Anda di halaman 1dari 5

Title: “ Gabungan Pengusaha Galang Dana Rp500 Miliar Untuk Tanggulangi Pandemi Corona”

Source: https://www.indozone.id/news/DNsez1/gabungan-pengusaha-galang-dana-rp500-miliar-
untuk-tanggulangi-pandemi-corona

Date: Selasa, 24 Maret 2020

Summary : Pemerintah tidak sendirian dalam memerangi wabah Virus Corona atau COVID-19.
Pengusaha di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bekerjasama
dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan penggalangan dana guna membantu
peralatan kesehatan bagi tenaga medis, dan ditargetkan nilainya mencapai Rp500 Miliar.

“Kami mendapatkan informasi bahwa kecepatan dan ketepatan penanganan menjadi kunci
memerangi pandemi COVID-19. Itu yang mendorong sinergi dilakukan melalui penggalangan
dana guna memberikan bantuan alat kesehatan,” tutur relawan Yayasan Buddha Tzu Chi
Indonesia sekaligus CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin selepas melakukan penyerahan
simbolis kepada Ketua PBNU Bidang Kesehatan yang juga Pembina Tim COVID-19 PBNU, dr.
Syahrizal Syarif di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis
(19/3/2020).

Opinion : Dalam penanganan corona ini sangat diperulukan tindakan yang tepat dan cepat. Sama
seperti di perusahaan. Dalam menangani suatu masalah. Perlu di lakukan tindakan yang tepat dan
cepta. Karena jika tindakan tersebut terlambat. Maka bisa mengancam keberlangsungan
perusahaan tersebut.

Title: ”Asa Influencer di Tengah Lambatnya Pusat Tangkal Corona RI”

Source: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200326135840-185-487112/asa-influencer-
di-tengah-lambatnya-pusat-tangkal-corona-ri

Date: Jumat, 27/03/2020

Summary : Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 d bawah komando Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo mengumpulkan sejumlah
influencer untuk terlibat bersama pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona di
Tanah Air. Para influencer itu diklaim tidak dibayar dan bersifat sukarela.

Serangkaian hal yang rencananya akan dilakukan oleh para influencer di antaranya menangkal
hoaks hingga mengkampanyekan untuk menjaga jarak hingga berada di rumah sebagai langkah
mencegah penyebaran Covid-19.

Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mengatakan pelibatan
influencer oleh pemerintah merupakan langkah untuk menyebarkan informasi lebih luas ke
masyarakat. Sebab, dia mengatakan zaman digital tidak hanya mengandalkan media untuk
menyebarkan informasi.

"Intinya, kita perlu menyebarkan informasi yang benar sebanyak-banyaknya ke masyarakat.


Selain lewat media, di zaman digital seperti saat ini tentunya lewat teman-teman yang punya
banyak pengikut, ya tentu para influencer ini," ujar Ismail kepada CNNIndonesia.com, Selasa
(24/3).

Opinion : Jadi dalam menangani kasus corona ini. Informasi yang berdedar harus lah tepat dan
tidak boleh bohongan (hoaks). Dan influencer diminta agar menyebarkan informasi tersebut ke
masyarakat. Dalam perusahaan pun sama. Manager harus menyebarkan informasi yang tepat
kepada seluruh karyawan dan bawahannya.

Title: “Kelola Dana Rp501 Triliun Tahun Lalu, Industri Asuransi Raih ROI 6,8 Persen”

Source: https://finansial.bisnis.com/read/20200312/215/1212151/kelola-dana-rp501-triliun-
tahun-lalu-industri-asuransi-raih-roi-68-persen

Date: 12 Maret 2020

Summary : Industri asuransi jiwa membukukan pertumbuhan hasil investasi 336,8 persen (year-
on-year/yoy) pada tahun lalu.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi industri pada 2019
tercatat senilai Rp34,19 triliun. Capaian tersebut melonjak dari 2018 dengan perolehan Rp7,83
triliun.

Nilai investasi industri asuransi jiwa pada 2019 tercatat senilai Rp501,63 triliun, tumbuh 8,6
persen (yoy) dari 2018 senilai Rp461,81 triliun. Dengan capaian ini maka rata-rata pengembalian
nilai investasi (ROI) perusahaan mencapai 6,8 persen tahun lalu. Sedikit lebih baik dari suku
bunga acuan bank Indonesia sebesar 6 persen.

Opinion : ROI merupakan ratio yang berguna untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan
melihat penggunaan modalnya. Roi yang baik akan di cari oleh para investor. Tugas manajemen
lah untuk membuat agar penggunan modalnya efektif dan effisien

Title: “Meeting Online Kala Work From Home, Ini 5 Etika yang Perlu Diperhatikan”

Source: https://www.merdeka.com/gaya/meeting-online-kala-work-from-home-ini-5-etika-yang-
perlu-diperhatikan.html

Date: Kamis, 19 Maret 2020

Summary :

1. Aktifkan Tombol Mute saat Tidak sedang Bicara


Suasana di rumah terkadang membuat meeting menjadi tidak kondusif. Akan ada banyak suara
yang bisa masuk selama rapat online. Untuk menjaga suasana yang kondusif, kamu bisa
menerapkan mode Mute jika kamu tidak sedang berbicara. Sehingga kamu bisa leluasa untuk
rapat sembari makan misalnya.

2. Gunakan Earphone yang Ideal

Penggunaan earphone atau headphone bisa memudahkan kamu untuk lebih fokus mendengar apa
yang sedang dibicarakan. Selain itu, kamu jadi lebih mudah untuk menyampaikan pikiranmu
secara langsung. Kini banyak headphone atau earphone yang memiliki kualitas ideal untuk
membantu meeting berjalan dengan lancar.

3. Gunakan Conference Call sebagai Opsi

Jika panggilan video justru memperlambat kinerja komputer atau laptop, kamu bisa
memanfaatkan handphone. Ada sejumlah aplikasi berbasis digital yang memanfaatkan nomor
telepon untuk melakukan panggilan secara berkelompok atau conference call.

4. Informasikan jika Berencana Pergi Sebentar

Melakukan pekerjaan di kantor pun tetap ada waktu untuk kamu untuk istirahat atau sekadar
mengambil air minum. Namun jika work from home seperti ini, pastikan orang yang sedang
diajak rapat mengetahui kamu hendak melakukan apa. Sehingga mereka selalu mendapat
informasi terbaru tentang keberadaanmu.

5. Berpakaianlah yang tepat

Jika ada pekerjaan yang mengharuskan dirimu melakukan sesi panggilan video dengan klien,
usahakan untuk tetap berpakaian rapi. Kamu bisa menggunakan atasan yang rapi, seperti kemeja
dengan bawahan yang nyaman, seperti celana pendek. Karena yang klien lihatnya hanyalah dari
bagian dada ke atas.

Opinion : Setiap perusahaan pasti memiliki etika kerja. Etika kerja ini di pengaruhi oleh
lingkungan. Dalam pandemic corona ini, banyak perusahaan yang menerapkan work from home.
Walaupun bekerja di rumah, tetap ada etika yang perlu di perhatikan dalam bekerja seperti yang
ada di berita di atas.

Anda mungkin juga menyukai