaan yang lebih operasional dalam bentuk program, kegiatan, Di Jawa Barat

penganggaran dan prosedur. Penyusunan renstra dengan pendekatan ini dilaksanakan 2) Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan di Lingkungan DinasPendidikan Provinsi

melalui rapat koordinasi dengan unit atau satuan kerja (bidang, balai) di lingkungan Dinas Jawa Barat
3) Implementasi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada Semua Jenjang Pendidikan di
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan melibatkan semua stakeholders terkait.
Jawabarat
Ketiga, pendekatan kombinasi antara pendekatan top down dan pendekatan
4) Memelihara, Meningkatkan dan Mengembangkan Manajemen Penyelenggaraan
bottom up, dimana pimpinan organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) dalam melakukan Pendidikan di Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan
perumusan strategi organisasi atau lembaga dengan melakukan sinergitas antara proses 5) Meningkatkan dan Mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) pada Semua
penterjemahkan visi dan misi Pemerintah Daerah (Kepala Daerah Provinsi atau Gubernur) Jenjang dan Jalur Pendidikan
dengan proses penjelasan kondisi lingkungan eksternal, internal lembaga atau organisasi 6) Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawabarat dalam Rangka
dinas, visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkan kepala dinas kepada Implementasi Kurikulum 2013
pimpinan unit-unit kerja (bidang, balai) didinas. 7) Penyelenggaraan Ujian Jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar
Luar Biasa/Paket A
8) Fasilitasi Penyelenggaraan Ujian Nasional Jenjang dan Jalur SMP/MTs/SMPLB/Paket B
serta SMA/MA/SMALB/SMK/Paket C.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


16 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
65
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
c. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah berbasis budaya
Jawa Barat.
d. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa
budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah dan masyarakat.
e. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah
dan lembaga pendidikan masyarakat yang berbasis pada budaya Jawa Barat.

5.1.1.2 Program Rutin


Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”,
yaitu:
A. Program Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur
Dengan sasaran:

a. Rekrutmen dan penempatan pengelola pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan


Jawa Barat dengan pendekatan manajemen modern;
b. Menerapkan reward and punishment system dalam tata kelola pendidikan di
Jawa Barat secara konsisten dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
kesejahteraan tenaga pengelola pendidikan di Jawa Barat;
c. Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, diklat, bintek secara terencana dan
terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat;

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Dengan sasaran:

a. Membangun sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara


sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
b. Membangun basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
c. Meningkatkan aset dan sarana/prasarana pendidikan di Jawa Barat secara efektif
dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola pendidikan

C. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Dengan sasaran:
a. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di Gambar 1.3
Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola Perencaaan Strategis Berdasarkan Model Whelen-Hunger
pendidikan.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I
64 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 17
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN b. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan
budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau
Sistematika penulisan Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah;
Barat Tahun 2013-2018 disajikan seperti di bawah ini:
c. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah berbasis budaya
Jawa Barat.
BAB I. PENDAHULUAN d. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa
1.1 Latar Belakang budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah dan masyarakat.
1.2 Maksud dan Tujuan e. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah
1.3 Landasan Hukum dan lembaga pendidikan masyarakat yang berbasis pada budaya Jawa Barat.
1.4 Kerangka Pikir
1.5 Pendekatan Proses Penyusunan D. Program Wajib Belajar Pendidikan Non-Formal
1.6 Sistematika Penulisan Dengan sasaran:
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS a. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya
2.1 Struktur Organisasi Dinas Jawa Barat di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya sebagai wahana
2.2 Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas kepedulian dan apresiasi terhadap budaya-budaya daerah.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS DINAS b. Mengembangkan kemitraan sekolah atau lembaga pendidikan lainnya dengan
3.1 Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) Dinas jaringan tokoh seniman dan budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan
3.2 Analisis Lingkungan Internal (ALI) Dinas unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-

3.3 SWOT Analysis sekolah atau lembaga pendidikan lainnya;


c. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah atau lembaga
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
pendidikan lainnya berbasis budaya Jawa Barat.
4.1 Visi, Misi
d. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa
4.2 Tujuan dan Sasaran
budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan
4.3 Pilihan Strategi .
lainnya.
4.4 Kebijakan .
e. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
dan lembaga pendidikan lainnya yang berbasis pada budaya Jawa Barat.
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program, Kelompok Sasaran dan Kegiatan
E. Program Wajib Belajar Pendidikan Luar Biasa
5.2 Pendanaan Indikatif
Dengan sasaran:
BAB VI. INDIKATOR KINERJA PROGRAM PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA
BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD a. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya

6.1 RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 Jawa Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap

6.2 Indikator Kinerja Program budaya-budaya daerah.

BAB VII. PENUTUP b. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan
budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau
kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah;

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


18 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
63
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di
kalagan guru dan peserta didik di sekolah dan masyarakat.
Bab II
Misi 6: “Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat”. GAMBARAN
A. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya
PELAYANAN DINAS
Dengan sasaran:

a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Budaya Jawa Barat Berbasis


Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama dengan para tokoh seniman dan
budayawan Jawa Barat;
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang
Pendidikan Budaya Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah pada
2.1 STRUKTUR ORGANISASI
sekolah-sekolah di Jawa Barat; Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan unsur Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang diberi tanggungjawab secara teknis dan administratif dalam bidang pendidikan.
B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
Dengan sasaran: jawab kepada Gubernur Jawa Barat melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, sesuai

a. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 tahun 2008 tentang Dinas Daerah

Jawa Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 31 Tahun 2009 tentang
budaya-budaya daerah. Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
b. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan Barat.
budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang pada
kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah; Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008, adalah sebagai
c. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah berbasis budaya
berikut :
Jawa Barat.
d. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa 1). Kepala Dinas,

budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah dan masyarakat. 2). Sekretariat, yang membawahkan :
e. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah (a). Sub Bagian Perencanaan dan Program;
dan lembaga pendidikan masyarakat yang berbasis pada budaya Jawa Barat. (b). Sub Bagian Keuangan;
(c). Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah


3). Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan :
Dengan sasaran:
(a). Seksi Pembinaan TK/SD;
a. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya (b). Seksi Pembinaan SMP;
Jawa Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap (c). Seksi Pembinaan SSN dan SBI;
budaya-budaya daerah.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab II


62 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Gambaran Pelayanan Dinas 19
4). Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi, membawahkan : c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
(a). Seksi Pembinaan SMA; membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di
(b). Seksi Pembinaan SMK; kalagan guru dan peserta didik di sekolah dan masyarakat.
(c). Seksi Pembinaan SSN, SBI dan Kerjasama Pendidikan Tinggi;
C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
5). Bidang Pendidikan Luar Biasa, membawahkan : Dengan sasaran:
(a). Seksi Kurikulum PK dan PLK; a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang
(b). Seksi Alat Bantu Media PK dan PLK; memadai dan representatif sebagai pusat informasi IPTEK;
(c). Seksi Bina Promosi Komp[etensi Siswa. b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
6). Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal, membawahkan : perkembangan terbaru;
(a). Seksi PAUD; c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
(b). Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat; membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di
(c). Seksi Kursus dan Kelembagaan; kalangan guru dan peserta didik di sekolah dan masyarakat.
Selain Sekretariat dan Bidang sebagaimana di atas, Dinas Pendidikan juga dilengkapi dengan 4
(empat) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)/Balai yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah D. Program Wajib Belajar Pendidikan Non-Formal
Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002, yaitu :
Dengan sasaran:

7). Balai PelaƟhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Umum (BPPTKUmum), membawahkan: a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah atau
(a). Sub Bagian Tata Usaha; lembaga pendidikan lainnya yang memadai dan representatif sebagai pusat
(b). Seksi Perencanaan; informasi IPTEK;
(c). Seksi Penyelenggaraan Diklat. b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
8). Balai PelaƟhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PLB (BPPTK-PLB), membawahkan : perkembangan terbaru;
(a). Sub Bagain Tata Usaha; c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
(b). Seksi Perencanaan dan Evaluasi; membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di
(c). Seksi Penyelenggaraan. kalangan guru dan peserta didik di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.

9). Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK), membawahkan : E. Program Wajib Belajar Pendidikan Luar Biasa
(a). Sub Bagian Tata Usaha; Dengan sasaran:
(b). Seksi Evaluasi dan Pengembangan;
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang
(c). Seksi Pelestarian dan Pembelajaran; memadai dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK;
(d). Kelompok Jabatan Fungsional. b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan terbaru;

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


20 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
61
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
E. Program Wajib Belajar Pendidikan Luar Biasa 10). Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK),
Dengan sasaran: membawahkan:

a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai (a). Sub Bagian Tata Usaha;
sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun (b). Seksi Perencanaan dan Evaluasi;
jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produk-produk unggulan (c). Seksi Penyelenggaraan.
daerah.
b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau 2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS
kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran Tugas Pokok Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan urusan
di setiap sekolah pemerintahan Daerah bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan
c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya dimaksud, Dinas Pendidikan
untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:
di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang urusan
ekonomis.
d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah. pendidikan meliputi pendidikn dasar, pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan
luar biasa serta pendidikan nonformal dan informal;

Misi 5: “Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK 2. Penyelenggaraan urusan pendidikan meliputi pendidikn dasar, pendidikan menengah

maju”; dan tinggi, pendidikan luar biasa serta pendidikan nonformal dan informal;

A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan meliputi

Dengan sasaran : pendidikan dasar, pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan luar biasa serta
pendidikan nonformal dan informal;
a. Menyelenggarakan event-event seminar, pameran atau EXPO pendidikan
4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD;
yang mampu membuka dan membina kesadaran masyarakat sekolah tentang
5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
pentingnya pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
dunia pendidikan.
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS
b. Menyediakan Pustakawan, SDM terampil, fasilitas media dan sarana teknologi
Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan struktur
informasi dan teknologi komunikasi yang memadai sesuai dengan tuntutan dan
organisasi dan tugas pokok serta fungsi dinas meliputi (1) pemerataan dan perluasan
kebutuhan.
akses pendidikan, (2) mutu dan relevansi pendidikan, serta (3) tata kelola, akuntabilitas
dan pencitraan publik pendidikan. Ketiga layanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib bidang pendidikan pada
Dengan sasaran:
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang
memadai dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK;
2.3.1 Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan
b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan mengandung arti memberikan
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan haknya memperoleh
perkembangan terbaru;
pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. Hal tersebut akan sangat sejalan
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab II
60 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Gambaran Pelayanan Dinas 21
dengan program yang tengah digulirkan pemerintah pusat yaitu education for all C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(Pendidikan Untuk Semua/PUS) yang menghendaki tidak ada seorangpun warga Negara Dengan sasaran:
yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan, setiap warga negara berhak akan a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai
pendidikan sepanjang hayat. sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan sangat terkait dengan ketersediaan jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produk-produk unggulan
sarana dan prasarana pendidikan serta pendidik/tenaga kependidikan. Kondisi saat ini, daerah.
terdapat kesenjangan yang cukup besar antara jumlah lulusan SD/Setingkat SD dan SMP/ b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau
Setingkat SMP dengan kapasitas daya tamping sekolah di atasnya (SMP/MTs dan SMA/ kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran
MA/SMK) sehingga mengakibatkan cukup banyak lulusan yang tidak dapat melanjutkan di setiap sekolah
pendidikan. Permasalahan lainnya dari pemerataan yaitu belum meratanya persebaran c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri
sekolah dengan sebaran penduduk di suatu wilayah. Hal ini menyebabkan di satu pihak untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada
ada sekolah yang kekurangan murid, sebaliknya ada pula sekolah yang justru tidak mampu di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
menampung murid. Selain hal tersebut di atas, masih banyak wilayah di Jawa Barat ekonomis.
yang terisolir (terpencil) dan tertinggal sehingga belum tersentuh sarana dan prasarana d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah.
pendidikan.

D. Program Wajib Belajar Pendidikan Non-Formal


2.3.2 Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Dengan sasaran:
Mutu, relevansi dan daya saing pendidikan berkaitan dengan kondisi mutu atau kualitas
a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah atau lembaga
lulusan pendidikan atau sekolah. Salah satu indikator dari mutu lulusan ini sangat berkorelasi
pendidikan lainnya, sebagai sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta
dengan pencapaian rata-rata nilai UAN dan penyerapan tenaga kerja pasca sekolah. Data
didik dalam membangun jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran
menunjukkan, banyak siswa yang nilai UAN nya belum opƟmal, hanya di atas standar nilai
produk-produk unggulan daerah.
kelulusan dan Ɵdak sedikit pula lulusan yang menganggur karena mereka Ɵdak memiliki
b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah atau lembaga pendidikan
kompetensi tertentu yang dibutuhkan dunia usaha/industri. Mutu lulusan juga dapat
lainnya dengan jaringan usaha atau kewirausahaan dalam rangka pengembangan
dipengaruhi pula oleh proses pembelajaran satuan pendidikan, dimana Ɵngkat penerapan
unit/satuan produksi dan pemasaran di setiap sekolah atau lembaga pendidikan
pembelajaran berbasis TIK di Jawa Barat masih rendah, dan secara formal belum ditangani
lainnya.
sebuah pengelolan yang baik di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri
Faktor-faktor lain yang berpotensi terhadap rendahnya mutu pendidikan : (1) beum untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada
adanya wadah yang dapat menampung hasil-hasil kreasi siswa (Pusat Promosi Produk di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
Hasil Kreasi Siswa) = pusat promosi produk kejuruan; (2) masih lamban upaya peningkatan ekonomis.
kompetensi guru dibandingkan laju perkembangan IPTEK; dan (3) belum optimalnya d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah atau
penerapan kurikulum yang berlaku dan belum terimplementasinya secara optimal lembaga pendidikan lainnya.
pendidikn karakter ataU budi pekerti berdasarkan nilai budaya bangsa dan kearifan lokal
Jawa Barat untuk membentuk value, daya saing dan karakter bangsa.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


22 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
59
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
D. Program Wajib Belajar Pendidikan Luar Biasa 2.3.3 Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik Pendidikan
Dengan sasaran: Tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan pendidikan berkaitan dengan penyelenggaraan
a. Pemberdayaan Sekolah dan Komite Sekolah dalam optimalisasi program manajemen atau tata kelola pendidikan di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/
pengawasan dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian kota sampai dengan level sekolah-sekolah atau penyelenggara kegiatan pendidikan. Aspek
pendanaan pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan, manajemen akan sangat menentukan terhadap kualitas perencanaan, pengendalian,
dan CSR; pelaksanaan dan evaluasi pengelolaan pendidikan. Termasuk di dalam aspek ini yaitu
manajemen penyelenggaraan persekolahan dan manajemen birokrasi pendidikan yang
Misi 4: “Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi”; belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan mutu lulusan
A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan pendidikan. Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu perlunya akselerasi penerapan siostem
Dengan sasaran: penjaminan mutu satuan pendidikan.

a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kewirausahaan pada Sekolah- Tata kelola pendidikan pada saat ini belum sepenuhnya berbasis pada basis data
sekolah di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama atau sistem informasi pendidikan yang akurat, tepat dan akuntabel. Sistem pendataan
dengan Dunia Usaha/Dunia Industri, dan Kelompok Wirausahawan di Jawa pendidikan yang terpadu antara provinsi, kabupaten/kota sampai ke sekolah-sekolah
Barat; belum berjalan sebagaimana yang diinginkan, dengan mengintegrasikan peranan
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang teknologi informasi sebagai sebuah daya dukung. Terbatasnya fungsi dan peran sistem
Kewirausahaan di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah pada pendataan atau informasi pendidikan tersebut juga sangat mempengaruhi akuntabilitas
sekolah-sekolah dan masyarakat di Jawa Barat; dan pencitraan public dari layanan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat.

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar


Dengan sasaran:

a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai


sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun
jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produk-produk unggulan
daerah.
b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau
kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran
di setiap sekolah
c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri
untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada
di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
ekonomis.
d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab II


58 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Gambaran Pelayanan Dinas 23
Misi 3 : “Meningkatan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk
semua”:
A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Bab III Dengan sasaran:

ISU-ISU STRATEGIS a. Melakukan prioritas percepatan pengembangan database pendidikan berbasis


DINAS teknologi informasi dan komunikasi dari kelompok masyarakat miskin atau tidak
mampu di Jawa Barat secara akurat, cepat tepat;
b. Melakukan pemetaan pendidikan di Jawa Barat berbasis teknologi informasi dan
komunikasi sebagai dasar untuk analisis perencaaan pembangunan pendidikan
menuju terwujudnya demokratisasi pendidikan di Jawa Barat;
c. Menerbitkan Kartu Jamiman Layanan Pendidikan Berkelanjutan bagi masyarakat
Gambaran berbagai isu strategi yang dihadapi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
miskin atau tidak mampu di Jawa Barat;
Barat terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas didapatkan melalui proses
d. Reorientasi dan revitalisasi implementasi manajemen berbasis sekolah pada
analisis situasi yang dihadapi dinas, yang lebih populer disebut analisis lingkungan secara
sekolah-sekolah di Jawa Barat;
mendalam. Analisis lingkungan merupakan kegiatan untuk menemukan gambaran kondisi
e. Diklat Terpadu Manajemen Strategis dan Kepemimpinan Transformasional bagi
lingkungan baik internal dan eksternal yang mempengaruhi keberadaan dinas. Analisis Kepala Sekolah dan Komite Sekolah;
situasi dilakukan juga untuk mempelajari dan mengkaji berbagai faktor yang dapat menjadi f. Mengimplementasikan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka
“kekuatan” (strength), “kelemahan” (weakness), “peluang” (opportunity) atau “ancaman” Pengembangan dan Implemetasi Kurikulum di Sekolah-sekolah, Akreditasi sekolah,
(threats) dari atau terhadap dinas. Sertifikasi Guru dan Peningkatan Kualitas Guru di Jawa Barat secara terpadu dan
Gambaran kondisi lingkungan internal-eksternal diawali dengan proses identifikasi berkelanjuran.
situasi internal-eksternal atau sering dikatakan sebagai “environmental scanning”. Proses
identifikasi situasi yang dimaksud adalah proses untuk mendeskripsikan situasi lingkungan B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
dinas, belum sampai tahap memberikan penilaian (assessment), apakah suatu kondisi itu Dengan sasaran:
merupakan kekuatan-kelemahanpeluang-atau ancaman dari atau terhadap dinas. a. Pemberdayaan Sekolah dan Komite Sekolah dalam optimalisasi program

Lingkungan eksternal dinas mencakup lingkungan pada level internasional, level pengawasan dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian

nasional dan level bisnis. Untuk kepentingan analisis lingkungan eksternal pada level pendanaan pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan,

internasional dan level nasional digunakan analisis PEST, yaitu analisis terhadap faktor- dan CSR;

faktor (1) Politic, (2) Economic, (3)Social dan (4) Technology. Sedangkan analisis lingkungan
C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
eksternal pada level bisnis digunakan analisis strategi bersaing (competitive strategy) dari
Dengan sasaran:
Michael R. Porter, yang terdiri atas 5 faktor penggerak yaitu : (1) new market entrants, (2)
supplier power, (3) subtitute, (5) buyer power, dan (6) competitive rivalry. a. Pemberdayaan Sekolah dan Komite Sekolah dalam optimalisasi program
pengawasan dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian
Lingkungan internal dinas mencakup lingkungan pada level corporate, level bisnis
pendanaan pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan,
dan level fungsi. Hal-hal yang akan dideskripsikan pada lingkungan internal dinas, misalnya
dan CSR;
aspek keuangan, aspek SDM, aspek pemasaran, aspek operasional dan aspek manajemen.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


24 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
57
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Untuk kepentingan analisis lingkungan internal pada level corporate digunakan pendekatan
Dengan sasaran: SWOT Matrix, Balanced Score Card (BSC), dan pada level fungsi digunakan pendekatan 7

a. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter dalam penyelenggaraan kurikulum S Mc KENSEY.

dan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah;


b. Revitalisasi Program Gerakan Pramuka dan Gugus Depan Pramuka di Sekolah- 3.1. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ALE) DINAS
sekolah dan masyarakat dan sarana-prasarananya dalam rangka mendukung
3.1.1 Analisis PEST
implementasi pendidikan karakter di Jawa Barat dan perwujudan Jawa Barat
sebagai Provinsi Pramuka di Indonesia; Analisis PEST mencakup faktor-faktor : (1) Politic, (2) Economic, (3) Social dan (4)
Technology, yang berpengaruh terhadap dinas.

C. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi a. Analisis Faktor Politik


Dengan sasaran: Politik dalam arti luas, dipahami sebagai suatu urusan atau pembicaraan yang
a. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter dalam penyelenggaraan kurikulum menyangkut kepentingan umum (publik) atau berpautan dengan publik (probono
dan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah; publico). Kepentingan dan urusan umum menjadi isi dan makna politik.
b. Revitalisasi Program Gerakan Pramuka dan Gugus Depan Pramuka di Sekolah- PoliƟk adalah hak kodraƟ seƟap manusia. PoliƟk merupakan kesempatan dan kemungkinan
sekolah dan masyarakat dan sarana-prasarananya dalam rangka mendukung yang harus dimiliki seƟap orang dan juga harus diberikan kepada seƟap orang untuk boleh
implementasi pendidikan karakter di Jawa Barat dan perwujudan Jawa Barat hidup dan bergerak di muka umum, membina persekutuan hidup dengan orang lain,
sebagai Provinsi Pramuka di Indonesia; terlibat dalam masalah-masalah yang menyangkut kepenƟngan bersama dan menikmaƟ
hasil perjuangan masyarakat. Karena itu, poliƟk dapat dimengerƟ sebagai keseluruhan
D. Program Pendidikan Non Formal Ɵndakan yang berhubungan dengan pelayanan umum, yang mencakup bidang ekonomi,
Dengan sasaran: sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya.
Karena itu, menghargai setiap orang memiliki hak akes terhadap layanan pendidikan
a. Memberdayakan fungsi fasilitas umum pada masyarakat sebagai rumah atau
yang berkualitas adalah merupakan salah satu bentuk penghargaan atas hal politik
pondok pembinaan pendidikan karakter untuk masyarakat dengan melibatkan
seseorang. Tuntutan akan adanya kebutuhan dan kepentingan untuk memasukkan
unsur pemuda, pramuka, karang taruna, kelompok ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat
akses pendidikan yang berkualitas dalam ranah publik adalah salah satu wujud
dan tokoh lintas agama;
perhargaan terhadap hak-hak politik masyarakat. Hal tersebut pada saat ini juga
telah menjadi sebuah tuntutan dan kebutuhan dalam rangka membangun masyarakat
E. Program Penidikan Luar Biasa yang lebih demokratis menuju terwujudnya tata kehidupan masyarakat madani (civil
Dengan sasaran: society).
a. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter dalam penyelenggaraan kurikulum Pada level internasional, tuntutan akan adanya kebutuhan dan kepentingan untuk
dan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah; memasukkan akses pendidikan yang berkualitas dalam ranah publik ditandai dengan
b. Revitalisasi Program Gerakan Pramuka dan Gugus Depan Pramuka di Sekolah- adanya beberapa moment penting, yaitu : (1) Millenium Development Goals (MDG)
sekolah dan masyarakat dan sarana-prasarananya dalam rangka mendukung 2015, yang memberi pesan tentang pentingnya aspek pengembangan kualitas Sumber
implementasi pendidikan karakter di Jawa Barat dan perwujudan Jawa Barat Daya Manusia (SDM) di seluruh dunia, (2) Deklarasi DAKAR - Senegal Tahun 2000:
sebagai Provinsi Pramuka di Indonesia; "Education For All", yang salah satu dari isi butir deklarasi tersebut menyampaikan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab III


56 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Isu-Isu Strategis Dinas 25
tentang pentingnya peningkatan mutu atau kualitas pendidikan dalam rangka E. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
perwujudan SDM yang berkualitas, (3) Standar ISO, yaitu Standar Internasional yang Dengan sasaran:
ditetapkan sebagai bagian dari upaya perwujudan pengelolaan (manajemen) yang a. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di
memberikan kepuasan pada pelanggan (customer). Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola
Pada level nasional, tuntutan akan adanya kebutuhan dan kepentingan untuk pendidikan.
memasukkan akses layanan pendidikan yang berkualitas dalam ranah publik
ditandai dengan adanya beberapa ketentuan penting, yaitu: (1) Pembukaan UUD F. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
1945, yang menyatakan tentang Tujuan Nasional Bangsa Indonesia, diantaranya : Dengan sasaran:
Melindungi segenap bangsa Indonesia, Mencerdaskan kehidupan bangsa; (2) UUD
a. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di
1945 (Amamdemen IV), yang menyatakan Setiap warga negara berhak mendapatkan
Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola
pendidikan (Pasal 31, ayat 1); (3) UU No. 20/2003 tentang SISDIKNAS pada pasal
pendidikan.
8 dijelaskan bahwa ”Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
b. Memelihara sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”, dan pada pasal 9
sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
dijelaskan bahwa “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
c. Memelihara basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
dalam penyelenggaraan pendidikan”. Di samping itu juga terdapat PP No. 38 Tahun
terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
2007, yang menjelaskan tentang Pembagian Kewenangan Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
b. Analisis Faktor Ekonomi Misi 2 : “Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat”;

Ekonomi dipahami sebagai domain pembicaraan yang menyangkut penguasaan dan A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

pengelolaan berbagai sumber daya (resources) untuk mendatangkan kesejahteraan atau Dengan sasaran:

kemakmuran bagi rakyat atau kepentingan umum (publik). Hidup dalam kesejahteraan a. Menyusun Pedoman Implementasi Pendidikan Karakter di Jawa Barat Berbasis
dan kemakmuran adalah hak kodrati setiap manusia. Karenanya setiap orang harus Keluarga dan Masyarakat;
diberikan hak yang sama untuk dapat memanfaatkan dan menikmati berbagai sumber b. Mengadakan seminar, workshop, lokakarya, diklat, bintek dalam rangka
daya yang tersedia untuk mendatangkan kesejahteraan dan kemamuran. Hal itu sangat pengembangan dan pembinaan pendidikan karakter di Jawa Barat;
dimungkinan apabila setiap orang memiliki pengetahuan, ilmu dan teknolgi yang c. Mengadakan pustaka, buku referensi, buku bacaan, buku pengayaan tentang
diperlukan dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya. Dalam rangka Pendidikan Karakter untuk kepentingan sekolah dan masyarakat;
itu maka mendapatkan hak akses terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi d. Mengadakan event-event dalam rangka deklarasi, kampanye, sosialisasi, visualisasi,
sesuatu yang penting bagi setiap orang. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk evaluasi, dan apresiasi serta akuntabilitas penyelenggaraan pengembangan dan
penghargaan atas hak ekonomi seseorang. pembinaan pendidikan karakter di sekolah dan masyarakat;
Pada level internasional, tuntutan terhadap akses layanan pendidikan yang berkualitas e. Memberikan bantuan berupa hibah atau bansos ke sekolah-sekolah, masyarakat
bagi seluruh rakyat dalam rangka perlindungan terhadap hak-hak ekonomi rakyat, atau kelompok masyarakat dalam rangka pengembangan dan pembinaan
ditandai dengan adanya beberapa moment penting di dunia yaitu: (1) Hadirnya World pendidikan karakter di Jawa Barat.
Trade Organization (WTO); (2) Asean Free Trade Area (AFTA); (3) Asia Pasific Economic
Coorporation (APEC); (4) Organizing of Economic Development and Cooperative

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


26 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
55
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
c. Menyusun Peraturan-peraturan Gubernur Jawa Barat dalam rangka (OEDC); (5) Global Crisis. Setiap bangsa-bagsa di dunia perlu meningkatan penguasaan
Penyelenggaraan Pendidikan; terhadap pengetahuan, ilmu dan teknolgi agar hak-hak ekonomi rakyatnya dapat
d. Membangun basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi, terlindungi terhadap berbagai kemungkinan dampak yang terjadi akibat hadirnya
terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi; berbagai momentum di atas.
e. Mengimplementasikan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka Upaya Pada level nasional, tuntutan terhadap akses layanan pendidikan yang berkualitas bagi
Peningkatan Mutu Tata Kelola Pendidikan di Jawa Barat secara terpadu dan seluruh rakyat dalam rangka perlindungan terhadap hak-hak ekonomi rakyat, ditandai
berkelanjuran menuju standar ISO9000.
dengan adanya beberapa moment penting, yaitu: (1) Krisis Ekonomi (Moneter) Secara
Nasional; (2) Ambruknya sektor industri padat modal secara naional; (3) Capital
B. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Out Flow, yaitu banyak investor membawa modal investasi nya keluar negeri, akibat
Dengan sasaran:
ekonomi biaya tinggi dan system birokrasi dan regulasi yang menekan investor; (4)
a. Membangun sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara
Terjadinya banyak PHK sehingga Daya Beli Masyarakat menurun secara drastis.
sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
Karena itu, penguasaan terhadap pengetahuan, ilmu dan teknolgi melalui pendidikan
b. Mengimplementasikan Sistem Operasional Prosedur (SOP) tata kelola pendidikan
berkualitas adalah hal penting yag harus dilakukan untuk merespon berbagai
di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat .
c. Menyusun Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pendidikan di Jawa Barat momentum di atas agar hak-hak ekonomi rakyat dapat tetap terlindungi terhadap

sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini; berbagai kemungkinan dampak yang terjadi,
d. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan SPM Bidang Pendidikan
dan SOP tata kelola pendidikan di Jawa Barat dengan Daerah. c. Analisis Faktor Sosial
Globalisasi telah mengakibatkan perubahan yang sangat drastis dan siqnifikan dalam
C. Program Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur
kehidupan masyarakat dunia, dicirikan adanya dinamika perkembangan, kompleksitas,
Dengan sasaran :
tingginya tingkat persaingan yang disebabkan akibat adanya intensitas interaksi antar
a. Recruitmen dan penempatan pengelola pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan
bangsa, etnis, bahasa, budaya dan peradaban dunia. Globalisasi memberikan berbagai
Jawa Barat dengan pendekatan manajemen modern;
dampak dalam kehidupan masyarakat dunia, yang ditandai dengan berbagai fakta
b. Menerapkan reward and punishment system dalam tata kelola pendidikan di
yang menyangkut kehidupan sosial masyarakat dunia.
Jawa Barat secara konsisten dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
Pada level internasional beberapa persoalan sosial yang terjadi pada kehidupan
kesejahteraan tenaga pengelola pendidikan di Jawa Barat;
c. Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, diklat, bintek secara terencana dan masyarakat dunia antara lain : (1) Terjadinya pengangguran dan kemiskinan global,

terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat; dimana jumlah penduduk dunia yang menganggur dan miskin semakin bertambah
secara drastis; (2) Terjadinya kejahatan dan kriminalitas global, yaitu tingkat kejahatan
D. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan kriminalitas dunia meningkkat drastis (perdagangan manusia, perdagangan obat-
Dengan sasaran: obatan terlarang, kasus narkoba/HIV di kalangan orang muda/pelajar dan perdagangan
a. Membangun E-Education dan E-School di Jawa Barat dengan memberdayakan senjata, terorisme, dll); (3) Jumlah negara miskin meningkat, yaitu terjadinya
dan memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi informasi (perangkat peningkatan jumlah negara miskin di dunia.
keras, teknologi perangkat lunak, aplikasi komputer, website dan internet) serta Pada level nasional beberapa persoalan sosial yang terjadi pada kehidupan masyarakat
perangkat pikir (SDM) yang cakap dan trampil secara optimal. nasional antara lain : (1) Meningkatnya angka pengangguran dan angka kemiskinan
nasional, (2) meningkatnya angka kejahatan dan kriminalitas nasional (perampokan,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab III


54 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Isu-Isu Strategis Dinas 27
pembunuhan, tawuran, pengrusakan, kasus narkoba dan HIV, dll); (3) Terkikisnya nilai-
nilai budaya nasional, yaitu semakin rendahnya kebanggaan akan identitas dan jati
diri bangsa, dan terancamnya pelestarian nilainilai budaya nasional, tergeser oleh
arus globalisasi.
Bab V
Lingkungan sosial, budaya dan peradaban manusia harus memberikan tempat bagi RENCANA PROGRAM,
setiap manusia untuk mendapatkan pengakuan dan eksistensi kehidupannya. Hal itu
KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
sangat dimungkinan apabila setiap orang memiliki pengetahuan, ilmu dan teknolgi
yang diperlukan dalam memperjuangkan kebutuhan dan kepentingannya pada
KELOMPOK SASARAN DAN
lingkungan sosial, budaya dan peradaban. Dalam rangka itu, mendapatkan hak akses PENDANAAN INDIKATIF
terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi sesuatu yang mutlak dan penting bagi
setiap orang, karenan menjadi wujud penghargaan atas hak sosial budaya seseorang.
5.1 PROGRAM, KELOMPOK SASARAN DAN KEGIATAN

d. Analisis Faktor Teknologi 5.1.1 Program dan Kelompok Sasaran

Era globalisasi banyak ditandai dengan revolusi perkembangan ilmu pengetahuan dan Program merupakan pernyataan yang mencantumkan daftar kegiatan dan urutan

teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi untuk mencapai sasaran (obyektif) yang telah

Kehadiran kemajuan teknologi tersebut telah membawa perkembangan baru dalam ditetapkan. Program dikategorikan atas 2 (dua) kelompok besar yaitu:

peradaban kehidupan manusia. Hal tersebut menuntut adanya perubahan paradigma (1) Program yang bersifat pengembangan – pengembangan untuk sesuatu yang penting
dalam kehidupan masyarakat global, yang penuh dengan dinamika, perkembangan, (breakthrough improvement atau important development); Program yang bersifat
kompleksitas dan kompetisi. pengembangan ini merupakan hasil dari perumusan strategi.
Pada level internasional, bangsa-bangsa di dunia tidak dapat lagi hanya mengandalkan (2) Program yang bersifat rutin sehari-hari (day to day operational) atau incremental
keunggulan berbasis sumber daya alam (resources-based competitiveness), namun improvement. Program yang bersifat rutin ini bukan merupakan dari perumusan yang
bergeser dengan harus mengandalkan keunggulan berbasis pengetahuan (knowledge- bersifat strategis.
based competitiveness). Keunggulan dalam penguasaan IPTEK dan akses informasi
akan menjadi faktor diterminan yang menentukan daya saing dalam proses kompetisi 5.1.1.1 Program Pengembangan
di pasar global yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam
Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju;
rangka peningkatan dan penguasaan IPTEK dan akses informasi dalam masyarakat
yaitu:
global, dibutuhkan bebeberapa faktor penunjang antara lain : (1) SDM yang berkualitas,
A. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
(2) Sarana/Prasarana (Infrastruktur), (3) Dana, (4) Regulasi; dalam rangka mewujudkan
Dengan sasaran:
masyarakat berbasis pengetahuan, tekonologi informasi, dan komunikasi, yang
a. Mengimplementasikan Otonomi Pendidikan di Jawa Barat secara konsisten pada
ditopang oleh nilai-nilai luhur, moral, budaya dan wawasan kebangsaan, tanggung
era otonomi daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
jawab, dan profesionalisme.
menyangkut penyelenggaraan urusan dan tata kelola organisasi/kelembagaan;
Pada level nasional, perkembangan IPTEK mendorong penyelenggaraan tata
b. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
pemerintahan berbagsis teknologi informasi dan komunikasi yang disebut
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
E-Government. E-Government adalah sistem untuk menyelenggarakan pemerintahan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab V


28 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja
53
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
a. Menyiapkan payung-payung hukum yang akan menjadi dasar dalam perumusan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau transformasi dari
kebijakan dan pengambilan keputusan. hubungan internal dan eksternal sektor publik melalui proses teknologi informasi
b. Mendayagunakan seluruh asset potensial yang dimiliki baik dalam bentuk prasarana/ dan komunikasi dengan menciptakan optimalisasi pelayanan pemerintahan dan
sarana maupun sumber daya manusia secara optimal untuk memberikan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan. Perwujudan E-Government membutuhkan adanya 4
yang lebih baik kepada masyarakat. faktor pendukung, yaitu : (a) Manajemen dan Kebijakan, (b) Dukungan Infrastruktur

c. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan pendidikan yang lebih berorientasi & Teknologi, (c) Sumber Daya Manusia, (d) Pembiayaan dan Prioritas. Dalam rangka

kepada upaya pemenuhan hak-hak masyarakat akan pendidikan melalui peningkatan itu, mendapatkan hak akses terhadap kemajuan IPTEK bidang teknologi informasi

akses, mutu dan tatakelola pendidikan. dan komunikasi, maka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas menjadi sesuatu
yang mutlak dan penting bagi setiap orang, karena menjadi wujud penghargaan atas
d. Membangun koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan pendidikan
hak pendidikan seseorang.
antara provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat yang berorientasi kedepan (maju)
serta tetap mengakar pada nilai budaya Jawa Barat dengan seoptimal mungkin
memanfaatkan dan mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi secara 3.1.2 Analisis 5 Faktor Penggerak Porter
efisien dan efektif. Analisis pada lingkungan bisnis dilakukan dengan menggunakan analisis 5 Faktor
e. Membangun kerjasama yang baik dan harmonis antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Penggerak Porter, yang terdiri atas faktor-faktor berikut ini : (1) New Market Entrance, (2)
Barat dengan stakeholders pendidikan serta dunia usaha/industry demi terwujudnya Supllier Power, (3) Substitute, (4) Buyer Power, dan (5) Competitive Rivalry.
pembangunan pendidikan yang berkualitas, produktif dan berdaya saing. Pertama, New Market Entrance, yaitu menganalisis masuknya penyedia jasa pendidikan
f. Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa dari luar negeri yang baru juga dapat menjadi ancamam bagi pengembangan pendidikan.
Barat dengan prioritas membangun sistem pendataan pendidikan yang efisien dan Kedua, Supllier Power, yaitu menganalisis kemampuan penyedia jasa pendidikan lain yang
efektif sebagai alat bantu utama dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan akan menjadi kekuatan bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan. Ketiga, Substitute,
pendidikan di Jawa Barat. yaitu menganalisis keberadaan jasa-jasa pendidikan bertaraf internasional yang sudah ada
g. Melakukan pemetaan pendidikan dalam upaya pemerataan dan demokratisasi yang akan menjadi ancaman bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan. Keempat,
pendidikan di Jawa Barat. Buyer Power, yaitu menganalisis kemampuan pengguna jasa pendidikan dalam melakukan

h. Bekerjasama dengan Kabupaten/Kota dan OPD terkait di lingkungan Pemerintah penawaran yang menjadi ancaman bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan.

Provinsi untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan (akses, kualitas, peningkatan Kelima, Competitive Rivalry, yaitu menganalisis tingkat persaingan sesama penyedia

daya beli/ekonomi masyarakat) yang tidak mungkin dapat dipecahkan hanya oleh jasa pendidikan yang akan menjadi ancamam bagi pengembangan penyelenggaraan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. pendidikan.

i. Optimalisasi peran dunia usaha/dunia industri (DU/DI) serta BUMN/BUMD dalam


rangka Corporate Social Responsibility (CSR). 3.1.3 Identifikasi Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats)
Berdasarkan hasil analisis PEST dan analisis Porter, maka dapat dilakukan identifikasi
terhadap PELUANG dan ANCAMAN yang terdapat dalam pengembangan strategi
penyelenggaraan pendidikan di Jawa Barat, sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab III


52 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Isu-Isu Strategis Dinas 29
Tabel 3.1 • Melakukan kerjasama manajemen (networking) persekolahan antara sekolah yang
Identifikasi Peluang dan Ancaman Terhadap telah maju dan sekolah yang masih tertinggal untuk pemerataan aksesibilitas dan
Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan Di Jawa Barat kualitas pelayanan pendidikan (sister school).

NO PELUANG ANCAMAN • Membangun kerjasama pendidikan antar kota, antar provinsi dan antar negara
untuk pemerataan kualitas dan peningkatan daya saing lulusan dalam tatanan
Kemampuan penyedia jasa pendidikan Maraknya bisnis penyedia jasa pendidikan
1. dunia global.
di Jawa Barat semakin meningkat di Jawa Barat

PenƟngnya aspek pengembangan Persaingan bisnis jasa-jasa pendidikan


4.4 ARAH KEBIJAKAN
2. kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di di Jawa Barat dengan Ɵngkat persaingan
seluruh dunia yang yang terus meningkat Kata ’kebijakan’ diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis dan
PenƟngnya peningkatan mutu atau Kemampuan Pengguna Jasa Dalam dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak (tentang
3. kualitas pendidikan dalam rangka Melakukan Penawaran akan menjadi perintah, organisasi dsbnya). Berhubungan dengan kebijakan yang disusun oleh organisasi
perwujudan SDM yang berkualitas ancaman bagi pengembangan Sekolah negara, maka dikenal istilah kebijakan publik.
Masyarakat berkewajiban memberikan Menurut Carl Friedrich (1963) sebagaimana dikutip Agustino (2006:41) kebijakan
Krisis ekonomi yang banyak menimpa
4. Dukungan sumber daya dalam publik dijelaskan oleh sebagai berikut:
masyarakat secara luas
penyelenggaraan pendidikan
”Kebijakan publik merupakan serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan
Masyarakat Dunia terintegrasi dalam
Krisis Keuangan Negara Amerika Serikat oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana
jaringan komunikasi dan informasi
5. yang berdampak global, yang memicu terdapat hambatan-hambatan atau kesulitankesulitan dan kemungkinan-kemungkinan
global melalui penggunaan teknologi
Krisis ekonomi di seluruh dunia (kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan, agar berguna dalam
internet
mengatasinya untuk mencapai tujuan seperti yang dimaksud”.
Banyak masyarakat terkena PHK yang
Perkembangan teknologi informasi yang Maksud kebijakan publik sebagai bagian dari kegiatan, Friedrich menjelaskan bahwa
6. menurunkan kemampuan daya beli
terjadi secara cepat dan mengglobal kebijakan tersebut berhubungan dengan pencapaian dari beberapa maksud atau tujuan.
masyarakat secara umum
Jumlah penduduk Indonesia menganggur Meskipun maksud atau tujuan dari kegiatan pemerintah tidak selalu mudah dilihat, tapi
Perkembangan teknologi dan informasi
7. dan miskin semakin bertambah secara ide bahwa kebijakan melibatkan perilaku yang mempunyai maksud, merupakan bagian
yang terjadi demikian pesat di tanah air
drasƟs penting dari definisi kebijakan. Bagaimanapun juga, kebijakan harus menunjukkan apa
yang sesungguhnya dikerjakan, daripada apa yang diusulkan dalam beberapa kegiatan
Sumber : Diolah berdasarkan Analisis PEST dan Analisis PORTER
untuk menyelesaikan masalah.

Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan


3.2 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI) DINAS
hasil analisis SWOT, maka arah kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam 5
3.2.1 Analisis 7S Mckensey (lima) tahun ke depan (tahun 2013-2018) dalam rangka mencapai tujuannya terdiri atas:
Model 7S Mckensey merupakan kerangka kerja baru untuk melakukan analisis dan
Arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk 5 (lima) tahun kedepan
peningkatan efektivitas kerja secara terorganisasi dari penyelenggaraan pendidikan di Jawa
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Barat. Ada 7 faktor yang dikaji dalam analisis 7 S Mckensey, yaitu : (1) Staff, (2) Sistem, (3)
Structure, (4) Skill, (5) Share (Value), (6) Style, dan (7) Srategi, seperti pada Tabel 3.2.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV
30 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
51
melaksanakan tugas serta fungsi lembaga secara efisien dan efektif. Tabel 3.2
• Menyusun dan merumuskan sumber-sumber rujukan guna penyusunan program Analisis Kekuatan dan Kelemahan Dari
dan kegiatan pembangunan pendidikan di Jawa Barat. Penyelenggaraan Pendidikan Di Jawa Barat
b) Strategi Peningkatkan fasilitasi pendanaan dari Pemerintah (APBN dan APBD I, dan II ) FAKTORS KEKUATAN KELEMAHAN
untuk penyelenggaraan pendidikan di Jawa Barat; (Governmental Fund Rising).
Sense of belonging pada lembaga
• Melakukan perencanaan secara konseptual, sistematis dan terpadu dengan sistem
Ketersediaan Pendidik dan Tenaga yang masih rendah,
bottom-up planning dan/atau top-down planning.
• Menyusun dan merumuskan kegiatan dengan sepenuhnya mengacu kepada STAFF Kependidikan Untuk Semua Jenjang Kemampuan dalam English
sumber-sumber rujukan yang berlaku (RPJPD, RPJMD, RENSTRA, RENJA dll.) secara Cukup Memadai ConversaƟon dan Pembelajaran
konsisten dan bertanggungjawab. Berbasis mulƟmedia/TIK
• Menyusun skala prioritas penyusunan dan penyelenggaraan kegiatan sesuai
Kurikulum yang mengacu SNP (8 Keterbatasan Sarana Penunjang
dengan tuntutan dan kebutuhan serta arah kebijakan umum dan mengantisipasi
Standar), Pengembangan KTSP, Kurikulum KTSP, Kurikulum
terhadap berkembangnya issue-issue strategis di seputar dunia pendidikan.
SISTEM Kurikulum 2013, Pembelajaran 2013, Keterbatasan Pemahaman
• Mengupayakan tercapainya anggaran minimal 20% dari APBD Provinsi untuk
PAKEM Manajemen Berbasis Pembelajaran PAKEM Keterbatasan
sektor pendidikan.
Sekolah, Manajemen Strategik Pemahaman MBS, dll.
c) Strategi Peningkatkan peran dan partisipasi masyarakat melalui Komite Sekolah dan
Penguatan Implemetasi Manajemen Berbasis Sekolah dan serta penggalian potensi Kapasitas Kelembagaan SDM Dinas,
dan sumber daya sekolah dari orang tua dan masyarakat yang peduli pendidikan; Managerial dan Kepemimpinan
(School Committee Empowering), Eksistensi Organisasi Dinas, Adanya Transformasinal, Pemberdayaan
• Revitalisasi dan refungsionalisasi lembaga Komite Sekolah sebagai partner STRUCTURE Struktur, Tupoksi, SOP Dinas, Adanya Peran dan Fungi Masyarakat Peduli
Kepala Sekolah dan representasi masyarakat (orang tua siswa) di sekolah dalam Dewan Pendidikan Provinsi. Pendidikan belum opƟmal. Struktur
merencanakan dan mengawasi program-program sekolah. Organisasi Ɵdak sesuai dengan
• Memberdayaan Komite Sekolah dalam membantu Kepala Sekolah untuk mencari penyelenggaraan urusan.
sumber-sumber bagi pembiayaan program-program pendidikan di sekolah tanpa
Birokrat dan Tenaga Administrasi Pemberdayaan kompetensi dari
harus memberatkan beban orang tua siswa.
Pendidikan Dengan Kompetensi yang Birokrat yang belum opƟmal.
d) Strategi kemitraan untuk pengembangan kerjasama bidang pendidikan melalui sister
baik.
school, sister city serta program Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN/ Keterbatasan sarana penunjang
SKILL
BUMD serta sektor swata untuk pengembangan pendidikan di Jawa Barat; (Bussiness Tenaga Pendidik SLB dan 4 SMK pengembangan mulƟ skill dan
Partner Networking) Provinsi dengan 'mulƟ skill" dan mulƟ talent, Kegiatan-kegiatan
• Mengoptimalkan peran stakeholders pendidikan dan dunia usaha/dunia indutri 'mulƟ talent" terprogram
di sekitar sekolah untuk peduli dan bertanggungjawab terhadap kemajuan
Ethos Kerja dan Budaya Kerja
pendidikan dan kemajuan masyarakat di lingkungannya (CSR). Belum ditempatkan sistem 'reward'
SHARE Birokrasi dan Tenaga Administrasi
• Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dan dunia usaha/ and 'punishment’ yang sesuai
yang Tinggi Berorientasi pada mutu
dunia indutri untuk kemajuan pendidikan di lingkungannya (Entrepreneurship).

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab III


50 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Isu-Isu Strategis Dinas 31
Budaya Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah pada sekolah-sekolah di
Sistem Birokrasi Pemerintahan yang
Jawa Barat;
Membatasi Konsistensi Otonomi
Kepemimpinan Dinas pada c. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya Jawa
Daerah (Otonomi Pendidikan) yang
STYLE seƟap level yang DemokraƟs dan Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap budaya-
masih bergantung pada Provinsi
ParƟsipaƟf serta Visioner budaya daerah.
(belum sesuai dengan semangat
d. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan budayawan
MBS)
Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program
Kendala Anggaran dalam implemetasi ekskul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah;
Tersusunnya Visi, Misi, Kebijakan dan strategi
e. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah berbasis budaya Jawa
STRATEGI Strategi Dinas dalam sebuah RENSTRA Konsisten Implementasi Rumusan Barat.
Dinas Strategi dalam Program, Kegiatan f. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa
Operasional Dinas
budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah dan masyarakat.
g. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah dan
lembaga pendidikan lainnya yang berbasis pada budaya Jawa Barat.
3.2.2 Identifikasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness)
h. Melengkapi sekolah-sekolah dengan alat-alat kesenian tradisional dan
Berdasarkan hasil analisis 7 S Mc Kensey, maka dapat dilakukan identifikasi terhadap
mendayagunakannya secara efektif demi pewarisan dan pelestarian budaya Jawa
KEKUATAN dan KELEMAHAN yang terdapat pada pengembangan penyelenggaraan
Barat.
pendidikan di Jawa Barat dirumuskan secara umum sebagaimana terlihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3
4.3 PILIHAN STRATEGI
Identifikasi Peluang dan Ancaman
Sebuah strategi berhubungan skema atau pola untuk mencapai sasaran yang dituju.
Terhadap Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan Di Jawa Barat
Jadi pada dasarnya strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, strategi
NO. KEKUATAN KELEMAHAN adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya tentang bagaimana
Kesejahteraan dan Bentuk Penghargaan
1. Kualitas dan Profesinalitas SDM agar tujuan tersebut dapat dicapai.
yang Lemah

Sistem Birokrasi dan Kendala Anggaran Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
Manajemen dan Kepemimpian hasil analisis SWOT, maka pilihan strategi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Bartat dalam
2. Managerial dan Kepemimpinan
Organisasi kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan (2013-2018) dalam rangka mencapai tujuannya
Transformasional dan Visioner.
terdiri atas:
Keterbatasan Daya Dukung
3. Iklim Organisasi dan Budaya Organisasi a) Strategi Perumusan dan Perencanaan Program dan Kegiatan Pengembangan Pendidikan
Pengembangan
di Jawa Barat, (Development Strategic Planning).
Perumusan dan Perencanaan Strategis
4. Implemetasi Strategi Operasional Dinas • Restrukturisasi dan reorganisasi kelembagaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Dinas
Barat.
Sumber : Diolah berdasarkan Analisis 7 S Mc Kensey
• Menata kembali dan memberdayakan SDM Potensial untuk mengisi jabatan dan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


32 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
49
d. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau 3.3. SWOT ANALYSIS
kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran di
3.3.1 Matriks SWOT
setiap sekolah.
Setelah dapat diidentifikasi tentang S, W, O dan T, selanjutnya adalah menyusun
e. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri untuk
matriks SWOT dinas. Matriks SWOT ini akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun
menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada di lingkungan
empat kategori strategi, yaitu : (1) strategi S-O, (2) strategi WO, (3) strategi S-T dan (4)
masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai ekonomis.
strategi W-T. Dalam menyusun matriks SWOT, diperlukan upaya untuk menentukan Key
f. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah.
Success Factors (KSF) untuk lingkungan eksternal dan internal dinas secara benar.

Pertama, strategi S-O, adalah strategi yang menggunakan S internal dinas untuk
Sasaran Misi 5:
meraih O yang ada di luar organisasi. Kedua, strategi W-O, adalah strategi yang berusaha
“Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK maju”; untuk memperkecil W internal dengan memanfaatkan O dari eksternal. Ketiga, strategi
yaitu: S-T, adalah strategi untuk menghindari atau mengurangi dampak T dari luar dengan
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang memadai memanfaatkan S internal. Keempat, strategi W-T, adalah strategi untuk bertahan dengan
dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK; cara mengurangi W dari internal dan menghindari T dari luar.
b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan
3.3.2 Penentuan Strategi Alternatif dan Strategi Terseleksi
dan perkembangan terbaru;
Selanjutnya ada 8 (delapan) tahap untuk membangun strategi melalui matriks SWOT, yaitu
c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
:
membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di kalagan
1) Buat daftar O ekstenal organisasi
guru dan peserta didik di sekolah dan masyarakat.
2) Buat daftar T ekternal organisasi
d. Menyelenggarakan event-event seminar, pameran atau EXPO pendidikan yang
3) Buat dafar S kunci internal organisasi
mampu membuka dan membina kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya
4) Buat daftar W kunci internal organisasi
pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
5) Cocokkan S internal dan O eksternal, dan masukan pada sel S-O
pendidikan.
6) Cocokkan W internal dan O ekstenal, dan masukan pada sel W-O
7) Cocokkan S internal dan T eksternal, dan masukan pada sel W-T
e. Menyediakan fasilitas media dan sarana teknologi informasi dan teknologi komunikasi
8) Cocokkan W internal dan T eksternal, dan masukan pada sel W-T.
yang memadai sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.
Setelah 8 (delapan) langkah tersebut dilakukan maka selanjutnya kembangkan
stretagi alternatif yang fleksibel untuk dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah
Sasaran Misi 6:
organisasi, seperti dijelaskan dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Dengan berbagai pertimbangan
“Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat”; yaitu:
dan pengkajian maka dipilihlan strategi yang paling unggul dan memiliki bobot strategik
a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Budaya Jawa Barat Berbasis bila diterapkan, yaitu :
Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama dengan para tokoh seniman dan
a) Strategi Perumusan dan Perencanaan Program dan Kegiatan Pengembangan Pendidikan
budayawan Jawa Barat;
di Jawa Barat, (Development Strategic Planning).
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang Pendidikan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab III


48 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Isu-Isu Strategis Dinas 33
b) Strategi Peningkatkan fasilitasi pendanaan dari Pemerintah (APBN dan APBD I, dan II ) c. Menerbitkan Kartu Jamiman Layanan Pendidikan Berkelanjutan bagi masyarakat
untuk penyelenggaraan pendidikan di Jawa Barat; (Governmental Fund Rising). miskin atau tidak mampu di Jawa Barat;
c) Strategi Peningkatkan peran dan partisipasi masyarakat melalui Komite Sekolah dan d. Menyelenggarakan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi pada semua
Penguatan Implemetasi Manajemen Berbasis Sekolah dan serta penggalian potensi jenjang dan satuan pendidikan, dengan perbaikan dan peningkatan sistem, prosedur
dan sumber daya sekolah dari orang tua dan masyarakat yang peduli pendidikan; dan kinerja secara berkelanjutan;
(School Committee Empowering), e. Menyelenggarakan program beasiswa prestasi akademik dan non-akademik untuk
d) Strategi kemitraan untuk pengembangan kerjasama bidang pendidikan melalui sister layanan pendidikan bermutu dan terpadu bagi masyarakat miskin atau tidak mampu
school, sister city serta program Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN/
di Jawa Barat;
BUMD serta sektor swata untuk pengembangan pendidikan di Jawa Barat; (Bussiness
f. Reorientasi dan revitalisasi implementasi manajemen berbasis sekolah pada sekolah-
Partner Networking)
sekolah di Jawa Barat;
g. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Terpadu Manajemen Strategis dan Kepemimpinan
Transformasional bagi Kepala Sekolah dan Komite Sekolah;
h. Pemberdayaan Sekolah dan Komite Sekolah dalam optimalisasi program pengawasan
dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian pendanaan
pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan, dan Corporate
Social Responsibility (CSR);
i. Mengimplementasikan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka Pengembangan
dan Implemetasi Kurikulum di Sekolah-sekolah, Akreditasi sekolah, Sertifikasi Guru
dan Peningkatan Kualitas Guru di Jawa Barat secara terpadu dan berkelanjuran.

Sasaran Misi 4 :

“Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi”; yaitu:

a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kewirausahaan pada Sekolah-


sekolah di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama dengan
Dunia Usaha/Industri, dan Kelompok Wirausahawan di Jawa Barat;
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang
Kewirausahaan di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah pada sekolah-
sekolah dan masyarakat di Jawa Barat;
c. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai
sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun jiwa
kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produkproduk unggulan daerah.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


34 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
47
Sasaran Misi 2 :
“Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat”; yaitu:

a. Menyusun Pedoman Implementasi Pendidikan Karakter di Jawa Barat Berbasis Keluarga


Bab IV
dan Masyarakat;
b. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter dalam penyelenggaraan kurikulum dan IVISI, MISI, TUJUAN,
kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah; SASARAN DAN KEBIJAKAN
c. Mengadakan seminar, workshop, lokakarya, diklat, bintek dalam rangka pengembangan
dan pembinaan pendidikan karakter di Jawa Barat;
d. Memberdayakan fungsi fasilitas umum yang ada di lingkungan masyarakat sebagai
pusat (rumah atau pondok) pembinaan pendidikan karakter untuk masyarakat dengan
melibatkan unsur pemuda, pramuka, karang taruna, kelompok ibu-ibu PKK, tokoh
4.1 VISI, MISI
masyarakat dan tokoh lintas agama;
e. Mengadakan pustaka, buku referensi, buku bacaan, buku pengayaan tentang 4.1.1 Visi

Pendidikan Karakter untuk kepentingan sekolah dan masyarakat; Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai atau diraih oleh organisasi atau
f. Mengadakan event-event dalam rangka deklarasi, kampanye, sosialisasi, visualisasi, dinas dalam suatu periode perencanaan. Berdasarkan periode waktu pencapaiannya,
evaluasi, dan apresiasi serta akuntabilitas penyelenggaraan pengembangan dan kondisi masa depan yang ingin dicapai dikategorikan atas: (1) kondisi ‘jauh’ ke depan (cita-
pembinaan pendidikan karakter di sekolah dan masyarakat; cita masa depan), (2) kondisi jangka panjang ke depan (sampai dengan 20 tahun ke depan),
g. Revitalisasi Program Gerakan Pramuka dan Gugus Depan Pramuka di Sekolah-sekolah (3) kondisi jangka menengah ke depan (sampai dengan 5 tahun), (4) kondisi jangka pendek
dan masyarakat dan sarana-prasarananya dalam rangka mendukung implementasi ke depan (sampai dengan 1 tahun ke depan).
pendidikan karakter di Jawa Barat dan perwujudan Jawa Barat sebagai Provinsi Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
Pramuka di Indonesia; hasil analisis SWOT, maka Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk 5 (lima) tahun
h. Memberikan bantuan berupa hibah atau bansos ke sekolah-sekolah, masyarakat ke depan (2013-2018) di rumuskan sebagai berikut:
atau kelompok masyarakat dalam rangka pengembangan dan pembinaan pendidikan
karakter di Jawa Barat. Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat:
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM yang
Sasaran Misi 3: berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis budaya Jawa
“Meningkatan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk semua”; Barat”
yaitu:
Hal-hal menyangkut pengertian, ruang lingkup atau batasan dari setiap pernyataan
a. Melakukan prioritas percepatan pengembangan database pendidikan berbasis
dalam visi tersebut agar menuju pada satu penafsiran/ atau persepsi, maka perlu dijelaskan
teknologi informasi dan komunikasi dari kelompok masyarakat miskin atau tidak
sebagai berikut :
mampu di Jawa Barat secara akurat, cepat dan tepat;
b. Melakukan pemetaan pendidikan di Jawa Barat berbasis teknologi informasi dan 1. Pendidikan maju adalah pendidikan yang berorientasi jauh ke masa depan (futuristik),
komunikasi sebagai dasar untuk analisis perencaaan pembangunan pendidikan menuju peka dan tanggap terhadap setiap perubahan situasi atau dinamika politik, hukum,
terwujudnya demokratisasi pendidikan di Jawa Barat; sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan serta teknologi; dan secara optimal menerapkan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


46 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
35
sistem tatakelola (manajemen) modern dengan memanfaatkan teknologi informasi, c. Menyusun Peraturan-peraturan Gubernur Jawa Barat dalam rangka operasionalisasi
teknologi komunikasi yang mutakhir. Penyelenggaraan Pendidikan;
2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “berkarakter” adalah SDM yang memiliki d. Menyusun Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pendidikan di Jawa Barat sesuai
komitment tinggi dengan dirinya yang dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya dengan kebutuhan dan kondisi terkini;
mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan, keimanan, kebangsaaan atau nasionalisme
e. Mengimplementasikan Sistem Operasional Prosedur (SOP) tata kelola pendidikan di
serta budaya dalam kehidupan nyata (realitas hidup), menuju kehidupan pribadi,
lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat .
masyarakat dan bangsa yang lebih bermartabat dalam tatanan dan pergaulan
masyarakat dunia atau global. f. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan SPM Bidang Pendidikan dan
3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “cerdas” adalah SDM yang memiliki kapasitas, SOP tata kelola pendidikan di Jawa Barat dengan Daerah.
kemampuan, kecakapan dan ketrampilan dalam mengidentifikasi, menganalisis serta g. Rekrutmen dan penempatan pengelola (birokrat) pendidikan di lingkungan Dinas
memecahkan permasalahan-permasalahan dalam realitas kehidupan yang nyata, Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan pendekatan manajemen modern;
serta mampu memberikan solusi yang optimal dan tuntas dari permasalahan yang
h. Menerapkan reward and punishment system dalam tata kelola pendidikan di Jawa
dipecahkan tersebut secara efektif dan efisien, logis atau rasional dan sistematis.
Barat secara konsisten dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan
4. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “mandiri” adalah SDM yang memiliki keyakinan
kesejahteraan tenaga pengelola pendidikan di Jawa Barat;
terhadap kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan diri dalam mengambil
setiap keputusan dan melakukan setiap tindakan secara efektif dan efisien menuju i. Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, diklat, bintek secara terencana dan

kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa yang lebih baik dengan tidak bergantung terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat;

kepada pihak lain. j. Membangun basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “menguasai IPTEK” adalah SDM yang memiliki terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
kapasitas, kemauan, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan untuk membiasakan k. Membangun sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara sistemik,
secara terus menerus mengembangkan diri terhadap kegiatan riset atau penelitian, terintegrasi, dan terpadu.
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guna membangun kepercayaan diri
l. Membangun E-Education dan E-School di Jawa Barat dengan memberdayakan dan
yang tinggi untuk mampu bersaing dan unggul dalam kancah pergaulan dan tantangan
memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi informasi (perangkat keras, teknologi
masyarakat dunia atau global.
perangkat lunak, aplikasi komputer, website dan internet) serta perangkat pikir (SDM)
6. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “berbasis budaya Jawa Barat” adalah SDM yang
yang cakap dan trampil secara optimal.
memiliki kapasitas, penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat, sebagai landasan berfikir dan m. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di
bertindak di dalam merumuskan ide, gagasan dan konsep pendidikan berbudaya yang Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola
integral dan utuh, serta mampu mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan pada pendidikan;
keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan serta dalam pergaulan masyarakat dunia n. Mengimplementasikan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka Upaya
atau global. Peningkatan Mutu Tata Kelola Pendidikan di Jawa Barat secara terpadu dan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka rumusan dari visi Dinas Pendidikan Provinsi berkelanjuran menuju standar ISO9000.
Jawa Barat adalah terwujudnya pendidikan yang maju di Jawa Barat pada tahun 2018,
dengan karakterisrik atau ciri-ciri berorientasi jauh ke masa depan; dan peka atau tanggap

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


36 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
45
didik. terhadap setiap perubahan situasi politik, hukum, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan
c. Tersedianya sumber-sumber bacaan, referensi, alat peraga pendidikan, laboratorium, serta teknologi.
workshop dan alat-alat praktek berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang Situasi pendidikan maju di Jawa Barat akan terwujud diakibatkan oleh dukungan dan
memadai dan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan program sekolah dan warga ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang :
sekolah.
a. memiliki komitment tinggi dengan dirinya sendiri;
b. memiliki kesadaran untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keagamaan, keimanan,
Tujuan Misi 6 : kebangsaaan atau nasionalisme, budaya dan kearifan lokal Jawa Barat dalam realitas
“Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat”; yaitu: kehidupan;

a. Internalisasi dan implementasi nilai-nilai luhur budaya Jawa Barat sebagai landasan di c. memiliki kapasitas, kemampuan dan kecakapan serta ketrampilan dalam

dalam pengembangan pendidikan di sekolah. mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan setiap permasalahan dalam realitas

b. Terselenggaranya pendidikan yang mengakar, tumbuh, dan berkembang pada budaya kehidupan;

Jawa Barat yang terpelihara, berdaya guna dan lestari. d. mampu memberikan solusi optimal dan tuntas dari setiap permasalahan secara efisien

c. Tumbuhnya jiwa dan sikap warga sekolah, keluarga dan masyarakat untuk memiliki dan efektif secara logis, rasional dan sistematis;

rasa bangga, mencintai dan rasa memiliki terhadap budaya Jawa Barat. e. memiliki kapasitas, keyakinan terhadap kemampuan dirinya tanpa adanya
ketergantungan kepada orang/pihak lain;
f. memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus menerus melakukan pengembangan
4.2.2 Sasaran
diri dalam riset atau penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolog;
Sasaran atau obyektif adalah target jangka panjang yang secara spesifik diharapkan g. memiliki penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi nilai-nilai
oleh organisasi untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan menunjukkan arah budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat sebagai landasan berfikir, pengambilan
pemikiran, sedangkan sasaran menunjukkan tonggak-tonggak pencapaian (milestone) keputusan, bersikap dan bertindak dalam realitas kehidupan;
yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan. h. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan
Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan sistem tatakelola (manajemen) modern; yang didukung oleh pemanfaatan secara
hasil analisis SWOT, maka masing-masing sasaran dari setiap tujuan Dinas Pendidikan optimal teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang mutakhir;
Provinsi Jawa Barat dalam 5 (lima) tahun ke depan (2013-2018) adalah: i. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan guna bersaing dan
memiliki keunggulan di dalam pergaulan dan tantangan kehidupan masyarakat dunia
atau global.
Sasaran Misi 1 :
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian Visi
“Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”; yaitu: Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2018 yang akan datang, yakni:
a. Mengimplementasikan Otonomi Pendidikan di Jawa Barat secara konsisten sesuai 1. Terwujudnya “kemajuan” dalam proses sistem tata kelola atau manajemen pendidikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku menyangkut penyelenggaraan di Jawa Barat;
urusan dan tata kelola organisasi/ kelembagaan; 2. Dihasilkannya output pendidikan yang memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur;
b. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang 3. Dihasilkannya output pendidikan dengan kecerdasan majemuk sehingga memiliki
Penyelenggaraan Pendidikan; keunggulan dan daya saing;

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


44 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
37
4. Dihasilkannya output pendidikan yang berjiwa entrepneurship dan produktif sehingga Tujuan Misi 3 :
memiliki kemandirian; “Meningkatan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk
5. Dihasilkannya output pendidikan dengan pembiasaan dan pengusaan IPTEK yang semua”; yaitu:
maju;
a. Terwujudnya demokratisasi pendidikan tanpa adanya diskriminasi yang mampu
6. Dihasilkannya output pendidikan yang mampu menghargai, mencintai, mendayagunakan
memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat guna mengakses layanan pendidikan seluas-
dan melestarikan budaya Jawa Barat.
luasnyai.
b. Meningkatnya peranserta orang tua, masyarakat, stakeholders pendidikan dalam
4.1.2 Misi mewujudkan pendidikan bermutu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia
Dalam pencapaian visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 seperti global.
di atas, maka beberapa misi yang dapat ditetapkan bagi dinas seperti berikut ini: c. Terwujudnya kebersamaan dan komitmen antara sekolah, orang tua, masyarakat dan
1. Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju; stakeholders pendidikan melalui Komite Sekolah guna merencanakan, mengelola dan
2. Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat; mengawasi pendidikan secara efisien, efektif guna mencegah terjadinya komersialisasi
3. Meningkatan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk pendidikan.
semua;
4. Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi; Tujuan Misi 4 :
5. Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK maju;
“Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi”; yaitu:
6. Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat.
a. Terwujudnya pendidikan yang mampu menanamkan jiwa kewirausahaan yang
berorentasi pada penciptaan lapangan kerja atau usaha mandiri bagi anak didik.
4.1.3 Alternatif Strategi
b. Terwujudnya sekolah sebagai sarana pelatihan kecakapan dan keterampilan bagi anak
Dalam rangka pencapaian misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka beberapa didik agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri pasca sekolah.
alternatif strategi yang dapat dilakukan di sekolah, antara lain: c. Terwujudnya jaringan kerjasama dan kemitraan antara sekolah, dunia usaha, dunia
a) Strategi Perumusan dan Perencanaan Program dan Kegiatan dalam Manajemen industri guna menjadikan sekolah sebagai bagian dari sistem produksi dan pemasaran
Pengembangan Pendidikan yang maju di Jawa Barat, (Development Strategic produk unggulan.
Planning).
b) Strategi Peningkatkan fasilitasi pendanaan dari Pemerintah (APBN dan APBD I, dan Tujuan Misi 5 :
II ) untuk penyelenggaraan pendidikan di Jawa Barat yang transparan dan akuntabel
“Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK maju”;
dalam rangka good governance; (Governmental Fund Rising).
yaitu:
c) Strategi Peningkatkan peran dan partisipasi orang tua dan masyarakat melalui
Komite Sekolah dan Penguatan Implemetasi Manajemen Berbasis Sekolah dan serta a. Pemberdayaan perpustakaan sekolah dan perpustakaan di daerah sebagai pusat
penggalian potensi dan sumber daya sekolah dari orang tua dan masyarakat yang layanan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi dan sarana pengembangan budaya
peduli pendidikan; (School Committee Empowering), baca warga sekolah.
d) Strategi kemitraan untuk pengembangan kerjasama bidang pendidikan yang maju b. Pemberdayaan pengembangan kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler sekolah
untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK maju melalui sister school, sister city serta dalam menumbuhkembangkan jiwa kepenelitian dan kreativitas menulis kepada anak

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


38 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
43
Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN/BUMD serta sektor swata,
hasil analisis SWOT, maka tujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam waktu 5 DUDI dan perguruan tinggi untuk pengembangan pendidikan maju di Jawa Barat;
(lima) tahun ke depan (2013-2018) adalah sebagai berikut: (Bussiness Partner Networking)

4.1.4 Filosofi
Tujuan Misi 1:
Filosofi adalah keyakinan dan nilai-nilai utama yang dianut organisasi dan melandasi
“Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”; yaitu: atau mendasari perilaku dalam organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Nilai-
a. Tercapainya tata kelola pendidikan maju dengan menerapkan kaidah-kaidah nilai (values) ini menunjukkan apa yang dipandang penting dan apa yang dihargai oleh
manajemen modern, memanfaatkan dan mendayagunakan teknologi komunikasi dan organisasi atau dinas.
informasi secara efisien dan efektif, di lingkungan birokrasi pendidikan dan dalam Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
proses belajar dan mengajar di sekolah. hasil analisis SWOT dan kategori permasalahan organisasi atau dinas yang terjadi selama
b. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi ke depan dengan ini, maka beberapa nilai yang dibangun menjadi filosofi organisasi atau dinas adalah : (1)
menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki daya saing dan unggul dalam Ikhlas, (2) Cerdas, (3) Tangkas, (4) dan Integritas (IC-TI).
lingkungan pergaulan global.
Ikhlas adalah kesungguhan dan pengorbanan yang diberikan terhadap pelaksanaan
c. Tercapainya kualitas pendidikan di Jawa Barat guna mewujudkan Jawa Barat sebagai
tugas, tanggungjawab, dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di lingkungan organisasi
Provinsi Terunggul di Indonesia dalam bidang pendidikan.
atau dinas dalam rangka pencapaian cita-cita masa depan, yang dilatarbelakangi oleh
keimanan, ketaqwaaan dan kepasrahan secara totalitas kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Misi 2 : Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap ikhlas dalam bekerja dan
“Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat”; yaitu: belajar adalah dilandaskan pada pemikiran bahwa:

a. Terselenggaranya pendidikan yang mampu menanamkan nilai-nilai keagamaan, (1) Bekerja atau Belajar adalah Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa;
kebangsaan, dan budaya nasional serta gerakan kepramukaan/kepanduan sebagai (2) Pada saat bekerja atau belajar merasakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu hadir di
sarana pembentukan kesadaran anak didik akan jatidirinya dengan melibatkan dekatnya;
sepenuhnya peran keluarga, dan masyarakat. (3) Menempatkan komitment, janji, dan sumpah dalam bekerja atau belajar adalah sama
b. Terwujudnya manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan sekolah, orang tua dan dengan membuat komitment, janji, dan sumpah dengan Tuhan Yang Maha Esa;
masyarakat dalam merencanakan, mengelola dan mengawasi proses pendidikan di (4) Tantangan atau kesulitan dalam bekerja atau belajar menjadi lahan pencapaian pahala
sekolah guna menghasilkan anak didik yang bertanggungjawab, memiliki komitmen dari Tuhan Yang Maha Esa.
tinggi terhadap dirinya sendiri menuju masa depan yang lebih baik. Cerdas adalah kemampuan dan kecakapan dalam menemukan masalah (problem
c. Tercapainya pemahaman anak didik melalui proses belajar dan mengajar di sekolah identification), menganalis masalah (problem analysis), dan memecahkan masalah
akan pentingnya hidup bersama, budaya gotong-royong, setara, memiliki toleransi (problem solving) serta memberikan solusi masalah (problem solution) terhadap setiap
sosial yang tinggi, guna mewujudkan suasana kehidupan kekeluargaan, kebangsaan, persoalan atau permasalahan yang ditemukan dalam bekerja atau belajar di lingkungan
dan saling menghargai secara harmonis. organisasi atau dinas, dengan mengandalkan kemampuan berpikir secara logis, sistematis
dan rasional.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


42 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
39
Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap cerdas dalam (5) Menguasai metode, cara-cara, teknik-teknik pekerjaan secara benar, tepat dan baik
bekerja dan belajar adalah: dalam melaksanakan atau melakukan kegiatan/aktivitas atau tugas;

(1) Manusia satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena dilengkapi (6) Tidak suka menunda, karena baginya waktu adalah emas.

dengan akal budi dan kemampuan berpikir. Integritas adalah harkat dan martabat yang terpancar pada setiap individu dengan

(2) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu mengembangkan gagasan, ide dan dilandasi oleh nilai-nilai keyakinan, kebenaran dan kejujuran yang terwujud dalam

pikiran untuk menyusun program dan kegiatan secara sistematis dalam bekerja atau pemikiran, ucapan dan tindakan atau perilaku.

belajar; Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki integritas dalam bekerja
(3) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu memprediksi berbagai kendala atau dan belajar adalah:
kesulitan yang akan timbul dalam bekerja atau belajar, untuk menemukan metoda (1) Menghindari pikiran dan ucapan yang dapat merugikan pihak-pihak lain dalam bekerja
atau cara-cara pemecahannya yang benar, tepat dan baik; atau belajar;
(4) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia tidak akan pernah habis dan menjadi (2) Menghindari perilaku dan tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan pihak-pihak
keharusan untuk menghasilkan berbagai gagasan dan ide-ide baru yang cemerlang lain dalam berkerja atau belajar;
dalam bekerja atau belajar; (3) Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar yang diamanatkan
(5) Dengan belajar dan bekerja secara cerdas, pengalaman menunjukan bahwa manusia secara baik dan bertanggungjawab;
akan mampu meningkatkan kesejahteraannya, sehingga membangun terus motivasi (4) Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di luar tanggungjawabnya
untuk belajar dan belajar, bekerja dan bekerja. secara sukarela;
(5) Dalam bekerja atau belajar, lebih mengedepankan tugas dan tanggungjawab daripada
Tangkas adalah kemampuan dalam pencapaian sukses atau keberhasilan dengan hak dan tidak menuntut hak di luar batas kewajaran dan kepatutan yang semestinya;
menggunakan metode atau cara-cara yang benar dan tepat (efektif) dan baik (efisien), (6) Dalam bekerja atau belajar, menghindari dari segala bentuk tindakan atau perbuatan
sesuai dengan sasaran atau target yang ditetapkan dalam bekerja atau belajar di lingkungan korupsi, seperti : (a) korupsi keuangan, (b) korupsi waktu, (c) korupsi fasilitas, (d)
organisasi atau dinas, tanpa mengesampingkan fakta-fakta realitas yang terjadi selama korupsi jabatan.
berlangsungnya proses.

Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap tangkas dalam 4.2 TUJUAN DAN SASARAN
bekerja dan belajar adalah:
4.2.1 Tujuan
(1) Berpandangan selangkah lebih maju dibanding yang lainnya dalam bekerja atau
Tujuan (goal) adalah kondisi yang lebih spesifik yang ingin dicapai organisasi pada
belajar;
suatu periode tertentu. Tujuan juga merupakan satu tahapan ke depan untuk mencapai
(2) Menguasai bidang pekerjaan atau persoalan yang dikerjakan atau dipecahkannya
visi organisasi. Tujuan adalah bentuk penjabaran dari visi organisasi. Untuk itu, strategi
(profesional) dalam bekerja atau belajar;
dirumuskan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah disepakati itu.
(3) Memiliki minat untuk memahami, mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas lain di
luar bidang pekerjaaannya; Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan diwujudkan oleh organisasi.

(4) Melakukan penguasaan medan persoalan, sebelum melaksanakan atau melakukan Tujuan menunjukkan arah menyeluruh yang akan dituju oleh organisasi, seperti peningkatan

kegiatan/aktivitas atau tugas; pendapatan, peningkatan penjualan dan laba, perlindungan pangsa pasar, melakukan
diversifikasi atau meningkatkan kualitas.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab IV


40 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
41

Anda mungkin juga menyukai