Anda di halaman 1dari 5

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI
PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
NOMOR : 332/KPTS/M/2002

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN


BANGUNAN GEDUNG NEGARA

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (3) butir 15 d. Peraturan
Pemerintah RI Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintahan dan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom, bahwa
Penetapan Pedoman Teknis Pengelolaan Fisik Bangunan Gedung dan
Rumah Negara menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah
yang harus segera ditindaklanjuti;
b. bahwa bangunan negara merupakan salah satu asset milik negara yang
mempunyai nilai strategis sebagai tempat proses penyelenggaraan
negara, perlu diatur dan dikelola agar efektif, efisien, dan
diselenggarakan secara tertib;
c. bahwa dalam rangka pembangunan bangunan gedung negara sebagai
bagian awal dari proses pengelolaan fisik bangunan gedung dan rumah
negara yang fungsional, andal, efektif, dan efisien, diperlukan adanya
Pedoman Teknis sebagai landasan dalam penyelenggaraan
pembangunannya;
d. bahwa Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah;

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 60 Tambahan
Lembaran Negara N0. 3839);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah

i
Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 No. 54
Tambahan Lembaran Negara No. 3952);
3. Keputusan Presiden RI Nomor 228/M tahun 2001 tentang Pembentukan
Kabinet Gotong Royong;
4. Keputusan Presiden RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen;
5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 61/KPTS/1981 tentang
Prosedur Pokok Pengadaan Bangunan Gedung Negara;
6. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
01/KPTS/M/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN METERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA


WILAYAH TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pengertian
Pasal 1
Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang
menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan
yang berasal dari dana APBN, dan atau APBD, dan atau sumber pembiayaan lainnya,
antara lain seperti : gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, dan
rumah negara.
2. Pembangunan adalah proses mendirikan bangunan gedung baik merupakan pembangunan
baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan bangunan gedugn yang
sudah ada, dan atau lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai, dan atau
perawatan (rehabilitasi, renovasi, restorasi), yang terdiri dari tahap perencanaan konstruksi
dan tahap pelaksanaan konstruksi.
3. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah perangkat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri.
4. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Gubernur beserta perangkat Daerah Otonom yang lain
sebagai badan eksekutif daerah Provinsi.
5. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota beserta perangkat Daerah
Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah Kabupaten/Kota.

ii
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
(1) Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara ini dimaksudkan sebagai
petunjuk pelaksanaan bagi para penyelenggara dalam melaksanakan pembangunan
bangunan gedung negara.
(2) Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara ini bertujuan terwujudnya bangunan gedung
negara sesuai dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan,
kemudahan, kenyamanan, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan serasi dengan
lingkungannya, serta diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien.

BAB II
PENGATURAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Bagian Pertama
Substansi Pedoman Teknis
Pasal 3
(1) Pedoman Bangunan Gedung Negara meliputi :
a. Persyaratan Bangunan Gedung Negara yang terdiri dari :
1. Klasifikasi Bangunan Gedung Negara;
2. Tipe Bangunan Rumah Negara;
3. Standar Luas;
4. Persyaratan Teknis;
5. Persyaratan Administrasi.
b. Tahapan Pembangunan Bangunan Gedung Negara terdiri dari :
1. Tahap Persiapan;
2. Tahap Perencanaan Konstruksi;
3. Tahap Pelaksanaan Konstruksi;
4. Masa Pemeliharaan Konstruksi;
5. Pendaftaran Bangunan Gedung Negara.
c. Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara terdiri dari :
1. Umum;
2. Standar Harga Satuan Tertinggi;
3. Komponen Biaya Pembangunan;
4. Pembiayaan Bangunan/Komponen tertentu;
5. Pembiayaan Pekerjaan Non Standar;
6. Prosentase Komponen Pekerjaan.
d. Tata cara Pembangunan Bangunan Gedung Negara terdiri dari :

iii
1. Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
2. Organisasi dan Tata Laksana;
3. Penyelenggaraan Pembangunan tertentu;
4. Pedoman Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung Negara;
5. Pembinaan dan Pengawasan Teknis.
(2) Rincian Pembangunan Bangunan Gedung Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal ini tercantum pada lampiran Keputusan Menteri ini, yang merupakan satu kesatuan
pengaturan dalam Keputusan Menteri ini.
(3) Setiap orang atau Badan Hukum termasuk instansi Pemerintah, dalam penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara wajib memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2) pasal ini.

Bagian Kedua
Pengaturan Penyelenggaraan
Pasal 4
(1) Utuk pelaksanaan Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara di daerah
yang biayanya bersumber dari APBD diatur dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota
yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Menteri ini.
(2) Dalam hal Daerah belum mempunyai Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota pada ayat (1)
pasal ini diberlakukan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3.
(3) Daerah yang telah mempunyai Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pasal ini sebelum Keputusan Menteri ini ditetapkan, harus
menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan persyaratan pembangunan bendungan gedung
negara sebagaimana dimaksud pada Pasal 3.

Pasal 5
(1) Dalam melaksanakan pembinaan pembangunan bangunan gedung negara, Pemerintah
melakukan peningkatan kemampuan aparat Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
maupun masyarakat dalam memenuhi ketentuan Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud
pada pasal 3 untuk terwujudnya tertib pembangunan bangunan gedung negara.
(2) Dalam melaksanakan pengendalian pembangunan bangunan gedung negara Pemerintah
Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menggunakan Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(3) Terhadap aparat Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan atau Kabupaten/Kota yang
bertugas dalam pembangunan bangunan gedung negara yang melakukan pelanggaran
ketentuan dalam Pasal 3 dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Undang-undang No. 28
tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dai KKN dan
Undang-undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta
peraturan-peraturan pelaksanaannya.
(4) Terhadap penyedia jasa konstruksi yang terlibat dalam pembangunan bangunan gedung
negara yang melakukan pelanggaran ketentuan dalam Pasal 3 dikenakan sanksi dan atau

iv
ketentuan pidana sesuai dengan Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

BAB III
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 6
(1) Keputusan Menteri tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara ini
merupakan bagian dari Pedoman Teknis Pengelolaan Fisik Bangunan Gedung Negara
yang meliputi pembangunan, pemanfaatan, dan penghapusan.
(2) Pedoman Teknis Pengelolaan Fisik Bangunan Gedung Negara yang menyangkut
Pemanfaatan Bangunan Gedung Negara, dan Penghapusan Bangunan Gedung Negara
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri.

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 7
(1) Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya Nomor : 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara tidak berlaku lagi.
(2) Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini maka semua ketentuan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yang telah ada sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan
Menteri ini masih berlaku sampai digantikan dengan yang baru.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
(1) Keputusan Menteri ini mulali berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Keputusan Menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk
diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Agustus 2001

MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH,

SOENARNO

Anda mungkin juga menyukai