Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

“ASAM BASA DAN SISTEM PENCERNAAN ATAU BISING USUS”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar

Dosen Pengampu : Ns.Ainnur Rahmawati,M.Kep

Oleh :

HELFINTA NISRIDA P

20101440119052

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO

SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


LAPORAN PRAKTIKUM

“ASAM BASA”

A.TUJUAN PRAKTIKUM

Dapat memempelajari sifat asam basa,menentukan pH asam basa,menentukan kadar


asam asetat dalam cuka makanan

B. DASAR TEORI

Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat umum ditemukan di sekitar
kita. Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam dalam lambung tergolong asam, sedangkan
kapur sirih dan soda api tergolong basa. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Pada
mulanya, asam dan basa dibedakan berdasarkan rasanya, di mana asam terasa masam sedangkan
basa terasa pahit dan licin seperti sabun. Namun, secara umum zat-zat asam maupun basa
bersifat korosif dan beracun — khususnya dalam bentuk larutan dengan kadar tinggi — sehingga
sangat berbahaya jika diuji sifatnya dengan metode merasakannya.
Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius,
sebagaimana HCl dapat terurai menjadi ion H+dan Cl− di dalam air. Berbeda halnya dengan
metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam air
meskipun memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius, sebagaimana
NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH− ketika dilarutkan
dalam air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai pelarut.
Sifat-Sifat Asam dan Basa
Sifat Asam
Adapun sifat-sifat asam, diantaranya yaitu

1. Memiliki rasa masam/asam


2. Bersifat korosif atau merusak
3. Jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion hidrogen dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion bisa dituliskan seperti ini:
HA (aq) ——> H+ (aq) + A- (aq)
4. Jika diuji dengan indikator kertas lakmus biru, asam dapat mengubah lakmus tersebut
menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus merah, kertas
lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah alat yang digunakan untuk
menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.
Sifat Basa
Adapun sifat-sifat basa, diantaranya yaitu:

1. Memiliki rasa pahit


2. Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
3. Jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam
atau gugus lain yang bermuatan negatif. Jika ion OH- hampir seluruhnya dilepaskan atau
ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki derajat
keasaman yang rendah dan begitu sebaliknya. Secara umum peristiwa peruraian basa
menjadi ion dapat dituliskan sebagai berikut:
BOH (aq) ——-> B+ (aq) + OH- (aq)
4. Jika diuji dengan indikator lakmus merah, maka bsa akan mengubah warna lakmus
tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak akan mengubah
warna kertas lakmus tersebut.

C. METODE PRAKTIKUM

1. Waktu dan Tempat


Adanya waktu dan tempat dilakukannya praktikum adalah :
Hari, tanggal : Jumat,5 Desember 2019
Tempat : Laboratorium AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO
2. Alat dan Bahan

 Buret 50 ml
 Labu takar 100 ml
 Pipet volume 10 ml.
 Bol pipet
 Beker glas 100 ml
 Larutan NaOH 0,1 ml
 Cuka makan
 Indikator PP
 Corong
 Erlenmayer 100 ml

3. Cara Kerja

a. Cucilah buret hingga bersih dan pasang pada statif.


b. Isilah buret dengan larutan NaOH 0,1 M aturlah semua buret terisi larutan dan tempatkan
pada skala nol.
c. Ambilah dengan pipet volume dengan bantuan bol pipet,sebanyak 10 ml cuka makan
masukan dalam labu 100 ml dan encerkan dengan aquades sampai tanda,homogenkan
dengan menggojognya.
d. Ambilah dengan pipet volume sebanyak 10 ml larutan cuka encer tersebut masukkan
dalam Erlenmeyer,tambahkan 3 tetes indicator PP.
e. Lakukan titrasi dengan larutan NaOH hingga warna merah jambi,catat volume NaOH.
f. Catat semua data pada lembar kerja dan hitung berapa % kadar asam asetat dalam cuka
makan.

C. HASIL PRAKTIKUM

Derajat Keasaman

Kelompok 7

Nama No.
Aprilia astir 20101440119018
Ayu kusuma 20101440119020
Calvina novelisa 20101440119025
Fendy widiardani 20101440119045
Helfinta nisrida 20101440119052
Dendi kurniawan 20101440119032

No Bahan Kimia Warna Ind Universal Perkiraan pH


.
1. Lar.Cuka 0,1 M Merah <7 (3)
2. Lar.NaOH 0,1M Biru <7
3. Lar.Asam sulfat 0,1 M Merah <7
4. Lar.garam dapur Warna tetap lakmus 7
5. Jus jeruk Merah <7
6. Lar.sabuncuci Biru <7

No Bahan Kimia Lakmus merah Lakmus biru Kesimpulan


.
1. Sabun cuci BiruMerah Biru Basa
2. Jus jeruk Merah Merah Asam
3. Air Accu Merah Merah Asam
4. Lar.cuka makan Merah Merah Asa,
5. Lar.NaOH Biru Biru Basa
6. Lar.garam dapur Merah Biru Netral
7. Ekstrak kunyit
8. Air hujan Merah Biru Netral
9. Air kran Merah Biru Netral
D. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan praktikum tentang pengujian sifat asam dan basa pada
senyawa organic menggunakan PH Paper Universal dan lima bahan organicyakni alcohol,
fruktosa, glukosa, asam sitrat dan asam asetat. Kami mendapatkanhasil bahwa alcohol memiliki
PH 5,5, Fruktosa 4, Glukosa 4, asam sitrat 1, asamasetat 2 dan semua bahan merupakan senyawa
asam. Hal ini dikarenakan saatkami praktikum dan melakukan uji dengan memasukkan kertas
PH ke dalammasing masing bahan warna yang dihasilkan menunjukkan angka kurang dari 7atau
semuanya merupakan asam

a. Alcohol
Alkohol mempunyai gugus fungsi R-OH. Alkohol mudah larut dalam airkarena dapat
membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat bersifa asam.
Semakin panjang ikatan karbon maka akan semakin besar pH nya. Di sebutkan di atas ba
hwa Alkohol merupakan asam dengan hasil praktikum di sebutkan alkoholmempunyai Ph
5,5, namun pada praktikum ini kami melakukan kesalahan,mungkin karena faktor
kontaminasi tabung yang kami gunakan atau karena kamikurang teliti pada saat
mengukur ph dengan ph paper, karena pada alcohol yangdilakukan oleh praktikan
rombongan dua alcohol adalah bersifat basa danmenunjukkan Ph 11
b. Asam astetat
Asam asetat adalahsenyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam
dan aroma dalam makanan. Asam asetat murni disebut asam asteta glasial Adalah cairan
higroskopis tak berwarna, Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam
lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat
merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Dalam praktikum di
peroleh asam asetatmemiliki pH 2
c. Glukosa

Glukosa C6H12O6, berat molekul 180. 18 adalah heksosa – Omonosakarida yang mengandung
enam atomkarbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandunggugus -CHO). Lima karbon
dan satu oksigennyamembentuk cincin yang disebut"cincin piranosa", bentuk paling stabil
untuk  aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping
hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di
luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin berada dalam kesetimbangan
dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH7. Trayek pH antara 5-
7(Petrucci, 1987), sedangkan hasil praktikumnya sendiri di peroleh pH4 
d. Fruktosa 
Fruktosa adalah gula sederhana monosakarida yang ditemukan dibanyak jenis makanan
dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan
galaktosa. Dengan diperoleh hasil praktikum fruktosa asam dengan pH4
e. Asam sitrat

Merupakan asam organik  lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan


genus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain
digunakan sebagai penambah rasam asam pada makanan dan minuman
ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat
yang terjadi didalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini
jugadapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan
sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran,namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk  lemon
dan limau (misalnya jeruk nipisdan jeruk purut).Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 
(strukturnya ditunjukkan pada table informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin
pada nama IUPACnya, asam2-hidroksi-1,2,3-propanatri karboksilat. Dan pada praktikum ini
PHasam sitrat adalah 1.

E. LAMPIRAN
F. KESIMPULAN

 Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara menentukanasam,


basa dan netral suatu larutan menggunakan kertas lakmus , yaitu dengammelihat
perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus yang telah dicelupkan.
 Apabila kertas lakmus merah berubah menjadi biru, maka sifat larutan tersebutadalah
basa.
 Apabila kertas lakmus biru berubah menjadi merah, maka sifat larutan tersebutadalah
asam.
 Apabila kertas lakmus tidak mengalami perubahan warna, maka sifat larutantersebut
adalah netral.

G. DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8023971/Laporan_Praktikum_Asam_Basa

https://medium.com/@jatiedukasi/pengertian-sifat-contoh-asam-basa-terlengkap-
40d8a1cf0ce

https://www.academia.edu/10130224/Laporan_Asam_Basa_Kimdas_2_

LAPORAN PRAKTIKUM

“SISTEM PENCERNAAN ATAU BISING USUS”

A.TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari saluran pencernaan.


2. Dapat mengidentifikasi bising usus.
3. Dapat menginterpretasi bising usus.

B. DASAR TEORI
Bising usus adalah kontraksi tonik bersifat kontinu,berlangsung bermenit-menit,atau
berjam-jam,kadang-kadang meningkat atau menurun intensitasnya tetap kontinu.Kontraksi ini
dapat disebabkan oleh serangkaian potensial aksi atau perangsangan nonelektronergik oleh
hormone.Kontraksi ritmik pada saluran pencernaan terjadi 12 kali per menit atau selambat-
lambatnya 3 kalipermenit.Kontraksi ritmik bertanggung jawab atas fungsi fasik saluran
cerna,seperti percampuran makanan atau dorongan perisaltik makanan.Keadaan tertentu yang
dapat mempengaruhi perisaltik antara lain anestetika unum menimbulkan pelemasan,relaksasi
otot polos mengakibatkan seluruh organ yang dikendalikan oleh otot polos mengalami
penurunan.Diperlukan suatu tindakan mengembalikan bising usus dengan meningkatkan suhu
tubuh.Memeriksa bising usus dengan cara mendengar(auskultasi).Alat yang diperlukan adalah
stetoskop.Bising usus normal timbul kira-kira tiap5-10 detik.Jika 2 menit tidakterdengar bunyi
usus berarti “tidak ada bunyi usus”.Peningkatan bising usus suatu pertanda adanya”ileus
obstruksi” terdengar seperti ada arus “denting” bernada tinggi yang disebut boborigmi,dan
menurun pada “ileus paralitikatau peritonitis”.

C. METODE PRAKTIKUM

1. Waktu dan Tempat


Adanya waktu dan tempat dilakukannya praktikum adalah :
Hari, tanggal : Jumat,5 Desember 2019
Tempat : Laboratorium AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO
2. Alat dan Bahan
• Alat
1. Stetoskop
• Bahan
1. Alat tulis

3. Cara Kerja
1. Melakukan komunikasi tentang identifikasi yang akan dilakukan.
2. Mempersilahkan orang diperiksatidur terlentang
3. Mendengarkan bising usus dengan stetoskop
4. Memperhatikan dan menghitung bising usus
5. Mencatat hasil.
C. HASIL PRAKTIKUM
No Nama Bising usus
.
1. Henri Tidak ada
2. Dani Tidak ada
3. Damayanti TIdak ada

D. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum ini dari semua probandus tidak ada suara dari bising usus atau
dari pencernaan probandus,ini tandanya saluran pencernaan probandus normal.Namun,jika
adanya bising usus maka bias dikatakan probandus tersebut terdapat masalah dalam gangguan
pencernaan.

E. LAMPIRAN
F. KESIMPULAN
Bising usus adalah kontraksi tonikbersifat kontinu,berlangsung bermenit-menit atau
berjam-jam,kadang-kadang meningkat atau menurun intensitasnya tetap kontinu.Kontraksi ini
dapat disebabkan oleh serangkaian potensial aksi atau perangsangan nonelektronegik oleh
hormone.Kontraksi ritmik pada saluran pencernaan terjadi 12 kali permenit atau selambat-
lambatnya 3 kali permenit.Kontraksi ritmik bertanggung jawab atas fungsi fasik saluran
cerna,seperti pencampuran makanan atau dorongan peristaltic makanan.
Keadaan tertentu yang dapat memengaruhi peristaltic antara lain anestetika umum
menimblkan pelemasan,relaksasi otot polos mengakibatkan seluruh organ yang kendalikan oleh
otot polos mengalami penurunan.Diperlukan suatu tindakan mengembalikan bising usus dengan
meningkatkan suhu tubuh.

G. DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/ileus-paralitik
https://www.alomedika.com/bising-usus-untuk-deteksi-obstruksi-usus

Anda mungkin juga menyukai