Anda di halaman 1dari 19

Dari Meja Ketua

Dari Meja Ketua

Kerja keras kita untuk dan jerit hati masyarakat kita


Pembaca yang budiman,
merebut kursi di lembaga dewan yang terus mengadukan nasib
Selamat berjumpa kembali bersama Warta DPRD Ngada. Kami
hadir kembali ke tangan Pembaca sekali dengan menyuguhkan informasi
S elamat
berjumpa
kembali
telah berlalu. Masa kampanye
yang menguras banyak tenaga,
mereka di lembaga dewan. Kami
mencatat bahwa sudah beberapa
waktu dan pikiran telah kita kali rakyat kecil di daerah ini
seputar pelaksanaan pemilu legislatif pada awal April 2014 yang lalu bersama
lewati. Sangat mungkin terjadi mengadukan nasib mereka di
Warta DPRD
dan beberapa peristiwa yang terjadi di lembaga dewan selama tiga bulan berbagai gesekan selama rumah rakyat. Hal itu dilakukan
Ngada. Kami
terakhir. hadir kembali masa kampanye berlangsung. baik secara terbuka melalui rapat
ke tangan Pertarungan gagasan, dengar pendapat, melalui rapat
Pesta demokrasi pemilihan umum untuk memilih wakil Pembaca, pertentangan pendapat bahkan komisi terkait maupun melalui
rakyat baik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota telah usai dengan mungkin konflik kepentingan mekanisme konsultasi dengan
menyuguhkan bisa saja ikut mewarnai unsur pimpinan.
dilaksanakan. Penyelenggara pemilu, yakni KPU pun telah menetapkan
informasi suasana kampanye pemilu
siapa yang berhasil meraih tiket ke kursi dewan. Bagaimana keseluruhan seputar kita. Sangat boleh jadi Semua ini menunjukkan
proses penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Ngada pada tahun ini? berbagai aktivitas dan kegiatan yang pertentangan itu masuk bahwa pekerjaan kita ke
Apa saja kendala yang dihadapi? Siapa-siapa saja yang akhirnya berhasil dilakukan anggota DPRD Ngada selama
sampai ke level yang depan tentu semakin banyak.
meraih tiket dan menduduki kursi dewan lima tahun mendatang? Kami periode Triwulan ketiga Tahun Anggaran
2014 ini. paling hakiki: keluarga. Sebagai wakil rakyat kita tentu
menyajikan informasinya kepada Anda sekalian melalui Buletin Warta Tetapi sekali lagi, berkewajiban secara moral
DPRD Ngada edisi kali ini. semua itu telah berlalu. untuk mendengar, menampung
dan mencerna secara kritis
DAFTAR ISI :
B
Selain menyajikan informasi terkait pelaksanaan pemilu di Saatnya kita menatap jauh berbagai aspirasi yang ada. Tidak
angsa Indonesia baru ke depan. Mereka yang telah hanya itu, kita dituntut untuk
Kabupaten Ngada, kami juga menyajikan informasi seputar peristiwa saja menyelesaikan
penting yang terjadi di lembaga dewan dalam tiga bulan terakhir. Peristiwa dipilih dan dimandatkan oleh menemukan jalan keluar terbaik
EDITORIAL : pesta demokrasi, rakyat untuk menjadi wakil bagi rakyat kita agar jerit tangis
yang paling menonjol dan patut kami sajikan dalam Buletin Warta DPRD hajatan lima tahunan untuk
- Air Mata Perempuan mereka selama lima tahun mereka tidak lalu memuara pada
Ngada edisi ini adalah terkait pengaduan beberapa pedagang, umumnya memilih wakil rakyat baik di ke depan hendaknya mulai semakin terhimpitnya ekonomi
ibu-ibu, atas persoalan pasar yang berdampak pada rendahnya pendapatan tingkat pusat, propinsi maupun
mereka.
WARTA UTAMA : kabupaten. Hasilnya pun telah
melupakan segala yang terjadi rumah tangga mereka.
- Ketika Pesta Telah Usai
di masa kampanye. Saatnya
ditetapkan oleh KPU. Ada kita dituntut memberi bukti. Karena itu sembari
- 25 Calon Anggota DPRD Ngada yang mengalami keberhasilan,
Kami berharap sajian kami kali ini dapat menambah wawasan dan Memang kita belum dilantik menyampaikan ucapan proficiat
informasi Pembaca setia Warta DPRD Ngada. Segala saran dan kritikan Ditetapkan tetapi banyak yang mengalami secara resmi. Tetapi bagaimana dan selamat kepada calon
- Pedagang Menangis di DPRD Ngada kesuksesan yang tertunda. Saya pun kiprah kita sedang ditunggu anggota dewan yang terpilih,
Anda kami terima dengan senang hati. Sampaikan usul saran Anda ke
- FKMND dan PMKRI Dampingi Pedagang sangat yakin bahwa kapabilitas rakyat pemilih. Masih banyak saya tetap terus menghimbau
alamat Redaksi Buletin Warta DPRD Ngada, d/a Sekretariat DPRD
- Anggota DPRD Gunung Mas Stuba di
dan kualitas calon wakil rakyat hal yang harus kita kerjakan dan agar kita tetap komit pada
Ngada, Jl. Soekarno-Hatta, Bajawa, Tlp. (0384) 21622, Handphone: yang bertarung dalam pemilu
085337961980. Atau melalui email kami di setwanngada@gmail.com Ngada kita benahi di daerah ini pada upaya kita untuk menyuarakan
kali ini semuanya baik. Namun masa mendatang. kepentingan rakyat kita di masa
atau klitusngael179@gmail.com. Kunjungi juga web-blog kami di http:// persoalannya kita hanya
OPINI : mendatang.
dprdngadantt.blogspot.com memperebutkan 25 kursi di Di tengah gegap gempita
Akhirnya selamat menikmati sajian kami. - Politik ‘Gelembung Busa Sabun’ DPRD Ngada. Dan rakyat telah pesta demokrasi tahun ini, Drs. Laurensius Pea
memilih 25 wakil itu dari sekian kita tidak bisa menutup mata Ketua DPRD Ngada
PELINDUNG/PENASIHAT: Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada, PEMIMPIN REDAKSI: banyak yang mencalonkan diri. terhadap berbagai keluhan
Kabag Humas Sekretariat DPRD Kabupaten Ngada, PENANGGUNGJAWAB UMUM :
Sekretaris DPRD Kabupaten Ngada, REDAKTUR PELAKSANA : Klitus Ngael, S.Fil & Carly
Siwemole, S.Sos, EDITOR REDAKSI : Corry Djawa, S.Sos, STAF REDAKSI : Echa Bano, SE,
Etty Mona, Ivon Djangga, VIGNET/KARIKATUR : Carly Siwemole, S.Sos, DISTRIBUTOR : Ivon Djangga, DESIGN/LAYOUT : Anang
2 Edisi XIIII,
Choiri, PERCETAKAN : CV. Colony Printing April - JuniSidoarjo
& Binding, 2014 – Jawa Timur, Telp (031) 7008 4553
Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 3
Editorial Editorial
Editorial
Air mata adalah tanda. Ketika wacana kata terbentur pada kebisuan ucap, air
mata bisa menjadi terminal terkahir ‘tuk mengungkap segala getar rasa di hati. Kala
gumpalan rasa sakit di hati tak mampu lagi diwakilkan lewat kata, air mata lalu menjadi
tanda simbolik untuk membahasakannya. Air mata selalu menjadi ‘bahasa’ multi-tafsir
Butir bening itu menggenang di kelopak mata yang membuat setiap orang bisa memberi arti apa saja atas tetesan butir bening yang
Telaga kelopak mata tak sanggup menampungnya menggenang lalu membasahi pipi itu.
Dan ia akhirnya tumpah Itulah yang terjadi di ruang lengang ini, siang hari ini. Mungkin sudah
Menetes membasahi pipi. terlalu lama mereka diam. Sudah terlalu lama mereka memendam rasa di hati. Sudah
terlalu lama mereka menangis dalam diam. Dan air mata itu akhirnya tumpah. Ia
Aku tak pernah kuat melihat perempuan menangis membahasakan satu hal: jerit hati pedagang sayur yang merasa diperlakukan tidak
Apalagi seorang ibu adil, merasa dibuang dan mengalami penurunan omset penjualan. Mereka datang dan
Tetapi itu terjadi siang ini menangis di ‘rumah rakyat’ untuk mengadukan nasib mereka, berharap wakil mereka
Tepat disaat terik mentari menyengat bumi bisa menjembatani keluh kesah mereka dengan pemerintah yang telah mengatur dan
menata mereka dengan dalih ‘agar kota bisa tertata lebih baik’.
Ah, aku memalingkan muka Saya tidak ingin masuk dalam dinamika masalah yang mereka hadapi. Tetapi
Menatap lantai, saya ingin mengingatkan kita untuk sejenak merenung makna tetesan air mata mereka.
sebab tak sanggup menatap butir bening itu menetes Air mata seorang perempuan, apalagi seorang ibu selalu membuat hati trenyuh.
Semua diam Bayangkan itu adalah ibu kita. Andaikan mereka adalah saudari kita. Andai mereka
Jerit tangis itu seakan mengunci mulut siapa saja yang mendengarnya adalah istri kita.
Membuat orang terpaku diam Mungkin ada yang menilai bahwa mereka adalah ‘massa bayaran’ untuk
dalam bisu yang aneh. kepentingan politik sesaat. Kesan seperti ini beberapa kali berseliweran di dunia
maya. Tetapi coba Anda pikirkan. Adakah seorang perempuan, apalagi ibu, yang rela
Air mata itu boleh jadi jerit hati ‘menjual’ air matanya demi syahwat politik kelompok tertentu? Saya seratus persen
yang tak mampu lagi dibendung yakin bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. Air mata mereka adalah air mata tulus,
Dia dan mereka telah lama memendamnya bukan air mata buaya.
Sangat boleh jadi butir bening itu Air mata itu telah tumpah. Tidak perlu mencari kambing hitam, siapa yang
menetes setiap malam salah dan siapa yang benar. Mereka hanya butuh solusi. Mereka butuh asap dapur
Di bilik sunyi rumah mereka mereka tetap mengepul. Mereka ingin anak mereka tetap bersekolah tanpa dihambat
Persis ketika mereka kembali ke rumah kesulitan uang sekolah. Mereka berharap dagangan mereka laku. Dengan itu, air mata
Dengan dagangan yang tak laku perempuan, air mata seorang ibu tidak menetes sia-sia.***Klitus Ngael
tetapi si kecil merengek meminta makan

butir bening itu juga boleh jadi


ekspresi hati yang tak mampu
melawan pentungan penguasa
yang radang mengancam

Apapun alasannya
butir bening di kelopak mata itu
sempat tumpah di ‘rumah rakyat’
dari jerit hati seorang ibu
yang membahasakan rasa
entah apa...

4 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 5
Warta Utama 1
Warta Utama 1

P esta demokrasi lima tahunan Pemilu Legislatif (DPR,DPD,DPRD) telah usai.


Penyelenggaraannya di tingkat Kabupaten Ngada tanggal 09 April 2014 berlangsung aman
dan lancar di 12 Kecamatan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngada menyiapkan 334 TPS di
seluruh wilayah Kabupaten Ngada. Sejak pukul tujuh pagi masyarakat yang memiliki hak pilih mulai
berbondong-bondong ke TPS untuk memilih wakil mereka, baik di tingkat pusat, propinsi maupun
kabupaten.
Berapa jumlah pemilih tetap di Kabupaten Ngada? Berdasarkan data yang diperoleh dari KPUD
Ngada, total Total wajib pilih dalam DPT, DPTB, DPK, dan DPKTB dapat digambarkan dalam diagram Proses pencoblosan berlangsung sampai di tingkat kecamatan diplenokan lagi di tingkat
berikut: pukul 13.30 Wita. Selanjutnya, mulai pukul kabupaten pada tanggal 21 April 2014 sejak pukul
14.00 Wita dilakukan kegiatan perhitungan dan 09.00 sampai 01.30 dini hari.
rekapitulasi di tingkat KPPS yang memakan
waktu hingga dini hari. Proses tentu tidak berhenti di sini.
Hasil perhitungan dan rekapitulasi suara di tingkat Pelaksanaan pemilu yang menganut sistem
KPPS selanjutnya diteruskan ke tingkat PPS pada berjenjang menuntut KPUD Ngada untuk
hari berikutnya. Tepatnya, tanggal 10 dan 11 April meneruskan hasil pleno tingkat kabupaten ke
2014 dilakukan kegiatan Pleno Rekapitulasi di tingkat propinsi untuk diplenokan lagi, terutama
151 PPS yang tersebar di seluruh desa/kelurahan untuk mengetahui calon legislatif yang menduduki
se-Kabupaten Ngada. kursi di tingkat propinsi. Selanjutnya hasil pleno
di tingkat propinsi diteruskan ke tingkat pusat
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngada untuk dilakukan rekapitulasi secara nasional.
memang bekerja marathon agar keseluruhan Karena itu rentang waktu antara tanggal 21 April
proses pemilu legislatif dapat dilaksanakan sesuai – 09 Mei 2014 dimanfaatkan dengan melakukan
jadwal yang telah ditetapkan. Karena itu, setelah proses rekapitulasi di tingkat propinsi dan tingkat
menuntaskan proses rekapitulasi di tingkat PPS pusat. Dan akhirnya, sebagaimana diketahui,
selama dua hari penuh, KPU Ngada kemudian tanggal 09 Mei 2014 yang lalu rekapitulasi secara
mulai melakukan pleno rekapitulasi di tingkat nasional hasil Pemilu Legislatif 2014 telah resmi
kecamatan. Kegiatan rekapitulasi di tingkat ditetapkan.
kecamatan memakan waktu selama tiga hari
penuh yakni dari tanggal 12 sampai 15 April 2014. Dalam wawancara tertulis dengan Warta
Dan akhirnya hasil penghitungan dan rekapitulasi DPRD Ngada, Juru Bicara KPUD Ngada, Wiess
Diolah kembali dari sumber data KPUD Ngada

6 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 7
Warta Utama 1

Raubata,S.Sos menjelaskan bahwa secara umum ke KPUD Ngada.


pelaksanaan Pemungutan dan Rekapitulasi
Pemilu Legislatif anggota DPR, DPD, DPRD Hal yang menarik dari data jumlah calon
Provinsi, dan DPRD Kabupaten / Kota di anggota legislatif yang ada adalah komposisi
Kabupaten Ngada berlangsung sesuai dengan antara calon perempuan dan calon laki-laki.
jadwal yang diamanatkan dalam Peraturan KPU Komposisinya hampir seimbang. Dari total 257
No. 21 Tahun 2013 tentang Jadwal dan Tahapan calon anggota dewan yang mendaftar dan ikut
Pelaksanaan Pemilu. Semua ini terjadi karena bertarung, 105 orang adalah perempuan dan 152
kontribusi dari banyak pihak baik pemilih itu orang adalah laki-laki. Prosentase antara calon
sendiri, panitia di tingkat bawah, panitia tingkat laki-laki dan perempuan pada pemilu legislatif
desa/kelurahan, kecamatan maupun di tingkat DPRD Ngada tahun 2014 dapat dibaca pada
kabupaten. Wiess juga mengakui bahwa peran diagram berikut.
pihak keamanan sangat fital dalam menunjang
penyelenggaraan proses pemilihan sehingga
berjalan lancar, aman dan tertib.

Sumber data yang diperoleh dari KPUD


Ngada menyebutkan bahwa total calon anggota
legislatif yang berebut kursi dewan di tingkat Akan tetapi dari total 41% calon anggota begitu lama, dan terkendala dengan padamnya
kabupaten adalah sebanyak 257 orang dari 10 legislatif yang mendaftar dan ikut bertarung, listrik dihampir setiap Dapil, ditambah lagi
partai yang ikut bertarung dalam pemilu legislatif hanya empat orang yang berhasil meraih kursi dengan kondisi alam yang kurang mendukung
2014. Sedangkan dua partai lainnya yakni PBB dewan untuk periode yang akan datang. Hal ini (curah hujan yang tinggi). Kedua, dari aspek
dan PPP tidak ikut bertarung. Dua partai ini telah terungkap dalam rapat pleno penetapan hasil pileg peserta Pemilu, faktor kahadiran para saksi partai
didiskualifikasi sebelum pemilu karena tidak dan perolehan kursi tingkat Kabupaten Ngada politik yang tidak utuh dalam mengikuti proses
memasukan Laporan Dana Kampanye Tahap II Diolah kembali dari sumber data KPUD Ngada yang diselenggarakan KPUD Ngada pada tanggal rekapitulasi dari tingkat PPS, PPK dan KPU
12 Mei 2014 yang lalu. Siapa sajakah perempuan Kabupaten/Kota, sehingga data yang dimiliki
yang beruntung itu? Baca berita lengkapnya oleh para saksi menjadi tidak sinkron dengan hasil
pada rubrik: 25 Calon Anggota DPRD Ngada pleno disetiap tingkatan.
Ditetapkan.
Masalah lain yang ditemui adalah bahwa
Kendati pelaksanaan pemilu legislatif tingkat dalam pelaksanaan pemilu pegislatif tahun 2014
Kabupaten Ngada berjalan dengan lancar, ini masih terdapat sejumlah pemilih yang tidak
namun masih terdapat beberapa permasalahan menggunakan hak pilih mereka. Kita sering
yang dialami, terutama pasca pencoblosan. Jubir mengenal dengan istilah golongan putih (golput).
KPUD Ngada, Wiess Raubata mengemukakan Angka golput di Ngada pada pemilu tahun ini
permasalahan itu dapat dipeta dari dua aspek. tidaklah sedikit. Menurut catatan KPUD Ngada
Pertama, dari aspek Penyelenggara, khusus terdapat kurang lebih 15.000 pemilih yang tidak
penyelenggara di tingkat bawah (KPPS, PPS dan menggunakan hak suaranya. Dan hal itu tersebar
PPK) dalam proses perhitungan dan rekapitulasi di hampir semua Dapil yang ada. Padahal jauh
terkendala oleh banyaknya Formulir yang harus sebelum penyelenggaraan pemilu berlangsung,
diisi secara manual, sehingga menyita waktu yang KPUD Ngada pernah menggelar kegiatan “Jalan

8 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 9
Wara Utama 1

Sehat Menuju Pemilu 2014” yang memotifasi masyarakat untuk


menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. Tagline “Golput bikin
galau” dan “Ma’e Rebho” yang diusung KPUD Ngada pada kegiatan
itu ternyata belum mampu mendorong partisipasi seluruh
masyarakat dalam pemilu kali ini.

Jubir KPUD Ngada, Wiess Raubata kembali menegaskan


bahwa tingginya angka golput sangat bergantung dari kesadaran
hak pilih masyarakat, elemen lain dan partai politik peserta
pemilu. Penyelenggara, dalam hal ini KPUD Ngada, sudah
melakukan upaya yang maksimal melalui kegiatan sosialisasi
dan penyadaran kepada masyarakt pemilih melalui tatap muka,
media massa, cetak dan RSPD Ngada, Himbauan melalui Upacara
Keagamanan, kegiatan Jalan Sehat Menuju Pemilu yang JURDIL,
juga bagi Pemilih Pemula. Akan tetapi, sekali lagi, semua itu
sangat tergantung pada kesadaran masyarakat pemilih.

Mengatasi berbagai permasalahan yang ada,


Wiess mengaku bahwa KPUD Ngada selaku
penanggung jawab penyelenggara tehnis di
Kabupaten Ngada semaksimal mungkin, Catatan positipnya adalah walaupun terdapat permasalahan yang dihadapi, tetapi tidak ada yang
meminimalisir kendala-kendala yang luar biasa terutama terkait dengan sengketa pemilu yang mengharuskan partai politik peserta pemilu
dialami baik oleh penyelenggara atau calon anggota legislatif mengajukan gugatan ke tingkat yang lebih tinggi. Semua partai politik
(di tingkat bawah) dengan cara akhirnya menerima hasil pleno KPUD Ngada.
melakukan pendampingan pada saat
Pleno di setiap tingkatan dalam Sebagai penyelenggara, KPUD Ngada menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
hal ini PPK dan membangun terlibat, langsung maupun tidak langsung dalam proses pemilu tahun ini. Diakui bahwa peran partai
motifasi kerja sebagai politik sebagai Peserta Pemilu juga sangat mendukung suksesnya penyelenggaran Pemilu Legislatif
penyelenggara tahun 2014. Mereka sangat mentaati seluruh rambu-rambu pelaksanaan pemilu. Selain itu, peran dan
yang Jujur dan
berintegritas.
Juga melakukan
komunikasi/
himbauan kepada
partai politik
peserta pemilu dan
memaksimalkan
peran para saksi
dari partai politik
disetiap proses
rekapitulasi.

10 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 11
Warta Utama 1 Warta Utama 2
Warta Utama 2

Bajawa, Warta DPRD

K omisi Pemilihan Umum


(KPU) Kabupaten Ngada
akhirnya menetapkan 25
calon anggota DPRD Kabupaten
Ngada yang bertarung dalam pemilu legislatif 09
"Jika dihitung maka total wajah April 2014 yang lalu. Penetapan itu dilaksanakan
baru yang akan menduduki kursi pada Senin (12/5) bertempat di Aula KPU Ngada.
DPRD Ngada periode 2014 – Rapat penetapan dilakukan dalam sebuah acara
Rapat Pleno Penetapan Hasil Perolehan Kursi
2019 ada 14 orang atau 56 persen dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten
dari total alokasi kursi yang ada. Ngada Dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014.
Sedangkan wajah lama, yakni Rapat dipimpin oleh Ketua KPU Ngada, Thomas
anggota DPRD yang menjabat M. Djawa, didampingi oleh empat komisioner
KPU yakni Thomas Edison Siko, Agustinus K.
pada periode sebelumnya dan Wasek dan Stanislaus Neke. Turut hadir juga saat
kembali terpilih pada periode itu Wakil Bupati Ngada, Paulus Soliwoa, Ketua
2014 – 2019 berjumlah 10 orang Panwas, Bastian Fernandez dan para saksi partai
atau 44 persen dari total alokasi politik, pimpinan partai politik dan juga dihadiri
oleh Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Ngada,
kursi yang ada." Antonius Repu.

campur tangan Pemerintah, POLRI, KODIM, Kita telah menjatuhkan pilihan pada orang-
tokoh Agama, tokoh masyarakat, Kelompok Muda orang yang kita percayai menjadi wakil rakyat
juga turut membantu suksesnya pelaksanaan lima tahun ke depan. Pesta telah usai. Saatnya
Pemilu tahun ini. Tidak bisa diabaikan juga peran kita mulai menunggu dan mengawasi kiprah
pengawas pemilu baik di tingkat kabupaten, mereka untuk kepentingan rakyat Ngada selama
kecamatan maupun di tingkat lapangan. lima tahun ke depan.***Disarikan kembali dari
Wawancara tertulis dengan Jubir KPUD Ngada
Menurut agenda, proses pelantikan calon oleh Klitus Ngael.
anggota terpilih akan dilaksanakan antara bulan
Juli – Oktober 2014.

12 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 13
Warta Utama 2 Warta Utama 2

Berdasarkan hasil pleno penetapan hasil perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD
Kabupaten Ngada, dari 12 partai politik peserta pemilu 9 April lalu, hanya tujuh partai politik yang
berhasil meraih kursi di Lembaga DPRD Ngada untuk periode 2014-2019 sesuai jumlah suara sah
yang diperoleh oleh masing-masing partai. Ketujuh partai itu PAN, Partai Nasdem, PDIP, PKB, Golkar,
Hanura dan Gerindra. Sedangkan dua partai lainnya yakni PBB dan PPP tidak ikut bertarung. Dua
partai ini telah didiskualifikasi sebelum pemilu karena tidak memasukan Laporan Dana Kampanye
Tahap II ke KPUD Ngada.

Diolah kembali dari Data KPUD Ngada



Data yang diperoleh Warta DPRD Ngada, PAN meraih tujuh kursi DPRD Ngada, disusul Nasdem
empat kursi, PDIP, PKB, Golkar, Hanura masing-masing memperoleh tiga kursi dan Gerindra meraih
dua kursi, seperti tergambar dalam diagram berikut.

Persentase Perolehan Suara Sah dan Jumlah Kursi DPRD per Parpol
Pada Pileg Kabupaten Ngada Tahun 2014

Rapat pleno dimulai pada pukul 09.00 pagi hingga pukul 13.00 Wita dan berlangsung dengan aman
dan lancar serta dikawal ketat oleh Aparat Kepolisian Resort (Polres) Ngada.

Walaupun dalam rapat pleno penetapan hasil dimaksud para saksi partai politik menerima
hasil pleno tersebut untuk ditetapkan, namun para saksi serta pihak Panwaskab Ngada memberikan
beberapa catatan kritis kepada KPU untuk melakukan evaluasi terkait dengan kekeliruan yang terjadi
pada penyelenggaraan pemilu legislatif terutama di tingkat bawah, khususnya sejak tahap pencoblosan
hingga rekapitulasi di tingkat PPS, PPK dan tingkat KPU Ngada.

Menanggapi berbagai catatan kritis yang disampaikan itu, Kegua KPU Ngada, Thomas M. Jawa
pada kesempatan itu menyampaikan kepada peserta rapat bahwa KPU Ngada akan melakukan rapat
evaluasi pada tanggal 14 Mei 2014. Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh terhadap berbagai hal
yang dialami selama proses pemilu legislatif di Ngada pada 09 April 2014 yang lalu. Rapat ini akan
melibatkan seluruh elemen yang terlibat langsung dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pemilu,
baik dari tingkat kabupaten maupun di tingkat bawah.

Diolah kembali dari Data KPUD Ngada

14 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 15
Warta Utama 2 Warta Utama 2
Profil

Daftar Nama Calon Terpilih Anggota DPRD Ngada


Periode 2014 – 2019
No Partai Nama Anggota DPRD Jenis Kelamin
1 Nasdem Yosep Bei L
Dhorothea Dhone P
Yohanes Munde L
Mari Yohanes L

2 PKB Bernadinus Dhey Ngebu L


Raymundus Bena L
Blandina Mamo P

3 PDIP Seli Raga Tua L


Aloysius Soa L
Maria Lali P

4 Golkar Laurensius Pea L


Hermenegildus Fua L
Yohanes Sui L
Wajah Lama vs Wajah Baru jika dibandingkan periode sebelumnya. Pada
periode yang lalu, perempuan yang menduduki
Catatan yang menarik dari hasil pemilu kursi DPRD sebanyak 3 orang pada awal periode 5 Gerindra Paulinus No Watu L
legislatif DPRD Kabupaten Ngada tahun 2014 atau hanya sebesar sepuluh persen. Prosentase Philipus Nono L
adalah komposisi antara anggota DPRD wajah ini turun menjadi 6,6 persen sampai pada
lama dengan wajah baru. Jika dihitung maka total akhir periode, karena alm. Ibu Yasintah Dopo
wajah baru yang akan menduduki kursi DPRD meninggal dunia dan digantikan oleh anggota 6 PAN Yulius H. Kila Moi L
Ngada periode 2014 – 2019 ada 14 orang atau 56 dewan laki-laki. Sedangkan pada periode Veronika Ule Bhoga P
persen dari total alokasi kursi yang ada. Sedangkan yang akan datang terdapat empat orang wakil Aloysius Siba L
wajah lama, yakni anggota DPRD yang menjabat perempuan yang menduduki kursi dewan atau Helmud Waso L
pada periode sebelumnya dan kembali terpilih sebesar 16 persen. Sebuah peningkatan yang
Petrus Ngabi L
pada periode 2014 – 2019 berjumlah 10 orang cukup signifikan. Peningkatan ini bisa jadi karena
atau 44 persen dari total alokasi kursi yang ada. adanya penurunan jumlah kursi di DPRD Ngada Kristoforus Loko L
Hal yang paling mencolok terjadi pada partai dari sebelumnya 30 kursi menjadi 25 kursi. Lambo Yosep L
PDIP. Jika diperhatikan, semua wajah lama
anggota DPRD Ngada dari PDIP tergusur oleh Akan tetapi bagaimana pun kehadiran wakil 7 Hanura Marselinus Nau L
wajah-wajah baru. perempuan di lembaga dewan yang mengalami Kristoforus Sape L
peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Yoseph Dhosa L
Selain itu, prosentase keterwakilan sudah memberi kepercayaan dan ruang yang
perempuan di lembaga dewan pada periode yang cukup bagi kaum perempuan untuk terlibat dalam Sumber: KPU Kabupaten Ngada
akan datang mengalami peningkatan signifikan politik.*** Klitus Ngael

16 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 17
Warta Utama 3 Warta Utama 3
Warta Utama 3
Rendahnya kunjungan pembeli antara lain pemerintah yang tidak direalisasikan sejak
lantaran letak pasar cukup jauh, sekitar dua kilo mereka berpindah di lokasi tersebut. Janji
meter dari pusat Kota Bajawa. Sementara akses dari pemerintah saat itu adalah memberikan
angkutan kota ke pasar belum ada. kemudahan kepada pedagang melalui pemberian
Penyebab lainnya adalah masih ada warga modal usaha lewat program perak.
yang sengaja menjual sayur di halaman rumah “Mana janji pemerintah mau kerja sama dengan
sehingga membuat warga sekitar tidak lagi pedagang? Dulu Pak Bupati bilang bagi dana
membeli sayur di pasar. perak untuk pedagang, tapi tidak ada realisasinya.

Bajawa, Warta DPRD

P uluhan pedangang sembako, pedagang Beberapa pedagang menyampaikan Para pedagang juga mengatakan, selain Ibu Kadis jangan marah, hari ini saya omong
ikan dan sayur yang berjualan di Pasar keluhan secara bergilir kepada anggota DPRD barang dagangan mereka kurang laku, mereka keras. Karena kami sakit sekali”, tutur Mama Eli
Bobou menangis di Gedung DPRD Ngada. Mereka menyampaikan keluhan juga mendapat tekanan psikis dari pemerintah sambil mengusap air matanya.
Ngada, Senin (5/5/2014) sekitar pukul 13.00 sambil menangis karena merasa dibuang oleh yang menertibkan pedagang di Pasar Bobou yang
Wita. Para pedagang menangis karena selama Pemerintah Kabupaten Ngada. Sejak mereka dilakukan oleh polisi pamong praja. Penertiban Pemerintah Cari Solusi
ini barang dagangan mereka tidak laku. Para direlokasi ke Pasar Bobou, Desember 2013 yang yang dilakukan Pol PP terkesan memaksa,
pedagang menangis saat menyampaikan unek- lalu, jualan mereka menurun drastis. Bahkan bahkan mengancam sehingga mereka kesal Pemerintah Kabupaten Ngada melalui
unek mereka di hadapan 10 anggota DPRD barang dagangan mereka nyaris tidak laku, dengan pemerintah. Asisten II, Antonius Djawa, mengatakan,
Ngada yang hadir saat itu. karena rendahnya kunjungan pembeli ke pasar Para pedagang juga kesal dengan janji-janji relokasi pedangan ke Pasar Bobou memiliki

18 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 19
beberapa alasan, antara lain kondisi Pasar Inpres Bajawa. Anggota DPRD Ngada, Bernadinus Dhey angkutan kota. Karena dampak dari ketiadaan
Bajawa sudah penuh. Selain itu untuk memberi Terkait dengan kendala yang dialami Ngebu, SP mengatakan, DPRD bersama angkot, biaya transportasi ke pasar menjadi
kenyamanan kepada para pedagang dalam pedagang, demikian Djawa, pemerintah akan pemerintah akan menggelar rapat untuk tinggi. Sementara konsumen jarang ke pasar
menjual barang dagangan dan membuka titik- mencari solusi dalam waktu dekat agar semua menertibkan pedagang yang menjual dagangan karena tidak didukung dengan angkutan yang
titik pertumbuhan ekonomi baru dalam Kota persoalan bisa teratasi. di depan halaman rumah. Pemerintah juga memadai.
diminta segera mengatasi masalah trayek

20 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 21
Warta Utama 3

antusiasme pembeli untuk berbelanja di Pasar


baru Bobou. Dan tingginya pungutan tarif
liar di luar dari ketentuan yang ada tidak saja
dilakukan oleh angkutan kota tetapi juga
oleh para tukang ojek.

Menurut para pedagang, selama ini


pungutan tarif angkutan yang tinggi
juga menjadi salah satu masalah yang
menyebabkan para pengunjung
enggan ke pasar, yang berdampak
pada tidak lakunya barang dagangan
mereka.

Menyikapi keluhan yang


disampaikan oleh para pedangan,
Bapak Kristo Sape, anggota DPRD
Ngada meminta waktu kepada para
pedangan untuk bersabar dan memberikan
kesempatan bagi lembaga dewan untuk
berkoordinasi dengan pemerintah, terutama
instansi teknis terkait guna membahas berbagai
Tarif ke Pasar Bobou persoalan yang dihadapi para pedagang.
Hanya Slogan
“Sebagai wakil rakyat, kami meminta
Walaupun Pemerintah waktu kepada para pedangan, agar kami bisa
Kabupaten Ngada telah berbicara dengan pihak pemerintah terutama
menetapkan tarif angkutan melalui dinas teknis terkait. Dengan demikian
dari dan menuju Pasar Baru semua persoalan yang dihadapi dan
Bobou, namun tarif yang disampaikan hari ini perlu ditananggapi dan
ada hanya sebuah slogan. ditindaklanjuti oleh Pemerintah”, demikian
Pasalnya, sampai dengan Kristo.
saat ini masih ada juga
angkutan yang nakal dan Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah
dengan sengaja memungut telah menetapkan tarif angkutan kota radius
di atas dari tarif yang telah satu sampai dengan 12 kilometer sebesar 4.500
ditetapkan Pemerintah. rupiah. Namun dalam praktiknya ada yang
memungut lebih dari tarif tersebut sehingga sangat
Besarnya pungutan memberatkan para penumpang, terutama para
tarif angkutan yang ada pedagang yang hendak berjualan di Pasar Baru
saat ini merupakan salah Bobou.***Klitus Ngael
satu pemicu rendahnya

22 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 23
Warta Utama 4 Warta Utama 4
Warta Utama 4

Bajawa, Warta DPRD mereka di gedung DPRD Ngada, Senin 5 Mei


2014 yang lalu.

F orum Komunikasi Masyarakat Ngada dan


Diaspora (FKMND) dan Perhimpunan
Mahasiswa Katholik Republik Indonesia
Calon Cabang Ngada (PMKRI), membentuk
Sekretariat bersama (Sekber) untuk mendampingi
Sebelum tiba di gedung DPRD Ngada, para
aktivis FKMND dan PMKRI mendampingi
sejumlah pedagang menuju Kantor Polisi,
Mapolres Ngada, guna menyampaikan pengaduan
perkara dugaan perbuatan tidak menyenangkan
para ibu pedagang ketika menyampaikan aspirasi dan dugaan ancaman kekerasan yang dilakukan

oleh oknum Satpol PP Ngada, beberapa hari Lebih lanjut, Doze menjelaskan bahwa status
sebelumnya. Pasar Inpres Bajawa adalah pasar rakyat,
Ketua FKMND, Fritz Doze di ruang rapat pasar tradisional. Lokasi dan kedudukannya
gedung DPRD Ngada menjelaskan bahwa diatur dengan Perda dan itu sah. Sementara,
langkah pendampingan yang digelar bersama pemindahan pasar ke Pasar Baru Boubou tidak
PMKRI merupakan sebuah wujud kepedulian dituangkan dalam bentuk Perda, hanya Instruksi
sosial kepada warga yang lemah dan rapuh atas Bupati. Instruksi Bupati mestinya mengacu pada
sebuah kondisi dan peristiwa yang menimpa ibu- Perda. Pemindahan pun menyisahkan sebagian
ibu pedagang yang mengalami peristiwa itu. pedagang dan malah menjadikan Pasar Inpres
hanya dikhususkan untuk menjadi pasar textil.
“Kami terpanggil secara kemanusiaan untuk
mendampingi ibu-ibu pedagang, karena sejak Selain itu, menurut pengakuan para pedagang,
hari kejadian mereka mendatangi kami dan demikian Doze, bahwa Bupati Ngada pernah
menyampaikan segala keluh kesah sebagai orang berjanji kepada pedagang memindahan Pasar ke
kecil yang menjadi korban perlakuan tidak Boubou untuk uji coba selama tiga bulan saja. Jika
manusiawi oleh oknum Satpol PP,”terangnya di tidak memberi keuntungan bagi pedagang,  maka
depan beberapa anggota dewan yang menerima akan kembali ke Pasar Inpres Bajawa. Tetapi
mereka siang itu. faktanya sampai saat ini hal itu tidak terbukti.

24 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 25
Warta Utama 4 Warta Utama 5
Warta Utama 5
Fritz Doze juga mengisahkan bahwa usai Menurut dua aktivis PMKRI ini, pemindahan
kejadian pengusiran dan pengerusakan barang pasar merupakan kesepahaman bersama yang
dagangan, pedagang mengadukan dugaan mengacu pada keyakinan-keyakinan atas asumsi
perbuatan melawan hukum oleh oknum Satpol Pemda kepada warga. Tetapi hal itu pun menjadi
PP Ngada ke Mapolres Ngada (3/5). Saat itu, persoalan, karena Bupati mengatakan kepada
sempat terjadi perang mulut antara oknum polisi pedagang bahwa pemindahan tersebut sebagai
dengan pedagang, karena sikap polisi yang dinilai uji coba, dan jika dalam waktu tiga bulan tidak “.. sepinya pembeli di Pasar 2014. Rombongan berarak dari Pasar Baru Bobou.
Baru Bobou disebabkan Kantor DPRD Ngada kurang Di Pasar Baru Bobou,
tidak kooperatif, mengulur-ulur waktu bahkan ada perkembangan positif, akan kembali ke Pasar
lebih pukul 10.00 pagi menuju rombongan wakil rakyat ini
memberi kesan tidak pasti menerima laporan Inpres Bajawa. Jika dilihat dari janji seperti ini, karena letak pasar yang
pengaduan dari para pedagang. PMKRI menilai, masa uji coba sudah melebihi jauh dari pemukiman
target dan kini memasuki lima bulan menuju enam penduduk. Selain itu,
Terhadap peristiwa ini, aktivis PMKRI, Frit bulan beroperasi di Pasar Boubou. Hasilnya, kata
sarana prasarana, terutama
Janga dan Ari Belo mengungkapkan, berdasarkan dia, warga pedagang menjerit dan bangkrut.
pengakuan para korban, ternyata dari belasan angkutan dari dan ke pasar
korban yang berada di tempat kejadian “Bagi kami, apapun bentuk aturan main di Bobou masih belum ditata
perkara   mengalami tindakan represif oknum negara ini, muaranya hanya satu, yaitu menciptakan dengan baik. Faktor lainnya
satpol PP Ngada, salah satu diantaranya adalah kesejahteraan masyarakat. Jika kebijakan itu tidak adalah semakin maraknya
seorang ibu yang sedang mengandung (hamil) menguntungkan warga pedagang, jangan banyak orang yang berjualan di
dan demi mencukupi pemenuhan ekonomi retorika basi lagi. Lihatlah mereka saat ini dan
depan rumah mereka sendiri
keluarga, ia turut menjual dagangan di Pasar apa yang menimpa mereka di lapangan. Revisi itu
Inpres Bajawa yang telah dilarang oleh Pemda kebijakan segera,” tambah Ari Belo. atau berjualan keliling.
untuk menjual sayur-sayuran. Akibatnya orang tidak lagi
Sementaara itu, Frit Janga, mengungkapkan berbelanja kebutuhan pokok
“Kami pun meneteskan air mata sedih, melihat bahwa   kondisi pasar di Boubou terisolasi harian di pasar Bobou....”
seorang ibu menangis haru sambil berkata, adik- dari konsumen. Dia meminta pemerintah
adik mahasiswa, saya ini seorang ibu hamil yang segera mengembalikan pedagang ke kondisi
menerima perlakukan kejam Satpol PP di Pasar normal di Pasar Inpres yang didukung dengan Bajawa, Warta DPRD
Inpres Bajwa. Saya melihat dengan jelas Pol PP pengawasan.***Klitus Ngael

K
itu mengambil parang dari mobilnya etua DPRD Ngada,
dan mendekati kami sambil membentak- Drs. Laurensius Pea
bentak dan merusak seluruh barang didampingi Wakil
jualan yang kami pajang saat itu. Saya saat Ketua, Paulinus No Watu, S.Sos
itu tidak tahu harus bagaimana,” kisah Ari dan sejumlah anggota DPRD
dan Frit kepada wartawan mengulangi Kabupaten Ngada melakukan
keluh kesah sang ibu pedagang. kunjungan ke Pasar Baru
Menurut kedua aktifis PMKRI ini, Bobou dan Pasar Inpres Bajawa,
peristiwa ini sebagai sebuah tragedi Senin (19/05). Kunjungan ini
bersejarah tentang hilangnya rasa merupakan tindak lanjut dari
kemanusiaan para abdi negara di Ngada. rapat dengar pendapat bersama
para pedagang di ruang rapat
DPRD Ngada pada awal Mei

26 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 27
Warta Utma 5

Di ujung akhir dari


berbagai keluhan
mereka, para pedagang
meminta kepada
anggota dewan
agar benar-benar
mendengarkan aspirasi
dan jerit hati mereka.
Mereka mendesak agar
secepatnya apa yang
mereka keluhkan itu
direalisasikan. Para
pedagang bahkan
menyarankan agar
mereka dapat berjualan
mulai menyusuri setiap los mereka jual. Banyak barang Keluhan lain yang
kembali di pasar lama,
dagangan yang ada di lokasi dagangan yang tidak laku. mengemuka adalah terkait
yakni Pasar Inpres
pasar dan berbicara dari hati Buntutnya mereka mengalami pembayaran listrik di Pasar
Bajawa.
ke hati dengan para pedagang kerugian, sementara di sisi Bobou. Menurut pengakuan
yang berjualan di sana. lain mereka harus menutupi para pedagang, awalnya
Menanggapi berbagai
Pantauan Warta DPRD Ngada, modal yang mereka pinjam Pemda Ngada menanggung
keluhan dan aspirasi
para pedagang sangat antusias dari koperasi atau lembaga biaya listrik di Pasar Bobou.
yang disampaikan
menyambut kedatangan keuangan lainnya sebagai Namun akhir-akhir ini biaya
oleh para pedagang,
anggota dewan sebab ini modal awal mereka berjualan. listrik dibebankan lagi kepada
Ketua DPRD Ngada,
merupakan kunjungan resmi pedagang pasar. Hal ini
Drs. Laurensius Pea
pertama yang dilakukan sejak Menurut mereka sepinya semakin membuat pedagang
menyampaikan terima
mereka mulai berjualan di pembeli di Pasar Baru Bobou kelimpungan, sebab dengan
kasih atas berbagai
Pasar Baru Bobou enam bulan disebabkan karena letak pasar kondisi pembeli yang sepi,
usul saran, keluh
yang lalu. yang jauh dari pemukiman keuntungan nihil, mereka harus
kesah dan masukan
penduduk. Selain itu, sarana juga menanggung beban biaya
yang telah diutarakan
Kepada pimpinan dan prasarana, terutama angkutan penerangan listrik.
oleh para pedagang.
anggota dewan yang hadir, dari dan ke pasar Bobou masih
Semua usul saran yang
para pedagang menyampaikan belum ditata dengan baik. Para pedagang juga
telah dikemukakan
berbagai kesulitan, kendala Faktor lainnya adalah semakin menyampaikan kondisi
menjadi bahan
dan permasalahan yang maraknya orang yang berjualan pasar yang sudah mulai
evaluasi bagi dewan
mereka hadapi selama enam di depan rumah mereka rusak. Beberapa sudut di los dan daging memang cukup Bahkan ada yang retakannya untuk melakukan
bulan berjualan di pasar sendiri atau berjualan keliling. penjualan ikan, misalnya, parah. Konstruksi tanah yang sudah sangat parah. Tidak saja koordinasi dengan Pemerintah
baru. Umumnya mereka Akibatnya orang tidak lagi lantai sudah mulai pecah tidak padat menyebabkan mengalami keretakan, tetapi guna menyelesaikan berbagai
mengeluhkan sepinya pembeli. berbelanja kebutuhan pokok dan tembok retak. Pantauan tanah turun dan berdampak tempat berjualan sudah ada persoalan yang ada. “Kehadiran
Hal ini berdampak sangat nyata harian di pasar Bobou. Warta DPRD Ngada, kondisi pada retaknya lantai yang ada. yang ambruk. kami hari ini adalah untuk
pada barang dagangan yang kerusakan di los penjualan ikan

28 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 29
Profil Profil

melihat langsung kondisi tutur Pak Lory di depan pada Anggota dewan menyusuri
bapa mama di sini. Kami pedagang. lorong-lorong lapak jualan para
sudah mendengar keluhan pedagang.
para pedagang ketika Setelah hampir dua jam lebih
menyampaikan aspirasi di berkeliling memantau kondisi Informasi yang menarik
dewan awal bulan ini. Hari ini pasar Bobou dan berbincang justru ditemukan di sini.
kami datang untuk melihat dari dari hati ke hati dengan para Menurut pengakuan para
dekat kondisi sesungguhnya. pedangan, rombongan anggota pedangan, mereka membuka
Apa yang telah disampaikan dewan melanjutkan pantauan los jualan atas ijin camat.
tadi menjadi catatan sangat ke Pasar Inpres Bajawa. Sama Untuk itu mereka menyetor
penting bagi kami untuk seperti di pasar Bobou, anggota uang sejumlah 3 juta rupiah ke
menentukan cara dan langkah dewan juga berbicara dari hati pihak kecamatan. Sedangkan
yang tepat bagi penyelesaian ke hati dengan para pedagang pembangunan los jualan
berbagai masalah yang ada”, di Pasar Inpres Bajawa. dikerjakan dengan uang

30 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 31
Warta Utama 5 Warta Utama 6
Warta Utama 6
Jumat-Sabtu (2-3/5/2014).
Mereka ingin mencaritahu
dan mendapatkan konsep
pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) yang diterapkan
di Kabupaten Ngada. Hal
itu mengemuka dalam
rapat bersama Pemerintah
Kabupaten Ngada dengan
sejumlah anggota DPRD
Kabupaten Gunung Mas di
ruang rapat bupati Ngada
(02/05/2014). Andar Ardi,
SE, Wakil Ketua DPRD
Gunung Mas, mengatakan
bahwa pilihan untuk belajar
dari Kabupaten Ngada terkait
pengelolaan PNPM merupakan
pilihan yang tepat karena
sendiri. Memang dalam dua berjualan. Karena itu mereka dipindahkan. Mereka ingin secara nasional Kabupaten
bulan terakhir belum ada berharap agar mereka bisa bersatu lagi.***Klitus Ngael Ngada sudah diakui sangat
pungutan pajak atas los jualan bersatu lagi dengan para Bajawa, Warta DPRD Ngada (DPRD) bersama Pemerintah berhasil dalam mengelola dan
yang ada. pedagang sayur yang telah Kabupaten Gunung Mas, menjalankan program PNPM.

Sama seperti para pedagang


di pasar Bobou, mereka juga
mengakui sepinya pembeli.
dipindahkan ke pasar Bobou.
Mereka merindukan kondisi
seperti sebelum sebagian
pedagang
P ada awal Mei yang lalu,
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
melakukan studi banding
(Stuba) di Kabupaten Ngada
selama dua hari terhitung
Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat

Kondisi ini memaksa beberapa


pedagang memilih untuk
pulang kampung dan
tidak lagi

32 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 33
Warta Utama 6 Warta Utama 6

(PNPM) telah beberapa kali diundang untuk menjadi Kabupaten Ngada merupakan oleh Pemkab Ngada.
tahun dilaksanakan di keynote speaker (pembicara kabupaten terbaik di Indonesia Komitmen pemerintah dalam
Kabupaten Ngada. Program utama) dalam seminar nasional dalam pelaksanaan program mengalokasikan anggaran
ini menjadi primadona PNPM di Jakarta untuk PNPM. juga sangat besar untuk
dalam hal penggalangan membagi pengalaman dan kiat- Menurut Andar, keberhasilan pembangunan infrastruktur di
partisipasi masyarakat dalam kiat mengelola program ini. pelaksanaan PNPM di desa. Jadi kami butuh konsep
pembangunan. Di Ngada, Kabupaten Ngada diketahui itu dari Pemerintah Ngada agar
program PNPM berjalan Keberhasilan ini tentu saat Pemkab Ngada kami bisa terapkan di Kabupaten
dengan sangat baik dan telah menjadi magnet yang bisa mempresentasikan konsepnya Gunung Mas," kata Andar.
diakui secara nasional sebagai menarik minat kabupaten lain dalam workshop nasional. Dalam kegiatan studi
pengelola PNPM terbaik untuk mencoba belajar cara Konsep yang dibangun oleh banding itu, rombongan dari
nasional. Tahun 2010 yang lalu, Ngada mengelola PNPM. Pemkab Ngada itu belum Gunung Mas memantau
Kabupaten Ngada meraih juara Tidak terkecuali, Kabupaten dilakukan oleh kabupaten beberapa lokasi yang menjadi
I Nasional dan meraih piala Si Gunung Mas, Kalimantan lain di Indonesia. sasaran program PNPM,
Kompak Award. Tengah. Hasil evaluasi koperasi, Unit Pengolahan
Hasil (UPH) kopi dan tempat-
Kiprah Kabupaten Ngada Andar mengatakan, DPRD tempat wisata. Mereka juga Gunung Mas merupakan
dalam pengelolaan Program dan Pemkab Gunung Mas Gunung Mas yang masih menemui masyarakat untuk pemekaran dari
PNPM mendapat apresiasi membutuhkan konsep atau berumur 12 tahun. mencaritahu Kabupaten
yang tinggi dari Pemerintah kiat-kiat dalam pelaksanaan Mereka memilih Kabupaten tingkat partisipasi Kapuas.
Pusat. Tidak heran, Bupati PNPM di Kabupaten Ngada Ngada sebagai tempat studi masyarakat Bupati
Ngada, Marianus Sae, beberapa agar diterapkan di Kabupaten banding (Stuba) karena dalam program
tersebut.
Kabupaten
Gunung Mas
merupakan

tingkat pusat, Kabupaten salah satu kabupaten di Provinsi Ngada, Marianus Sae, pada saat
Ngada menjadi kabupaten Kalimantan Tengah, dengan itu mengatakan, keberhasilan
terbaik seluruh Indonesia dalam jumlah penduduk 138. 930 dalam pembangunan sebuah
melaksanakan PNPM. jiwa. Luas wilayah 18.000 kabupaten tergantung
meter persegi dan memiliki komitmen pemerintah dan
"Kami kagum dengan pola 12 kecamatan dan  115 desa DPRD.
PNPM yang dilakukan serta 12 kelurahan. Kabupaten

34 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 35
Opini Opini
Opini
pendidikan politik masyarakat rutinitas politik yang diwariskan Orang-orang seperti ini bisa
kita masih sangat terbatas, itu. Kita selalu ikuti saja apa yang menjadi mentor pendidikan
itu juga tak bisa dipungkiri. dilakonkan oleh pendahulu. politik yang cerdas. Terutama
Akan tetapi kita tidak bisa Hampir tidak ditemukan pola memberi informasi politik
mempersalahkan masyarakat. baru untuk mendekonstruksi real sebab-akibat memilih
Model dan pola pendidikan pola usang. Sehingga, apapun politisi yang salah. Inilah yang
politik warga kita memang hasil aktivitas politik akan kita harapkan. Akademisi bisa
belum banyak memberi harapan selalu menumpuk kekecewaan. menjalarkan informasi politik
bagi semakin meningkatnya Sementara, dari cara kita yang jujur kepada warga.
momen dalam film itu membuka itu seperti tangan manusia
tingkat pemahaman warga berpolitik (pilkada-pileg) selalu Bersyukur, jika kampus-kampus
daya imajinasi saya. Ya, yang mengaduk busa sabun;
terhadap politik itu sendiri. saja mengulangi pola sama. Ia lokal siap memimpin tugas
tentang gelembung busa sabun menggelembungkan minat
sudah seperti refrein tetap dari mulia ini.
yang dimankan oleh Patrick politik warga yang sebelumnya
Simak saja. Setiap kidung politik lima tahunan kita. Selain akademisi, kita juga
dan membuat Spongesbob tampak adem-ayem.
menjelang pemilu, baliho mestinya banyak berharap pada
meradang.
menyebar di mana-mana. Stiker Lalu apa yang harus kelompok-kelompok sosial
Akan tetapi apa yang terjadi
caleg bertebaran dan menempel dilakukan? Menurut saya kita yang kritis. Asal saja kelompok
Busa sabun baru bisa setelah pesta demokrasi itu usai?
hampir di setiap sudut butuh orang-orang cerdas. sosial itu tidak ditunggangi
menggelembung membubung Ocong. Dunia seolah kembali
tempat. Itulah model dan pola Orang-orang yang memiliki kepentingan apa pun. Celakanya,
ke udara jika diaduk tangan. sepi dari hingar bingar politik.
pendidikan politik warga kita. komitmen tinggi untuk kadang setiap kelompok kritis
Jika tidak, maka ia hanya Seperti gelembung busa sabun
Politik baliho. Politik stiker. Pola pendidikan politik warga. seperti ini dinilai merongrong
kumpulan busa-busa kecil yang yang menguap bersama udara,
seperti itu sudah diwariskan. Mengharapkan sentuhan atau menggugat legitimasi
mengumpul menjadi satu, perbincangan seputar politik
Maka sekali lagi, masyarakat kita tangan pemerintah? Bisa saja itu pemerintah. Kritik sosial
membentuk gumpalan seperti pun ikut menguap bersama
tidak bisa dipersalahkan. dilakukan. Akan tetapi, jarang dinilai melawan pemerintah.
bunga ta’i kucing. waktu. Warga kembali tenggelam
ditemukan orang pemerintahan Masyarakat lalu terbelah. Jadinya
dalam rutinitas. Tidak ada
Rutinitas politik ini sudah yang punya niat murni. Selalu kita serba salah.
Seperti itulah pendidikan perubahan. Tidak ada yang baru.
menjadi pola. Warga tidak saja berekor pada kepentingan.
politik masyarakat kita. Seperti Bahkan tidak jarang, ada yang
belajar politik. Warga hanya Kalau begitu, siapa? Salah Bagaimana pun, kita
gelembung busa sabun. tenggelam dalam duka karena
bicara politik. Menggelembung satunya adalah grup akademisi. mendambakan warga yang

S
Perbincangan politik baru terlilit utang pasca pemilu.
ecara tak sengaja saya di saat pemilu, menguap Kelompok yang lebih kredibel. melek politik agar kelak mereka
menggeliat di aras bawah ketika Kasihan memang. Tetapi
ikut menikmati tontonan ketika pesta pemilu itu usai. Memang pilihan yang tidak menjadi cerdas dalam memilih,
musim kampanye pilkada itulah realitanya. Masyarakat
wajib anak saya, serial Politisi pun sama. Meski, sempurna. Tetapi ini sebuah cerdas membedah kebijakan
atau pileg tiba. Pada masa kita tidak dibekali pendidikan
Spongesbob. Bukan apa-apa. para politisi tidak menerima pilihan yang lebih baik dari publik, pintar menelaah agenda
menjelang pilkada, pileg dan politik yang cukup. Mereka
Terpaksa saya ikut menikmati, jika dicap demikian. Tapi, pilihan yang banyak tidak pembangunan, tidak mudah
pilpres masyarakat kita seolah lalu dicap sebagai floating mass
karena kehendak mereka dari input (proses awal) – baiknya. Akademisi tidak ditipu berbagai janji politik
tahu banyak tentang politik. (massa mengambang). Persis
jauh lebih besar dari niat saya throughput (proses menjadi) wajib orang yang duduk lewat baliho, stiker dan serangan
Perbincangan di warung kopi busa sabun. Menggelembung,
menonton berita. Ya, sudah. – output (proses hasil) tidak manis di dalam menara fajar. ‘Gelembung busa sabun’
pinggir jalan, di lorong ruang mengambang lalu hilang.
Saya ikut saja menikmati tingkah menunjukkan sesuatu yag baru. gading pendidikan. Meskipun, hanyalah mainannya anak-anak.
kerja bahkan di jalan pulang dari
konyol Spongesbob dan Patrick Selain, itu-itu saja. Ada pasang kelompok ini sudah seharusnya Maukah kita disamakan dengan
kebun semua berbicara politik. Fakta bahwa gegap gempita
di layar kaca. Tetapi justu di sini baliho, serangan fajar, dipilih, mengabdi untuk mendidik anak-anak? Tentu tidak.
Dengan mulut berbusa-busa. perbincangan politik di arus
ide saya terlecut. Sembari mata dan kecewa. politik cerdas kepada warga. Bisa Penulis: Redaktur Buletin Warta
Momen pemilu menjadi pelecut bawah hanya terjadi menjelang
menatap nanar ke layar, pikiran saja, orang berpendidikan di DPRD Ngada
semangat untuk berbicara pesta pilkada atau pileg, itu
saya justru menerawang. Sebuah Tidak ada koreksi atas desa.
tentang politik. Ya, momen tak terbantahkan. Fakta bahwa

36 Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014 37
Wara Utama 6 Lensa DPRD

..... dari halaman 35


"Sekuat apapun dan sejago apapun bupati kunjungan lapangan ke beberapa koperasi
mencari uang, tapi kalau komitmen dari lembaga dalam kota Bajawa. Salah satunya adalah
eksekutif dan legislatif tidak ada, maka mimpi kunjungan ke Koperasi Sangosay. Di Sangosay,
itu sia-sia. Pemerintah dan DPRD harus punya rombongan diterima oleh jajaran pengurus
komitmen yang sama," kata Marianus Sae. Kopdit Sangosay dan dilanjutkan dengan tatap
muka guna memberi gambaran perkembangan
Setelah melakukan pertemuan dengan Kopdit Sangosay serta bagaimana pengelolaan
Pemerintah Kabupaten Ngada, rombongan manajemen Kopdit Sangosay sehingga menjadi
anggota DPRD Gunung Mas melakukan Kopdit yang sukses.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunung
Mas, Kalimantan Tengah, Andar Ardi, SE
Selain kunjungan ke koperasi, memberikan cindera mata kepada wakil
rombongan juga melakukan kunjungan masyarakat Kampung Adat Bena. Foto:
Humas DPRD Ngada
ke obyek wisata Kampung Adat Bena. Di
tempat ini, decak kagum mereka tak bisa
disembunyikan menyaksikan Kampung
Adat Bena yang masih sangat natural,
tidak tersentuh arus jaman. Rombongan
diterima dengan tarian ja’i dan musik
suling dari kelompok masyarakat di Bena.
Mereka banyak berdiskusi dengan tokoh Sejumlah anggota DPRD
Anggo
ta
berpose DPRD Kabu
Kabupaten Gunung Mas, p
masyarakat Bena terkait sejarah kampung Tengah, menapaki anak tangg Kalimantan Huma bersama para aten Gunung
a berbatu di halaman Kampung s DPR
ketika melakukan kunjungan Adat Bena D Ngad penari ja’i Mas, Kalima
a di hala n
ke daerah itu dalam rangka studi man k tan Tengah, se
Bena dan bagaimana mengelola serta di Kabupaten Ngada awal Mei
yang lalu. Foto: Humas DPR
banding
D Ngada
ampun
g Bena jenak Ikut melebur dalam tarian
ja’i bersama warga. Foto: Hum
. Foto: Ngada as DPRD
merawat kampung adat ini sehingga tetap
lestari.***Klitus Ngael

Bobou beberapa
Menanggapi berbagai persoalan seputar Pasar Baru Pimpinan dan Anggota DPRD Ngada meninjau kondisi pasar
melakukan turba Salah satu sudut bangunan
bulan terakhir, Pimpinan dan Anggota DPRD Ngada yang sudah mulai rusak. Tampak lantai bangunan pasar sudah di lokasi pasar baru Bobou
yang
langsung kondisi tingkat kerusakannya sanga
ke lokasi pasar Bobou guna meninjau dan melihat pecah dan rusak parah. Foto: Humas DPRD Ngada t parah. Padahal, pasar ini
baru
ki salah satu los digunakan enam bulan lalu. Foto
pasar saat ini. Tampak Pimpinan DPRD Ngada memasu : Humas DPRD Ngada
Ngada
penjualan di pasar baru Bobou. Foto: Humas DPRD

Wakil Ket
Di bawah terik mentari mereka menjajakan dagangan mereka. Berharap ua
S.Sos berb DPRD Ngada, Paul
Ketua DPRD Ngada, Drs. ada pembeli yang menyambangi mereka dan membeli barang dagangan incang seriu inus No W
Laurensius Pea berbincang Raga, peda s atu,
dengan seorang pedagang. Foto empat mata mereka. Namun seperti yang tampak pada gambar, pembeli sepi. Foto: gang berbag dengan Bapak Mik
di Pasar Bo ai jenis obat hael

39
: Humas DPRD Ngada

38
Humas DPRD Ngada bou. Foto: untuk tana
Edisi XIIII, April - Juni 2014 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi XIIII, April - Juni 2014
Humas DPR
D Ngada
man

Anda mungkin juga menyukai