Anda di halaman 1dari 53

KUMPULAN LAPORAN PRAKTIK STASE KOMUNITAS & KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN, LAPORAN KUNJUNGAN DAN SATUAN ACARA


PENYULUHAN DI BANJAR BAYAD DESA MELINGGIH KELOD GIANYAR
TANGGAL 13 JANUARI s/d 14 FEBRUARI 2020

OLEH :

NI WAYAN NANDA INDRIANI

NIM 19.901.2271

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRAMEDIKA BALI
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK “T” KHUSUSNYA
PADA NENEK “T” DENGAN HIPERTENSI
DI BANJAR BAYAD DESA MELINGGIH KELOD GIANYAR

OLEH :

NI WAYAN NANDA INDRIANI

NIM 19.901.2271

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRAMEDIKA BALI
2019/2020
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jln. Kecak no. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali 80239

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK T DENGAN


HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NENEK WAYAN TEMPIL BANJAR BAYAD
DESA MELINGGIH KELOD PAYANGAN GIANYAR
TANGGAL 02 Februari s/d 09 Februari 2020

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak W Pendidikan : SMA
Umur : 43 tahun Pekerjaan : Swasta
Agama : Hindu Alamat : Br. Bayad
Suku : Bali

2. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Dgn KK Pendidikan Pekerjaan
.
1. Nk. T P 70 th Ibu SD IRT
2. Ny. I P 40 th Menantu SMA Swasta
3. An. A L 17 th Cucu SMA Belum Tamat SMA
4. An. A P 13 th Cucu SMP Belum Tamat SMP

3. Genogram
×

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Tinggal Serumah

4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga : Tipe keluarga Nenek T adalah keluarga inti
(nuclearfamily)
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada masalah yang
terjadi dalam keluarga Nenek T yang keluarganya termasuk dalam jenis
tipe keluarga inti. Keluarga Nenek T tetap bertanggung jawab dalam
perawatan keluarganya.

5. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa : seluruh anggota keluarga berasal dari suku Bali dan
bangsa Indonesia
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga mengatakan
tidak memiliki budaya yang mengkhusus dan berhubungan dengan
kesehatan
6. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga Nenek T beragama Hindu, keluarganya percaya bahwa dengan
rajin berdoa dan melakukan beberapa ritual keagamaan lainnya maka akan
mempengaruhi kesehatan seluruh anggota keluarganya

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : dalam keluarga Nenek T hanya
diam di rumah dan ibu rumah tangga.
b. Penghasilan : Kurang lebih penghasilan yang didapat sekitar 3 juta /bulan
dari pekerjaan Bapak W menurut keluarga cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Upaya lain : Keluarga rutin mengeluarkan uang untuk pembelanjaan
kebutuhan keluarga selama satu bulan.
d. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : perabotan yang
dimiliki keluarga sepeda motor, tempat tidur.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan bulanan keluarga.
f. Tabungan khusus kesehatan : keluarga mengatakan tidak memiliki
tabungan khusus kesehatan, hanya memiliki KIS yang ditanggung
pemerintah.

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga sering melakukan rekreasi bersama-sama. Rekreasi yang biasanya
dilakukan tiap hari adalah menonton TV bersama pada malam hari sebelum
tidur.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
 Tahap perkembangan keluarga Nenek T saat ini termasuk keluarga pada
Tahap VIII, keluarga Nenek T sudah memasuki tahap aging family
dimana tahap keluarga memasuki usia lanjut
 Keluarga Nenek T menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab.
 Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak,dan cucu
memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung
jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:


Tahap keluarga yang belum terlampaui tidak ada

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :


a. Riwayat terbentuknya keluarga inti :
Nenek T dan Kakek W menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari
pihak lain. Mereka menikah dengan usia yang berbeda, dan direstui oleh
keluarga dari kedua belah pihak, Nenek T mengatakan bahwa ia merasa
bahagia dengan perkawinannya selama ini.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Seluruh anggota keluarga Nenek T hanya pernah mengalami sakit panas,
batuk, pilek, dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.

c. Riwayat Kesehatan Masing-masing Keluarga :


No. Nama Umur BB/TB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
kesehatan kesehatan yg telah
dilakukan
1 Nk T 70 th 80kg/170cm Sehat Tidak Menderita -
diketahui HT
2 Ny I 40 th 60 kg/168cm Sehat Lengkap Tidakada -
3 Tn. W 43 th 90 kg/176cm Sehat Lengkap Tidakada -
5 An. A 17 th 50 kg/140cm Sehat Lengkap Tidakada -
6 An. A 13 th 40 kg/128cm Sehat Lengkap Tidak ada -

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Nk T mengatakan bila sakit atau merasa sakit kepala selalu
berobat ke puskesmas dan kontrol kembali.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Keluarga Nk T tidak memiliki riwayat penyakit keturunan tetapi yang
memiliki riwayat keturunan hipertensi dari ayahnya.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karateristik Rumah :
a. Luas rumah : Luas rumah yang dihuni Nk T seluas 8 are
b. Tiperumah : tipe rumah Nk T bergaya tradisional Bali.
c. Kepemilikan: rumah yang ditempati keluarga Nk T kepemilikannya
permanen bersama saudara Tn W sebagai pemilik rumah tersebut
d. Jumlah dan rasio kamar / ruangan : dalam rumah terdapat 4 kamar tidur,
1 kamar mandi, 1 dapur
e. Ventilasi/ jendela : sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan dan jendela
depan dan samping rumah
f. Pemanfaatan ruangan : keluarga tidak memanfaatkan halaman untuk
menanam tanaman toga.
g. Septic tank : letak septic tank dibawah wc, keluarga tidak memiliki
sumur
h. Sumber air minum : sumber air minum untuk keperluan sehari-hari
dalam rumah tangga, keluarga menggunakan air klebutan yang dimasak
sebelum di konsumsi.
i. Kamar mandi/ WC : kondisi kamar mandi cukup bersih, keluarga
memiliki 1 buah kamar mandi yang didalamnya juga berisi closet.
j. Sampah : tempat sampah ada di dalam rumah kemudian nanti sampahnya
dibawa keluar didepan gang agar diangkut petugas.
k. Kebersihan lingkungan : kondisi lingkungan keluarga cukup bersih,
rumah juga cukup bersih.

DENAH RUMAH

3 4 U
2

S
5

8 7 6

Keterangan :
1. : Pintu Masuk
2. : Balai dauh
3. : Balai Daje
4. : Merajan
5. : Balai Dangin
6. : Garase Mobil
7. : Bale delod
8. : Dapur
9. : Kamar Mandi/WC

2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW (kepedulian tetangga dengan


keluarga):
Keluarga Nk T tinggal dilingkungan yang cukup padat, mayoritas penduduk
bersuku bali, rata-rata bekerja sebagai IRT, wiraswasta. Lingkungan
tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada yang mengalami
kesulitan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga (lama tinggal, jalur transportasi) :


Keluarga Nk T sudah lama tinggal dirumah ini, rumah Nk T berjarak ±300
meter dari jalan raya. Jenis kendaraan yang dipakai biasanya sepeda motor.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat (keakrifan


keluarga dalam masyarakat : arisan PKK, dll)
Nk T dan Ny I selalu berpartisipasi apabila ada kegiatan di balai banjar
maupun di pura

5. Sistem Pendukung Keluarga (terutama masalah keuangan)


Bila keluarga Nk T ada masalah, biasanya keluarga selalu
mendiskusikannya secara musyawarah bersama.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola/cara Komunikasi Keluarga : interaksi dalam keluarga paling sering
dilakukan malam hari, pola komunikasi keluarga terbuka antara keluarga
apabila terdapat masalah keluarga biasanya mendiskusikannya bersama-
sama
2. Struktur Kekuatan Keluarga : keluarga saling mendukung satu sama lain,
respon keluarga bila ada anggota keluarganya yang bermasalah selalu
mencari jalan keluarnya bersama-sama
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
a. Nk T bekerja sebagai IRT dan berperan melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti bersih-bersih pekarangan rumah.
b. Tn. W sebagai anak kedua dari pernikahan Kk W dengan Nk T
c. Ny. I sebagai menantu dari Nk T
d. An. A sebagai anak pertama dari pernikahan Tn. W dengan Ny. I
e. An. A adalah anak kedua dari pernikahan Tn. W dengan Ny. I
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
sembahyang setiap 2 kali sehari. Bila akan keluar rumah dan terlambat
dating harus memberitahu dulu kepada anggota keluarga.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a. Cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan saling
memperhatikan satu sama lain.
b. Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada
anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota
keluarga ada yang sakit/ meninggal
c. Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung
apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota keluarga
d. Kehangatan : keluarga cukup perhatian dalam membina rumah tangga
dan menjaga kondisi kesehatannya
e. Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama
lainnya
2. Fungsi Sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama
anggota lainnya
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan
dan menanamkan perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan
baik berinteraksi dalam keluarga maupun masyarakat
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
pengambil keputusan biasanya dilakukan oleh Tn.RS dengan didukung
oleh semua anggota keluarganya
d. Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasnaya mengobrol dan
menonton TV
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat
dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat
sekitar.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


Fungsi perawatan kesehatan
Nk T mengatakan dirinya pernah mengeluhkan sakit kepala atau pusing. Nk
T mengatakan tekanan darahnya terkadang tinggi terkadang normal tetapi
Nk T memeriksakan kesehatannya ke puskesmas ketika kondisinya kurang
bagus. Keluarga Nk T mengatakan dia sempat ke puskesma sekitar 2
minggu yg lalu dan di beri obat hipertensi. Nk T mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan atau penurunan tekanan
darah secara pasti, ia mengetahui beberapa jenis makanan yang boleh dan
tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang memiliki penyakit hipertensi,
namun terkadang tetap memakan makan tersebut walaupun jarang. Menurut
keluarga Nk T sudah melakukan upaya pengobatan untuk penyakit yang
diderita hanya pola makan Nk T kadang teratur kadang tidak. Selain itu Nk
T terkadang mengalami susah tidur. Pada saat pengkajian Nk T tidak
mengalami keluhan apa pun.
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan
keluarga :
Menurut keluarga, sakit yang dialami Nk T ini tidak terlalu dirasakan,
hanya pada saat Nk T merasa tidak enak badan saja Nk T mengunjungi
pelayanan kesehatan. Anggota keluarga mengatakan bahwa tidak
mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga
juga mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda apabila terjadi
peningkatan pada tekanan darah. Nk T mengatakan tidak mengetahui
pengobatan komplementer selain mendapat obat dari dokter.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan :
Nk T mengatakan tidak enak badan di bawa ke puskesmas. Dan bila ada
anggota keluarganya menderita penyakit seperti batuk, pilek, ataupun
demam keluarga biasanya berobat ke puskesmas.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mengatakan kurang paham cara merawat anggota keluarganya yang
menderita hipertensi mengenai makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Bila Nk T sakit kepala yang tidak tertahankan keluarga segera
mengajak Nk T berobat kepuskesmas dan memperoleh obat anti hipertensi.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Nk.T mengatakan Ny. I yang biasanya menyapu setiap hari dan
mengepel lantai di rumahnya.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Selama ini keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan hanya pada saat
ada keluhan dan untuk penyakit hipertensi yang diderita Nk.T

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang : stresor jangka pendek dan
jangka panjang bersumber dari keuangan seperti biaya untuk kebutuhan
sehari-hari. Tetapi kondisi ini tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-
hari
b. Respon keluarga terhadap stresor : upaya Nk.T mengatasi stresnya adalah
berolahraga dan bercerita dengan istri.
c. Strategi koping : dalam menghadapi masalah biasanya keluarga
berdiskusi dengan saudara-saudaranya. Biasanya keluarga merasa
nyaman setelah berkomunikasi dengan anggota keluarganya yang lain
d. Strategi adaptasi fungsional : dari hasil pengkajian, tidak didapatkan
cara-cara maladaptive dalam mengatasi masalah

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Hari/tanggal: Minggu, 02 Februari 2020 Jam : 10.00 wita
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga

Nk. T Ny. I Tn. W An. A An.A

1 2 3 5 7 8
Tensi 150/80 mmHg, 110/90mmHg Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

Nadi 88x/mnt 88x/mnt Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji


Suhu C 36,5 36,5 Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Respirasi 20x/mnt 20x/mnt Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
BB/TB 80kg/170cm 60kg/168cm Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Kepala Bentuk Bentuk normal, Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
normal, rambut lurus,
rambut lurus, tidak ada luka,
tidak ada luka, nyeri tekan (-)
nyeri tekan (-)
Mata, telinga, Normal, reflek Normal, reflek Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
hidung, pupil +/+, pupil +/+,
tenggorokan, kebersihan kebersihan mulut
mulut mulut cukup, cukup,
tenggorokan tenggorokan
normal normal
Leher Kaku kuduk Kaku kuduk (-), Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
(-), pemb vena pemb vena
jugularis (-), jugularis (-),
pemkel tiroid pemkel tiroid (-)
(-)
Thorax Simetris, Simetris, bunyi Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
bunyi jantung jantung normal
normal S1/S2 S1/S2 tunggal,
tunggal, suara suara nafas
nafas vesikuler,
vesikuler, wheezing/ronchi
wheezing/ronc tidak ada
hi tidak ada
Abdomen Simetris, Simetris, pemb Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
pemb hepar, hepar, ginjal,
ginjal, limpa limpa (-),
(-), benjolan benjolan (-),
(-), nyeri nyeri tekan (-),
tekan (-), bising usus (+)
bising usus
(+)
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
atas-bawah kelainan kelainan
dan pergerakan pergerakan ROM
persendian ROM aktif aktif
Kekuatan otot Kekuatan otot 5
5
Sistem Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Genetalia
Lainnya
Sasaran terutama pada yang mempunyai masalah kesehatan (sakit) dengan metode
Head to toe

VIII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit hipertensi
Nenek T bisa dikontrol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap petugas
pelayanan kesehatan dapat menanggulangi masalah kesehatan yang
terjadi pada Nenek T dan membimbing keluarga dalam meningkatkan
kesehatan

Gianyar, 02 Februari 2020

Ni Wayan Nanda Indriani


19.901.2271

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data

Data (sign - symptom) Diagnosa Keperawatan


Data Subyektif Manajemen kesehatan tidak
1. Nenek T mengatakan sudah pernah diberitahu efektif
tentang makanan yang boleh dan tidak
dikonsumsi tetapi Nenek T terkadang tidak
menjalankannya
2. Keluarga Nenek T tidak membedakan
makanannya dengan anggota keluarga lain,
sehingga tidak ada pengurangan garam pada
makanan Nenek T
3. Nenek T mengatakan ke puskesmas saat kondisi
sedang tidak enak badan
Data Obyektif
1. Saat pengkajian keluarga Nenek T kooperatif
dalam menjawab menjawab pertanyaan
 Nenek T: 150/80 mmHg
 Ibuk I : 110/90 mmHg
SKORING/ PRIORITAS

DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan :

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Nenek T khususnya


pada Nenek T dengan hipertensi

Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah:

 Aktual
 Resiko 3 3 3 Menurut keluarga Nenek T mereka kurang
x 1=1
3
 Potensial mengetahui banyak tentang penyakit
2
Hipertensi dan mengenai penyebabnya
1 serta cara pencegahannya.

Kemungkinan masalah
untuk diubah

 Mudah
2 2 1 Keluarga mau mengikuti saran dari
 Sebagian x 2=1
2
mahasiswa.
 Tidak dapat 1

Potensial masalah Hipertensi dapat disebabkan oleh faktor-


untuk dicegah faktor berikut dan dapat dicegah dengan
merubah gaya hidup dari sekarang. Faktor
 Tinggi
3 3 3 tersebut yaitu, faktor
 Cukup x 1=1
3
keturunan,kegemukan/obesitas, biasanya
 Rendah 2
terjadi pada usia 40 tahun, terlalu banyak
1 makan garam atau terlalu sedikit
mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalium, kurang olah ragadan aktivitas, gaya
hidup modern yang cenderung
mengkonsumsi makanan instant, merokok
serta stress.

Menonjolnya masalah

 Segera diatasi 2 2 2 Keluarga menganggap masalah


x 1=1
2
 Tidak segera ketidaktahuan tentang Hipertensi
1
diatasi merupakan masalah yang harus segera
 Tidak dirasakan diatasi, karena menurut keluarga Nenek T
adanya masalah dapat mempengaruhi kesehatan keluarga
nantinya khususnya pada Nenek T.
0

4
TOTAL

2. PRIORITAS DIAGNOSAKEPERAWATAN
a) Manajemen kesehatan tidak efektif pada keluarga Nenek T khususnya
pada Nenek T dengan hipertensi.
C. PERENCANAAN

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Nenek T dengan Hipertensi

Data Diagnonis NOC NIC


Keperawatan
Data Pendukung Masalah Kesehatan Keluarga dengan Hipertensi

Data Subyektif
1. Nenek T mengatakan Manajemen Kesehatan 1. Keluarga mampu mengenal 1. Keluarga mampu Mengenal
sudah pernah diberitahu Tidak Efektif masalah masalah:

tentang makanan yang a. Perilaku patuh: Pengobatan yang a. Beri pendidikan kesehatan
boleh dan tidak disarankan  Bina hubungan baik saling

dikonsumsi tetapi Nenek  Memperoleh obat yang di percaya

T terkadang tidak butuhkan (1)  Tentukan pengetahuan

menjalankannya  Minum obat sesuai dosis (1) kesehatan dan gaya hidup

2. Keluarga Nenek T  Mengkonsumsi semua obat perilaku saat ini

tidak membedakan sesuai interval yang  Berikan informasi tentang


makanannya dengan ditentukan perawatan penyakit dan
anggota keluarga lain, perilaku yang mendukung
sehingga tidak ada kesehatan
pengurangan garam pada b. Pengajaran proses penyakit
makanan Nenek T  Kaji tingkat pengetahuan
3. Nenek T mengatakan ke pasien terkait dengan
puskesmas saat kondisi proses penyakit spesifik
sedang tidak enak badan  Review pengetahuan
Data Obyektif pasien mengenai
1. Saat pengkajian kondisinya
keluarga Nenek T  Jelaskan proses penyakit,
kooperatif dalam sesuai kebutuhan
menjawab menjawab 2. Mengambil Keputusan : 2. Mengambil keputusan
pertanyaan a. Partisipasi dalam keputusan a. Dukungan pengambilan
 Nenek T: 150/80 keperawatan kesehatan keputusan

mmHg  Bantu pasien untuk


 Menggunakan teknik
 Ibuk I : 110/90 mmHg mengklarifikasi nilai dan
penyelesaian masalah untuk
harapan yang membantu
mencapai outcome yang
membuat pilihan
diinginkan (1-3)
 Bantu pasien mengidentifikasi
keuntungan dan kerugiannya
3. Merawat anggota keluarga yang 3. Merawat anggota keluarga yang
sakit sakit
a. Manajemen diri: Hipertensi a. Berikan pengajaran

 Memantau tekanan darah prosedur/demonstrasi pengobatan


komplementer hipertensi (rebusan
 Mempertaahankan target
daun seledri)
tekanan darah
 Kaji pengalaman pasien
 Menggunakan obat-obatan
sebelumnya dan tingkat
sesuai resep
pengetahuan pasien terkait
 Mengikuti diit yang
tindakan yang akan
direkomendasikan
dilakukan
 Membatasi asupan garam
 Jelaskan tujuan tindakan
 Membatasi konsumsi kafein
yang akan dilakukan
 Berpartisipasi dalam olahraga
 Jelaskan prosedur/
yang direkomendasikan
demonstrasi pengobatan
komplementer hipertensi
(rebusan daun seledri)
 Kaji harapan pasien
mengenai tindakan yang
dilakukan
 Diskusikan pilihan-pilihan
tindakan pengobatan
komplementer hipertensi yang
memungkinkan
 Libatkan keluarga atau
orang terdekat pada saat
prosedur/demonstrasi
pengobatan komplementer
hipertensi (daun salam)
4. Memodifikasi lingkungan 4. Memodifikasi lingkungan

a. Pengendalian factor risik a. Identifikasi facktor risiko

b. Lingkungan rumah yang aman  Identifikasi sumber agensi


untuk menurunkan risiko
 Identifikasi strategi koping
yang digunakan
 Diskusikan dan rencanakan
aktifitas pegurangan risiko
untuk merokok kembali
5. Memanfaatkan fasilitas
kesehatan 5. Memanfaatkan fasilitas
a. Perilaku mencari pelayanan kesehatan
kesehatan : Konseling
 Mendapat bantuan dari  Bangun hubungan terapiutik
professional kesehatan  Tetapkan tujuan konseling
(2-4)  Bantu pasien untuk
 Mencari bantuan bila mengidentifikasi masalah
diperlukan (2-4)
 Melakukan perilaku
kesehatan atas inisiatif
sendiri (2-4)

D. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Hari/Tgl No Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Minggu, 1 1. Memperkenalkan diri, membina S :
02 hubungan saling percaya, dan 1. Nenek T mengatakan namanya T
Februari menyampaikan tujuan kunjungan 2. Ibuk I mengatakan namanya I
2020 kepada keluarga serta mengkaji 3. Nenek T mengatakan ke puskesmas saat kondisi sedang
masalah kesehatan keluarga tidak enak badan
2. Melakukan pemeriksaan fisik 4. Nenek T mengatakan berobat hanya pada saat merasa tidak
terhadap anggota keluarga enak badan dan tidak melakukan kontrol kembali ketika
khususnya keluarga yang sakit obat habis
3. Mengkaji pengetahuan pasien 5. Nenek T mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tanda-
terkait hipertensi tanda terjadinya peningkatan atau penurunan tekanan darah
secara pasti, ia mengetahui beberapa jenis makanan yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang
memiliki penyakit hipertensi, namun terkadang tetap
memakan makan tersebut walaupun jarang.
6. Keluarga mengatakan sudah melakukan upaya pengobatan
untuk penyakit yang diderita hanya pola makan Nenek T
kadang teratur kadang tidak. Selain itu Nenek T terkadang
mengalami susah tidur.
7. Keluarga Nenek T menagatakan kurang paham akibat dari
penyakit hipertensi dan penanganannya.
O:
1. Keluarga Nenek T terlihat ramah dan kooperatif
2. Nenek T: 140/80 mmHg
3. Ibuk I : 110/90 mmHg

A:
- BHSP tercapai
- Pemeriksaan fisik dan pengkajian terhadap pengetahuan
keluarga tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu
selanjutnya (pertemuan 2)
Kamis, 1 Memberikan pendidikan kesehatan S :
06 tentang penyakit hipertensi : Keluarga mengatakan mengerti dengan teori yang disampaikan
Februari 1. Pengertian hipertensi O:
2020 2. Penyebab hipertensi Keluarga tampak menyimak dan sesekali mengangguk saat
3. Tanda dan gejala hipertensi menerima materi
4. Pencegahan hipertensi A:
5. Pengobatan hipertensi Pemberian penyuluhan kesehatan tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu
selanjutnya (pertemuan 3)
Minggu, 1 Mendemonstrasikan pengobatan S :
09 komplementer hipertensi (Jus Melon)
Nenek T mengatakan mau meminum air jus melon setiap hari.
Februari
2020 O:

1. Keluarga kooperatif
2. Nenek T tampak sudah membuat jus melon namun hanya
saja dengan air yang tidak disesuaikan takarannya.
3. Nenek T tampak mengerti dengan demonstrasi yang
dilakukan

A:

Demonstrasi tercapai

P:
Pertahankan pengetahuan keluarga dan pertahankan kebiasaan
minum jus melon pada Nenek T
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK “T”
DENGAN HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NENEK “T”
DI BANJAR ANYAR DESA MELINGGIH KELOD
PAYANGAN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-1


Tanggal : 02 Februari 2020, Pukul. 10.00 wita

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pengkajian dalam keluarga perlu dilakukan untuk mendapatkan data-
data yang akurat. Adanya data-data yang akurat mengenai karakteristik dan
permasalahan dalam keluarga memudahkan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang sistematis dan komprehensif dengan menerapkan teori-
teori keperawatan yang telah diajarkan sesuai tahap perkembangan keluarga.
Sebelum melakukan pengkajian yang paling utama harus ditanamkan
adalah bina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga.
Karena jika sudah terbina hubungan saling percaya asuhan keperawatan
akan dapat dilakukan dengan baik. Sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Teknik pengkajian dapat dilakukan dengan wawancara, diskusi,
observasi serta melakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh anggota
keluarga Nenek T
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum (identitas keluarga, komposisi anggota keluarga, genogram,
tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga,
aktivitas rekreasi keluarga)
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga (tahap perkembangan
keluarga, tahap perkembangan yang belum terpenuhi, riwayat keluarga
inti, riwayat keluarga sebelumnya)
c. Lingkungan (karakteristik rumah, karakteristik tetangga, mobilitas
geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dalam
masyarakat, sistem pendukung keluarga)
d. Struktur keluarga (pola komunikasi, struktur kekuatan keluarga, struktur
peran, nilai dan norma keluarga)
e. Fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan
kesehatan, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi)
f. Stres dan koping keluarga (stres jangka pendek dan panjang, kemampuan
keluarga, strategi koping, strategi adaptasi)
g. Mengindentifikasi riwayat kesehatan serta nilai-nilai yang bertentangan
dengan kesehatan.
h. Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga Kakek RS
i. Melakukan kontrak untuk pertemuan kedua
3. Masalah keperawatan
Belum diketahui
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 1x45 menit diharapkan data-data yang
perlu dikaji lebih lanjut dapat terkumpul.
3. Tujuan khusus
Diperoleh data tentang :
a. Data umum
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Keadaan lingkungan
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga
C. Implementasi
1. Metode : wawancara, tanya jawab, dan observasi.
2. Media dan alat : alat tulis, stetoskop, tensi meter, timbangan
3. Waktu dan tempat : Senin 02 Februari 2020 di rumah keluarga Neneek
T di Banjar Bayad Desa Melinggih Kelod
Payangan Gianyar.

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Instrumen pengkajian sudah disiapkan
c. Mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga
Nenek T
d. Mahasiswa membawa alat pemeriksaan fisik (tensimeter dan stetoskop).
e. Lokasi rumah sudah diketahui dan telah kontrak waktu sebelumnya
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan
respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Keluarga kooperatif dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
mahasiswa.
e. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. Didapatkan 80% data umum keluarga
b. Didapatkan 75% data riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Didapatkan 85% data keadaan lingkungan
d. Didapatkan 80% data struktur keluarga
e. Didapatkan 75% data fungsi keluarga
f. Didapatkan 80% data stres dan koping keluarga
g. 75% anggota keluarga telah dilakukan head to toe dan pemeriksaan fisik.
h. 75% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi kesehatan
keluarga.
i. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran petugas mahasiswa.
j. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada
tanggal 06 Februari 2020 pukul 11.00 wita

Mahasiswa

NI WAYAN NANDA INDRIANI


NIM. 19.901.2271
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK “T”
DENGAN HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NENEK “T”
DI BANJAR ANYAR DESA MELINGGIH KELOD
PAYANGAN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-2


Tanggal : 06 Maret 2020, Pukul. 11.00 wita

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan pengkajian
mengenai masalah kesehatan pada keluarga Nenek T. Berdasarkan hasil
pengkajian dan pemeriksaan fisik, didapatkan adanya riwayat hipertensi
pada Nenek T sejak 10 tahun yang lalu dan di dapatkan hasil tekanan darah
140/80 mmHg. Nenek T melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
di puskesmas. Keluarga Nenek T mengatakan tidak mengetahui Nenek T
menderita hipertensi dan tentang makanan yang boleh dan tidak untuk di
konsumsi tetapi tidak tahu komplementer hipertensi. Fokus kegiatan hari ini
adalah memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi pada keluarga
Nenek T.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengevaluasi hasil penyuluhan tentang hipertensi
b. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-3 dengan keluarga Nenek T.
3. Masalah keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Nenek T
khususnya Nenek T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan perencanaan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Nenek
T.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan petugas :
a. Keluarga Nenek T dapat menyampaikan kembali tentang hipertensi
b. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga dengan keluarga Nenek T.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
a. Diskusi
2. Alat dan Media
a. Leaflet
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 06 Februari 2020, pukul 11.00 WITA
b. Tempat : di rumah keluarga Nenek T yaitu di Banjar Bayad Desa
Melinggih Kelod Payangan Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan materi penyuluhan pada keluarga Bapak W
c. Mahasiswa membawa alat leaflet
2. Kriteria Proses
a. Keluarga kooperatif mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh
mahasiswa.
b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah menerima informasi penyuluhan dari
mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
c. 100% anggota keluarga dapat menyampaikan kembali tentang hipertensi
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada
tanggal 09 Februari 2020 pukul 11.00 wita.

Mahasiswa

Ni Wayan Nanda Indriani


NIM. 19.901.2271
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NENEK “T”
DENGAN HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NENEK “T”
DI BANJAR BAYAD DESA MELINGGIH KELOD
PAYANGAN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-3


Tanggal : 09 Februari 2020, Pkl. 11.00 wita

A. LatarBelakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi dengan keluarga Nenek T
serta mendiskusikan tentang cara pencegahan dan perawatan Nenek T.
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Nenek T tampak mengerti dan
memahami cara perawatan penyakit hipertensi. Fokus kegiatan kali ini
adalah melakukan demonstrasi mengenai pengobatan komplementer
hipertensi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Nenek T mengenai tujuan
dilakukannya demonstrasi pengobatan komplementer hipertensi.
b. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Nenek T mengenai
manfaat demonstrasi pengobatan komplementer hipertensi.
c. Masalah keperawatan keluarga
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Managemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Nenek T
khususnya Nenek T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 45 menit, diharapkan pengetahuan keluarga
Nenek T meningkat dalam merawat keluarga dengan hipertensi dirumah.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga Nenek T dapat mengerti dan memahami tujuan
pengobatan komplementer hipertensi.
b. Keluarga Nenek T dapat mengerti dan memahami manfaat
pengobatan komplementer hipertensi.
c. Keluarga Nenek T dapat mengerti cara pembuatan obat
komplementer untuk penyakit hipertensi.
d. Keluarga Nenek T bersedia untuk menerapkan pengobatan
komplementer hipertensi yang di demonstrasikan.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
Demonstrasi
2. Media, alat dan bahan
a. 240 gram buah melon
b. 125 cc air
c. Parutan
d. Saringan
e. Gelas
f. mangkok
3. Waktu dan tempat
a. Waktu : 09 Februari 2020, pukul 11.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga Nenek T yaitu di Banjar Bayad Desa
Melinggih Kelod Payangan Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan telah disiapkan
b. Alat dan bahan demonstrasi telah disiapkan
2. Kriteria proses
a. Selama kegiatan keluarga aktif dan mahasiswa melakukan komunikasi
dua arah.
b. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal ampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria hasil
a. Dari 100% anggota keluarga yang hadir, sekitar 80% anggota keluarga
mampu memahami pengobatan komplementer untuk penyakit hipertensi.

Mahasiswa

Ni Wayan Nanda Indriani


NIM. 19.901.2271
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Penyebab, Gejala Dan
Penetalaksanaan Hipertensi
Sasaran : Keluarga Nenek T
Hari / Tanggal : Rabu, 06 Februari 2020
Pukul : 11.00 Wita
Tempat : Rumah Keluarga Nenek T Di Banjar
Bayad, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar
Penyaji : Ni Wayan Nanda Indriani

I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang
ada di Indonesia. Masalah hipertensi perlu diperhatikan oleh pelayanan
kesehatan dan masyarakat pada umumnya karena hipertensi bisa
menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskuler seperti stroke,
serangan jantung dan juga dapat menyebabkan kematian. Hipertensi
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang
terjadi terus menerus. Menurut WHO (1978), batas tekanan darah yang
masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama
dengan atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Hipertensi juga dapat dilihat dari perbedaan usia. Usia < 45 tahun
dinyatakan hipertensi jika tekanan darah pada waktu berbaring 130/90
mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan
hipertensi jika tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih.
Saat ini hipertensi tidak hanya menyerang para lansia tetapi juga
mereka yang berusia muda. Pola hidup yang tidak sehat ditengarai sebagai
salah satu pemicu penyebabnya. Sekitar 20 % populasi dewasa mengalami
hipertensi, lebih dari 90 % diantara mereka menderita hipertensi primer,
dimana tidak ditentukan penyebab medisnya. Sisanya mengalami
kenaikkan tekanan darah dengan penyebab tertentu (sekunder) ; seperti
penyempitan arteri renalis, berbagai obat, disfungsi organ dan tumor.
(Smeltzer, Suzanne, 2001)
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative pada kasus hipertensi, maka dari itu seorang
perawat harus memiliki kemampuan yamg memadai dalam konsep
penyakit, pengkajian keperawatan, penegakkan diagnose keperawatan,
intervensi, implementasi serta evaluasi keperawatan penyakit hipertensi
demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
Nenek “T” mengetahui tentang hipertensi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
C. Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, diharapkan keluarga
Nenek “T” mampu :
1. Memahami tentang definisi dari Hipertensi
2. Memahami tentang faktor penyebab terjadinya Hipertensi
3. Memahami tentang tanda dan gejala Hipertensi
4. Memahami tentang komplikasi dari hipertensi
5. Memahami tentang penatalaksanaan (penangananan/diet) pada
penyakit Hipertensi
III. KEGIATAN PENYULUHAN
A. Garis Besar Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan (penanganan/diet) dari hipertensi
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab/ Diskusi
C. Langkah-langkah kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Responden Waktu
Penyuluhan
(Pasien)/Keluarga
1 1. Pembukaan:
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menyampaikan pokok c. Menyimak 5 Menit
bahasan
d. Menyampaikan tujuan d. Menyimak
e. Apersepsi tentang e. Menjawab dengan
hipertensi benar
2 2. Kegiatan Inti Penyuluhan
a. Menyampaikan materi
tentang:
1) Menjelaskan a. Peserta
pengertian mendengarkan secara 25 Menit
hipertensi seksama
2) Menjelaskan b. Peserta
penyebab hipertensi memperhatikan
3) Menjelaskan tanda c. Peserta
dan gejala memperhatikan
hipertensi
4) Menjelaskan d. Peserta
komplikasi dari memperhatikan
hipertensi
5) Menjelaskan e. Peserta
penatalaksanaan memperhatikan
(penanganan/diet)
dari hipertensi
3 3. Penutup
a. Melakukan tanya a. Menanyakan hal-hal
jawab/diskusi yang belum diketahui 15 Menit
b. Mengevaluasi b. Menjawab
pemahaman sasaran pertanyaan yang
tentang materi yang diberikan
diberikan
c. Menyimpulkan materi c. Mendengarkan
yang telah diberikan
d. Memberikan salam d. Menjawab salam
penutup

IV. ALAT PENYULUHAN


A. Alat
a. Leaflet

V. SETING TEMPAT
U
Ibuk I
PENYAJI
Nenek T

VI. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 100% dari
jumlah total peserta
c. Tempat : Rumah keluarga Bapak
“W” di Banjar Anyar Satri Desa Melinggih Kelod, Payangan,
Gianyar
d. Peserta yang aktif bertanya 75%
dari total peserta.
2. Evaluasi Hasil
a. 75% Keluarga paham dan dapat menjelaskan kembali mengenai
pengertian Hipertensi.
b. 100% Keluarga dapat menyebutkan kembali mengenai penyebab
dari Hipertensi.
c. 100% Keluarga paham dan dapat menyebutkan kembali mengenai
tanda dan gejala gejala dari Hipertensi.
d. 75% Keluarga dapat menyebutkan komplikasi dari hipertensi.
e. 100% Keluarga paham dan mampu menyebutkan penatalaksanaan
(penanganan/diet) Hipertensi.

VII. LAMPIRAN  LAMPIRAN


1. Materi
2. Leaflet
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada
populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan
tekanan diastolic 90 mmHg. (Suzanne C. Smeltzer, 2010)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi
Secara sederhana, seseorang dikatakan menderita Tekanan Darah Tinggi jika
tekanan Sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan Diastolik lebih besar dari
90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk
Diastolik.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80
mmHg didefinisikan sebagai “normal”. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi
kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah
140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.

B. Penyebab Hipertensi
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara
mereka menderita hipertensi essensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan
penyebab medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab
tertentu (hipertensi sekunder). Hipertensi bisa saja disebabkan karena Stress, Merokok,
Obesitas (Kegemukan), Alkohol, Faktor, keturunan, dan Faktor lingkungan : bising,
gaduh
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui
penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi). Hipertensi
primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung
dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya
penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada
sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada
kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin
(noradrenalin). Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1. Penyakit Ginjal
a. Stenosis arteri renalis
b. Pielonefritis
c. Glomerulonefritis
d. Tumor-tumor ginjal
e. Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
f. Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
g. Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
a. Hiperaldosteronism
b. Sindroma Cushing
c. Feokromositoma
3. Obat-obatan
a. Pil KB
b. Kortikosteroid
c. Siklosporin
d. Eritropoietin
e. Kokain
f. Penyalahgunaan alkohol
g. Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
a. Koartasio aorta
b. Preeklamsi pada kehamilan
c. Porfiria intermiten akut
d. Keracunan timbal akut
Adapun penyebab lain dari hipertensi yaitu :
1. Peningkatan kecepatan denyut jantung
2. Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama
3. Peningkatan TPR yang berlangsung lama

C. Tanda dan gejala Hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati,
bisa timbul gejala berikut :
1. sakit kepala
2. kelelahan
3. mual
4. telingan mendengung
5. muntah
6. sesak nafas
7. gelisah
8. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.
D. Komplikasi Hipertensi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi dari hipertensi yaitu :
1. Penyakit Jantung : Gagal Jantung
2. Penyakit Ginjal : Gagal ginjal
3. Otak : Serangan Stroke

E. Penatalaksanaan (penanganan) Hipertensi


Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah
raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobik) yang teratur dapat memperlancar
peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat
digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke
dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan
darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-
kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi
diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk
mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik. Pengobatan non farmakologis
diantaranya adalah :
1) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan
penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan.
Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal,
tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3) Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol
sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4) Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar
saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
a. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh
(lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obatannya
adalah Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf
yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). Contoh obatnya adalah : Metildopa,
Klonidin dan Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah
diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh
obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita
diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia
(kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang
bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala
bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat
harus hati-hati.
d. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi
otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah :
Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari
pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
e. Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang
mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
f. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah :
Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul
adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
g. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II
pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-
obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek
samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
h. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko
terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
3. Makanan yang dianjurkan dan yang harus dihindari :
Makanan yang dianjurkan yaitu :
a. Sayur-sayuran hijau
b. Buah-buahan
c. Ikan laut
d. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu
e. Daging ayam ( jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung lemak )
Makanan yang dihindari yaitu :
a. Makanan yang diawetkan : Chicken nugets, mie, minuman kaleng dll.
b. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging sapi,
daging kambing
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ____. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). www.medicastore.com. Diakses:


06 Januari 2020
Astawan, Made, Prof. dr. Ir. Ms. ___ .Cegah Hipertensi dengan Pola
Makan.www.depkes.co.id. Diakses: 06 Januari 2020
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W,
“KapitaSelektaKedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius
FakultasKedokteran UI, Jakrta, 1999
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai