Anda di halaman 1dari 13

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

STUDI EMPIRIS ATAS KUALITAS AUDIT

Anastasia
Carmel Meiden
Kwik Kian Gie School of Business
tasia.sahlim@gmail.com
cmeiden2@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi, independensi, tekanan anggaran waktu,
dan etika berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian dengan tema kualitas audit menjadi penting
dalam dua hal: pertama, sebagai cara melihat kenyataan dalam kepatuhan auditor terhadap standar audit
dan kedua, sekaligus menjaga kepercayaan pengguna. Kualitas audit di satu sisi dapat meningkatkan
keterandalan atas informasi, di sisi lain dipengaruhi berbagai faktor seperti kompetensi, independensi,
tekanan anggaran waktu, dan etika. Penelitian ini menggunakan auditor KAP sebagai responden, dengan
mempertimbangkan dua hal penting: pertama, di Jakarta dan kedua, kategori non big four, sebagai cara
menghadirkan variasi di antara berbagai penelitian yang ada. Jumlah responden 106 auditor dipilih secara
purposive dan proporsional dari 17 KAP. Data diolah menggunakan regresi linear ganda setelah
dilakukan uji asumsi klasik dan uji instrumen kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan keempat faktor
di atas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Saran penelitian ini memperluas beberapa aspek
penelitian.

Kata kunci : kualitas audit, kompetensi, independensi, tekanan anggaran waktu, etika, auditor

Abstract
This study aims to determine whether the competence, independence, time budget pressure, and ethical
impact on audit quality. Research with the theme of quality audit becomes important in two points: first,
as a way of seeing reality in compliance auditor to audit standards and the second, while maintaining user
trust. Audit quality on the one hand can increase the reliability of the information, on the other hand is
influenced by many factors such as the competence, independence, time budget pressure, and ethics. This
study uses the KAP auditor as respondents, by considering two important things: first, in Jakarta and the
second, the category of non big four, as a way of presenting variation among the existing research. Total
respondents 106 auditors were selected purposively and proportionally from 17 KAP. The data is
processed using multiple linear regressions after classical assumption test and instrument questionnaire
test. The results showed all four of the above factors have a significant effect on audit quality.
Suggestions of this study extend some aspects of the research.

Keywords: audit quality competence, independence, time budget pressure, ethics, auditors

PENDAHULUAN akan kehandalan laporan keuangan tersebut maka


Pengukuran baik atau tidaknya suatu perusahaan perusahaan akan mempercayakan pemeriksaan
dapat dilihat melalui laporan keuangannya. laporan keuangannya kepada pihak ketiga yaitu
Laporan keuangan menyediakan berbagai akuntan publik independen. Menurut FASB
informasi yang diperlukan sebagai sarana dalam Singgih dan Bawono (2010), dua
pengambilan keputusan baik oleh pihak internal karakteristik terpenting yang harus ada dalam
maupun pihak eksternal perusahaan. Laporan laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan
keuangan haruslah menyajikan informasi yang dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik
wajar, dapat dipercaya, dan tidak menyesatkan tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga
bagi pemakainya. Untuk meyakinkan pihak luar para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

ketiga yaitu auditor independen untuk memberi Masalah


jaminan bahwa laporan keuangan tersebut 1. Apakah faktor kompetensi mempengaruhi
relevan dan dapat diandalkan, sehingga dapat kualitas audit?
meningkatkan kepercayaan semua pihak yang 2. Apakah faktor indepedensi mempengaruhi
berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Para kualitas audit?
pengguna laporan audit mengharapkan bahwa 3. Apakah faktor tekanan anggaran waktu
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan mempengaruhi kulitas audit?
publik bebas dari salah saji material, dapat 4. Apakah faktor etika mempengaruhi kulitas audit?
dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai
dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Tujuan dan Manfaat Penelitian
Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan jasa
professional yang independen dan obyektif untuk Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menilai kewajaran laporan keuangan yang mengetahuhi pengaruh kompetensi,
disajikan oleh manajemen. Kepercayaan yang independensi, tekanan anggaran waktu, dan etika
besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan terhadap kualitas audit. Sementara manfaat yang
jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah
inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan memberikan kontribusi dalam pengembangan
publik memperhatikan kualitas audit yang dunia akuntansi terutama mengenai kualitas audit
dihasilkannya. Menurut De Angelo (1981), agar dapat tercipta para auditor yang
kualitas audit dikatakan sebagai keadaan dimana berkompeten, independen, dan beretika. Bagi
seorang auditor akan menemukan dan Auditor, dengan adanya penelitian ini diharapkan
melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip dapat dapat meningkatkan kualitas dalam
yang terjadi pada laporan akuntansi kliennya. mengaudit suatu laporan di suatu perusahaan.
Dalam melaksanakan audit, auditor
harus bertindak sebagai seorang yang
berkompeten dalam bidang akuntansi dan KERANGKA TEORITIS DAN
auditing. Menurut Elfarini (dalam Tjun Tjun et al PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2012), kompetensi auditor dapat dibentuk
diantaranya melalui pengetahuan dan Teori Keagenan (Agency Theory)
pengalaman. Independensi merupakan salah satu Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan
komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan adanya konflik kepentingan antara manajemen
publik. Independensi mewajibkan auditor harus (agent) dengan pemilik (principle). Dalam upaya
bersikap mandiri dan tidak memihak kepada untuk menekan masalah agensi ini diperlukan
klien yang telah menugasinya dan membayarnya adanya pihak independen untuk menjembatani
karena pada dasarnya auditor melaksanakan konflik antara principal dan agen, dalam hal ini
pekerjaan untuk kepentingan publik. Tuntutan auditor. Auditor diharapkan memberikan kualitas
laporan yang berkualitas dengan waktu yang audit yang baik dengan mengurangi tingkat
terbatas merupakan tekanan tersendiri bagi manajemen laba suatu perusahaan. Pengguna
auditor. Menurut Octaviana (2013), tekanan informasi laporan keuangan akan lebih
tersebut akan memacu kinerja auditor untuk mempercayai informasi yang disediakan oleh
dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai auditor yang berkompeten, independen dan
anggaran yang telah ditetapkan. Etika mampu menerapkan etika dalam menjalankan profesinya.
berperan penting dalam meningkatkan kualitas Auditor yang berkompeten, independen dan
audit dalam suatu laporan keuangan. Profesional menerapkan etika dalam menjalankan profesinya
dalam etika profesi mengisyaratkan suatu dapat memberikan informasi yang lebih baik
kebanggan, komitmen pada kualitas, dedikasi kepada pengguna informasi, karena dapat
pada kepentingan klien dan keinginan tulus mengurangi asimetri informasi antara pihak
dalam membantu permasalahan yang dihadapi manajemen dengan pihak pemilik. Jadi, teori
klien sehingga profesi tersebut menjadi keagenan digunakan untuk membantu auditor
kepercayaan masyarakat (Nungky Nurmalita sebagai pihak ketiga untuk memahami konflik
2011). Penelitian ini mengevaluasi pengaruh kepentingan yang dapat muncul antara principal
kompetensi, independensi, tekanan anggaran dan agen. Auditor independen dapat
waktu, dan etika terhadap kualitas audit.
2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

menghindarkan terjadinya kecurangan dalam situasi sulit tersebut, auditor dapat semakin
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. termotivasi dengan kuatnya harapan untuk
memenuhi keinginannya, yaitu menyelesaikan
Teori Egoisme Etis seluruh prosedur audit sesuai anggaran yang telah
Teori Egoisme menilai baik buruknya ditetapkan dan menghasilkan laporan audit yang
suatu tindakan dari akibat, konsekuensi, atau berkualitas.
tujuan dari tindakan tersebut. Bila akibat dari
suatu tindakan memberikan manfaat entah untuk Teori U-Terbalik
individu atau untuk banyak orang, maka tindakan Logika yang mendasari U terbalik adalah
itu dikatakan etis. Egoisme etis adalah tindakan bahwa stress tingkat rendah sampai sedang
yang dilandasi oleh kepentingan sendiri (self- merangsang tubuh dan meningkatkan
interest). Menurut paham egoisme etis, tindakan kemampuan untuk bereaksi (Robbins, 2002 :
menolong orang lain dianggap sebagai tindakan 310). Pada saat itulah individu sering melakukan
untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja tugasnya dengan lebih baik, lebih intensif atau
kepentingan orang lain tersebut bertautan dengan lebih cepat. Hal tersebut bersifat fungsional dan
kepentingan diri sehingga dalam menolong orang mendorong kinerja karyawan yang lebih tinggi,
lain sebenarnya juga dalam rangka memenuhi sehingga meningkatkan kualitas hasil
kepentingan sendiri (Rachels,2004 dalam pekerjaannya. Dalam melaksanakan
Sukrisno Agoes, 2009). pekerjaannya, auditor berpacu pada anggaran
Dalam hal ini menolong orang lain yang waktu yang telah ditetapkan. Anggaran waktu
dimaksud adalah dengan menghasilkan laporan yang ketat dapat menimbulkan tekanan bagi
audit yang berkualitas. Laporan audit yang auditor yang menyebabkan stress. Stress dalam
berkualitas menghasilkan informasi yang tahap rendah hingga menengah tersebut akan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang memacu auditor dalam melaksanakan pekerjaan,
berkepentingan dengan laporan keuangan sehingga menjadi lebih intensif dan lebih baik.
tersebut, antara lain investor. Auditor sebagai Oleh karena itu, auditor dapat memenuhi
pihak ketiga yang dipercaya harus selalu anggaran waktu yang telah ditetapkan tanpa
menyadari adanya etika profesi (Kode Etik Ikatan mengabaikan kualitas dengan tetap
Akuntan Indonesia) yang seharusnya dipenuhi memperhatikan independensi, kode etik dan
oleh auditor yang berkompeten dan independen. prinsip-prinsip yang berlaku.
Dengan berpegang teguh terhadap etika profesi
yang ada, maka auditor dapat menghasilkan
kualitas audit yang baik. Kualitas Audit
Menurut De Angelo (1981), kualitas
Teori Pengharapan audit dikatakan sebagai keadaan dimana seorang
Teori pengharapan dari Victor Vroom auditor akan menemukan dan melaporkan
berargumen bahwa kekuatan dari suatu ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi
kecenderungan untuk bertindak bergantung pada pada laporan akuntansi kliennya. Para pengguna
kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan laporan keuangan terutama para pemegang saham
itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu akan mengambil keputusan berdasarkan laporan
(Robbins, 2001 : 185). Seorang auditor memiliki yang telah dibuat oleh auditor mengenai
harapan kuat untuk menyelesaikan audit sesuai pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan.
anggaran waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, Hal ini berarti auditor mempunyai peranan
auditor juga menginginkan untuk menghasilkan penting. Auditor yang berkualitas harus dapat
audit yang berkualitas sehingga laporan auditan mengidentifikasi adanya kesalahan, terutama
tersebut dapat memberikan informasi yang kesalahan yang material dalam laporan keuangan
berguna dan dapat dipercaya. Seiiring dalam yang diperiksanya. Namun tidak hanya dengan
pelaksanaan audit, auditor seringkali dihadapkan menemukan, seorang auditor harus juga
pada situasi yang sulit yaitu anggaran waktu yang melaporkan pelanggaran yang ia temukan dan
ketat. Anggaran yang ketat ini dapat tidak ikut membantu menyembunyikan kesalahan
menimbulkan suatu tekanan yang kemudian akan tersebut dengan alasan apapun, karena hal
memunculkan stress. Tentunya stress yang tersebut melanggar etika seorang auditor. Hal
diharapkan oleh auditor adalah stress tingkat tersebut seperti yang diungkapkan Christiawan
rendah hingga menengah. Dalam menghadapi (2002) bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

hal, yaitu kompetensi dan independensi. Tekanan dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang
anggaran waktu menyebabkan stress individual ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar
yang muncul akibat tidak seimbangnya tugas dan pengambilan keputusan. Kemudian dengan sikap
waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika indepedensinya maka auditor dapat melaporkan
professional melalui sikap, nilai, perhatian, dan dalam laporan auditan jika terjadi pelanggaran
perilaku auditor. Untuk dapat memenuhi kulitas dalam laporan keuangan kliennya.
audit yang baik, maka auditor dalam menjalankan
profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman Tekanan Anggaran Waktu
pada kode etik akuntan, standar profesi dan Setiap KAP perlu untuk mengestimasi
standar akuntansi keuangan yang berlaku di waktu yang dibutuhkan dengan membuat
Indonesia. anggaran waktu dalam kegiatan pengauditan.
Alokasi waktu yang lama seringkali tidak
Kompetensi menguntungkan karena akan menyebabkan kos
Menurut De Angelo (1981), kompetensi audit yang semakin tinggi. Klien bisa berpindah
terdiri dari dua hal, yaitu pengetahuan dan ke KAP lain yang menawarkan fee audit yang
pengalaman. Auditor sebagai ujung tombak lebih kompetitif. Adanya time budget yang ketat
pelaksanaan tugas audit memang harus senantiasa menimbulkan tekanan (pressure) terhadap
meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki auditor. Kantor Akuntan Publik mengharapkan
agar penerapan pengetahuan dapat maksimal auditornya untuk dapat menyelesaikan penugasan
dalam praktiknya (Alim, 2007). Tentunya audit sesuai dengan budget yang telah ditetapkan.
penerapan pengetahuan yang maksimal akan Dalam penelitian Waggoner dan Cashell (1991)
sejalan dengan semakin bertambahnya dalam Apep Ruhiyat (2012) dinyatakan bahwa
pengalaman yang dimiliki. Pengalaman juga akan semakin cepat pengerjaan audit, maka biaya
memberikan dampak pada setiap keputusan yang pelaksanaan audit akan semakin kecil. Jika
diambil dalam pelaksanaan audit sehingga auditor dapat menyelesaikan pekerjaannya
diharapkan setiap keputusan yang diambil adalah dengan sikap yang professional, maka kualitas
merupakan keputusan yang tepat. Hal tersebut audit akan terjamin karena kualitas merupakan
mengindikasikan bahwa dengan adanya keluaran utama dari profesionalisme.
pengetahuan dan pengalaman audit yang dimiliki
auditor atau dapat dikatakan sebagai auditor yang Etika
berkompeten, maka akan semakin baik pula Dalam menjalankan profesinya, seorang
kualitas audit yang dihasilkan. akuntan diatur oleh kode etik akuntan. Kode etik
Profesi Akuntan Publik berisi prinsip dasar dan
Independensi aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh
Independensi merupakan salah satu setiap individu dalam kantor akuntan public
karakteristik terpenting bagi auditor dan (KAP). Penelitian berkaitan dengan etika juga
merupakan dasar dari prinsip integritas dan dilakukan oleh Maryani dan Ludigdo (2001)
objektivitas. Dalam kenyataannya auditor dalam Alim et al. (2007) yang bertujuan untuk
seringkali menemui kesulitan dalam mengetahui faktor-faktor yang dianggap
mempertahankan sikap mental independen. mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan.
Keadaan yang seringkali menganggu sikap Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
mental independen auditor adalah (1) Sebagai organisasional, emotional quotient, lingkungan
seorang yang melaksanakan audit secara keluarga, dan imbalan yang diterima. Etika
independen, auditor dibayar oleh kliennya atas auditor dapat menumbuhkan kepercayaan publik
jasanya tersebut, (2) Sebagai penjual jasa terhadap organisasi, dan pimpinan sering
seringkali auditor mempunyai kecenderungan mengajak berperilaku etis, serta memegang
untuk memuaskan keinginan kliennya, (3) prinsip-prinsip etika yang baik. Guna
Mempertahankan sikap mental independen meningkatkan kinerja auditor, maka auditor
seringkali dapat menyebabkan lepasnya klien. dituntut untuk selalu menjaga standar perilaku
Oleh karena itu, cukuplah beralasan etis. Masyarakat sebagai pengguna jasa profesi
bahwa untuk menghasilkan audit yang membutuhkan akuntan professional. Maka dari
berkualitas diperlukan sikap independen dari itu auditor dalam melakukan tugasnya harus
auditor. Karena jika auditor kehilangan sesuai dengan prinsip etika profesi dan kode etik.
indepedensinya maka laporan audit yang Dengan menerapkan etika auditor sebagaimana
4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

mestinya akan menghasilkan audit yang Variabel Penelitian


berkualitas, sehingga laporan audit dapat
memberikan informasi yang relevan yang 1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
digunakan oleh para pengguna laporan keuangan Dalam penelitian iini, yang menjadi
yang telah diaudit sebagai dasar untuk variable terikat adalah kualitas audit. Kualitas
mengambil keputusan. audit diukur sesuai dengan penelitian Alim et al.
(2007) dengan indikator-indikator yaitu : (1)
Hipotesis Penelitian deteksi salah saji; (2) kesesuaian dengan SPAP
SA Seksi 410, 2001 (PSA No.08) mengenai
1. H1 : Kompetensi berpengaruh positif terhadap “Kepatuhan Terhadap Prinsip Akuntansi Yang
kualitas audit Berlaku Umum di Indonesia”, (3) Kepatuhan
2. H2 : Independensi berpengaruh positif terhadap SOP; (4) Resiko audit rendah; dan (5)
terhadap kualitas audit Prinsip kehati-hatin dalam pengambilan
3. H3 : Tekanan Anggaran Waktu berpengaruh keputusan; (6) Proses pengendalian atas
positif terhadap kualitas audit pekerjaan oleh supervisor. Semua item tersebut
4. H4 : Etika berpengaruh positif terhadap diukur dengan skala Likert 1 sampai 5.
kualitas audit
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
METODE PENELITIAN
a. Kompetensi
Populasi dan Sampel Kompetensi memiliki dua dimensi, yaitu
Penelitian ini dilakukan di wilayah pengalaman dan pengetahuan. Dalam penelitian
Jakarta Pusat dengan objek penelitiannya yaitu ini, kompetensi diukut menggunakan indikator
Kantor Akuntan Publik non Big Four dengan yang berasal dari penelitian Alim et al. (2007).
subjek penelitiannya adalah auditor yang aktif Dimensi pengalaman diukur dengan indikator :
melakukan audit dalam posisi semua level. (1) jumlah klien dan (2) jenis perusahaan yang
Teknik pengambilan sampel yang digunakan telah diaudit oleh seorang auditor. Sedangkan
dalam penelitian ini adalah judgement sampling dimensi pengetahuan diukur dengan indikator :
dimana pemilihan anggota sampel berdasarkan (1) pengetahuan mengenai prinsip akuntansi; (2)
kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. Kriteria pengetahuan mengenai jenis industry klien; (3)
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai pendidikan strata dan pelatihan khusus; serta (4)
berikut : keahlian khusus yang dimiliki oleh seorang
1. Responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor auditor. Semua item tersebut diukur dengan skala
dalam KAP (partner, manager, supervisor, Likert 1 sampai 5.
senior atau junior auditor) sehingga semua b.
auditor yang bekerja di KAP dapat c. Independensi
diikutsertakan sebagai responden. Independensi dalam penelitian ini diukur
2. Jumlah responden seluruhnya adalah 120 menggunakan indikator yang digabungkan dari
auditor. Responden dalam penelitian ini Alim et al. (2007), Kusharyanti (2003), dan
adalah auditor pada 17 KAP non Big Four di Shockley (1981) dalam Alim et al. (2007) yaitu
wilayah Jakarta Pusat sesuai dengan Directory tekanan dari klien, jasa non audit, dan lama
Kantor Akuntan Publik 2014 yang diterbitkan hubungan dengan klien. Dari ketiga dimensi
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). tersebut, dikembangkan 11 pernyataan yang
3. Periode penelitian ini adalah Februari-Maret mencakup tujuh indikator mengenai
2015. independensi, yaitu (1) Besarnya fee audit; (2)
Pengungkapan kecurangan klien; (3) Pemberian
Instrumen Pengumpulan Data fasilitas dari klien; (4) Penggantian auditor oleh
Penelitian ini digolongkan ke dalam studi klien; (5) Pemberian jasa non audit kepada klien;
komunikasi berupa kuesioner. Data yang (6) Lama mengaudit klien yang sama; (7)
dikumpulkan melalui kuesioner merupakan data Hubungan baik dengan klien. Semua item
primer karena diperoleh langsung dari auditor tersebut diukur dengan skala Likert 1 sampai 5.
yang merupakan sumber pertama. d.
e.
f.
5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

g. Tekanan Anggaran Waktu - Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka instrument
Tekanan anggaran waktu dalam penelitian tersebut dinyatakan tidak valid.
ini diukur menggunakan indikator dari penelitian
DeZoort (1998), yaitu Impacting Attitudes Uji Reliabilitas
(mempengaruhi sikap), Impacting Intention Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
(mempengaruhi tujuan), dan Impacting behavior handal jika jawaban seseorang terhadap
(mempengaruhi perilaku). Dimensi Impacting pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
Attitudes diukur dengan indikator : (1) Stress; (2) waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian
Feeling of failure (perasaan kegagalan); (3) Job ini menggunakan cara one shot atau pengukuran
dissatisfaction (ketidakpuasan dalam bekerja); sekali saja dengan menggunakan model
serta (4) Undesired Turnover ( perputaran yang Cronbach Alpha. Instrumen pernyataan dikatakan
tidak diinginkan). Dimensi Impacting Intention reliable apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,70
diukur dengan indikator : (1) Underreporting (Imam Ghozali, 2013 : 50).
time (menerbitkan laporan di bawah tenggat
waktu) dan (2) Accepting weak form of evidence Pengujian Asumsi Klasik
during the audit (menerima bukti yang lemah Uji Normalitas
selama audit). Sedangkan dimensi Impacting Uji normalitas bertujuan untuk menguji
Behavior diukur dengan indikator : (1) Premature apakah dalam model regresi variable pengganggu
sign-off (menghentikan pekerjaan dengan atau residual memiliki distribusi normal. Model
gegabah) dan (2) Neglect needed research an regresi yang baik adalah model regresi yang
accounting standards ( lalai dalam menerapkan memiliki distribusi normal atau mendekati
standar akuntansi). Semua item tersebut diukur normal.
dengan skala Likert 1 sampai 5. Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji statisyik non-parametrik
h. Etika Kolmogorov-Smirnov (K-S), dimana dasar
Variabel etika auditor diukur pengambil keputusan adalah :
menggunakan indikator yang digunakan dalam 1) Jika Asymp. Sig (2-tailed) < α (0,05), maka
penelitian Alim et al. (2007) yaitu : (1) imbalan data tidak terdistribusi secara normal.
yang diterima; (2) organisasional; (3) lingkungan 2) Jika Asymp. Sig (2-tailed) ≥ α (0,05), maka
kerja; dan (4) emotional quotient. Semua item data terdistribusi secara normal.
tersebut diukur dengan skala Likert 1 sampai 5.
b. Uji Heteroskedastisitas
Teknik Analisis Data Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi
Pengujian Instrumen ketidaksamaan variance dari residual satu
a. Uji Pilot pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
Dalam uji pilot, ukuran sampel dibuat kecil regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas
yaitu 30 responden. Sasaran pertama dari uji pilot atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. (Imam
awal ini adalah untuk meyakinkan bahwa item- Ghozali, 2013 : 139).
item kuesioner telah mencukupi dan benar Pengujian digunakan dengan
menurut responden. (Jogiyanto, 2008 : 147). menggunakan metode uji Glejser dalam program
Kemudian dari sampel uji pilot tersebut, SPSS, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas apabila nilai signifikan > 5%.
untuk mengetahui apakah item-item dalam
kuesioner valid dan reliable. a. Uji Multikolineritas
b. Uji Validitas Uji multikolineritas bertujuan untuk
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah menguji apakah model regresi ditemukan adanya
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Penelitian ini korelasi antar variable bebas (independen).
menggunakan rumus korelasi Pearson dalam Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
mengukur validitas. korelasi (tidak terjadi multikolinieritas) di antara
Kriteria pengambilan keputusan : variable independen
- Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka instrument Ada tidaknya multikolineritas dapat
tersebut dinyatakan valid. dilihat dari (1) nilai tolerance dan (2) variance
inflation factor (VIF). Nilai VIF harus ≤ 10 dan
6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

nilai tolerance ≥ 0,1, sehingga seluruh variable Artinya model regresi signifikan (semua variable
bebas pada penelitian ini terbebas dari gejala independen secara simultan merupakan penjelas
multikolinieritas (Ghozali, 2013 : 105). yang signifikan terhadap variable dependen).
b) Jika Sig-F ≥ α (0,05), maka tidak tolak Ho
1. Analisis Regresi Berganda Artinya model regresi tidak signifikan (semua
Dalam analisis regresi, selain mengukur variable independen bukan merupakan penjelas
kekuatan hubungan antara dua variable atau yang signifikan terhadap variable dependen).
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara
variable dependen dengan variable independen. c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji
Analisis ini digunakan untuk mengetahui Statistik t)
besarnya pengaruh variable-variabel independen, Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh
yaitu kompetensi, independensi, tekanan pengaruh satu variable independen/bebas, yaitu
anggaran waktu dan etika terhadap variable kompetensi, independensi, tekanan anggaran
dependen yaitu Kualitas Audit. Untuk waktu, dan etika secara individual dalam
mengetahui pengaruh antara variable dependen menerangkan variasi variable dependen, yaitu
dan variable independen digunakan persamaan kualitas audit.
regresi linier berganda sebagai berikut : Kriteria dan kesimpulan :
a) Jika signifikasi ≥ 0,05 (α = 5%) maka Ho
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e diterima (variable independen bukan merupakan
Keterangan : penjelasan yang signifikan terhadap variable
Y = Kualitas Audit dependen).
a = Konstanta b) Jika signifikasi < 0,05 (α = 5%), maka Ho
b = Koefisien regresi ditolak (variable independen merupakan
X1 = Kompetensi auditor penjelasan yang signifikan terhadap variable
2= Independensi auditor dependen).
X3= Tekanan Anggaran Waktu
4= Etika auditor HASIL DAN PEMBAHASAN
e= Error
Hasil Analisis Data
Menurut Imam Ghozali (2013 : 97), di dalam
analisis regresi terdapat tiga jenis kriteria 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
ketepatan (goodness of fit), yaitu :
a. Koefisien Determinasi atau Koefisien a. Kompetensi Auditor (X1)
Korelasi Ganda (R2) Pada kuesioner penelitian, pernyataan
Koefisien determinasi (R2) pada mengenai kompetensi auditor terdiri dari 13
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan pertanyaan dengan 6 indikator. Namun, setelah
model dalam menerangkan variasi variable dilakukan uji validitas dan reliabilitas terdapat
dependen. Secara umum koefisien determinasi beberapa butir pertanyaan yang gugur
untuk data silang (cross section) relative rendah dikarenakan tingkat signifikasi > 0,05 yang
karena adanya variasi yang besar antara masing- merupakan pernyataan butir 3,4,dan 6, sehingga
masing pengamatan. Banyak peneliti yang tersisa 10 butir pernyataan yang valid dan reliable
menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted untuk dijadikan instrument penelitian. Kesepuluh
R2 pada saat mengevaluasi model regresi mana butir pernyataan yang tersisa dinyatakan valid
yang terbaik. (Ghozali, 2013 : 97). karena memiliki tingkat signifikasni < 0,05 yang
dinyatakan reliable karena menghasilkan nilai
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F) Cronbach’s Alpa > 0,70, yaitu sebesar 0,820.
Uji statistik F menunjukkan apakah semua Walaupun demikian, kompetensi auditor tetap
variable independen atau bebas yang dimasukkan dapat diukur.
ke dalam model, yaitu kompetensi, independensi,
tekanan anggaran waktu, dan etika mempunyai b. Independensi Auditor (X2)
pengaruh secara bersama-sama terhadap variable Pada kuesioner penelitian, pernyataan
dependen/terikat, yaitu kualitas audit. Kriteria mengenai variable independensi auditor terdiri
pengambilan keputusan : dari 11 pernyataan yang menggambarkan 6
a) Jika Sig-F < α (0,05), maka tolak Ho indikator. Setelah dilakukan uji validitas, seluruh
7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

pernyataan mengenai independensi memiliki nilai kualitas audit valid. Sedangkan untuk pengujian
signifikansi < 0,05 yang berarti kesebelas butir reliabilitas, keenam butir pernyataan tersebut
pertanyaan mengenai independensi auditor valid. memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70, yaitu
Sedangkan untuk pengujian reliabilitas, kesebelas sebesar 0,775 yang berarti keempat butir
butir pernyataan tersebut memiliki nilai pernyataan tersebut reliable.
Cronbach’s Alpha > 0,70, yaitu sebesar 0,913
yang berarti kesebelas butir pernyataan tersebut a. Uji Asumsi Klasik dan Pembahasan
reliable dalam mengukur kualitas audit. a.
c. Tekanan Anggaran Waktu (X3) b.
Pada kuesioner penelitian, pernyataan c. Uji Normalitas Data : One Sample
mengenai tekanan anggaran waktu terdiri dari 18
pertanyaan dengan 8 indikator. Namun, setelah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terdapat One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
beberapa butir pertanyaan yang gugur Unstandardiz
ed Residual
dikarenakan tingkat signifikasi > 0,05 yang
N 106
merupakan pernyataan butir 3,5,7,dan 9, sehingga Mean .0000000
Normal Parametersa,b
tersisa 14 butir pernyataan yang valid dan reliable Std. Deviation 2.10591670
untuk dijadikan instrument penelitian. Keempat Absolute .116
Most Extreme Differences Positive .043
belas butir pernyataan yang tersisa dinyatakan Negative -.116
valid karena memiliki tingkat signifikansi < 0,05 Kolmogorov-Smirnov Z 1.195
Asymp. Sig. (2-tailed) .115
yang dinyatakan reliable karena menghasilkan
a. Test distribution is Normal.
nilai Cronbach’s Alpa > 0,70, yaitu sebesar b. Calculated from data.
0,811. Walaupun demikian, tekanan anggaran Kolmogorov-Smirnov
waktu tetap dapat diukur menggunakan 8
indikator tersebut.
d. Etika Auditor (X4) Berdasarkan hasil pengujian, dihasilkan nilai
Pada kuesioner penelitian, pernyataan Kolmogorov Smirnov > 0,05 yaitu 1,195 dengan
mengenai etika auditor terdiri dari 4 pertanyaan tingkat signifikansi 0,115. Hal ini berarti tidak
dengan 4 indikator. Setelah dilakukan uji tolah Ho yang berarti data berdistribusi normal
validitas, seluruh pernyataan mengenai dan residual data normal.
independensi memiliki nilai signifikansi < 0,05
yang berarti keempat butir pertanyaan mengenai
etika auditor auditor valid. Sedangkan untuk
pengujian reliabilitas, keempat butir pernyataan
tersebut memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70,
yaitu sebesar 0,755 yang berarti keempat butir
pernyataan tersebut reliable dalam mengukur b. Uji Heteroskedastisitas : Uji Glejser
kualitas audit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua
e. Kualitas Audit variable independen tidak signifikan secara
Variabel dependen dalam penelitian ini statistic. Hal ini terlihat dari probabilitas
adalah kualitas audit. Pada kuesioner penelitian, signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 0,05.
pernyataan mengenai kualitas audit terdiri dari 6 Hal ini berarti tidak tolak Ho yang berarti tidak
pertanyaan dengan 6 indikator. Setelah dilakukan terjadi heteroskedastisitas.
uji validitas, seluruh pernyataan mengenai
independensi memiliki nilai signifikansi < 0,05
yang berarti keenambutir pertanyaan mengenai

8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 2.848 1.895 1.503 .136
Kompetensi_X1 -.041 .037 -.116 -1.119 .266
1 Independensi_X2 .028 .036 .099 .768 .444
TekAnggWaktu_X3 -.005 .024 -.023 -.226 .821
Etika_X4 -.038 .075 -.065 -.516 .607
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber : Output SPSS 21

< 10 dan nilai tolerance masing-masing variable


c. Uji Multikolinearitas > 0,10 sehingga kesimpulan yang diperoleh
Berdasarkan pengujian, didapatkan adalah tidak tolak Ho, yang berarti tidak terdapat
bahwa nilai VIF dari setiap variable independen multikolinearitas antar variable independen
dalam model regresi penelitian ini.
a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 8.175 2.999 2.726 .008
Kompetensi_X1 .139 .058 .219 2.391 .019 .903 1.107
Independensi_X2 .095 .057 .191 1.675 .097 .583 1.716
TekAnggWaktu_X3 .071 .038 .166 1.886 .062 .978 1.023
Etika_X4 .210 .118 .196 1.779 .078 .622 1.607
a. Dependent Variable: Kualitas_Y
Sumber : Output SPSS 21
0,207 ini berarti 20,7% variable kualitas audit
dapat dijelaskan oleh variable kompetensi,
c. Analisis Regresi Berganda independensi, tekanan anggaran waktu, dan etika
1) Koefisien Determinasi (R2) auditor. Sedangkan sisanya sebesar 79,3%
Pada hasil pengolahan data, diketahui dijelaskan oleh factor-faktor lainnya yang tidak
bahwa nilai adj. R Square menunjukkan angka masuk ke dalam persamaan regresi.

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate
Square
a
1 .487 .237 .207 2.147
a. Predictors: (Constant), Etika_X4, TekAnggWaktu_X3, Kompetensi_X1, Independensi_X2
Sumber : Output SPSS 21

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)


Dari Uji F, didapat nilai F hitung sebesar 7,847 dengan nilai Sig-F 0,000. Karena nilai Si-F
tersebut < 0,05 maka tolak Ho yang berarti model regresi signifikan. Artinya, terdapat cukup bukti bahwa
secara simultan variable kompetensi (X1) , independensi (X2), tekanan anggaran waktu (X3), dan etika
auditor (X4) berpengaruh terhadap variable kualitas audit (Y).
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 144.714 4 36.179 7.847 .000
1 Residual 465.663 101 4.611
Total 610.377 105
a. Dependent Variable: Kualitas_Y

9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

b. Predictors: (Constant), Etika_X4, TekAnggWaktu_X3, Kompetensi_X1, Independensi_X2


Sumber : Output SPSS 21
3) Uji Siginifikan Parameter Individual (Uji
Statistik t)

a
Coefficients
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta

(Constant) 8.175 2.999 2.726 .008


Kompetensi_X1 .139 .058 .219 2.391 .019
1 Independensi_X2 .095 .057 .191 1.675 .097
TekAnggWaktu_X3 .071 .038 .166 1.886 .062
Etika_X4 .210 .118 .196 1.779 .078
a. Dependent Variable: Kualitas_Y

Hasil nilai t sig yang diperoleh di atas maka kualitas audit yang dihasilkannya semakin
adalah dalam bentuk two-tailed, sedangkan baik. Tingkat kemampuan yang dimiliki oleh
penelitian ini menggunakan mdel one-tailed auditor akan menunjang kualitas audit yang
sehingga nilai t sig yang diperoleh terlebih mereka hasilkan. Pengetahuan yang terus di-
dahulu dibagi 2. Variabel kompetensi (X1), ugrade atau diperbaharui, dapat membantu
independensi (X2), tekanan anggaran waktu (X3) auditor untuk melaksanakan tugasnya dalam
dan etika (X4) memberikan pengaruh positif memeriksa laporan keuangan perusahaan serta
signifikan terhadap variable kualitas audit (Y) menghasilkan kualitas audit yang baik dan dapat
karena nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai diandalkan. Hal ini didukung dalam penelitian
alpha 5% (<0,05). Lilis Ardini (2010), dan Ashton (1991) dalam
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi Alim et al. (2007) yang menyatakan bahwa
menghasilkan model berikut ini: pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Y = 8.715 + 0.139 X1 + 0.095 X2 + 0.071 adalah signifikan. Pengetahuan dan pengalaman
X3 + 0.210 X4 merupakan faktor penting bagi seorang auditor
dalam menjalankan pekerjaan mereka berkaitan
B. Intrepretasi Hasil dengan pemberian opini audit.

1. Hipotesis pengaruh kompetensi terhadap 2. Hipotesis pengaruh independensi terhadap


kualitas audit kualitas audit
Dengan melihat nilai t-sig yang ada, maka Untuk variable independensi (X2) memiliki
dapat disimpulkan bahwa terbukti variable nilai Sig-t < 0,005 yaitu sebesar 0,0485. Hal ini
kompetensi (X1) berpengaruh signifikan terhadap menunjukkan bahwa independensi (X2) terbukti
kualitas audit (Y) dikarenakan nilai Sig-t < 0,05 berpengaruh terhadap kualitas audit (Y). Hal ini
yaitu sebesar 0,0095. Hasil ini sesuai dengan juga sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
hipotesis yang menyatakan kompetensi independensi berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal kualitas audit. Semakin auditor tersebut
ini berarti bahwa semakin berkompeten auditor independen, maka kualitas audit yang
dihasilkannya semakin baik pula. Dalam
melaksanakan tugasnya, seorang akuntan public
telah menunjukkan sikap yang tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam pelaksanaan
pekerjaannya, selalu melaksanakan prosedur
audit yang bertujuan untuk menilai kewajaran
10
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

laporan keuangan sehingga akuntan publik 4. Hipotesis pengaruh etika auditor terhadap
dipercaya oleh pemakai laporan keuangan kualitas audit
sebagai pihak independen. Tidak dapat Untuk variable etika auditor (X4) memiliki
dipungkiri bahwa sikap independen merupakan nilai Sig-t < 0,005 yaitu sebesar 0,039. Hal ini
hal yang melekat pada diri auditor, sehingga menunjukkan bahwa etika auditor (X4) terbukti
independen seperti telah menajdi syarat mutlak berpengaruh terhadap kualitas audit (Y). Hal ini
yang harus dimiliki. sesuai dengan hipotesis yang menyatakan etika
Hasil penelitian ini didukung dengan hasil auditor berpengaruh positif terhadap kualitas
penelitian Singgih dan Bawono (2010) dan Lilis audit. Jika ingin dipercaya sebagai profesi yang
Ardini (2010) yang menyatakan bahwa variable bertanggung jawab, maka hal utama yang
independensi berpengaruh positif terhadap dibutuhkan adalah etika. Sebagai profesi
kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan dan mengingat pentingnya peran
kualitas audit dapat dicapai apabila auditor akuntan publik dalam suatu negara, maka etika
memiliki kejujuran yang tinggi dan melakukan adalah kebutuhan pokok yang tidak bisa di
audit secara obyektif serta tidak mudah negosiaikan lagi. Hasil penelitian ini didukung
dipengaruhi. oleh penelitian Nungky Nurmalita (2011), yang
menyatakan bahwa etika auditor dapat
3. Hipotesis pengaruh tekanan anggaran waktu menumbuhkan kepercayaan publik terhadap
terhadap kualitas audit organisasi. Behn et al. (1997) dalam Alim et al.
Untuk variabel tekanan anggaran waktu (2002) mengembangkan atribut kualitas audit
(X3) memiliki nilai Sig-t < 0,005 yaitu sebesar yang salah satu di antaranya adalah standar etika
0,031. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang tinggi. Standar etika diperlukan bagi profesi
anggaran waktu (X3) berpengaruh terhadap audit karena auditor memiliki posisi sebagai
kualitas audit (Y). Hasil penelitian ini sesuai orang kepercayaan dan menghadapi
dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kemungkinan berbagai benturan-benturan
tekanan anggaran waktu memiliki hubungan kepentingan antara pihak yang memiliki
positif terhadap kualitas audit. Dalam hal ini, kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa meskipun auditor auditor harus mematuhi kode etik yang telah
dihadapkan pada anggaran waktu, auditor justru ditetapkan. Dengan menjadikan kode etik
memberikan respon yang positif dengan tersebut sebagai dasar dan acuan, maka auditor
melakukan pekerjaan sebaik-baiknya dalam dapat mengambil keputusan dengan tepat dan
batasan waktu yang diberikan. Dalam hal ini mempertahankan diri dari tindakan menyimpang
anggaran waktu justru mendorong dan yang dapat menurunkan kualitas audit.
memberikan tantangan bagi auditor untuk bekerja
dengan lebih giat, aktif, dan selektif dalam KESIMPULAN DAN SARAN
melakukan penilaian suatu informasi sehingga A. Kesimpulan
tetap dapat menghasilkan kualitas audit yang
baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Hasil penelitian ini didukung oleh didapatkan, maka peneliti menetapkan beberapa
penelitian yang dilakukan Octaviana (2013) dan kesimpulan, yaitu :
Christina Sososutikno (2003) yang menunjukkan 1. Terbukti bahwa Kompetensi Auditor
bahwa time budget pressure mempunyai berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
pengaruh positif terhadap kualitas audit. Tekanan 2. Terbukti bahwa Independensi Auditor
anggaran waktu memiliki hubungan positif berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
terhadap perilaku disfungsional yang tercermin 3. Terbukti bahwa Tekanan Anggaran Waktu
dari perilaku premature sign-off, under-reporting berpengaruh positif terhadap Kualitas Audit.
of time, dan audit quality reduction behavior 4. Terbukti bahwa Etika Auditor berpengaruh
namun perilaku disfungsional ini tidak positif terhadap Kualitas Audit.
berpengaruh terhadap kualitas audit. Begitupun 5. Kompetensi, Independensi, Tekanan Anggaran
tekanan anggaran waktu tidak memiliki Waktu, dan Etika secara bersama-sama
hubungan negatif terhadap kualitas audit. mempengaruhi Kualitas Audit.
Pengaruh positif yang ditimbulkan yaitu
terpacunya kinerja auditor untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
11
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

B. Saran Alim, M. Nizarul, dkk, (2007), Pengaruh


Kompetensi dan Independensi Terhadap
Adapun beberapa saran yang dapat penulis Kualitas Audit dengan Etika Auditor
berikan, yaitu : sebagai Variabel Moderasi, Simposium
Saran untuk penelitian selanjutnya Nasional Akuntansi X Unhas Makassar,
1. Untuk penelitian selanjutkan disarankan dapat 26-28 Juli 2007.
menambah jumlah sampel dan memperluas lokasi
Ardini, Lilis (2010), Pengaruh Kompetensi,
pengambilan sampel.
Independensi, Akuntabilitas, dan Motivasi
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dalam
terhadap Kualitas Audit, Majalah
menentukan dimensi dan indikator dari suatu
Ekonomi.
variable berdasarkan pada SPAP.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan waktu Arisinta, Octaviana (2013), Pengaruh
penyebaran kuesioner sebaiknya dilakukan Kompetensi, Indepedensi, Time Budget
setelah bulan Maret, dimana KAP tidak dalam Pressure, dan Audit Fee Terhadap
kondisi sibuk. Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
4. Untuk penelitian selanjutkan, disarankan bahwa Publik di Surabaya, Jurnal Ekonomi dan
auditor yang menjadi responden dalam penelitian Bisnis, Edisi Desember.
merupakan auditor pada level yang sama. Christiawan, Y.J (2002), Kompetensi dan
5. Variabel penelitian dapat dikembangkan dengan Independensi Akuntan Publik : Refleksi
menambah variable lain untuk melihat Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi
pengaruhnya terhadap kualitas audit, atau dan Keuangan, Vol 4, No. 2, November
menggunakan dimensi lain mengenai 2002, Hal 70-92.
kompetensi, independensi, tekanan anggaran
waktu dan etika. DeAngelo, Linda Elizabeth (1981), Auditor Size
6. Memperhatikan dalam merangkai kata-kata yang and Audit Quality, Journal of Accounting
digunakan dalam kuesioner sehingga lebih & Economics.
merepresentasikan indikator-indikator yang DeZoort, Todd (1998), Time Pressure Research
dimaksud dengan jelas dan tepat, dan juga in Auditing : Implications for Practice,
disarankan agar terdapat lebih dari satu Vol.22 No.1, University of South Carolina
pertanyaan yang mewakili indikator dari variable
tersebut. Ghozali, Imam. 2014. Aplikasi Analisis
Saran untuk auditor dan KAP Multivariate dengan Program SPSS 21.
1. Diharapkan, sebagai auditor senantiasa Semarang : Bdan Penerbit Universitas
meningkatkan kompetensi yang dimiliki, Diponegoro.
menjaga independensi, dan menjunjung tinggi Institut Akuntan Publik Indonesia (2014),
etika profesi. Karena ketiga hal tersebut Directory Kantor Akuntan Publik dan
merupakan syarat penting yang mempengaruhi Akuntan Publik, Jakarta.
kualitas audit yang dihasilkan.
2. Diharapkan, auditor memiliki daftar kegiatan Jensen, M.C and Meckling, W.H. (1976), Theory
dalam melakukan dan melaksanakan audit untuk of the Firm : Managerial Behavior,
dapat mengatur waktu secara efisien dan efektif. Agency Costs and Ownership Structure,
3. Bagi KAP pun harus senantiasa memperhatikan Journal of Financial Economics.
sejauh mana kompetensi, independensi, dan etika Jogiyanto (2008), Metodologi Penelitian Sistem
yang ditunjukkan auditor yang bekerja di KAP Informasi, Yogyakarta : Andi Offset.
tersebut, sehingga tidak mengecewakan
pengguna jasa audit dan kualitas audit dalam Nurmalita, Nungky S (2011), Skripsi : Pengaruh
KAP itu sendiri akan meningkat sejalan dengan Pengalaman Kerja, Independensi,
meningkatnya ketiga hal tersebut. Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan
Etika Terhadap Kualitas Audit, Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro (Tidak Dipublikasikan).
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana (2009), Robbins, S.P (2001), Perilaku Organisasi :
Etika Bisnis dan Profesi, Jakarta : Salemba Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid 1,
Empat. Jakarta : Prenhallindo.

12
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Robbins, S.P (2002), Perilaku Organisasi : Kompetensi dan Independensi Auditor


Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid 2, Terhadap Kualitas Audit, Jurnal
Jakarta : Prenhallindo. Akuntansi. Vol.4 No. 1.
Sososutikno, Christina (2003), Hubungan Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga
Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Bawono (2010), Pengaruh Independensi,
Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Pengalaman, Due Professional Care dan
Kualitas Audit, Simposium Nasional Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit,
Akuntansi VI. Edisi Oktober (92-107) Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto.
Tjun, Law Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung
& Santy Setiawan (2012), Pengaruh

13

Anda mungkin juga menyukai