3 A PSAK 30 Sewa Guna USaha
3 A PSAK 30 Sewa Guna USaha
A. Sewa
1. Definisi Sewa
a. Sewa operasi adalah sewa selain sewa pembiayaan serta jika sewa
tidak mengalihkan secara substansial, seluruh resiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset.
c. Sewa yang tidak dapat dibatalkan adalah sewa yang hanya bisa
dibatalkan jika terdapat persetujuan dari lessor serta jika lesse
mengadakan perjanjian sewa baru atas aset yang sama atau aset
yang setara dengan lessor yang sama.
Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi
tidak didasarkan pada bentuk kontraknya melainkan didasarkan pada
bentuk substansi transaksinya. Klasifikasi sewa dibuat diawal sewa
jadi kapanpun lessor atau lesse sepakat untuk mengubah persyaratan
sewa dimana perubahan tersebut akan menghasilkan klasifikasi sewa
yang berbeda. Jika perunahan persyaratan tersebut telah berlaku pada
awal sewa maka secara otomatis perjanjian yang direvisi dianggap
sebagai perjanjian baru selama masa sewa.
d. Pada awal sewa nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum
secara substansial mendekati seluruh nilai wajar aset sewaan.
1. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang
disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga
yang telah disetujui bersama pada saat perjanjian.
Kalau salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna
usaha dikelompokkan sebagau transaksi sewa menyewa biasa (operating
lease).
C. Pengakuan Sewa
1. Penyewa
3. Sewa Operasi
a. Finance Lease
Aktiva dilaporkan berdasarkan urutan likuiditasnya,
kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan jatuh temponya
tanpa mengelompokkan ke dalam unsur lancar dan tidak
lancar (unclassified balance sheet).
b. Operating Lease
a. Capital Lease
b. Operating Lease
Bank........................................................................................................ Rp 375.000
Jaminan uang sewa .................................................................................Rp 375.000
Pada saat menerima uang sewa dari penyewa rusun:
Seharusnya menurut PSAK 30 saat mencatat aktiva yang akan diseakan harus
dicatat terpisah dari aktiva lain yang bukan sewa yaitu sebagai berikut:
Daftar Pustaka
1. [IAI] Ikatan Akuntan Indonesia. 1990. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA.
Jakarta(ID):Pengurus Pusat IAI
2. Alipudin, Asep, Ningsi, RP. (2015). PENERAPAN PSAK NO.30 MENGENAI
PERLAKUAN AKUNTANSI SEWA DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN
KEUANGAN PT. BFI FINANCE INDONESIA, TBK. 2015. 11 Oktober 2019.
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe/article/view/516
3. Prasetyo, Adi Dwi (2016, 22 November). PSAK No. 30 Sewa. 2016. 11
Oktober 2019. https://dconsultingbusinessconsultant.com/psak-no-30-sewa/
4. Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat