DISUSUN OLEH :
APRILIA DWI CAHYANI (09)
DITA ANISYA PUTRI (13)
FAUZAH (15)
0
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah mengenai “Life Cycle Costing”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Basuki
Rachmat, Drs., Ak., MM., CA. pada mata kuliah Manajemen Biaya. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Basuki, selaku dosen mata kuliah
Manajemen Biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang lebih baik
dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah tentang “Life Cycle Costing” ini bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi pada pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PENJELASAN SUBSTASI.........................................................................................................................4
A. DEFINISI LIFE CYCLE COSTING...............................................................................................4
B. TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS PRODUK LIFE CYCLE.............................................................5
C. STRATEGI SIKLUS HIDUP PRODUK............................................................................................6
D. KLASIFIKASI BIAYA LIFE CYCLE COSTING..........................................................................9
E. KONSEP BIAYA LIFE CYCLE COSTING...................................................................................9
F. PENGGUNAAN LIFE CYCLE COSTING..................................................................................10
G. PENENTUAN BIAYA SIKLUS HIDUP......................................................................................11
H. CONTOH KASUS.........................................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang manajer marketing dari suatu produk harus memiliki strategi dalam menentukan
posisi siklus hidup dari produk yang dijual. Identifikasi tahapan siklus hidup produk ( Product
Life Cycle ) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status
produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum.
Siklus hidup produk (product life cycle) harus diperhatikan dalam dua aspek yaitu: biaya
selama siklus hidup produk (cost life cycle) dan penjualan selama siklus hidup produk (sales life
cycle). Cost life cycle merupakan urutan aktivitas dalam perusahaan mulai dari riset dan
pengembangan, desain, produksi (atau penyediaan jasa), pemasaran/distribusi, dan pelayanan
kepada pelanggan ditinjau dari perspektif biaya yang timbul pada setiap aktivitas. Sales life cycle
merupakan urutan atau fase-fase hidup produk dan jasa di pasar mulai dari pengenalan produk
atau jasa, pertumbuhan dalam penjualan dan akhirnya kematangan, penurunan dan penarikan
dari pasar. Penjualan, pada saat pertama kecil kemudian memuncak pada fase kematangan
(maturity) dan kemudian menurun (decline).
Siklus hidup biaya adalah rangkaian kegiatan di dalam perusahaan yang diawali dengan
penelitian dan pengembangan kemudian diikuti dengan desain, produksi (atau penyediaan jasa),
pemasaran/distribusi, dan layanan pelanggan. Siklus hidup penjualan adalah rangkaian tahapan
dalam jaring-jaring produk atau jasa pada lingkungan pasar dari tahap pengenalan produk atau
jasa ke lingkungan pasar, pertumbuhan penjualan, dan akhirnya jatuh tempo, penurunan
penjualan, dan penarikan produk dari pasar.
Metode untuk melakukan analisis cost life cycle adalah penentuan target biaya (target
costing), teori kendala (theory of constraint) dan life cycle costing. Penentuan biaya target
digunakan untuk mengelola biaya, terutama dalam aktivitas desain. Teori kendala digunakan
untuk mengelola biaya produksi. Life-cycle costing digunakan pada seluruh cost life cycle untuk
meminimumkan biaya secara keseluruhan.
Life cycle costing memberikan perspektif jangka panjang, karena mempertimbangkan
semua biaya selama siklus hidup produk atau jasa. Manajer tertarik terhadap total biaya selama
siklus hidup keseluruhan yang biasanya dipisahkan menjadi tiga komponen, yaitu biaya hulu,
biaya produksi dan biaya hilir. Biaya hulu dan hilir dapat dikelola dengan cara meningkatkan
hubungan dengan supplier dan distributor dan cara yang paling penting adalah desain produk dan
proses produksi.
3
BAB II
PENJELASAN SUBSTASI
4
B. TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS PRODUK LIFE CYCLE
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction,
growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa
keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction
(pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation),
dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah
penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap,
yaitu :
5
memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha
periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu
perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan
membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market
volume, rate of change of market volume.
6
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana
akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya
pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar.
Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling
besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah.
Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang
rendah.
7
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga
dilapisan berikutnya.
8
D. KLASIFIKASI BIAYA LIFE CYCLE COSTING
LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek
konstruksi sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari
ide, studi kelayakan, perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan
pembongkaran membutuhkan bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi
beberapa komponen, yaitu : biaya awal, biaya penggunaan dan biaya perwatan.
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:
o Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype,
pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas
o Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung.
o Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan,
contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan,
pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.
Metode Manajemen Biaya memiliki kecenderungan untuk berfokus hanya pada biaya
produksi, biaya hulu, dan hilir dapat menunjukkan sebuah porsi yang signifikan dari
biaya siklus hidup total khususnya pada industry tertentu.
o Industry-industry dengan Biaya Hulu Tinggi
Peranti lunak computer
Industry yang dispesifikasikan dan peralatan kesehatan farmasi
o Industry-industry dengan Biaya Hilir Tinggi
Pakaian mode
Minyak wangi, kosmetik, dan peralatan kamar mandi
Biaya hulu dan hilir dikelola pada beberapa cara termasuk peningkatan hubungan baik
dengan para pemasok dan distributor. Hal yang paling penting adalah desain produk dan
proses produksi.
E. KONSEP BIAYA LIFE CYCLE COSTING
Konsep biaya pada LCC diasosiasikan dengan produk untuk seluruh daur
hidupnya. Biaya-biaya tersebut mencakup penelitian (terdiri dari konsep produk),
pengembangan (perencanaan, perancangan, dan pengujian), produksi (pembuatan produk
atau penyediaan jasa), dan dukungan logistik (periklanan, pendistribusian, jaminan,
pelayanan konsumen, dan lain-lain).
o Biaya Produksi
Biaya ini mencakup seluruh biaya yang ada pada seluruh aktivitas yang mengubah bahan
baku menjadi produk jadi. Biaya produksi ini masih menitikberatkan pada perhitungan
9
yang menggunakan akuntansi biaya tradisional. Biaya produksi merupakan pengeluaran-
pengeluaran yang tidak dapat dihindarkan, tetapi dapat diprediksi dalam menghasilkan
suatu barang. Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga setiap input dapat diproses dan kemudian diubah
menjadi sebuah output berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat didistribusikan
kepada end user. Besarnya biaya produksi merupkan besarnya pembebanan yang
diperhitungkan atas pemakaian faktor-faktor produksi berupa bahan baku, tenaga kerja,
serta mesin dan peralatan untuk menghasilkan produk tertentu.
10
G. PENENTUAN BIAYA SIKLUS HIDUP
Biasanya, biaya produk atau jasa diukur dan dilaporkan untuk waktu yang relatif
singkat, seperti sebulan atau setahun. Penentuan biaya siklus hidup yang memberikan
perspektif jangka panjang karena mempertimbangkan siklus hidup seluruh biaya produk
atau jasa. Oleh karena itu, pembiayaan ini memberikan perspektif yang lebih lengkap dari
biaya produk dan peluang laba produk atau jasa.
a. Pentingnya Desain
Faktor sukses yang penting pada tahap desain termasuk hal-hal di bawah ini:
· Penghematan waktu pemasaran.
· Menekan biaya jasa yang diharapkan.
· Menekan pengaruh lingkungan produk.
· Meningkatkan kemudahan produksi.
· Proses perencanaan dan desain.
11
g. Pengembalian Aset yang Diinginkan
Pendektan umum untuk penetapan harga lainnya adalah dengan mengatur harga
untuk mencapai pengembalian aset yang diinginkan.
Siklus kenaikan harga = Keuntungan sebelum dikenakan pajak yang diinginkan
12
H. CONTOH KASUS
PT Aster Memproduksi dan menjual tiga macam produk (A, B dan C) ke negara-negara
tetangga. Data berikut berkaitan dengan ketiga produk tersebut :
Keterangan A B C
Peminjaman dalam unit 120 110 100
Harga Jual per unit $100 $120 $105
Biaya bahan baku per unit $50 $60 $60
Tenaga kerja langsung dalam menit per unit 12 17 7
Pertanyaaan :
1. Hitunglah kontribusi per unit tenaga langsung untuk masing-masing produk
2. Tentukan komposisi produk terbaik. Anggaplah ada ilmu karyawan ada waktu
istirahat, pelatihan dan pertemuan reguler dan menit yang tersedia per harinya adalah
2.200 menit
Penyelesaian :
1. Kontribusi per unit :
Produk A = $ 100 – 50 = $ 50
Produk B = $ 120 – 60 = $ 50
Produk C = $ 105 – 60 = $ 45
Kontribusi per menit :
50/12 = $ 4.17
60/17 = $ 3.53
45/7 = $ 6.45
2. Analisis untuk keputusan komposisi produk dengan kendala mengikat yaitu jumlah
menit yang tersedia per hari sebanyak 2.2000 menit akan didistribusikan untuk tiga
produk dengan komposisi menit yang dibutuhkan sebagai berikut :
Produk C = 100 x 7 menit = 700 menit
Produk A = 120 x 12 menit = 1.440 menit
Kelebihan menit untuk Produk B = 60 meit 60/17 = 3 unit
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/
organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft
launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang
dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan
kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth,
maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan
tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering),
rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline
(obsolescence).
14