Anda di halaman 1dari 5

NAMA :AFRAH NABILLAH

NIM :061940420280

KLS : 2KIC

1. Jelaskan bagaimana watak dan kepribadian seorang wirausahawan ?

 Memiliki Rasa Percaya Diri

Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.

 Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung


jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung
jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.

 Berani Menanggung Risiko


Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk
bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala
tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan
tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya
dapat diperkirakan.
 Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk


memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa
menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri
sendiri maupun memimpin orang lain.

 Keorisinalan

Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti
tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide
yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
 Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang


hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya
untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha
akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas
langkah- langkah yang akan dilaksanakan.

 Jujur dan Tekun

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun.
Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun
dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan
tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.

 Memiliki Kreativitas Tinggi

Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada.


Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih
peluang yang dihadapi setiap hari.

 Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung


Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan


tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang
digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang
sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang
tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam
berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut
menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan
menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi
seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.
 Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang


untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih
baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai
tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang
mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.

 Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada Orang Lain

Seorang wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan


jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan
teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk
menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak
bergantung pada orang lain agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan
kemampuannya.

 Memiliki Kemampuan Manajerial

Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha


adalah kemampuan untuk memanajerial atau mengurus usaha yang sedang
digelutinya. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha,
mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber
daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaannya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan manajerial
yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha.

 Disiplin

Dalam melakukan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki


kedisiplinan yang tinggi. Arti kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausaha terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan
sebagainya

 Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan


fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya.

 Memiliki Motif Berprestasi Tinggi

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat dalam


berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement
motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif berprestasi adalah suatu nilai
sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.

2. Jelaskan apa kegunaan : Tempat, waktu, bentuk usaha dan kepemilikan suatu
usaha ?
a. Kegunaan tempat ( Place utility ), maksudnya suatu benda akan lebih
berguna jika digunakan pada tempat lain.
Contoh : kaos katun akan lebih bermanfaat jika digunakan di daerah panas.
b. Kegunaan Waktu ( Time utility ), maksudnya suatu benda akan lebih
berguna jika digunakan pada waktu yang tepat.
Contoh : Payung dipakai saat hujan
c. Kegunaan bentuk ( Form utility ), maksudnya suatu barang akan memiliki
nilai guna setelah berubah bentuk.
Contoh : Kayu menjadi produk meubel dan perabotan rumah tangga..
d. Kegunaan kepemilikan ( Ownership utility ), maksudnya suatu benda akan
lebih berguna jika telah dimiliki secara sah.
Terdapat empat jenis bisnis yang dibedakan berdasarkan kegunaannya, yaitu
bisnis yang memiliki kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan pemilikan.

a. Kegunaan Bentuk (Form Utility)


Bisnis yang memiliki kegunaan bentuk adalah usaha yang aktivitasnya
berupa proses mengubah suatu benda menjadi benda lain yang memiliki bentuk
berbeda dan lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh bisnis jenis ini
misalnya bisnis furnitur, garmen, dan makanan.
b. Kegunaan Tempat (Place Utility)
Bisnis dengan kegunaan tempat adalah memiliki aktivitas usaha
memindahkan suatu barang dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki
manfaat lebih besar. Contoh bisnis yang memiliki kegunaan tempat adalah
transportasi darat, laut, dan udara, baik untuk manusia maupun barang.
c. Kegunaan Waktu (Time Utility)
Bisnis dengan kegunaan waktu memiliki aktivitas utama yang berkaitan
dengan penyimpanan barang. Dengan penyimpanan, barang yang kurang
bermanfaat dapat disimpan untuk dikeluarkan ketika barang tersebut sudah
menjadi barang yang lebih bermanfaat. Contohnya adalah bisnis pergudangan.
d. Kegunaan Pemilikan (Possession Utility)

Bisnis jenis yang keempat ini bergerak dalam bidang tertentu yang
bertujuan untuk membuat atau memenuhi kegunaan pemilikan atas suatu
barang/jasa, misalnya bisnis pertokoan.

Anda mungkin juga menyukai