Oleh
Penerbit
www.nulisbuku.com
miftahul.fikri1994@gmail.com
Diterbitkan melalui:
www.nulisbuku.com
PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bagian - 1
PENDEKATAN TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
B. Pendekatan Teori Manajemen dalam Dunia
Pendidikan
Bagian - 2
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan
B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
C. Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan
D. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan
E. Pembagian Manajemen Pendidikan
F. Komposisi Keterampilan Manajemen Pendidikan
G. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Bagian -3
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Fungsi Manajemen Pendidikan
B. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
PENULIS
hal. 50
4http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab+3
10http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab
+
3+Perkembangan+Teori+Manajemen.pdf (akses 22 Oktober 2019)
11
Henri Fayol lahir di Istanbul tahun 1841 dan meninggal di Paris
tahun 1925. Fayol adalah seorang teoris manajemen atau
administrasi asal Prancis. Fayol adalah salah satu kontributor
paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu
17
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab+
3+Perkembangan+Teori+Manajemen.pdf (akses 22 Oktober 2019)
18
Abraham Maslow lahir pada 01 April 1908 dan meninggal 08
Juni 1970 pada umur 62 tahun. Maslow adalah teoretikus yang
banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian.
Seni
MANAJEMEN Dalam mengelola &
memamfaatkan
Pengetahuan
4. Menurut Pelaksanaan
Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya
melayani, dalam kegiatan belajar mengajar manajemen
berfungsi untuk melancarkan jalannya proses atau
membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar
Manajemen
Menengah
Manajemen
Pelaksanaan/Pengawasan
Manu- Manu-
siawi siawi
Manu-
siawi
Tech-
nical
Tech-
nical Tech-
nical
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Drekting
(Pengarahan
LINGKUP FUNGSI )
MANAJEMEN
Motivating
(Motivasi)
Controlling
(Pengendalian)
Gambar 4. Lingkup Fungsi Manajemen
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, bahan-bahan,
tugas, tanggungjawab, wewenang dan fasilitas sehingga
tercapai suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pada hasil dari pengorganisasian itu
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi.
Sedangkan pelaksanaan pendidikan disebut juga
gerakan/aksi mencakup kegiatan sekolah yang dilakukan
seorang pimpinan atau kepala sekolah untuk mengawali
dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-
KERJA SAMA
KERJA KERJA
CERDAS KERAS
ACTUATING
4. Pengawasan
Menurut Sondang, P. dalam Donni, pengawasan
merupakan proses pengamatan terhadap pelaksanaan
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. dalam
pendidikan pengawasan disebut juga dengan supervisi,
secara etimologis supervisi berasal dari Bahasa Inggris
yaitu to supervise/mengawasi.
Orang yang bertugas melakukan supervisi
pendidikan disebut dengan supervisor/kepala sekolah
dilingkungan pendidikan tersebut.
Decisional roles,
Enterpreuner,
Interpersonal Disturbance
Informational handleer,
Roles, Roles, Monitor, Resourcesallocator,
Figurhead, Dissaminator, Negatiator
Leader, Spokesman
Liason
KONSEP MANAJEMEN
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
2. Model Sistem
Model sistem adalah model dengan melalui
pendekatan proses atau pendekatan multi dimensional.
http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/manajmen-
sarana-prasasna.pdf
C. Lingkup Standar
Seperti telah dikemukan sebelumnya, bahwa
PT/Perguruan Tinggi dapat memilih dan menetapkan
sendiri SMP-PT untuk setiap kegiatannya, pemilihan dan
penetapan standar itu, meliputi sejumlah aspek yang
disebut butir mutu. Dikenal dengan beberapa lingkup
standar yang dirujuk oleh perguruan tinggi, seperti SNP,
SMP-PT/Standar Mutu Perguruan Tinggi, BAN-PT/Badan
Akreditasi Perguruan Tinggi, maupun ASEAN University
Network Quality Assurance (AUN-QA).72 Secara umum,
D. Evaluasi-Diri
Evaluasi-diri merupakan upaya program
studi/perguruan tinggi untuk mengetahui gambaran
mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui
pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh program
studi/perguruan tinggi sendiri berkenaan dengan
kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala,
bahkan ancaman BAN-PT menempatkan evaluasi-diri itu
sebagai salah satu aspek dalam keseluruhan daur
akreditasi, dan menempatkannya dalam posisi yang
sangat penting, yaitu sebagai suatu langkah yang
mendahului pemberian informasi dan data akreditasi
dari program studi/perguruan tinggi kepada BAN-PT.
Sehingga hasil evaluasi-diri itu dapat merupakan
bahan untuk mengisi borang akreditasi atau menyusun
portfolio akreditasi, serta dapat digunakan sebagai
di https://www.ui.ac.id/mengenal-aun-qa-universitas-di-asean.
(diakses 12 Oktober 2019)
PERBAIKAN PERBAIKAN
INTERNAL & INTERNAL
PEMBINAAN
KEPUTUSAN EVALUASI
AKREDITASI EKSTERNAL/AKREDITA
SI
Gambar 11.
Konsep Evaluasi-Diri dalam Daur Penjaminan Mutu/Akreditas
E. Komponen Evaluasi-Diri
Akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT. Evaluasi-
diri dilaksanakan dengan menilai, menelaah dan
menganalisis keseluruhan sistem program studi/lembaga
PT, yang mencakup masukan, proses, dan keluaran
berdasarkan data, informasi dan bukti-bukti lainnya
yang berkenaan dengan komponen-komponen sistematik
dari seluruh penyelenggaraan program studi.
PROSES
PENINGKATAN DAN KENDALIKAN MUTU
SISTEM INFORMASI
Pengelolaan Program
BALIKAN
MASUKAN Proses Pemebelajaran KELUARAN
Mahasiswa Lulusan &
Suasanan Akademik Keluaran
Lain
Penelitian & PMK
Ringkasan:
74Ibid., hal. 12
2. Standar Proses
Proses pembelajaran pendidikan memberikan
keteladanan. Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara intraktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, motivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemendirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik secara
pisikologis peserta didik.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilain hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan
dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis,
6. Standar Pengelolaan
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah merapkan manajemen
berbasis sekolah yang ditunjukkan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas,
pengelolan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
tinggi menerapakan otonomi perguruan tinggi yang dalam
batas-batas yang diatur dalam per undang-undang yang
berlaku memberikan kebebasan dan mendorong
kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional,
personalia, keuangan, dan area fungsional kepengelolaan
lainnya yang diataur oleh masing-masing perguruan
tinggi.
d. Kelulusan
Peserta didika dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir
untuk seluruh mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelomok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
76
Ibid., hal. 170-182
C. Evaluasi Pendidikan
Evalusi pendidikan meliputi:
1) Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh
satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
2) Evaluasi kinerja pendidikan oleh Pemerintah
(evaluasi ini dilakukan oleh menteri terhadap
pengelolaan, satuan, jalur, jenjang dan jenis
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi secara
berkala. Evaluasi dilakukan oleh menteri yang
menengani urusan pemerintahan dibidang agama
terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis
1. Relevansi Pendidikan
Pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap
tingkat relevansi pendidikan dengan kebijakan yang telah
ditetapkan, antara lain:
a) Tingkat relevansi pendidikan nasional terhadap visi,
misi, tujuan, dan pradigama pendidikan nasional.
b) Tingkat relevansi pendidikan nasional terhadap
kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia
yang bermutu dan berdaya saing,
c) Tingkat mutu dan daya saing pendidikan nasional,
d) Tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan,
dan
e) Tingkat efisiensi, produktivitas, dan akuntabilitas
pendidikan nasional.
2. Akreditasi
Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap
jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan
kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.
Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud dapat
pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan
akreditasi.
3. Sertifikasi
Pencapaian kompetensi akhir peserta didik
dinyatakan dalam dokumen ijazah dan/atau sertifikat
kompetensi. Ijazah tersebut diterbitkan oleh stuan
pendidikan dasar dan menengah serta satuan pendidikan
tinggi sebagai tanda bahwa peserta didik yang
bersangkutan telah lulus dari satuan pendidikan.
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
ijazah sekurang-kurangnya berisi hal-hal dibawah ini:
a) Identitas peserta didik,
A. Manajemen Pendidik
1. Profesionalisme Guru
Profesionalisme guru menjadi perhatian secara
global, karena guru memiliki tugas dan peran bukan
hanya memberikan informasi-informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk
sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era
hiperkompetisi. Tuntutan kehadiran guru yang
profesional tidak pernah surut. Karena dalam proses
kemanusiaan dan pemanusiaan, ia hadir sebagai subjek
paling diandalkan, yang sering kali disebut sebagai
“Oemar Bakri”.77
b. Kewajiban pendidik
Kewajiban pendidik dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 antara lain (1) menciptakan suasana pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis; (2) mempunyai komitmen secara profesional
untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
4. Peran Pendidik
Berikut adalah peranan guru dalam nuansa
pendidikan yang ideal diantaranya:
a. Guru sebagai pendidik
Sebagai pendidik guru merupakan teladan,
panutan dan tokoh yang akan diidentifikasi oleh peserta
didik. Kedudukan sebagai pendidik menuntut guru untuk
membekali diri dengan pribadi yang berkualitas berupa
tanggungjawab, kewibawaan, kemandirian, dan
kedisiplinan. Guru yang bertanggungjawab adalah guru
82Ibid., hal. 62
83
Ibid., hal. 66
88Ibid., hal. 64
b. Layanan perpustakaan
Adanya perpustakaan diperlukan untuk
memberikan layanan dalam menunjang proses
pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang
c. Layanan kantin
Kantin sekolah diperlukan agar kebutuhan anak
terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi
anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di
sekolah. Guru bisa mengontrol dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang
sehat dan bergizi. Peranan lain dengan adanya kantin
didalam sekolah anak didik tidak berkeliaran mencari
makanan dan tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.
e. Layanan transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik sebagai
penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar,
biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik
di tingkat prasekolah dan pendidikan dasar SD/MI.
Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan
oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta.
f. Layanan asrama
Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk
mereka yang jauh dari keluarga sehingga membutuhkan
tempat tinggal yang nyaman untuk mereka beristirahat.
Ringkasan:
89Ibid., hal. 69
A. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan substansi
manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar
manajemen kurikulum ini berusaha agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan tolak
ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru
untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan
strategi pembelajarannya. Setidaknya tujuan yang
dicapai adalah produksi berkualitas tinggi, pelayanan
yang baik dan kepuasan kerja pada pegawai.
Disini diharapkan benar-benar menyatu tujuan
individu, tujuan kelompok dan tujuan organisasi dalam
jangka waktu lama. Berbagai dimensi yang mendorong
pencapaian efektivitas individu, kelompok dan organisasi
91Ibid., hal. 36
92Ibid., hal. 41
KURIKULUM PEMBELA-
JARAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN KURIKULUM
KURIKULUM PEMBELAJARAN
2. Komponen Isi/Materi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang
diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum
meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi
program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-
bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang
maupun jalur pendidikan yang ada.
5. Komponen Strategi
Komponen strategi merujuk pada pendekatan dan
metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam
pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran
b) Model leithwood
Model leithwood ini difokuskan pada guru. Adapun
asumsi yang mendasari model ini adalah setiap guru
mempunyai kesiapan yang berbeda, pelaksanaan
merupakan proses timbal balik, dan pertumbuhan,
perkembangan dimungkinkan adanya tahap-tahap
individu untuk identifikasi.
Model ini tidak hanya menggambarkan hambatan
dan pelaksanaan, tetapi juga menawarkan cara dan
strategi kepada para guru dalam mengatasi hambatan
yang dihadapi. Setiap guru mempunyai kesiapan yang
berbeda ketika akan melaksanakan kurikulum sehingga
perlu adanya persiapan-persiapan ketika akan
melaksanakan kurikulum. Persiapan-persiapan dapat
dilakukan melalui aktivitas pembelajaran mandiri,
pelatihan, seminar dan magang.
100
Syafaruddin dan Amiruddin, Op. Cit. hal. 80
101Ibid., hal. 81
B. Jenis-Jenis Organisasi
Dalam sebuah organisasi disamping mempunyai
tujuan dan manfaat tertentu yang dicapai, maka
keberadaan organisasi juga dapat dibagi menjadi dua
jenis organisasi, yaitu organisasi formal dan organisasi
informal.
Jenis-jenis organisasi menurut Kurniadin dan
Machali dikutip oleh Moh. Hidayat diantaranya:
1. Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan organisasi yang
dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur
organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi
formal dan informal. Struktur organisasi formal yang
dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban
dan tanggungjawab kepada personil dan membangun
hubungan tertentu diantara orang-orang pada berbagai
kedudukan, seperti jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs,
2. Organisasi Informal
Organisasi informal pada dasarnya bentuk dan
karakteristiknya berbeda dengan organisasi formal.
Sebab organisasi ini karakteristiknya tengah berada dan
terjadi di sekitar masyarakat. Karakteristik organisisi
informal merupakan norma perilaku, tuntutan
penyesuaian diri, dan adanya kepemimpinan informal.
Hal ini dikatakan norma perilaku dalam sebuah
organisasi informal yaitu standar perilaku yang
diharapkan bersama yang ditetapkan oleh kelompok
108https://www.google.com/search=gambar+struktur+organisasi+
Stabilitas
Sistem
Sosialisasi
111Ibid., hal. 90
114Hadari
Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis
Yang Kompetitif, (Cetakan ke-7, UGM. Press, Yogyakarta, 2003), hal.
11
116Isnawati,
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru,
Cet-1, Aswaja Pressindo, 2014), pdf, hal 12-14. (akses 30
September 2019)
Peserta Personil
INTERAKSI Guru + Peg.
Didik
TU
I Melalui II
bahan/materi
pembelajaran
PBM
KURIKULUM
III
IV V VI VII VIII
2. Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan merupakan rangkaian
kegiatan yang dimulai dengan kegiatan penerimaan
siswa kemudian dilanjutkan dengan hal-hal lain yang
dibutuhkan dalam administrasi siswa seperti pencatatan
identitas siswa kedalam buku induk/klaper. Administrasi
kesiswaan menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan/-
kegiatan-kegiatan pencatatan siswa baru semenjak dari
5. Administrasi Keuangan
Standar administrasi keuangan/pembiayaan
adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama
satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi dan biaya personal. Pelaksanaan
ketiga hal tersebut diperlukan adanya proses
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan
6. Adminstrasi Ketenagaan
Administrasi ketenagaan meliputi hal-hal yaitu
pendayagunaan ketenagaan, Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan/DP3, Daftar Urut Kepangkatan-
Ringkasan:
A. Pengertian SOP
Standard Operating Procedure (SOP) mempunyai
makna yang berbeda, bergantung dari kriteria dan
konteksnya. Standard operating procedure atau yang
diterjemahkan menjadi standar operasi prosedur adalah
sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan
menertibkan pekerjaan.130
SOP memiliki tiga uraian yaitu standard,
operating, dan procedure. Standard mengandung
ketentuan yang menjadi acuan pokok yaitu sebagai
acuan dimana setiap anggota harus mematuhi standar
133Ibid., hal. 4
3. Halaman Isi
Halaman isi merupakan bagian dari SOP yang
berisi kandungan dari SOP. Ada beberapa hal yang
tesusun didalamnya yaitu:
a) SOP mendiskrifsikan prosedur secara rinci dan jelas,
salah satunya dengan menambahkan diagram yang
berfungsi sebagai ilustrasi langkah-langkah
kegiatan.
b) SOP memiliki dasar hukum/peraturan perundang-
undangan yang mendasari prosedur.
4. Halaman Penutup
Pda bagian halaman ini adalah untuk mengetahui
siapa yang mengesahkan dan yang bertanggungjawab
atas SOP tersebut. Birikut contoh SOP untuk
menjelaskan sistematika penyusunan SOP yang efektif
pada tabel berikut:
Kterkaitan Peralatan/perleng-
1. ……………………… kapan Isi
2. ……………………… 1. …………………………
2. …………………………
Peringatan
1. ……………………… Pencatatan &
2. ……………………… pendaftaran
1. ……………………………
2. ……………………………
Rekaman
(form yang sudah di isi, lembar kerja yang sudah
ditandatangani, dll)
1. Penerapan SOP
Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah
selanjutnya dari siklus SOP setelah pengembangan SOP.
Pada tahap sebelumnya, telah dihasilkan rumusan SOP
yang secara formal telah ditetapkan oleh pimpinan.
Proses penerapan rumusan SOP ini kemudian
dilakukan oleh setiap unit kerja dan harus dapat
memastikan bahwa tujuan berikut dapat tercapai.
Setiap pelaksana mengetahui SOP yang baru/diubah dan
mengetahui alasan revisinya. Salinan atau foto kopi SOP
Keterangan Tabel 5.
Kolom 1): Nomor urut kegiatan SOP.
Kolom 2): Uraian SOP yang dinilai.
Kolom 3): Output dari SOP yang dinilai/disusun.
Kolom 4): Pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas
penilaian SOP.
Kolom 5): Jadwal penyelesaian.
Keterangan Tabel 6.
Kolom 1) : Nama satuan SOP yang akan diterapkan apakah disatuan/jenjang pendidikan formal
PAUD/PIAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/K, atau bentuk lain yang sederajat.
Kolom 2) : Klaslfikasi/pengelompokan SOP pada bidang tugas/proses tertentu (misalnya
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, atau kepegawaian, keuangan,
pembuatan kebijakan, dan lainnya).
Keterangan Tabel 7.
Kolom 1) : Nomor urut daftar SOP.
Kolom 2) : Nama SOP pada satuan pendidikan akan
diterapkan.
Kolom 3) : Klasifikasi/pengelompokan SOP pada bidang
tugas/proses tertentu misalnya,-
perencananaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, kepegawaian, atau keuangan.
Kolom 4) : Nama prosedur yang akan distandarkan yang
menjadi bagian dari bidang klasifikasi atau
pengelompokannya yang diterapkan tertentu
misalnya, perencanaan, pelaksanaan, atau
kepegawaian, keuangan, pembuatan
kebijakan akan dibakukan.
Kolom 5) : Alasan SOP tersebut dikembangkan.
b. Pemilahan proses
Untuk memudahkan penulisan SOP, terlebih dahulu
dipilah antara proses, prosedur, dan aktivitas. Setiap
proses akan mengandung prosedur, dimana masing-
masing prosedur akan menyangkut aktivitas-aktivitas
dalam mengolah input menjadi output yang lebih kecil.
Sebuah proses akan menghasilkan output yang
akan menjadi input dari proses lain. Sebuah prosedur
akan menghasilkan output yang menjadi input bagi
c. Muatan SOP
Muatan satu SOP meliputi langkah-langkah
kegiatan pelaksanaan dari sebuah prosedur yang
distandarkan, yang dilengkapi dengan keterkaitannya
dengan SOP lainnya, peringatan yang memberikan
penjelasan mengenai kemungkinan yang terjadi diluar
kendali ketika prosedur dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan.
Kualifikasi personel yang melaksanakan, peralatan
dan perlengkapan yang diperlukan, standar mutu dari
setiap langkah kegiatan yang dilakukan, dan formulir
yang harus diisi oleh pelaksana pada jenjang pendidikan
terkait.
d. Pembagian SOP
Terdapat dua tipe SOP yang dapat digunakan
yaitu, SOP teknis dan SOP administratif.
142Ibid.,
hal. 74
143Fajar Nur’aini, Op. Cit., hal. 57
144Lihat di http://ekonomi.fem.ipb.ac.id/wp-
content/uploads/2018/11/ESP-16-Prosedur-Cuti.pdf. (diakses 28
Otober 2019)
Mulai
Memberikan
TIDAK
Persetujuan
3. Pengesahan SOP
SOP yang sudah diuji dan diperabiki kemudian
disampaikan kepada pimpinan unit untuk mendapatkan
pengesahan. Proses pengesahan merupakan tindakan
pengambilan keputusan oleh pimpinan, meliputi
penelitian dan evaluasi terhadap prosedur yang
distandarkan. SOP yang akan disahkan harus memuat
ringkasan eksekutif untuk membantu pimpinan
memahami hasil rumusan sebelum melakukan
pengesahan. Meskipun SOP telah disahkan oleh pimpinan,
(………………….) (………………….)
Selesai
Umpan Balik
Gambar 25.
Diagram Input, Transformasi and Output
Materi Sarana
Guru Pengelo-
laan
Lingkungan
1. Makna Penilaian
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia
persekolahan, penilaian mempunyai makna ditinjau dari
berbagai segi:
a) Makna bagi siswa; dengan diadakannya penilaian,
siswa dapat mengetahui sejauh mana siswa telah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kepercayaan
Sikap-sikap
Nilai-nilai
Nilai-nilai
2. Evaluasi-Diri
a) Sekolah/madrasah melakukan evaluasi-diri terhadap
kinerja sekolah/madrasah.
2. Penyusun Proposal
Pertanyaan yang sering kali timbul dalam
melakukan evaluasi program adalah siapakah yang
menyusun proposal evaluasi program? Menjawab
pertanyaan ini memerlukan berbagai pertimbangan,
d. Pertanyaan Evaluasi
Setelah tujuan evaluasi dirumuskan, maka
evaluator kemudian mengoperasionalkan tujuan evaluasi
tersebut kedalam pertanyaan evaluasi yang akan
dijawab dalam kegiatan evaluasi. Dalam hal ini
Suharsimi dan Jabar, dikutip oleh Rusydi Ananda dan
Tien Rafida memaparkan model pertanyaan yang
biasanya muncul dalam evaluasi program pada halaman
berikut yaitu:
NO MODEL-MODEL PERTANYAAN
PERTANYAAN
1. Pertanyaan - Apakah prilaku/aktivitas/orang-
tentang orang berubah akibat dari program
dampak/pengaruh; yang dijalankan?
- Siapakah yang diuntungkan dan
bagaimana?
- Apakah semua partisipan program
puas dengan apa yang mereka
dapat dari program tersebut?
- Apakah capaian program yang
didapat sebanding dengan sumber
daya yang diinvestasikan?
- Apa yang bisa orang pelajari,
dapatkan, dan capai dari hasil
program tersebut?
- Apa dampak program ditinjau dari
segi sosial, ekonomis, dan
lingkungan (baik positif maupun
negatif) terhadap orang,
masyarakat dan lingkungan?
- Apa kekuatan dan kelemahan dari
program?
- Kegiatan apa dari program yang
paling banyak atau sedikit
berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan program?
- Jika ada, apa pengaruh tak
langsung, baik positif atau negatif
dari program?
- Seberapa baik program mampu
merespon kebutuhan?
e. Metodologi
Bagian ini memaparkan tentang objek sasaran
evaluasi yang dihasilkan dari identifikasi komponen
program dan indikator; (a) sumber data yaitu
menentukan subjek darimana data dapat diperoleh; (b)
metode yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara
dan dokumentasi; dan (c) instrumen yang digunakan
151Tayibnapis dan Farida Yusuf, Evaluasi Program, Op. Cit., hal. 174-
175
152
Rusydi Ananda dan Tien Rafida, Op. Cit., hal. 186
NO FORMAT KETERANGAN
LAPORAN (Pada Pertanyaan tersebut, nantinya
EVALUASI diuraikan menjadi isi Laporan)
1 Cover Cover depan atau kulit laporan berisikan
informasi sebagai berikut:
- Judul program dan lokasinya,
- Nama evaluator,
- Periode waktu yang dilalui, dan
- Tanggal laporan diserahkan.
2 Bab 1 Ringkasan atau executive summary yang
Ringkasan berisi laporan pendahuluan evaluasi,
menerangkan mengapa evaluasi
dilakukan, memuat kesimpulan, dan
saran-saran.
Apabila masih diperlukan tambahan
informasi sebagai berikut:
- Apakah ada keputusan yang akan
dibuat berdasarkan hasil evaluasi?
Kalau ada, apa keputusan tersebut?
- Kepada siapa laporan akan diberikan?
- Siapa-siapa yang berminat atas laporan
tersebut?
- Apa kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dalam proses evaluasi?
3. Bab 2 Pada bagian ini dipaparkan asal mula
Latar belakang mengapa program dibuat dan apa yang
evaluasi harus dilakukan. Sejauh mana informasi
tergantung kepada penerima hasil
evaluasi (untuk siapa evaluasi dibuat).
Informasi untuk bagian ini dapat
diperoleh dari orang-orang program,
catatan-catatan hasil rapat, memo,
outline kurikulum, daftar tujuan umum,-
- Saran-saran
Dengan urian; (Berdasarkan data khusus,
apa saran-saran dan pilihan yang dapat
diberikan terhadap program? Apa
kelebihan-kelebihan program dan aspek-
aspek apa saja yang perlu atau yang dapat
dikembangkan dan diperbaiki?, Apakah
tujuan evaluasi juga memberi rekomendasi
dan saran-saran pilihan? Apakah pemakai
ingin mengetahui efektivitas atau
keefektifan program atau apakah mereka
ingin juga mengetahui kelemahan-
kelemahan program?)
A. Buku
Ace Suryadi dan Dasim Budimansyah, Paradigma
Pembangunan Pendidikan Nasional Konsep, Teori
dan Aplikasi dalam Analisis Kebijakan Publik,
Bandung: Widya Aksara Press, 2019.
Abdul Manap, Revolusi Manajemen Pemasaran, Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2016.
Arnina, P. dkk., Langkah-langkah Efektif Menyusun
Standar Operasional Prosedur, Penerbit: Huta
Publisher, Cet. Pertama, 2016.
A. Nurabadi., Manajemen Sarana dan Prasarana, Malang:
Universitas Negeri Malang, 2014.
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan,
Yogyakarta:Kaukaba, 2012.
Aang Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership,
Bandung: Bumi Aksara, 2006.
Baharudin & Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan
Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
B. Website
http://H.Umar-Bakry-Perti-Pergerakan Tarbiyah
Indonesia, Member Profiles/Net (diakses 05
Oktober 2019).
http://daps.bps.go.id/Analisis/SWOT.pdf (diakses 05
Oktober 2019).
https://rahmatarifianto.wordpress.com (diakses 07
Oktober 2019).
https://id.wikipedia.org/wiki/Mary_Parker_Follett
(diakses 08 Oktober 2019).
https://id.wikipedia.org/wiki/Chester_Barnard (diakses
08 Oktober 2019).