Buku Dewa Obstetri
Buku Dewa Obstetri
Jam……… Jam….
- Lahir spontan plasenta lengkap ….gram, ukuran (p) x (l) x (t) cm, - Lahir bayi (laki – laki/perempuan) , BB … gr, PB .. cm, AS ../…
PTP…cm - Air ketuban jernih, ,jumlah cukup
- Insersio (sentralis/lateralis), robekan (sentralis/lateralis) - Bayi dikeringkan dan diselimuti, lalu tali pusat dijepit dan dipotong
- Dilakukan masase fundus, kontraksi uterus baik - Ibu disuntik oksitosin 10 IU im
- Pada eksplorasi jalan lahir selanjutnya didapatkan perineum - Dilakukan peregangan tali pusat terkendali.
(intak/ruptur sesuai grade I/II/III/IV), dilakukan jahitan hemostasis,
(bila grade III: jahitan satu-satu / angka 8 m. sfingter ani eksternus), Jam..…
jelujur mukosa vagina dan subkutikuler perineum - Lahir spontan plasenta lengkap … gr, ,ukuran p x l x t cm, PTP .. cm
- Perdarahan kala III – IV …ml - Insersio lateralis, robekan sentralis
- Dilakukan masase fundus, kontraksi baik
Instruksi 2 jam postpartum: - Pasca eksplorasi selanjutnya didapatkan luka episiotomi sesuai ruptur
- Observasi TNSP, kontraksi dan perdarahan perineum grade (I/II/III/IV), dilakukan jahitan hemostasis, (bila grade III:
- Mobilisasi dini jahitan satu-satu / angka 8 m. sfingter ani eksternus), jelujur mukosa
- Diet TKTP (bila ruptur perineum grade III - IV: diet tinggi serat dan vagina dan subkutikuler perineum
banyak minum) - Perdarahan kala III – IV … cc.
- Motivasi ASI – KB
- Hygiene vulva dan perineum
- Pindah ruang (rawat / rawat gabung)
- (Bila ruptur grade III – IV: th/ antibiotika dan laksatif)
1
Laporan Ekstraksi Vakum Laporan Seksio Cesarea
- Pasien dalam posisi litotomi - Pasien terlentang di atas meja operasi dalam anesthesia (spinal / umum)
- A dan antisepsis daerah genitalia eksterna dan sekitarnya - A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya
- Kandung kemih dikosongkan - Insisi (mediana pusat-simfisis 10 cm / pfannenstiel 8 cm)
- Dilakukan periksa dalam ulang: pembukaan lengkap, ketuban (-), - Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidus
Kepala Hodge III-IV, UUK…. - Plika vesikouterina disayat semilunar, kandung kemih disisihkan ke bawah
- Dipasang mangkok silikon no… antara sutura sagitalis sedekat - SBU disayat, ditembus dan dilebarkan secara (tajam / tumpul) berbentuk
mungkin dengan UUK (semilunar / U)
- Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, dibuat tekanan - Dengan (menarik kepala / menarik kaki / dengan forseps / vakum),
negatif 0,7 kg/cm2 dan dipertahankan selama 2 menit. dilahirkan bayi (laki/perempuan),…gr, …cm, AS…/… (terdapat lilitan tali
- Kembali diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, dilakukan traksi pusat…kali di leher)
definitif bersamaan dengan his - Air ketuban (jernih/kehijauan/hijau kental), (berbau/tidak)
- Perineum meregang - Plasenta berimplantasi di (fundus/korpus depan/belakang) (meluas ke
- Tampak kepala bayi lahir, tekanan diturunkan, mangkok dilepas. bawah sampai menutupi OUI / mencapai tepi OUI / mendekati OUI +
- Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa …cm)
- Dengan pegangan biparietal, tarikan ke belakang dan ke depan, - Dengan tarikan ringan pada tali pusat, plasenta dilahirkan lengkap
dilahirkan bahu depan dan belakang, kemudian seluruh lengan - Kedua ujung SBU dijahit hemostasis, luka SBU dijahit dengan (jelujur
- Dengan pegangan samping badan, lahirkan trokanter depan dan selapis/dua lapis/tiga lapis) dengan (Vicryl no.1/catgut no../…)
belakang, kemudian seluruh tungkai. - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilakukan reperitonisasi dengan
plika vesikouterina dengan chromic catgut 2.0
Jam:…. - Pada eksplorasi, kedua tuba dan ovarium dalam batas normal
- Lahir bayi (laki – laki/perempuan) , BB … gr, PB .. cm, AS 9/10 - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dinding abdomen ditutup lapis demi
- Air ketuban jernih, ,jumlah cukup lapis, fasia dengan jahitan (satu-satu/jelujur) dengan (vicryl/…no.1), kulit
- Bayi dikeringkan dan diselimuti, lalu tali pusat dijepit dan dipotong dengan jahitan (satu-satu dengan Zyde 2.0 / subkutikuler dengan chromic
- Ibu disuntik oksitosin 10 IU im catgut 2.0)
- Dilakukan peregangan tali pusat terkendali. - Perdarahan selama operasi…ml
Jam:…
- Lahir spontan plasenta lengkap … gr, ,ukuran p x l x t cm, PTP .. cm Keadaan post operasi:
- Insersio lateralis, robekan sentralis - Sadar (+), muntah (-), refleks (+), sianosis (-)
- Dilakukan masase fundus, kontraksi baik - TD… FN… FP…. Suhu…
- Pasca eksplorasi selanjutnya didapatkan luka episiotomi sesuai
ruptur perineum grade…., dilakukan jahitan hemostasis, …….(dst) Instruksi Pasca Bedah:
- Perdarahan kala III – IV … cc. 1. Observasi TNSP, kontraksi, tiap 30 menit selama dua jam pertama
2. Cek Hb. Bila Hb < 8 gr/dl, lakukan transfuse
3. (Pada anestesi umum: realimentasi bertahap setelah bising usus (+) / pada
anestesi spinal: realimentasi dini)
4. (Pada anestesi umum: mobilisasi dini / pada anestesi spinal: immobilisasi
24 jam)
5. Medikamentosa:
- Kedacillin 1 gr IV
- Voltaren/Profenid/Tramal supp
- Pada PEB lanjutkan tatalaksana PEB
Pada CPD tuliskan: DBP:…, lingkar kepala:…, pelvimetri klinis pasca operasi:….
2
Laporan Operasi KET Laporan Kuretase
- Pasien terbaring di atas meja operasi dalam anesthesia (spinal/umum) - Pasien dalam posisi litotomi dalam analgesi neuroleptik
- A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitanya - A dan antisepsis genitalia eksterna dan sekitarnya
- Insisi (mediana pusat-simfisis 10 cm/ pfannenstiel 8 cm) - Kandung kemih dikosongkan / diyakinkan kosong
- Setelah peritoneum dibuka (tampak bekuan darah dan darah - Dipasang spekulum bawah dan atas
berwarna merah segar / kehitaman banyaknya …cc, dikeluarkan) - Dipasang tenakulum pada bibir porsio jam 12
- (Pada eksplorasi tuba dimana kelainan terletak) pada eksplorasi - Sondase masuk ….cm, arah uterus retro / antefleksi
tampak massa pada tuba (kiri/kanan) dengan ukuran p x l x t cm, - Dengan cunam abortus dikeluarkan jaringan ukuran……, kesan
berasal dari pars…. Yang (masih/tidak berdarah), ovarium hasil konsepsi. Jaringan dikirim untuk pemeriksaan PA
(kiri/kanan) dalam batas normal. - Dengan kuret tajam korpus uteri dibersihkan secara sistematis,
- (pada tuba dan ovarium kontralateral): Tuba (kanan/kiri) dan dikeluarkan jaringan sebanyak ….cc secara sistematis, jaringan
ovarium (kanan/kiri) dalam batas normal dikirim untuk pemeriksaan PA
- (bila salpingektomi): Dilakukan salpingektomi (kiri/kanan) dengan - Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan
cara menjepit, memotong, dan menjahit hemostasis - Porsio dicuci dengan betadin
- (bila salpingostomi): Dilakukan salpingostomi (kiri/kanan) - (Jika ada perdarahan: ….cc, dipasang tampon, tampon dibuka saat
- Diyakini tidak ada perdarahan …)
- Rongga abdomen dicuci dengan NaCl 0,9% hangat sebanyak …liter
- Sekali lagi diyakini tidak ada perdarahan Pasca tindakan:
- Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis, , fasia dengan jahitan - observasi (tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
(satu-satu/jelujur) dengan (vicryl/…no.1), kulit dengan jahitan (satu- pada 1 jam kedua) keadaan umum…., tekanan darah….., frekuensi
satu dengan Zyde 2.0 / subkutikuler dengan chromic catgut 2.0) nadi….., frekuensi nafas….., suhu….., perdarahan…., tanda akut
- Perdarahan selama operasi…ml abdomen…..
3
Laporan Partus Spontan Gemelli Laporan Partus Cara Burn Marshall
4
Laporan Operasi Histerotomi Contoh USG / Konsul USG Fetomaternal
5
Pelvimetri Klinik 7 hal yang harus diperhatikan post partum
( pada G1, Belum pernah spontan, TBJ sekarang > sebelumnya) 1. kontraksi uterus baik
2. KK kososng
Promontorium tidak teraba
3. plasenta telah keluar semua
DI ( distantia interspinatum ) > 9,5 cm 4. perdarahan ( - )
5. luka perineum telah dijahit
Sacrum konkaf panggul N luas 6. ibu baik
Spina tajam 7. bayi baik
6
Apgar Score Induksi Persalinan
0 1 2 Induksi pematangan:
Appearance (warna kulit) Pucat, biru Tubuh merah, Seluruh tubuh - Tujuan: mematangkan serviks
ekstremitas biru merah - Target: his 1-2 x/10 mnt
- Evaluasi ulang 12 jam setelah ada his
Pulse rate (frekuensi Tidak ada < 100 dpm > 100 dpm
denyut jantung) Induksi titrasi:
- Tujuan: memulai proses persalinan
Grimace (respons Tidak ada Sedikit respons Menyeringai, - Target: his 3-4 x/10 mnt
terhadap stimulus) batuk/bersin - Evaluasi sesuai partograf, obsv. His dan BJJ tiap ½ jam
Activity (tonus otot) Tidak ada Ekstremitas Gerak aktif, Cara Induksi Oksitosin
sedikit fleksi lengan dan - Mulai 8 tts/mnt, stlh 30 mnt evaluasi his. Bila target tercapai
tungkai fleksi pertahankan tetesan. Bila belum naikkan 4 tts/mnt, evaluasi
dg baik 30 mnt lagi, dst.
- Maksimal: 40 tts/mnt
Respiration (usaha Tidak ada Lemah, tidak reguler, - Bila target tidak tercapai setelah 40 tts/mnt INDUKSI GAGAL
pernafasan) (apnoe) beraturan menangis - Catatan: 1 mU = 2 tts (4 mU = 8 tts; 6 mU = 12 tts)
keras - ES: bila terlalu banyak dapat menyebabkan takisistole takikardi
janin, his > 5 x/10 mnt
7
Obat-obatan Uterotropik (*) Skor Tokolitik (?)
8
Fungsi Dinamik Janin-Plasenta (FDJP) Pelvic Score
Variabel 2 0 0 1 2
Reaktivitas DJJ >2 <2 Arah porsio belakang aksial Depan
Gerak nafas stimulasi > 2 episode < 2 episode Pembukaan tertutup 1-2 cm > 3 cm
Indeks Cairan Amnion > 10 < 10 Penurunan kepala Hodge I - II Hodge II – III
Nilai:
- Bila skor 8 = keberhasilan partus pervaginam pasca induksi tinggi
Indeks cairan amnion - Skor > 6 = serviks matang, bisa dilakukan induksi
- Skor < 4 = indikasi pematangan serviks
. 24 cm : tinggi
10 – 24 :N
5, 1 – 9,99 :<N
≤5 : rendah
9
Zatuchni-Andros Score
Magnesium sulfat (MgSO4)
0 1 2
Paritas primi Multi Indikasi
MgSO4 digunakan pada kehamilan untuk:
Profilaksis kejang preeklampsia
Usia gestasi > 39 mgg 38 mgg < 37 mgg
Pengobatan dari kejang eklampsia
Taksiran Berat Janin >3.630 gr 3.629-3.176 mg < 3.176 gr Evidence Level I a 1
Rekomendasi A
Riw. Pres. Bokong - 1x > 2x
Syarat2 :
Pembukaan serviks <2 3 >4 1. Frekwensi nafas lebih dari 16 x
2. Reflek patella
3. Tersedia antidotum ( Ca Glukonas )
Station < -3 -2 -1/ lbh rendah 4. Tersedia alat resusitasi
Sediaan
Merupakan scoring untuk keberhasilan persalinan letak sungsang MgSO4 40% ( 25 cc ): MgSO4.7H2O 10 gr.
pervaginam MgSO4 20% ( 25 cc ): MgSO4.7H2O 5 gr.
Nilai:
< 3 SC Rute pemberian:
Intravena: paling dianjurkan
4 evaluasi kembali, terutama TBJ
Intramuscular: dapat menyebabkan abses
> 5 partus pervaginam
Pemberian MgSO4 harus diberikan di rumah sakit/ tempat yang memiliki observasi,
dan pengawasan yang baik.
10
Air Ketuban (?) Lecitin – spingomielin
Membedakan air ketuban dengan zat lain: Sampai kehamilan 26 minggu → konsentrasi spingomyelin > lesitin
1. Nitrazin test 26 – 33 mg → L/ S = 1: 1
Air ketuban yang ber-pH basa: kuning biru 34 – 36 mg → lesitin ↑ ↑ → L / S ≥ 2
False positive (16,2 %): cairan antiseptik, urin, darah, infeksi
vagina yang mengubah pH L / S ratio Fetal lung Risk for RDS
>2 Mature Minimal
2. Fern test 1, 5 – 2 Transitional Moderate
Cairan ketuban diletakkan di atas kaca obyek, didiamkan sampai < 1, 5 imature High
kering
Hasil: terjadi kristalisasi yang berbentuk pohon pakis Tes busa :
False positive: jika sample diambil dari serviks, karena mucus Amnion fluid + Na Cl + etanol → dikocok 15 “ → tampak cincin busa di
serviks yang kering juga akan menghasilkan gambaran yang sama permukaan tabung setelah 15 ‘
3. Evaporation test
Sampel dari endoserviks dipanaskan jika tampak residu Partus Percobaan(*)
berwarna putih = cairan ketuban; namun jika residu berwarna
coklat = membran intak Merupakan tes terhadap:
1. Kekuatan his
4. Diamine-oksidase test 2. Daya akomodasi (moulase)
Merupakan enzim yang diproduksi oleh desidua
Syarat:
Jumlah air ketuban pada postterm 1. Tidak ada kontraindikasi untuk partus pervaginam
Usia kehamilan Juml. Air Ketuban 2. Presentasi kepala
38 minggu 1000 ml 3. Kehamilan < 42 minggu
40 minggu 800 ml
41 minggu 480 ml Bila his baik, indikator keberhasilan:
42 minggu 250 ml 1. Pembukaan serviks
44 minggu 100 ml 2. Penurunan kepala
3. Putaran paksi dalam
Pada usia kehamilan 38 – 40 minggu, air ketuban:
- berwarna milky & cloudy karena terdapat verniks kaseosa
- L/S ratio = 4 : 1 CPD (*)
11
VBAC SCORE ( VAGINAL BIRTH AFTER SC ) Skor Weinstein
Skor 7 – 9 → 94, 5 %
4 – 6 → 78, 8 % Nilai: ≥ 4 → 58 %
0- 3 → 60 % ≥ 6 → 67 %
≥ 8 → 78 %
≥ 10 → 85 %
Ketebalan SBU ( pada USG ) → sebagai prediksi untuk terjadinya resiko ≥ 12 → 88 %
rupture uterus :
≥ 4, 5 :0%
3, 6 – 4, 5 : 0, 6 %
2, 6 – 3, 5 : 6,6 %
< 2, 5 : 9, 8 %
Transversal : 0, 3 – 2, 5 %
Klasik :4–9%
12
Hiperemesis Gravidarum Bagan Penanganan Atonia Uteri
Faktor predisposisi:
- primigravida
- mola hidatidosa
- gemelli
Etiologi:
- Organik:
1. Villi chorialis masuk dalam sirkulasi ibu
2. Alergi
- Psikologik
Patologi:
- hati : degenerasi lemak (krn muntah terus menerus)
- Jantung : jadi lebih kecil, ada perdarahan sub endokard
- Otak : bercak perdarahan, ensefalopati wernicke
- Ginjal : degenerasi lemak
Akibat:
- Dehidrasi hemokonsentrasi
- Alkalosis hipokloremik
- Ketosis (pemakaian cadangan lemak krn cadangan karbohidrat
habis)
- Hipokalemia meningkatkan frekuensi muntah
- Sindroma Mallory-Weiss: robekan selaput lendir
esophagus/lambung perdarahan GI
Ensefalopati Wernicke:
- Dilatasi kapiler dan perdarahan pada korpora mamilaria ventrikel 3
dan 4
- Gejala: nistagmus, diplopia, perubahan mental
13
Penatalaksanaan Retensio Urin
Atonia uteri
Multiparitas Kadar Hb
Partus lama Jenis dan uji silang darah Kateterisasi, Urinalisa, kultur urin
Regangan uterus Nilai fungsi pembekuan Antibiotik, banyak minum (3 lt/24 jam)
Solusio plasenta Prostaglandin 2 x 1
Masase uterus dan kompresi bimanual Urin <500 ml urin 500-1000 ml urin 1000-2000 ml urin >2000 ml
Oksitosin 10 iu IM dan infus 20 iu/500 ml NS/RL 40 tts/guyur
Infus untuk restorasi cairan dan jalur obat esensial Intermitten dauer kateter dauer kateter dauer kateter
(kateterisasi 1 x 24 jam 2 x 24 jam 3 x 24 jam
Tiap 5 jam
Identifikasi sumber perdarahan Selama 24 jam
Perdarahan terus lain: laserasi jalan lahir
berlangsung (hematom parametrial, ruptur Buka tutup kateter /24 jam
uteri, inversion uteri), sisa (kecuali dpt BAK kateter dpt segera dibuka)
Tampon uterus
Rujuk
Transfusi Transfusi
14
Induksi Misoprostol Induksi Folley Catether
PK I aktif
15
Cara-Cara Penghitungan (?)
Paracervical Block
- menggunakan spuit 5 cc, disuntikkan 2 cc di jam 4 & 2 cc di jam 8
- beri Profenid supp 2
- SA dan Valium
Manual Placenta
- SA dan Valium (SA terutama untuk mencegah vagal refleks)
16
NOTES ON OBSTETRY
Typed and edited by:
Dian Indah Purnama
17