Warta DPRD Ngada 14 PDF
Warta DPRD Ngada 14 PDF
Apapun alasannya
butir bening di kelopak mata itu
sempat tumpah di ‘rumah rakyat’
dari jerit hati seorang ibu
yang membahasakan rasa
entah apa...
4 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 5
Warta Utama 1
Warta Utama 1
6 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 7
Warta Utama 1
8 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 9
Wara Utama 1
10 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 11
Warta Utama 1 Warta Utama 2
Warta Utama 2
campur tangan Pemerintah, POLRI, KODIM, Kita telah menjatuhkan pilihan pada orang-
tokoh Agama, tokoh masyarakat, Kelompok Muda orang yang kita percayai menjadi wakil rakyat
juga turut membantu suksesnya pelaksanaan lima tahun ke depan. Pesta telah usai. Saatnya
Pemilu tahun ini. Tidak bisa diabaikan juga peran kita mulai menunggu dan mengawasi kiprah
pengawas pemilu baik di tingkat kabupaten, mereka untuk kepentingan rakyat Ngada selama
kecamatan maupun di tingkat lapangan. lima tahun ke depan.***Disarikan kembali dari
Wawancara tertulis dengan Jubir KPUD Ngada
Menurut agenda, proses pelantikan calon oleh Klitus Ngael.
anggota terpilih akan dilaksanakan antara bulan
Juli – Oktober 2014.
12 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 13
Warta Utama 2 Warta Utama 2
Berdasarkan hasil pleno penetapan hasil perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD
Kabupaten Ngada, dari 12 partai politik peserta pemilu 9 April lalu, hanya tujuh partai politik yang
berhasil meraih kursi di Lembaga DPRD Ngada untuk periode 2014-2019 sesuai jumlah suara sah
yang diperoleh oleh masing-masing partai. Ketujuh partai itu PAN, Partai Nasdem, PDIP, PKB, Golkar,
Hanura dan Gerindra. Sedangkan dua partai lainnya yakni PBB dan PPP tidak ikut bertarung. Dua
partai ini telah didiskualifikasi sebelum pemilu karena tidak memasukan Laporan Dana Kampanye
Tahap II ke KPUD Ngada.
Persentase Perolehan Suara Sah dan Jumlah Kursi DPRD per Parpol
Pada Pileg Kabupaten Ngada Tahun 2014
Rapat pleno dimulai pada pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 Wita dan berlangsung dengan aman
dan lancar serta dikawal ketat oleh Aparat Kepolisian Resort (Polres) Ngada.
Walaupun dalam rapat pleno penetapan hasil dimaksud para saksi partai politik menerima
hasil pleno tersebut untuk ditetapkan, namun para saksi serta pihak Panwaskab Ngada memberikan
beberapa catatan kritis kepada KPU untuk melakukan evaluasi terkait dengan kekeliruan yang terjadi
pada penyelenggaraan pemilu legislatif terutama di tingkat bawah, khususnya sejak tahap pencoblosan
hingga rekapitulasi di tingkat PPS, PPK dan tingkat KPU Ngada.
Menanggapi berbagai catatan kritis yang disampaikan itu, Kegua KPU Ngada, Thomas M. Jawa
pada kesempatan itu menyampaikan kepada peserta rapat bahwa KPU Ngada akan melakukan rapat
evaluasi pada tanggal 14 Mei 2014. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh terhadap berbagai hal
yang dialami selama proses pemilu legislatif di Ngada pada 09 April 2014 yang lalu. Rapat ini akan
melibatkan seluruh elemen yang terlibat langsung dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pemilu,
baik dari tingkat kabupaten maupun di tingkat bawah.
14 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 15
Warta Utama 2 Warta Utama 2
Profil
16 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 17
Warta Utama 3 Warta Utama 3
Warta Utama 3
Rendahnya kunjungan pembeli antara lain pemerintah yang tidak direalisasikan sejak
lantaran letak pasar cukup jauh, sekitar dua kilo mereka berpindah di lokasi tersebut. Janji
meter dari pusat Kota Bajawa. Sementara akses dari pemerintah saat itu adalah memberikan
angkutan kota ke pasar belum ada. kemudahan kepada pedagang melalui pemberian
Penyebab lainnya adalah masih ada warga modal usaha lewat program perak.
yang sengaja menjual sayur di halaman rumah “Mana janji pemerintah mau kerja sama dengan
sehingga membuat warga sekitar tidak lagi pedagang? Dulu Pak Bupati bilang bagi dana
membeli sayur di pasar. perak untuk pedagang, tapi tidak ada realisasinya.
P uluhan pedangang sembako, pedagang Beberapa pedagang menyampaikan Para pedagang juga mengatakan, selain Ibu Kadis jangan marah, hari ini saya omong
ikan dan sayur yang berjualan di Pasar keluhan secara bergilir kepada anggota DPRD barang dagangan mereka kurang laku, mereka keras. Karena kami sakit sekali”, tutur Mama Eli
Bobou menangis di Gedung DPRD Ngada. Mereka menyampaikan keluhan juga mendapat tekanan psikis dari pemerintah sambil mengusap air matanya.
Ngada, Senin (5/5/2014) sekitar pukul 13.00 sambil menangis karena merasa dibuang oleh yang menertibkan pedagang di Pasar Bobou yang
Wita. Para pedagang menangis karena selama Pemerintah Kabupaten Ngada. Sejak mereka dilakukan oleh polisi pamong praja. Penertiban Pemerintah Cari Solusi
ini barang dagangan mereka tidak laku. Para direlokasi ke Pasar Bobou, Desember 2013 yang yang dilakukan Pol PP terkesan memaksa,
pedagang menangis saat menyampaikan unek- lalu, jualan mereka menurun drastis. Bahkan bahkan mengancam sehingga mereka kesal Pemerintah Kabupaten Ngada melalui
unek mereka di hadapan 10 anggota DPRD barang dagangan mereka nyaris tidak laku, dengan pemerintah. Asisten II, Antonius Djawa, mengatakan,
Ngada yang hadir saat itu. karena rendahnya kunjungan pembeli ke pasar Para pedagang juga kesal dengan janji-janji relokasi pedangan ke Pasar Bobou memiliki
18 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 19
beberapa alasan, antara lain kondisi Pasar Inpres Bajawa. Anggota DPRD Ngada, Bernadinus Dhey angkutan kota. Karena dampak dari ketiadaan
Bajawa sudah penuh. Selain itu untuk memberi Terkait dengan kendala yang dialami Ngebu, SP mengatakan, DPRD bersama angkot, biaya transportasi ke pasar menjadi
kenyamanan kepada para pedagang dalam pedagang, demikian Djawa, pemerintah akan pemerintah akan menggelar rapat untuk tinggi. Sementara konsumen jarang ke pasar
menjual barang dagangan dan membuka titik- mencari solusi dalam waktu dekat agar semua menertibkan pedagang yang menjual dagangan karena tidak didukung dengan angkutan yang
titik pertumbuhan ekonomi baru dalam Kota persoalan bisa teratasi. di depan halaman rumah. Pemerintah juga memadai.
diminta segera mengatasi masalah trayek
20 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 21
Warta Utama 3
22 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 23
Warta Utama 4 Warta Utama 4
Warta Utama 4
oleh oknum Satpol PP Ngada, beberapa hari Lebih lanjut, Doze menjelaskan bahwa status
sebelumnya. Pasar Inpres Bajawa adalah pasar rakyat,
Ketua FKMND, Fritz Doze di ruang rapat pasar tradisional. Lokasi dan kedudukannya
gedung DPRD Ngada menjelaskan bahwa diatur dengan Perda dan itu sah. Sementara,
langkah pendampingan yang digelar bersama pemindahan pasar ke Pasar Baru Boubou tidak
PMKRI merupakan sebuah wujud kepedulian dituangkan dalam bentuk Perda, hanya Instruksi
sosial kepada warga yang lemah dan rapuh atas Bupati. Instruksi Bupati mestinya mengacu pada
sebuah kondisi dan peristiwa yang menimpa ibu- Perda. Pemindahan pun menyisahkan sebagian
ibu pedagang yang mengalami peristiwa itu. pedagang dan malah menjadikan Pasar Inpres
hanya dikhususkan untuk menjadi pasar textil.
“Kami terpanggil secara kemanusiaan untuk
mendampingi ibu-ibu pedagang, karena sejak Selain itu, menurut pengakuan para pedagang,
hari kejadian mereka mendatangi kami dan demikian Doze, bahwa Bupati Ngada pernah
menyampaikan segala keluh kesah sebagai orang berjanji kepada pedagang memindahan Pasar ke
kecil yang menjadi korban perlakuan tidak Boubou untuk uji coba selama tiga bulan saja. Jika
manusiawi oleh oknum Satpol PP,”terangnya di tidak memberi keuntungan bagi pedagang, maka
depan beberapa anggota dewan yang menerima akan kembali ke Pasar Inpres Bajawa. Tetapi
mereka siang itu. faktanya sampai saat ini hal itu tidak terbukti.
24 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 25
Warta Utama 4 Warta Utama 5
Warta Utama 5
Fritz Doze juga mengisahkan bahwa usai Menurut dua aktivis PMKRI ini, pemindahan
kejadian pengusiran dan pengerusakan barang pasar merupakan kesepahaman bersama yang
dagangan, pedagang mengadukan dugaan mengacu pada keyakinan-keyakinan atas asumsi
perbuatan melawan hukum oleh oknum Satpol Pemda kepada warga. Tetapi hal itu pun menjadi
PP Ngada ke Mapolres Ngada (3/5). Saat itu, persoalan, karena Bupati mengatakan kepada
sempat terjadi perang mulut antara oknum polisi pedagang bahwa pemindahan tersebut sebagai
dengan pedagang, karena sikap polisi yang dinilai uji coba, dan jika dalam waktu tiga bulan tidak “.. sepinya pembeli di Pasar 2014. Rombongan berarak dari Pasar Baru Bobou.
Baru Bobou disebabkan Kantor DPRD Ngada kurang Di Pasar Baru Bobou,
tidak kooperatif, mengulur-ulur waktu bahkan ada perkembangan positif, akan kembali ke Pasar
lebih pukul 10.00 pagi menuju rombongan wakil rakyat ini
memberi kesan tidak pasti menerima laporan Inpres Bajawa. Jika dilihat dari janji seperti ini, karena letak pasar yang
pengaduan dari para pedagang. PMKRI menilai, masa uji coba sudah melebihi jauh dari pemukiman
target dan kini memasuki lima bulan menuju enam penduduk. Selain itu,
Terhadap peristiwa ini, aktivis PMKRI, Frit bulan beroperasi di Pasar Boubou. Hasilnya, kata
sarana prasarana, terutama
Janga dan Ari Belo mengungkapkan, berdasarkan dia, warga pedagang menjerit dan bangkrut.
pengakuan para korban, ternyata dari belasan angkutan dari dan ke pasar
korban yang berada di tempat kejadian “Bagi kami, apapun bentuk aturan main di Bobou masih belum ditata
perkara mengalami tindakan represif oknum negara ini, muaranya hanya satu, yaitu menciptakan dengan baik. Faktor lainnya
satpol PP Ngada, salah satu diantaranya adalah kesejahteraan masyarakat. Jika kebijakan itu tidak adalah semakin maraknya
seorang ibu yang sedang mengandung (hamil) menguntungkan warga pedagang, jangan banyak orang yang berjualan di
dan demi mencukupi pemenuhan ekonomi retorika basi lagi. Lihatlah mereka saat ini dan
depan rumah mereka sendiri
keluarga, ia turut menjual dagangan di Pasar apa yang menimpa mereka di lapangan. Revisi itu
Inpres Bajawa yang telah dilarang oleh Pemda kebijakan segera,” tambah Ari Belo. atau berjualan keliling.
untuk menjual sayur-sayuran. Akibatnya orang tidak lagi
Sementaara itu, Frit Janga, mengungkapkan berbelanja kebutuhan pokok
“Kami pun meneteskan air mata sedih, melihat bahwa kondisi pasar di Boubou terisolasi harian di pasar Bobou....”
seorang ibu menangis haru sambil berkata, adik- dari konsumen. Dia meminta pemerintah
adik mahasiswa, saya ini seorang ibu hamil yang segera mengembalikan pedagang ke kondisi
menerima perlakukan kejam Satpol PP di Pasar normal di Pasar Inpres yang didukung dengan Bajawa, Warta DPRD
Inpres Bajwa. Saya melihat dengan jelas Pol PP pengawasan.***Klitus Ngael
K
itu mengambil parang dari mobilnya etua DPRD Ngada,
dan mendekati kami sambil membentak- Drs. Laurensius Pea
bentak dan merusak seluruh barang didampingi Wakil
jualan yang kami pajang saat itu. Saya saat Ketua, Paulinus No Watu, S.Sos
itu tidak tahu harus bagaimana,” kisah Ari dan sejumlah anggota DPRD
dan Frit kepada wartawan mengulangi Kabupaten Ngada melakukan
keluh kesah sang ibu pedagang. kunjungan ke Pasar Baru
Menurut kedua aktifis PMKRI ini, Bobou dan Pasar Inpres Bajawa,
peristiwa ini sebagai sebuah tragedi Senin (19/05). Kunjungan ini
bersejarah tentang hilangnya rasa merupakan tindak lanjut dari
kemanusiaan para abdi negara di Ngada. rapat dengar pendapat bersama
para pedagang di ruang rapat
DPRD Ngada pada awal Mei
26 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 27
Warta Utma 5
28 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 29
Profil Profil
melihat langsung kondisi tutur Pak Lory di depan pada Anggota dewan menyusuri
bapa mama di sini. Kami pedagang. lorong-lorong lapak jualan para
sudah mendengar keluhan pedagang.
para pedagang ketika Setelah hampir dua jam lebih
menyampaikan aspirasi di berkeliling memantau kondisi Informasi yang menarik
dewan awal bulan ini. Hari ini pasar Bobou dan berbincang justru ditemukan di sini.
kami datang untuk melihat dari dari hati ke hati dengan para Menurut pengakuan para
dekat kondisi sesungguhnya. pedangan, rombongan anggota pedangan, mereka membuka
Apa yang telah disampaikan dewan melanjutkan pantauan los jualan atas ijin camat.
tadi menjadi catatan sangat ke Pasar Inpres Bajawa. Sama Untuk itu mereka menyetor
penting bagi kami untuk seperti di pasar Bobou, anggota uang sejumlah 3 juta rupiah ke
menentukan cara dan langkah dewan juga berbicara dari hati pihak kecamatan. Sedangkan
yang tepat bagi penyelesaian ke hati dengan para pedagang pembangunan los jualan
berbagai masalah yang ada”, di Pasar Inpres Bajawa. dikerjakan dengan uang
30 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 31
Warta Utama 5 Warta Utama 6
Warta Utama 6
Jumat-Sabtu (2-3/5/2014).
Mereka ingin mencaritahu
dan mendapatkan konsep
pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) yang diterapkan
di Kabupaten Ngada. Hal
itu mengemuka dalam
rapat bersama Pemerintah
Kabupaten Ngada dengan
sejumlah anggota DPRD
Kabupaten Gunung Mas di
ruang rapat bupati Ngada
(02/05/2014). Andar Ardi,
SE, Wakil Ketua DPRD
Gunung Mas, mengatakan
bahwa pilihan untuk belajar
dari Kabupaten Ngada terkait
pengelolaan PNPM merupakan
pilihan yang tepat karena
sendiri. Memang dalam dua berjualan. Karena itu mereka dipindahkan. Mereka ingin secara nasional Kabupaten
bulan terakhir belum ada berharap agar mereka bisa bersatu lagi.***Klitus Ngael Ngada sudah diakui sangat
pungutan pajak atas los jualan bersatu lagi dengan para Bajawa, Warta DPRD Ngada (DPRD) bersama Pemerintah berhasil dalam mengelola dan
yang ada. pedagang sayur yang telah Kabupaten Gunung Mas, menjalankan program PNPM.
32 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 33
Warta Utama 6 Warta Utama 6
(PNPM) telah beberapa kali diundang untuk menjadi Kabupaten Ngada merupakan oleh Pemkab Ngada.
tahun dilaksanakan di keynote speaker (pembicara kabupaten terbaik di Indonesia Komitmen pemerintah dalam
Kabupaten Ngada. Program utama) dalam seminar nasional dalam pelaksanaan program mengalokasikan anggaran
ini menjadi primadona PNPM di Jakarta untuk PNPM. juga sangat besar untuk
dalam hal penggalangan membagi pengalaman dan kiat- Menurut Andar, keberhasilan pembangunan infrastruktur di
partisipasi masyarakat dalam kiat mengelola program ini. pelaksanaan PNPM di desa. Jadi kami butuh konsep
pembangunan. Di Ngada, Kabupaten Ngada diketahui itu dari Pemerintah Ngada agar
program PNPM berjalan Keberhasilan ini tentu saat Pemkab Ngada kami bisa terapkan di Kabupaten
dengan sangat baik dan telah menjadi magnet yang bisa mempresentasikan konsepnya Gunung Mas," kata Andar.
diakui secara nasional sebagai menarik minat kabupaten lain dalam workshop nasional. Dalam kegiatan studi
pengelola PNPM terbaik untuk mencoba belajar cara Konsep yang dibangun oleh banding itu, rombongan dari
nasional. Tahun 2010 yang lalu, Ngada mengelola PNPM. Pemkab Ngada itu belum Gunung Mas memantau
Kabupaten Ngada meraih juara Tidak terkecuali, Kabupaten dilakukan oleh kabupaten beberapa lokasi yang menjadi
I Nasional dan meraih piala Si Gunung Mas, Kalimantan lain di Indonesia. sasaran program PNPM,
Kompak Award. Tengah. Hasil evaluasi koperasi, Unit Pengolahan
Hasil (UPH) kopi dan tempat-
Kiprah Kabupaten Ngada Andar mengatakan, DPRD tempat wisata. Mereka juga Gunung Mas merupakan
dalam pengelolaan Program dan Pemkab Gunung Mas Gunung Mas yang masih menemui masyarakat untuk pemekaran dari
PNPM mendapat apresiasi membutuhkan konsep atau berumur 12 tahun. mencaritahu Kabupaten
yang tinggi dari Pemerintah kiat-kiat dalam pelaksanaan Mereka memilih Kabupaten tingkat partisipasi Kapuas.
Pusat. Tidak heran, Bupati PNPM di Kabupaten Ngada Ngada sebagai tempat studi masyarakat Bupati
Ngada, Marianus Sae, beberapa agar diterapkan di Kabupaten banding (Stuba) karena dalam program
tersebut.
Kabupaten
Gunung Mas
merupakan
tingkat pusat, Kabupaten salah satu kabupaten di Provinsi Ngada, Marianus Sae, pada saat
Ngada menjadi kabupaten Kalimantan Tengah, dengan itu mengatakan, keberhasilan
terbaik seluruh Indonesia dalam jumlah penduduk 138. 930 dalam pembangunan sebuah
melaksanakan PNPM. jiwa. Luas wilayah 18.000 kabupaten tergantung
meter persegi dan memiliki komitmen pemerintah dan
"Kami kagum dengan pola 12 kecamatan dan 115 desa DPRD.
PNPM yang dilakukan serta 12 kelurahan. Kabupaten
34 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 35
Opini Opini
Opini
pendidikan politik masyarakat rutinitas politik yang diwariskan Orang-orang seperti ini bisa
kita masih sangat terbatas, itu. Kita selalu ikuti saja apa yang menjadi mentor pendidikan
itu juga tak bisa dipungkiri. dilakonkan oleh pendahulu. politik yang cerdas. Terutama
Akan tetapi kita tidak bisa Hampir tidak ditemukan pola memberi informasi politik
mempersalahkan masyarakat. baru untuk mendekonstruksi real sebab-akibat memilih
Model dan pola pendidikan pola usang. Sehingga, apapun politisi yang salah. Inilah yang
politik warga kita memang hasil aktivitas politik akan kita harapkan. Akademisi bisa
belum banyak memberi harapan selalu menumpuk kekecewaan. menjalarkan informasi politik
bagi semakin meningkatnya Sementara, dari cara kita yang jujur kepada warga.
momen dalam film itu membuka itu seperti tangan manusia
tingkat pemahaman warga berpolitik (pilkada-pileg) selalu Bersyukur, jika kampus-kampus
daya imajinasi saya. Ya, yang mengaduk busa sabun;
terhadap politik itu sendiri. saja mengulangi pola sama. Ia lokal siap memimpin tugas
tentang gelembung busa sabun menggelembungkan minat
sudah seperti refrein tetap dari mulia ini.
yang dimankan oleh Patrick politik warga yang sebelumnya
Simak saja. Setiap kidung politik lima tahunan kita. Selain akademisi, kita juga
dan membuat Spongesbob tampak adem-ayem.
menjelang pemilu, baliho mestinya banyak berharap pada
meradang.
menyebar di mana-mana. Stiker Lalu apa yang harus kelompok-kelompok sosial
Akan tetapi apa yang terjadi
caleg bertebaran dan menempel dilakukan? Menurut saya kita yang kritis. Asal saja kelompok
Busa sabun baru bisa setelah pesta demokrasi itu usai?
hampir di setiap sudut butuh orang-orang cerdas. sosial itu tidak ditunggangi
menggelembung membubung Ocong. Dunia seolah kembali
tempat. Itulah model dan pola Orang-orang yang memiliki kepentingan apa pun. Celakanya,
ke udara jika diaduk tangan. sepi dari hingar bingar politik.
pendidikan politik warga kita. komitmen tinggi untuk kadang setiap kelompok kritis
Jika tidak, maka ia hanya Seperti gelembung busa sabun
Politik baliho. Politik stiker. Pola pendidikan politik warga. seperti ini dinilai merongrong
kumpulan busa-busa kecil yang yang menguap bersama udara,
seperti itu sudah diwariskan. Mengharapkan sentuhan atau menggugat legitimasi
mengumpul menjadi satu, perbincangan seputar politik
Maka sekali lagi, masyarakat kita tangan pemerintah? Bisa saja itu pemerintah. Kritik sosial
membentuk gumpalan seperti pun ikut menguap bersama
tidak bisa dipersalahkan. dilakukan. Akan tetapi, jarang dinilai melawan pemerintah.
bunga ta’i kucing. waktu. Warga kembali tenggelam
ditemukan orang pemerintahan Masyarakat lalu terbelah. Jadinya
dalam rutinitas. Tidak ada
Rutinitas politik ini sudah yang punya niat murni. Selalu kita serba salah.
Seperti itulah pendidikan perubahan. Tidak ada yang baru.
menjadi pola. Warga tidak saja berekor pada kepentingan.
politik masyarakat kita. Seperti Bahkan tidak jarang, ada yang
belajar politik. Warga hanya Kalau begitu, siapa? Salah Bagaimana pun, kita
gelembung busa sabun. tenggelam dalam duka karena
bicara politik. Menggelembung satunya adalah grup akademisi. mendambakan warga yang
S
Perbincangan politik baru terlilit utang pasca pemilu.
ecara tak sengaja saya di saat pemilu, menguap Kelompok yang lebih kredibel. melek politik agar kelak mereka
menggeliat di aras bawah ketika Kasihan memang. Tetapi
ikut menikmati tontonan ketika pesta pemilu itu usai. Memang pilihan yang tidak menjadi cerdas dalam memilih,
musim kampanye pilkada itulah realitanya. Masyarakat
wajib anak saya, serial Politisi pun sama. Meski, sempurna. Tetapi ini sebuah cerdas membedah kebijakan
atau pileg tiba. Pada masa kita tidak dibekali pendidikan
Spongesbob. Bukan apa-apa. para politisi tidak menerima pilihan yang lebih baik dari publik, pintar menelaah agenda
menjelang pilkada, pileg dan politik yang cukup. Mereka
Terpaksa saya ikut menikmati, jika dicap demikian. Tapi, pilihan yang banyak tidak pembangunan, tidak mudah
pilpres masyarakat kita seolah lalu dicap sebagai floating mass
karena kehendak mereka dari input (proses awal) – baiknya. Akademisi tidak ditipu berbagai janji politik
tahu banyak tentang politik. (massa mengambang). Persis
jauh lebih besar dari niat saya throughput (proses menjadi) wajib orang yang duduk lewat baliho, stiker dan serangan
Perbincangan di warung kopi busa sabun. Menggelembung,
menonton berita. Ya, sudah. – output (proses hasil) tidak manis di dalam menara fajar. ‘Gelembung busa sabun’
pinggir jalan, di lorong ruang mengambang lalu hilang.
Saya ikut saja menikmati tingkah menunjukkan sesuatu yag baru. gading pendidikan. Meskipun, hanyalah mainannya anak-anak.
kerja bahkan di jalan pulang dari
konyol Spongesbob dan Patrick Selain, itu-itu saja. Ada pasang kelompok ini sudah seharusnya Maukah kita disamakan dengan
kebun semua berbicara politik. Fakta bahwa gegap gempita
di layar kaca. Tetapi justu di sini baliho, serangan fajar, dipilih, mengabdi untuk mendidik anak-anak? Tentu tidak.
Dengan mulut berbusa-busa. perbincangan politik di arus
ide saya terlecut. Sembari mata dan kecewa. politik cerdas kepada warga. Bisa Penulis: Redaktur Buletin Warta
Momen pemilu menjadi pelecut bawah hanya terjadi menjelang
menatap nanar ke layar, pikiran saja, orang berpendidikan di DPRD Ngada
semangat untuk berbicara pesta pilkada atau pileg, itu
saya justru menerawang. Sebuah Tidak ada koreksi atas desa.
tentang politik. Ya, momen tak terbantahkan. Fakta bahwa
36 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 37
Wara Utama 6 Lensa DPRD
Bobou beberapa
Menanggapi berbagai persoalan seputar Pasar Baru Pimpinan dan Anggota DPRD Ngada meninjau kondisi pasar
melakukan turba Salah satu sudut bangunan
bulan terakhir, Pimpinan dan Anggota DPRD Ngada yang sudah mulai rusak. Tampak lantai bangunan pasar sudah di lokasi pasar baru Bobou
yang
langsung kondisi tingkat kerusakannya sanga
ke lokasi pasar Bobou guna meninjau dan melihat pecah dan rusak parah. Foto: Humas DPRD Ngada t parah. Padahal, pasar ini
baru
ki salah satu los digunakan enam bulan lalu. Foto
pasar saat ini. Tampak Pimpinan DPRD Ngada memasu : Humas DPRD Ngada
Ngada
penjualan di pasar baru Bobou. Foto: Humas DPRD
Wakil Ket
Di bawah terik mentari mereka menjajakan dagangan mereka. Berharap ua
S.Sos berb DPRD Ngada, Paul
Ketua DPRD Ngada, Drs. ada pembeli yang menyambangi mereka dan membeli barang dagangan incang seriu inus No W
Laurensius Pea berbincang Raga, peda s atu,
dengan seorang pedagang. Foto empat mata mereka. Namun seperti yang tampak pada gambar, pembeli sepi. Foto: gang berbag dengan Bapak Mik
di Pasar Bo ai jenis obat hael
39
: Humas DPRD Ngada
38
Humas DPRD Ngada bou. Foto: untuk tana
Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014
Humas DPR
D Ngada
man