Email :nasriutm17@gmail.com
ABSTRAK
Penulisan artkikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari indeks pemba ngunan
manusia (IPM) pada kemiskinan di kabupaten malang pada tahun 2011-2019. Pendekatan
dari penelitian ini yaitu mengguanakan kuantitatif. Jenis dan sumber data yang dipakai
berupa Time series yang diperoleh melalui situs resmi melalui situs resmi Badan Pusat
Statistik pada tahun 2010-2019. Metode yang dipakai Regresi Linear Berganda dengan
pendekatan Ordinary leastsquer.
ABSTRACT
Writing this article aims to determine the impact of the human development index
(HDI) on poverty in Malang district in 2011-2019. The approach of this research is to use
quantitative. Types and sources of data used in the form of Time series obtained through the
official website through the official website of the Central Statistics Agency in 2010-2019.
The method used is Multiple Linear Regression with the Ordinary leastSquer approach.
Indeks pembangunan manusia (IPM) suatu indikator guna mencapai ke suatu hal
yang mengarah ke lebih baik. Maka dengan adanya hal tersebut bisa meningkatkan kualitas
hidup manusia atau masyarakat bisa dikatan sejahtera. Jika dari indikator tersebut sudah
terpenuhi. Indikator indikator yang ada di IPM ini yang harus diperhatikan adalah tingkat
pendidikan, kesehatan serta pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Pengangguran adalah salah satu indikator ekonomi makro yang paling banyak
dibicarakan pasarekonomi dan merupakan masalah global yang terus mempengaruhi
kehidupan individu dan juga mempengaruhi seluruh masyarakat. Di Slovakia, pengangguran
masih merupakan masalah abadi yang dipicu oleh banyak sebab dengan efek yang
merugikan. Pengangguran adalah peristiwa kehidupan yang mengejutkan yang menciptakan
gangguan pada seseorang kehidupan. Karena ini mempengaruhi kehidupan semua
pengangguran, pengangguran lebih dari sekadar pengucilan dari proses produksi. Masalah
ekonomi pada saat yang sama adalah yang paling penting. Itu jaringan asuransi sosial
selama pengangguran mengurangi masalah keuangan yang serius, tetapi pengangguran
biasanya membawa kehilangan kontak sosial, masuk ke dalam isolasi sosial, rasa tumbuh
ketidak berdayaan dan karena itu menghadirkan gangguan substansial dalam
pengembangan diri pribadi manusia. Dan untuk Ternyata solusi untuk masalah ini, masalah
pengangguran, terutama jangka panjang, harus menjadi prioritas tidak hanya untuk ekonomi,
tetapi terutama untuk sosial dan pendidikan kebijakan karena hambatan terhadap pekerjaan
meningkat dari waktu ke waktu. Perlu untuk mendapatkan dan memobilisasi klien tidak hanya
segera setelah mereka kehilangan pekerjaan atau meninggalkan sekolah, tetapi perlu untuk
secara sistematis bekerja dengan orang- orang yang berasal dari keluarga yang berisiko
pengangguran. Fenomena patologis paling umum dari pengangguran yang terjadi adalah
kemiskinan yang ditandai dengan kurangnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menurut politik Konsep kemiskinan itu adalah orang miskin yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh Negara untuk manfaat sosial, atau sosial pendampingan. Konsep ini jauh
lebih luas daripada konsep kemiskinan. Ini menyajikan transfer penekanan dari cacat
keuangan ke sifat multidimensialnya. Pengucilan sosial sedang mencoba untuk menangkap
proses di mana individu menjadi atau tetap miskin. Pengukuran bantuan sosial dan sosial
layanan menciptakan jaring pengaman sosial dari kebijakan sosial masing-masing negara.
Kedua faktor ini adalah tergantung pada pengamanan dana untuk kebutuhan sosial dari
potensi ekonominya. Di negara-negara dengan ekonomi maju cocok konsep kemiskinan
relatif, yaitu berdasarkan penetapan rasio tetap antara tingkat pendapatan individu dan rata-
rata (atau median) pendapatan seluruh masyarakat. Konsep pengukuran kemiskinan relatif
ini juga diadopsi dan digunakan di Uni Eropa. Karena kemiskinan mereka, mungkin
mengalami banyak kerugian - pengangguran melalui penghasilan rendah, perumahan buruk,
dan perawatan kesehatan yang tidak memadai hambatan akses kependidikan, budaya,
olahraga, dan rekreasi. Mereka sering di kecualikan dan terpinggirkan dari pertisipasi dalam
kegiatan yang umum bagi orang lain dan akses mereka ke hak-hak dasar mungkin dibatsi.
"(Národný akčný plán sociálnej inklúzie 2004-2006, hlm.57).
Saat ini, banyak negara yaitu termasuk Indonesia menganggapnya manusia
pembangunan dan pengentasan kemiskinan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan
pembangunan dan memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat suatu negara. Sejak terbitnya UU nomor 6 tahun 2014, yang lalu ditindaklanjuti
dengan peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 membawa implikasi atau tuntutan
perencanaan pembangunan di Indonesia harus dimulai dari tingkat pemerintahan terendah
(desa) itu menunjukkan keseriusan dan kemauan politik pemerintah untuk dijalankan keluar
pembangunan secara seimbang dan merata.
METODELOGI
TEKNIS ANALISIS
Teknis dari analisis ini yang sudah dipakai dengan menggunakan software stata 14
yaitu salah satu program di computer yang dipakai dalam melakukan analisis statistika.
PEMBAHASA
Dapat dilihat dari uji asumsi klasik pada VIF sebesar 1,00 yang artinya HO tidak
ditolak. Sehingga estimator tersebut tidak mengandung multikoneritas.
Dapat dilihat pada uji autokorelasi variabel diatas yaitun 3346 dimana, nilai pada
variabel diatas tidak melebihi dari 0,05. Artinya model regresi tersebut sudah bebas dari
gejala heterokedastisitas.
Dapat dilihat pada uji auto korelasi diatas yaitu senilai 2324 dimana prob > chi2 1%,
5% atau 10% jika nilainya kurang dari 0,05 harus disembuhkan.
KESIMPULAN
Indeks pembangunan manusia (IPM) suatu indikator guna mencapai ke suatu hal
yang mengarah ke lebih baik. Maka dengan adanya hal tersebut bisa meningkatkan kualitas
hidup manusia atau masyarakat bisa dikatan sejahtera. Jika dari indikator tersebut sudah
terpenuhi. Indikator indikator yang ada di IPM ini yang harus diperhatikan adalah tingkat
pendidikan, kesehatan serta pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
SARAN
DAFTAR PUSAKA
Siregar, Hermanto dan Dwi Wahyuniarti, 2006. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Penurunan Jumlah Pendudukan Miskin: ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme/.../136.
Csámpai, O .: Sociológia v skúmaní etnicity. Dovod do etnosociológie. Trnava: Oliva, 2007.
p.219ISBN 978-80-969454-5-0.
Singh, R. (2012), indeks pembangunan manusia dan hubungan kemiskinan Jurnal
Internasional PemasarandanTeknologi, 2 (5),219-230.
Ariawan, I. (2006) Sosio-economic index using principal component analysis. Journal of
National Public Health, 1(2), 83-87