Anda di halaman 1dari 9

SAP Maternitas

Keluarga Berencana (KB)

Ditulis SAP Ini Untuk Memenuhi Tugas Inklas Maternitas

Dosen Pengampu: Dian Nur Adkhana Sari, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:

Hendry Gunawan (04.17.4588)

Ismail (04.17.4589)

Julkifli Ladiku (04.17.4590)

Muhammad Saifullah (04.17.4596)

D/Kp/IV

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

PESANTREN MAHASISWA STIKES SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2019
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok pembahasan : KB

Sub Pokok Pembahasan : Alat Kontrasepsi (KB)

Sasaran : IRT

Hari/Tanggal : Kamis, 04 April 2019

Jam/Waktu : 18.30 - Selesai

Tempat : (Halaqoh Corner, Kampung Blado, Potorono)

Penyuluh : Julkifli Ladiku

I. Analisa Situasi: Kemungkinan masih ada Ibu-ibu yang belum mengerti tentang
program KB yang benar, aman dan baik.
II. Diagnosa Keperawatan
III. Tujuan:
1. Tujuan Instruksional Khusus:
a. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Kb diharapkan IRT memahami
bagaimana program KB yang benar, aman dan baik.
2. Tujuan Instruksional Umum:
a. Ibu mampu memahami apa itu KB
b. Ibu mampu memahami program KB yang baik
c. Ibu mampu mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi.
IV. Metode: Individual
V. Media: Leafleat
VI. Kegiatan Pembelajaran

WAKTU KEGIATAN PEMATERI SASARAN


18.30 Pembukaan JULKIFLI IRT
LADIKU
18.35 Materi JULKIFLI IRT
LADIKU
18.45 Evaluasi JULKIFLI IRT
LADIKU
19.00 Penutup JULKIFLI IRT
LADIKU

VII. Materi Terlampir


VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil

Lampiran Materi
Keluarga Berencana (KB)

A. Keluarga Berencana (KB)


1. Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program
atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).
2. Tujuan Program KB

Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai


dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya yaitu untuk
menurunkan angka kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka
diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda,
dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu
dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002)

3. Ruang Lingkup Program KB


Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut :
a. Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas e. Keserasian kebijakan
kependudukan
f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.
B. Kontrasepsi

1. Definisi Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.


Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan
Utama, 2014).
2. Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsi

Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara


kontrasepsi dapat dinilai pada 2 tingkat, yakni:

a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara


kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila
kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.

b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam


keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.

3. Memilih Metode Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki
syarat-syarat sebagai berikut:

a. Aman atau tidak berbahaya

b. Dapat diandalkan

c. Sederhana

d. Murah

e. Dapat diterima oleh orang banyak

f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

4. Macam-macam Kontrasepsi

a. Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi


sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa
alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode
Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida
(Handayani, 2010)

b. Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi


(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).

c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20
mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).

d. Metode Kontrasepsi Mantap

Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif


Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan
tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran
tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan
MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau
mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau
ejakulasi (Handayani, 2010)

C. Manfaat KB bagi Pasangan Suami Istri

Menjalani program KB sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri, selain


membatasi kelahiran, juga bermanfaat mengurangi risiko penyakit hingga gangguan
mental. Lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfat KB untuk pasangan suami istri:

1. Menurunkan risiko kehamilan

Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.


Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan terlalu muda
atau terlalu tua. Jika perempuan yang terlalu tua dan belum menopause melakukan
hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ada kemungkinan terjadi
kehamilan. Melahirkan di atas usia 35 tahun akan berisiko pada wanita dan dapat
menyebabkan kematian.

2. Menurunknan risiko kanker pada wanita

Kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, seperti jenis suntik, pil, atau
IUD biasanya mengandung progesteron dan estrogen. Hormon ini dapat membantu
wanita mengendalikan kehamilan dan menurunkan risiko kanker pada sistem
reproduksi. Kanker yang dapat diatasi dua hormon tersebut adalah kanker indung telur
(ovarium) dan kaker atau dinding rahim (endometrium). Program KB hormonal juga
dapat menurunkan risiko tumbuhnya mioma di rahim.

3. Tidak mengganggu tumbuh kembang anak

Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang anak akan
terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Jika anak
belum berusia 2 tahun sudah mempunyai adik, ASI untuk anak tidak bisa penuh 2
tahun sehingga kemungkinan mengalami gangguan kesehatan. Orang tua yang
mempunyai dua anak juga akan mengalami kesulitan membagi waktu. Maka anak
yang lebih besar akan akan kurang perhatian, meski anak masih membutuhkan
perhatian penuh dari kedua orangtuanya.

4. Risiko radang panggul menurun

Hormon untuk KB adalah bermanfaat menurunkan radang panggul. Radang


pada panggul akan menyerang area rahim, ovarium, dan area sekitar vagina lainnya.
Risiko terkena radang panggul menurun jika wanita menggunakan program KB jenis
implan. Tubektomi juga menurunkan risiko gangguan pada panggul yang dapat
membahayakan nyawa wanita.

5. Menjaga kesehatan mental

Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup hebat setelah


melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan dukungan dari pasangan. Jika
terjadi kelahiran anak dengan jarak yang dekat, kemungkinan risiko depresi semakin
besar. Depresi juga dapat terjadi pada ayah karena tidak siap secara fisik dan mental.
Dua kondisi tersebut bisa dihilangkan dengan melakukan program Keluarga
Berencana. Jika melakukan pengaturan kehamilan, pasangan suami istri bisa hidup
lebih sehat. Bahkan anak bisa tumbuh secara maksimal dan perencanaan kehamilan
akan berjalan matang.

6. Manfaat KB bagi Anak

Ternyata KB tak hanya bermanfaat untuk pasangan suami istri, program


Keluarga Berencana juga bermanfaat bagi anak, namun bukan berarti anak menjalani
program KB. Ini dia beberapa manfaat KB untuk anak:

a. Dapat mengetahui pertumbuhan anak dan kesehatannya.


b. Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
c. Perencanaan masa depan dan pendidikan yang baik.
Daftar Pustaka

 Eprints.ums.ac.id/35879/6/BAB%20II.pdf
 https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/pengertian-dan-tujuan-keluarga-
berencana-kb/amp/

Anda mungkin juga menyukai