Anda di halaman 1dari 19

Dari Meja Ketua

Pembaca yang budiman,

Selamat berjumpa kembali bersama Warta DPRD Ngada.


Kami hadir kembali ke tangan Pembaca sekalian. Dalam edisi ini kami
S esuai amanat undang-undang, lembaga dewan memiliki tiga tugas dan fungsi utama yakni fungsi
legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Pelaksanaan atas ketiga fungsi ini membutuhkan
kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dari setiap wakil rakyat. Karena itu tidak heran, wakil
rakyat senantiasa belajar dan terus meningkatkan kapasitas dirinya, baik melalui bimbingan teknis
maupun melalui jalur-jalur informasi dengan mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan.
menyajikan informasi seputar pelaksanaan Kunjungan Kerja Anggota
DPRD Kabupaten Ngada.
Peningkatan kapasitas wakil rakyat, salah satunya, dapat dilakukan dengan belajar dari kondisi riil
Pada triwulan dua tahun 2015, tepatnya rentang waktu antara lapangan. Dengan melihat, merasakan dan mengalami langsung apa yang dialami wakilnya, anggota
bulan April sampai bulan Juni 2015 yang lalu, anggota DPRD Kabupaten dewan dipacu untuk mencari cara terbaik atau menemukan solusi atas kondisi yang dialami rakyat.
Ngada melakukan berbagai kunjungan kerja baik dalam daerah maupun ke Mekanisme seperti ini biasanya ditemukan dalam kegiatan kunjungan kerja yang sering dilakukan oleh
luar daerah. Melalui Buletin Warta DPRD Ngada edisi April sampai Juni anggota dewan. Kunjungan kerja adalah salah satu mekanisme kedewanan yang dimaksudkan untuk
2015 ini kami menyajikan kepada Pembaca sekalian catatan yang terekam menggali informasi, sekaligus sebagai media belajar.
dari kunjungan kerja dimaksud.
Pada periode triwulan dua tahun 205, tepatnya pada periode bulan April
Sesuai catatan yang terekam, Komisi I DPRD Kabupaten Ngada
melakukan kunjungan kerja ke Solo, Jawa Tengah. Sedangkan Komisi II
S elamat berjumpa kembali bersama
Warta DPRD Ngada. Kami hadir
kembali ke tangan Pembaca, dengan
sampai bulan Juni 2015, komisi-komisi pada lembaga DPRD Kabupaten
Ngada melakukan kunjungan kerja baik dalam daerah maupun ke
melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta dan melakukan konsultasi pada menyuguhkan informasi seputar berbagai luar daerah. Kunjungan kerja ke luar daerah lebih difokuskan pada
Kementerian PU dan Kementerian ESDM di Jakarta. Banyak persoalan aktivitas dan kegiatan yang dilakukan upaya untuk menggali kelebihan pada daerah lain sebagai sasaran
yang ingin dikonsultasikan melalui kunjungan Komisi II DPRD Ngada anggota DPRD Ngada selama periode kunjungan untuk diterapkan atau diaplikasikan di daerah kita.
kali ini. Sementara itu, Komisi III DPRD Kabupaten Ngada melakukan Triwulan Tahun Anggaran 2015 ini. Kita tentu sangat menyadari bahwa daerah kita masih perlu terus
kunjungan kerja ke PT. Indocom Cita Persada di Sidoarjo, Jawa Timur berbenah. Pengalaman yang baik di daerah lain dapat menjadi
dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur. Rangkaian sumber inspirasi bagi kita dalam upaya membangun dan
perjalanan kunjungan kerja itu kami sajikan dalam Buletin Warta DPRD
Ngada edisi ini.
DAFTAR ISI : mengembangkan daerah kita ke depan.

Sebagai Pimpinan DPRD, saya berharap agar hasil dari kunjungan


Kami berharap sajian kami kali ini dapat menambah wawasan dan
EDITORIAL : kerja yang telah dilaksanakan dapat membawa dampak yang
informasi Pembaca setia Warta DPRD Ngada. Segala saran dan kritikan - Esse est Co-Esse signifikan bagi daerah Ngada. Hasil dari kunjungan kerja dimaksud
Anda kami terima dengan senang hati. Sampaikan usul saran Anda ke hendaknya dicerna, didiskusikan dengan intens dengan
alamat Redaksi Buletin Warta DPRD Ngada, d.a Sekretariat DPRD WARTA UTAMA : Pemerintah melalui instansi terkait dan jika memungkinkan
Ngada, Jl. Soekarno-Hatta, Bajawa, Tlp. (0384) 21622, Handphone: Belajar Cara dapat kita agendakan pembahasannya dalam masa sidang
085337961980. Atau melalui email kami di setwanngada@gmail.com Mengolah Kopi Yang Benar kita selama tahun 2015 ini.
atau klitusngael179@gmail.com. Kunjungi juga web-blog kami di http://
Nikmatnya Kopi dan Coklat
dprdngadantt.blogspot.com di Puslitkoka Jember Dengan demikian kita berharap semua kinerja
kita dapat membawa hasil yang lebih maksimal
Akhirnya selamat menikmati sajian kami. Komisi II DPRD Ngada bagi masyarakat Ngada yang kita cintai.
Temui Kementrian PU dan ESDM
di Jakarta

Redaksi. Belajar Mengelolah Budaya Helmut Waso


dari Jogyakarta
Ketua DPRD Ngada

PELINDUNG/PENASIHAT: Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada, PEMIMPIN REDAKSI:


Kabag Humas Sekretariat DPRD Kabupaten Ngada, PENANGGUNGJAWAB UMUM :
Sekretaris DPRD Kabupaten Ngada, REDAKTUR PELAKSANA : Klitus Ngael, S.Fil & Carly
Siwemole, S.Sos, EDITOR REDAKSI : Corry Djawa, S.Sos, STAF REDAKSI : Echa Bano, SE,
Etty Mona, Ivon Djangga, VIGNET/KARIKATUR : Carly Siwemole, S.Sos, DISTRIBUTOR : Ivon Djangga, DESIGN/LAYOUT : Anang
2 Edisi 18
Choiri, PERCETAKAN : CV. Colony Printing & ,Binding,
April - JuniSidoarjo
2015 – Jawa Timur, Telp (031) 7008 4553 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 3
Editorial Editorial

sosial. Ia hidup dalam menjadi ukuran bagimu. melakukan kunjunga kerja tematik di Yogyakarta
kebersamaannya dengan Inilah prinsip dasar kehidupan sosial manusia. guna mempelajari pengelolaan budaya di sana.
orang lain. Untuk itu Ada-ku adalah ada bersama orang lain. Karena Rangkaian kunjungan kerja seperti ini
manusia harus menjalin itu maskim (tuntutan) utamanya adalah saling adalah media pembelajaran. (Daerah) kita

N o man is an island. Tak ada orang yang relasi yang harmonis dengan belajar. Tidak perlu malu atau minder kalau aku membutuhkan pengalaman dan keberhasilan
hidup seorang diri, ibarat sebuah pulau sesamanya. Jalan yang ditawarkan Marcel adalah memiliki keterbatasan, karena aku sadar bahwa (daerah) orang lain. Sebab, sekali lagi, ‘ada’
di lautan lepas. Hakikat keberadaan kesediaan dari setiap subyek untuk membuka diri keterbatasanku akan disempurnakan oleh aku-ku kita adalah ada bersama orang lain. Kelebihan
manusia adalah ada bersama orang lain. Hakikat bagi subyek yang lain (intersubjektif). yang lain. Sebaliknya tak perlu malu atau minder pada (daerah) orang lain dapat menjadi modal
manusia adalah ada bersama dengan yang lain. Para pemikir atau filsuf eksistensialis juga untuk menunjukkan kemampuanku, siapa pengembangan dan kemajuan (daerah) kita.
Kesadaran akan kelemahan kodrati bahwa kita meletakkan pemikiran dasar tentang eksistensi tahu hal itu bisa melengkapi kekurangan dari aku- Kita perlu belajar dari daerah lain. Kejujuran
tidak bisa hidup sendiri, merupakan panggilan manusia sebagai makhluk sosial. Ide dasarnya ku yang lain. pada keterbatasan daerah mendorong kita
untuk hidup bersama dengan orang lain di dalam adalah aku ada karena orang lain. Orang lain untuk terbuka terhadap berbagai kemajuan dan
masyarakat. Di tengah kebersamaan itu misi dan adalah “aku”-ku yang lain. Dengan demikian, aku Saling mengisi, saling belajar dan saling perkembangan daerah lain. Karena itu kita perlu
opsi menjadi mungkin. dan orang lain berada dalam satu tataran sosial menyempurnakan adalah prinsip dasar yang belajar dari mereka. Kita sesungguhnya memiliki
Namun di tengah pesatnya kemajuan ilmu yang sama. Tidak saling meng-atas-i atau mem- dipegang dalam ada bersama. Dalam bingkai kapasitas, antara lain sumber daya alam dan hasil
pengetahuan dan teknologi saat ini, individualism bawah-i, tidak saling mendegradasi atau pun pemikiran dasar inilah kita memahami dan daerah yang cukup melimpah. Namun kendala
menjadi jamur yang merusak kebersamaan. saling menguasai. Aku dan orang lain, sama dan memaknai rangkaian kunjungan kerja yang pengelolaan dan pemasaran hasil-hasil daerah
Masing-masing orang berpikir tentang dirinya sejajar. dilakukan wakil rakyat kita beberapa waktu yang maupun keterbatasan mengelola sumber daya
sendiri. Orang lalu terjebak dalam sikap egoisme lalu. Dengan bahasa yang lain, kunjungan kerja alam dan budaya yang ada membuat kita masih
diri. Sikap ini terbawa sampai pada pola pikir, Eksistensialisme menjadi dasar bagi seperti ini dapat kita sebut sebagai studi banding. belum sanggup menyejahterakan masyarakat kita.
pola hidup bermasyarakat dan pola berorganisasi. kehidupan sosial manusia. Hakikat ‘ada bersama Komisi-komisi DPRD Kabupaten Ngada
Ada kemerosotan tata nilai sosial. orang lain’ menuntut saya untuk belajar dari melakukan kunjungan kerja yang dikemas dalam Kita perlu belajar dari daerah lain. Kita harus
Di tengah kemerosotan itu, Gabriel Marcel, orang lain, menemukan nilai kemanusiaan dari bentuk Kunjungan Kerja Tematik. Komisi III jujur mengakui kelebihan daerah lain. Kelebihan
seorang filsuf eksistensialis, tampil sebagai suara sesama bahkan mencapai kesempurnaan hidup DPRD Kabupaten Ngada melakukan kunjungan mereka bisa menjadi berkat untuk mengisi
sang nabi yang ingin menyadarkan manusia akan bersama sesama. Pengakuan akan prinsip dasar kerja tematik di PT. Indocom Cita Persada – keterbatasan kita. Asal kita mau jujur dan berani
eksistensi hidupnya. Refleksi filosofis Marcel “sesama atau orang lain adalah ‘aku’-ku yang Sidoarjo dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao mengakui keterbatasan kita. Kita tentu berharap
terangkum dalam prinsip “ada selalu lain”, mendorong saya untuk menghormati dan (Puslitkoka) – Jember, Jawa agar hasil dari kunjunga kerja yang pernah
berarti ada bersama” (esse est memperlakukan orang lain seperti diriku sendiri. Timur. Sementara itu, dilakukan itu benar-benar membawa dampak
co-esse). Gabriel Marcel Maka kita mengenal kata-kata bijak, perlakukanlah Komisi II DPRD positif bagi masyarakat di daerah kita.
berusaha menyadarkan orang lain sebagaimana Anda memperlakukan Kabuapten Persoalannya, kita sudah terbentuk dengan
kembali manusia diri Anda sendiri. Atau pesan biblis N g a d a mental instan. Di era digital seperti sekarang
bahwa dirinya adalah yang mengatakan ukuran ini kita selalu berharap ada formula ajaib yang
makluk yang kau kenakan memungkinkan segala kebutuhan kita dapat
pada orang lain dipenuhi dalam waktu singkat. Kita mungkin
akan juga berharap, hasil yang diperoleh dari sebuah
kunjungan kerja dapat langsung diterapkan
segera setelah kunjungan itu berakhir. Padahal,
membangun sebuah sistem, tidak seperti
memakan cabai (atau lombok dalam bahasa
kita sehari-hari), pedasnya langsung terasa.
Butuh waktu, komitmen dan kepedulian untuk
membumikan ilmu yang didapat dari sebuah
kunjungan kerja.***Klitus Ngael

4 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 5
Warta Utama 1 Warta Utama 1

penjelasan yang disampaikan Branch Manager PT.


Indocom, dikatakan bahwa suplai kopi kepada PT.
Indocom berasal dari beberapa daerah yakni dari
Bajawa Flores dan dari daerah Jawa yakni dari daerah
Bondowoso, Situbundo dan Jember.

Kopi-kopi yang ada dilakukan beberapa tahap-


tahap dengan kadar airnya 12 %. Kemudian dilakukan
pemisahan antara kopi yang bijinya baik dan yang
rusak artinya yang cacat dalam biji kopi bisa seperti
biji berlubang, biji hitam, biji pecah, terdapat kotoran-
kotoran, dan lain lain).

Pada sesi diskusi beberapa anggota dewan meminta


penjelasan bagaimana cara mendapatkan biji kopi yang

Cita Persada, Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan


dilaksanakan selama sepekan pada awal Mei
2015. Rombangan Komisi III DPRD Kabupaten
Ngada diterima langsung oleh Branch Manager
PT. Indocom Cita Persada yang diawali dengan
sambutan dengan mengucapkan selamat datang
kepada rombongan.

Bajawa, Warta DPRD Romobongan Komisi III DPRD Kabupaten

D elapan orang anggota Komisi III DPRD


Kabuapten Ngada bersama instansi
teknis yakni Dinas P3 Kabupaten Ngada
melakukan kunjungan kerja di PT. Indocom
Ngada selanjutnya diarahkan untuk memantau
areal proses pengelolaan kopi yang diawali dengan
melihat dari dekat ruang laboratorium, gudang
penyimpanan dan ruang produksi kopi. Dalam

6 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 7
Warta Utama 1 Warta Utama 1

(proses secara alamiah). Proses-proses seperti ini akan memberikan hasil akhir/citarasa kopi yang
berbeda. Oleh karena itu PT. Indokom memerlukan dasar yang menjadi kemitraan bersama yakni
pemahaman yang sama dan dengan harapan untk mendapatkan kopi yang berkulaitas dari waktu ke
waktu.

PT. Indocom merupakan salah satu perusahaan pengolah dan pengekspor kopi yang cukup
ternama. Perusahaan ini mengekspor paling tidak 50 – 60 ton kopi sekali eksport. Sementara suplai
kopi masih sangat terbatas. Khusus untuk kopi dari Kabupaten Ngada, dikatakan bahwa saat ini yang
dikirim per musim panen hanya berkisar 100 – 200 ton. Itu artinya masih sangat kurang. Kendati
demikian, PT. Indocom mengakui bahwa kopi Bajawa adalah salah satu kopi terbaik. Beberapa waktu
yang lalu pemerintah Indonesia telah menetapkan Indikasi Geografis(IG) untuk daerah Bajawa. Hal
ini membuat kopi Bajawa layak disebut
sebagai kopi single origin.  Kopi Single
Origin  memiliki harga jual yang lebih
tinggi dibandingkan kopi yang berasal
dari banyak daerah lain. Kopi Flores
Pada sesi diskusi beberapa anggota dewan menjadi green bean. Buah kopi yang petik merah Bajawa menjadi salah satu kopi terbaik
meminta penjelasan bagaimana cara mendapatkan akan menghasilkan aroma dan rasa kopi yang kuat Indonesia.***Laporan Mundus Milo dan
biji kopi yang baik dan berkualitas sampai pada dan clean.Setelah terkumpul, kemudian di proses Afri Koe
tahap kopi tersebut siap saji. Dijelaskan bahwa menjadi green bean.
" Salah satu proses pengolahan kopi
biji kopi berasal dari buah kopi “petik merah”.
yang sudah mulai dilakukan oleh para
Artinya petani hanya memetik buah kopi yang Ada 3 metode yang umum di pakai oleh
petani kita di kampung-kampung. Kopi
telah matang saja. Kopi-kopi “buah merah” tadi petani yakni Wet Process (proses basah),  Dry
gelondongan (Foto5) digiling (Foto 6
kemudian dikumpulkan dan selanjutnya di proses Process, (proses kering) dan  Pulp Natural
dan 7) lalu disortir (Foto 8) sehingga
menghasilkan biji kopi yang baik untuk
selanjutnya dijemur dan dijual. Harganya
lebih bersaing." Foto: Dok. Bpk. Stanis
Fernandez, Dinas P3 Kab. Ngada.

8 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 9
Warta Utama 2 Warta Utama 2

jenis tanaman diantaranya lada, karet


dan lamatoro sebagai pelindung kopi.
Total luas areal kebun percontohan
ini mencapai 160 ha. Dijelaskan
bahwa untuk mendapatkan kopi yang
berkualitas maka diperlukan keinginan,
minat yang dapat menghasilkan kerja
nyata, sebab sama seperti manusia,
kopi dan kakao pun membutuhkan
perlakuan khusus mulai dari bahan
tanam, budidaya, perlakuan pasca panen
sampai dengan pengolahan produk.

Dijelaskan pula untuk mendapatkan


bibit pohon kakao menggunakan
cara generatif bisa dilakukan
dengan penyemaian biji buah coklat
kakao. Selain itu, pembibitan bisa
pula dilakukan secara vegetatif
dengan menggunakan teknik stek
maupun okulasi. Dari beberapa
cara pengembangan bibit kakao
dilakukan pemisahan menurut cara
pengembangannya. Namun sebelum bisa
ditanam di lahan, bibit tanaman coklat
tersebut sebaiknya sudah berusia 4-5
bulan dengan tinggi pohon 50-60 cm.
Helaian daun pada bibit paling tidak
sudah berjumlah 20-40 helai dengan
minimal daun tua berjumlah 4 helai.
Batang harus berdiameter 8 mm dan
bibit tersebut harus dalam keadaan
sehat.
Bajawa, Warta DPRD dengan perkenalan baik dari Anggota DPRD Jumlah bibit yang diperlukan

M asih dalam rangkaian kunjungan kerja


Komisi III DPRD Kabupaten Ngada,
guna menambah wawasan dan pengetahuan
dengan rombongan maupun para pegawai yang
ada dilingkup Puslitkoka yang terdiri dari 35
peneliti dan 300 pegawai. Kemudian dilanjutkan
dalam budidaya coklat sangat
tergantung pada luas lahan serta jarak
tanam yang dipilih. Jarak tanam perlu
terhadap komoditi kopi dan kakao, maka kunjngan dengan kunjungan ke kebun percontohan, pabrik dipertimbangkan dengan baik dengan
kerja juga diulakukan di Pusat Penelitian Kopi pengolahan biji kopi dan kakao. melihat jenis tanah serta iklim di
dan Kakao (Puslitkoka) di Kabupaten Jember, Kepala Balai Penelitian melakukan penjelasan are penanaman. Sebagai contoh, bibit
Provinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Mei sampai langsung di lokasi kebun percontohan kopi sejumlah 1.650 batang diperlukan untuk
dengan 8 Mei 2015. Kegiatan tersebut dimulai robusta yang dikombinasikan dengan berbagai setiap hektar lahan jika jarak tanam yang

10 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 11
Warta Utama 2 Warta Utama 2

dipilih adalah 5 x 5 m, bibit yang diperlukan hanya 400 batang. yang handal produktif dan inovatif dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi yang terkait
dengan komoditas kopi dan kakao”, Puslitkoka Jember juga memberikan pelatihan bagi para petani
Sedangkan pembibintan kopi sangatlah muda karena dari riset yang dilakukan daun dapat kopi dalam bidang teknik budidaya dan pengolahan kopi serta industri hilir kopi.
mengasilkan berjuta-juta bibit sedangkan kako didapatkan dari kelopaknya dengan menggunakan Misi utama Puslitkoka adalah, pertama, melapor kemajuan industri kopi dan kakao; kedua,
metode three in one. mendampingi mitra pelaku usaha dan pemerintah dalam mengembangkan inovasi teknologi baru; dan

Mengenal Puslitkoka Jember ketiga, menyediakan informasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan daya
saing.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember berada di Jember, Jawa Timur. Puslitkoka Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) adalah salah satu dari lembaga penelitian
memiliki 35 peneliti dan 300 pegawai. Dengan visi “Menjadi lembaga penelitian bertaraf internasional di  Indonesia  yang berada dibawah naungan  Lembaga Riset Perkebunan Indonesia  –  Asosiasi

12 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 13
Warta Utama 2 Warta Utama 2

Penelitian Perkebunan Indonesia  (LRPI kakao secara profesional sekaligus memberikan


– APPI) yang mendapat mandat untuk sentuhan inovasi bagi para petani dan masyarakat.
melakukan penelitian aspek  agribisnis  untuk Dijelaskan juga bahwa varietas kopi arabika
komoditas  kopi  dan  kakao, mulai dari bahan berdasarkan kondisi lingkungan tumbuh sebagai
tanam,  budidaya, perlakuan pascapanen sampai berikut :
dengan pengolahan produk. Untuk dapat menarik
minat maka Puslitkoka menjadikan perkebunan No Kondisi Lingkungan Varietas
ini sebagai tempat/eko wisata yang ramah 1 Tinggi tempat > 700 m dpl S 795
lingkungan juga edu wisata. 2 Tinggi tempat > 1000 m dpl S 795
• Tanah subur Adungsari 1
Di hadapan rombongan Komisi III Sigarar Utang
DPRD Kabupaten Ngada, Kepala Puslitkoka • Tanah kurang subur S 795
menjelaskan bahwa sebagai instansi yang fokus 3 Tinggi tempat > 1000 m dpl S 795
melakukan penelitian dalam pengembangan • Tanah subur Adungsari 1
komoditi kopi dan kakao, Puslitkoka juga • Tanah kurang subur S 795
memberikan pelayanan jasa berupa pelatihan- Di akhir diskusi, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Ngada, Bapak Mari Yohanes, S.Sos menyampaikan
pelatihan bagi para petani maupun masyarakat Di akhir diskusi, Ketua Komisi III DPRD ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan staf di lingkup Puslitkoka atas kerjasama selama ini. Lembaga
umum untuk meningkatkan keterampilan dan Kabupaten Ngada, Bapak Mari Yohanes, S.Sos DPRD Ngada berharap agar komitmen yang sudah dibangun bersama Pemerintah Kabupaten Ngada
pengetahuan tentang pengolahan kopi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang disertai dengan pelatihan-pelatihan baik kepada dinas teknis maupun kepada masyarakat secara
langsung tetap terjalin untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Ngada dengan
mengutamakan penyamaan pemahaman sehingga produksi kopi maupun kakao semakin meningkat
dari tahun ke tahun.

Setelah sesi diskusi, rombongan selanjutnya diajak untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi
proses produksi kakao. Rangkaian perjalanan itu terekam dalam gambar-gambar berikut ini.***Laporan
Mundus Milo dan Afri Koe

14 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 15
Warta Utama 2 Warta Utama 2

16 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 17
Wata Utama 2 Warta Utama 2

Komisi II DPRD Kabupaten Ngada mengeluarkan Mok, ruas jalan Ngusumana menuju Alowulan, ( dalam meredam gejolak sosial ), pengadaan
beberapa rekomendasi penting sebagai berikut : gorong-gorong di Ruki dan penanganan tanah pipa karet PE di desa Malanuza I (dampak dari
Pertama, komisi merekomendasikan kepada longsor belakang SMA Regina Pacis, di kali panas bumi ), penanganan gorong-gorong pada
pemerintah agar pola penanganan bencana Pajomada-Kelurahan Ngedukelu, longsoran di ruas jalan dari Lindi menuju Kampung Ruping
lebih mengutamakan pendekatan prefentif atau Kelurahan Lebijaga RT. 13 Lingkungan 2, tembok Mok, ruas jalan Ngusumana menuju Alowulan,
pengurangan resiko bencana daripada harus penyokong lapangan bola kaki Desa Tarawaja. gorong-gorong di Ruki dan penanganan tanah
menggunakan pendekatan kuratif. Hal ini perlu longsor belakang SMA Regina Pacis, di kali
didukung dengan data-data yang akurat terkait Pajomada-Kelurahan Ngedukelu, longsoran di
dengan daerah-daerah potensial rawan bencana. Kelurahan Lebijaga RT. 13 Lingkungan 2, tembok
penyokong lapangan bola kaki Desa Tarawaja.
Kedua, kerjasama lintas sektor perlu dilakukan
dalam rangka pengetatan larangan pembangunan Selain rapat kerja membahas bencana alam,
rumah dan fasilitas lainnya oleh masyarakat pada Komisi II pada kesempatan yang sama juga
daerah rawan bencana. membahas anggaran Pemilukada bersama KPUD
Ketiga, pada masa sidang berikutnya Pemerintah Kabupaten Ngada. Turut hadir pada kesempatan
perlu mengalokasikan anggaran untuk itu dari KPUD Ngada adalah Ketua KPUD Ngada,
pembangunan dan rehabilitasi beberapa saluran Thomas M. Djawa dan lima orang komisioner
primer dalam kota Bajawa yakni Padhawoli, KPUD Ngada.
belakang SMAK Regina Pacis – Boripo - Waewoki, Terhadap anggaran pelaksanaan Pemilukada di
Pasar – SMPN 2 Bajawa menuju Bobou, belakang Kabupaten Ngada, setelah melalui proses diskusi
Lekosoro menuju Bobou, saluran dari Lapangan bersama KPUD Ngada maupun Dinas PPKAD
Kartini - ruas Karmel ke arah Waewoki. Kabupaten Ngada, Komisi II DPRD Ngada
mengeluarkan dua rekomendasi penting.
Keempat, Pemerintah harus mengambil Pertama, pengalokasian anggaran untuk kegiatan
sikap tanggap dan cepat menanggapi dan Pemilukada Kabupaten Ngada yang dilaksanakan
menindaklanjuti laporan kejadian bencana oleh KPU Kabupaten Ngada dilakukan secara
alam yang disampaikan masyarakat yang harus selektif dan efektif sampai dengan dikeluarkannya
didahului dengan survei teknis di lapangan. penetapan UU Pemilukada yang sudah direvisi.
Untuk menghindari terjadinya bencana Kedua, komisi mendukung sepenuhnya dari
yang lebih luas dapat dilakukan baik dengan aspek penganggaran terhadap KPU dalam
menggunakan bronjong, aramco, buiss beton penyelenggaraan Pemilukada agar dapat berjalan
maupun dengan menggunakan dana tanggap dengan lancar dan efektif. Oleh karena itu
darurat sesuai ketentuan perundang-undangan komisi merekomendasikan kepada pemerintah
yang berlaku. Terkait dengan hal dimaksud bahwa sekiranya Perubahan Regulasi tentang
komisi merekomendasikan kepada Pemerintah Pemilukada berdampak pada ketidakcukupan
untuk melakukan penanganan terhadap kejadian- dana dari total alokasi dana 12,5 milyard yang
kejadian bencana berikut ini: Pembangunan sudah dicadangkan oleh Pemerintah Daerah
bak air di kompleks SMPK Soepra Mataloko Kabupaten Ngada maka Pemerintah dan Dewan
( dalam meredam gejolak sosial ), pengadaan perlu melakukan komunikasi dan koordinasi
pipa karet PE di desa Malanuza I (dampak dari terkait penambahan anggaran dengan menempuh
panas bumi ), penanganan gorong-gorong pada mekanisme kedewanan sesuai dengan Perundang-
ruas jalan dari Lindi menuju Kampung Ruping undangan yang berlaku.***

18 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 19
Warta Utama 2 Wata Utama 2

20 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 21
Warta Utama 3 Warta Utama 3

Pekerjaan Umum, c.q. Ditjen Sumber Daya Air adalah terkait Kabupaten Ngada sangat minim. Oleh karena itu,
di Jakarta. Rombongan dipimpin oleh Ketua pembangunan mungkin ada program yang dicanangkan oleh
Komisi II DPRD Ngada, Kristoforus Loko, bendungan Pemerintah Pusat sehubungan dengan hal ini.
S.Fil. Rombongan diterima dan bertatap muka Mokamie di Selama ini yang terjadi perencanaan dari Propinsi
dengan Kasubid Sumber Daya Air beserta Kecamatan tidak sinkron dengan program di tingkat daerah
beberapa staf. Rangkaian acara tatap muka Golewa kabupaten.
dan diskusi diawali dengan sapaan-sapaan dan Selatan.
perkenalan. Selanjutnya, Kasubid Sumber Daya Selanjutnya Setelah ditambahkan beberapa anggota
Air Kementerian PU mempersilahkan anggota Ketua Komisi II yang lain, Ketua Komisi II memberikan
• Terkait kelanjutan pembangunan Bendungan DPRD Ngada untuk menyampaikan maksud Komisi kesempatan kepada Kasubid sumber Daya Air
Mokamie di Kecamatan Golewa Selatan Dan kunjungan kali ini. II untuk menanggapi berbagai masukkan dan
terkait pembangunan pembangkit tenaga listrik pertanyaan tersebut.
• Tenaga Surya dan Pembangunan PLTP Daratei Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ngada,
Mataloko Kristoforus Loko, S.Fil mengatakan bahwa Kasubid Sumber Daya Air mengatakan
maksud kedatangan Komisi II ke Ditjen Sumber bahwa, sebetulnya Kementrian PU baru defenitif
Bajawa, Warta DPRD Daya Air ini, berkaitan dengan beberapa aspirasi selama 2 hari. Dalam rencana, Kementrian PU

K omisi II DPRD Kabupaten Ngada


melakukan kunjungan kerja ke Kementerian
yang ditampung dari masyarakat Ngada. Salah
satu permasalahan pokok yang disampaikan
akan membentuk Direktorat baru yang khusus
menangani bendungan dan air baku. Dalam
perencanaan Tahun Anggaran 2015 ini, akan
dibangun 65 waduk di seluruh Indonesia. Untuk
NTT fokus kementrian adalah
penyediaan air baku. Khusus di
DPRD Ngada memberikan kesempatan kepada Ngada akan dibangun 7 embung,
anggota Komisi II untuk menyampaikan maksud dan rehab 3 embung. Mengenai
kedatangan pada waktu itu. air baku, menurutnya harus
berdasarkan integrated program.
Dorothea Done, S.Sos, selaku Wakil Ketua Hal ini diatur dalam UU no
Komisi II DPRD Ngada menambahkan bahwa 23/2003 tentang Irigasi.
persoalan lain yang juga dihadapi secara riil oleh
masyrakat Ngada saat ini adalah masalah abrasi di Setelah memberikan
pesisir pantai. Penanganan daerah pantai selatan penjelasan dan
Kabupaten Ngada sangat dibutuhkan. Karena di masukkan kepada
daerah tersebut, tingkat abrasinya sangat tinggi. Komisi II DPRD
Jika mungkin bisa diberikan perhatian lebih oleh Kabupaten
Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Ngada, Kasubid
PU dan Dirjen Sumber Daya Air. Ditambahkan menyampaikan
juga bahwa abarasi yang sangat tinggi itu bahkan limpah terima
sudah mencapai pemukiman warga setempat. kasih atas
kunjungan
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Komisi II itu.
Kabupaten Ngada, Bapak Hermenegildus Fua, Diharapkan
SE menambahkan bahwa sumber air baru di adanya

22 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 23
Warta
Profil Utama 3

komunikasi yang berkesinambung antara DPRD Daerah Cikini. Pada saat itu rombongan diberi Selanjutnya, Beliau mengatakan bahwa
dan Kementrian untuk menjawabi berbagai kesempatan untuk bertatap muka dengan Panas Bumi Daratei Mataloko merupakan
permasalahan yang ditemukan di masyarakat. Dirjen RBTKE. Ketua Komisi II DPRD Ngada, sumber daya daerah Ngada. Apakah tidak
Komisi II DPRD Kabupaten Ngada melalui Kristoforus Loko, S.Fil, pada tempat pertama ada kebijakan tentang profit sharing dari
Ketua Komisi II, Kristoforus Loko, S.Fil, juga menyampikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian
menyampaikan ucapan limpah terima kasih Dirjen yang telah berkenan menerima kunjungan ESDM.
kepada Kasubid bersama staf, yang meluangkan Komisi II DPRD Ngada.
waktu untuk menerima kunjungan Komisi II Dirjen menjawabi berbagai pertanyaan Komisi
DPRD Ngada tersebut. Selanjutnya, Bapak Marsel D. Nau, II DPRD Kabupaten Ngada. Menurutnya, masalah
selaku Wakil Ketua Komisi II DPRD Ngada Panas Bumi Daratei Mataloko ini sudah sering
Selain melakukan konslustasi pada Kantor melanjutkan bahwa kedatangan Komisi II dibicarakan. Bahkan keluhan masyarakat setempat
Kementerian PU, rombongan Komisi II DPRD DPRD Ngada pada kesempatan tersebut, pada sempat masuk ke media nasional yang menyebabkan
ngada juga melakukan konsultasi pada Kantor substansinya ingin mempertanyakan pola Kementrian ESDM memberikan perhatian khusus
Direktorat Panas Bumi yang bertempat di penanganan Panas Bumi Daratei Mataloko. menyangkut hal ini.

Menurutnya, Pemda Ngada sudah berjanji


untuk membebaskan lahan Daratei. Namun
hingga saat ini pihak kementrian belum
mendapatkan informasi yang jelas,
menyangkut Daratei. Mengenai panas
bumi ini, Pemerintah
Pusat sementara
menggodok
UU

yang baru. Pihak


Kementrian
juga sedang
menyusun Peraturan
Pemerintah tentang Bonus
Produksi untuk menjawabi
pertanyaan mengenai
profit sharing tadi.
Peraturan Pemerintah
ini juga nantinya

24 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 25
Warta Utama 3 Warta Utama 3

akan mengatur prosedur pelelangan mengatakan bahwa hingga saat ini, Daratei belum ada pengelola. Oleh karena itu, Kementrian
penugasan dan lain sebagainya. memberikan tanggungjawab kepada PLN untuk mengelolanya sejak 1 Januari 2015, sedangkan
Kementrian berharap Bonus Produksi akan langsung dibayarkan sebagai PAD. Hal ini bisa menjawabi kewajiban-kewajiban
Perautaran Pemerintah ini PLN kepada Daerah Ngada. Dilanjutkan bahwa kapasitas Daratei Mataloko bisa mencapai 60
akan ditindaklanjuti oleh MW. Semetara untuk seluruh daratan Flores, hanya dibutuhkan 50 MW. Nantinya Daratei akan
Pemerintah Daerah dikelola oleh pihak ketiga seperti Chevron di Sukabumi. Dimana Chevron mengelola panas bumi
dalam bentuk Perda. dengan sangat professional. diharapkan nanti pengelola Daratei bisa sangat
professional.***Laporan Carly Siwe
Menjawabi
pertanyaan tentang
pengelola Daratei,
pihak Kementrian

26 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 27
Warta Utama 4 Warta Utama 4

Kunjungan kerja tematik di Jogjakarta dilaksanakan tanggal 16 sampai 22 Juni 2015 di Yogyakarta.
Kunjungan kerja dilaksanakan pada 3 tempat yaitu Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewah
Yogyakarta, Desa Wisata Tembi dan Keraton Yogyakarta.

Pada saat kunjungan di Dinas Kebudayaan Propinsi


Daerah Istimewah Yogyakarta, rombongan anggota
Bajawa, Warta DPRD Apa strategi yang mereka kembangkan sehingga DPRD Kabupaten Ngada diterima oleh Kepala

J ogjakarta. Siapa yang tak mengenal kota ini?


Selain sebagai salah satu daerah istimewa di
Indonesia, Jogjakarta juga dikenal sebagai kota
budaya dan aspek-aspeknya bisa menjadi
pendapatan asli daerah yang menjanjikan? Inilah
yang menjadi dasar pemikiran bagi Anggota
Bidang Tradisi Seni dan Film juga Kepala Bidang
Rekayasa Budaya. Pertemuan diawali dengan
Penyampaian dari Ketua Komisi II DPRD
pelajar dan kota budaya. Warisan budaya berupa DPRD Kabupaten Ngada untuk melakukan Kabupaten Ngada berkaitan dengan maksud
Keraton, menjadikan Jogjakarta sebagai salah kunjungan kerja tematik ke Jogyakarta. kunjungan kerja.
satu kiblat pengelolaan dan penelitian tentang
budaya, baik yang dilakukan para peneliti, Kunjugan kerja ini pun berpijak pada Selanjutnya Kepala Bidang Tradisi Seni dan
mahasiswa, pelajar maupun daerah-daerah lain di pembangunan di bidang kebudayaan untuk Film menyampaikan beberapa informasi
Indonesia. pencapaian 9 hal NAWACITA JOKOWI-JK seputar aset wisata budaya di Jogjakarta
Bagaimana Jogjakarta mengelola asset sehingga hasil dari kunjungan ini diharapkan antara lain Keraton dan Puro
budayanya sehingga menjadi salah satu dapat dijadikan acuan dalam penetapan Pakualam yang memiliki adat
kiblat para penikmat kebijakan anggaran di dan tradisi. Disamping
budaya ataupun bidang kebudayaan di itu juga banyak
wisatawan? Kabupaten Ngada. kesenian dan
tradisi dan

28 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 29
Warta Utama 4 Warta Utama 4

yang tak kelihatan (karakter). memadai. Dijelaskan bahwa sampai dengan


Dari sisi kebijakan, Pemprov Daerah tahun 2013 anggaran di bidang kebudayaan
Istimewa Yogyakarta mengedepankan prinsip masih menggunakan APBD. Sedangkan mulai
keselarasan hubungan Tuhan dan manusia juga tahun 2014 anggaran dari pusat sudah mulai
program selendang sutra. Kebijakan seperti ini dialokasikan kepada Pemprov. DI Yogyakarta
menjadi benteng pelindung kebersamaan antar untuk mengembangkan pilar kebudayaan,
warga Yogyakata sehingga tidak ada kericuhan dengan total anggaran sebesar 500 milyard
antar warga masyarakat. Yogyakarta kemudian rupiah per tahun.
dikenal sebagai kota yang aman, ramah dan
berbudaya. Pemerintah Daerah selalu melibatkan Sedangkan terkait dengan program dan
perwakilan mahasiswa dari daerah masing- kebijakan nasional yang tertuang dalam
masing dan mereka diikut sertakan dalam NAWACITA, Daerah Istimewa Yogyakarta
kegiatan budaya. memiliki program dan kegiatan pendidikan non
formal yang diikuti oleh para yang tergabung
Sementara itu, Kepala Bidang Nilai Budaya dalam komunitas-komunitas budaya. Juga ada
Pemprov DI Yogyakarta menjelaskan tentang permainan dan lagu dolanan anak dan kesenian.
beberapa dasar hukum bagi pengelolaan Selain sebagai tontonan, atraksi budaya berupa
kekayaan budaya di Yogyakarta. Dijelaskan permainan anak seperti ini juga sebagai tuntunan
bahwa ada Peraturan Daerah yang mendukung dan tatanan.
nilai-nilai budaya yaitu Perda Nomor 4 Tahun
2011 tentang Nilai Budaya, Perda Nomor Desa Wisata Tembi
5 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan yang bernilai budaya dan ada
juga Perda khusus tentang Bahasa Daerah,
dimana pada setiap hari Jumad aparat Pemda
menggunakan bahasa daerah dan penggunaan Setelah seharian berdiskusi seputar kebijakan
pakaian daerah. pengelolaan budaya, rombongan Anggota
DPRD Kabupaten Ngada kemudian melakukan
Selain Peraturan Daerah, juga ada Peraturan kunjungan lapangan di Desa Tembi. Desa ini
Bupati tentang kawasan cagar budaya yang merupakan salah satu desa Wisata di Yogyakarta.
salah satu poin pentingnya adalah bahwa
masyarakat dilarang merubah bangunan yang Jarak ke Desa Wisata Tembi sekitar 8,5 km
bernilai budaya. Peraturan Bupati juga mengatur dari Yogyakarta. Desa ini diresmikan tanggal
penggunaan gending-gending ketika menerima 27 September 1975. Dengan luas wilayah 84
tamu daerah untuk mempertahankan nilai ha terdiri dari 60 ha adalah sawah dan 24 ha
budaya. Bahkan, lebih jauh lagi, terdapat animasi merupakan area pemukiman, Desa Tembi
tokoh wayang kulit yang menceritakan nilai-nilai sesungguhnya lebih tepat dikenal sebagai daerah
kejujuran, lomba menulis cerita, lomba bicara pertanian. Mayoritas masyarakatnya memang
bahasa daerah dan temu sastrawan daerah. petani. Akan tetapi desa ini dinobatkan sebagai
Semua kebijakan dan program di bidang Desa Wisata karena masyarakat memiliki
kebudayaan didukung oleh anggaran yang cukup

30 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 31
Warta Utama 4 Pimpinan dan Seluruh Anggota DPRDWata
Ngada
Utama 6
Serta Staf Sekretariat DPRD Ngada
kreativitas untuk menjadikan areal pertanian itu menjadi daya tarik wisata tersendiri. Selain itu,
dan
menjadi daya tarik wisata. tradisi dan budaya wayang golek, gejok lesong
(kegiatan ibu2 menumbuk padi), kesenian
Kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Ngada
Daya tarik wisata Desa Tembi adalah adanya angklung, kerajinan rakyat berupa keramik

Digahayu ke-70
homestay yang dibangun masyarakat setempat tembikar adalah aneka kesenian yang selalu
berbentuk tradisional dengan harga 300.000 – ditampilkan ketika para pengunjung melakukan
500.000/malam. Selain itu, terdapat berbagai kunjungan ke desa ini. Desa wisata Tembi ini
kerajinan rakyat yang dipamerkan kepada mendapat bantuan dari PNPM mandiri sebanyak
wisatawan. Dukungan masyarkat terhadap 3 kali dan digunakan untuk kebutuhan desa
pengembangan wisata sangat kuat. Di Desa wisata.
Tembi, terdapat areal outbond yang menjadi
tempat kegiatan berbagai kalangan. Setelah melakukan kunjungan ke Desa Wisata

Lingkunan atau areal persawahan dikelola


dan dikemas dengan sangat apik sehingga bisa
Tembi, rombongan anggota DPRD Ngada juga
melakukan kunjungan ke Keraton Yogyakarta. REPUBLIK
INDONESIA

Ketua
Helmut Waso

Wakil Ketua Wakil Ketua


Yoseph Bei, A.Md Selly Raga Tua, S.Pd, M.Sc

Sekretaris Dewan
M. Metodius Reo Maghi, SS, M.Si

32 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 33
Budaya Budaya

K ebudayaan

manusia.
kebudayaan
adalah
hasil karya cipta
Setiap
menyiratkan
pemikiran, gagasan,tindakan
dan ciptaan komunitas
pemiliknya. Kebudayaan
tidak dapat dipisahkan dari
manusia karena manusia
adalah instrument utama bagi
kebudayaan itusendiri. Makna
dan ideology kehidupan
manusia dapat dilihat dari apa
dan seperti apa kebudayaan
yang dibentuknya. Ciri,
karakter, kearifan, tata-krama,
sopan santun komunitas
manusia adalah kebudayaan.
Manusia adalah potret
kebudayaan dan kebudayaan
adalah citra dari manusia
pemiliknya.

Setiap kebudayaan memiliki
bentuknya masing-masing.
Sebagai bentuk kebudayaan
orang Ngada khusunya
etnis Bajawa,  Ja’i  menjadi
hal yang dibanggakan dan
dipertahankan dari masa
kemasa.  Ja’i  berasal dari
bahasa daerah Bajawa yang
berarti menari. Hal ini tidak
berarti bahwa semua tarian
(menari) dari daerah tersebut
disebut  Ja’i.  Ja’i memiliki
bentuk dan model tersendiri.

bersambung ke hal 38 ...

34 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 35
Oase Oase

menghujankan pertanyaannya
kepada anak muda itu, katanya
lagi, “Saya punya tangan yang
tampar kau ini terbuat dari daging
dan tulang to?” Anak muda itu

A
mengangguk. “Lalu kau punya pipi
da seorang Anak muda yang pintar lentera). Ketika ia menanyakan 3 pertanyaan “Pertanyaanmu nomor satu sekarang
itu tebuat dari daging dan tulang
dan cerdas lagi. Ia sudah menamatkan pemungkasnya kepada orang tua itu, sang terjawab. Tuhan itu tidak kelihatan tetapi
juga to?” Sekali lagi anak muda itu
kuliah yang mempelajari tentang ilmu orang tua itu terkejut dan merasa bingung kita merasakan kehadiran – Nya dalam
menggangguk. “Kenapa kau rasa
ke-Tuhan-an. Karena merasa dirinya sudah dengan pertanyaan-pertanyaan yang pengalaman kehidupan kita”. Anak
sakit? Sama halnya setan yang
terlalu pintar, dia mulai menghubungkan segala disampaikan anak muda itu. Dalam hatinya, Muda itu mendapat pukulan telak
diciptakan dari api pasti
sesuatu dengan Logika (berpikir rasional), orang tua itu merasa sedih bercampur kecewa, atas pertanyaannya.
merasakan sengsara dalam api
termasuk tentang Tuhan. Dia senatiasa dan beranggapan bahwa anak muda ini tengah
neraka. Karena Tuhan tidak
mengajukan 3 pertanyaan kepada para dirasuki setan. Orang tua itu melanjutkan
mungkin sebodoh kau yang
dosennya (profesor, doktor), dan kepada siapa katanya, “Apakah tadi malam
manusia ini, menciptakan api
pun yang ia jumpai. Tiga pertanyaan ini sering Anak muda itu tetap mangajukan atau tadi pagi kau tahu bahwa
neraka hanya supaya setan bisa
digunakannya untuk menakar kepintaran pertanyaan kepada orang tua itu. Sambil saya akan menamparmu?” Anak
merasa nyaman di dalamnya”.
orang atau sekedar menguji pengetahuan tertawa sinis, ia merasa yakin bahwa Tuhan muda itu kembali menggeleng.
Pukulan terakhir, anak muda
orang tentang Tuhan. Isi pertanyaan yang sebenarnya tidak ada. Bahwa Takdir itu diatur “Itulah takdir, karena kita tidak
jatuh KO sambil merasakan
senantiasa diajukannya adalah; Pertama, oleh manusia, dan bahwa surga dan neraka itu pernah tahu apa yang akan terjadi
penyesalan yang tiada akhir…….
Tuhan sebenarnya tidak ada. Kalau Tuhan juga hanya karangan orang belaka. pada diri kita”. Pertanyaan nomor
Selamat berefleksi, Tuhan
itu ada, tunjukkan wujud Tuhan itu seperti dua terjawab. Kembali anak muda
memberkati.***Charly Siwemole
apa??Kedua, percayakah kamu semua tentang Di puncak kekecewaannya, orang tua yang pintar itu mendapat pukulan
TAKDIR?? Ketiga, kalau setan berasal dari api, yang sedang dihujani pertanyaan-pertanyaan telak atas pertanyaannya.
maka siksaan api neraka tidak berarti apa-apa anak mudatadi, langsung MENAMPAR wajah
bagi setan. Karena api ketemu api, tidak ada anak muda itu. Anak muda terkejut dengan Langsung orang tua itu kembali
masalahnya. tamparan orang tua itu. Sambil mengerang
kesakitan, ia bertanya kepada orang tua itu,
Karena tidak menemukan jawaban kenapa ia ditampar.
maka dia pun berkelana mencari jawaban,
sambil mengganggap bahwa argumentasi Ada kepuasan terbesit dari wajah
yang dibangunnyalah yang paling benar. orang tua, Sang Guru Agama itu. Lantas
Setiap orang yang ditemuinya, tidak mampu orang tua itu berkata, Apakah kau merasa
menjawab pertanyannya. Suatu ketika, Ia sakit waktu saya menampar kau tadi? Anak
bertemu dengan seorang tua. Orang tua ini Muda itu menggangguk. Orang tua berkata:
mantan Guru AGAMA (yang zaman dahulu Sekarang kau tunjukkan kepada saya rasa
berkeliling dari kampong ke kampong sakit itu wujudnya seperti apa? Anak
mengajar agama bermodalkan pelita atau muda itu menggeleng. Orang tua berkata:

36 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 37
Budaya Lensa DPRD

... sambungan dari hal 34

Tarian Ja’i adalah tarian yang dilakukan oleh makna dari kedua gerakan tersebut, maka ada
orang banyak (massal). satu kesepakatan yang mengatakan bahwa
Konon, tarian missal ini asal-usulnya dari India gerakan tersebut melambangkan perjalanan
yang pada abad pertengahan dibawa para eksodus hidup manusia. Yang artinya bahwa, di dalam
India ke Flores, NTT. Tak heran kalau  Ja’i  khas menjalankan kehidupan, ada saat dimana kita
Bajawa ini mirip dan sebangun dengan satu jenis harus berhenti dan kembali merefleksikan batin,
tarian populer di India bernama  Ja’i Ho. (http:// sekaligus melihat keadaan sesama di kiri-kanan
tapalbatasnegeri.wordpress.com/2013/02/20/ kita. Ada juga gerakan mengangkat tangan ke
jai-tarian-massal-dari-perbatasan-timur- atas yang bisa diartikan sebagai ungkapan syukur
indonesia-pecahkan-rekor-muri/). pada Sang Pemberi Kehidupan yakni Tuhan.
Dalam hal ini, tarian Ja’i mengajarkan kita tentang
Kemiripannya terletak pada kharakter dasar keharmonisan hidup berdampingan bersama
tarian itu sendiri, yakni sebagai tarian missal atau orang lain. Ja’i mengajarkan untuk selalu bersama
tarian komunal (bukan aksi individu).Artinya, baik dalam suka maupun duka, bersama-sama
semakin banyak orang yang ikut menari ( Ja’i), saling memberikan peneguhan demi keselarasan
semakin nikmat dan indah  Ja’i itu ditonton. hidup bermasyarakat.
Karena itu tarian ini hanya cocok bagi masyarakat
komunal (lawan dari masyarakat individual) yang Selain itu, kesamaan gerakan antar penari
menjadi cirri khas masyarakat NTT kebanyakan. pria dan wanita sebenarnya mau menunjukan
Kemiripan lainnya adalah keajegan ragam bahwa adanya kesamaan konsep, nasib dan atau
gerakannya. Sedikit ragamnya namun dilakukan derita serta kesamaan derajat antara keduannya.
berulang-kali mengikuti irama lagunya yang khas Pada umumnya para penari pria selalu berada
atau gong-gendang yang mengiringinya. Simple di sebelah kanan wanita. Ini mau mengatakan
ragamnya namun kaya energinya. Dilakukan bahwa pria dan wanita selalu berada dalam
penuh rasa, sepenuh jiwa, sembari merengkuh kebersamaan dan pria selalu menjadi pelindung
dan melepaskan energi. bagi wanita. Selanjutnya, susunan penari yang
berderet menggambarkan kebermaknaan
Dewasa ini, banyak musisi asal Bajawa yang dalam struktur kehidupan dalam masyarakat.
menciptakan lagu-lagu yang berirama musik Ja’i. Segala sesuatu dalam kaitan dengan kehidupan
Lagu-lagu tersebut, banyak yang bertemakan komunitas sudah pasti terbentuk secara
tentang kehidupan masyarakat Bajawa. Baik alamiah pemimpin dan pengikutnya. Seorang
yang bertemakan tentang kebahagiaan maupun pemimpin selalu berada pada bagian depan untuk
kemalangan. Jika didengarkan secara saksama, memberikan contoh. Tarian Ja’i mempatkan
maka jelas Nampak bahwa semua musik yang orang paling depan sebagai pemimpinnya. Yang
digunakan diadaptasi langsung dari bunyi gong lain tinggal mengikutinnya saja. Walaupun tidak
gendang (laba go). selamanya pemimpin Ja’i harus ketua adat atau
Namun hal yang menarik bahwa, dalam tarian pemimpin dalam kehidupan keseharian. Ini
Ja’i ada dua gerakan yang sering diulang-ulang semata-mata sebagai symbol dari kenyataan. Para
atau yang menjadi gerakan dasar Ja’i. Ada gerakan penari tetap bergerak sesuai dengan susunan
berjalan kedepan (……) dan gerakan berhenti awal. Dalam gerakan maju dan mundur tidak ada
dan memutar badan sambil mengangkat tangan yang saling mendahului.*** Cory Djawa
(were weo). Sesungguhnya, jika kita mencari

38 Edisi 18, April - Juni 2015 Kritis, Aspiratif, Responsif Kritis, Aspiratif, Responsif Edisi 18, April - Juni 2015 39

Anda mungkin juga menyukai