Oleh :
TIM PENYUSUN
RENSTRA 2013-2018
Struktur Organisasi
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 85
Kata Pengantar
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari organisasi pemerintahan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat seharusnya memiliki tata kelola administrasi
negara yang efektif, efisien dan maju dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dalam bidang pendidikan. Dalam Era Globalisasi, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
harus dapat membangun kemampuan dan kapasitas organisasi dalam lingkup regional
dan nasional sehingga menjadi organisasi yang mampu eksis dalam era globalisasi. Untuk
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
itu, di perlukan sebuah proses transformasi secara mendasar dan siqnifikan dalam rangka
mewujudkan lembaga yang profesional, visioner, mandiri dan maju.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan dokumen ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Pr
P of. Dr.H.MOH.
Prof. Dr.H.MOH
OH
H. WAHYUDIN ZARKASY, CPA
Pembina Utama Madya
NIP. 195708071986011001
A. Qudri Azizy, 2007, Change Management dalam Reformasi Birokrasi, Jakarta: Gremedia
Pustaka Utama.
Hanif Nurcholis, 2007, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Jakarta:
Grasindo.
Jean Baechler, 2001, Demokrasi : Sebuah Tinjauan Analisis, (terjemahan Bern Hidayat),
Yogjakarta: Kanisius.
Leo Agustino, 2006, Politik dan Kebijakan Publik, Bandung: AIPI Bandung – Puslit KP2W
Lemlit Unpad.
Nanang Fattah, 2003, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugrogo. (2008). Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo
Pemerintah Republik Indonesia, 2003, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pemerintah Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang Otonomi Daerah 2004, (Kumpulan
UU Otonomi Daerah Tahun 2004), Bandung: Fokusmedia.
Pamudji, 1981, Ekologi Administrasi Negara, Jakarta: Bumi Aksara.
Tripomo, Tedjo, dkk.,2005, Manajemen Strategi, Bandung : Rekayasa Sains.
Umar, Husien, 2003, Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wicaksono, W. Kristian, 2006, Administrasi dan Birokrasi Pemerintah, Yogjakarta: Graha
Ilmu.
Daftar Pustaka
83
Daftar Isi
Fokus Renstra adalah sebuah proses transformasi tata kelola pendidikan di Jawa Barat
yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menuju sebuah organisasi
yang maju, modern, visioner, berorientasi pada layanan masyarakat yang prima, dengan
berpikir sistemik dan strategis. Melalui proses transformasi tersebut, Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat membangun kemampuan atau kapasitas organisasi
yang lebih mandiri dan maju dalam lingkup regional, nasional agar menjadi organisasi
yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga mampu eksis dalam era globalisasi.
KATA PENGANTAR _____ iii
Untuk maksud di atas Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2013-2018 adalah:
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM Bab I: PENDAHULUAN
yang berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis 1.1 LATAR BELAKANG _____ 1
budaya Jawa Barat” 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN _____ 4
1.3 LANDASAN HUKUM 4
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian Visi 1.4 KERANGKA PIKIR 7
Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2018 , yakni : 1.5 PENDEKATAN PROSES PENYUSUNAN 8
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN 18
1. Terwujudnya “kemajuan” dalam proses sistem tata kelola atau manajemen pendidikan
di Jawa Barat;
Bab II: GAMBARAN PELAYANAN DINAS
2. Dihasilkannya output pendidikan yang memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur;
2.1 STRUKTUR ORGANISASI _____ 19
3. Dihasilkannya output pendidikan dengan kecerdasan majemuk sehingga memiliki
2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS _____ 21
keunggulan dan daya saing;
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS _____ 21
4. Dihasilkannya output pendidikan yang berjiwa entrepneurship dan produktif sehingga
memiliki kemandirian;
Bab III: ISU-ISU STRATEGIS DINAS
5. Dihasilkannya output pendidikan dengan pembiasaan dan pengusaan IPTEK yang
3.1. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL (ALE) DINAS _____ 25
maju;
3.2 ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI) DINAS _____ 30
6. Dihasilkannya output pendidikan yang mampu menghargai, mencintai, mendayagunakan
3.3. SWOT ANALYSIS _____ 33
dan melestarikan budaya Jawa Barat.
Semuanya dilandasi dan dibangun di atas 4 (empat) nilai (values) sebagai filosofis
Bab IV: IVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
dasar lembaga atau organisasi , yaitu : IKHLAS, CERDAS, TANGKAS dan INTEGRITAS;
4.1 VISI, MISI _____ 35
dengan keyword:”IC-TI ”.
4.2 TUJUAN DAN SASARAN _____ 41
4.3 PILIHAN STRATEGI _____ 49
4.4 ARAH KEBIJAKAN _____ 51
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai bagian dari lembaga penyelenggara
pendidikan merupakan bagian dari organisasi pemerintahan yang dikelola dengan
administrasi negara guna memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan, seharusnya dapat membangun kemampuan atau kapasitas organisasi dalam
lingkup regional, nasional agar menjadi organisasi yang mampu eksis dalam era global.
Untuk itu, penyelenggaraan tata kelola pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat harus direformasi, agar terjadi perubahan secara mendasar
dan siqnifikan.
Bab VII
Penutup
81
a. SOP Bidang
Program Penyelenggaraan
8. 1 b. SOP Balai
Administrasi Perkantoran
c. RKBU
Program Peningkatan a. Manajemen Aset
Bab I
9. Prasarana dan Sarana 1
Aparatur b. DaŌar Inventaris Barang PENDAHULUAN
Program Pemeliharaan a. Manajemen Aset
10. Prasarana dan Sarana 1
Aparatur b. DaŌar Inventaris Barang
a. AKIP/ LAKIP
Program Peningkatan b. LPPD
Pengembangan Sistem
11. 1 c. LKPJ
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan d. Penetapan Kinerja
1.1 LATAR BELAKANG
e. Evaluasi Kinerja
a. Guru Bahasa Daerah Memasuki abad ke-21, setiap negara di dunia dihadapkan dengan berbagai peluang
Program Pengelolaan b. Guru Kesenian dan tantangan akibat terjadinya arus globalisasi. Isu globalisasi telah mengakibatkan
12. Kekayaan dan Keragaman 6 c. Kurikulum Mulok terjadinya interaksi, transaksi, dinamika perkembangan dan kompetisi antar negara, antar
Budaya d. Buku Bahasa Daerah bangsa, antar budaya di seluruh belahan dunia. Akibatnya, globalisasi membangun atau
e. Alat-alat Kesenian membangkitkan kesadaran bangsa-bangsa di dunia tentang arti pentingnya daya saing,
keunggulan, dan mutu sumber daya manusia (SDM).
Menjadi tugas dan peran negara melalui penyelenggaraan administrasi publik untuk
membangun lingkungan strategis, yang memungkinkan terjadinya pengembangan SDM
dalam rangka menciptakan keunggulan dan daya saing, agar mampu berkompetisi dalam
lingkungan masyarakat global. Dimensi pengembangan SDM telah menjadi bagian dari
cita-cita atau tujuan (goals) bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan
UUD 1945.
Masyarakat Jawa Barat dengan visi pembangunan Jawa Barat : “Tercapainya Masyarakat a. Kualifikasi Tenaga
yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera”. Aparatur
b. Kepangkatan Tenaga
Dengan berpegang pada kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka
Program Peningkatan Aparatur
penyelenggaraan pembangunan masyarakat Jawa Barat yang berkelanjutan, maka ada 5 7. 1
Kesejahteraan Aparatur c. Diklatpim Tenaga
(lima) prinsip yang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pembangunan Jawa Barat, Aparatur
yaitu : (1) Melanjutkan, (2)Menuntaskan, (3) Memberi Dukungan, (4) Reposisi dan (5) d. Angka Kredit Tenaga
Reorientasi. Untuk itu, kelanjutan Tahap II, adalah merupakan Tahap III, yaitu periode Pendidi/Kependidikan
1. RPJMD Transisi Tahun 2014 berpedoman pada RPJPD 2005 – 2025 dan RPJMN Tahun
2010 – 2014, dan mempertimbangkan asas keberlanjutan dengan programprogram
pembangunan sebagaimana dimuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-
2013.
2. RPJMD Transisi Tahun 2014 mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang
telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Peraturan
Daerah Nomor 22 Tahun 2010) dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008).
3. RPJMD Transisi Tahun 2014 sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa
Barat 2014 dan penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD Tahun 2014, serta seluruh
komponen pelaku pembangunan daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan
daerah secara berkesinambungan.
RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 menjelaskan beberapa hal berikut,
antara lain :
Gambar 1.1 Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum
Kerangka Pikir Penyusunan dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka
Dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara
Tahun 2013-2018 bertahap. Adapun isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014,
yaitu:
Pendekatan yang digunakan dalam melalukan proses penyusunan Dokumen rencana 2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan;
strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, ini mencakup : (1) 3) Pengangguran dan ketenagakerjaan;
Pendekatan politik, yang merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan Jawa Barat 4) Peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan;
berdasarkan kebijakan Gubernur, (2) Pendekatan teknokratik, yang dilaksanakan dengan 5) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur;
menggunakan metode dan kerangka pikir ilimiah berdasarkan teori dan konsep ilmiah, 6) Kualitas lingkungan hidup;
(3) Pendekatan partisipatif, dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) 7) Kualitas demokrasi dan Pemilu nasional tahun 2014;
terhadap pembangunan. Bererapa teori dan konsep ilmiah yang dijadikan landasan 8) Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim;
konseptual dalam penyusunan renstra ini diuraikan sebagai berikut: 9) Efektivitas Pemerintahan Daerah.
PENDIDIKAN PROVINSI JAWA negara. Pada saat ini dapat ditemukan pada pembentukan BUMN dan BUMD (baik yang
dikelola oleh negara maupun bukan oleh negara) dan lembaga kemitraan (partnership)
BARAT YANG MENGACU PADA antar negara dengan masyarakat (quasi government organization).
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Dengan fenomena tersebut, menurut Nugroho (2008) menjadikan definisi administrasi
negara atau administrasi publik ditantang untuk keluar dari khasanah administrasi an sich,
6.1. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 namum sebagai sebuah manajemen. Pengelolaan Negara tidak dapat lagi diselenggarakan
dengan pola melayani, sesuai dengan makna etimologis administrasi (ad+ministrare)
Dengan berakhirnya Masa Bhakti Gubernur/Wakil Gubernur pada periode tahun
yang berarti to serve, dimana organisasi pemerintahan hadir hanya untuk melaksanakan
2008-2013. maka Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih memiliki tugas dan tanggungjawab
dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode tahun tugas-tugas pelayanan rutin kepada publik, namun organisasi pemerintahan harus dapat
2013 – 2018. RPJMD tersebut ditetapkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah menciptakan nilainilai (values) yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
pelantikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (2) PP 8 tahun 2008. Pada era globalisasi yang dicirikan dengan dinamika, kompleksitas, perkembangan
Untuk menghindari terjadinya kekosongan hukum berkaitan dengan dokumen dan persaingan ketat, yang diwarnai adanya berbagai peluang dan ancaman, maka
perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan kepala daerah, diperlukan RPJMD negara dituntut semakin berperan dan eksis, dan bukannya semakin tenggelam seperti
Transisi untuk kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan setelah periode RPJMD berakhir, yang dikatakan oleh Kenichi Ohmae (1995) dalam bukunya The End of The Nation State.
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun Sebaliknya, peran negara atau pemerintahan dalam persaingan global semakin penting
2014 dan Rencana Kerja (Renja) serta Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat dalam rangka membangun daya saing global dari setiap negara atau bangsa, seperti
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018. RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun gagasan yang disampaikan oleh Michael E. Porter (1998) dalam bukunya The Competitive
2014 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan informasi hasil pembangunan,
Advantage of The Nation. Dalam persaingan global, negara tidak cukup hanya menjalankan
serta penelaahan RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.
urusan-urusan yang bersifat rutin belaka (ketatausahaan negara), melainkan harus
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Transisi Provinsi Jawa mampu membangun keunggulan kompetitif nasional. Untuk itu, sistem administrasi
Barat Tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode
negara seharusnya dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan negara yang unggul (exelence
satu tahun yaitu Tahun 2014, ditetapkan dengan maksud untuk menghindari kekosongan
public policies) yang bermanfaat untuk masyarakat (public). Karena itu, sebuah dokumen
hukum berkaitan dengan dokumen perencanaan jangka menengah. Tujuan disusunnya
perencanaan seperti halnya resntra dapat dipandang dalam kerangka pikir ini sebagai
RPJMD Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 adalah sebagai landasan pedoman dalam
sebuah produk dari penyelenggaraan sistem administrasi publik Hal tersebut sebagaimana
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 yang prosesnya dimulai
digambarkan dalam kerangka pikir di bawah ini:
pada Bulan Januari tahun 2013, dan sebagai pedoman bagi OPD dalam menyusun Rencana
Kerja (Renja) dan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab I
72 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Pendahuluan 9
1) Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan
di Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata
kelola pendidikan.
3) Meningkatkan aset dan sarana/prasarana pendidikan di Jawa Barat secara partisipasi, (2) penegakkan hukum, (3) transparansi, (3) responsitas, (4) kesetaraan, (5)
efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola pendidikan. akuntabilitas, (6) efisiensi dan efektivitas dan (7) visi strategis.
1) Menyelenggarakan Administrasi Perkantoran pada Sekretariat Dinas Pendidikan dan manajemen, diperlukan pemahaman awal tentang sistem. Pembahasan tentang
Provinsi Jawa Barat adminstrasi, organisasi dan manajemen dapat diletakkan dalam konteks sistem. Berdasarkan
2) Menyelenggarakan Administrasi Perkantoran pada SMK Negeri Provinsi Jawa etimologi, istilah sistem berakar dari bahasa Yunani yaitu systema, dalam bahasa Inggris
Barat ditulis system, yang mempunyai arti sebagai himpunan bagian atau komponen yang saling
3) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik dan berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Tenaga Kependidikan Pendidikan Umum (BPPTK-PU) Dinas Pendidikan Provinsi Sistem terdiri dari unsur-unsur yang saling bekerja sama membentuk suatu keseluruhan,
Jawa Barat apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan
4) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik tersebut tidak dapat lagi disebut sistem.
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa (BPPTK-PLB) Dinas Pendidikan
Beberapa ahli mecoba memberikan definsi tentang sistem. Menurut Buckley, ”sistem
Provinsi Jawa Barat
adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya
5) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pelatihan Pendidik dan
saling ketergantungan di antara bagian-bagiannya” (A whole that functions as a whole
Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Dinas Pendidikan Provinsi
by virtue of interdependence of its parts). H. Kerzner mengatakan bahwa “sistem adalah
Jawa Barat
sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human)
6) Menyelenggarakan Administrasti Perkantoran pada Balai Pengembangan Bahasa
Daerah dan Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut
Kegiatan-kegiatan tersebut dalam periode 2013-2018 harus mencakup di dalamnya dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau
administrator/manajer melakukan kepemimpinan agar tujuan organisasi dapat dicapai. dan terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat;
5.2.2 Kegiatan-kegiatan Rutin mengendalikan atau mengawasi upaya-upaya organisasi dengan segala aspeknya agar
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan program dan sasaran sebagaimana dijelaskan di atas maka kegiatan-
kegiatan rutin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1.5.3 Manajemen Strategis
Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”, Berdasarkan etimologi, istilah ”stategi” berakar dari bahasa Yunani kuno yang
yaitu: mempunyai arti sebagai sebuah ”seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar atau
skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi adalah alat
A. Program Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur
Dengan jenis kegiatan: untuk mencapai tujuan.
1) Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Sekretariat Dinas Stepahanie K Marrus seperti yang dikutip oleh Sukristono (1995) dan Husien Umar
Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2003), kata strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
Memperjelas makna perencaan strategis, maka perlu dibedakan konsep berpikir Kependidikan pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan melalui Peningkatan
strategik dan berpikir taktis, seperti dijelaskan oleh Peter Drucker yang dikutip oleh Kesejahteraan Hidup Khususnya bagi Guru Non PNS yang ditugaskan di Daerah
Terpencil dan Perbatasan.
Wahyudi dan Husien Umar (2003), seperti tabel 1.1.
6) Peningkatan Profesinalisme Guru pada Semua Jenjang Pendidikan melalui Sertifikasi
Guru.
7) Menyusun dan Merumuskan Rencana Program dan Kegiatan Belajar Mengajar sebagai
Pegangan Guru pada Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan.
(PAUD), Pendidikan Non-Formal dan Pendidikan Informal. implementasi strategi (strategy implementation) dan (c) proses pengawasan dan evaluasi
6) Bina Promosi Dan Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan strategi (evaluation and control strategy). Dalam setiap pelaksanaaan proses harus
Khusus (PLK) diperhatikan beberapa faktor ekologis yang mempengaruhi, yang terdiri atas faktor
7) Intensifikasi Pendidikan KARAKTER Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka pada semua ekologis di lingkungan internal dan factor ekologis di lingkungan eksternal.
jenjang dan jalur pendidikan.
Proses perumusan strategi akan mencakup penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan; proses implementasi strategi akan mencakup pelaksanaan program,
Misi 3: “Meningkatkan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk
kegiatan, anggaran dan prosedure; dan proses pengendalian dan evaluasi strategi akan
semua”, yaitu:
mencakup pengendalian dan evaluasi unjuk kerja atau kinerja sebagai hasil pelaksanaan
1) Menyelenggarakan Layanan Pendidikan Alternatif pada Semua Jenjang dan Jalur
Pendidikan dalam rangka Perluasan Akses dan Demokratisasi Pendidikan. kegiatan. Selanjutnya, beberapa faktor ekologis dalam lingkungan eksternal, terdiri atas
2) Menyediakan dan Menyalurkan BOS Pusat maupun Provinsi untuk semua Jenjang kondisi lingkungan sosial, lingkungan aktivitas/kegiatan, sedangkan faktor-faktor ekologis
Pendidikan. dalam lingkungan internal terdiri atas aspek – aspek struktur, aspek-aspek kulture/budaya
3) Membangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Unit Sekolah Baru (USB) dan Rehabilitasi dan sumber daya. Setiap tahapan proses yang dilakukan akan menghasilkan keluaran yang
Bangunan Sekolah Dalam Rangka Meningkaktkan Daya Tampung (Akses) pada Semua menimbulkan adanya respon dan interaksi satu sama lain dalam wajud umpan balik (feed
Jenjang Pendidikan. back) . Pendekatan perencaaan strategis dengan menggunakan model Whelen-Hunger
bottom up. Pertama, pendekatan top down dimana penyusunan Dokumen rencana pendidikan.
strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dilakukan oleh pimpinan b. Memelihara sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara
organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) dengan menterjemahkan visi dan misi lembaga atau sistemik, terintegrasi, dan terpadu.
c. Memelihara basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
organisasi dengan mengacu pada RPJPD (Tahun 2005-2025) dan RPJMD (Tahun 2013-2018)
terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Peraturan Daerah Jawa Barat dan Peraturan Gubernur
yang terkait. Sosialisasi dan diseminasi renstra ini pada tahap selanjutnya akan dilakukan
dengan pendekatan melalui forum rapat koordinas pembangunan bidang pendidikan di 5.2 KEGIATAN
Provinsi Jawa Barat secara berjenjang khususnyapendidikan yang dikoordinasikan oleh 5.2.1 Kegiatan-kegiatan Pengembangan
Bapeda Provinsi dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan program dan sasaran sebagaimana dijelaskan di atas maka kegiatan-
Kedua, pendekatan bottom up, dimana penyusunan renstra dilakukan dimana kegiatan pengembangan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan
pimpinan organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) menjelaskan tentang kondisi lingkungan pada tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
eksternal, internal lembaga atau organisasi dinas, dan selanjutnya menyampaikan visi, Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”,
misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkannya, selanjutnya menyerahkan yaitu :
kewenangan kepada unit-unit kerja di dinas (bidang, balai) untuk menterjemahkan atau 1) Optimalisasi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Pendidikan
menyusun menjadi perencanaan yang lebih operasional dalam bentuk program, kegiatan, Di Jawa Barat
penganggaran dan prosedur. Penyusunan renstra dengan pendekatan ini dilaksanakan 2) Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan di Lingkungan DinasPendidikan Provinsi
melalui rapat koordinasi dengan unit atau satuan kerja (bidang, balai) di lingkungan Dinas Jawa Barat
3) Implementasi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada Semua Jenjang Pendidikan di
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan melibatkan semua stakeholders terkait.
Jawabarat
Ketiga, pendekatan kombinasi antara pendekatan top down dan pendekatan
4) Memelihara, Meningkatkan dan Mengembangkan Manajemen Penyelenggaraan
bottom up, dimana pimpinan organisasi atau lembaga (Kepala Dinas) dalam melakukan Pendidikan di Semua Jenjang dan Jalur Pendidikan
perumusan strategi organisasi atau lembaga dengan melakukan sinergitas antara proses 5) Meningkatkan dan Mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) pada Semua
penterjemahkan visi dan misi Pemerintah Daerah (Kepala Daerah Provinsi atau Gubernur) Jenjang dan Jalur Pendidikan
dengan proses penjelasan kondisi lingkungan eksternal, internal lembaga atau organisasi 6) Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawabarat dalam Rangka
dinas, visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan yang ditetapkan kepala dinas kepada Implementasi Kurikulum 2013
pimpinan unit-unit kerja (bidang, balai) didinas. 7) Penyelenggaraan Ujian Jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar
Luar Biasa/Paket A
8) Fasilitasi Penyelenggaraan Ujian Nasional Jenjang dan Jalur SMP/MTs/SMPLB/Paket B
serta SMA/MA/SMALB/SMK/Paket C.
6.1 RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 Jawa Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap
BAB VII. PENUTUP b. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan
budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau
kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah;
a. Mengembangan unit/satuan pemerhati atau kegiatan program eksul budaya dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 tahun 2008 tentang Dinas Daerah
Jawa Barat di sekolah-sekolah sebagai wahana kepedulian dan apresiasi terhadap Provinsi Jawa Barat, dan Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 31 Tahun 2009 tentang
budaya-budaya daerah. Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
b. Mengembangkan kemitraan sekolah dengan jaringan tokoh seniman dan Barat.
budayawan Jawa Barat dalam rangka pengembangan unit/satuan pemerhati atau Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang pada
kegiatan program eksul budaya Jawa Barat di sekolah-sekolah; Lampiran I Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008, adalah sebagai
c. Mengembangkan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah berbasis budaya
berikut :
Jawa Barat.
d. Menyelenggarakan event-event secara konseptual dan periodik yang bernuansa 1). Kepala Dinas,
budaya Jawa Barat di lingkungan sekolah-sekolah dan masyarakat. 2). Sekretariat, yang membawahkan :
e. Menciptakan iklim belajar atau situasi belajar dan mengajar di sekolahsekolah (a). Sub Bagian Perencanaan dan Program;
dan lembaga pendidikan masyarakat yang berbasis pada budaya Jawa Barat. (b). Sub Bagian Keuangan;
(c). Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
7). Balai PelaƟhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Umum (BPPTKUmum), membawahkan: a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah atau
(a). Sub Bagian Tata Usaha; lembaga pendidikan lainnya yang memadai dan representatif sebagai pusat
(b). Seksi Perencanaan; informasi IPTEK;
(c). Seksi Penyelenggaraan Diklat. b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
8). Balai PelaƟhan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PLB (BPPTK-PLB), membawahkan : perkembangan terbaru;
(a). Sub Bagain Tata Usaha; c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
(b). Seksi Perencanaan dan Evaluasi; membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di
(c). Seksi Penyelenggaraan. kalangan guru dan peserta didik di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.
9). Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK), membawahkan : E. Program Wajib Belajar Pendidikan Luar Biasa
(a). Sub Bagian Tata Usaha; Dengan sasaran:
(b). Seksi Evaluasi dan Pengembangan;
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang
(c). Seksi Pelestarian dan Pembelajaran; memadai dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK;
(d). Kelompok Jabatan Fungsional. b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan terbaru;
a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai (a). Sub Bagian Tata Usaha;
sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun (b). Seksi Perencanaan dan Evaluasi;
jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produk-produk unggulan (c). Seksi Penyelenggaraan.
daerah.
b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau 2.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS
kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran Tugas Pokok Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan urusan
di setiap sekolah pemerintahan Daerah bidang pendidikan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan
c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya dimaksud, Dinas Pendidikan
untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:
di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang urusan
ekonomis.
d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah. pendidikan meliputi pendidikn dasar, pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan
luar biasa serta pendidikan nonformal dan informal;
Misi 5: “Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK 2. Penyelenggaraan urusan pendidikan meliputi pendidikn dasar, pendidikan menengah
maju”; dan tinggi, pendidikan luar biasa serta pendidikan nonformal dan informal;
A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan meliputi
Dengan sasaran : pendidikan dasar, pendidikan menengah dan tinggi, pendidikan luar biasa serta
pendidikan nonformal dan informal;
a. Menyelenggarakan event-event seminar, pameran atau EXPO pendidikan
4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD;
yang mampu membuka dan membina kesadaran masyarakat sekolah tentang
5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
pentingnya pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
dunia pendidikan.
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS
b. Menyediakan Pustakawan, SDM terampil, fasilitas media dan sarana teknologi
Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan struktur
informasi dan teknologi komunikasi yang memadai sesuai dengan tuntutan dan
organisasi dan tugas pokok serta fungsi dinas meliputi (1) pemerataan dan perluasan
kebutuhan.
akses pendidikan, (2) mutu dan relevansi pendidikan, serta (3) tata kelola, akuntabilitas
dan pencitraan publik pendidikan. Ketiga layanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib bidang pendidikan pada
Dengan sasaran:
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang
memadai dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK;
2.3.1 Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan
b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan mengandung arti memberikan
sebagai sumber ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan haknya memperoleh
perkembangan terbaru;
pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. Hal tersebut akan sangat sejalan
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2013-2018 Bab II
60 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Gambaran Pelayanan Dinas 21
dengan program yang tengah digulirkan pemerintah pusat yaitu education for all C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(Pendidikan Untuk Semua/PUS) yang menghendaki tidak ada seorangpun warga Negara Dengan sasaran:
yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan, setiap warga negara berhak akan a. Mengembangkan unit/satuan produksi dan pemasaran di sekolah sebagai sebagai
pendidikan sepanjang hayat. sarana pelatihan dan praktek keterampilan peserta didik dalam membangun
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan sangat terkait dengan ketersediaan jiwa kewirasusahaan melalui produksi dan pemasaran produk-produk unggulan
sarana dan prasarana pendidikan serta pendidik/tenaga kependidikan. Kondisi saat ini, daerah.
terdapat kesenjangan yang cukup besar antara jumlah lulusan SD/Setingkat SD dan SMP/ b. Mengembangkan kemitraan (partnership) sekolah dengan jaringan usaha atau
Setingkat SMP dengan kapasitas daya tamping sekolah di atasnya (SMP/MTs dan SMA/ kewirausahaan dalam rangka pengembangan unit/satuan produksi dan pemasaran
MA/SMK) sehingga mengakibatkan cukup banyak lulusan yang tidak dapat melanjutkan di setiap sekolah
pendidikan. Permasalahan lainnya dari pemerataan yaitu belum meratanya persebaran c. Bekerjasama dengan masyarakat, lembaga penelitian dan dunia usaha/indutri
sekolah dengan sebaran penduduk di suatu wilayah. Hal ini menyebabkan di satu pihak untuk menggali dan mendayagunakan sumber daya alam terlantar yang ada
ada sekolah yang kekurangan murid, sebaliknya ada pula sekolah yang justru tidak mampu di lingkungan masyarakat untuk dijadikan sumber daya produktif dan bernilai
menampung murid. Selain hal tersebut di atas, masih banyak wilayah di Jawa Barat ekonomis.
yang terisolir (terpencil) dan tertinggal sehingga belum tersentuh sarana dan prasarana d. Memberdayakan masyarakat dan keluarga sebagai mitra usaha sekolah.
pendidikan.
a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kewirausahaan pada Sekolah- Tata kelola pendidikan pada saat ini belum sepenuhnya berbasis pada basis data
sekolah di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama atau sistem informasi pendidikan yang akurat, tepat dan akuntabel. Sistem pendataan
dengan Dunia Usaha/Dunia Industri, dan Kelompok Wirausahawan di Jawa pendidikan yang terpadu antara provinsi, kabupaten/kota sampai ke sekolah-sekolah
Barat; belum berjalan sebagaimana yang diinginkan, dengan mengintegrasikan peranan
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang teknologi informasi sebagai sebuah daya dukung. Terbatasnya fungsi dan peran sistem
Kewirausahaan di Jawa Barat Berbasis Kewilayahan dan Potensi Daerah pada pendataan atau informasi pendidikan tersebut juga sangat mempengaruhi akuntabilitas
sekolah-sekolah dan masyarakat di Jawa Barat; dan pencitraan public dari layanan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat.
Lingkungan eksternal dinas mencakup lingkungan pada level internasional, level pengawasan dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian
nasional dan level bisnis. Untuk kepentingan analisis lingkungan eksternal pada level pendanaan pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan,
internasional dan level nasional digunakan analisis PEST, yaitu analisis terhadap faktor- dan CSR;
faktor (1) Politic, (2) Economic, (3)Social dan (4) Technology. Sedangkan analisis lingkungan
C. Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah
eksternal pada level bisnis digunakan analisis strategi bersaing (competitive strategy) dari
Dengan sasaran:
Michael R. Porter, yang terdiri atas 5 faktor penggerak yaitu : (1) new market entrants, (2)
supplier power, (3) subtitute, (5) buyer power, dan (6) competitive rivalry. a. Pemberdayaan Sekolah dan Komite Sekolah dalam optimalisasi program
pengawasan dan pengendalian manajemen sekolah dan program penggalian
Lingkungan internal dinas mencakup lingkungan pada level corporate, level bisnis
pendanaan pendidikan berbasis masyarakat mampu, stakeholders pendidikan,
dan level fungsi. Hal-hal yang akan dideskripsikan pada lingkungan internal dinas, misalnya
dan CSR;
aspek keuangan, aspek SDM, aspek pemasaran, aspek operasional dan aspek manajemen.
Ekonomi dipahami sebagai domain pembicaraan yang menyangkut penguasaan dan A. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
pengelolaan berbagai sumber daya (resources) untuk mendatangkan kesejahteraan atau Dengan sasaran:
kemakmuran bagi rakyat atau kepentingan umum (publik). Hidup dalam kesejahteraan a. Menyusun Pedoman Implementasi Pendidikan Karakter di Jawa Barat Berbasis
dan kemakmuran adalah hak kodrati setiap manusia. Karenanya setiap orang harus Keluarga dan Masyarakat;
diberikan hak yang sama untuk dapat memanfaatkan dan menikmati berbagai sumber b. Mengadakan seminar, workshop, lokakarya, diklat, bintek dalam rangka
daya yang tersedia untuk mendatangkan kesejahteraan dan kemamuran. Hal itu sangat pengembangan dan pembinaan pendidikan karakter di Jawa Barat;
dimungkinan apabila setiap orang memiliki pengetahuan, ilmu dan teknolgi yang c. Mengadakan pustaka, buku referensi, buku bacaan, buku pengayaan tentang
diperlukan dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya. Dalam rangka Pendidikan Karakter untuk kepentingan sekolah dan masyarakat;
itu maka mendapatkan hak akses terhadap pendidikan yang berkualitas menjadi d. Mengadakan event-event dalam rangka deklarasi, kampanye, sosialisasi, visualisasi,
sesuatu yang penting bagi setiap orang. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk evaluasi, dan apresiasi serta akuntabilitas penyelenggaraan pengembangan dan
penghargaan atas hak ekonomi seseorang. pembinaan pendidikan karakter di sekolah dan masyarakat;
Pada level internasional, tuntutan terhadap akses layanan pendidikan yang berkualitas e. Memberikan bantuan berupa hibah atau bansos ke sekolah-sekolah, masyarakat
bagi seluruh rakyat dalam rangka perlindungan terhadap hak-hak ekonomi rakyat, atau kelompok masyarakat dalam rangka pengembangan dan pembinaan
ditandai dengan adanya beberapa moment penting di dunia yaitu: (1) Hadirnya World pendidikan karakter di Jawa Barat.
Trade Organization (WTO); (2) Asean Free Trade Area (AFTA); (3) Asia Pasific Economic
Coorporation (APEC); (4) Organizing of Economic Development and Cooperative
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini; berbagai kemungkinan dampak yang terjadi,
d. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan SPM Bidang Pendidikan
dan SOP tata kelola pendidikan di Jawa Barat dengan Daerah. c. Analisis Faktor Sosial
Globalisasi telah mengakibatkan perubahan yang sangat drastis dan siqnifikan dalam
C. Program Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur
kehidupan masyarakat dunia, dicirikan adanya dinamika perkembangan, kompleksitas,
Dengan sasaran :
tingginya tingkat persaingan yang disebabkan akibat adanya intensitas interaksi antar
a. Recruitmen dan penempatan pengelola pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan
bangsa, etnis, bahasa, budaya dan peradaban dunia. Globalisasi memberikan berbagai
Jawa Barat dengan pendekatan manajemen modern;
dampak dalam kehidupan masyarakat dunia, yang ditandai dengan berbagai fakta
b. Menerapkan reward and punishment system dalam tata kelola pendidikan di
yang menyangkut kehidupan sosial masyarakat dunia.
Jawa Barat secara konsisten dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
Pada level internasional beberapa persoalan sosial yang terjadi pada kehidupan
kesejahteraan tenaga pengelola pendidikan di Jawa Barat;
c. Melaksanakan kegiatan seminar, workshop, diklat, bintek secara terencana dan masyarakat dunia antara lain : (1) Terjadinya pengangguran dan kemiskinan global,
terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat; dimana jumlah penduduk dunia yang menganggur dan miskin semakin bertambah
secara drastis; (2) Terjadinya kejahatan dan kriminalitas global, yaitu tingkat kejahatan
D. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan kriminalitas dunia meningkkat drastis (perdagangan manusia, perdagangan obat-
Dengan sasaran: obatan terlarang, kasus narkoba/HIV di kalangan orang muda/pelajar dan perdagangan
a. Membangun E-Education dan E-School di Jawa Barat dengan memberdayakan senjata, terorisme, dll); (3) Jumlah negara miskin meningkat, yaitu terjadinya
dan memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi informasi (perangkat peningkatan jumlah negara miskin di dunia.
keras, teknologi perangkat lunak, aplikasi komputer, website dan internet) serta Pada level nasional beberapa persoalan sosial yang terjadi pada kehidupan masyarakat
perangkat pikir (SDM) yang cakap dan trampil secara optimal. nasional antara lain : (1) Meningkatnya angka pengangguran dan angka kemiskinan
nasional, (2) meningkatnya angka kejahatan dan kriminalitas nasional (perampokan,
Era globalisasi banyak ditandai dengan revolusi perkembangan ilmu pengetahuan dan Program merupakan pernyataan yang mencantumkan daftar kegiatan dan urutan
teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi untuk mencapai sasaran (obyektif) yang telah
Kehadiran kemajuan teknologi tersebut telah membawa perkembangan baru dalam ditetapkan. Program dikategorikan atas 2 (dua) kelompok besar yaitu:
peradaban kehidupan manusia. Hal tersebut menuntut adanya perubahan paradigma (1) Program yang bersifat pengembangan – pengembangan untuk sesuatu yang penting
dalam kehidupan masyarakat global, yang penuh dengan dinamika, perkembangan, (breakthrough improvement atau important development); Program yang bersifat
kompleksitas dan kompetisi. pengembangan ini merupakan hasil dari perumusan strategi.
Pada level internasional, bangsa-bangsa di dunia tidak dapat lagi hanya mengandalkan (2) Program yang bersifat rutin sehari-hari (day to day operational) atau incremental
keunggulan berbasis sumber daya alam (resources-based competitiveness), namun improvement. Program yang bersifat rutin ini bukan merupakan dari perumusan yang
bergeser dengan harus mengandalkan keunggulan berbasis pengetahuan (knowledge- bersifat strategis.
based competitiveness). Keunggulan dalam penguasaan IPTEK dan akses informasi
akan menjadi faktor diterminan yang menentukan daya saing dalam proses kompetisi 5.1.1.1 Program Pengembangan
di pasar global yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam
Misi 1: “Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju;
rangka peningkatan dan penguasaan IPTEK dan akses informasi dalam masyarakat
yaitu:
global, dibutuhkan bebeberapa faktor penunjang antara lain : (1) SDM yang berkualitas,
A. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah
(2) Sarana/Prasarana (Infrastruktur), (3) Dana, (4) Regulasi; dalam rangka mewujudkan
Dengan sasaran:
masyarakat berbasis pengetahuan, tekonologi informasi, dan komunikasi, yang
a. Mengimplementasikan Otonomi Pendidikan di Jawa Barat secara konsisten pada
ditopang oleh nilai-nilai luhur, moral, budaya dan wawasan kebangsaan, tanggung
era otonomi daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku
jawab, dan profesionalisme.
menyangkut penyelenggaraan urusan dan tata kelola organisasi/kelembagaan;
Pada level nasional, perkembangan IPTEK mendorong penyelenggaraan tata
b. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
pemerintahan berbagsis teknologi informasi dan komunikasi yang disebut
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
E-Government. E-Government adalah sistem untuk menyelenggarakan pemerintahan
c. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan pendidikan yang lebih berorientasi & Teknologi, (c) Sumber Daya Manusia, (d) Pembiayaan dan Prioritas. Dalam rangka
kepada upaya pemenuhan hak-hak masyarakat akan pendidikan melalui peningkatan itu, mendapatkan hak akses terhadap kemajuan IPTEK bidang teknologi informasi
akses, mutu dan tatakelola pendidikan. dan komunikasi, maka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas menjadi sesuatu
yang mutlak dan penting bagi setiap orang, karena menjadi wujud penghargaan atas
d. Membangun koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan pendidikan
hak pendidikan seseorang.
antara provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat yang berorientasi kedepan (maju)
serta tetap mengakar pada nilai budaya Jawa Barat dengan seoptimal mungkin
memanfaatkan dan mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi secara 3.1.2 Analisis 5 Faktor Penggerak Porter
efisien dan efektif. Analisis pada lingkungan bisnis dilakukan dengan menggunakan analisis 5 Faktor
e. Membangun kerjasama yang baik dan harmonis antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Penggerak Porter, yang terdiri atas faktor-faktor berikut ini : (1) New Market Entrance, (2)
Barat dengan stakeholders pendidikan serta dunia usaha/industry demi terwujudnya Supllier Power, (3) Substitute, (4) Buyer Power, dan (5) Competitive Rivalry.
pembangunan pendidikan yang berkualitas, produktif dan berdaya saing. Pertama, New Market Entrance, yaitu menganalisis masuknya penyedia jasa pendidikan
f. Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa dari luar negeri yang baru juga dapat menjadi ancamam bagi pengembangan pendidikan.
Barat dengan prioritas membangun sistem pendataan pendidikan yang efisien dan Kedua, Supllier Power, yaitu menganalisis kemampuan penyedia jasa pendidikan lain yang
efektif sebagai alat bantu utama dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan akan menjadi kekuatan bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan. Ketiga, Substitute,
pendidikan di Jawa Barat. yaitu menganalisis keberadaan jasa-jasa pendidikan bertaraf internasional yang sudah ada
g. Melakukan pemetaan pendidikan dalam upaya pemerataan dan demokratisasi yang akan menjadi ancaman bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan. Keempat,
pendidikan di Jawa Barat. Buyer Power, yaitu menganalisis kemampuan pengguna jasa pendidikan dalam melakukan
h. Bekerjasama dengan Kabupaten/Kota dan OPD terkait di lingkungan Pemerintah penawaran yang menjadi ancaman bagi pengembangan penyelenggaraan pendidikan.
Provinsi untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan (akses, kualitas, peningkatan Kelima, Competitive Rivalry, yaitu menganalisis tingkat persaingan sesama penyedia
daya beli/ekonomi masyarakat) yang tidak mungkin dapat dipecahkan hanya oleh jasa pendidikan yang akan menjadi ancamam bagi pengembangan penyelenggaraan
NO PELUANG ANCAMAN • Membangun kerjasama pendidikan antar kota, antar provinsi dan antar negara
untuk pemerataan kualitas dan peningkatan daya saing lulusan dalam tatanan
Kemampuan penyedia jasa pendidikan Maraknya bisnis penyedia jasa pendidikan
1. dunia global.
di Jawa Barat semakin meningkat di Jawa Barat
Tabel 3.3
4.3 PILIHAN STRATEGI
Identifikasi Peluang dan Ancaman
Sebuah strategi berhubungan skema atau pola untuk mencapai sasaran yang dituju.
Terhadap Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan Di Jawa Barat
Jadi pada dasarnya strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, strategi
NO. KEKUATAN KELEMAHAN adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya tentang bagaimana
Kesejahteraan dan Bentuk Penghargaan
1. Kualitas dan Profesinalitas SDM agar tujuan tersebut dapat dicapai.
yang Lemah
Sistem Birokrasi dan Kendala Anggaran Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
Manajemen dan Kepemimpian hasil analisis SWOT, maka pilihan strategi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Bartat dalam
2. Managerial dan Kepemimpinan
Organisasi kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan (2013-2018) dalam rangka mencapai tujuannya
Transformasional dan Visioner.
terdiri atas:
Keterbatasan Daya Dukung
3. Iklim Organisasi dan Budaya Organisasi a) Strategi Perumusan dan Perencanaan Program dan Kegiatan Pengembangan Pendidikan
Pengembangan
di Jawa Barat, (Development Strategic Planning).
Perumusan dan Perencanaan Strategis
4. Implemetasi Strategi Operasional Dinas • Restrukturisasi dan reorganisasi kelembagaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Dinas
Barat.
Sumber : Diolah berdasarkan Analisis 7 S Mc Kensey
• Menata kembali dan memberdayakan SDM Potensial untuk mengisi jabatan dan
Pertama, strategi S-O, adalah strategi yang menggunakan S internal dinas untuk
Sasaran Misi 5:
meraih O yang ada di luar organisasi. Kedua, strategi W-O, adalah strategi yang berusaha
“Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan IPTEK maju”; untuk memperkecil W internal dengan memanfaatkan O dari eksternal. Ketiga, strategi
yaitu: S-T, adalah strategi untuk menghindari atau mengurangi dampak T dari luar dengan
a. Membangun dan mengembangkan perpustakaan-perpustakaan sekolah yang memadai memanfaatkan S internal. Keempat, strategi W-T, adalah strategi untuk bertahan dengan
dan representatif.sebagai pusat informasi IPTEK; cara mengurangi W dari internal dan menghindari T dari luar.
b. Menyediakan koleksi perpustakaan dengan sumber-sumber bacaan dan referensi
sebagai sumber informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sesuai dengan kebutuhan
3.3.2 Penentuan Strategi Alternatif dan Strategi Terseleksi
dan perkembangan terbaru;
Selanjutnya ada 8 (delapan) tahap untuk membangun strategi melalui matriks SWOT, yaitu
c. Mengadakan berbagai kegiatan event-event lomba atau festival dalam rangka
:
membangun budaya riset/meneliti, budaya membaca dan budaya menulis di kalagan
1) Buat daftar O ekstenal organisasi
guru dan peserta didik di sekolah dan masyarakat.
2) Buat daftar T ekternal organisasi
d. Menyelenggarakan event-event seminar, pameran atau EXPO pendidikan yang
3) Buat dafar S kunci internal organisasi
mampu membuka dan membina kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya
4) Buat daftar W kunci internal organisasi
pemanfaatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
5) Cocokkan S internal dan O eksternal, dan masukan pada sel S-O
pendidikan.
6) Cocokkan W internal dan O ekstenal, dan masukan pada sel W-O
7) Cocokkan S internal dan T eksternal, dan masukan pada sel W-T
e. Menyediakan fasilitas media dan sarana teknologi informasi dan teknologi komunikasi
8) Cocokkan W internal dan T eksternal, dan masukan pada sel W-T.
yang memadai sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.
Setelah 8 (delapan) langkah tersebut dilakukan maka selanjutnya kembangkan
stretagi alternatif yang fleksibel untuk dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah
Sasaran Misi 6:
organisasi, seperti dijelaskan dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Dengan berbagai pertimbangan
“Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat”; yaitu:
dan pengkajian maka dipilihlan strategi yang paling unggul dan memiliki bobot strategik
a. Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Budaya Jawa Barat Berbasis bila diterapkan, yaitu :
Kewilayahan dan Potensi Daerah, bekerjasama dengan para tokoh seniman dan
a) Strategi Perumusan dan Perencanaan Program dan Kegiatan Pengembangan Pendidikan
budayawan Jawa Barat;
di Jawa Barat, (Development Strategic Planning).
b. Menyelenggarakan program sosialisasi, edukasi, diklat dan bintek tentang Pendidikan
Sasaran Misi 4 :
Pendidikan Karakter untuk kepentingan sekolah dan masyarakat; Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai atau diraih oleh organisasi atau
f. Mengadakan event-event dalam rangka deklarasi, kampanye, sosialisasi, visualisasi, dinas dalam suatu periode perencanaan. Berdasarkan periode waktu pencapaiannya,
evaluasi, dan apresiasi serta akuntabilitas penyelenggaraan pengembangan dan kondisi masa depan yang ingin dicapai dikategorikan atas: (1) kondisi ‘jauh’ ke depan (cita-
pembinaan pendidikan karakter di sekolah dan masyarakat; cita masa depan), (2) kondisi jangka panjang ke depan (sampai dengan 20 tahun ke depan),
g. Revitalisasi Program Gerakan Pramuka dan Gugus Depan Pramuka di Sekolah-sekolah (3) kondisi jangka menengah ke depan (sampai dengan 5 tahun), (4) kondisi jangka pendek
dan masyarakat dan sarana-prasarananya dalam rangka mendukung implementasi ke depan (sampai dengan 1 tahun ke depan).
pendidikan karakter di Jawa Barat dan perwujudan Jawa Barat sebagai Provinsi Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
Pramuka di Indonesia; hasil analisis SWOT, maka Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk 5 (lima) tahun
h. Memberikan bantuan berupa hibah atau bansos ke sekolah-sekolah, masyarakat ke depan (2013-2018) di rumuskan sebagai berikut:
atau kelompok masyarakat dalam rangka pengembangan dan pembinaan pendidikan
karakter di Jawa Barat. Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat:
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM yang
Sasaran Misi 3: berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis budaya Jawa
“Meningkatan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau untuk semua”; Barat”
yaitu:
Hal-hal menyangkut pengertian, ruang lingkup atau batasan dari setiap pernyataan
a. Melakukan prioritas percepatan pengembangan database pendidikan berbasis
dalam visi tersebut agar menuju pada satu penafsiran/ atau persepsi, maka perlu dijelaskan
teknologi informasi dan komunikasi dari kelompok masyarakat miskin atau tidak
sebagai berikut :
mampu di Jawa Barat secara akurat, cepat dan tepat;
b. Melakukan pemetaan pendidikan di Jawa Barat berbasis teknologi informasi dan 1. Pendidikan maju adalah pendidikan yang berorientasi jauh ke masa depan (futuristik),
komunikasi sebagai dasar untuk analisis perencaaan pembangunan pendidikan menuju peka dan tanggap terhadap setiap perubahan situasi atau dinamika politik, hukum,
terwujudnya demokratisasi pendidikan di Jawa Barat; sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan serta teknologi; dan secara optimal menerapkan
kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa yang lebih baik dengan tidak bergantung terpadu bagi pengelola pendidikan di Jawa Barat;
kepada pihak lain. j. Membangun basis data (database) pendidikan di Jawa Barat secara terintegrasi,
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “menguasai IPTEK” adalah SDM yang memiliki terpadu dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
kapasitas, kemauan, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan untuk membiasakan k. Membangun sistem informasi manajemen pendidikan di Jawa Barat secara sistemik,
secara terus menerus mengembangkan diri terhadap kegiatan riset atau penelitian, terintegrasi, dan terpadu.
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guna membangun kepercayaan diri
l. Membangun E-Education dan E-School di Jawa Barat dengan memberdayakan dan
yang tinggi untuk mampu bersaing dan unggul dalam kancah pergaulan dan tantangan
memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi informasi (perangkat keras, teknologi
masyarakat dunia atau global.
perangkat lunak, aplikasi komputer, website dan internet) serta perangkat pikir (SDM)
6. Sumber Daya Manusia (SDM) yang “berbasis budaya Jawa Barat” adalah SDM yang
yang cakap dan trampil secara optimal.
memiliki kapasitas, penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi
nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat, sebagai landasan berfikir dan m. Mengimplementasikan manajemen aset atau sarana/prasarana pendidikan di
bertindak di dalam merumuskan ide, gagasan dan konsep pendidikan berbudaya yang Jawa Barat secara efektif dan efisien dalam rangka peningkatan mutu tata kelola
integral dan utuh, serta mampu mengaplikasikannya dalam realitas kehidupan pada pendidikan;
keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan serta dalam pergaulan masyarakat dunia n. Mengimplementasikan Total Quality Manajemen (TQM) dalam rangka Upaya
atau global. Peningkatan Mutu Tata Kelola Pendidikan di Jawa Barat secara terpadu dan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka rumusan dari visi Dinas Pendidikan Provinsi berkelanjuran menuju standar ISO9000.
Jawa Barat adalah terwujudnya pendidikan yang maju di Jawa Barat pada tahun 2018,
dengan karakterisrik atau ciri-ciri berorientasi jauh ke masa depan; dan peka atau tanggap
a. Internalisasi dan implementasi nilai-nilai luhur budaya Jawa Barat sebagai landasan di c. memiliki kapasitas, kemampuan dan kecakapan serta ketrampilan dalam
dalam pengembangan pendidikan di sekolah. mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan setiap permasalahan dalam realitas
b. Terselenggaranya pendidikan yang mengakar, tumbuh, dan berkembang pada budaya kehidupan;
Jawa Barat yang terpelihara, berdaya guna dan lestari. d. mampu memberikan solusi optimal dan tuntas dari setiap permasalahan secara efisien
c. Tumbuhnya jiwa dan sikap warga sekolah, keluarga dan masyarakat untuk memiliki dan efektif secara logis, rasional dan sistematis;
rasa bangga, mencintai dan rasa memiliki terhadap budaya Jawa Barat. e. memiliki kapasitas, keyakinan terhadap kemampuan dirinya tanpa adanya
ketergantungan kepada orang/pihak lain;
f. memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus menerus melakukan pengembangan
4.2.2 Sasaran
diri dalam riset atau penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknolog;
Sasaran atau obyektif adalah target jangka panjang yang secara spesifik diharapkan g. memiliki penghormatan, rasa cinta dan memiliki sikap menjunjung tinggi nilai-nilai
oleh organisasi untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan menunjukkan arah budaya bangsa dan kearifan lokal Jawa Barat sebagai landasan berfikir, pengambilan
pemikiran, sedangkan sasaran menunjukkan tonggak-tonggak pencapaian (milestone) keputusan, bersikap dan bertindak dalam realitas kehidupan;
yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan. h. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan dalam menerapkan
Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan sistem tatakelola (manajemen) modern; yang didukung oleh pemanfaatan secara
hasil analisis SWOT, maka masing-masing sasaran dari setiap tujuan Dinas Pendidikan optimal teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang mutakhir;
Provinsi Jawa Barat dalam 5 (lima) tahun ke depan (2013-2018) adalah: i. memiliki kapasitas, kemampuan, kecakapan dan ketrampilan guna bersaing dan
memiliki keunggulan di dalam pergaulan dan tantangan kehidupan masyarakat dunia
atau global.
Sasaran Misi 1 :
Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian Visi
“Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”; yaitu: Dinas Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2018 yang akan datang, yakni:
a. Mengimplementasikan Otonomi Pendidikan di Jawa Barat secara konsisten sesuai 1. Terwujudnya “kemajuan” dalam proses sistem tata kelola atau manajemen pendidikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku menyangkut penyelenggaraan di Jawa Barat;
urusan dan tata kelola organisasi/ kelembagaan; 2. Dihasilkannya output pendidikan yang memiliki karakter dan berbudi pekerti luhur;
b. Melaksanakan sosialisasi dan edukasi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang 3. Dihasilkannya output pendidikan dengan kecerdasan majemuk sehingga memiliki
Penyelenggaraan Pendidikan; keunggulan dan daya saing;
4.1.4 Filosofi
Tujuan Misi 1:
Filosofi adalah keyakinan dan nilai-nilai utama yang dianut organisasi dan melandasi
“Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang maju”; yaitu: atau mendasari perilaku dalam organisasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Nilai-
a. Tercapainya tata kelola pendidikan maju dengan menerapkan kaidah-kaidah nilai (values) ini menunjukkan apa yang dipandang penting dan apa yang dihargai oleh
manajemen modern, memanfaatkan dan mendayagunakan teknologi komunikasi dan organisasi atau dinas.
informasi secara efisien dan efektif, di lingkungan birokrasi pendidikan dan dalam Berdasarkan pemahaman dan pengertian tersebut dan dengan mempertimbangkan
proses belajar dan mengajar di sekolah. hasil analisis SWOT dan kategori permasalahan organisasi atau dinas yang terjadi selama
b. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi ke depan dengan ini, maka beberapa nilai yang dibangun menjadi filosofi organisasi atau dinas adalah : (1)
menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki daya saing dan unggul dalam Ikhlas, (2) Cerdas, (3) Tangkas, (4) dan Integritas (IC-TI).
lingkungan pergaulan global.
Ikhlas adalah kesungguhan dan pengorbanan yang diberikan terhadap pelaksanaan
c. Tercapainya kualitas pendidikan di Jawa Barat guna mewujudkan Jawa Barat sebagai
tugas, tanggungjawab, dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di lingkungan organisasi
Provinsi Terunggul di Indonesia dalam bidang pendidikan.
atau dinas dalam rangka pencapaian cita-cita masa depan, yang dilatarbelakangi oleh
keimanan, ketaqwaaan dan kepasrahan secara totalitas kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Misi 2 : Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap ikhlas dalam bekerja dan
“Mengembangkan pendidikan karakter berbasis keluarga dan masyarakat”; yaitu: belajar adalah dilandaskan pada pemikiran bahwa:
a. Terselenggaranya pendidikan yang mampu menanamkan nilai-nilai keagamaan, (1) Bekerja atau Belajar adalah Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa;
kebangsaan, dan budaya nasional serta gerakan kepramukaan/kepanduan sebagai (2) Pada saat bekerja atau belajar merasakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu hadir di
sarana pembentukan kesadaran anak didik akan jatidirinya dengan melibatkan dekatnya;
sepenuhnya peran keluarga, dan masyarakat. (3) Menempatkan komitment, janji, dan sumpah dalam bekerja atau belajar adalah sama
b. Terwujudnya manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan sekolah, orang tua dan dengan membuat komitment, janji, dan sumpah dengan Tuhan Yang Maha Esa;
masyarakat dalam merencanakan, mengelola dan mengawasi proses pendidikan di (4) Tantangan atau kesulitan dalam bekerja atau belajar menjadi lahan pencapaian pahala
sekolah guna menghasilkan anak didik yang bertanggungjawab, memiliki komitmen dari Tuhan Yang Maha Esa.
tinggi terhadap dirinya sendiri menuju masa depan yang lebih baik. Cerdas adalah kemampuan dan kecakapan dalam menemukan masalah (problem
c. Tercapainya pemahaman anak didik melalui proses belajar dan mengajar di sekolah identification), menganalis masalah (problem analysis), dan memecahkan masalah
akan pentingnya hidup bersama, budaya gotong-royong, setara, memiliki toleransi (problem solving) serta memberikan solusi masalah (problem solution) terhadap setiap
sosial yang tinggi, guna mewujudkan suasana kehidupan kekeluargaan, kebangsaan, persoalan atau permasalahan yang ditemukan dalam bekerja atau belajar di lingkungan
dan saling menghargai secara harmonis. organisasi atau dinas, dengan mengandalkan kemampuan berpikir secara logis, sistematis
dan rasional.
(1) Manusia satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, karena dilengkapi (6) Tidak suka menunda, karena baginya waktu adalah emas.
dengan akal budi dan kemampuan berpikir. Integritas adalah harkat dan martabat yang terpancar pada setiap individu dengan
(2) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu mengembangkan gagasan, ide dan dilandasi oleh nilai-nilai keyakinan, kebenaran dan kejujuran yang terwujud dalam
pikiran untuk menyusun program dan kegiatan secara sistematis dalam bekerja atau pemikiran, ucapan dan tindakan atau perilaku.
belajar; Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki integritas dalam bekerja
(3) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia mampu memprediksi berbagai kendala atau dan belajar adalah:
kesulitan yang akan timbul dalam bekerja atau belajar, untuk menemukan metoda (1) Menghindari pikiran dan ucapan yang dapat merugikan pihak-pihak lain dalam bekerja
atau cara-cara pemecahannya yang benar, tepat dan baik; atau belajar;
(4) Dengan akal budi dan pikirannya, manusia tidak akan pernah habis dan menjadi (2) Menghindari perilaku dan tindakan atau perbuatan yang dapat merugikan pihak-pihak
keharusan untuk menghasilkan berbagai gagasan dan ide-ide baru yang cemerlang lain dalam berkerja atau belajar;
dalam bekerja atau belajar; (3) Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar yang diamanatkan
(5) Dengan belajar dan bekerja secara cerdas, pengalaman menunjukan bahwa manusia secara baik dan bertanggungjawab;
akan mampu meningkatkan kesejahteraannya, sehingga membangun terus motivasi (4) Melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bekerja atau belajar di luar tanggungjawabnya
untuk belajar dan belajar, bekerja dan bekerja. secara sukarela;
(5) Dalam bekerja atau belajar, lebih mengedepankan tugas dan tanggungjawab daripada
Tangkas adalah kemampuan dalam pencapaian sukses atau keberhasilan dengan hak dan tidak menuntut hak di luar batas kewajaran dan kepatutan yang semestinya;
menggunakan metode atau cara-cara yang benar dan tepat (efektif) dan baik (efisien), (6) Dalam bekerja atau belajar, menghindari dari segala bentuk tindakan atau perbuatan
sesuai dengan sasaran atau target yang ditetapkan dalam bekerja atau belajar di lingkungan korupsi, seperti : (a) korupsi keuangan, (b) korupsi waktu, (c) korupsi fasilitas, (d)
organisasi atau dinas, tanpa mengesampingkan fakta-fakta realitas yang terjadi selama korupsi jabatan.
berlangsungnya proses.
Cara pandang dan wawasan pada seseorang yang memiliki sikap tangkas dalam 4.2 TUJUAN DAN SASARAN
bekerja dan belajar adalah:
4.2.1 Tujuan
(1) Berpandangan selangkah lebih maju dibanding yang lainnya dalam bekerja atau
Tujuan (goal) adalah kondisi yang lebih spesifik yang ingin dicapai organisasi pada
belajar;
suatu periode tertentu. Tujuan juga merupakan satu tahapan ke depan untuk mencapai
(2) Menguasai bidang pekerjaan atau persoalan yang dikerjakan atau dipecahkannya
visi organisasi. Tujuan adalah bentuk penjabaran dari visi organisasi. Untuk itu, strategi
(profesional) dalam bekerja atau belajar;
dirumuskan untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah disepakati itu.
(3) Memiliki minat untuk memahami, mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas lain di
luar bidang pekerjaaannya; Tujuan adalah pernyataan luas tentang apa yang akan diwujudkan oleh organisasi.
(4) Melakukan penguasaan medan persoalan, sebelum melaksanakan atau melakukan Tujuan menunjukkan arah menyeluruh yang akan dituju oleh organisasi, seperti peningkatan
kegiatan/aktivitas atau tugas; pendapatan, peningkatan penjualan dan laba, perlindungan pangsa pasar, melakukan
diversifikasi atau meningkatkan kualitas.