Anda di halaman 1dari 5

http://www.jtanzilco.

com/blog/detail/770/slug/etika-profesi-
akuntansi-sebagai-dasar-dalam-menghadapi-era-globalisasi

ETIKA PROFESI AKUNTANSI SEBAGAI DASAR DALAM


MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
05 July 2017
Category: MANAGEMENT SYSTEM

Penulis:         Natassia Irene, S.E.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia mengalami peningkatan dalam kondisi
perekonomiannya sehingga memberikan dampak positif terhadap meningkatnya kebutuhan
perusahaan akan tenaga akuntan yang berkualitas. Menurut Presiden The Association of
Chartered Certified Accountants (ACCA) Indonesia, Mulyadi Setiakusuma, pada tahun 2010
Indonesia hanya mempunyai 10ribu tenaga akuntan yang kalah jauhnya dengan Thailand
(51.737), Malaysia (27.292), Singapura (23.262), dan Filipina (21.599). Maka dari itu, Indonesia
perlu membangun ketersediaan tenaga akuntan yang berkualitas dan mempunyai standar kerja
internasional. Selain itu, Mulyadi Setiakusuma mengatakan diperkirakan bahwa 10 tahun
selanjutnya Indonesia akan membutuhkan sedikitnya 200ribu orang akuntan. Jumlah ini
merupakan rasio minimum dari 0,1% jumlah penduduk di Indonesia ini. Pada tahun 2015 yang
telah diterapkan ASEAN Free Trade (AFTA) berdampak pada liberisasi perdagangan dan jasa
yang termasuk jasa akuntan. Bila Indonesia ke depannya masih kekurangan tenaga akuntan,
maka tidak mustahil bahwa profesi ini akan diisi oleh warga negara asing.
Peran akuntan bagi setiap negara adalah menciptakan transparasi dalam pengelolaan laporan
keuangan negara. Untuk negara-negara berkembang yang mempunyai pertumbuhan ekonomi
lebih dari empat persen, yaitu Rusia, India, Tiongkok, Brazil, dan Afrika Selatan dapat berhasil
dikarenakan negara tersebut mempunya pengelolaan keuangan yang transparan. Hal ini tidak
memungkiri bahwa negara Indonesia ke depannya sangat memerlukan tenaga akuntan sebagai
salah satu tenaga yang memegang peranan penting untuk keberhasilan negara ini.

Profesi akuntan yang berkembang di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1.Setiap tahunnya di Indonesia, terdapat pertumbuhan pasar modal, yaitu dengan meningkatnya
lembaga-lembaga keuangan, baik Bank maupun non-Bank,

2.Adanya perkembangan penanaman modal asing dan globalisasi pada kegiatan perekonomian,
dan

3.IAI telah berkerja sama dengan Direktur Jenderal Pajak dalam kegiatan penegasan peranan
akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan yang ada di Indonesia.

Namun, dalam perkembangannya, tidak sedikit tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh
profesi akuntan. Tantangan ini yang kemudian juga akan selalu ada pada masa yang akan datang.
Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh profesi akuntan:

1.Perspektif Global

Para akuntan yang ingin berkembang dalam era globalisasi ini perlu meningkatkan perspektif
pandangannya dengan cara yang luas, yaitu meningkatkan setiap pemikirannya sehingga tidak
menilai sesuatu hal dengan cara yang sempit. Pada era globalisasi ini tidak ada lagi batas antar
negara-negara dalam menjalankan bisnis.

2.Penerapan Teknologi

Teknologi tidak pernah berhenti, setiap harinya selalu ada teknologi yang baru maupun teknologi
yang dikembangkan kembali. Setidaknya, para akuntan ini harus mempunyai informasi
mengenai teknologi baru yang ada. Selanjutnya, akan lebih bagus apabila para akuntan tidak
hanya mengerti tentang informasi tersebut, tetapi mempelajari teknologi yang ada sehingga pada
era globalisasi ini tidak ketinggalan dengan para akuntan dari negara lain.

3.Creative Thinking & Problem Solving

Dunia semakin hari semakin maju dan berkembang, dan perkembangan tersebut juga pastinya
diikuti dengan semakin banyaknya masalah yang dihadapi. Para akuntan yang mempunyai
perspektif global harus diikuti dengan pemikiran-pemikiran yang luas dan kreatif, serta
mempunyai berbagai cara untuk menyelesaikan setiap masalah-masalah yang dihadapi.

4.Communication Skills
Profesi akuntan adalah profesi yang berhubungan dengan banyak pihak, terutama dengan klien.
Para akuntan tersebut harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menjalin
hubungan yang baik dengan berbagai pihak tersebut. Komunikasi akan menjadi lebih baik lagi
apabila ditunjangan dengan kemampuan bahasa. Dahulu bahasa Indonesia menjadi satu-satunya
bahasa yang wajib dimiliki oleh orang Indonesia. Namun sekarang pada era globalisasi ini,
bahasa Indonesia saja tidak cukup. Para akuntan wajib meningkatkan kemampuan dalam bahasa
Inggris yang saat ini menjadi bahasa utama semua negara.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, profesionalisme yang dibutuhkan oleh sebuah
profesi memberikan tiga syarat utama yang harus dimiliki, yaitu:

1.Keahlian (skill)

2.Karakter (character)

3.Pengetahuan (knowledge)

Tiga syarat utama tersebut dapat diterapkan dalam berbagai macam strategi, antara lain:

·Memperkuat regulasi profesi,

·Bekerjasama dengan asosiasi profesi akuntan dari negara lain,

·Bersinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan profesi akuntansi,

·Peningkatan kualitas pendidikan akuntansi,

·Sertifikasi profesi akuntansi,

·Standar akuntansi, dan

·Standar profesi yang sesuai dengan standar internasional

Keahlian dan pengetahuan merupakan hard skill yang wajib dimiliki oleh setiap profesi akuntan.
Namun, mempunyai hard skill saja tidak cukup. Ada penelitian yang mengungkapkan bahwa
kesuksesan ditentukan oleh 20% hard skill dan sisanya, yaitu 80% oleh soft skill yang adalah
karakter tersebut. Pada era globalisasi ini, perusahaan mensyaratkan adanya kombinasi hard skill
dan soft skill dalam melakukan perekrutan karyawan, apapun posisinya. Soft skill dibagi ke
dalam dua kategori, yaitu intrapersonal dan interpersonal skill. Soft skill yang dimiliki oleh para
akuntan ini harus didukung dengan etika profesi akuntansi. Etika berasal dari kata ethos dari
bahasa Yunani yaitu karakter atau watak. Etika akan memberikan batasan-batasan atau standar
yang mengatur manusia di dalam kelompok sosialnya. Sehingga, etika membantu untuk
mengambil keputusan terkait tindakan yang perlu dilakukan. Akuntansi sebagai profesi
mempunyai kewajiban untuk menomorduakan kepentingan pribadi dan harus mengutamakan
etika profesi yang sudah ditetapkan.
Dalam menjalankan profesinya ini, para akuntan yang ada di Indonesia diatur oleh kode etik
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia berisi tatanan etika dan
prinsip moral yang mengatur setiap akuntan dalam berhubungan dengan berbagai pihak, yaitu
klien, anggota profesi akuntan yang lain, dan juga kepada masyarakat. Kode etik IAI terdiri dari:

·Prinsip Etika

Prinsip etika terdiri dari delapan prinsip etika profesi yang merupakan dasar perilaku etika
profesional, yaitu:

1.Tanggung jawab profesi

2.Kepentingan public

3.Integritas

4.Objektivitas

5.Kompetensi dan kehati-hatian profesional

6.Kerahasiaan

7.Perilaku profesional

8.Standar teknis

·Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik

1.Independen

2.Integritas dan Objektivitas

3.Standar Umum dan Prinsip Akuntansi

4.Tanggung Jawab kepada Klien

5.Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi

6.Tanggung Jawab dan Praktik Lain

·Interpretasi Aturan Etika

Panduan-panduan untuk menerapkan etika tanpa adanya pembatasan dalam lingkup dan
penerapannya.
Untuk menjalankan etika profesi akuntansi ini diperlukan integritas yang tinggi dari para
akuntan. Kode etik yang dijalankan dengan benar akan menjadi suatu profesi yang terarah
sehingga menjauhkan para akuntan dari berbagai skandal. Dengan kata lain, apabila para akuntan
menjalankan perannya sesuai dengan etika profesi akuntansi maka akan membentuk kepercayaan
publik. Kepercayaan publik yang terbentuk juga akan membantu para akuntan dalam menyikapi
era globalisasi.

Buchan, H.F. 2005. Ethical Decision Making in the Public Accounting


profession: an extension of Ajzen’s theory of Planned behaviour”, Journal
of Business Ethics, Vol.61 No.2, pp. 165-181

http://www.wibowopajak.com/2014/02/pengertian-akuntan-publik-
public.html
Pengertian Akuntan Publik (Public Accountant)

Pengertian Akuntan Publik (Public Accountant) adalah :Seorang Akuntan yang memberikan jasa
akuntansinya kepada perusahaan dengan bayaran tertentu. Akuntan publik ini mendapatkan izin
dari pemerintah untuk melakukan praktek sebagai akuntan swasta dan dia merupakan akuntan
profesional.

Wilayah kerja Akuntan Publik meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jasa yang diberikan oleh Akuntan Publik (Public Accountant)


Jasa yang diberikan oleh Akuntan Publik antara lain :

 jasa audit atas informasi keuangan historis. Pemberian jasa audit oleh Akuntan Publik
atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku yang berturut-turut dapat
dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
 jasa reviu atas informasi keuangan historis
 jasa asurans lainnya
 jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai