Anda di halaman 1dari 2

Knowledge, Attitude, and Barriers to

Fluoride Application as a Preventive


Measure among Oral Health Care Providers
Penurunan prevalensi karies gigi pada negara kuwait disebebkan karena penggunaan pasta gigi
berfluoride secara rutin.
American Dental Association (ADA) dan National Institute of Health and Care Excellence (NICE)
menekankan pada pencegahan dan deteksi dini karies gigi sebagai elemen terpenting dalam
program perawatan kesehatan apa pun. Fluoride digunakan sebagai metode pencegahan yang
efektif terhadap karies gig pada komunitas yang beresiko melalui peningkatan remineralisasi
dan menghambat demineralisasi. Tetapi dokter gigi menunjukan kurangnya pengetahuan
tentang mekanisme aksi utama fluoride. Selain itu pengetahuan masyarakat tetntang peranan
fluoride sebagai perawatan preventif karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
pengetahuna, sikap, dan kemungkinan hambatan untuk aplikasi fluoride di kalangan dokter gigi
kuwait.

Caranya :
Dilakukan survei kuesioner dibagi menjadi 4 bagian terdiri dari 24 pertanyaan.
1. Dokter gigi melaporkan demografi, dental training, dan praktek setelah lulus
2. Dokter gigi melaporkan pengetahuan dan sikap nya tentang fluoride dan aplikasinya
3. Dokter gigi memberitahu persepsi nya mengenai aplikasi fluoride dan metode untuk
mendapatkan informasi tsb
Hasilnya :
- Hampir setengah nya menyatakan bahwa metode yang paling efektif untuk pencegahan
karies adalah fluoridasi air untuk anak-anak dan memberikan pasta gigi berfluoride
untuk orang dewasa.
- Peserta juga yakin tentang manfaat topikal fluoride dapat mencegah karies, membuat
enamel lebih tahan terhadap karies, dan aman dalam dosis yang telah di tetapkan.
- Peserta mayoritas 40% sering menggunakan topikal fluoride dan 47% mengaku
-menggunakannya sesekali, 13% tidak pernah menggunakan.
- Sediaan gel yang dilaporkan paling sering digunakan untuk aplikasi topikal fluoride,
kemudian cairan dan yang terakhir varnish
- Peserta lebih cenderung melakukan perawatan restoratif daripada preventif. Karena
dokter gigi percaya karies merupakan faktor multifaktorial yang tidak dapat dicegah
- Mengenai pengetahuan mengenai topikal fluoride 60% menyatakan bahwa peserta
memiliki pengetahuan yang memadai, 69% membutuhkan informasi lebih lanjut
- Mengenai cara peserta mendapatkan informasi baru 63% mendapatkan informasi dari
seminar dalam 5 tahun terakhir atau kurang, 45% mendapatkan informasi dengan
kursus
Diskusi :
- Aplikasi topikal fluoride dalam bentuk pasta gigi, obat kumur, varnish, dan gel telah
terbukti dapat mencegah karies. Dari peserta koresponden sebanyak 49% meyakini
bahwa fluoridasi pada air minum yang paling efektif untuk tindakan preventif pada anak
anak, dan 49% pasta fluoride gigi yang paling efektif untuk orang dewasa.
- Dokter gigi percaya bahwa fluoride efektif untuk perawatan pre erupsi pada anak anak
- Sebagian besar dokter gigi menerapkan ilmu yang dilakukan dalam praktiknya
berdasarkan pengetahuan yang didaptkan saat sekolah (sarjana) dulu.
- Sebagian besar dokter gigi melaporkan bahwa penggunaan fluoride secara topikal
memiliki efek yang positif dalam pencegahan karies untuk anak-anak maupun orang
dewasa. 95% peserta menyatakan bahwa sediaan fluoride yang digunakan salam bentuk
varnish, gel, dan foam membuat enamel lebih resisten terhadap karies dan 36% yang
percaya bahwa lebih efektif pemberian fluoride secara sistemik.
- 91% menyakini pemberian fluoride dalam dosis yang sudah ditentukan aman tetapi 57%
peserta masih takut terjadi adanya overdosis hal tersebut disebebkan masih minimnya
informasi tentang toksisitas dan efek samping.
- 65% peserta melaporkan bahwa fluoride topikal dalam bentuk gel merupakan yang
paling sering digunakan, tetapi masih banyak yang tidak mengetahui waktu yang paling
otimal dalam pengaplikasian topikal fluoridde sediaan gel. Hal ini disebebkan kurangnya
informasi produk dari pabrik yang memiliki peran dalam memberikan informasi
terhadap dokter gigi. untuk sediaan varnish menurut FDA dapat digunakan sebagai
liners tetapi bukan untuk egen prventif
- 40% dokter gigi mengaku jarang melakukan perawatan topikal fluoride, hal ini
disebabkan topikal fluoride memiliki kelemahan seperti rasa pahit, dan rasa yang tidak
nyaman saat aplikasinya.
- 31% peserta tidak mendukung aplikasi topkal fluoride sebagai upaya pencegahan
karies, karena mereka meyakini karies merupakan penyakit multifaktorial dan tidak
dapat dicegah. Sehingga dokter gigi lebih mendahulukan perawatan restoratif dan dapat
juga dilakukan prosedur kontrol plak dan diet. Perbedaan keyakinan ini disebabkan juga
oleh beda nya pemahaman mengenai karies di setiap negara. Dari studi ini mayoritas
peserta menyatakan 60% memiliki pengetahuan yang cukup tentang topikal fluoride,
67% melaporkan masih membutuhkan informasi lebih lanjut. Dari jumlah peserta 63%
melaporkan bahwa peserta pernah menghandiri seminar mengenai topikal fluoride
dalam 5 tahun terakhir.
- 45% peserta menyatakan bahwa metode terbaik untuk mendapatkan informasi baru
melalui kursus khusus, seminar,dan lecture, 23% melalu jurnal ilmiah, 17% melalui
berita, 15% melalui world wide web. Beberapa literatur mengatakan lokakarya dengan
diskusi merupakan upaya paling efektif sebagai metode mendaptkan informasi.
- Sebagai kesimpulan, terlepas dari kepercayaan akan efektifitas topikal fluoride,
hambatan tertentu tampak jelas dalam penerapannya. kurangannya pengetahuan dan
sikap praktisi memainkan peran utama.

Anda mungkin juga menyukai