Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ETIKA KEPERAWATAN

LAPORAN ANALISA KASUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


KETUA : MUH ARFI RAMADHAN
ANGGOTA: MELSANDI
MUTMAINAH
NELVINA
KADEK BUDIARGI
KADEK NURIANTI
KADEK PURNAMIATI
KETUT SANTI WULANDARI
NILUH DESI KATRIANI

AKADEMI KEPERAWATAN BALA KESELAMATAN PALU

TAHUN AJARAN 2016-2017


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunianya sehingga kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah ETIKA
KEPERAWATAN. Dalam proses pembuatan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari beberapa pihak, Maka kami
mengucapkan terima kasih khususnya kepada : NILUH EMILIA,S.KEP.NS. yang telah
membimbing kami.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan untuk pembelajaran untuk
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

PALU, April 2017


BAB III
KASUS DILEMA ETIK

Seorang perawat(ny E) yang baru bertugas hari pertama diruang perawatan


interna RS.X mendapat instruksi untuk melakukan tindakan pemasangan infus pada
pasien ny H dengan diagnosa medis diare akut dehidrasi sedang. Ny.E pun melakukan
persiapan alat untuk pemasangan infus, kemudia setelah siap, ny E langsung menuju k
ruangan ny H untuk melakukan tindakan tersebut. Setelah memberikan penjelasan ny E
kemudian melakukan prosedur tindakan, setelah memasang terniquet, melakukan
pijatan ringan pada area vena, ternyata venanya tidak muncul dengan jelas. Dengan
perasaan agak ragu, ny. E melakukan penusukan IV cateter, ternyata IV cateternya
tidak masuk dan harus dilepas kembali. Ny E kemudian memeindahkan terniquetnya ke
tangan yg lain, namun venanya juga belum kelihatan. Keluarga yang menemani ny H
mengatakan agar perawat yang lebih senior saja yang melakukan pemasangan infus.
1. Laporan analisa kasus
a. Konsep etika
Dari kasus di atas konsep yang sesuai dengan kasusu tersebut yaitu konsep
akuntabilitas yang memiliki pengertian yaitu ; dapat mempertanggung jawabkan
suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan
tersebut.

b. Prinsip-prinsip etika
 Prinsip-prinsip etika yang dilanggar pertama yaitu prinsip
nonmaleficince(tidak merugikan). Contoh kasusnya “si perawat yang
dengan perasaan ragu memasang infus dan pada akhirnya merugikan si
pasien”.
 Prinsip-prinsip etka yang dilanggar kedua yaitu accountability
(akuntabilitasi) yaitu standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda
terkecuali. Contoh kasusnya ”keluarga Ny. H mengatakan agar perawat
yang lebih senior saja yang melakukan pemasangan infus”.
c. Prinsip komunikasi
 Perawat memberi salam
 Perawat memperkenalkan diri
 Perawat melakukan prosedur tindakan
 Perawat melakukan pijatan ringan di area vena pasien
 Keluarga meminta untuk pasien yang lebih senior yang melakuka
pemasangan infus.
d. Undang-undang etika keperawatan
Undang-undang yang dilanggar oleh perawat diatas adalah Undang-Undang No. 8
tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (UU No. 8/1999). Menurut pasal 4
ayat 1 UU No. 8/1999, hak konsumen adalah salah satunya “ hak atas
kenyamanan,keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ jasa.

Anda mungkin juga menyukai