Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena
pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara.
Saat ini perkembangan sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara.
Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan sebuah negara, dimana
merupakan sesuatu yang paling kritis bagi mayoritas ekonomi pasar bebas di dunia.
Perekonomian terbuka yaitu terjadinya perdagangan internasional antar negara-negara
di dunia. Adanya perbedaan mata uang yang digunakan baik di negara yang
mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu perbedaan nilai tukar mata
uang. Perbedaan nilai tukar mata uang suatu negara (kurs) pada prinsipnya ditentukan
oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut (Krugman,2005).
Pentingnya nilai tukar sebagai salah satu indikator ekonomi menjadikan hal yang
menarik untuk di bahas dan dilihat perubahan atau fluktuasinya yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Transaksi ekspor, impor, dan aliran dana modal baik
aliran modal masuk ataupun keluar dari satu negara ke negara lain akan melakukan
pertukaran (jual beli) diantara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Terkait
masalah nilai tukar, 2 Indonesia mengalami perubahan sistem kurs pada bulan
Agustus tahun 1997 dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange
rate) menjadi sistem kurs mengambang bebas (free floating exchange rate), hal ini
memungkinkan Indonesia mengalami fluktuasi nilai tukar yang lebih besar. Penetapan
sistem kurs mengambang bebas, mengindikasikan bahwa penetapan nilai tukar
berdasarkan mekanisme pasar yaitu jumlah permintaan dan penawaran mata uang
rupiah di pasar uang. Intervensi pemerintah (Bank Sentral) tidak dibenarkan, bank
sentral hanya dapat mengendalikan nilai tukar melalui mekanisme pasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Nilai Tukar?
2. Bagaimana penentuan atau pembentukan dan sistem kebijakan nilai tukar?
3. Apa sejarah perkembangan kebijakan nilai tukar di Indonesia?
4. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi nilai tukar?
5. Bagaimana ketentuan kurs yang baik?

1
6. Bagaimana cara menghitung nilai tukar valuta asing berdasarkan kurs yang
berlaku?
7. Bagaimana perbandingan kurs Indonesia dengan kurs besar dunia?
8. Bagaimana kondisi kurs pada tahun 2017 disandingkan dengan strategi pada
APBN?
9. Bagaimana kondisi kurs pada tahun 2018 disandingkan dengan strategi pada
APBN?
10. Bagaimana kondisi kurs pada tahun 2019 disandingkan dengan strategi pada
APBN?
11. Apa pengaruh kurs terhadap saham dan investasi?
12. Apa pengaruh kurs terhadap inflasi?
13. Apa pengaruh kurs terhadap pertumbuhan ekonomi?
14. Apa pengaruh kurs terhadap suku bunga?
15. Apa pengaruh kurs terhadap minyak dan gas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Nilai Tukar
2. Untuk mengetahui bagaimana penentuan atau pembentukan dan sistem kebijakan
nilai tukar
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan nilai tukar di Indonesia
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi nilai tukar
5. Untuk mengetahui bagaimana ketentuan kurs yang baik
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung nilai tukar valuta asing berdasarkan
kurs yang berlaku
7. Untuk mengetahui perbandingan kurs Indonesia dengan kurs besar dunia
8. Untuk mengetahui kondisi kurs pada tahun 2017 disandingkan dengan strategi pada
APBN
9. Untuk mengetahui kondisi kurs pada tahun 2018 disandingkan dengan strategi pada
APBN
10. Untuk mengetahui kondisi kurs pada tahun 2019 disandingkan dengan strategi
pada APBN
11. Untuk mengetahui apa pengaruh kurs terhadap saham dan investasi
12. Untuk mengetahui apa pengaruh kurs terhadap inflasi
13. Untuk mengetahu apa pengaruh kurs terhadap pertumbuhan ekonomi

2
14. Untuk mengetahui apa pengaruh kurs terhadap suku bunga
15. Untuk mengetahui apa pengaruh kurs terhadap minyak dan gas

BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Tukar
Pengertian nilai tukar (exchange rate) adalah harga satu mata uang yang
diekspresikan  terhadap mata uang lainnya (M. Faisal, 2001: 20). Kurs dapat
diekspresikan sebagai sejumlah mata uang asing disebut  direct quote atau sebaliknya
sejumlah mata uang lokal disebut indirect quotes. Berdasarkan pendapat David K.
Eiteman, dkk (2003: 103) nilai tukar (exchange rate) valuta asing adalah harga salah
satu mata uang yang dinyatakan menurut mata uang lainnya.[2] Kurs mata uang
menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain. Penentuan
nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan sebagai
mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang
bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand akan rupiah
lebih banyak daripada suplainya maka kurs rupiah ini akan terapresiasi, demikian pula
sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan terjadi apabila negara menganut kebijakan
nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate) sehingga nilai tukar akan
ditentukan oleh mekanisme pasar (Kuncoro, 2001). Jadi dapat disimpulkan
bahwa nilai tukar (exchange rate) adalah harga atau nilai tukar yang menunjukkan
jumlah unit mata uang tertentu yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain. Kurs
dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang asing yang disebut  direct quote atau
sebaliknya sejumlah mata uang lokal disebut indirect quotes.

B. Penentuan atau pembentukan dan sistem kebijakan nilai tukar


1. Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis, antara
lain :
a. Fixed exchange rate system (Sistem kurs tetap)
Nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh pemerintah atau berfluktuasi
di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai tukar berubah terlalu besar,
maka pemerintah akan mengintervensi untuk memeliharanya dalam
batas-batas yang dikehendaki.

3
b. Freely floating exchange rate system (Sistem kurs bebas)
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan pasar tanpa intervensi
dari pemerintah.
c. Managed floating exchange rate system (Sistem kurs mengambang
terkendali)
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating,
tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu
pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata
uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu.
Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih
lebih fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan
Obstfeld managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem
dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud
untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.

2. Kebijakan Kurs ada beberapa kebijakan yaitu :


 Devaluasi yakni kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing.
 Revaluasi yakni kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing.
 Pengawasan Kurs yakni dengan cara mengawasi pergerakan kurs valuta asing
terhadap rupiah. Jika perlu ikut campur menekan harga valutra asing terhadap rupiah,
maka pemerintah dapat mengambil keputusan menyelamatkan rupiah terhadap mata
uang asing tersebut.

Anda mungkin juga menyukai