PENDAHULUAN
A. Latar belakang
(Anggaraini, y , 2010).
Bayi baru lahir (neonates) adalah bayi yang berusia 0-28 hari
(kementerian Kesehatan RI, 2010). Bayi baru lahir adalah bayi berusia
satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
kurang baiknya penangan bayi baru lahir yang lahir sehat akan
terpenuhi adalah bayi harus diberi asupan zat gizi lain dari tambahan
mulaitampak pada bayi baru lahir bila kadarbilirubin darah 5-7 mg/dL
bayi baru lahir, sebanyak 25%50% pada bayi cukup bulan dan 80%
Ikterus fisiologi adalah kondisi yang dialami bayi pada usia 2-3
hari. Ikterus dapat terlihat di wajah bayi ketika kadar dalam serum
tengah jika kadar bilirurubin kurang lebih 15 ml/, dan di tumit kaki jika
serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 ml/dl dan BBLR (Bayi
(sembiring,2017)
lahir adalah dampak yang terjadi dalam jangka pendek bayi akan
mengalami kejang-kejang, sementara dalam jangka panjang bayi bisa
75%.
Ibu post partum banyak yang belum mengetahui tanda dan dan gejala
puskesmas Letwaru”.
B. Rumusan masalah
Ibu nifas tentang perawatan Ikterus fisiologis Bayi baru lahir di wilayah
pada Ibu nifas tentang perawatan Ikterus fisiologis Bayi baru lahir di
1. Bagi Masyarakat
3. Bagi penulisan
ikterus
BAB II
TINJAU PUSTAKA
1. Pengkajian
1) Nama pasien
2) Umur
normal.
5) Pengkajian psikososial : mencangkup ibu, bayi baru lahir dan
2. Diagnosa keperawatan
a. Definisi:
ditingkatkan.
1) Subjektif
dengan topik
2) Objektif
Data subjektif dan objektif pada gejala dan tanda minor tidak
dijumpai.
a. Tujuan
a) Definisi:
tertentu
b) kriteria hasil
topik meningkat
a) Definisi :
b) Tindakan
(1) Observasi
sehat
(2) Terapeutik
kesepakatan
(3) Edukasi
kesehatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanan. (Rohman & Walid,
2012)
1. Defenisi
Ikterus fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari ke dua dan
pada hari kedua atau ketiga, tampak jelas pada hari kelima dan
menghilang pada hari ke-10. Bayi tampak biasa, minum baik, berat
badan naik biasa. Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak
llebih dari 12mg/dl pada BBLR 10mg/dl, dank an hilang pda hari ke
14. Ikterus fisiologis adalah peningkatan konsentrasi bilirubin tak
progresif pada kadar bilirubin tak terkonjugasi dan ikterus pada hari ke
tiga ( Frasen dan Coper, 2010 ). Ikterus adalah keadan klinis pada
bayi yang di tandai oleh pewarna ikterus dan skelara akibat akumulasi
keadaan yang menyurupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru
sendiri.
2. Etiologi
(Ngastiyah, hlm198).
3. Manifestasi klinis
1) timbul pada hari kedua dan ketiga kadar bilirubin inderek tidak
1) Perawatan bayi baru lahir (lihat pada perawatan bayi baru lahir
normal),
2) Perawatan bayi sehari-hari
4) Menjelaskan pentingnya
b) Bayi di jemur dibawah sinar matahari selama 1|2 jam yaitu 1|4
jam tidur telentang dan 1|4 jam tidur telungkup bayi dalam
keadaan telanjang.
d) Mengikuti KB
5) Apabila bayi pada hari sudah kurang dan ketiga hari masih
4. Metabolisme bilirubin
oleh :
dan sebagainya )
5. Komplikasi Iterus
leher kaku dan akhirnya obsitotunus , Bila bayi hidup pada umur lebih
mental.
tergolong patologis tetpi setiap bayi baru lahir yang menderita ikterus
perlu perhatian lebih karena pada umumnya bayi akan malas minum
2) Jika bayi telah terlihat kuning, jemur pada matahari pagi ( sekitar
dipotong mengambil darah perifer dari ibu jari kaki atau tumit bayi.
dalam agar darah keluar lancar (tidak boleh diramas bagian yang
aseptik)
1. Defenisi
kesehatan lainnya.
kesehatan, yakni:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Sikap (Atitude)
suatu simulus atau objek. Sikap ini terdiri dari bebagai tingkatan :
yang diberikan
tindakan tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah desain studi
tentang tanda dan bahaya ikterus pada bayi baru lahir di wilayah
puskesmas Letuwaru.
C. Fokus Studi
Fokus studi kasus ini adalah pendidikan kesehatan tentang pada ibu
nifas tentang tanda dan bahaya ikterus tentang tanda dan bahaya ikterus
D. Defenisi Operasional
4. Bayi baru lahir adalah bayi berusia satu jam yang lahir pada usia
1. Tempat
2. Waktu
F. Pengumpulan Data
Kuisioner.
(Macnee, 2004). Lima hak tersebut meliputi hak untuk self determination,
confidentiality,
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau
2. Hak untuk privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk
tidak ingin diketahui oleh orang lain. Jika klien merasa tidak nyaman
oleh peneliti.
sama untuk dipilih atau terlibat dalam penilitian tanpa diskriminasi dan
peniliti.
5. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang
sama untuk dipilih atau terlibat dalam penilitian tanpa diskriminasi dan
dalam penilitian ini dan mendapatkan perlakuan yang sama dari peniliti
Nur Muslihatun, Wafi. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita.
Yogyakarta: Fitramaya. Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.