OLEH :
NIM 19.901.2271
OLEH :
NIM 19.901.2271
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak W Pendidikan : SMA
Umur : 43 tahun Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu Alamat : Br. Bayad
Suku : Bali
2. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Dgn KK Pendidikan Pekerjaan
.
1. Nk. T P 70 th Ibu SD IRT
2. Ny. I P 40 th Menantu SMA Swasta
3. An. A L 17 th Cucu SMA Belum Tamat SMA
4. An. A P 13 th Cucu SMP Belum Tamat SMP
3. Genogram
×
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal Serumah
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga : Tipe keluarga Nenek T adalah keluarga inti
(nuclearfamily)
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada masalah yang
terjadi dalam keluarga Nenek T yang keluarganya termasuk dalam jenis
tipe keluarga inti. Keluarga Nenek T tetap bertanggung jawab dalam
perawatan keluarganya.
5. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa : seluruh anggota keluarga berasal dari suku Bali dan
bangsa Indonesia
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga mengatakan
tidak memiliki budaya yang mengkhusus dan berhubungan dengan
kesehatan
6. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga Nenek T beragama Hindu, keluarganya percaya bahwa dengan
rajin berdoa dan melakukan beberapa ritual keagamaan lainnya maka akan
mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarganya
DENAH RUMAH
3 4 U
2
S
5
8 7 6
Keterangan :
1. : Pintu Masuk
2. : Balai dauh
3. : Balai Daje
4. : Merajan
5. : Balai Dangin
6. : Garase Mobil
7. : Bale delod
8. : Dapur
9. : Kamar Mandi/WC
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a. Cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan saling
memperhatikan satu sama lain.
b. Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada
anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota
keluarga ada yang sakit/ meninggal
c. Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung
apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota keluarga
d. Kehangatan : keluarga cukup perhatian dalam membina rumah tangga
dan menjaga kondisi kesehatannya
e. Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama
lainnya
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama
anggota lainnya
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan
dan menanamkan perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan
baik berinteraksi dalam keluarga maupun masyarakat
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
pengambil keputusan biasanya dilakukan oleh Tn.RS dengan didukung
oleh semua anggota keluarganya
d. Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasnaya mengobrol dan
menonton TV
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat
sekitar.
1 2 3 5 7 8
Tensi 150/80 mmHg, 110/90mmHg Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Diagnosa Keperawatan :
Sifat masalah:
Aktual
Resiko 3 3 3 Menurut keluarga Nenek T mereka kurang
x 1=1
3
Potensial mengetahui banyak tentang penyakit
2
Hipertensi dan mengenai penyebabnya
1 serta cara pencegahannya.
Kemungkinan masalah
untuk diubah
Mudah
2 2 1 Keluarga mau mengikuti saran dari
Sebagian x 2=1
2
mahasiswa.
Tidak dapat 1
Menonjolnya masalah
4
TOTAL
2. PRIORITAS DIAGNOSAKEPERAWATAN
a) Manajemen kesehatan tidak efektif pada keluarga Nenek T khususnya
pada Nenek T dengan hipertensi.
C. PERENCANAAN
Data Subyektif
1. Nenek T mengatakan Manajemen Kesehatan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu Mengenal
sudah pernah diberitahu Tidak Efektif masalah masalah:
tentang makanan yang a. Perilaku patuh: Pengobatan yang a. Beri pendidikan kesehatan
boleh dan tidak disarankan Bina hubungan baik saling
menjalankannya Minum obat sesuai dosis (1) kesehatan dan gaya hidup
A:
- BHSP tercapai
- Pemeriksaan fisik dan pengkajian terhadap pengetahuan
keluarga tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu
selanjutnya (pertemuan 2)
Kamis, 1 Memberikan pendidikan kesehatan S :
06 tentang penyakit hipertensi : Keluarga mengatakan mengerti dengan teori yang disampaikan
Februari 1. Pengertian hipertensi O:
2020 2. Penyebab hipertensi Keluarga tampak menyimak dan sesekali mengangguk saat
3. Tanda dan gejala hipertensi menerima materi
4. Pencegahan hipertensi A:
5. Pengobatan hipertensi Pemberian penyuluhan kesehatan tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu
selanjutnya (pertemuan 3)
Minggu, 1 Mendemonstrasikan pengobatan S :
09 komplementer hipertensi (Jus Melon)
Nenek T mengatakan mau meminum air jus melon setiap hari.
Februari
2020 O:
1. Keluarga kooperatif
2. Nenek T tampak sudah membuat jus melon namun hanya
saja dengan air yang tidak disesuaikan takarannya.
3. Nenek T tampak mengerti dengan demonstrasi yang
dilakukan
A:
Demonstrasi tercapai
P:
Pertahankan pengetahuan keluarga dan pertahankan kebiasaan
minum jus melon pada Nenek T
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK “T”
DENGAN HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NENEK “T”
DI BANJAR ANYAR DESA MELINGGIH KELOD
PAYANGAN GIANYAR
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pengkajian dalam keluarga perlu dilakukan untuk mendapatkan data-
data yang akurat. Adanya data-data yang akurat mengenai karakteristik dan
permasalahan dalam keluarga memudahkan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang sistematis dan komprehensif dengan menerapkan teori-
teori keperawatan yang telah diajarkan sesuai tahap perkembangan keluarga.
Sebelum melakukan pengkajian yang paling utama harus ditanamkan
adalah bina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga.
Karena jika sudah terbina hubungan saling percaya asuhan keperawatan
akan dapat dilakukan dengan baik. Sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Teknik pengkajian dapat dilakukan dengan wawancara, diskusi,
observasi serta melakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh anggota
keluarga Nenek T
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum (identitas keluarga, komposisi anggota keluarga, genogram,
tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga)
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga (tahap perkembangan
keluarga, tahap perkembangan yang belum terpenuhi, riwayat keluarga
inti, riwayat keluarga sebelumnya)
c. Lingkungan (karakteristik rumah, karakteristik tetangga, mobilitas
geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dalam
masyarakat, sistem pendukung keluarga)
d. Struktur keluarga (pola komunikasi, struktur kekuatan keluarga, struktur
peran, nilai dan norma keluarga)
e. Fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan
kesehatan, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi)
f. Stres dan koping keluarga (stres jangka pendek dan panjang, kemampuan
keluarga, strategi koping, strategi adaptasi)
g. Mengindentifikasi riwayat kesehatan serta nilai-nilai yang bertentangan
dengan kesehatan.
h. Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga Kakek RS
i. Melakukan kontrak untuk pertemuan kedua
3. Masalah keperawatan
Belum diketahui
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 1x45 menit diharapkan data-data yang
perlu dikaji lebih lanjut dapat terkumpul.
3. Tujuan khusus
Diperoleh data tentang :
a. Data umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Keadaan lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga
C. Implementasi
1. Metode : wawancara, tanya jawab, dan observasi.
2. Media dan alat : alat tulis, stetoskop, tensi meter, timbangan
3. Waktu dan tempat : Senin 02 Februari 2020 di rumah keluarga Neneek
T di Banjar Bayad Desa Melinggih Kelod
Payangan Gianyar.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Instrumen pengkajian sudah disiapkan
c. Mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga
Nenek T
d. Mahasiswa membawa alat pemeriksaan fisik (tensimeter dan stetoskop).
e. Lokasi rumah sudah diketahui dan telah kontrak waktu sebelumnya
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan
respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Keluarga kooperatif dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
mahasiswa.
e. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. Didapatkan 80% data umum keluarga
b. Didapatkan 75% data riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Didapatkan 85% data keadaan lingkungan
d. Didapatkan 80% data struktur keluarga
e. Didapatkan 75% data fungsi keluarga
f. Didapatkan 80% data stres dan koping keluarga
g. 75% anggota keluarga telah dilakukan head to toe dan pemeriksaan fisik.
h. 75% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi kesehatan
keluarga.
i. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran petugas mahasiswa.
j. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada
tanggal 06 Februari 2020 pukul 11.00 wita
Mahasiswa
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan pengkajian
mengenai masalah kesehatan pada keluarga Nenek T. Berdasarkan hasil
pengkajian dan pemeriksaan fisik, didapatkan adanya riwayat hipertensi
pada Nenek T sejak 10 tahun yang lalu dan di dapatkan hasil tekanan darah
140/80 mmHg. Nenek T melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
di puskesmas. Keluarga Nenek T mengatakan tidak mengetahui Nenek T
menderita hipertensi dan tentang makanan yang boleh dan tidak untuk di
konsumsi tetapi tidak tahu komplementer hipertensi. Fokus kegiatan hari ini
adalah memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi pada keluarga
Nenek T.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengevaluasi hasil penyuluhan tentang hipertensi
b. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-3 dengan keluarga Nenek T.
3. Masalah keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Nenek T
khususnya Nenek T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan perencanaan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Nenek
T.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan petugas :
a. Keluarga Nenek T dapat menyampaikan kembali tentang hipertensi
b. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga dengan keluarga Nenek T.
Mahasiswa
A. LatarBelakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi dengan keluarga Nenek T
serta mendiskusikan tentang cara pencegahan dan perawatan Nenek T.
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Nenek T tampak mengerti dan
memahami cara perawatan penyakit hipertensi. Fokus kegiatan kali ini
adalah melakukan demonstrasi mengenai pengobatan komplementer
hipertensi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Nenek T mengenai tujuan
dilakukannya demonstrasi pengobatan komplementer hipertensi.
b. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Nenek T mengenai
manfaat demonstrasi pengobatan komplementer hipertensi.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Managemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Nenek T
khususnya Nenek T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan pengetahuan keluarga
Nenek T meningkat dalam merawat keluarga dengan hipertensi dirumah.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga Nenek T dapat mengerti dan memahami tujuan
pengobatan komplementer hipertensi.
b. Keluarga Nenek T dapat mengerti dan memahami manfaat
pengobatan komplementer hipertensi.
c. Keluarga Nenek T dapat mengerti cara pembuatan obat
komplementer untuk penyakit hipertensi.
d. Keluarga Nenek T bersedia untuk menerapkan pengobatan
komplementer hipertensi yang di demonstrasikan.
Mahasiswa
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang
ada di Indonesia. Masalah hipertensi perlu diperhatikan oleh pelayanan
kesehatan dan masyarakat pada umumnya karena hipertensi bisa
menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskuler seperti stroke,
serangan jantung dan juga dapat menyebabkan kematian. Hipertensi
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang
terjadi terus menerus. Menurut WHO (1978), batas tekanan darah yang
masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama
dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Hipertensi juga dapat dilihat dari perbedaan usia. Usia < 45 tahun
dinyatakan hipertensi jika tekanan darah pada waktu berbaring 130/90
mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan
hipertensi jika tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih.
Saat ini hipertensi tidak hanya menyerang para lansia tetapi juga
mereka yang berusia muda. Pola hidup yang tidak sehat ditengarai sebagai
salah satu pemicu penyebabnya. Sekitar 20 % populasi dewasa mengalami
hipertensi, lebih dari 90 % diantara mereka menderita hipertensi primer,
dimana tidak ditentukan penyebab medisnya. Sisanya mengalami
kenaikkan tekanan darah dengan penyebab tertentu (sekunder) ; seperti
penyempitan arteri renalis, berbagai obat, disfungsi organ dan tumor.
(Smeltzer, Suzanne, 2001)
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative pada kasus hipertensi, maka dari itu seorang
perawat harus memiliki kemampuan yamg memadai dalam konsep
penyakit, pengkajian keperawatan, penegakkan diagnose keperawatan,
intervensi, implementasi serta evaluasi keperawatan penyakit hipertensi
demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
Nenek “T” mengetahui tentang hipertensi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
C. Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
Nenek “T” mampu :
1. Memahami tentang definisi dari Hipertensi
2. Memahami tentang faktor penyebab terjadinya Hipertensi
3. Memahami tentang tanda dan gejala Hipertensi
4. Memahami tentang komplikasi dari hipertensi
5. Memahami tentang penatalaksanaan (penangananan/diet) pada
penyakit Hipertensi
III. KEGIATAN PENYULUHAN
A. Garis Besar Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan (penanganan/diet) dari hipertensi
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab/ Diskusi
C. Langkah-langkah kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Responden Waktu
Penyuluhan
(Pasien)/Keluarga
1 1. Pembukaan:
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menyampaikan pokok c. Menyimak 5 Menit
bahasan
d. Menyampaikan tujuan d. Menyimak
e. Apersepsi tentang e. Menjawab dengan
hipertensi benar
2 2. Kegiatan Inti Penyuluhan
a. Menyampaikan materi
tentang:
1) Menjelaskan a. Peserta
pengertian mendengarkan secara 25 Menit
hipertensi seksama
2) Menjelaskan b. Peserta
penyebab hipertensi memperhatikan
3) Menjelaskan tanda c. Peserta
dan gejala memperhatikan
hipertensi
4) Menjelaskan d. Peserta
komplikasi dari memperhatikan
hipertensi
5) Menjelaskan e. Peserta
penatalaksanaan memperhatikan
(penanganan/diet)
dari hipertensi
3 3. Penutup
a. Melakukan tanya a. Menanyakan hal-hal
jawab/diskusi yang belum diketahui 15 Menit
b. Mengevaluasi b. Menjawab
pemahaman sasaran pertanyaan yang
tentang materi yang diberikan
diberikan
c. Menyimpulkan materi c. Mendengarkan
yang telah diberikan
d. Memberikan salam d. Menjawab salam
penutup
V. SETING TEMPAT
U
Ibuk I
PENYAJI
Nenek T
VI. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 100% dari
jumlah total peserta
c. Tempat : Rumah keluarga Bapak
“W” di Banjar Anyar Satri Desa Melinggih Kelod, Payangan,
Gianyar
d. Peserta yang aktif bertanya 75%
dari total peserta.
2. Evaluasi Hasil
a. 75% Keluarga paham dan dapat menjelaskan kembali mengenai
pengertian Hipertensi.
b. 100% Keluarga dapat menyebutkan kembali mengenai penyebab
dari Hipertensi.
c. 100% Keluarga paham dan dapat menyebutkan kembali mengenai
tanda dan gejala gejala dari Hipertensi.
d. 75% Keluarga dapat menyebutkan komplikasi dari hipertensi.
e. 100% Keluarga paham dan mampu menyebutkan penatalaksanaan
(penanganan/diet) Hipertensi.
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada
populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan
tekanan diastolic 90 mmHg. (Suzanne C. Smeltzer, 2010)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi
Secara sederhana, seseorang dikatakan menderita Tekanan Darah Tinggi jika
tekanan Sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan Diastolik lebih besar dari
90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk
Diastolik.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80
mmHg didefinisikan sebagai “normal”. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi
kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah
140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.
B. Penyebab Hipertensi
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara
mereka menderita hipertensi essensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan
penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab
tertentu (hipertensi sekunder). Hipertensi bisa saja disebabkan karena Stress, Merokok,
Obesitas (Kegemukan), Alkohol, Faktor, keturunan, dan Faktor lingkungan : bising,
gaduh
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui
penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi). Hipertensi
primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung
dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya
penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada
sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada
kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin
(noradrenalin). Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1. Penyakit Ginjal
a. Stenosis arteri renalis
b. Pielonefritis
c. Glomerulonefritis
d. Tumor-tumor ginjal
e. Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
f. Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
g. Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
a. Hiperaldosteronism
b. Sindroma Cushing
c. Feokromositoma
3. Obat-obatan
a. Pil KB
b. Kortikosteroid
c. Siklosporin
d. Eritropoietin
e. Kokain
f. Penyalahgunaan alkohol
g. Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
a. Koartasio aorta
b. Preeklamsi pada kehamilan
c. Porfiria intermiten akut
d. Keracunan timbal akut
Adapun penyebab lain dari hipertensi yaitu :
1. Peningkatan kecepatan denyut jantung
2. Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama
3. Peningkatan TPR yang berlangsung lama