Makalah Pendekatan Solution Focused Brief Therapy
Makalah Pendekatan Solution Focused Brief Therapy
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Konseling
Kelompok yang diampu oleh Dr. Nandang Budiman, M.Si.
oleh
Zeed Hamdy Rukman
NIM 1506954
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui falsafah pendekatan Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
2. Untuk memahami hakikat manusia dalam Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
3. Untuk mendeskripsikan pengertian Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
4. Untuk mengetahui asumsi dasar dari Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
5. Untuk mengetahui tujuan dari Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
6. Untuk mengetahui tahapan dan teknik dalam Solution Focused Brief
Therapy (SFBT)
7. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan Solution Focused Brief
Therapy (SFBT)
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui falsafah pendekatan Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
2. Dapat memahami hakikat manusia dalam Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
3. Dapat mendeskripsikan pengertian Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
4. Dapat mengetahui asumsi dasar dari Solution Focused Brief Therapy
(SFBT)
5. Dapat mengetahui tujuan dari Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
6. Dapat mengetahui tahapan dan teknik dalam Solution Focused Brief
Therapy (SFBT).
7. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan Solution Focused Brief
Therapy (SFBT)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendiri dan Pengembangan
Steve de Shazer adalah salah satu pendiri Solution Focused Brief Therapy
(SFBT). De Shazer awalnya lulus dengan gelar di bidang musik dari University of
Wisconsin di Milwaukee. Ia belajar jazz saxophone. Namun ia adalah seorang
pembaca yang rakus, terutama tentang konsep filosofis. Salah satu buku yang ia
baca adalah Strategies of Psychoterapy oleh Jay Haley (1963).
De Shazer kembali ke University of Wisconsin dan memperoleh gelar
Masters of Science in Social Work (MSSW) pada tahun 1971. Buku-buku yang ia
baca menginspirasinya untuk menjadi psikiatris yang inovatif. Ide-ide Milton
Erickson menjadi prinsip dasar dan praktek dari solution focus. De Shazer (1985)
menyatakan, “Secara singkat, brief therapy dapat dilihat sebagai penyempurnaan
dan pengembangan prinsip-prinsip Erickson untuk memecahkan masalah klinis”.
Insoo Kim Berg juga salah satu yang ikut mendirikan SFBT yang menjadi
generasi pertama di Korea. Di Korea, ia dilatih sebagai apoteker dan ia ke Amerika
Serikat untuk melanjutkan pelatihannya. Ia diperkenalkan pada pekerjaan sosial
yang tidak ada di negara asalnya. Ia mengejar karier pada pekerjaan sosial dan lulus
pada tahun 1969 dengan gelar MSSW dari University of Wisconsin di Milwaukee.
Pada tahun 1974, Insoo bekerja di klinik terapi keluarga di Milwaukee. Ia memiliki
waktu ekstranya untuk jalan, Insoo bertanya pada John Wakland dan John
Weakland mempertemukannya dengan Steve. Disinilah Steve dan Insoo bertemu.
Mereka berdua menjalani kehidupan bersama dan menjadi mitra bisnis.
B. Hakikat Manusia
SFBT mempunyai asumsi-asumsi bahwa manusia itu sehat, kompeten, dan
memiliki kapasitas untuk membangun, merancang, serta mengkonstruksi solusi-
solusi, sehingga ia tidak terus menerus berkutat dalam masalah-masalah yang
sedang ia hadapi. Manusia tidak perlu terpaku pada masalah, namun lebih baik
berfokus pada solusi, bertindak dan mewujudkan solusi yang diinginkan.
C. Solution Focused Brief Therapy (SFBT)
SFBT merupakan suatu pandangan postmodern yang menekankan pada
realitas konseli tanpa memperdebatkan apakah hal tersebut akurat atau rasional
(Corey, 2009). Artinya bahwa pandangan postmodern melihat bahwa pengetahuan
hanya sebuah konstruksi sosial saja.Pendekatan-pendekatan ini lebih memfokuskan
bagaimana masalah klien bisa diatasi dan kurang memperhatikan sejarah masa lalu
klien.
Shazer dan Dolan (2007) menambahkan tiga prinsip yang menjadi pedoman
penerapan terapi dengan pendekatan solution focused. Ketiga prinsip tersebut
antara lain:
1. “Kalau tidak rusak, jangan diperbaiki”.
2. “Kalau berhasil, maka lakukan lebih banyak lagi”
3. “Kalau tidak berhasil, lakukanlah hal yang berbeda”
A. Kesimpulan
Solution Focused Brief Therapy (SFBT) berbeda dari terapi tradisional
karena terapi ini memisahkan masa lalu untuk menggantikan ke dua masa, baik
masa sekarang dan masa depan. SFBT juga sangat fokus pada apa saja
kemungkinannya, memiliki sedikit ketertarikan atau tidak sama sekali dalam
pencapaian sebuah pemahaman dari masalah. Menurut SFBT, tidaklah penting
untuk menyelesaikannya dan tidak adanya hubungan yang penting antara
permasalahan dan solusinuya.
Tahapan konseling SFBT adalah Establishing Rapport, Identifiying a
Solvable Complaint, Establishing Goals, Designing an Intervention, Strategic Task
that Promote Change, Identifiying & Emphazing New Behavior and Changes,
Stablization, dan Termination. Sedangkan teknik-tekniknnya adalah Miracle
Question, Scaling Question, Solution-Focused Goals, Exception Question,
Compliments, dan Eksperimen dan Pemberian Tugas Rumah.
B. Saran
Sebagai seorang calon konselor maka sebaiknya kita memahami berbagai
pendekatan konseling agar kita dapat membantu konseli dengan tepat. Konselor
dalam menggunakan konseling SFBT ini sebaiknya juga memahami konseling yang
lain agar dapat menggunakan konseling yang lainnya, sehingga konseling yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik dan tidak bergantung pada konseling SFBT
saja.
DAFTAR PUSTAKA
Bannink, F.P. (2007). Solution-focused brief therapy. Amsterdam: Springer
Bavelas, Janet, et al. (2013). Solution focused brief therapy treatment manual
for working with individuals 2 nd version. SFBTA
Corey, G. (2012). Theory and practice of group counseling (8th Ed.). Belmont,
CA: Brooks/Cole.
Corey, G. (2013). Theory and practice of counseling and psychotherapy (9th Ed).
Canada: Brooks/Cole
Corey, G. (2009). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Belmont,
CA: Brooks/Cole
Dibyo, B.W. (2015). Keefektifan solution focused brief group counseling untuk
meningkatkan motivasi berprestasi siswa sekolah menengah kejuruan.
Jurnal konseling Indonesia, vol.1 (1), hlm. 36-46
Gladding, S.T. (2009). Therapy a comprehensive profession. 6th Edition.New
Jersey: Pearson Education Inc.
Shazer, S & Dolan Y. (2007). More than miracles: the state of art of solution
focused brief therapy. New York: The Haworth Press.
Sklare, G. B. (2005). Brief counseling that works: a solution-focused approach
for school counselors and administrators (2nd Ed.). Thousand Oaks, CA:
Corwin Press.
Seligman, L. (2006). Theories of Counseling and Psychotherapy. Columbus, Ohio:
Pearson Merril Prentice Hall